ABSTRAK
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Juniarti Sonda Sambara Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran mengenai seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme, 2) melihat apakah ada perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi, dan 3) mengidentifikasi instrumen penelitian yang masuk kategori rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan dan pencegahan plagiarisme.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79 mahasiswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner Sikap Mahasiswa Terhadap Tindakan Plagiarisme yang terdiri dari 36 item yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan koefisien reliabilitas .918. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi yang terdiri dari lima kategori yaitu distribusi normal. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat kurang negatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki sikap menolak atau tidak mendukung tindakan plagiarisme. 15 mahasiswa (23%) yang memiliki sikap sangat negatif, 35 mahasiswa (55%) yang memiliki sikap negatif, 12 mahasiswa (19%) yang memiliki sikap cukup negatif, 2 mahasiswa (3 %) yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat mahasiswa (0%), yang memiliki sikap sangat kurang negatif. (2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi. Mahasiswi memiliki sikap yang lebih negatif dibandingkan dengan mahasiswa. (3) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir sikap, diperoleh 6 butir-butir item yang masuk dalam kategori cukup negatif yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar yang implikatif untuk sikap negatif mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
ABSTRACT
STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PLAGIARISM
(A Descriptive Study on the Second Semester of 2014 Batch Students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University and
Its Implication of Personal and Learning Guidance Topics Consideration) Juniarti Sonda Sambara
Universitas Sanata Dharma 2015
The research is a descriptive research which aims to 1) find out the
description of the students’ attitude towards plagiarism of the second semester of
2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University, 2) to observe whether there is a attitude difference between male and female students., and 3) to identify the low category instrument to be considered as the basis of guidance topics arrangement and also the prevention of plagiarism.
The type of this research is a qualitative research. The research subject is 79 second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University. The research uses questionnaire as the research instrument. There are 36 items developed based on the Likert scale model with reliability coefisien .918. The data analysis technique used is categorisation which consists of 5 categories (normal distribution). This category consists of five grade; very negative, negative, averagely negative, less negative, and very less negative.
The result of the research shows that most students do not accept or disagree with plagiarism. There are 15 students (23%) show very negative attitude towards plagiarism, 35 students (55%) show negative attitude, 12 students (19%) show averagely negative attitude, and 2 students (3%) show less negative attitude, and none of them (0%) shows very less negative attitude. (2) The results show that there is a difference between male and female students attitude. Female students show more negative attitude towards plagiarism. (3) Based on the analysis of attitude items, there are 6 items included in averagely negative category which are used as the basis for the consideration of personal and learning guidance topics which can be implicated in the negative attitude of the second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University.
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh: Juniarti Sonda Sambara
NIM: 111114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh
Juniarti Sonda Sambara NIM: 111114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
Lukas 11:9
Saya akan mengatakan ini mengenai bagaimana menjadi seorang optimis: meskipun segala sesuatu tak berjalan dengan baik, Anda yakin mereka akan menjadi lebih baik.
-Frank Huges-
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
3. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
4. Papa dan Mama tercinta yang senantiasa mendoakan serta
mendukungku
5. Kakak-kakak, adek serta keponakanku yang juga selalu membantuku
dan menyemangatiku
6. Daniel Indra Utama Marpaung yang selalu memberikan semangat dan
doa untukku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Juniarti Sonda Sambara
NIM : 111114061
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Yang menyatakan
ABSTRAK
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Juniarti Sonda Sambara Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran mengenai seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme, 2) melihat apakah ada perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi, dan 3) mengidentifikasi instrumen penelitian yang masuk kategori rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan dan pencegahan plagiarisme.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79 mahasiswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner Sikap Mahasiswa Terhadap Tindakan Plagiarisme yang terdiri dari 36 item yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan koefisien reliabilitas .918. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi yang terdiri dari lima kategori yaitu distribusi normal. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat kurang negatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki sikap menolak atau tidak mendukung tindakan plagiarisme. 15 mahasiswa (23%) yang memiliki sikap sangat negatif, 35 mahasiswa (55%) yang memiliki sikap negatif, 12 mahasiswa (19%) yang memiliki sikap cukup negatif, 2 mahasiswa (3 %) yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat mahasiswa (0%), yang memiliki sikap sangat kurang negatif. (2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi. Mahasiswi memiliki sikap yang lebih negatif dibandingkan dengan mahasiswa. (3) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir sikap, diperoleh 6 butir-butir item yang masuk dalam kategori cukup negatif yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar yang implikatif untuk sikap negatif mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
ABSTRACT
STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PLAGIARISM
(A Descriptive Study on the Second Semester of 2014 Batch Students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University and
Its Implication of Personal and Learning Guidance Topics Consideration) Juniarti Sonda Sambara
Universitas Sanata Dharma 2015
The research is a descriptive research which aims to 1) find out the
description of the students‟ attitude towards plagiarism of the second semester of
2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University, 2) to observe whether there is a attitude difference between male and female students., and 3) to identify the low category instrument to be considered as the basis of guidance topics arrangement and also the prevention of plagiarism.
The type of this research is a qualitative research. The research subject is 79 second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University. The research uses questionnaire as the research instrument. There are 36 items developed based on the Likert scale model with reliability coefisien .918. The data analysis technique used is categorisation which consists of 5 categories (normal distribution). This category consists of five grade; very negative, negative, averagely negative, less negative, and very less negative.
The result of the research shows that most students do not accept or disagree with plagiarism. There are 15 students (23%) show very negative attitude towards plagiarism, 35 students (55%) show negative attitude, 12 students (19%) show averagely negative attitude, and 2 students (3%) show less negative attitude, and none of them (0%) shows very less negative attitude. (2) The results show that there is a difference between male and female students attitude. Female students show more negative attitude towards plagiarism. (3) Based on the analysis of attitude items, there are 6 items included in averagely negative category which are used as the basis for the consideration of personal and learning guidance topics which can be implicated in the negative attitude of the second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas bimbingan, pertolongan, dan AnugerahNya dalam persiapan pelaksanaan serta penyelesaian dalam bentuk skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangat tulus dari lubuk hati yang paling dalam kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Juster Donal Sinaga, M. Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah begitu
sabar dan tulus dalam memberikan waktu, motivasi, masukan, arahan serta
ide-ide maupun gagasan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling, yang
telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna
bagi penulis.
Kyana Indhira) yang selalu membuat penulis semangat.
7. Daniel Indra Utama Marpaung yang dengan tulus memberikan semangat
serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat dan teman-teman BK 2011 (Nurul, Riska, Reta, Linggar, Resa,
Nita, Tari, Fika, Metta, Cicil, mba‟ Sulis, Frida, Sr. Laura, Sr. Kiki, Sr. Vero, Lilis, Adven, Aji, Andri, Ridam, Bayu, Rino, Yosua, Piter, Desta ,
Ocha, Graces, Irma, Noel) atas motivasi yang diberikan kepada penulis
dalam proses penulisan skripsi ini.
9. My Unbiological sisters ( Yovi, Agi, Yolan, dan Sibra) atas segala
10.Seluruh Mahasiswa Prodi BK yang juga membantu penulis dalam proses
pembuatan skripsi ini.
11.Mas Moko sebagai karyawan TU di prodi BK yang membantu penulis
untuk mengurus segala keperluan surat-surat selama proses pembuatan
skripsi.
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini
sangat diperlukan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
B. Hakikat Plagiarisme... 18
1. Definisi Plagiarisme ... 18
2. Tipe-tipe Plagiarisme ... 20
3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme ... 21
4. Faktor-faktor Penyebab Tindakan Plagiarisme ... 22
C. Plagiarisme yang dilakukan Mahasiswa ... 23
D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling ... 24
E. Kerangka Pikir ... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
C. Subjek Penelitian ... 27
D. Variabel Penelitian ... 28
E. Metode Pengumpulan Data... 28
F. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29
G. Validitas dan Reliabilitas ... 30
1. Validitas ... 30
2. Reliabilitas ... 31
H. Teknik dan Prosedur Ananilis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Penelitian ... 39
B. Pembahasan ... 44
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar ... 48
BAB V PENUTUP ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Waktu Penelitian ... 26
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ... 27
Tabel 3. Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang Mengisi Kuesioner .... 28
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme ... 29
Tabel 5. Kriteria Guilford ... 32
Tabel 6. Norma Kategorisasi... 34
Tabel 7. Norma Kategorisasi Sikap ... 35
Tabel 8. Norma Kategorisasi Item ... 36
Tabel 9. Norma Kategorisasi Skor Item ... 37
Tabel 10. Kategorisasi Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme ... 39
Tabel 11. Kategorisasi Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme Berdasarka Jenis Kelamin... 41
Tabel 12. Kategorisasi Skor Item Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme... 43
Tabel 13. Item-item Pernyataan yang Tegolong dalam Kategori Rendah ... 43
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Grafik Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap
Tindakan Plagiarisme ... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Sikap ... 53
Lampiran 2 Kuisioner Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme ...58
Lampiran 3. Hasil Penelitian ...64
Lampiran 4.Uji Validitas ...87
Lampiran 5. Rincian Item Valid dan Gugur...95
Lampiran 6. Uji Reliabilitas ...97
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian. Ketujuh sub-judul tersebut
merupakan bagian-bagian dari pendahuluan yang harus ada dalam sebuah
penelitian. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis,
ilmiah, dan dapat dipertaggungjawabkan. Masing-masing sub bagian dijabarkan
secara singkat, padat, dan jelas. Berikut ini merupakan penjabaran dari
masing-masing sub bagian.
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah mereka yang berada pada jenjang yang lebih
tinggi yaitu Strata-1 (S1). Mahasiswa berada pada tahap yang lebih tinggi
lagi dari siswa oleh karena itu disebut mahasiswa. Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling juga berada pada jenjang Strata 1 yang tergabung dalam
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling angkatan 2014 saat ini berada pada semester 2. Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling kebanyakan berada pada usia remaja akhir yaitu
sekitar 18-21 tahun. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah mereka
yang nantinya akan menjadi seorang guru BK dan menjadi seorang
konselor apabila mengambil kuliah profesi. Menjadi seorang mahasiswa
BK artinya mereka akan menjadi tenaga pendidik dan akan mendidik
sejak sekarang, haruslah memiliki sikap yang sekiranya bisa
mencerminkan dirinya sebagai calon guru yang akan mendidik banyak
orang.
Sebagai calon guru yang akan mendidik penerus atau generasi
bangsa maka sangat penting untuk mengetahui sikap mahasiswa mengenai
tindakan yang kurang berkenan seperti halnya plagiat. Sebelum menjadi
seorang pendidik maka penting untuk mengukur sejauh mana mahasiwa
yang adalah calon guru menyikapi kejahatan seperti plagiat ini.
Plagiat adalah tindakan mengambil karangan (pendapat, dan
sebagainya) orang lain lalu menyiarkannya sebagai karangan (pendapat,
dan sebagainya) sendiri (KBBI, 2015). Melihat definisi plagiat maka
tindakan tersebut akan sangat memalukan bila dilakukan oleh mahasiswa.
Mengambil karya orang lain dengan sengaja tanpa menyertakan
sumbernya sangat tidak bisa ditolelir karena merugikan banyak pihak.
Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat sejauh manakah sikap
mahasiswa Bimbingan dan Konseling terkait tindakan seperti ini.
Di era modern dan terus berkembang sekarang ini membuat
manusia secara khusus mahasiswa menjadi lebih mudah untuk bisa
mendapatkan sesuatu. Kemajuan tehnologi yang semakin tahun semakin
canggih mampu membuat mahasiswa lebih di mudahkan dalam melakukan
aktivitasnya. Perkembangan ini membuat hampir semua orang terpengaruh
baik dari segi moral, kepribadian, gaya hidup dan sebagainya. Perubahan
oleh perkembangan yang semakin maju ini. Perubahan sikap yang
diharapkan terjadi pada diri manusia diharapkan kearah yang baik akan
tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak yang mengalami perubahan
kearah yang negatif. Adanya kemajuan tehnologi membuat segalanya bisa
didapatkan secara mudah (instant). Sifat manusia yang ingin serba instan
bisa menimbulkan perubahan sikap dalam diri manusia seperti
menghalakan segala cara untuk bisa dengan mudahnya mendapatkan
sesuatu yaitu dengan melakukan tindakan plagiarisme. Sikap yang tidak
pantas ini tak menutup kemungkinan dilakukan juga oleh mahasiswa,
khususnya mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif
maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis
(Thurstone, dalam Walgito 1990). Sikap manusia sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang. Pembentukan
sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk seiring denga
berjalannya waktu dan dalam perkembangan zaman. Sikap manusia bisa
diukur dengan beberapa baik secara langsung maupun tak langsung.
Secara langsung, sikap manusia dapat diukur melalui skala likert, skala
thurstone, skala bogardus, dan skala perbedaan sistematik. Sedangkan
secara tak langsung dapat diukur dengan komunikasi secara lisan (verbal).
Peneliti yang juga adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling
menjalankan kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Peneliti banyak
melihat kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa
khususnya mahasiswa tingkat atas, ketika mendapatkan tugas dari dosen.
Ada indikasi bahwa tidak menutup kemungkinan mahasiswa semester
bawah khususnya semester II juga melakukan hal yang sama. Kebanyakan
mahasiswa ingin menyelesaikan tugas-tugas secara cepat sehingga
mengambil jalan pintas yaitu melakukakn penjiplakan atau plagiat. Hal ini
juga dirasakan oleh beberapa dosen ketika melihat tugas yang
dikumpulkan mahasiswa. Mahasiswa hanya mengopi tulisan dari internet
dan mengumpulkannya tanpa menuliskan sumbernya.
Setelah melihat semua hal di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat judul “SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)” dalam pemenuhan tugas akhir. Melalui skripsi ini peneliti berharap akan ada manfaat yang dapat diambil oleh
program studi bimbingan dan konseling dalam peningkatan kesadaran dan
prestasi bagi mahasiswa. Pemilihan subyek yaitu mahasiswa semester II
memiliki alasan dimana peneliti ingin melihat bagaimana sikap mahasiswa
khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling terhadap tindakan
plagiarisme. Pemilihan tingkat studi yaitu tingkat awal atau semester II agar
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tindakan
plagiarisme, dapat diidentifikasikan berbagai masalah yaitu:
1. Ada mahasiswa mengopi karya orang lain dari internet dan mengakui
itu sebagai miliknya karena tidak menyertakan sumbernya.
2. Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa mereka melakukan plagiat
untuk memenuhi tugas kuliah adalah hal yang sudah biasa dan sudah
membudaya.
3. Mahasiswa memilih untuk melakukan plagiarisme agar bisa
mendapatkan nilai tanpa harus bersusah-susah mengerjakan tugas yang
diberikan oleh bapak-ibu dosen.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab
masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan
Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan
Belajar).
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap
tindakan plagiarisme?
2. Apakah ada perbedaan sikap terhadap plagiarisme antara mahasiswa
dan mahasiswi?
3. Item-item instrumen penelitian mana yang teridentifikasi rendah
sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pencegahan
plagiarisme?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu :
1. Mendeskripsikan sikap negatif mahasiswa mengenai tindakan
plagiarisme.
2. Mendeskripsikan perbedaan sikap terhadap plagiarisme antara
Mahasiswa dan Mahasiswi.
3. Mengidentifikasi item instrumen penelitian yang teridentifikasi rendah
sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pencegahan
bimbingan.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap
mengenai tindakan plagiarisme sehingga Program Studi Bimbingan
dan Konseling bisa menjadikan sebagai wacana untuk menyusun
program dalam memperbaiki sikap mahasiswa yang masih kurang
negatif mengenai tindakan plagiarisme.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat digunakan
oleh Program studi Bimbingan dan Konseling untuk melihat sikap
mahasiswa mengenai tindakan plagiarisme yang sering terjadi.
Selain itu, prodi juga dapat menentukan langkah-langkah yang
dapat diberikan kepada mahasiswa semester II untuk dapat
memperbaiki sikap yang masih rendah terkait dengan plagiarisme.
b. Bagi mahasiswa semester II Angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Para mahasiswa semester II ini dapat menggunakan hasil penelitian
ini untuk melihat bagaimana sikap mereka terhadap tindakan
plagiarisme, apakah sudah baik atau belum sehingga bisa
G. Definisi Operasional Variabel
Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Mahasiswa adalah pelajar yang berada pada strata tertinggi dalam
jenjang pendidikan.
2. Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis.
3. Plagiarisme adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis
yang berkaitan dengan pengambilan karangan (pendapat) orang lain
dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri.
4. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah mahasiswa yang sedang menempuh Strata-1 yang tergolong dalam
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan nantinya akan menjadi
seorang pendidik/konselor sekolah.
5. Topik-topik Bimbingan adalah Usulan materi yang sesuai dan akan diberikan kepada subyek yang membutuhkan topik bimbingan
untuk memenuhi kebutuhnnya.
6. Bimbingan Pribadi adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian,
perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu
7. Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan
dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab Landasan Teori ini dipaparkan mengenai Hakikat Sikap dan Hakikat
Plagiarisme.
A. Sikap
1. Definisi Sikap
Mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan,
mewarnai perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan perilaku
individu terhadap manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh
individu, bahkan terhadap diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap.
Fenomena sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang
sedang dihadapi tetapi juga dengan kaitannya dengan
pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di saat sekarang, dan oleh
harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap manusia, atau untuk singkatnya
disebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli (Azwar,
2007).
Thurstone mendefinisikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek
negatif terhadap suatu objek psikologis (Azwar, 2007). Sikap atau Attitude
senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek. LaPierre (Azwar, 2007)
mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi, atau kesiapan
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau
secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan. Definisi Petty & Cacioppo secara lengkap mengatakan sikap
lain, objek atau isu-isu (Azwar, 2007). Kimball Young menyatakan bahwa
sikap merupakan suatu prediposisi mental untuk melakukan suatu tindakan.
Ahli lain yaitu Fishbein dan Ajzen menyebutkan bahwa sikap sebagai
prediposisi yang dipelajari untk merespon secara konsisten dalam cara
tertentu berkenaan dengan obyek tertentu. Sherif dan Sherif mengatakan
bahwa sikap menentukan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungannya
dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan
suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perubahan atau tingkah
laku (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012).
Aswar (2007) menggolongkan definisi sikap dalam tiga kerangka
pemikiran. Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli
psikologi seperti Louis Thurstone (salah-seorang tokoh terkenal di bidang
pengukuran sikap), Rensis Likert (juga seorang pionir di bidang pengukuran
sikap), Charles Osgood. Menurut mereka, sikap adalah suatu bentuk evaluasi
atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan
mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung
atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Berkowitz, dalam
Azwar 2007).
Pemikiran kedua diwakili oleh para ahli seperti Chave, Bogardus,
LaPierre, Mead, dan Gordon Allport (tokoh terkenal di bidang psikologi
sosial dan psikologi kepribadian) yang konsepsi mereka mengenai sikap lebih
kompleks. Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam
Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang di maksudkan merupakan
kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu
dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki respons. LaPierre (dalam
Azwar, 2007) mendefinisikan sikap sebagai „suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial
yang telah terkondisikan‟.
Kelompok pemikiran ketiga adalah kelompok yang berorientasi
kepada skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini
suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif,
dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek.
Jadi berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap
adalah kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan
berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi
komponen kognitif, afektif dan konatif.
2. Ciri-ciri sikap
Walgito (1990: 113-115) mengemukakan pendapat bahwa sikap
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa
sikap-sikap tertentu terhadap sesuatu objek. Karena sikap-sikap tidak
terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan.
Oleh karena sikap itu terbentuk atau dibentuk, maka sikap itu
dapat dipelajari, dan karenanya sikap itu dapat berubah.
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap.
Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya
dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi
terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif dan negatif
antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap
tertentu pula dari individu terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek.
Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang,
orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk
menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana
seseorang tersebut tergabung didalamnya. Di sini terlihat adanya
kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar.
Kalau sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai
dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama
bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap akan sulit
berubah, dan kalaupun dapat berubh akan memakan waktu yang
mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut secara
relatif tidak bertahan lama, sikap tersebut akan mudah berubah.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi.
Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh
perasaan tertenyu yang dapat bersifat positif (yang
menyenangkan) tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak
menyenangkan) terhadap objek tersebut. Sikap juga
mengandung motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai
daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu
terhadap objek yang dihadapinya.
Sedangkan menurut Brigham (dalam Dayakisni dan
Hudaniah, 2012) ada empat ciri-ciri sifat (karakteristik) dasar
dari sikap yaitu:
1) Sikap disimpulkan dari cara-cara individu
bertingkah laku;
2) Sikap ditujukan mengarah kepada obyek psikologis
atau kategori, dalam hal ini skema yang dimiliki
orang menentukan bagaimana mereka
mengkategorisasikan target object dimana sikap
diarahkan;
3) Sikap dipelajari;
4) Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu
satu alasan untuk berperilaku mengarah pada obyek
itu dengan suatu cara tertentu.
3. Komponen Sikap
Menurut Azwar (2007), ada tiga komponen sikap yaitu
sebagai berikut :
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yaitu berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
bagi objek sikap yang berkaitan dengan tindakan
plagiarisme.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif yaitu menyangkut masalah
emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap
mengenai tindakan plagiarisme. Secara umum, komponen
ini disamakan dengan perasaan pribadi seringkali sangat
berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap.
c. Komponen Konatif
Komponen perilaku atau komponen konatif dalam
struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya terkait
dengan tindakan plagiarisme. Kaitan ini didasari oleh
mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara
konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini
membentuk sikap individual.
4. Fungsi Sikap
Menurut Katz ( dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) ada
empat fungsi sikap yaitu:
a. Utilitarium Function: sikap memungkinkan seseorang untuk
memperoleh atau memaksimalkan ganjaran (reward) atau
persetujuan dan meminimalkan hukuman. Dengan kata lain,
sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial.
b. Knowledge Function: sikap membantu dalam memahami
lingkungan (sebagai skema) dan melengkapi ringkasan evaluasi
tentang objek dan kelompok obyek atau segala sesuatu yang
dijumpai di dunia ini.
c. Value-expressive Function: sikap kadang-kadang
mengkominikasikan nilai dan identitas yang dimiliki seseorang
terhadap orang lain.
d. Ego Defensive Function: sikap melindungi diri, menutupi
kesalahan, agresi, dan sebagainya dalam rangka
mempertahan-kan diri. Sikap seperti ini mencerminmempertahan-kan kepribadian individu
yang bersangkutan dan masalah-masalah yang belum
berusaha mempertahankan dirinya secara tidak wajar karena ia
merasa takut kehilangan statusnya.
5. Pembentukan atau Perubahan Sikap
Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk
pola sikap tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapinya.
Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap
adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap
penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan
lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu (Azwar,
2007). Sedangkan menurut Bimo Walgito (1999) ada dua faktor
pokok yang mempengaruhi pembentukan sikap, yaitu (1) faktor
individu itu sendiri atau faktor dalam, dan (2) faktor dari luar atau
faktor ekstern. Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam, yaitu
bagaimana individu tersebut menanggapi dunia luarnya
bersifat selektif, ini berarti bahwa apa yang datang dari luar
tidak semuanya begitu saja diterima, tetapi individu
mengadakan seleksi nama yang akan diterima dan yang akan
di tolaknya. Hal ini akan menentukan apakah sesuatu dari
luar dapat diterima atau tidak, karena itu faktor individu
b. Faktor dari luar atau faktor ekstern, yaitu hal-hal atau
keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus
untuk membentuk atau mengubah sikap.
Sementara itu menurut Mednick, Higgins dan Kirschenburg (
dalam Dayakisnih dan Hudaniah, 2012) pemebntukan sikap
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1) Pengaruh sosial, seperti norma dan kebudayaan
2) Karakter kepribadian individu
3) Informasi yang selama ini diterima individu.
B.Plagiarisme
1. Definisi Plagiarisme
Plagiarisme berasal dari Bahasa Latin Plagiari(us) atau Plagi(um)
yang memiliki arti penculik/menculik, pembajak atau merampok. Definisi
plagiarisme sangat banyak, salah satu contohnya menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) “Plagiat merupakan tindakan mengambil
karangan (pendapat, dan sebagainya) orang lain lalu menyiarkannya
sebagai karangan (pendapat, dan sebagainya) sendiri. Misalnya menjiplak
dan menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri.
Sementara plagiator adalah orang yang melakukan plagiat, atau disebut
juga penjiplak”.
Dalam Henry (2011), defenisi plagiarisme yang dikutip dari sebuah
“The deliberate and knowing presentation of another person’s ideas or creative expression as one’s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression’s creator gives unrestricted permission for its use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyrigth laws. If the original expression is copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism result in material gain, it may be deemed as passing-off activity that violate the Lanham
Act”.
Definisi dari kamus tersebut membedakan antara tindakan immoral
dengan illegal. Namun yang pasti, apabila yang diplagiasi merupakan
original creative expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU
Hak Cipta. Sementara itu, penilaian bahwa plagiarisme merupakan
pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas dinyatakan oleh the World
Intellectual Property Organization/WIPO, dalam glossary tahun 1980,
sebagai berikut:
“Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the
work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist; he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyrigt, also infringement of copyright”.
Definisi WIPO menekankan satu syarat normatif, bahwa
pelanggaran Hak Cipa terjadi bila ciptaan yang diplagiat merupakan karya
yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara implisit mengindikasikan
norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan
public domain, maka plagiarisme yang dilakukan itu bukan mmerupakan
2. Tipe-tipe Plagiarisme
Dalam Henry (2011), ada empat tipe plagiarisme yaitu sebagai berikut:
a. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)
Tipe plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau
gagasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan
dengan ide orang lain. Atau, ada kemungkinan adanya dua ide yang
sama pada dua orang pencipta yang berbeda. Oleh sebab itu, perlu
bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiarisme.
Namun demikian, salah satu kunci untuk membuktikan adanya
plagiarisme adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan
keuntungan dari pemikiran orang lain.
b. Plagiarisme Kata Demi Kata (Word for Word Plagiarism)
Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya
orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.
Plagiarisme dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat
substansial, sehingga seluruh ide atau gagasan penulisannya
benar-benar terambil. Plagiarisme seperti ini banyak dilakukan pada karya
tulis puisi.
c. Plagiarisme Atas Sumber (Plagiarisme of Source)
Plagiarisme tipe ini memiliki banyak „dosa‟ karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-selengkapnya referensi yang
d. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarisme of Autoship)
Plagiarisme kepengarangan terjadi apabila seseorang mengaku
sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain.
Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk
„membohongi‟ publik.
3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme
Felicio (Henry 2011: 35-36) mengemukakan beberapa bentuk
tindakan plagiarisme antara lain:
a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;
c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;
d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil
sendiri;
e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda
tana menyebutkan asal-usulnya;
f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tidak langsung)
tanpa menyebutkan sumbernya; dan
g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya
tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu mirip
4. Faktor-faktor penyebab tindakan plagiarisme
Dalam Henry (2011), ada tiga fator yang menjadi penyebab
tindakan plagiarisme yaitu sebagai berikut:
a. Aspek lemahnya etika akademik
Dari segi etika, setiap komunitas memiliki norma-norma
penuntun perilaku tersendiri dalam rangka mewujudkan keutamaan
pribadi. Sebagai norma, implementasi tuntunan etika itu lebih
bersifat soft ketimbang hukum. Selain itu, norma etika juga tidak
mengedepankan sanksi sekeras aturan hukum. Sanksi terhadap
pelanggaran etika tidak lebih dari cela dan kecaman.
b. Aspek kohesi dengan penegakan hukum
Tindakan plagiarisme merupakan salah satu misteri
pelanggaran hukum yang belakangan ini semakin meluas dan
beragam. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun
hasilnya tidak memuaskan atau menggembirakan. Mungkin
pemerintah dan masyarakat sudah terlalu apatis dalam
menyikapinya. Para ahli hukum sering mendiagnosa sumbernya
pada tiga faktor kolektif, yakni perangkat hukumnya, pemahaman
aparatnya dan kesadaran hukum masyarakat.
Pertama, makin meluasnya mentalitas menerobos (jalan
pintas) dikalangan masyarakat, termasuk mereka yang berstatus
ilusif/keseolah-olahan. Ketiga, minimnya sanksi hukum terhadap
pelaku plagiarisme.
c. Aspek lemahnya mekanisme filtering orisinilitas
Di luar ketiga faktor di atas, ada fenomena lain yang turut
mendorong intesitas praktek penjiplakan. Hal ini terkait dengan
mekanisme filtering dalam proses dan penilaian karya tulis.
Betapapun, setiap orang memiliki kelemahan, kepentingan dan
kecenderungan untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu,
penelitian terhadap keaslian dan otentitas karya ilmiah tetap harus
secara sungguh-sungguh dilakukan.
C. Penelitian-penelitian Plagiarisme yang Dilakukan Mahasiswa
Skripsi Puspita Mahesti Ririh (2010) yang berjudul Perilaku
Plagiarisme Internet (Studi Tentang Tipologi Perilaku Plagiarisme Internet di
Kalangan Mahasiswa Sarjana FISIP Unair) terhadap 100 responden di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menyebutkan bahwa
sebanyak 94% responden pernah melakukan copy paste dari internet tanpa
mencantumkan nama penulis maupun sumber tulisannya.
Berbeda dengan skripsi dari Yohana Inga Wfy (2010) yang berjudul
Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non Eksak (Studi
Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan FISIP
terhadap perilaku plagiat di Unair) menyebutkan bahwa mahasiswa eksak yaitu
FST lebih tinggi melakukan plagiat daripada mahasiswa non eksak yaitu FISIP.
sama-sama pada saat menyusun tugas individu. Yang menjadi stimulus atau
perangsang mahasiswa dalam melakukan tindakan plagiat adalah teman sekelas
karena beberapa mahasiswa tidak ketahuan disaat melakukan plagiat, maka
tindakan plagiat itu pun ditiru oleh mahasiswa lainnya. Sikap para staf pengajar
baik di kalangan mahasiswa eksak maupun non eksak beragam, ada yang
bersikap kognitif atau cenderung melarang atau bersikap normal atau biasa saja
karena mengganggap bahwa tindakan plagiarisme mahasiswa adalah suatu hal
yang wajar.
D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma tergolong dalam Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (Strata
1). Program Studi Bimbingan dan Konseling menyelenggarakan pendidikan
akademik yang menghasilkan Sarjana Pendidikan yang unggul dan
profesional dalam bindang helping profession yang piawai dalam merancang
dan melaksanakan program layanan sosio-psikologis edukatif bagi individu
maupun kelompok pada semua jenjang.
Program Studi Bimbingan dan Konseling mempunyai Visi yaitu
menghasilkan sarjan pendidikan bidang Bimbingan dan Konseling yang
profesional, berkarakter tangguh, dan kompeten menyelenggarakan pelayanan
bimbigan dan konseling yang bermartabat di sekolah, luar sekolah dan
institusi rehabilitas sosial (dikutip dari selebaran prodi BK).
Sikap mahasiswa terhadap tindakan plagiarisme sepertinya acuh dan
Sikap
Afektif Konatif
Kognitif
Kuisioner/Angket
Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme
dianggap sangat biasa terjadi. Hal ini sudah sangat membudaya dikalangan
umum khususnya mahasiswa.
E. KERANGKA PIKIR
Kerangka konsep di bawah ini merupakan
gambaran/konsep mengenai penelitian yang dibahas. Manusia
dalam hal ini adalah mahasiswa memiliki sikap (positif/negatif)
tergantung bagaimana seseorang melihat suatu objek sikap. Sikap
memiliki tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen konatif. Melalui ketiga komponen tersebut,
maka disusun sebuah alat ukur (kuesioner) yang bisa dipakai untuk
mengukur sikap mahasiswa terhadap objek yang akan diteliti.
Kuesioner yang telah disusun akan membantu untuk mengetahui
sikap mahasiswa terhadap objek yang diteliti.
Manusia
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu
Penelitian, Subjek dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Teknik dan
Instrumen Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Teknik
Analisa Data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/stasistik. (Sugiyono, 2013).
Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran tentang sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan
plagiarisme.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti mengambil tempat yaitu di kampus III Universitas Sanata
Dharma, berikut adalah waktu pelaksanaan penelitian:
Tabel 1. Waktu penelitian
No. WAKTU AGENDA KETERANGAN
1. Januari 2015 Observasi di kampus terlaksana
2. Februari-April 2015 Pembuatan kuisioner terlaksana
3. Mei 2015 Menyebarkan kuisioner ke mahasiswa semester II
Prodi BK USD
4. Mei-Juni 2015 Mengolah data dan menguji validitas
terlaksana
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79
mahasiswa. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji terpakai yaitu seluruh mahasiswa angkatan 2014
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Arikunto (2010) menyatakan bahwa apabila subyek kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian
populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih. Berikut ini adalah rincian mahasiswa semester II
angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma:
Tabel 2.
Jumlah Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma
NO KELAS JUMLAH
1. Angkatan 2014 A 40
2. Angkatan 2014 B 39
Berikut ini adalah tabel jumlah mahasiswa semester II angkatan 2014 Program
Studi Bimbingan dan Konseling yang mengisi kuesioner:
Tabel 3.
Rincian Jumlah Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma yang mengisi kuesioner
NO KELAS JUMLAH
1. Angkatan 2014 A 31
2. Angkatan 2014 B 33
TOTAL 64
D. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti adalah Sikap Mahasiswa Angkatan 2014
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Terhadap Tindakan Plagiarisme. Sikap akan dilihat dari tiga aspek yaitu
kognitif, afektif, dan konatif. Dari ketiga aspek tersebut maka akan
dibuatkan skala pengukuran sikap sehingga bisa diperoleh hasil yang akan
memaparkan sejauh mana sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi
bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan
plagiarisme.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan adalah kuesioner. Menurut
Sugiyono (2013) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).
F. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data
Teknik dan instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
menggunakan kuesioner. Kuesioner memuat beberapa item mengenai
sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma. Kisi-kisi kuisioner disajikan dalam tabel
antara lain sebagai berikut:
Tabel 4
Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Aspek Indikator Item-item ∑
Fav Unfav
Kognitif a. Pengetahuan akan tindakan plagiarisme.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
- 10
Afektif a. penerimaan akan tindakan plagiarisme.
G. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas
Menurut Azwar (2005) validitas menunjuk pada sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini
adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis
rasional dengan cara professional judgement (Azwar, 2004).
Menurut Sugiyono (2013) instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Validitas isi melihat kecakupan butir-butir
setiap itemnya secara konseptual, dengan kata lain, pada tahap ini
akan melihat apa alat yang dibuat oleh penulis sudah mewakili apa
yang menjadi topik penelitian. Validitas isi dilakukan melalui
Profesional judgment, penilaian oleh ahli, dalam hal ini,
Profesional judgment oleh pembimbing skripsi. Peneliti meminta
pertimbangan dari dosen pembimbing dalam proses penyusunan
ukur.
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus
korelasi Product-Moment dari pearson, dengan formula sebagai
Keterangan:
Rxy : korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir.
N : Jumlah subyek
X : Skor sub total kuesioner
Y : Skor total butir-butir kuesioner
XY : hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS (Statistic Programme for Social Science) versi 16.0. perhitungan
dengan SPSS menggunakan patokan 0,300. Jika koefisien korelasinya
> 0.300 maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Sedangkan
jika koefisien korelasinya < 0,300 maka item yang bersangkutan
dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah
dilakukan peneliti , diperoleh 36 item yang dinyatakan valid dan 4 item
dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil
pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai
reliabel (Azwar, 2007).
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun
rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai
α = 2[1- S 2
Hasil uji sikap pada mahasiswa angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma diperoleh
perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrumen dengan
menggunakan rumus koefisien alpha ( ) yaitu .918 hasil reliabilitas
yang valid dengan yang gugur telah di pisah sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam
kriteria tinggi. Artinya instrumen ini memiliki keajegan yang tinggi.
Perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan kriteria
(Guilford Masidjo, 1995:209) seperti yang disajikan dalam tabel 5.
Tabel 5 Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
H. Teknik dan Prosedur Analisis Data
Sugiyono (2013; 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah yang
ditempuh penulis untuk menganalisis data penelitian tentang sikap
mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang
sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor dari
masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung
total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor tiap item
pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Excel
dan SPSS versi 16,0.
2. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi jawaban pada
setiap item “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”.
3. Membuat kategorisasi sikap subjek penelitian secara umum
berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi jenjang.
Tujuannya untuk menempatkan subjek penelitian ke dalam
suatu kontinum berdasar pada atribut yang diukur. Kontinum
jenjang ini berpedoman pada Azwar (2009; 107) yang
mengelompokkan tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa
dalam lima ketegori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
dan sangat tinggi (Azwar 2009; 108). Adapun norma
kategorisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Norma Kategorisasi
µ- 1,5 σ Kategori sangat rendah µ- 1,5 σ < X ≤ µ-0,5 σ Kategori rendah µ- 0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ Kategori sedang
µ+0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ Kategori tinggi
µ+1,5 σ < X Kategori sangat tinggi
Keterangan :
Xmaksimal teoretik : Skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalam skala
Xminimum teoretik : Skor terendah yang mungkin
diperoleh subjek peneliti dalam skala
σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentangan yang dibagi menjadi 6 satuan deviasi standar. µ (Mean teoretik) : Rata-rata teoretis dari skor
maksimum dan minimum.
4. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari
Xmaksimum teoretik, Xminimum teoretik, standar deviasi, dan
mean teoretik. Kategori negatif sikap mahasiswa angkatan 2014
Dharma terhadap plagiarisme secara keseluruhan dengan item total
= 36, diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut
Xmaksimum : 36 x 4 = 144 Xminimum : 36 x 1 = 36
σ (Standar deviasi teoretik) : 108 : 6 = 18 µ (mean teoritik) : (144 + 36) : 2 = 90
Hasil perhitungan analisis data skor subyek disajikan dalam norma
kategorisasi sikap mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:
Tabel 7
Norma Kategorisasi Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Norma Rentang Skor Kategori Makna Kategori
µ + 1,5 σ < X ≥ 117 Sangat Tinggi Sangat Negatif µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5 σ 99 – 117 Tinggi Kurang Negatif µ- 0,5σ < X ≤ µ+0,5 σ 81 – 99 Sedang Cukup Negatif µ- 1,5σ < X ≤ µ- 0,5 σ 63 – 81 Rendah Negatif
X≤ µ- 1,5 σ ≤ 63 Sangat Rendah Sangat Kurang Negatif
Selanjutnya data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan skor
total yang telah diperoleh ke dalam norma kategorisasi di atas. Dengan demikian,
dapat diketahui jumlah dan persentase Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap plagiarisme
5. Setelah mengkategorisasikan secara umum, kemudian
dikategorisasikan juga skor setiap item dalam skala. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan item-item skala yang nantinya akan
dijadikan dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi,
kategorisasi skor setiap item itu berpedoman pada Azwar
(2007:108) yang mengelompokkan dalam lima kategori yaitu
sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat
kurang negatif. Adapun norma kategorisasi untuk item-item skala
adalah sebagai berikut.
Tabel 8
Norma Kategorisasi Item
µ + 1,5 σ < Xitem Sangat Tinggi
µ + 0,5 σ < Xitem≤ µ + 1,5 σ Tinggi
µ - 0,5 σ < Xitem≤ µ + 0,5 σ Cukup
µ - 1,5 σ <item≤ µ - 0,5 σ Rendah
Xitem <µ–1,5 σ Sangat Rendah
Keterangan :
Xitem maksimum teoretik : Skor tertinggi yang
mungkin dicapai item dalam skala.
Xitem minimum teoretik : Skor terendah yang
mungkin dicapai item dalam skala.
σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi standar.
6. Mencari kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item secara
keseluruhan dengan menggunakan N = 64. Perhitungannya sebagai
berikut.
Xitem maksimum teoretik : 64 x 4 = 256
Xitem minimum teoretik : 64 x 1 = 64
σ (Standar deviasi) : 192 : 6 = 32 µ (Mean teoretik) : 320 : 2 = 160
Hasil perhitungan analisis data skor subyek disajikan dalam norma
kategorisasi sikap mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:
Tabel 9
Norma Kategorisasi Skor Item Skala Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Perhitungan Skor Kategori
µ +1,5σ < Xitem Xitem > 218 Sangat Tinggi
µ+0,5σ <Xitem≤ µ +1,5σ 176< Xitem≤ 218 Tinggi
µ-0,5σ < Xitem≤ µ+0,5σ 144< Xitem≤ 176 Cukup
µ - 1,5 σ < Xitem≤ µ-0,5σ 112< Xitem≤ 144 Rendah
Xitem ≤ µ- 1,5 σ Xitem ≤ 112 Sangat Rendah
7. Dari kategori skor item tersebut, data kemudian dikelompokkan
berdasarkan norma yang ada. Setelah itu, item-item yang memiliki
skor yang masuk dalam kategori sangat negatif sampai sedang
selanjutnya dibahas dan dikembangkan menjadi topik-topik
bimbingan pribadi.
a. Sangat Negatif artinya sikap mahasiswa sangat tidak
mendukung tindakan plagiarisme.
b. Negatif artinya sikap mahasiswa tidak mendukung terjadinya
tindakan plagiasrisme.
c. Cukup negatif artinya sikap mahasiswa tidak sepenuhnya
mendukung dan tidak sepenuhnya menolak.
d. Kurang negatif artinya sikap mahasiswa mendukung terjadinya
tindakan plagiarisme.
e. Sangat kurang negatif artinya sikap mahasiswa sangat
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan.
Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
A.Hasil Penelitian
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner sikap, dilakukan analisis data dengan teknik
deskriptif kategoris dan persentase yang disajikan dalam tabel 10 dan dalam
grafik 1.
Tabel 10
Kategorisasi sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Kategori Skor Frekwensi (ƒ) %
Sangat Negatif ≥ 117 15 23% Negatif 99 – 117 35 55% Cukup Negatif 81 – 99 12 19% Kurang Negatif 63 – 81 2 3%
Sangat Kurang Negatif
≤ 63 0 0 %