• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK YANG KURANG BERPRESTASI UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR: Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK YANG KURANG BERPRESTASI UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR: Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO.117/ S/PPB/ 2013

ANALISIS PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK

YANG KURANG BERPRESTASI UNTUK

PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN

BELAJAR

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013 )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

HADI WIGUNA KURNIAWAN 0606050

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

ANALISIS PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK YANG KURANG BERPRESTASI UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN

BELAJAR

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013 )

Oleh

Hadi Wiguna Kurniawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

\

© Hadi Wiguna Kurniawan 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

Hadi Wiguna Kurniawan 0606050

Judul Skripsi

ANALISIS PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK YANG KURANG BERPRESTASI UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN

BELAJAR

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013 )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Drs. Yaya Sunarya, M.Pd. NIP. 19591130 198703 1 002

Pembimbing II,

Drs. Sudaryat Nurdin Akhmad NIP. 19630630 199512 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Hadi Wiguna Kurniawan, 0606050. (2013). Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013).

Penelitian dilatarbelakangi oleh munculnya permasalahan konsep diri peserta didik berprestasi kurang di sekolah. Terjadinya masalah konsep diri bukanlah sesuatu yang sederhana, karena menyangkut aspek kepribadian dan sistem yang dinamis untuk mencapai perkembangan diri sesuai dengan tugas perkembangannya. Tujuan penelitian untuk mengungkap gambaran konsep diri peserta didik berprestasi kurang, serta tersusunnya program bimbingan pribadi-sosial yang efektif untuk mengembangkan konsep diri peserta didik berprestasi kurang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Sampel penelitian adalah peserta didik berprestasi kurang kelas XI SMAN 4 Cimahi tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 siswa dari 394 siswa. Hasil penelitian menunjukkan secara umum konsep diri peserta didik berprestasi kurang berada pada kategori negatif dengan persentase sebesar 64,52% dan 35,48% peserta didik memiliki konsep diri positif. Rekomendasi ditujukan bagi: 1) guru BK agar hasil penelitian dijadikan rujukan evaluasi dalam pengembangan program berikutnya, dan 2) peneliti selanjutnya diharapkan meneliti konsep diri peserta didik berprestasi kurang dengan menggunakan metode konseling.

Kata kunci: peserta didik yang kurang berprestasi, konsep diri, program

(5)

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Hadi Wiguna Kurniawan , 0606050. ( 2013) . Profile Analysis of the Self-Concept of Students Underachievement for Development Tutoring Program (Descriptive study of Students attended SMA Negeri 4 Cimahi for 2012-2013 Academic Year) .

The research is motivated by the emergence of the concept of self-learners problems achieving less at school . The problem of self-concept is not something simple , because it involves aspects of personality and dynamic systems to achieve self-development in accordance with the development tasks . The purpose of research to uncover the picture of self-concept of students achieving less , as well as the arrangement of personal - social counseling program to develop an effective concept learner achievement less . The approach used in the study is quantitative descriptive method . Sampling was done intentionally ( purposive sampling ) . The samples were less accomplished students of class XI of SMAN 4 Cimahi academic year 2012/2013 , amounting to 31 students of the 394 students . Results showed in general the concept of learner achievement are less negative in the category with a percentage of 64.52 % and 35.48 % of learners have a positive self-concept . Recommendations aimed at : 1 ) BK teachers that the results of evaluation studies referenced in the development of the next program , and 2 ) further research is expected to examine the concept of learner achievement using

counseling methods.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH……… iv

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GRAFIK... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitian ... 5

1.5 Struktur Organisasi Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Konsep Dasar Peserta Didik Berprestasi Kurang ... 7

2.2Konsep Diri... 14

2.3Karakteristik Peserta Didik Sekolah Menengah Atas………….. 15

(7)

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Peneltian... 28

3.2Desain Penelitian dan Justifikasi dari Pemilihan Desain Penelitian... 29

3.3Metode Penelitian dan Justifikasi Penggunaan Metode Penelitian... 29

3.4Definisi Operasional... 29

3.5Instrumen Penelitian... 31

3.6Proses Pengembangan Instrumen... 31

3.7Pengelompokkan skor... 33

3.8Teknik Pengumpulan Data... 3.9Analisis Data... 36 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian ... 38

4.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 49

B. Rekomendasi ... 49

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Remaja seringkali disebut sebagai masa peralihan, yaitu salah satu periode

dalam rentang kehidupan individu, yang berada diantara fase anak-anak dan fase

dewasa. Salzman (Yusuf, 2007: 71) menjelaskan bahwa fase remaja ditandai

dengan berkembangnya sikap tergantung (dependence), minat seksual dan

kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai

estetika, dan isu-isu moral. Fase ini menurut Konopka (Yusuf, 2007: 85)

merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu

dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan fase

dewasa yang sehat.

Masa peralihan yang ditempuh seringkali menyebabkan remaja mengalami

permasalahan terutama dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Hurlock

(2004: 207) menjelaskan bahwa masa peralihan merupakan periode dimana

remaja mengalami ketidakjelasan dan memiliki keraguan akan peran yang harus

dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang

dewasa. Ketidakjelasan status yang dialami remaja akan menimbulkan

kebingungan. Pudjijogyanti (1995: 45) menjelaskan bahwa kebingungan yang

dialami oleh remaja menimbulkan perilaku salah suai seperti rendah diri, sikap

pesimis, rasa cemas yang berlebihan dan penilaian negatif terhadap diri sendiri.

Perilaku salah suai yang dilakukan remaja terjadi karena cara pandang remaja

terhadap diri sendiri yang cenderung negatif disebabkan oleh ketidakpuasan

remaja terhadap penampilan dan kemampuan yang dimiliki yang berdampak tidak

baik bagi aktualisasi potensi diri dan perkembangan pribadi remaja. Aktualisasi

potensi remaja dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraihnya. Winkel (1996:

162) menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan belajar

atau kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

(9)

2

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak ahli berpendapat bahwa

peserta didik perlu memiliki intelegensi yang tinggi. Dalam situasi belajar yang

sifatnya kompleks, sering ditemukan peserta didik yang tidak dapat meraih

prestasi belajar setara dengan kemampuan intelegensinya yang dikenal dengan

istilah peserta didik berprestasi kurang. Pudjijogyanti (1995: 1) menemukan

banyak peserta didik yang mengalami kegagalan dalam pelajaran bukan

disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah atau keadaan fisik yang lemah,

namun oleh perasaan tidak mampu dalam mengerjakan tugas.

Penelitian yang dilakukan oleh Basyarah (2008: 62) menunjukkan sebanyak

44,67% siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 40 Bandung

mempunyai konsep diri negatif. Peneletian lain yang dilakukan oleh Dewi (2011:

71) pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama talenta kabupaten bandung

menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik memandang diri secara negatif

pada aspek fisik, psikis dan sikap. Kemudian hasil penelitian Syaefullah (2012:

58) tentang pengaruh konsep diri dalam pencapaian prestasi belajar yang

dilakukan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung

pada mata pelajaran pengetahuan dasar teknik mesin (PDTM) menunjukkan

bahwa gambaran konsep diri siswa cenderung negatif, gambaran prestasi belajar

pada mata pelajaran PDTM rendah, konsep diri siswa berpengaruh dalam prestasi

belajar siswa. Penelitan lain yang dilakukan Ferliana (Merdekawati, 2002: 5)

mengemukakan banyak remaja (siswa) yang memiliki pandangan buruk terhadap

dirinya dan kurang memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya,

sehingga mereka kurang dapat mengaktualisasikan potensi yang sesungguhnya.

Sedangkan Clara (Merdekawati, 2002: 1) menjelaskan bahwa dari berbagai

pengamatan yang dilakukan, ternyata banyak siswa yang mengalami kegagalan

dalam pelajaran bukan disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah atau

keadaan fisik yang lemah, melaikan oleh adanya perasaan tidak mampu untuk

melakukan tugas.

Berdasarkan studi pendahuluan dengan menggunakan teknik wawancara

yang telah dilakukan peneliti terhadap sejumlah peserta didik kelas XI SMAN 4

(10)

3

saling dorong ketika disuruh oleh guru untuk mengerjakan tugas di papan tulis,

padahal setelah dipaksa dan didesak sebenarnya mampu. Selain itu siswa

cenderung pasif, yakni cenderung diam saja jika dimintai pendapat, tidak mampu

memimpin diskusi, tidak bisa memimpin suatu kegiatan. Jika dilihat melalui hasil

tes psikologis, hal tersebut lebih banyak dialami oleh siswa yang memiliki prestasi

kurang.

Bedasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

salah satu yang mendorong peserta didik untuk meraih prestasi belajar adalah

pengaruh konsep diri. Burns (1993: vi) menjelaskan bahwa konsep diri

merupakan satu gambaran yang tersusun dari apa yang kita pikirkan mengenai diri

kita, apakah yang kita pikirkan dapat kita capai, apa yang kita pikirkan atas

anggapan orang lain, dan apa yang kita cita-citakan.

Pada peserta didik berprestasi kurang terdapat dua kecenderungan konsep

diri yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Burns (1993: 72)

menjelaskan bahwa konsep diri positif dapat disamakan dengan evaluasi diri yang

positif, penghargaan diri yang positif, perasaan harga diri yang positif, penerimaan

diri yang positif. Sebaliknya konsep diri yang negatif merupakan kebalikan dari

konsep diri positif, yaitu evaluasi diri yang negatif, membenci diri perasaan

rendah diri, dan kurang menghargai serta menerima diri sendiri. Peserta didik

beprestasi kurang yang memiliki konsep diri negatif meyakini dan memandang

dirinya lemah, tidak dapat berbuat, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak

disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Peserta didik akan cenderung

bersikap pesimistis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya.

Sebaliknya peserta didik berprestasi kurang dengan konsep diri positif akan

mampu menghargai dirinya sendirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat

dilakukannya demi keberhasilan dan prestasi. Sehingga dalam kepentingan

prestasi, kemajuan dan perkembangan peserta didik, konsep diri mempunyai

peranan yang signifikan.

Sekolah berkewajiban untuk mengarahkan setiap peserta didik berprestasi

kurang dapat memiliki konsep diri positif yang menunjang dalam pencapaian

(11)

4

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(SMAN) 4 Cimahi kelas XI merupakan remaja yang memerlukan bantuan dan

bimbingan dalam pemenuhan tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai,

karena pendidikan yang bermutu tidak sebatas dinilai pencapaian standar

akademis tetapi juga mampu membuat perkembangan diri sebagai remaja yang

sehat dan produktif.

Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu peserta didik

berprestasi kurang dalam pencapaian tugas perkembangan baik pada aspek

pribadi-sosial, belajar maupun karirnya. Layanan bimbingan yang mampu

mengembangkan konsep diri peserta didik siswa berprestasi kurang adalah

bimbingan belajar. Kemudian perlu disusun rancangan program bimbingan belajar

yang direncanakan secara sistematis, terarah, dan terpadu. Program bimbingan

belajar diharapkan dapat membantu peserta didik berprestasi kurang, memiliki

kosep diri positif. Dengan melihat pentingnya konsep diri dalam proses

pendidikan yang nantinya berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik,

serta profil konsep diri peserta didik berprestasi kurang di SMAN 4 Cimahi kelas

XI belum diketahui, sehingga peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul “Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar“.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka disusunlah beberapa

penjabaran masalah dalam penelitian meliputi: (a) bagaimana profil konsep diri

peserta didik berprestasi kurang di kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran

2012/213?; (b) bagaimana profil konsep diri peserta didik berprestasi kurang

berdasarkan aspek-aspek konsep diri peserta didik berprestasi kurang di kelas XI

SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012/213?; (c) bagaimana program bimbingan

belajar untuk mengembangkan konsep diri peserta didik berprestasi kurang di

(12)

5

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh profil yang jelas

mengenai konsep diri peserta didik berprestasi kurang serta memperoleh data atau

bahan untuk implementasinya dalam bimbingan dan koseling di SMA.

Berdasarkan tujuan umum tersebut maka tujuan khusus penelitian ini meliputi: (a)

mendeskripsikan profil konsep diri peserta didik berprestasi kurang secara umum

di kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012/213; (b) mengetahui profil

konsep diri peserta didik berprestasi kurang berdasarkan aspek-aspek konsep diri

di kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012/213.; (c) memperoleh program

bimbingan belajar untuk mengembangkan konsep diri peserta didik berprestasi

kurang di kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012/213.

1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitian

1.4.1 Manfaat/ Signifikansi dari Segi Teori

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya teori konsep diri peserta didik

berprestasi kurang yang mendukung dalam bimbingan dan konseling, khususnya

program bimbingan pribadi untuk peserta didik berprestasi kurang di kelas XI

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012/213.

1.4.2 Manfaat/ Signifikansi dari Segi Kebijakan

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan masukan dalam

pengembangan kebijakan formal untuk mengembangkan konsep diri siswa

berprestasi kurang kurang di kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi

Tahun Ajaran 2012/213.

1.4.3 Manfaat/ Signifikansi dari Segi Praktik

Manfaat/ signifikansi dari segi praktik meliputi: (a) bagi SMAN 4 Cimahi,

penelitian ini diharapkan memberikan masukan mengenai gambaran konsep diri

peserta didik berprestasi kurang di sekolah; (b) bagi guru pembimbing SMAN 4

Cimahi, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam

kegiatan layanan bimbingan dan konseling, khususnya untuk mengembangkan

(13)

6

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

bagi penelitian dan melengkapi hasil penelitian terdahulu yang berhubungan

dengan profil konsep diri siswa berprestasi kurang; (d) bagi Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi tambahan mengenai profil kosep diri siswa berprestasi kurang.

1.4.4 Manfaat/ Signifikansi dari Segi Isu Serta Aksi Sosial

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan pencerahan pengalaman

hidup, yakni mengetahui siswa yang memiliki konsep diri negatif dan siswa yang

memiliki konsep diri positif.

1.5 Struktur Organisasi Penelitian

Bab I Pendahuluan, berisi pemaparan latar belakang penelitian, identifikasi

dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan

struktur organisasi skripsi. Bab II kajian konseptual tentang peserta didik

berprestasi kurang, konsep diri dan program bimbingan belajar, berisi pemaparan

konsep-konsep dalam analisis profil konsep diri peserta didik berprestasi kurang

untuk pengembangan program Bimbingan belajardan penelitian terdahulu yang

relevan dengan analisis profil konsep diri peserta didik berprestasi kurang untuk

pengembangan program bimbingan belajar.

Bab III Metode Penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode

penelitian termasuk komponen berikut: lokasi dan subjek populasi/sampel

penelitian, desain penelitian dan justifikasi dari pemilihan desain penelitian,

metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik

pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan,

berisi penjabaran yang rinci mengenai pengolahan atau analisis data untuk

menhasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitia,

hipotesis, tujuan penelitan, dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V

Kesimpulan dan Saran. menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 4 Cimahi. Populasi dalam penelitian ini

yaitu seluruh peserta didik berprestasi kurang kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun

Ajaran 2012/2013. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik

pur-posive sampling (sampling sengaja).

Tabel 3.1 Anggota Populasi

Kelas Populasi Sampel

XI IPA 1 39 3

XI IPA 2 37 1

XI IPA 3 40 2

XI IPA 4 40 1

XI IPA 5 40 1

XI IPA 6 40 1

XI IPS 1 32 7

XI IPS 2 32 4

XI IPS 3 33 3

XI IPS 4 31 3

XI IPS 5 34 3

XI IPS 6 33 2

Jumlah 394 31

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMA kelas XI dengan kisaran usia

15-18 tahun berada pada masa pubertas yang ditandai dengan perkembangan fisik

(15)

puber-29

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tas karena remaja merasa tidak mampu menerima perubahan fisik yang terjadi dan

merasa tidak puas dengan penampilan yang dimiliki.

3.2Desain Penelitian dan Justifikasi dari Pemilihan Desain Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang

menggunakan pengolahan data hasil penelitian berupa angka-angka dan diproses

menggunakan pengolahan secara statistik, selanjutnya dideskripsikan untuk

mendapatkan gambaran konsep diri siswa berprestasi kurang yang kemudian akan

dijadikan landasan dalam penyusunan layanan dasar bimbingan dan konseling.

3.3Metode Penelitian dan Justifikasi Penggunaan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Penggunaan metode deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran

konsep diri siswa berprestasi kurang kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran

2012/2013 berdasarkan data-data faktual. Produk akhir penelitian yaitu program

bimbingan pribadi-sosial untuk mengembangkan konsep diri siswa berprestasi

kurang.

3.4Definisi Operasional

3.4.1 Konsep Diri

Burns (1993: vi) mengemukakan bahwa konsep diri merupakan satu

gambaran yang tersusun dari apa yang kita pikirkan mengenai diri kita, apakah

yang kita pikirkan dapat kita capai, apa yang kita pikirkan atas anggapan orang

lain, dan apa yang kita cita-citakan.

Komponen-komponen konsep diri yang diungkap meliputi konsep diri fisik,

psikis, dan sikap. Hurlock (2004: 237) mengemukakan bahwa konsep diri fisik

meliputi: sejumlah konsep yang dimiliki individu mengenai penampilan,

kes-esuaian dengan jenis kelamin, arti penting tubuh, dan perasaan gengsi dihadapan

orang lain yang disebabkan oleh keadaan fisiknya. Konsep diri psikis meliputi:

karakteristik diri yang khas, konsep tentang kemampuan dan ketidakmampuan,

(16)

30

Konsep diri sikap meliputi: sikap yang dimiliki siswa mengenai dirinya terhadap

keberartian diri dan bagaimana ia memandang dirinya dengan rasa bangga dan

malu terhadap prestasi akademiknya.

Secara rinci aspek-aspek konsep diri siswa underachiever kelas XI SMAN 4

Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada bagan 3.1 berikut:

Bagan 3.1 Aspek-Aspek Konsep diri yang Digunakan untuk Pengembangan Instrumen

3.4.2 Peserta Didik Berprestasi Kurang

Peserta didik berprestasi kurang diartikan sebagai keadaan siswa yang

memiliki potensi yang tergolong tinggi tetapi prestasi belajarnya tergolong

rendah. Potensi yang dimiliki oleh siswa dapat diketahui dengan menggunakan tes

intelegensi, sedangkan prestasi belajar yang ditampilkan oleh siswa dapat

diketahui dengan melihat nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan

oleh guru berupa nilai raport. Kriteria yang digunakan untuk menentukan peserta

didik berprestasi kurang ditentukan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Kriteria Peserta Didik Berprestasi Kurang

Kategori IQ

Tes prestasi

Rata-rata peringkat Persentil Stanines

Sangat dibawah rata-rata

Dibawah 80 0-15 1 atau 2 F40

Dibawah rata-rata

80-89 16-29 3 D50

Rendah rata-rata 90-94 30-44 4 C-65

Psikis Fisik

(17)

31

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rata-rata 95-104 45-54 5 C70

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri

siswa yang dikembangkan oleh Rosy. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan teknik non-tes yaitu berupa angket yang dipergunakan untuk

memperoleh gambaran konsep diri siswa. Angket yang digunakan adalah angket

dengan bentuk jawaban tertutup dan berstruktur. Responden hanya perlu memilih

alternatif respon yang telah disediakan. Data yang diperoleh dalam penelitian

dio-lah dengan pemberian bobot skor pada tiap item pernyataan instrumen penelitian.

3.6Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen konsep diri peserta didik berprestasi kurang dikembangkan

berdasarkan definisi operasional variabel. Instrumen berisi pernyataan-pernyataan

mengenai aspek konsep diri yang meliputi aspek perceptual (fisik), Conceptual

(psikis), dan Atitudinal (sikap) pada siswa.

3.6.1 Kisi-Kisi Instrumen

Perumusan kisi-kisi instrumen disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen

Aspek Indikator Item Jumlah

Positif Negatif

Perceptual

(Fisik)

Persepsi tentang fisik yang dimiliki

1,2,3,4 5,6,7,8 8

Kesan yang diperoleh dari orang lain mengenaipenampilan

(18)

32

Conceptual

(Psikis)

Karakteristik diri yang khas

Kesan yang diperoleh dari orang lain

41,42,43 44,45 5

Attitudinal

(Sikap)

Sikap terhadap status pada saat ini

46,47,48,49 50,51,52,53 8

Sikap terhadap masa depan

54,55,56,57 58,59,60,61 8 Kesan yang diperoleh

dari orang lain

62,63,64 65,66,67 6

Jumlah 34 33 67

3.6.2 Pedoman Skoring

Jenis instrumen pengungkap data dalam penelitian ini adalah skala psikologi

yang diaplikasikan dengan format rating scales (skala-penilaian) (Azwar, 1995:

139). Model rating-scales yang digunakan yaitu model Likert dengan alternatif

respon pernyataan subjek skala 4 (empat), meliputi: 1) Sangat Sesuai (SS); 2)

Sesuai (S); 3) Kurang Sesuai (KS); dan 4) Tidak Sesuai(TS). Setiaiap opsi

alternatif respon mengandung arti dan nilai skor seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.4

(19)

33

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.7 Pengelompokkan skor

3.7.1 Uji Validitas

Suryabrata (1995: 57) mengemukakan bahwa validitas item adalah derajat

kesesuaian antara satu item dengan item-item yang lainnya dalam suatu perangkat

instrumen. Isi validitas item adalah daya pembeda item yang dilakukan untuk

memilih item-item pernyataan terbaik untuk digunakan dalam instrumen. Jika

skor daya pembeda suatu item bernilai tinggi, maka kualitas item pernyataan

berkualitas baik, sebaliknya jika skor daya pembeda suatu item bernilai rendah,

maka kualitas item pernyataan berkualitas buruk. Untuk memperoleh skor daya

pembeda dilakukan komputasi korelasi antara skor item dengan skor keseluruhan

skala yang dioperasionalkan sesuai rumus Person product-moment (Riduwan,

2004: 98).

Setelah data didapatkan maka pengujian validitas menggunakan rumus

person product- moment (Riduwan, 2004: 98), yakni:

   

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

(20)

34

Keterangan :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden

Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Adapun

kriteria validitas suatu instrumen dikatakan valid apabila t-hitung > t-tabel dan

kriteria yang digunakan adalah item yang memiliki thitung > ttabel dinyatakan

sebagai item yang valid dan apabila thitung < ttabel dikatakan invalid. Dengan dk=

N-2 = (31-2), pada tarap kepercayaan 99,5 % diperoleh harga ttabel sebesar 1,696.

Diantara sejumlah item yang diujicobakan, hanya diperoleh item yang memenuhi

kriteria penerimaan r tersebut.

Data yang digunakan untuk mengukur validitas item, merupakan data hasil

penyebaran instrumen yang dilaksanakan sekaligus untuk menguji validitas item

(built-in). Berdasarkan pengolahan data menggunakan Excel, hasil uji validitas

menunjukkan bahwa dari 67 item pernyataan dari angket Konsep diri siswa

ber-prestasi kurang terdapat 44 item pernyataan yang valid dan 23 item pernyataan

yang tidak valid. Item-item pernyataan setelah validasi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Berdasarkan Excel

Item Konsep Diri Siswa Peserta Didik Berprestasi Kurang

Signifi kansi

No.Item Jumlah

Valid 5,8,13,14,15,16,17,18,19,20,22,25,28,29,31,34,,35,36,37,38,39,40,41,43 ,44,45,47,48,49,50,51,52,54,55,56,57,58,59,60,61,63,64,66,67

44

Tidak Valid

(21)

35

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.7.2 Uji Reliabilitas

Riduwan (2004: 115) menjelaskan bahwa uji reliabilitas dilakukan untuk

melihat seberapa besar tingkat keajegan data. Untuk menguji reliabilitas

instrumen penelitian ini digunakan rumus dari Alpha sebagai berikut:

(Riduwan, 2004: 115)

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah Varians Skor Tiap-tiap Item = Varians Total

k = Jumlah Item

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi perbandingan r11

dengan rtabel, dimana:

Kaidah Keputusan : Jika r11> rtabel berarti reliabel, dan

Jika r11< rtabel berarti tidak reliabel

Jika hasil r11 = 0,87559 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r-Product

Moment dengan dk = N-1 = 31-1 = 32, taraf signifikasi 95%, maka diperoleh rtabel

= 0,355.

Berdasarkan pada pedoman di atas, koefisien reliabilitas instrumen konsep

diri siswa underachiever sebesar 0,87599 lebih besar dari rtabel sebesar 0,355 maka

semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah reliabel.

Sebagai tolok ukur, digunakan klasifikasi rentang koefisien reliabilitas

sebagai berikut:

(22)

36

0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah

0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup

0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi

0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi

(Sugiyono, 2011: 257)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu data mengenai konsep diri

peserta didik berprestasi kurang Kelas XI SMAN 4 Cimahi. Angket yang

digunakan adalah angket dengan bentuk jawaban tertutup dan berstruktur.

Re-sponden hanya perlu memilih alternatif respon yang telah disediakan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket

untuk mengumpulkan data mengenai gambaran konsep diri peserta didik

berpres-tasi kurang kelas XI SMAN 4 Cimahi. Pengumpulan data dilakukan dengan

langkah-langkah sebagaiberikut; (a) mempersiapkan kelengkapan dan petunjuk

pengerjaan instrumen; (b) mengecek kesiapan peserta didik; (c) membacakan

petunjuk dan mempersilahkan peserta didik untuk mengisi angket yang telah

dipersiapkan sebelumnya; (d) mengumpulkan kembali angket yang telah selesai

diisi serta mengecek kelengkapan identitas dan kelengkapan jawaban para peserta

didik.

3.9Analisis Data

Data disajikan dalam bentuk persentase. Selain itu untuk mengelompokkan

sampel digunakan skor ideal. Penentuan kedudukan sampel dengan skor ideal

yaitu penentuan kedudukan dengan membagi skor keterampilan penyesuaian

sosial yang diperoleh.

Skor dari data responden diperoleh Xmaks dan Xmin . Untuk memperoleh

rentang data skor ideal responden dan interval tabel konversi skor dapat

(23)

37

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

rentang = Xmaks - Xmin (skormaksimal dikurangi skorminimal)

kelompok = kategori konversi skor

Sehingga skor berkisar pada interval 167,6-268 untuk kategori positif dan

67-167,5 untuk kategori negatif.

Setiap kategori interval diasumsikan mengandung pengertian sebagai berikut:

Tabel 3.6

Interpretasi Kategori Konsep Diri Peserta Didik Berprestasi Kurang

KATEGORI INTERPRETASI

Positif Peserta didik dengan konsep diri positif akan mampu menghargai dirinya sendirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat dilakukannya demi keberhasilan dan prestasi.

Negatif

Peserta didik yang memiliki konsep diri negatif meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup.

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dapat dirumuskan kesimpulan, yaitu: (a) konsep

diri peserta didik berprestasi kurang kelas XI SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran

2012/2013 berada pada kategori negatif, artinya peserta didik yang tergolong

berprestasi kurang memandang dirinya lemah, tidak berdaya, dan tidak mampu untuk

berprestasi; (b) konsep diri peserta didik berprestasi kurang berdasarkan aspek fisik

berada pada kategori negatif, artinya peserta didik yang tergolong berprestasi kurang

meyakini dan memandang dirinya tidak menarik, tidak sehat, dan berpenampilan

buruk; konsep diri peserta didik berprestasi kurang pada aspek psikis berada pada

kategori negatif, artinya peserta didik yang tergolong berprestasi kurang meyakini

dan memandang dirinya tidak kompeten, gagal, dan tidak memiliki cita-cita dalam

kehidupannya; konsep diri peserta didik berprestasi kurang pada aspek sikap berada

pada kategori negatif, artinya peserta didik yang tergolong berprestasi kurang

meyakini dan memandang dirinya malu terhadap prestasi akademik yang diraihnya;

(c) program yang tepat untuk mengembangkan konsep diri peserta didik berprestasi

kurang yaitu program bimbingan belajar.

5.2Rekomendasi

5.2.1 Bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Rekomendasi bagi guru bimbingan dan konseling, yaitu: (a) hasil penelitian

diharapkan menjadi rujukan bagi konselor dalam mengembangkan konsep diri

peserta didik berprestasi kurang; (b) konselor diharpkan dapat mengaplikasikan

program bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan konsep diri peserta didik

(25)

50

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5.2.2 Bagi peneliti selanjutya

Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya, yaitu: (a) meneliti konsep diri peserta

didik berprestasi kurang dengan menggunakan salah satu metode dalam konseling;

(b) membadingkan konsep diri peserta didik berprestasi kurang peserta didik laki-laki

dan perempuan; (c) program yang dirumuskan oleh peneliti bersifat hipotesis, peneliti

selanjutnya diharapkan mampu melakukan uji coba program bimbingan alademik

untuk mengembangkan konsep diri peserta didik berprestasi kurang sehingga dapat

(26)

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung : ABKIN.

Amti, E. dan Prayitno. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (1995). Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya (Edisi ke-2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basyarah, S. F. (2008). Mengembangkan Konsep Diri Pada Remaja Melalui Bimbingan Kelompok Teman Sebaya. Skripsi Sarjana pada PPB FIP UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Burs, R. B. (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan Perilaku (Terjemahan). Jakarta: Arcan.

Calhoun, J. F. & Acocella, J. R. (a.b. Satmoko). (1990). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (Edisi Ke Tiga). Semarang: IKIP Semarang Press.

Del Siegle, D. & McCoah, D. B. (2008). Understanding Underachievement: Recent Research on Underachievement. dapat dibuka pada situs: www.aare.edu.aau.

Dewi, L. R. (2011). Konsep Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama Talenta Kabupaten Bandung Kelas VIII Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Sarjana pada PPB FIP UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Gustian, E. (2002). Anak Cerdas Berprestasi Rendah?. Jakarta: Gunung Mas.

Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.;

Merdekawati. (2002). Kontribusi Pemahaman Siswa tentang Potensi Diri Terhadap Konsep Dirinya. Skripsi Sarjana pada Jurusan PPB FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mugiarso, H. (2009). Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT UNNES press

(27)

52

Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

Analisis Profil Konsep Diri Peserta Didik yang Kurang Berprestasi untuk Pengembangan Program Bimbingan Belajar (Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nurihsan, A. J. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara

__________. (2006). Bimbingan dan Konseling (dalam Berbagai Latar Kehidupan). Bandung : Refika Aditama.

_________. dan Sudianto, A. (2005). Bimbingan dan Konseling di SMP (Kurikulum 2004). Jakarta: Grasindo.

Pudjijogyanti, C. R. (1995). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rimm, S. B. (1986). Underachievement Syndrome Cause and Curse. Watertown: Apple Publishing.

Robinson, L. (2006). combining Achievement barriers for Adolescent

Underachieving Learners. dapat dibuka pada situs:

www.jcal.emory.edu.

Rosidah, R. (2009). Program Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa. Skripsi Sarjana pada Jurusan PPB FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Santrock, J. W. (a.b. Achmad Chusairi dan Juda Damanik). (2002). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Suherman, U. dan Sudrajat, D. (1998). Evaluasi dan Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : PPB FIP UPI.

Sukardi, D. K. (1995). Proses Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Rineka Cipta.

___________. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, N. S. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek (Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa). Bandung: Maestro.

Sulistiana, D. (2009). Program Bimbingan Bagi Siswa Underachiever (Studi Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Skripsi Sarjana pada Jurusan PPB FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

(28)

53

Syaefullah, F. (2012). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Prestasi Belajar pada Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak diterbitkan

Wilis, S. S. (2004). Konseling Individual (Teori dan Praktek). Bandung: Alfabeta.

Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

__________. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Grasindo.

Yusuf, S. (2006). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SLTP dam SMA). Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

______.(2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 3.1 Anggota Populasi
Tabel 3.2  Kriteria Peserta Didik Berprestasi Kurang
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen
Tabel 3.4 Pola Skor Opsi Alternatif Respons
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode dan desain penelitian ini digunakan untuk menguji keefektifan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik dengan jumlah

Program Konseling Kelompok Peer Support untuk Mengembangkan Konsep Diri Remaja (Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun

Rendahnya motivasi belajar peserta didik akan membuat peserta didik tertarik pada hal-hal yang negatif Raymond J.W dan Judith (Nurhasanah : 2012) mengungkapkan bahwa

Sangat Rendah ≤ 101 Pada kategori sangat rendah yang berarti peserta didik memiliki kontrol diri yang sangat rendah yang ditampilkan dengan perilaku peserta didik

≤ 126 Pada kategori sangat rendah berarti peserta didik memiliki ketidakpercayaan diri pada semua aspek kepercayaan diri yang meliputi mengetahui dan yakin pada

Hasil penelitian menunjukkan: (1) hampir semua peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung memiliki konsep diri positif artinya peserta didik memiliki penilaian

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor dari variabel bentuk konformitas dalam penyesuaian diri peserta didik kelas XI SMAN 1 Koto XI Tarusan dilihat dari sub variabel

(Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Tambun Selatan Tahun Ajaran 2016/2017). Oleh