• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 13 November 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 13 November 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Peluang IHSG untuk melaju pada teritori positif di pekan ini cukup terbuka, pasalnya dari beberapa indkator teknikal mengkonfirmasikan positif. Hal tersebut tercermin dari indikator MACD dan Stochastics yang mensinyalkan trend IHSG positif. Selain itu, lagging indikator yang terlihat dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4462.225 +10.636 3,530.02 4,371.56

LQ-45 759.329 +2.617 971.10 3,006.54

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Kamis (12/11), IHSG menguat 10,64 poin (0,24%) ke level 4.462,23, dari level 4451.59 sehari sebelumnya. Penguatan tersebut didukung oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,49%, properti yang naik 1,02%, dan perbankan yang menguat 1,00%. Dari domestik, kurs dollar melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia setelah melonjak pada awal pekan ini. Investor pindah ke mata uang emerging yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, atau lebih berisiko, karena mereka menantikan pidato Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, dan petinggi bank sentral Amerika Serikat lainnya untuk mencari petunjuk mengenai rencana kenaikan suku bunga. Dengan data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, The Fed mempertimbangkan menaikkan suku bunga bulan depan, bersamaan dengan bank sentral lainnya, termasuk di Eropa dan Jepang, yang mempertimbangkan kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut seiring melambatnya pertumbuhan. Dari pasar global, indeks saham Wall Street melemah pada perdagangan hari Rabu (11/11). Pelemahan didorong oleh kekhawatiran mengenai penjualan ritel Amerika Serikat dan pelemahan harga minyak dunia mendorong saham di Wall Street pada pagi ini berakhir di teritori negatif. Laporan kuartal ketiga yang anjlok oleh jaringan toko serba ada (department store) Macys, yang memangkas proyeksi akhir tahunnya, merembet ke industri ritel yang lebih luas. Penurunan lanjutan harga minyak, didorong laporan terbaru tentang lonjakan besar cadangan AS, menyebabkan saham emiten minyak berjatuhan. Perdagangan relatif sepi karena liburan Hari Veteran--yang membuat pasar obligasi ditutup. Dari regional, indeks Nikkei 225 menguat 6.38 poin (0,03%) ke level 19,697.77. Indeks saham Jepang ditutup pada level tertinggi dalam 12 minggu pada hari Kamis karena investor hati-hati menunggu rilis data pertumbuhan Jepang dan pertemuan kebijakan bank sentral pekan depan. Di sisi lain, Indeks Shanghai Composite melemah 17.35 poin (0,48%) ke level 3,632.90. Adapun, indeks Hang Seng menguat 536.75 poin (2,40%) ke level 22,888.92, dari level 23,352.17 sehari sebelumnya, setelah melemah selama lima hari berturut. Dari Eropa, saham-saham eropa turun pada awal perdagangan setelah pidato kepala Bank Sentral Eropa mengecewakan pelaku pasar yang berharap untuk detail lebih dari kebijakan moneter yang terbaru pada hari Rabu (11/11).

Belanja fiskal pemerintah Cina naik hingga 4 kali lipat untuk laju pertumbuhan di bulan Oktober, menunjukkan determinasi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini seiring perlambatan sektor manufaktur dan investasi properti menekan perekonomian. Belanja fiskal melonjak 36.1% dari setahun lalu menjadi 1.35 triliun yuan, sementara pendapatan fiskal naik 8.7% menjadi 1.44 triliun yuan, menurut Menteri Keuangan pada hari Kamis. Dalam 10 bulan pertama tahun ini, belanja fiskal naik sebanyak 18.1% dan pendapatan naik sebanyak 7.7%. Cina sedang berusaha untuk menambah belanja fiskalnya seiring pelonggaran moneter dan kebijakan untuk menambah kapasitas bank-bank untuk memberikan pinjaman Sementara itu, Presiden ADB Takehiko Nakao mengatakan ekonomi Cina tidak mungkin mengalami hard landing

ketika negara ini telah memiliki ruang untuk menyebar stimulus fiskal dan moneter jika ekonomi negara itu melambat lebih lanjut. Sejak tahun lalu Cina mengeluarkan kebijakan untuk menghindari dari perlambatan tajam termasuk investasi infrastruktur dan memangkas suku bunga sejak November 2014. ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina akan melambat menjadi 6,8% tahun ini dari 7,3% tahun lalu dan sebesar 6,7% tahun depan. Data teranyar dari Cina telah memperlihatkan kondisi membaik dan data tersebut harapkan dapat mengurangi potensi tekanan di pasar. Sedangkan, faktor yang menghambat pasar juga timbul sinyal dari peluang kenaikan suku bunga the Fed. Seperti pernyataan Janet Yellen, mengatakan bulan Desember merupakan peluang terbuka untuk kenaikan Fed rate, jika data mendukung. Selain itu Yellen mengatakan ekonomian AS telah memberikan performa yang baik, namun the Fed akan tetap mengambil langkah kenaikan secara bertahap. Komentar-komentar dari pembuat kebijakan The Fed yang isyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan depan dan ditambah dengan rendahnya harga komoditas telah memicu bursa saham AS ditutup melemah pada hari Kamis. Pidato presiden ECB kurang mendapat respon pelaku pasar saham di Eropa, meski pisato Draghi tersebut mengisyaratkan pelonggaran moneter lebih lanjut. Mario Draghi menegaskan bahwa bank tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk menggunakan instrumen kebijakan yang tersedia jika diperlukan. Sementara itu, saham Eropa ditutup melemah tajam pada hari Kamis, lantaran pelaku pasar khawatir atas penurunan harga minyak. Faktor negatif yang muncul dari ekternal tersebut bisa membuka peluang terjadinya koreksi bagi IHSG pada hari ini, ditengah minimnya insentif pasar dari dalam negeri

DAILY REPORT

13 November 2015

•UNVR akan perluas pabrik oleokimia

•KLBF targetkan pertumbuhan pendapatan 10% tahun depan

•KLBF alokasikan capex hingga Rp1,2 triliun untuk tahun depan

•KLBF akan membuka cabang baru wilayah Indonesia bagian timar

•GGRM akan naikkan harga jual rokok, seiring kenaikan cukai

•PLTG yang dibangun PTPP diharapkan beroperasi pada akhir 2015

•PTPP bentuk perusahaan patungan SIP dengan BPJS

•Tahun depan, ACST bidik kontrak baru Rp 3,4 triliun

•CMNP tidak minati saham META

•TOTL targetkan pendapatan 2016 Rp2,6 triliun

•JSMR siapkan capex sebesar Rp14 triliun pada tahun depan

•INCO kaji tunda capex

•ITMG peroleh 50% kontrak batubara pada 2016, kaji merger dan akuisisi

•SGRO akan bangun pabrik kelapa sawit senilai Rp 100 miliar

•AALI sedang membangun dua pabrik kelapa sawit

•ASII akan ekspansif di bisnis non-otomotif

•ASII realisasikan belanja modal 80% dari anggaran tahun ini

•AUTO turunkan belanja modal

•SMGR akan memperbesar pasar ekspornya di tahun 2017

•CPIN dapat pinjaman sindikasi US$100 juta dan Rp3 triliun

•AISA anggarkan capex Rp1,2 triliun

•AKRA cari utang US$70 juta

•PANR akan akuisisi perusahaan pariwisata

•DEFI akan stock split dengan rasio 1:10

•APLN kembangkan Vimala View Rp 800 miliar

Support Level 4428/4406/4361 Resistance Level 4496/4541/4564 Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

13 November 2015

13 November 2015

Unilever Indonesia (UNVR) akan memperluas pabrik oleokimia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara. Perseroan telah membeli tanah seluas 9 ha untuk perluasan tersebut. Pabrik oleokimia yang sudah ada sekarang berkapasitas 200 ribu ton per tahun, dengan luas tanah 17 ha. Perseroan menginvestasikan dana Rp 2 triliun untuk pembangunan pabrik yang akan digunakan untuk memproduksi bahan baku crude palm kernel oil (CPKO). Sementara itu, meskipun pendapatan dan laba bersih melambat hingga kuartal III-2015, UNVR belum berencana menaikkan harga jual hingga akhir tahun ini. Sejak awal tahun ini, perseroan telah menaikkan harga jual sebanyak tiga kali. Pada Maret 2015, UNVR menaikkan harga jual sebesar 1%, kemudian pada Agustus dan akhir Oktober masing-masing sebesar 1% dan 1,8%.

Kalbe Farma (KLBF) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada tahun depan. Divisi nutrisi ditargetkan tumbuh 14-15%, sedangkan dari divisi produk kesehatan, perseroan akan mengandalkan pertumbuhan obat bebas sebesar 10%. Sementara itu, hingga akhir tahun, KLBF menargetkan mampu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 2-3%. Adapun target margin laba operasional direvisi menjadi 14-15%. Perseroan akan tetap mempertahankan rasio pembagian dividen tahun buku 2015 sebesar 40-50%.

Kalbe Farma (KLBF) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun-Rp1,2 triliun untuk tahun depan. Sebagian dana itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik berteknologi biosimilar di Cikara Bekasi dan sisanya untuk pengembangan divisi obat bebas serta pengembangan distribusi. Kebutuhan tersebut bisa mencapai 50% dari total capex tahun depan. Sisanya untuk pengembangan pasar obat bebas sekitar 25% dan 25% lainnya untuk pengembangan distribusi. Untuk memperluas jangkauan distribusi, perseroan juga akan membuka cabang baru di beberapa lokasi. Jumlah capex yang dialokasikan tersebut sama dengan anggaran tahun lalu dimana sumber dana capex akan diperoleh dari kas internal.

Kalbe Farma (KLBF) akan membuka cabang baru di beberapa lokasi, terutama memperbesar jangkauan distribusi ke wilayah Indonesia bagian timur. Wilayah timur yang dimaksud bisa terletak di kawasan Sulawesi, Nusa Tenggara, atau Papua. Jumlah kantor cabang yang akan dibangun sekitar satu atau dua. Adapun alokasi dana yang dianggarkan untuk kebutuhan itu sekitar Rp250 miliar-Rp300 miliar pada tahun depan.

Gudang Garam (GGRM) tengah mencari pinjaman senilai Rp9 triliun yang akan digunakan untuk membayar cukai rokok pada Desember 2015. Berdasarkan aturan pemerintah yang baru diterapkan pada 2015, pembayaran pemesanan pita cukai pada November dan Desember 2015 dibayarkan selambat-lambatnya pada 31 Desember 2015.

Gudang Garam (GGRM) berencana menaikkan harga jual produknya dalam rangka penyesuaian guna mempertahankan margin. Pemerintah berencana menaikkan harga cukai pada tahun 2016. Kenaikan harga jual produk (rokok) akan dilakukan secara bertahap. Kenaikan harga akan berbeda-beda setiap produk Perseroan.

Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyiapkan belanja modal senilai Rp1,2 trilin pada 2016 atau relatif sama dengan perkiraan sampai akhir tahun ini. Belanja modal tersebut digunakan untuk tiga lini bisnis yaitu makanan (makanan dasar, makanan konsumsi), beras (beras pack bermerek, beras curah bermerek), dan kelapa sawit

(minyak kelapa sawit, inti sawit, dan turunannya). Pada 2016 belanja modal paling besar dialokasikan untuk lini usaha beras senilai Rp517 miliar, diikuti kelapa sawit Rp387 miliar, dan makanan Rp309 miliar.

Jasa Marga (JSMR) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp14 triliun pada tahun depan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan anggaran belanja modal tahun ini sebesar Rp6 trilliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan sejumlah ruas tol. Pada tahun depan, perseroan menargetkan empat ruas tol baru dapat beroperasi yakni Gempol—Pasuruan, Surabaya—Mojokerto Seksi II, Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi Seksi I dan II dan Semarang—Solo seksi III Bawen—Salatiga. Dengan bertambahnya empat ruas baru, pihaknya menargetkan pendapatan tahun depan dapat tembus Rp8,6 triliun, yang diperoleh dari estimasi volume lalu lintas yang sebesar 1,4 miliar kendaraan.

Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) tidak berminat mengambilalih saham Nusantara Infrastructure (META). Hal ini menanggapi sejumlah kabar di pasar yang menyebutkan CMNP segera mengakuisisi saham META. CMNP tidak tertarik mengakuisisi saham META karena telah mengkalkulasi ruas tol yang dikuasai kurang menguntungkan dan lebih memilih untuk fokus menggarap proyek-proyek tol yang sudah ada, termasuk menjajaki ruas tol baru.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo berkapasitas 100 megawatt (MW) dapat beroperasi pada akhir tahun 2015. Proyek ini termasuk dalam salah satu program ketenagalistrikan nasional 35.000 MW. PLTG Gorontalo digarap oleh Unit Induk Pembangunan Pembangkitan Sulawesi PLN (UIP XII). Pembangunan pembangkit dimulai sejak awal September 2015 dan diharapkan dapat beroperasi tahap awal sebesar 50 MW pada akhir Desember 2015. Sejumlah progres lainnya yang telah dilakukan oleh Pembangunan Perumahan (PTPP), selaku BUMN Karya yang menjadi kontraktor utama Engineering Procurement Construction (EPC).

Pembangunan Perumahan (PTPP) membentuk usaha patungan dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang diberi nama PT Sinergi Investasi Properti (SIP). PT Sinergi Investasi Properti (SIP) didirikan dengan modal awal disetorkan sebesar Rp 136,20 miliar. Dalam usaha patungan ini perseroan memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 20%, sedangkan sisanya sebesar 80% dimiliki oleh BPJS.

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan proses pengerjaan proyek MRT Jakarta koridor selatan-utara Tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 34%. Proses pengerjaan yang telah diselesaikan itu secara garis besar terdiri dari pekerjaan proyek pada struktur layang mencapai 21% dan penyelesaian struktur bawah tanah sebesar 47% (data per 31 Oktober 2015). PT MRT Jakarta juga sudah mulai mengoperasikan mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) kedua yang diberi nama "Antareja II" pada Rabu (11/11) dari lokasi Patung Pemuda Senayan menuju Stasiun Senayan.

Acset Indonusa (ACST) membidik kontrak baru senilai Rp 3,41 triliun tahun depan, naik 10% dibandingkan tahun ini sekitar Rp 3,1 triliun. Perseroan mengincar kontrak konstruksi dari pembangkit listrik yang tengah dijajaki induk usahanya, United Tractors (UNTR). ACST fokus untuk lebih sering menggarap proyek

(3)

     

           

 

 

13 November 2015

13 November 2015

infrastruktur guna mencapai target kontrak baru tahun depan. Guna menopang ekspansi, perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp 100-120 miliar.

Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan pendapatan pada 2016 mencapai Rp2,6 triliun, naik 13,04% dari target pendapatan tahun ini sebesar Rp2,3 triliun. Pertumbuhan pendapatan untuk tahun depan akan disokong oleh proyek konstruksi yang sudah didapat. Perseroan menargetkan kontrak baru, bukan proyek kerja sama operasi (KSO), pada 2016 sebesar Rp3 triliun, serupa dengan target 2015.

Vale Indonesia (INCO) berencana menunda semua belanja modal untuk pertumbuhan pada beberapa tahun mendatang karena sejumlah izin dan lisensi terkait proyek perseroan yang belum keluar. Perseroan tengah menyelesaikan rencana belanja modal pada 2016 yang diperkirakan tidak berbeda dengan tahun ini. Indo Tambangraya Megah (ITMG) tengah mengkaji untuk mengakuisisi atau memerger anak usahanya dengan perusahaan batubara lain. Rencana tersebut merupakan tindak lanjut dari akan ditutupnya tambang perseroan di Jorong, Kalimantan Timur, pada 2017. ITMG mengkaji opsi akuisisi agar aset yang dimiliki di tambang Jorong dapat dialihkan ke konsesi baru. Selain Jorong, tambang perseroan di Tandung Mayang akan ditutup tahun depan.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) memastikan kontrak batubara tahun depan telah diperoleh sebesar 50%. Pada tahun ini, telah terpenuhi 100% dari total target 28,7 juta ton batu bara. Volume penjualan pada kuartal terakhir diproyeksikan mencapai 7,3 juta ton dan sampai akhir tahun ditargetkan 28,7 juta ton.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) memastikan serapan belanja modal perseroan hingga akhir tahun ini akan sangat rendah. Serapan belanja modal hingga akhir September baru mencapai 25,9%. Capex yang telah diserap mencapai USD 16,7 juta dari total anggaran USD 64,4 juta. Perseroan memproyeksikan serapan capex hingga akhir tahun hanya akan mencapai USD 30 juta akibat tertundanya sebagian besar proyek seiring turunnya harga batubara. Sementara itu, capex tahun depan tidak akan lebih besar dari USD 64,4 juta.

Sampoerna Agro (SGRO) akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) senilai Rp 100 miliar tahun depan. Pembangunan PKS juga bertujuan untuk mengimbangi kenaikan permintaan CPO, menyusul kebijakan pemerintah untuk peningkatan penggunaan biodiesel. Investasi ini merupakan bagian dari belanja modal perusahaan tahun depan sebesar Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun. Tahun depan, perseroan berencana menambah 4 hingga 8 ribu ha lahan kelapa sawit baru. Penambahan lahan ini diharapkan berdampak terhadap peningkatan produksi CPO sebesar 5% pada tahun depan.

Astra Agro Lestari (AALI) sedang membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) di Aceh Singkil dan Sulawesi Tengah berkapasitas 45 ton per jam. Pembangunan PKS di Singkil ditargetkan selesai pada Desember 2015, sementara di Sulawesi Tengah baru akan selesai akhir 2016.

Astra International (ASII) akan meningkatkan ekspansinya di sektor baru bisnis non-otomotif pada 2016. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi trend penurunan di bisnis otomotif dan perkebunan kelapa sawit. Perseroan tetap mempertahankan pangsa pasar di bisnis roda empat yang sebesar 50% dan roda

dua sebesar 70%. Di lini bisnis lain, anak usaha Astra meningkatkan sektor konstruksi dan infrastruktur.

Astra International (ASII) telah merealisasikan belanja modal sebesar 80% dari total anggaran pada tahun ini yang mencapai Rp 13 triliun. Dalam hal ini, terjadi pergeseran porsi alokasi belanja modal dari sebelumnya lebih banyak disalurkan ke United Tractors (UNTR) dan lini usaha agribisnis ke bisnis jalan tol.

Astra Otoparts (AUTO) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 637,5 miliar, turun dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 850 miliar. Perseroan akan menyerap mayoritas capex untuk membeli mesin guna memenuhi kebutuhan divisi penjualan. AUTO akan melanjutkan efisiensi dan prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi tahun depan, terutama dalam membentuk perusahaan patungan dengan pihak asing.

Semen Indonesia (SMGR) akan memperbesar pasar ekspornya di tahun 2017 mendatang. Rencana tersebut akan didukung dengan adanya dua pabrik semen perseroan Indarung VI yang berlokasi di di Sumatera Barat dan Rembang, Jawa Tengah yang akan selesai di kuartal III-2016. Perseroan akan memperoleh tambahan kapasitas produksi sebesar enam juta ton dari kedua pabrik tersebut. Perseroan juga mengincar pasar Myanmar karena di negara tersebut permintaan semen cukup tinggi. Selain itu, ada pula pasar terbuka untuk negara Australia. Dengan kebijakan yang ketat persoalan lingkungan di Australia akan menciptakan peluang bisnis yang menarik

Semen Indonesia (SMGR) menunjukkan peningkatan penjualan semen di Kalimantan Barat dari 111.000 ton pada 2014 menjadi 117.000 ton atau meningkat 0,5% hingga periode Oktober 2015 ini. Penguasaan pasar di Kalbar telah mencapai 35% dengan total penjualan disumbang oleh penjualan semen bag atau zak sebesar 75% karena faktor tingginya permintaan di sektor properti. Peningkatan penjualan di Kalbar karena adanya pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan kawasan perbelanjaan, perhotelan serta pengembangan daerah wisata di Singkawang. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) mendapat pinjaman sindikasi sebesar US$100 juta dan Rp3 triliun dari beberapa bank di Jakarta. Pinjaman sindikasi akan digunakan oleh perseroan untuk membiayai kembali pinjaman perseroan yang akan jatuh tempo (refinancing). Dalam menerima fasilitas pinjaman sindikasi ini, perseroan tidak menjaminkan aset perseroan ataupun anak usahanya.

Danasupra Erapasific (DEFI) berencana melakukan pemecahan nominal saham dengan perbandingang 10:1 dari harga nominal Rp500 menjadi Rp50. Akhir perdagangan saham dengan nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 20 November 2015 dan awal perdagangan di pasar reguler/negosiasi dengan nominal baru pada 23 November 2015. Sementara awal perdagangan di pasar tunai baru dilakukan pada 26 November 2015. Tanggal Penentuan Daftar Pemegang Saham sebagai dasar pelaksanaan stock split atau recording date hingga 25 November 2015.

AKR Corporindo (AKR) tengah mencari pinjaman untuk mendanai perluasan terminal tangki di Tanjung Priok, Jakarta yang nilai totalnya mencapai US$70 juta. Porsi pendanaan eskternal diperkirakan berkisar 70%-80%. Terminal tangki tersebut saat ini berkapasitas 250.800 kiloliter dan nantinya akan menjadi 450.800 kiloliter. Perluasan ini merupakan bagian dari rencana perseroan meningkatkan kapasitas terminal-terminal tangkinya menjadi 1 juta

(4)

     

           

 

 

13 November 2015

13 November 2015

kiloliter dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Perseroan juga berniat melakukan perluasan serupa di terminal tangki yang berlokasi di Tanjung Perak, Surabaya dari kapasitas saat ini 60.790 kiloliter. Perluasan akan dilakukan dalam tiga tahap sehingga nanti menjadi hampir 248.790 kiloliter.

Panorama Sentrawisata (PANR) memproyeksikan akan

mendatangkan 230.000 wisatawan asing ke Indonesia (

inbound

)

tahun 2016, atau naik dua kali lipat dari target tahun 215 sebanyak 115 ribu wisatawan asing. Target tersebut sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia menjadi sebanyak 20 juta wisatawan pada tahun 2019. Anggaran promosi pariwisata pemerintah tahun 2016 meningkat menjadi Rp 5 triliun dari tahun 2015 sebesar Rp 1,3 triliun. Perseroan membuka destinasi baru ke Maluku Utara dan Sumba. Panorama juga akan menyusun pembaharuan paket tur yang mengarah pada kebutuhan pasar. Selain itu Panorama akan membangun hubungan lebih luas dengan agen luar negeri,

pengembangan produk

luxury coaches

, dan memperkuat layanan

serta jaringan pasar tradisional Eropa yang selama ini menjadi

kekuatan pilar

inbound

.

Panorama Sentrawisata (PANR) akan mengakuisisi perusahaan pariwisata tahun depan. Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan klien dari luar negeri. Perseroan akan mengambil kesempatan berkolaborasi dengan perusahaan pariwisata yang cakupan pasarnya di Eropa. Pada 2016, PANR menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun, meningkat dari target tahun ini senilai Rp 2,1 triliun.

Agung Podomoro Land (APLN) mengembangkan kondominium resor Vimala View senilai Rp 800 miliar. Kondominium dua menara ini berlokasi di kawasan Vimala Hills, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Setiap menara berkapasitas 250 unit.

Garuda Indonesia (GIAA) kembali melayani penerbangan dari dan menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyusul telah dikeluarkannya Notice to Airmen (NOTAM) oleh otoritas

penerbangan setempat yang menyatakanBandara Internasional

Lombokaman untuk melakukan aktivitas penerbangan seperti

sedia kala. Garuda Indonesia saat ini juga telah melayani penerbangan domestik maupun internasional dari dan menuju Denpasar dan Banyuwangi seperti sediakala. Namun Garuda Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi dari erupsi Gunung Rinjani.

Garuda Indonesia (GIAA) mendukung penuh kebijakan bebas visa bagi 94 negara untuk masuk ke Indonesia karena akan menguntungkan industri penerbangan di Indonesia. Garuda mendukung kebijakan bebas visa bagi 94 negara tersebut dengan cara salah satunya membuka penerbangan langsung internasional. Saat ini Garuda Indonesia membuka penerbangan langsung dari dua kota di Tiongkok yakni Beijing-Bali dan Guangzhou-Bali. Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia, turut membuka layanan charter langsung dari beberapa kota di Tiongkok menuju Bali dan rencananya ke Manado.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaksanakan kerja sama dengan Bank Dunia dan Islamic Development Bank (IDB) dalam mendorong pembiayaan syariah untuk infrastruktur Indonesia.

Pemerintah tengah mengggodok paket kebijakan VII. Dalam paket kebijakan VII pemerintah ingin mendorong daya beli masyarakat

melalui ekonomi desa.

Pertama

, kebijakan yang mendukung

efektivitas penggunaan dana desa.

Kedua

, kebijakan seputar

logistik. Untuk mempercepat penyaluran, pemerintah sedang menyiapkan sebuah payung hukum agar dana desa tidak perlu disalurkan melalui pemerintah daerah kabupaten/kota. Dana desa akan langsung ditransfer ke desa

(5)

      

 

 

 

 

 

13 November 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 41,71 -0,04 TLKM (US) 40 13.461 54

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,29 0,03 ANTM (GR) 0,01 191 -15

Gold (US$)/Ounce 1085,09 -0,13 Nickel (US$)/MT 9660,00 155,00

Tin (US$)/MT 14825,00 100,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,15 -10,25 Coal (RB) (US$)/MT* 52,45 -10,91 CPO (ROTH) (US$)/MT 615,00 2,50

CPO (MYR)/MT 2140,00 -27,00

Rubber (MYR/Kg) 631,50 0,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 806,32 -2,27

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17448,07 -1,44 -2,10 15,80 14,85 3,00 2,87 5.358,0 USA NASDAQ COMPOSITE 5005,08 -1,22 5,68 23,00 19,48 3,59 3,29 7.981,0 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6178,68 -1,88 -5,90 15,38 14,38 1,74 1,69 1.593,5 CHINA SHANGHAI SE A SH 3804,63 -0,48 12,25 15,40 13,82 1,80 1,64 4.697,2 CHINA SHENZHEN SE A SH 2364,57 0,28 59,94 32,32 23,49 3,70 3,31 2.837,6 HONG KONG HANG SENG INDEX 22888,92 2,40 -3,03 11,49 10,85 1,21 1,13 1.819,8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4462,23 0,24 -14,63 15,84 13,80 2,32 2,09 347,2 JAPAN NIKKEI 225 19697,77 0,03 12,88 18,88 17,18 1,67 1,57 2.957,4 MALAYSIA KLCI 1663,20 -0,13 -5,57 16,16 14,84 1,79 1,69 225,5 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2959,01 -0,76 -12,07 12,86 12,20 1,14 1,10 286,2

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.597,00 -3,00 1000 IDR/ USD 0,07 0,0000

EUR/IDR 14.692,24 123,50 EUR / USD 1,08 -0,0009

JPY/IDR 110,89 0,26 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.587,57 2,19 SGD / USD 0,71 0,0002

AUD/IDR 9.694,19 -14,85 AUD / USD 0,71 0,0004

GBP/IDR 20.706,19 45,28 GBP / USD 1,52 -0,0005

CNY/IDR 2.134,87 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.115,01 1,21 MYR / USD 0,23 0,0001

KRW/IDR 11,74 -0,04 100 KRW / USD 0,09 -0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.23

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

13 November 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description October-15 September-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.16 2.24 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 6.25 6.83 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.08 -0.05 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 100.70 Bn 101.72 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

13 Nov Indonesia BoP Current Account Balance --

13 Nov US Monthly Budget Statement Sekitar -$130.0 Bn

13 Nov US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1% 13 Nov US Business Inventories Naik menjadi 0.1% dari 0.0% 13 Nov US PPI MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.5% 13 Nov US PPI YoY Turun menjadi -1.2% dari -1.1%

16 Nov Indonesia Exports YoY --

16 Nov Indonesia Imports YoY --

16 Nov Indonesia Trade Balance --

16 Nov US Empire Manufacturing Naik menjadi -5.00 dari -11.36 Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 2715 1.88 5.14 ASII IJ 6600 -2.58 -7.23 BMRI IJ 8375 2.45 4.72 UNVR IJ 34600 -1.63 -4.48 GGRM IJ 49000 4.26 3.93 HMSP IJ 94675 -3.29 -3.83 EXCL IJ 3500 11.11 3.05 SMGR IJ 10150 -3.33 -2.12 BBNI IJ 4960 3.33 3.02 ADRO IJ 610 -4.69 -0.98 MAYA IJ 2150 25.00 1.87 UNTR IJ 17550 -1.13 -0.76 BBRI IJ 10525 0.48 1.25 INCO IJ 2015 -3.36 -0.71 CTRA IJ 1325 6.00 1.17 INDF IJ 5175 -1.43 -0.67 SCMA IJ 3300 2.33 1.12 MYOR IJ 26500 -2.57 -0.64 SMRA IJ 1465 5.40 1.10 BDMN IJ 2750 -2.14 -0.58

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Kino Indonesia Consumer 3750-5225 228.57 02-04 Dec 2015 09 Dec 2015 Indo Premier, Credit Suisse

Deutsche Securities

Gelombang Seismic Indonesia

(7)

      

 

 

 

 

 

 

13 November 2015

13 November 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BBCA 55.00 Cash Dividend 12 Nov-15 13 Nov-15 17 Nov-15 09 Dec-15 EMTK 40.00 Cash Dividend 13 Nov-15 16 Nov-15 18 Nov-15 04 Dec-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

MAIN Rights Issue 4:1 1200.00 06 Nov-15 09 Nov-15

 

13 Nov – 19 Nov’15

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15

 

27 Nov – 03 Dec’15

 

BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15

 

01 Dec – 07 Dec’15

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 07 Dec’15 08 Dec’15

 

14 Dec – 21 Dec’15

 

GSMF Rights Issue 32:15 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

AGRS Rights Issue TBA 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

DEFI Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

MCOR RUPSLB 13-Nov-15

MYRX RUPSLB 16-Nov-15

ASII RUPSLB 16-Nov-15

OKAS RUPSLB 16-Nov-15

PSAB RUPSLB 16-Nov-15

UNSP RUPSLB 17-Nov-15

GEMS RUPSLB 17-Nov-15

BLTA RUPST/LB 17-Nov-15

BIPI RUPST/LB 19-Nov-15

CNKO RUPSLB 19-Nov-15

INDR RUPSLB 20-Nov-15

TOWR RUPSLB 20-Nov-15

SMMA RUPSLB 20-Nov-15

VINS RUPSLB 20-Nov-15

MDKA RUPSLB 23-Nov-15

BBNP RUPSLB 23-Nov-15

GDST RUPSLB 24-Nov-15

JPRS RUPSLB 24-Nov-15

BTON RUPSLB 24-Nov-15

KREN RUPSLB 24-Nov-15

MERK RUPSLB 24-Nov-15

WINS RUPSLB 24-Nov-15

SOBI RUPSLB 24-Nov-15

MEDC RUPSLB 25-Nov-15

RAJA RUPSLB 25-Nov-15

SONA RUPSLB 30-Nov-15

BEKS RUPSLB 30-Nov-15

BBHI RUPSLB 01-Dec-15

BNII RUPSLB 01-Dec-15

SAFE RUPSLB 02-Dec-15

BBRI RUPSLB 02-Dec-15

AISA RUPSLB 03-Dec-15

TBLA RUPSLB 03-Dec-15

BSWD RUPSLB 03-Dec-15

GMCW RUPSLB 04-Dec-15

(8)

      

 

 

 

 

 

13 November 2015

13 November 2015

BMRI

TRADING BUY

S1 8225 R1 8500 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 7950 R2 8775

Closing

Price 8375

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 8225-Rp 8500

•Entry Rp 8375, take Profit Rp 8500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 24.38 Positif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) -48.00 Positif Bollinger Band (Mid) 8980 Negatif

MA5 8525 Negatif 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000

May Jun Jul August September October November BMRI Wedge 8,690 8,525 8,400 8,375 8,375 8,375 7,996.65 8,690 8,693.75 8,792.86 8,792.86 8,980 9,150 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 20.46, Stochastic %K = 8.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 8.33333 8.33333 20.463 20.463 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 98.20, Signal() = 101.09

98.1993 101.088 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -48.00, Volume() = 25,370,300.00

-42.5127

-48.0037 0.00000

25,370,300

BMRI - William's % R(14) = -85.00, Volume() = 25,370,300.00 -85 25,370,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

GGRM

TRADING BUY

S1 47975 R1 49650 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 46300 R2 51325

Closing

Price 49000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 47975-Rp 49650

•Entry Rp 49000, take Profit Rp 49650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 83.60 Positif

MACD 436.97 Positif

True Strength Index (TSI) 29.02 Positif Bollinger Band (Mid) 45563 Positif

MA5 47595 Positif 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000 50,000 52,000 54,000 56,000

May Jun Jul August September October November

GGRM Downward Sloping Channel

45,967.9 45,967.9 45,562.5 42,300 42,243.8 42,243.8 41,394.4 47,381.3 47,595 48,450 49,000 49,000 49,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 69.83, Stochastic %K = 67.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.4162 67.4162 20 69.8288 69.8288 80 -1,200 -800 -400 0 400 800 0 GGRM - MACD (5,3) = -381.43, Signal() = -283.16 -381.432 -283.161 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 29.02, Volume() = 1,511,000.00 28.6628 0.00000 29.0223 1,511,000 GGRM - William's % R(14) = -3.60, Volume() = 1,511,000.00 -3.59712 1,511,000

(9)

      

 

 

 

 

 

13 November 2015

13 November 2015

ACES

TRADING BUY

S1 720 R1 780 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 695 R2 815

Closing

Price 745

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 720-Rp 780

•Entry Rp 745, take Profit Rp 780

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 58.95 Positif

MACD 8.31 Positif

True Strength Index (TSI) 23.99 Positif Bollinger Band (Mid) 695 Positif

MA5 716 Positif 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0 840.0

May Jun Jul August September October November ACES Upward Sloping Channel

716.25 716 694.5 665 665 660 575.49 745 745 745 756.875 756.875 765 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 65.61, Stochastic %K = 79.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

65.6085 65.6085 20 79.3651 79.3651 80 -30.0 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ACES - MACD (5,3) = -8.29, Signal() = -7.00

-8.28924 -6.99582 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ACES - TSI(3,5,3) = 23.99, Volume() = 12,150,700.00

20.7529 0.00000 23.9944

12,150,700

ACES - William's % R(14) = -16.67, Volume() = 12,150,700.00 -16.6667 12,150,700

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

META

TRADING BUY

S1 80 R1 100 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 65 R2 115

Closing

Price 91

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 80-Rp 100

•Entry Rp 91, take Profit Rp 100

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 5.63 Positif

MACD -5.11 Positif

True Strength Index (TSI) -56.99 Positif Bollinger Band (Mid) 117 Negatif

MA5 86.6 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0

May Jun Jul August September October November META Broadening Wedge

121.333 116.6 93 91 91 91 86.6 121.333 134 153.444 155 164 164 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 META - Stochastic %D(6,3,3) = 10.31, Stochastic %K = 18.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

18.23 10.3119 10.3119 18.23 20 80 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 0.0 META - MACD (5,3) = 1.98, Signal() = 3.46

1.98483 3.45912 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 META - TSI(3,5,3) = -56.99, Volume() = 168,930,896.00

-56.9873 -70.1791 0.00000

168,930,89

META - William's % R(14) = -77.05, Volume() = 168,930,896.00 -77.0492 168,930,89

(10)

      

 

 

 

 

 

13 November 2015

13 November 2015

CTRS

TRADING BUY

S1 2430 R1 2515 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2345 R2 2600

Closing

Price 2485

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 2430-Rp 2515

•Entry Rp 2485, take Profit Rp 2515

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 67.33 Positif

MACD 21.78 Negatif

True Strength Index (TSI) 5.44 Positif Bollinger Band (Mid) 2305 Positif

MA5 2461 Positif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

May Jun Jul August September October November CTRS Upward Sloping Channel

2,461 2,458.75 2,352.5 2,352.5 2,304.5 2,150 1,852.03 2,485 2,485 2,485 2,675 2,795 2,795 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CTRS - Stochastic %D(6,3,3) = 44.84, Stochastic %K = 32.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

32.6874 32.6874 20 44.8449 44.8449 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 CTRS - MACD (5,3) = -3.28, Signal() = -4.70 -4.69794 -3.28096 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CTRS - TSI(3,5,3) = 5.44, Volume() = 574,800.00 5.44193 0.00000 14.2047 574,800 CTRS - William's % R(14) = -36.19, Volume() = 574,800.00 -36.1905 574,800

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PWON

TRADING BUY

S1 436 R1 455 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 423 R2 465

Closing

Price 443

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 436-Rp 455

•Entry Rp 443, take Profit Rp 455

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 54.89 Positif

MACD 0.83 Negatif

True Strength Index (TSI) -6.71 Positif Bollinger Band (Mid) 431 Positif

MA5 438.6 Positif 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0

May Jun Jul August September October November PWON Upward Sloping Channel

443 438.6 430.65 420 420 417 365.012 443 443 444 468 470.5 470.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 40.27, Stochastic %K = 40.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

40.2723 40.2723 20 40.5229 40.5229 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -0.00, Signal() = 0.64

-0.0024986 0.641666 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = -6.71, Volume() = 71,336,200.00

-4.98752

-6.70973 0.00000

71,336,200

PWON - William's % R(14) = -41.67, Volume() = 71,336,200.00 -41.6667 71,336,200

(11)

      

 

 

 

 

 

 

13 November 2015

13 November 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

12-11-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 18550 18550 18975 17125 18050 18975 19900 Positif Positif Negatif 22100 18000 LSIP Trading Buy 1285 1285 1310 1210 1260 1310 1360 Positif Positif Negatif 1585 1270 SGRO Trading Sell 1300 1300 1280 1240 1280 1320 1360 Negatif Negatif Negatif 1400 1010 Mining

PTBA Trading Sell 6975 6975 6900 6675 6900 7125 7350 Negatif Negatif Negatif 7825 5475 ADRO Trading Sell 610 610 600 565 600 635 670 Negatif Negatif Negatif 710 515 MEDC Trading Sell 1040 1040 1030 1005 1030 1055 1080 Negatif Negatif Negatif 1315 1035 INCO Trading Sell 2015 2015 1900 1900 1985 2070 2155 Negatif Negatif Negatif 2700 2035 ANTM Trading Sell 326 326 322 310 322 334 346 Negatif Negatif Negatif 454 329 TINS Trading Sell 570 570 550 550 565 580 595 Negatif Negatif Negatif 740 560 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 945 945 955 925 940 955 970 Positif Positif Positif 1090 770 SMGR Trading Sell 10150 10150 10000 9550 10000 10450 10900 Negatif Negatif Negatif 11300 8975 INTP Trading Sell 19300 19300 19050 18575 19050 19525 20000 Negatif Negatif Positif 21025 16100 SMCB Trading Sell 1020 1020 1010 990 1010 1030 1050 Negatif Positif Negatif 1160 970 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6600 6600 6725 6375 6550 6725 6900 Positif Positif Positif 6875 5075 GJTL Trading Buy 590 590 610 565 580 595 610 Positif Positif Positif 690 498 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 5175 5175 5375 5000 5125 5250 5375 Positif Positif Negatif 6425 5150 GGRM Trading Buy 49000 49000 49650 46300 47975 49650 51325 Positif Positif Positif 48450 41800 UNVR Trading Sell 34600 34600 34225 33125 34225 35325 36425 Negatif Negatif Negatif 40000 35100 KLBF Trading Buy 1350 1350 1365 1315 1340 1365 1390 Positif Positif Negatif 1610 1305 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1670 1670 1705 1555 1630 1705 1780 Positif Positif Positif 1795 1370 PTPP Trading Buy 3780 3780 3805 3655 3730 3805 3880 Positif Positif Positif 3930 3445 WIKA Trading Buy 2830 2830 2855 2715 2785 2855 2925 Positif Positif Positif 3150 2550 ADHI Trading Buy 2260 2260 2385 2130 2215 2300 2385 Positif Positif Positif 2410 1850 WSKT Trading Buy 1690 1690 1705 1635 1670 1705 1740 Positif Positif Positif 1770 1550 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2680 2680 2725 2545 2635 2725 2815 Positif Positif Negatif 3160 2530 JSMR Trading Buy 4895 4895 4950 4780 4865 4950 5025 Positif Positif Negatif 5625 4750 ISAT Trading Sell 4745 4745 4690 4570 4690 4810 4930 Negatif Negatif Positif 4855 3600 TLKM Trading Buy 2715 2715 2680 2615 2680 2745 2810 Positif Positif Positif 2830 2565 Finance

BMRI Trading Buy 8375 8375 8500 7950 8225 8500 8775 Positif Positif Negatif 9650 7675 BBRI Trading Buy 10525 10525 10625 10225 10425 10625 10825 Positif Positif Negatif 11700 8375 BBNI Trading Buy 4960 4960 5025 4670 4850 5025 5200 Positif Positif Positif 5375 4070 BBCA Trading Buy 12975 12975 13200 12550 12875 13200 13525 Positif Positif Negatif 13775 11875 BBTN Trading Sell 1195 1195 1225 1065 1145 1225 1305 Negatif Negatif Positif 1230 990 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 17550 17550 17450 17175 17450 17725 18000 Negatif Negatif Negatif 21200 16600 MPPA Trading Sell 2005 2005 1960 1860 1960 2060 2160 Negatif Negatif Negatif 2750 1855

(12)

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja

Engagement merupakan variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas (kinerja) dan kepuasan pelanggan, dan juga mengurangi turnover, sehingga amat penting bagi sebuah

Dari hasil penelitian ini juga memberikan gambaran bahwa karyawan memiliki disiplin kerja yang baik yang tercermin dari sikap karawan yang jujur dalam melaksanakan tugas,

dewasa berbentuk silindris seperti kumparan dan berwarna putih keabu-abuan atau kemerah-merahan tergantung banyaknya darah yang dihirap (Soulsby, 1982), Ujung anterior

3 Sukayani juga tamat SMP saja.Ni Made Sukayani anak yang pintar namun mengalami gangguan jiwa sejak 2009.Namun, kondisi beliau sudah mulai membaik sejak mendapat perawatan di

Hal ini berarti, apa yang merupakan makna hidup bagi seseorang bisa berbeda pada orang lain sekalipun berada dalam situasi dan kondisi yang sama, begitu juga

Dalam hubungannya dengan konsep tindakan sosial yang dikemukakan oleh Weber melalui telaah yang dikemukakan oleh para sosiolog tersebut, dalam konteks ini dapat

Hasil lainnya adalah pada kelompok dengan indeks syok > 0.8 memiliki rerata denyut jantung yang lebih tinggi dan tekanan darah lebih rendah. Penelitian ini menyarankan