i
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDEKATAN BRAINSTORMING TEKNIK ROUND-ROBIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-AWARENESS SISWA SMP
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh
MAYA SITI ROHMAH 1101206
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH PASCASARJANA
ii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BANDUNG
2013
PENDEKATAN BRAINSTORMING TEKNIK ROUND-ROBIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-AWARENESS SISWA SMP
Oleh
Maya Siti Rohmah
S.Si Universitas Padjadjaran Bandung, 2007
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika
© Maya Siti Rohmah, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
iii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PENDEKATAN BRAINSTORMING TEKNIK ROUND-ROBIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-AWARENESS SISWA SMP
Oleh:
Maya Siti Rohmah 1101206
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Endang Cahya. MA., M.Si. NIP. 196506221990011001
Pembimbing II
Dr. Kusnandi, M.Si. NIP. 196903301993031002
Mengetahui:
iv
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D
viii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis dan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya konvensional. Selain itu, dikaji pula pencapaian dan peningkatan self-awareness kedua kelompok siswa. Penelitian kuasi eksperimen ini mengambil populasi siswa kelas VII pada salah satu SMP Negeri di kabupaten Bandung Barat dengan sampel 2 kelas. Dari dua kelas yang dipilih dalam penelitian ini, salah satunya digunakan sebagai kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming Round-Robin, sedangkan kelas lainnnya sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya konvensional. Kedua kelompok diberikan pretes dan postes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis serta angket self-awareness. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen. Data pretes, postes dan N-gain yang diperoleh diuji secara kuantitatif dengan uji perbedaan rerata parametrik uji-t dan nonparametrik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis serta self-awareness siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Brainstorming Round-Robin lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya konvensional.
ix
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Hak Cipta……….. ii
Lembar Pengesahan………..……….. iii
Pernyataan...……….……….. iv
Kata Pengantar………..…………..………... v
Ucapan Terima Kasih ……… vi
Abstrak ……….………...……….. viii
Daftar Isi………...……….. ix
Daftar Tabel………..………….. xii
Daftar Diagram………... xv
Daftar Gambar………...…. xvi
Daftar Lampiran………. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.………..……….. 1
B. Rumusan Masalah………..………..……... 7
C. Tujuan Penelitian…….………... 8
D. Manfaat Penelitian………….………. 9
E. Definisi Operasional……….……….. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika………..……… 11
B. Kemampuan Penalaran Matematis ……… 11
C. Kemampuan Komunikasi Matematis………. 13
D. Self-Awareness………... 15
E. Brainstorming………...…………..… 17
F. Brainstorming Round-Robin……….. 18
x
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Penelitian yang Relevan………. 20
I. Hipotesis Penelitian……….………... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian……….………... 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian……….. 23
C. Variabel Penelitian………. 24
D. Instrumen Penelitian………... 24
1. Tes Kemampuan Penalaran Matematis dan Komunikasi Metematis……… 24
a. Validitas……… 26
b. Reliabilitas………. 28
c. Daya Pembeda……….. 29
d. Indeks Kesukaran…………...………... 30
2. Skala...………. 32
3. Lembar Observasi……… 34
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian……… 34
1. Tahap Persiapan……… 34
2. Tahap Pelaksanaan………... 34
3. Tahap Pembuatan Laporan………... 35
F. Alur Penelitian……… 35
G. Teknik Analisis Data……….. 36
1. Uji Normalitas……….. 36
2. Uji Homogenitas………... 37
3. Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes………. 37
4. Uji Perbedaan Rerata Skor Postes……… 40
5. Uji Perbedaan Rerata Data N-Gain……….. 42
H. Alur Pengolahan Data………. 44
xi
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Hasil Penelitian………... 45
1. Kemampuan Penalaran Matematis..………. 48
a. Analisis Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis……… 48
b. Analisis Data Postes Kemampuan Penalaran Matematis……… 49
c. Analisis Data N-gain Kemampuan Penalaran Matematis……… 52
d. Analisis Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Berdasarkan Indikator yang Diukur….. 54
2. Kemampuan Komunikasi Matematis…..………. 56
a. Analisis Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis……… 56
b. Analisis Data Postes Kemampuan Komunikasi Matematis……… 57
c. Analisis Data N-gain Kemampuan Komunikasi Matematis……… 59
d. Analisis Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Indikator yang Diukur…. 62 3. Self-Awareness……….……… 63
a. Analisis Data Preskala Self-Awareness…………... 63
b. Analisis Data Posskala Self-Awareness………... 66
c. Analisis Data N-gain Self-Awareness………. 68
d. Analisis Peningkatan Self-Awareness Siswa Berdasarkan Indikator yang Diukur……… 71
4. Lembar Observasi…………..……….. 72
B. Pembahasan……… 74
xii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kemampuan Komunikasi Matematis………... 76
3. Self-Awareness……….. 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………. 81
B. Saran………...………… 82
Daftar Pustaka………. 83
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Skor Kemampuan Penalaran Matematis.. 24
Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi
Matematis………. 25
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Validitas……….... 27
Tabel 3.4 Data Hasil Analisis Validitas Butir Soal Penalaran
Matematis………. 27
Tabel 3.5 Data Hasil Analisis Validitas Butir Soal Komunikasi
Matematis………. 28
Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas………. 29
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda………... 29
Tabel 3.8 Data Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Penalaran
Matematis……… 30
Tabel 3.9 Data Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Komunikasi
Matematis………. 30
Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran……….. 31
xiii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Matematis……….
Tabel 3.12 Data Hasil Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal Komunikasi
Matematis……… 31
Tabel 3.13 Data Ringkasan Hasil Analisis Ujicoba Instrumen Tes
Penalaran……….. 32
Tabel 3.14 Data Ringkasan Hasil Analisis Ujicoba Instrumen Tes
Komunikasi……….. 32
Tabel 3.15 Data Validitas dan Ketepatan……….. 33
Tabel 3.16 Klasifikasi Gain Ternormalisasi……….. 42
Tabel 4.1 Data Rerata Hasil Pretes/Preskala, Postes/Posskala, dan N-gain Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis dan
Self-Awareness ……….……… 45 Tabel 4.2 Data Hasil Uji Normalitas Rerata Pretes Kemampuan
Penalaran Matematis………... 48
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan
Penalaran Matematis………. 49
Tabel 4.4 Data Hasil Uji Normalitas Rerata Postes Kemampuan
Penalaran Matematis……….
50
Tabel 4.5 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Postes Kemampuan
Penalaran Matematis………. 51
Tabel 4.6 Data Hasil Uji Normalitas Rerata N-gain Kemampuan
Penalaran Matematis………. 52
Tabel 4.7 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata N-gain Kemampuan
Penalaran Matematis………. 54
Tabel 4.8 Klasifikasi Skor Rata-rata N-gain Kemampuan Penalaran
Matematis……….. 55
Tabel 4.9 Data Hasil Uji Normalitas Rerata Pretes Kemampuan
xiv
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Pretes Kemampuan
Komunikasi Matematis………. 57
Tabel 4.11 Data Hasil Uji Normalitas Rerata Postes Kemampuan
Komunikasi Matematis………. 58
Tabel 4.12 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Postes Kemampuan
Komunikasi Matematis………. 59
Tabel 4.13 Data Hasil Uji Normalitas Rerata N-gain Kemampuan
Komunikasi Matematis………. 60
Tabel 4.14 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata N-gain Kemampuan
Komunikasi Matematis……….………… 62
Tabel 4.15 Klasifikasi Skor Rata-rata N-gain Kemampuan Komunikasi
Matematis……….. 62
Tabel 4.16 Data Hasil Uji Normalitas Rerata Preskala Self-Awareness…. 64
Tabel 4.17 Data Hasil Uji Homogenitas Rerata Preskala Self-Awareness.. 65
Tabel 4.18 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Preskala
Self-Awareness………. 65
Tabel 4.19 Data Hasil Uji Normalitas Rerata Posskala Self-Awareness…. 66
Tabel 4.20 Data Hasil Uji Homogenitas Rerata Posskala
Self-Awareness……….. 67
Tabel 4.21 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Posskala
Self-Awareness……… 68
Tabel 4.22 Data Hasil Uji Normalitas Rerata N-gain Self-Awareness…… 69
Tabel 4.23 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Data N-gain
Self-Awareness……… 70
xv
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 3.1 Alur Penelitian……… 35
Diagram 3.2 Alur Pengolahan Data………. 44
Diagram 4.1 Klasifikasi Skor Rata-rata N-gain Kemampuan Penalaran
Matematis………. 55
Diagram 4.2 Klasifikasi Skor Rata-rata N-gain Kemampuan
xvi
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diagram 4.3 Klasifikasi Skor Rata-rata N-gain Self-Awareness Siswa... 72
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Situasi Pembelajaran………... 73
xvii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Round-Robin dalam Kelompok………...
Gambar 4.3 Presentasi Kineja Siswa……….. 74
Gambar 4.4 Jawaban Salah Satu Siswa Untuk Soal No 5……….. 78
xviii
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Halaman
LAMPIRAN A: BAHAN AJAR
A.1 Silabus……… 89
A.2 RPP Kelas Eksperimen……….. 93
A.3 RPP Kelas Kontrol……….. 111
A.4 LKS……… 123
LAMPIRAN B: INSTRUMEN PENELITIAN B.1 Kisi-kisi Soal Kemampuan Penalaran Matematis………. 155
B.2 Kisi-kisi Soal Kemampuan Komunikasi Matematis………. 157
B.3 Soal Tes Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis…….. 159
B.4 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis……….. 161
B.5 Kisi-kisi Skala Self-Awareness Siswa……… 168
B.6 Skala Self-Awareness Siswa………... 170
B.7 Lembar Observasi Guru dan Siswa………... 172
LAMPIRAN C: ANALISIS HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN C.1 Hasil Analisis Validitas Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis……… 174
C.2 Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis……… 175
C.3 Analisis Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis……….……… 176
C.4 Hasil Analisis Validitas Instrumen Kemampuan Komunikasi Matematis……… 177
xix
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.6 Analisis Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Instrumen
Kemampuan Komunikasi Matematis……….……. 179
C.7 Hasil Analisis Validitas Skala Self-Awareness…...……… 180
C.8 Hasil Analisis Reliabilitas Skala Self-Awareness……… 183
C.9 Hasil Analisis Ketepatan Skala Self-Awareness……….. 186
LAMPIRAN D: ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN D.1 Hasil Pemeriksaan Pemeriksa 1 dan Pemeriksa 2……….. 191
D.2 Data Pretes, Postes dan N-gain Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Kelas Eksperimen………. 199
D.3 Data Pretes, Postes dan N-gain Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Kelas Kontrol………... 200
D.4 Data Preskala, Posskala dan N-gain Self-Awareness Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………... 201
D.5 Hasil Analisis Data Pretes, Postes dan N-gain Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis………... 202
D.6 Proses Transformasi Data Ordinal ke Data Interval Skor Skala Self-Awareness……… 204
D.7 Hasil Analisis Data Preskala, Posskala dan N-gain Self-Awareness Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………..………... 205
1
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dewasa ini sangatlah pesat. Segala aspek
kehidupan menjadi mudah dengan adanya teknologi. Arus informasi antar negara
di dunia pun berkembang begitu cepatnya dengan adanya teknologi. Kemajuan
teknologi yang terjadi saat ini sudah seharusnya diimbangi dengan kualitas
pendidikan yang lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan diperlukannya generasi
penerus yang dapat lebih mengembangkan teknologi di masa yang akan datang,
dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan dunia.
Matematika memiliki peranan penting dalam kemajuan teknologi maupun
kehidupan sehari-hari. Aspek kehidupan manusia memanfaatkan matematika
sebagai ilmu pendukung. Bahkan dalam kehidupan manusia yang sangat
mendasar pun menggunakan matematika. Menurut Sumarmo (dalam Hutajulu,
2010) pendidikan matematika hakikatnya mempunyai arah pengembangan yaitu
untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa yang akan datang.
Sumarmo (2010) menyatakan matematika untuk memenuhi kebutuhan masa kini
yaitu pembelajaran matematika untuk memahami konsep dan idea matematika
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematis dan ilmu pengetahuan
lainnya. Selanjutnya Sumarmo (2010) berpendapat bahwa matematika untuk
kebutuhan masa datang yaitu matematika yang memberi peluang kemampuan
bernalar siswa, kesadaran terhadap matematika, menumbuhkan rasa percaya diri,
sikap objektif dan terbuka untuk menghadapi masa depan yang selalu berubah.
Pengembangan matematika dilakukan dengan pendidikan matematika.
Pendidikan matematika adalah bagian dari pendidikan nasional yang
diwajibkan bagi semua siswa yang menempuh pendidikan mulai dari tingkat
2
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menurut KTSP adalah agar peserta didik memilliki kemampuan; (1) memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah (Depdiknas, 2006).
Hal senada juga menjadi tujuan umum siswa belajar matematika yang
direkomendasikan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM),
yaitu: (1) belajar akan nilai-nilai matematika, memahami evolusi dan peranannya
dalam masyarakat dan sains, (2) percaya diri pada kemampuan yang dimiliki,
percaya pada kemampuan berfikir matematis yang dimiliki dan peka terhadap
situasi dan masalah, (3) menjadi seorang problem solver, menjadi warga negara
yang produktif dan berpengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan,
(4) belajar berkomunikasi secara matematis, belajar tentang simbol, lambang dan
kaidah matematis, (5) belajar bernalar secara matematis yaitu membuat
konjektur, bukti, dan membangun argumen secara matematis (Romberg dalam
Hulu, 2009).
Berdasarkan pemaparan di atas, penalaran merupakan salah satu
kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran matematika.
Penalaran adalah cara berfikir secara logis berdasarkan fakta yang ada untuk
menarik suatu kesimpulan. Baroody (1993) mengatakan bahwa penalaran adalah
alat yang penting untuk matematika dan kehidupan sehari-hari. Siswa dalam
3
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melalui pembelajaran matematika. Penalaran diperlukan untuk dapat mencerna
permasalahan dalam pembelajaran matematika, oleh karenanya kemampuan
penalaran siswa perlu dilatih sehingga siswa tidak hanya menghafal rumus dan
langkah-langkah penyelesaian dari suatu persoalan matematika. Seperti yang
dikemukakan oleh Baroody (1993) membangun kompetensi penalaran sangatlah
penting dalam membantu siswa untuk tidak sekedar mengingat fakta, aturan, dan
langkah-langkah.
Kemampuan lain yang tak kalah penting dalam pembelajaran matematika
adalah komunikasi. Kemampuan komunikasi harus dimiliki agar siswa dapat
memahami permasalahan matematika yang diberikan dan mengutarakan ide-ide
penyelesaian dari permasalahan tersebut, serta memberikan argumen atas idea
yang diutarakannya. Materi matematika disampaikan melalui suatu bahasa yang
universal. “Salah satu ciri utama matematika adalah penggunaan simbol-simbol untuk menyatakan sesuatu, misalnya menyatakan suatu fakta, konsep operasi
ataupun prinsip/aturan.” (Soedjadi, 2000:199). Kusumah (Hutapea, 2013) menyatakan bahwa melalui komunikasi, memungkinkan tereksploitasinya ide
matematis melalui berbagai perspektif, mempertajam cara berfikir siswa, dapat
mengukur perkembangan pemahaman, dapat mengorganisisr pemikiran siswa,
dapat mengkonsruksi pengetahuan matematis dan pengembangan masalah siswa,
meningkatkan penalaran, dan membentuk komunikasi.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, penalaran dan komunikasi adalah
bagian dari kemampuan matematika yang harus dimiliki oleh siswa. Namun pada
kenyataannya, kemampuan penalaran dan komunikasi siswa di Indonesia masih
lemah. Beberapa penelitian mengenai kemampuan penalaran dan komunikasi
matematis telah dilakukan. Diantara hasil penelitian tersebut, Sumarmo (1987)
menemukan bahwa keadaan skor kemampuan siswa dalam penalaran matematis
masih rendah. Penemuan Wahyudin (1999) bahwa salah satu kelemahan pada
siswa adalah kurang memiliki kemampuan nalar yang logis dalam menyelesaikan
4
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesalahan yang dilakukan siswa sekolah menengah dalam mengerjakan soal-soal
matematika disebabkan oleh kurangnya kemampuan penalaran terhadap kaidah
dasar matematika. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitiannya bahwa pencapaian
skor untuk kemampuan penalaran hanya sekitar 49% dari skor ideal. Artinya,
kualitas kemampuan penalaran masih belum memuaskan.
Mengenai kemampuan komunikasi matematis, Rohaeti dan Purniati
(dalam Yuniarti, 2007: 10) menyatakan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi
matematis siswa masih berada pada kualifikasi sedang, selain itu pada umumnya
respon siswa terhadap soal komunikasi kurang. Begitu pun dalam hasil penelitian
Rohaeti dan Wihatma (dalam Hutapea, 2013: 4-5) bahwa rata-rata kemampuan
komunikasi matematis siswa berada pada kualifikasi kurang dan dalam
mengkomunikasikan ide-ide matematika termasuk pada kualifikasi kurang sekali.
Selain itu, Armiati (2011) menyatakan bahwa pencapaian mahasiswa untuk
kemampuan penalaran dan komunikasi masih kurang dari 50% skor ideal.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika pada tingkat
internasional dapat dilihat dari hasil penelitian internasional yang dilaporkan The
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2011 yang
mengukur kemampuan pemahaman, penerapan dan penalaran. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan 39 dari 45 negara yang
berpartisipasi untuk kelas 8 dengan pencapaian hanya melebihi 15 % dari
perkiraan. Pencapaian siswa Indonesia dalam ketiga kemampuan yang diukur
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan perolehan pada tahun
sebelumnya. Khususnya kemampuan penalaran yang memperoleh rata-rata skor
384 padahal sebelumnya pada tahun 2007 memperoleh rata-rata skor 396. Begitu
pun dengan studi yang dilakukan Program for International Students Assessment
(PISA) tahun 2006, Indonesia berada di urutan 50 dari 57 negara yang
berpartisipasi. Adapun studi ini menilai kemampuan siswa untuk menganalisis,
bernalar, berkomunikasi, dan pemecahan masalah yang melibatkan konsep-konsep
5
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil dari penelitian-penelitian di atas mengindikasikan bahwa
kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa di Indonesia masih belum
mencapai hasil yang memuaskan. Padahal, rendahnya kemampuan penalaran dan
komunikasi matematis siswa akan mempengaruhi kualitas belajar siswa yang
berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah (Madio; 2010: 6).
Oleh karena itu, upaya untuk mengingkatkan kemampuan penalaran dan
komunikasi matematis sangat diperlukan agar hasil belajar siswa menjadi lebih
baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar
matematika. Salah satunya adalah metode pembelajaran yang dilakukan guru di
dalam kelas. Kenyataan di lapangan, pembelajaran matematika pada saat ini
masih berpusat pada guru. Guru memberikan ceramah, contoh soal dan latihan
untuk dikerjakan oleh siswa secara mekanistik. Falsafah pembelajaran yang
menganggap siswa sebagai bejana kosong dan siap diisi ilmu pengetahuan oleh
guru (Surjadi, 1983). Padahal, siswa adalah manusia yang mungkin memiliki
pengalaman tentang ilmu pengetahuan baik itu dari kehidupan sehari-hari ataupun
sumber-sumber informasi yang lainnya. Hal ini mengakibatkan proses
pembelajaran menjadi tidak bermakna. Lebih lanjut, Suherman, et al (2001)
menyatakan bahwa guru seyogyanya memilih dan menggunakan strategi,
pendekatan, metode, dan teknik yang dapat secara aktif melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Suherman et al (2001: 60)
bahwa “siswa harus dibiasakan untuk diberi kesempatan bertanya dan
berpendapat, sehingga diharapkan proses pembelajaran matematika lebih
bermakna.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran
matematika adalah dengan merancang suatu pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas. Seperti yang dikemukakan Richards dalam Huang dan
Normandia (2009: 3) bahwa students will not become active learners by accident,
6
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
namun karena adanya desain pembelajaran. Guru, sebagai pengajar, semestinya
memilih metode, strategi, pendekatan, ataupun model pembelajaran dan
merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses
belajar-mengajar di dalam kelas. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
melibatkan siswa secara aktif melalui interaksi selama pembelajaran di dalam
kelas.
Interaksi antar siswa adalah sesuatu yang penting untuk membangun
pengetahuan matematika, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan
penalaran, memperoleh keterampilan bersosialisasi dan meningkatkan
kepercayaan diri (Jacob, 1993). Interaksi yang terjadi antar siswa di dalam kelas
dapat terjadi apabila siswa belajar aktif secara berkelompok. Salah satu
pendekatan pembelajaran berkelompok yang dapat dilakukan yaitu Brainstorming
Round-Robin. Pendekatan Brainstorming Round-Robin ini pada dasarnya adalah
Brainstorming (curah pendapat), akan tetapi pada pelaksanaannya setiap anggota
kelompok diharuskan untuk memberikan jawaban atau gagasan terhadap
permasalahan yang diajukan.
Tahapan-tahapan pada pendekatan Brainstorming Round-Robin
memberikan siswa kesempatan untuk dapat mengasah kemampuan penalaran dan
komunikasi. Seperti yang dikemukakan Baroody (Martinho dan Ponte, 2008: 3)
bahwa “the nature of the questions posed by the teacher is particularly relevant, leading to the development of communication and reasoning skills.” Pada
pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming Round-Robin ini, kelas dibagi
menjadi kelompok kecil. Guru mengajukan suatu pertanyaan tentang materi
matematika lalu memberi kesempatan siswa untuk memikirkan jawaban yang
mungkin cocok. Setelah itu, siswa di dalam kelompok secara bergiliran
mengemukakan gagasan yang berbeda dengan gagasan teman sekelompoknya.
Kemampuan penalaran siswa dilatih ketika guru mengajukan pertanyaan dan
7
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan komunikasi dilatih pada tahapan ketika siswa mengemukakan ide
yang diperolehnya ketika tiba giliran untuk menjawab.
Selain kemampuan di bidang kognitif, kemampuan siswa di bidang afektif
pun harus mendapat perhatian. Salah satu kemampuan di ranah afektif yang
penting dalam pembelajaran matematika adalah self-awareness. Self-awareness,
yang diartikan sebagai kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengerti diri
sendiri, menyadari apa yang dilakukan, mengevaluasi apa yang telah dilakukan,
dan sadar akan lingkungan sekitar. “Self-awareness is about understanding yourself in a way that allows you to understand who you really are and why you do things in the way that you do” (International Business Skills Courseware, 2010: 9). Self-awareness perlu dimiliki dalam pembelajaran matematika agar
siswa menyadari apa yang terjadi selama proses pembelajaran sehingga dapat
memahami materi dengan baik. Ketika materi dapat dipahami dengan baik oleh
siswa, maka siswa akan dapat bernalar dan mengkomunikasikan ide yang
dipikirkannya.
Model pembelajaran Brainstorming Round-Robin juga mendorong
self-awareness siswa dalam bermatematika, karena model pembelajaran ini menuntut
siswa untuk mendengarkan, berfikir, serta mengutarakan hasil pemikiran mereka
tentang ide-ide matematika yang telah mereka temukan. Hal ini mengindikasikan
siswa harus sadar untuk terlibat dalam pembelajaran matematika sehingga
self-awareness siswa akan matematika semakin meningkat dengan mempergunakan
pembelajaran model ini.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis melakukan penelitian yang
berjudul “Pendekatan Brainstorming Teknik Round-Robin untuk Meningkatkan
Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis dan Self-Awareness Siswa SMP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
8
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Apakah kemampuan penalaran matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan Brainstorming Round-Robin lebih baik daripada siswa yang
pembelajarannya konvensional?
2. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan Brainstorming Round-Robin lebih baik daripada siswa yang
pembelajarannya konvensional?
3. Apakah self-awareness siswa yang pembelajarannya menggunakan
Brainstorming Round-Robin lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya
konvensional?
4. Apakah peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang
pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin lebih baik
daripada siswa yang pembelajarannya konvensional?
5. Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang
pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin lebih baik
daripada siswa yang pembelajarannya konvensional?
6. Apakah peningkatan self-awareness siswa yang pembelajarannya
menggunakan Brainstorming Round-Robin lebih baik daripada siswa yang
pembelajarannya konvensional?
7. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas yang
menggunakan pendekatan Brainstorming Round-Robin?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Mengetahui kemampuan penalaran matematis antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin dibandingkan
9
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengetahui kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin dibandingkan
dengan siswa yang pembelajarannya konvensional.
3. Mengetahui self-awareness antara siswa yang pembelajarannya menggunakan
Brainstorming Round-Robin dibandingkan dengan siswa yang
pembelajarannya konvensional.
4. Mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin dibandingkan
dengan siswa yang pembelajarannya konvensional.
5. Mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara siswa
yang pembelajarannya menggunakan Brainstorming Round-Robin
dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
6. Mengetahui peningkatan self-awareness antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan Brainstorming Round-Robin dibandingkan dengan siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional.
7. Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas yang
menggunakan pendekatan Brainstorming Round-Robin.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar yang bermakna melalui
pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming Round-Robin dalam belajar
matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi
matematis serta self-awareness siswa.
2. Bagi guru, pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming Round-Robin
dapat menjadi pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis serta
10
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi pembaca, agar dapat menambah wawasan tentang pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dan dapat dijadikan bahan
kajian untuk diteliti lebih lanjut.
E. Definisi Operasional
1. Kemampuan Penalaran Matematis adalah kemampuan a) memperkirakan
jawaban, solusi atau kecenderungan, b) memberi penjelasan terhadap model,
fakta, sifat, hubungan, atau pola yang ada, c) generalisasi, yaitu penarikan
kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data yang teramati.
2. Kemampuan Komunikasi Matematis adalah kemampuan a) menjelaskan ide,
situasi dan relasi matematika secara tertulis, b) membaca presentasi
matematika tertulis dan menyusun pertanyaan yang relevan.
3. Self-awareness adalah kesadaran akan diri sendiri, perasaan diri, kekuatan
diri dan keyakinan terhadap diri sendiri ketika mencoba memahami sesuatu
dalam proses pembelajaran matematika.
4. Pendekatan Brainstorming Round-Robin adalah pendekatan pembelajaran
yang melalui tahap-tahap sebagai berikut: mengelompokkan siswa 4-6 orang
secara heterogen dengan salah seorang siswa sebagai pencatat,
menyampaikan permasalahan, masing-masing siswa diminta untuk
memikirkan gagasan dan menuliskannya, dilanjutkan dengan sesi
Round-Robin yaitu setiap siswa secara bergiliran searah jarum jam memberikan
gagasan yang telah dipikirkan sebelumnya, diskusi kelas dan pengambilan
23
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
penggunaan pendekatan Brainstorming teknik Round-Robin terhadap peningkatan
kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan
self-awareness siswa dalam pembelajaran matematika yang melibatkan dua kelompok
siswa. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen yang diberikan
pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming teknik Round-Robin, sedangkan
kelompok kedua merupakan kelas control yang memperoleh pembelajaran
konvensional.
Penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah studi kuasi
eksperimen. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini subjek tidak dikelompokkan
secara acak, tetapi peneliti menerima keadaaan subjek apa adanya, dengan desain
non equivalent pre-test and post-test control group design (Ruseffendi, 2010)
sebagai berikut:
O X O
O O
Keterangan:
X : Perlakuan menggunakan Pendekatan Brainstorming Round-Robin
O : Pretes atau Postes kemampuan penalaran dan komunikasi
matematis
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VII salah satu Sekolah Menengah Pertama
Negeri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada tahun ajaran 2012/2013.
24
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Riduwan, 2010).
Berdasarkan pertimbangan guru yang ada di sekolah yang bersangkutan dipilih 2
kelas, dari 10 kelas yang ada. Kemudian, dari kedua kelas yang telah dipilih, satu
kelas diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming
Round-Robin, dan satu kelas yang lain diberi pembelajaran konvensional sebagai
kelas kontrol.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran
matematika dengan pendekatan Brainstorming Round-Robin. Sedangkan sebagai
variabel bebas adalah kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta
self-awareness siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini terdiri dari instrument tes dan non tes.
Instrumen tes berupa soal yang mengukur kemampuan penalaran matematis dan
kemampuan komunikasi matematis. Sedangkan instrumen non tes berupa skala
untuk mengukur self-awareness siswa, dan lembar observasi.
1. Tes Kemampuan Penalaran Matematis dan Komunikasi Metematis
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran dan komunikasi
matematis. Soal yang digunakan dalam tes ini berbentuk uraian. Penyusunan soal
tes diawali dengan pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator yang hendak diukur,
kemudian menyusun butir soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat, dan
dilanjutkan dengan penyusunan kunci jawaban.
Tabel 3.1
Kriteria Pemberian Skor Kemampuan Penalaran Matematis
Skor Kriteria
25
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
2
1
0
penalaran dan dijawab dengan benar dan jelas atau lengkap Dapat menjawab hampir semua aspek pertanyaan tentang penalaran dan dijawab dengan benar
Dapat menjawab hanya sebagian aspek pertanyaan tentang penalaran dan dijawab dengan benar
Menjawab tidak sesuai atas aspek pertanyaan tentang penalaran atau menarik kesimpulan salah
Tidak ada jawaban
Tabel 3.2
Kriteria Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi Matematis
Skor Menulis Menggambar Ekspresi
Matematik 0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan tidak
memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa
1 Hanya sedikit dari penjelasan konsep, ide atau situasi dari suatu gambar, yang diberi-kan dengan kata-kata sendiri atau tabel yang benar.
Hanya sedikit dari model matematika yang benar.
2 Penjelasan konsep, ide atau situasi dari suatu gambar, yang diberikan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk penulisan kalimat secara matematik masuk akal, namun hanya sebagian yang benar.
26
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Penjelasan konsep, ide atau situasi dari suatu gambar yang diberikan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk penulisan kalimat secara matematik masuk akal dan jelas, serta tersusun secara logis
- -
Tabel 3.1 merupakan kriteria penilaian model penilaian Cai, Lane dan Jakabcsin
(Nasution, 2011) yang digunakan untuk mengetahui skor yang didapat siswa
dalam tes kemampuan penalaran matematis. Sedangkan pendoman penilaian yang
digunakan untuk mengetahui skor yang didapat siswa dalam tes kemampuan
komunikasi matematis, digunakan kriteria penilaian yang diadaptasi dari Astuti
(2009). Kriteria penilaian kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah bangun datar yang
meliputi segitiga dan segiempat. Oleh karena itu instrumen yang disusun
mengenai materi segitiga dan segi empat. Soal yang dibuat terdiri dari 2 set soal,
yaitu 5 butir untuk soal penalaran dan 5 butir soal komunikasi. Instrumen ini
kemudian dijadikan satu set soal yang digunakan dalam penelitian. Sebelum
digunakan, sebelumnya instrumen yang disusun diuji cobakan untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukarannya. Hasil
pengukurannya diuraikan berikut ini.
a. Validitas
Suatu alat evaluasi dikatakan valid jika dapat mengevaluasi apa yang
seharusnya dievaluasi. Keabsahan alat evaluasi tergantung pada sejauh mana
ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan fungsinya. Tes yang akan dipakai
27
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validitas isi berkenaan dengan kesahihan instrumen dengan materi yang
akan ditanyakan (Ruseffendi, 2010:148). Validitas muka atau validitas tampilan,
dilihat dari keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal harus jelas
sehingga pengertiannya tidak menimbulkan tafsiran berbeda (Suherman. Dkk,
2003). Penilaian validitas isi dan validitas muka pada penelitian ini dilakukan
dengan mengkonsultasikan setiap butir tes kepada dosen pembimbing. Setelah itu
lalu diujicobakan kepada kelas VIII pada sekolah yang sama.
Hasil uji coba yang telah dilakukan selanjutnya dihitung validitas per butir
soal. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal, adalah rumus
korelasi product moment Pearson (Ruseffendi, 2010:166) sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ √ ∑ ∑
dimana:
r : nilai korelasi product moment Pearson
N : banyaknya sampel
X : skor item
Y : skor total
: hasil perkalian skor item dan skor total : hasil kuadrat dari skor item
: hasil kuadrat dari skor total
∑ : hasil kuadrat dari total jumlah skor item
∑ : hasil kuadrat dari total jumlah skor total
Adapun klasifikasi koefisien validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 3
Klasifikasi Koefisien Validitas
Koefisien korelasi Klasifikasi 0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 ≤ rxy < 0,90 Tinggi
28
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah
0,00 ≤ rxy < 0,20 Sangat Rendah rxy < 0,00 Tidak Valid Sumber: Suherman (2003: 113)
Perhitungan selengkapnya disajikan dalam lampiran, hasil perhitungan
diringkas dan disajikan di dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.4
Data Hasil Analisis Validitas Butir Soal Penalaran Matematis
soal rxy t hitung t tabel kriteria keterangan
1 0,628 4,627 2,034 Sedang valid
2 0,858 9,606 2,034 Tinggi valid 3 0,626 4,616 2,034 Sedang valid 4 0,553 3,816 2,034 Sedang valid 5 0,467 3,035 2,034 Sedang valid
Tabel 3.5
Data Hasil Analisis Validitas Butir Soal Komunikasi Matematis
soal rxy t hitung t tabel kriteria keterangan
1 0,451 2,906 2,031 Sedang valid 2 0,837 8,804 2,031 Tinggi valid 3 0,648 4,888 2,031 Sedang valid 4 0,509 3,397 2,031 Sedang valid 5 0,454 2,925 2,031 Sedang valid
b. Reliabilitas
Reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketetapan alat evaluasi
dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu
(Ruseffendi, 2010: 158). Reliabilitas suatu alat evaluasi adalah kekonsistenan
hasil yang diperoleh dari suatu alat. Maksudnya, suatu soal dikatakan reliabel jika
hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sama.
Untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha (Riduwan,
29
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r1.1 : nilai reliabilitas
k : jumlah item
S i : Jumlah varians skor setiap item tS : Varians skor total
Untuk menginterpretasikan reliabilitas instrumen dapat digunakan tolok
ukur yang dibuat oleh J.P Guilford dalam Suherman (2003) yang disajikan pada
Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Klasifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,90 rxy 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,70 rxy 0,90 Reliabilitas tinggi 0,40 rxy 0,70 Reliabilitas sedang 0,20 rxy 0,40 Reliabilitas rendah rxy 0,20 Reliabilitas sangat rendah
Perhitungan untuk reliabilitas dapat dilihat di lampiran. Dari hasil
perhitungan, didapat reliabilitas untuk soal penalaran matematik siswa adalah
589 , 0
r dan koefisien reliabilitas untuk soal komunikasi matematik adalah
52 , 0
r . Kedua set soal memiliki reliabilitas yang sedang.
c. Daya Pembeda
30
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang
berkemampuan rendah. Dalam menentukan daya pembeda tiap butir soal
menggunakan rumus (Sundayana, 2010: 77)yaitu sebagai berikut:
�� �
Keterangan :
DP : Daya pembeda
SA : Jumlah skor kelompok atas
SB : Jumlah skor kelompok bawah
IA : Jumlah skor ideal kelompok atas
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3.7
Klasifikasi Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda Interpretasi
�� Sangat baik
�� Baik
�� Cukup
�� Jelek
�� Sangat jelek
Sumber: Suherman (2003)
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Secara
ringkas, analisis daya pembeda untuk soal tes penalaran dan komunikasi
matematis dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.
Tabel 3.8
Data Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Penalaran Matematis
31
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9
Data Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Komunikasi Matematis
no soal DP kriteria
1 0,175 jelek
2 0,450 baik
3 0,400 baik
4 0,300 cukup
5 0,150 jelek
Hasil perhitungan menunjukkan daya pembeda untuk butir soal 1, 4, dan 5
untuk soal tes penalaran jelek. Sedangkan untuk soal tes komunikasi daya
pembeda untuk soal no 1 dan 5 jelek.
d. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya sesuatu soal. (Sundayana, 2010: 77). Untuk menghitung tingkat
kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan sebagai berikut:
� � + �+
keterangan
TK : Indeks kesukaran
SA : Jumlah skor kelompok atas
SB : Jumlah skor kelompok bawah
IA : Jumlah skor ideal kelompok atas
IB : Jumlah skor ideal kelompok bawah
Kriteria indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3.10
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Besarnya IK Interpretasi
IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 IK 0,30 Soal Sukar 0,30 IK 0,70 Soal sedang
32
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IK = 1,00 Soal terlalu mudah Sumber: Suherman (2003)
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Secara
ringkas, analisis daya pembeda untuk soal tes penalaran dan komunikasi
matematis dapat dilihat pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12 di bawah ini.
Tabel 3.11
Data Hasil Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal Penalaran Matematis
no
soal IK kriteria 1 0,319 Sedang 2 0,333 Sedang 3 0,125 Sukar 4 0,069 Sukar 5 0,069 Sukar
Tabel 3.12
Data Hasil Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal Komunikasi Matematis
no soal IK kriteria
1 0,838 Mudah
2 0,450 Sedang
3 0,450 Sedang
4 0,525 Sedang
5 0,250 Sukar
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil uji coba, dua soal pada tes
penalaran direvisi dan diujicobakan lagi karena soal belum memenuhi indikator
yang akan diukur, setelah itu dipilih salah satu menurut pertimbangan
keberagaman indeks kesukaran. Sedangkan soal pada tes komunikasi diambil 3
butir soal dan sudah sesuai dengan indikator yang akan diukur. Kemudian, soal
yang terpilih dijadikan satu set soal yang dipakai pada pretes dan postes. Soal
tersebut dapat dilihat pada lampiran. Ringkasan dari validitas, reliabilitas, daya
pembeda dan indeks kesukaran dari soal tes penalaran dan komunikasi matematis
33
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.13
Data Ringkasan Hasil Analisis Ujicoba Instrumen Tes Penalaran
No. soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda
Data Ringkasan Hasil Analisis Ujicoba Instrumen Tes Komunikasi
No. soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang
menggunakan skala Linkert untuk mengukur self-awareness siswa. Skala ini
diberikan kepada kedua kelompok sebelum dan sesudah kegiatan penelitian. Sifat
pernyataan yang terdapat dalam skala berupa penyataan positif dan pernyataan
negatif. Bentuk pernyataan siswa pada soal yang memiliki substansi bersifat
positif berupa pernyataan Sangat Setuju (SS; skor = 4), Setuju (S; skor = 3), Tidak
Setuju (TS; skor = 2), dan Sangat Tidak Setuju (STS; skor = 1). Sedangkan bentuk
pernyataan siswa pada soal yang memiliki substansi bersifat negatif berupa
pernyataan Sangat Setuju (SS; skor = 1), Setuju (S; skor = 2), Tidak Setuju (TS;
skor = 3), dan Sangat Tidak Setuju (STS; skor = 4).
Sebelum dipakai, skala ini diujicobakan kepada 34 orang siswa. Hasil
34
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Tabel 3.15 berikut hasil
validitas dan ketepatan skala.
Tabel 3.15
Data Validitas dan Ketepatan
No. Validitas Ketepatan keterangan
1 Sedang tepat dipakai
32 Sangat Rendah tidak tepat dibuang
35
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Lembar Observasi
Lembar observasi diajukan sebagai pedoman untuk melakukan observasi
aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming
Round-Robin berlangsung. Gambaran yang diperoleh tentang suasana
pembelajaran yang difokuskan pada sikap siswa, sikap guru, dan interaksi anatara
keduanya selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari
observasi ini dijadikan bahan untuk pembehasan secara deskriptif.
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap analisis data, yang secara garis besarnya adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah: (1) melakukan
kajian teoritis mengenai pembelajaran dengan Brainstorming teknik Round-Robin,
kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan
self-awareness, (2) menentukan populasi dan sampel, (3) merencanakan pembelajaran,
yaitu mengembangkan bahan ajar untuk kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, (4) menyusun instrumen, yang terdiri atas soal uraian untuk mengukur
kemamapuan penalaran dan komunikasi matematis, skala untuk mengukur
self-awareness, dan lembar observasi, (5) menguji coba instrumen, (6) menganalisis
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data. Kegiatan pada tahap ini
adalah: (1) Pelaksanaan pretes kemampuan penalaran matematis, kemampuan
komunikasi matematis, serta pengisian skala self-awareness untuk kelompok
36
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan pendekatan Brainstorming teknik Round-Robin pada kelas
eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, (3)
Dilakukan observasi terhadap pembelajaran dengan pendekatan Brainstorming
teknik Round-Robin disertai dengan pengisian lembar observasi, dan (4)
Pelaksanaan postes kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi
matematis, serta pengisian skala self-awareness untuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
3. Tahap Pembuatan Laporan
Kegiatan pada tahapan ini adalah yang terakhir dilakukan, yaitu mengolah
dan menganalisis data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya, serta membuat
laporan hasil penelitian.
F. Alur Penelitian
Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, dan Kajian teoritis
Penyusunan Instrumen, Validasi, Uji Coba Instrumen & Perbaikan Instrumen
Pretes Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis serta Skala
Self Awareness Kelas Eksperimen:
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Brainstorming
Round-Robin
Observasi
Postes Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis serta Skala
37
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diagram 3.1
Alur Penelitian
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data interval yang berasal
dari tes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis (pretes dan postes),
serta data ordinal yang diperoleh dari skala self-awareness. data ordinal yang
diperoleh diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan Method of
Successive Interval (MSI). Menurut Al Rasyid (dalam Sundayana, 2010)
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Menentukan frekuensi jawaban setiap pilihan jawaban.
b) Menghitung proporsi dari setiap jumlah frekuensi
c) Menentukan nilai proporsi kumulatif.
d) Menentukan luas z tabel.
e) Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z.
f) Menentukan scale value (interval rerata) dengan rumus:
Scale
g) Mnghitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban
dengan rumus:
Score = scale value +[1+ | |
Data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes selanjutnya diolah secara
statistik untuk mengetahui terdapat perbedaan peningkatan kemampuan atau tidak
diantara kedua kelas. Data yang dihitung dan dianalisis adalah rerata pretes, postes
38
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yang
diperoleh:
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk terhadap data dari
kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) untuk mengetahui apakah data-data
yang akan diolah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Jika , maka H0 ditolak.
2) Jika , maka H0 diterima.
2. Uji Homogenitas
Apabila kedua kelompok berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan
pengujian homogenitas varians kedua kelompok dengan menggunakan uji Levenet
untuk mengetahui apakah kedua sampel memiliki varians yang sama atau tidak.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat perbedaan varians antara kedua kelompok sampel.
H1: Terdapat perbedaan varians antara kedua kelompok sampel.
Dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Jika , maka H0 ditolak.
2) Jika , maka H0 diterima.
3. Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes
Apabila data kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen,
selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rerata menggunakan uji-t, dengan tujuan
39
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
normal akan tetapi tidak homogen, pengujian perbedaan rerata dilakukan dengan
uji-t’. akan tetapi apabila salah satu data atau kedua data kelompok tidak
berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji stastistik non-parametrik
menggunakan uji Mann Whitney. Taraf signifikansi dalam uji perbedaan rerata
kemampuan awal adalah .
Analisis dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal penalaran dan
komunikasi matematis serta self-awareness awal. Pengujian rerata terhadap skor
pretes dilakukan karena peneliti mengharapkan kedua kelas memiliki kemampuan
penalaran dan komunikasi matematis maupun self-awareness yang sama.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1
Ho : µ1 = µ2
(Tidak terdapat perbedaan skor pretes kemampuan penalaran matematis
antara siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan
Brainstorming teknik Round-Robin dengan siswa yang pembelajarannya
konvensional).
Ha : µ1 ≠ µ2
(Terdapat perbedaan skor pretes kemampuan penalaran matematis antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Brainstorming
teknik Round-Robin dengan siswa yang pembelajarannya konvensional).
Keterangan:
µ1 : Rerata skor pretes kemampuan penalaran matematis siswa yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan Brainstorming teknik
Round-Robin (kelas eksperimen)
µ2 : Rerata skor pretes kemampuan penalaran matematis siswa yang
40
Maya Siti Rohmah, 2013
Pendekatan Brainstorming Teknik Round_Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematis Dan Self-Awareness Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hipotesis 2
Ho : µ1 = µ2
(Tidak terdapat perbedaan skor pretes kemampuan komunikasi matematis
antara siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan
Brainstorming teknik Round-Robin dengan siswa yang pembelajarannya
konvensional).
Ha : µ1 ≠ µ2
(Terdapat perbedaan skor pretes kemampuan komunikasi matematis antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Brainstorming
teknik Round-Robin dengan siswa yang pembelajarannya konvensional).
Keterangan:
µ1 : Rerata skor pretes kemampuan komunikasi matematis siswa yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan Brainstorming teknik
Round-Robin (kelas eksperimen)
µ2 : Rerata skor pretes kemampuan komunikasi matematis siswa yang
pembelajarannya konvensional (kelas kontrol).
Hipotesis 3
Ho : µ1 = µ2
(Tidak terdapat perbedaan skor preskala self-awareness antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan Brainstorming teknik
Round-Robin dengan siswa yang pembelajarannya konvensional).
Ha : µ1 ≠ µ2
(Terdapat perbedaan skor preskala self-awareness antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan Brainstorming teknik
Round-Robin dengan siswa yang pembelajarannya konvensional).