• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINTU LANGIT KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN

ANGKOLA JULU KOTA PADANGSIDIMPUN TAHUN 2016

A. Koordinator Sarana Kesehatan Bidang Promosi, Jaminan, dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan

a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan posyandu yang ada di Kota Padangsidimpuan saat ini?

2) Dalam penyelenggaraan posyandu di Kota Padangsidimpuan, siapa sajakah pihak-pihak yang turut berkontribusi menyukseskan program posyandu?

3) Apakah Dinas Kesehatan melakukan penyediaan alat serta distribusi buku KIA/KMS, obat-obatan dan vitamin untuk keprluan posyandu?

4) Bagaimana dukungan yang diberikan Dinas Kesehatan dalam memberikan bimbingan teknis kepada tenaga kesehatan?

5) Apa saja hambatan yang dirasakan selama ini dalam upaya pelaksanaan posyandu di Kota Padangsidimpuan?

6) Apakah ada peraturan dari Dinas Kesehatan mengenai penyusunan prosedur standar operasi (SOP) dan penyusunan struktur organisasi masyarakat dalam pelaksanaan posyandu?

(2)

B. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan

a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit saat ini?

2) Dalam penyelenggaraan posyandu, siapa sajakah pihak yang turut berkontribusi menyukseskan posyandu?

3) Bagaimana pembinaan yang dilakukan puskesmas terhadap kader dalam penyelenggaraan posyandu?

4) Apakah petugas puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan di posyandu? 5) Bagaimana koordinasi yang dilakukan pihak puskesmas dengan pihak terkait

dalam penyelenggaraan posyandu?

6) Bgaiamana dukungan yang diberikan puskesmas dalam rangk meningkatkan kualitas posyandu?

7) Apa saajakah hambatan yang dirasakan oleh Puskesmas dalam pelaksanaan program posyandu?

C. Daftar Pertanyaan untuk Koordinator Pelaksana Program Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

(3)

4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara :

b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas Pintu Langit saat ini?

2) Bgaiamana pembinaan yang dilakukan puskesmas terhadap kader dalam penyelenggaraan Posyandu?

3) Apa saja kegiatan yang dilakukan petugas puskesmas saat pelaksanana posyandu?

4) Apakah seluruh kader Posyandu aktif melaksanakan tugas di Posyandu?

5) Apakah petugas puskesmas melakukan konseling/penyuluhan saat pelaksanaan posyandu?

6) Apakah ibu manganalisis hasil kegiatan posyandu?

7) Apakah ibu melakukan deteksi didni bahaya kepada sasaran saat pelaksanan posyandu?

8) Apa saja hambatan yang dirasakan saat pelaksanaan program Posyandu?

D. Daftar Pertanyaan untuk Camat Angkola Julu Kota Padangsidimpuan a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan Posyandu yang ada di Desa Pintu Langit saat ini?

(4)

3) Bagaimana dukungan yang dilakuakn pihak kecamatan terkait penyelenggaraan posyandu?

4) Apa saja upaya yang telah dilakukan pihak kecamatan dalam meingkatkan kinerja Posyandu?

5) Apkah sudah ada struktur organisasi Pokjanal yang dibentuk pihak ekcamatan dalam penyelenggaraan Posyandu?

6) Bagaimana komunikasi pihak kecamatan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan partisipasi mereka dalam pelaksanaan posyandu?

7) Apakah ada dilakukan tindak lanjut dari ahsil pelaksanaan kegiatan posyandu oleh pihak kecamatan?

E. Daftar Pertayaan untuk Kepala Desa Pintu Langit a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan Posyandu yang ada di Desa Pintu Langit saat ini?

2) Siapa sajakah pihak-pihak yang turut serta berperan dalam penyelenggaraan program Posyandu?

3) Bagaimana koordinasi yang dilakukan badan pemerintahan desa dengan pihak lain terkait penyelenggaraan posyandu?

4) Apa saja upaya yang telah dilakukan badan pemerintah desa dalam meingkatkan kinerja Posyandu?

(5)

6) Bagaimana penggerakan masyarakat yang dilakukan badan pemerintah desa untuk memanfaatkan posyandu?

7) Bagaimana dukungan sarana, prasarana, dan pendanaan yang dilakukan badan pemerintah desa untuk penyelenggaraan posyandu?

8) Bagaimana tindak lanjut hasil kegiatan posyandu yang dilaksanakan badan pemerintah desa?

F. Daftar Pertanyaan untuk Kader Posyandu a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus:

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan Posyandu yang ada di Desa Pintu Langit saat ini?

2) Apakah ibu aktif melakukan tugas di posyandu setiap bulannya?

3) Apakah ibu menyebarluaskan hari buka posyandu melalui warga setempat? 4) Bagaimana ibu mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu?

5) Apakah ibu melakukan pembagian tugas kader?

6) Apakah ibu berkoordinasi dengn petugas kesehatan dan petugas lainnya?

7) Apakah ibu mempersiapkan bahan pemberian makanan tambahn (PMT) dan penyuluhan untuk dilaksanakan di Posyandu?

8) Apakah ibu melaksanakan pendaftaran pengunjung posyandu? 9) Apakah ibu melaksanakan penimbanagn balita di posyandu?

10)Apakh ibu mencatata hasil penimbangan di buku KIA atau Kartu Menuju Sehat (KMS) dan mengisi buku register posyandu?

(6)

12)Apak ibu membantu petugas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatn dan KB sesuai kewenangan?

13)Apakah setelah posyandu selesai ibu membahas hasil kegiatan serta melakukan tindak lanjut?

14)Apakah setelah posyandu selesai, ibu melakukan pemutakhiran data sasaran posyandu?

15)Apakah ibu membuat diagram batang (balok) SKDN setelah selesai melaksanakan posyandu?

16)Appakah ibu melakuakn tindak lanjut terhadap sasarn yang tidak datang dan sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjut?

17)Apakah ibu memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke posyandu saat hari buka?

18)Apakah ibu melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat dan menghadiri pertemuan kelompok rutin masyarakat?

19)Apakah puskesmas dan pihak lainnya melakukan pembinaan terhadap kader dan penyelenggaraan posyandu?

20)Apakah alat-alat yang tersedia di posyandu sudah mencuckupi dalam menunjang pelaksaan posyandu?

21)Apakah sudah ada Pokja Posyandu yang dibentuk?

G. Daftar Pertanyaan untuk Masyarakat

1) Apakah ibu aktif berkunjung ke posyandu setiap bulannya?

2) Menurut ibu, apa yang menyebabkan masyarakat tidak berkunjung ke posyandu? 3) Pelayanan apa saja yang ibu dapatkan jika berkunjung ke posyandu?

4) Apakah dalam penentuan jadwal dan tempat pelaksaan posyandu puskesmas atau kepala desa melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada masyarakat? 5) Apakah pernah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat

tentang pelaksanaan posyandu?

(7)

7) Apakah ibu mendapatkan penyuluhan atau konseling jika berkunjung ke posyandu?

8) Apakah ibu mengetahui bahwa posyandu itu merupakan UKBM yakni Unit Kegiatan Berbasis Masyarakat yakni kegiatan yang dilakuakn dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat?

9) Apa manfaat yang ibu rasakan jika berkunjung ke posyandu?

10)Apakah tokoh masyarakat seperti kepala desa atau ustadz aktif menghimbau masyarakat untuk berkunjung ke posyandu?

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Regina Ayu. 2015. Implementasi Program Posyandu di Desa Mekarhurip Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Skripsi. FISIP UNPAR

Anggreani, Ambarwati Ratna. 2011. Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan Program Gerbangmas di posyandu Margi Rahayu Kelurahan Ditotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Skripsi. FISIP UNEJ.

Agus, Supeno. 2008. Evaluasi Implementasi Kebijakan Posyandu di Kota Tegal. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM

Ardani, Yanuar. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Pelaksanaan Posyandu Model. KTI FK UNDIP

Badan Pusat Statistik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kementrian Kesehatan Indonesia. 2012. Survey Demografi Kesehatan Indonesia.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Departemen Dalam Negeri RI. 2001.Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.411.3/1116/SJ. Pedoman Revitalisasi Posyandu. Jakarta

__________________________. 2011 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas

(9)

Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan. 2015. Profil Kesehatan Kota Padangsidimpuan 2014.

Efnileli, 2014. Analisis Implementasi Program Posyandu Lansia di Kota Cirebon Tahun 2013. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP.

Ernawati. 2013. Analisis Sistem Pelaksanaan Posyandu Model di Wilayah Binaan Perusahaan Swsata Cilacap. Tesis. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP.

Hartono, Bambang. 2011. Promosi Kesehatan: Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Empat

Iman, Sumarno; Sudirman, Herman; Prihatini Sri; Kartika, Vita. 2007. Ciri-Ciri Posyandu dengan Cakupan Penimbangan >70% di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Karawang. PGM 2007, 30(2): 61-66

Iswarawanti, Dwi Nastiti. Kader Posyandu: Peran dan Tantangan Pemberdayaannya dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak di Indonesia. Jakarta: Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 13 No.04 Desember 2010 Halaman 169-173

Ivancevich, John M; Konopaske, Robert; Matteson, Michael T. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga

(10)

_______________________ 2012. Buku Saku Posyandu: Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan, Posyandu Menjaga Ibu dan Anak Tetap Sehat

Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model dan Aktor dalam Kebijakan Publik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Maftuchah. 2014. Analisis Partisipasi Stakeholder Posyandu dalam MendukungKeberhasilan Posyandu di Kabupaten Demak. Tesisi. FKM UNDIP

Moleong, Lexi J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Presiden Republik Indonesia. 2012. Peraturan Presiden RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

Pratiwi, Ninik L. Penilaian Peran Serta Masyarakat dalam Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.Surabaya: Berita Kedokteran Masyarakat Volume 23 No.02 Juni 2007 Halaman 89-95

Saripawan, Yuliastuti & Mubasysyir Hasanbasri. 2007. Implementasi Program Posyandu dan Supervisi Oleh puskesmas di Kota Pontianak. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol 10 Hal 90-97

Slamet, Y. 1993. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Penerbit Sebelas Maret University Press

(11)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-19. Bandung: Alfabeta

Tangkilisan. Hessel Nosi S. 2003. Implementasi Kebijakan Publik, Transformasi Pikiran George Edwards. Yogyakarta: Lukman Offset Bekerjasama dengan Yayasan Pembaruan Administrasi Publik

UNICEF Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak Oktober 2012

Wahab, Solichin Abdul. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM Press

Widodo, Joko. 2011. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif agar diketahui secara jelas dan mendalam tentang implementasi program Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain (Sugiyono, 2011).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit. Alasan pemilihan lokasi karena masih rendahnya cakupan program posyandu, selain itu belum dilaksanakannya berbagai kegiatan pengintegrasian berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2016.

(13)

Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini menggunakan penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Yaitu informan yang memiliki kapasitas dalam menjawab pertanyaan. Teknik ini dipilih juga karena tidak membutuhkan generalisasi dalam penelitiannya (Sugiyono, 2011). Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Koordinator Sarana Kesehatan Bidang Promosi, Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan

b. Kepala Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan

c. Koordinator pelaksana program Posyandu Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan

d. Camat Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan e. Kepala Desa Pintu Langit

f. Kader Posyandu

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian menggunakan data primer dan data sekunder.

(14)

2. Data sekunder diperoleh dari dokumen Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan, seperti data profil kesehatan kota Padangsidimpuan, data tingkat kunjungan Posyandu kota Padangsidimpuan.

3.5 Instrumen Pengambilan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis dan alat perekam (tape recorder).

3.6 Triangulasi

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, yaitu memilih informan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan (Patton dalam Moleong, 2005).

3.7 Teknik Analisa Data

Analisis data kualitatif dilakukan secara simultan denagn proses pengumpulan data, interpretasi data dan dibuat matriks untuk mempermudah dalam melihat data secara sistematis (Miles dan huberman dalam Herdiansyah, 2012).

(15)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskemas Pintu Langit terletak di Desa Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan. Adapun kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Selatan

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Padangsidimpuan Utara c. Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Selatan

d. Sebelah Timur : Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu terbagi menjadi 8 desa, yaitu: a. Desa Simatohir

b. Desa Rimba Soping c. Desa Batu Layan d. Desa Joring Lombang e. Desa Joring Natobang f. Desa Simasom

(16)

Padangsidimpuan Angkola Julu memiliki 2 puskesmas yaitu Puksesmas Pintu Langit dan Puskemas Poken Jior. Adapun Puskesmas Pintu Langit sebagai tempat penelitian ini dilakukan memiliki wilayah kerja 4 desa yaitu Desa Pintu Langit Jae, Desa Batu Layan, Desa Joring Lombang, dan Desa Simasom. Sedangkan 4 lainnya yaitu Desa Joring Natobang, Desa Rimba Soping, Desa Simatohir, dan Desa Mompang dibawah wilayah kerja Puskesmas Pokenjior.

Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit adalah:

Tabel 4.2 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

Batu Layan 1,30

Joring Lombang 2,94

Simasom 1,92

Pintu Langit Jae 5,07

Jumlah 11,3

(17)

Adapun jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

No Desa/Kelurahan

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) Laki-Laki Perempuan

1. Batu Layan 358 359 717 552

2. Joring Lombang 438 415 853 290

3. Simasom 423 420 843 439

4. Pintu Langit Jae 659 758 1417 279

Jumlah 1878 1952 3830 340

Sumber: Badan Pusat Statistik Padangsidimpuan 2015

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit 0

2. Puskesmas 1

3. Puskemas Pembantu 0

4. Polindes 0

5. Praktek Dokter 0

6. Praktek Bidan/Mantri 6

7. Toko Obat 0

8. Apotik 0

(18)

Tabel 4.5 Jumlah Tenaga Kesehatan/Paramedis di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

No. Tenaga Kesehatan Jumlah

1. Dokter 0

2. Bidan 6

3. Bidan Desa 4

4. Perawat 3

5. Mantri Kesehatan 1

6. Dukun/Dukun Bayi 2

Sumber: Badan Pusat Statistik Padangsidimpuan 2015 4.2 Karakteristik Informan

Adapun karakteristik informan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.6 Karakteristik Informan

No Nama Pekerjaan/

Jabatan Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Umur (Tahun) 1. Heny Hariani Kasie. Peralatan

dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan

Perempuan S1/SKM 32

2. Milton Livany Siregar Kasie. Pembangunan &Pemberdayaan Masyarakat Camat Padangsidimpuan Angkola Julu

Laki-Laki S1/S.Sos 31

(19)

Panjaitan Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan 4. Siti Rohani

Siregar

Pegawai

Puskesmas Pintu Langit/Pelaksana Program

Posyandu

Perempuan D3/Kebidanan 39

5. Umar Hanafi Siregar Kepala Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu

Laki-Laki SMA 47

6. Nani Gustina PKK Kecamatan Perempuan S1/SPd 31 7. Romanti Silaban Ibu Rumah

Tangga/ Kader

Perempuan SMP 42

8. Rosmawati Petani/ Kader Perempuan SMA 47 9. Rosnawati Petani/ Kader Perempuan SMA 51 10. Ernida Belum Bekerja/

Kader

Perempuan SMA 28

11. Leny Wiraswasta/ Kader

Perempuan SMA 27

12. Mariani Guru/ Masyarakat Perempuan S1/SPd 35 13. Juniarti Siregar Ibu Rumah

Tangga/ Masyarakat

Perempuan SMA 33

14. Hotnasari Guru/ Masyarakat Perempuan SPd 34

(20)

Masyarakat, 1 informan Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Camat Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan umur 31 tahun dengan pendidikan S1 Sarjana Sosial, 1 informan Kepala Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan umur 40 tahun dengan pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat

Lalu 1 informan bidan yang merupakan pegawai puskesmas Pintu Langit dan koordinator pelaksana program posyandu umur 39 tahun pendidikan D3 Kebidanan, 1 informan Kepala Desa Simasom umur 47 tahun dengan pendidikan SMA, 1 informan ibu PKK umur 31 tahun pendidikan SPd, 1 informan kader umur 42 tahun dengan pendidikan SMP, 1 informan kader umur 47 tahun dengan pendidikan SMA, 1 informan kader umur 51 tahun pendidikan SMA, 1 informan kader umur 28 tahun pendidikan SMA, 1 informan kader umur 27 tahun pendidikan SMA, 1 informan masyarakat umur 35 tahun pendidikan SPd yang selalu aktif ke posyandu, 1 informan masyarakat umur 33 tahun pendidikan SMA kurang aktif ke posyandu, dan 1 informan masyarakat umur 34 tahun dengan pendidikan SPd juga kurang aktif ke posyandu.

4.3 Verbatim Wawancara Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

4.3.1 Pernyataan Informan tentang Perkembangan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan tentang Perkembangan Posyandu di Wilayah Kerja Puskemas Pintu Langit

Informan Pernyataan

(21)

(Dinas Kesehatan) Informan 2

(Camat)

Kan di kecamatan kita ada 2 puskesmas. Puskesmas Pokenjior sama Puskesmas Pintu Langit. Desanya ada 8 itu makanya dibagi 2 dia. Aktif setiap bulan.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo strata ni posyandu niami madya, makana idokkon madya diatas 50%, aktif aktif.

(Kalau strata posyandu kami madya, makanya dibilang madya diatas 50%, aktif aktif).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kalau posyandu aktifnya itu setiap minggu, inilah kemaren di Simasom. Banyaknya itu yang datang. Kan ada itu 5 posyandu, di Simasom, Joring, Batu Layan, sama Pintu Langit. Yang di pintu Langit itu 2 disitu. Datang ajanya kami itu setiap minggu ke posyandu. Banyaknya itu yang datang, apalagi ada PMTnya. Adalah 1/3nya. Misalnyalah untuk ibu hamil ada 60 orang, adalah 20 yang datang. Kan udah banyaknya itu. Kalo untuk penimbangan yang nggak datang itulah sweeping kader-kadernya. Di posyandu itulah kami menimbang, imunisasi, PMT, sama meriksa ibu hamil. Kalo ada lansia yang datang, dilayani jugalah.

Informan 5 (Kepala Desa)

(22)

ibu.

Informan 7 (Kader)

Aktif sanoli sabulan kan, imunisasi, giz..gizii, makanan tambahan adong, manimbang. Aktif masyarakatnya imunisasi aktif, anak-anaknya dibawanya itu kemari. Banyakan yg datang la tong, yang sebelumnya itu kita sweeping. Ibu hamil pun aktif itu berobat.

Informan 8 (Kader)

Aktif, mulai jam 9 sampe siap mattong. (Aktif, mulai jam 9 sampe siaplah.)

Informan 9 (Kader)

Aktif, aktif.

(23)

4.3.2 Pernyataan Informan tentang Pihak-Pihak yang Ikut Serta dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan tentang Pihak-Pihak yang Ikut Serta dalam Penyelenggaraan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota, PKK Desa, tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan, PAUD, Camat, Lurah, Kades, dan Dinas KB.

Informan 2 (Camat)

(24)

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Na bertugas mattong, anggo posyandu balita adong, posyandu lansia adong. Kepala desa ben nahari sabtu i dabo libur kalai jarang. Anggo on sannari ma pelaksana tuga doi, jadi inda. Anggo kepala desa nalewati ben nai si i alai tinggal kan. Harusna kan kepala desa do ibaratna penggerak kan, PKK desa. Anggo libur kan maklum ma. Apalagi na di pasaran do tinggal. Anggo kepala desa sebelum i aktif. Ibu-ibu i. Ibu- Ibu-ibu camat nai, ringgas. I pangido ia do jadwal ni posyandu I totop.Adong mattong na mandampingi ibu camat i. Kan nida ho doi sakali i kan. Penggerak PKK kecamatan nai.

(Yang bertugaslah, kalo posyandu balita ada, posyandu lansia ada. Kepala desa karena hari sabtu itu libur orang itu jarang. Kalau ini sekarang udah pelaksana tugasnya itu, jadi enggak. Kalau kepala desa yang kemaren karena disitu tinggalnya kan. Harusnya kepala desanya penggeraknya kan, PKK desa. Kalau libur maklumla. Apalagi yang di pasar sananya tinggalnya. Kalau kepala desa sebelumnya aktif ibu-ibu itu. Ibu-ibu-ibu camatnya rajin. Dimintanya itu jadwal posyandu itu selalu. Adala pula yang mendampingi ibu camatnya. Kan kau lihat kan kemaren itu kan.Penggerak PKK kecamatannya itu).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Hmm (berpikir) kalo di posyandu yang ikut kamilah petugas puskesmasnya ama kader, kalo kepala desa gitu jarangnya itu, nggaknya pun tau-tau dia itu kayaknya.

Informan 5 (Kepala Desa)

(25)

Informan 7 (Kader)

Kader, kader ikutnya itu semua. Ada 9, posyandu balita 5 usila 4. Petugas puskesmasnya iya, kepala puskesmasnya pun datang itu, kemari dia itu.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pihak-pihak yang ikut serta dalam pelaksaan Posyandu di Kota Padangsidimpuan yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota, PKK Desa, tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan, PAUD, camat, lurah, kades, dan Dinas KB. Lalu di kecamatan Padangsisimpuan Angkola Julu yang ikut serta dalam pelaksaan posyandu adalah aparatur desa, PKK desa, dan PKK kecamatan. Menurut kepala puskesmas Pintu Langit pihak yang ikut serta dalam melaksanakan posyandu di wilayah kerjanya adalah petugas puskesmas, kepala desa, dan camat yang diwakilkan penggerak PKK kecamatan. Untuk pembentukan posyandu pertama kali di desa yang ikut berpartisipasi adalah kepala desa dan aparatur pemerintahan, anggota posyandu yang yang dibentuk kepala desa, perwakilan camat, perwakilan dinas kesehatan, KB, dan poskesdes. Sedangkan pada saat pelaksaan posyandu yang ikut serta adalah petugas puskesmas, kader, dan sesekali kepala puskesmas, kepala desa, dan penggerak PKK kecamatan.

4.3.3 Pernyataan Informan tentang Komunikasi Stakeholder dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Komunikasi dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

(26)

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Dia ke pembinaan desa, kalau pembinaan desa yang dikumpulkan masyarakat, koordinasi lurah, camat, kepala desa yang dilaksanakan di desa.

Informan 2 (Camat)

Koordinasi ada, tapi secara langsungnya puskesmas ke kades, kepala desa kan. Kalau kecamatan hanya sebagai mengetahui aja dia. bahwasanya di desa ini telah dilaksanakan posyandunya. Kalau secara rincinya laporan aja dia, dari kepala desa. Kalau sosialisasi ada sama masyarakat, memberitahukan pentingnya posyandu apa segala macam. Kalau akhir-akhir ini dia ada kerjasama sama STIKES SU. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara, itulah. merekalah yang di lapangan atas arahan dari kecamatan. Kalau rancangan kerja belum ada dibuat.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

(27)

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Komunikasi, gimana ya dek, gitulah ke kader ajanya. Kalo soal duduk bersama gitu jaranglah kami ama kepala desa.

Informan 5 (Kepala Desa)

Iya, pernah pernah, dulu yang kami rapatkan tentang kesehatan waktu itu ada jenis penyakit yang menimpa hewan-hewan peliharaan. Ayam mati mendadak, trus demam berdarah. Jadi waktu itu masih musim maraknya di daerah Sumatera Utara demam berdarah, jadi pencegahannya itulah yang diterapkan orang itu dari rumah ke rumah, nggak lagi dari desa ke desa. Ada diberikan dia sejenis untuk ditarok di bak air seterusnya orang itu sarankan untuk membuat MCK. Masih, masih sampe sekarang walaupun kita udah PLT, mantan, itu semua, tugas-tugas dari kepala desa itu diserahkan penuh ke PLT, dan PLT itu diperwakilkan pada sekretaris desa, kepala dusun. Untuk masalah melakukan posyandu dulu di desa ini kepala dinasnya dulu namanya ibu Daulay, diala yang melakukan pertama kali berdiri posyandu ini di kecamatan kami. Kecamatan kamila, soalnya dulu kami masih termasuk kecamatan termuda, entahla kalo di kecamatan lain kan. Ibu Daulay, terus berdiri posyandu berdirila poskesdes, terus dibentuk la itu ada keanggotaannya, rapatla kami dulu di kecamatan, ada yang dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintahan desa, dari kecamatan. Itu sempat dulu diundang itu dari kecamatan. Diberikanla dulu arahan-arahan. Sempat lagi dibuat dulu apa disini, aa plang merek. Istilahnya kan dulu apa namanya itu. Itula adek sekarang ya kan, karena sudah berdiri poskesdes sudah gak ada lagi dibuat disitu, dulu ada pampletnya itu, dulu dananya pun ada itu ada. Ada dari pemerintahan itu entah berapa. Nggak tau lagi kan udah lama. Kerjasamanya bagusla sangat bagus dari pihak kecamatan maupun dari pihak puskesmas. Karena soalnya kita puskesmasnya walaupun lebih dekat Pokenjior kita bergabung sama orang pintu langitnya. Iya, puskesmas kita pintu langit.

Informan 7 (Kader)

(28)

dariKepala desa, jadinya semangat la orang itu. Ditegor kalo nggak datang orangnya, atau nggak ada laporannya. Atau malas kali, kenapa gini, kok gini ada laporan gini gini, gitulah.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa komunikasi yang dilakukan dalam pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit adalah dengan koordinasi antara puskesmas, kepala desa, dan diketahui oleh camat. Selain itu dilaksanakan pula rapat kerja dalam bentuk arisan PKK yang didalamnya mengundang kepala desa dan ikut serta PKK penggerak per desa dan lintas sektor yang biasanya dilaksanakan di akhir bulan. Menurut kepala desa dilaksanakan pula rapat tentang kesehatan jika ada hal yang perlu dibicarakan terkait masalah kesehatan seperti kasus flu burung dan demam berdarah, namun ini juga belum rutin dilakukan dan jika ada masalah tertentu. Saat pertama kali didirikan posyandu banyak pihak-pihak yang turut serta berpartisipasi yaitu dari Dinas Kesehatan, camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintahan desa, dan camat. Menurut kader, komunikasi terkait pelaksanaan posyandu belum rutin dilaksanakan, biasanya harus ada teguran terlebih dahulu terkait masalah yang ditemui baru dilakukan rapat dengan kader. Lalu untuk rancangan kerja dari pihak kecamatan belum ada disiapkan.

4.3.4 Pernyataan Informan tentang Komunikasi Stakeholder dengan Masyarakat Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

(29)

Informan Pernyataan Informan 5

(Kepala Desa)

Kalo ke masyarakat itula kadang sosialisasi, itula kita suruh kader-kadernya itu sosialisasi mensosialisasikannya ke rumah-rumah. Mudah-mudahan kalo sekarang diumumkan aja dari mesjid, nggak diumumkan pun kalo Sabtu udah tau orang itu posyandu. Kan udah biasa, pertama-tamanya ajanya itu sekali dua kali. Sekarang diumumkan ajanya itu dari masjid.

Informan 12 (Masyarakat)

Pernah hari itu dibuat, diundang semua warga desa penyuluhan tentang kesehatan gitu, tapi adalah dikaitkan dia ke posyandu. Hari dan tempat, ada, ditentukan sama kadernya itu harinya. Kalau tempatnya sama puskemas misalnya minggu ini di desa ini gitu. Baru ditanyakan lagi ke masyarakat. Pernah hari itu banyak masyarakat nggak bisa ke posyandu hari sabtu karena nerima rapor, jadi diminta mamak-mamak itulah diganti jadi hari jum’at.

Informan 13 (Masyarakat)

Adong, kan sebelumna ma idokkon do i hari Sabtu minggu kedua posyandu dison ninna. Anggo hari nai attong ma itentuon kian dei mulai na jolo-jolo kan. Bidan i menentuonna. Madung soni ma mulai na jolo kan.Sosialisasi adong, sakali i, ngen puskesmas, ngen Dinas nai pe jungada.

(Ada, kan sebelumnya udah dibilang nya hari Sabtu minggu kedua Posyandu disini katanya. Kalo harinya kan udah ditentukan itu mulai dulu-dulu kan. Bidannya yang nentukannya. Udah gitula mulai dulu kan. Sosialisasi ada, kemaren itu, dari puskesmas, dari Dinas nya pun pernah).

Informan 14 (Masyarakat)

Menetuon waktu rap tempat nai bidan nai, kader nai juo rakku. Arana ma isikan mulai jolo2. Anggo sosialisasi jarang rakku.

(30)

sosialisasi jarang mungkin).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sosialisasi sudah pernah dilaksanakan pihak pelaksana seperti puskesmas dan kepala desa. Namun untuk komunikasi terkait dengan penentuan jadwal dan hari posyandu belum dikomunikasikan kepada masyarakat.

4.3.5 Pernyataan Informan tentang Pembinaan dalam Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan tentang Pembinaan dalam Penyelenggaraan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 2 (Camat)

Kalau pembinaannya dari ibu-ibu PKK nya lah, kalo pengawasan dari laporan-laporan yang ada aja.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo pembinaan kader arana ison najungada dilaksanaon pelatihan soni, jadi i gabung doon. Igabung doon dohot Pokenjior. Ibaen ma i pokenjior, isima ibaen pelatihan. Jadi triwulan ia, sakali tolu bulan. Sude kader-kader nai i latih. Igabung Pintu Langit dohot Pokenjior, par kecamatan ia. Ita tong kan ilibatkon ma ita i, dilatih main ngen Dinas. Arana ison mattong kesempatanta kan, sannari isapai jo tu dinas kan sanga bia anggo ibaen. Ita kan anggo na puna dana bia got ibaen. Jadi pas isima dikumpulkan kader sudena pas mangalehen uang transport ilehen materi saotik.

(31)

gimana kalau dibuat. Kita kan kalau nggak punya dana gimana mau dibuat. Jadi pas disitula dikumpulkan kader semua pas ngasih uang transport dikasih sedikit materi).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Hmmm kayakmana ya, nggak adalah mereka dibina dah. Paling kami ajari bikin laporan. Tau adek diagram SKDN kan, kayak itulah. Kerja orang itupun kan paling ngisi pendaftaran, laporan penimbangan, gitu-gitunya. Kalo pas pertama-tama orang itu jadi kader kami ajari ajala apa tugas orang itu, kayak mana menimbang, kayak mana ngisi laporan. Dari meja 1-3 kan itulah kerja orang itu, selain itu kamilah. Kalo penyuluhan itu kan mana ngerti-ngerti orang itu itu. Kami ajalah yang ngasi penyuluhan secara tidak langsung. Misalnya untuk ibu hamil dikasi taulah harus makan ini, jangan kayak gini, jangan kayak gitu, jangan lupa minum tablet Fe nya. Kan tablet Fe itu perlu kali itu dek untuk ibu hamil. Keliatannya itu ibu hamil itu yang minum tablet Fe segar itu, tapi kalo yang nggak pucatnya itu wajahnya.

Informan 5 (Kepala Desa)

(32)

manatau dari Dinas Kesehatan yang mau diberikan entah ada dia dari posyandu kan nggak mungkin kan dia dari desa aja. Ada dia dari instandi terkait. Dari Dinas Kesehatanla, tetap ada orang itu. Dari kecamatan, dari Dinas Kesehatan, orang itu kan pake layar apa namanya itu, apa namanya itu, infokus,iya, jadi di aula itu bisa, aa kayak layar tancap dia, orang itumenerangkan di muka kita mendengar, macam yang sidangla, rapat ya kan, dibuat lingkaran dia, haa..Itulah tadi untuk pengawasannya dari kader, pemerintahan desa, kepala dusun, diperwakilkan ibu PKK. Harus ada laporan orang itu, istilahnya perjalanan dinas orang itu ke desa. Misalnya kayak kami desa Simasom kalo terlaksana ada dilaporkan betul nggak orang itu datang. Kita tengok orang itu, dibuat mejanya dsitu, pasang tratak, ada yang berobat, ada yang imunisasi, udah. Perjalanan dinas orang itu, setiap orang itu melaksanakan kegiatan kan ada. Haa begitu kita tengok, nyata, kita tandatangani, kalo nggak ada ngapain ditandatangani ya kan. Haa adanya perjalanan dinas, kalo nggak kita tandatangani manakeluar perjalanan dinas orang itu. Lagipula mana dianggap kerja orang itu ya kan. Orang itupun sangat butuhnya itu kalo udah siap orang itu melaksanakan tugas biasanya orang itu sampe jam 2 jam 3. Aa udah itu minta tandatanganla sama kita ya kan.

Informan 6 (PKK Camat)

Pembinaan dan pengawasan gitu dari Dinas Kesehatan aja dia.

Informan 7 (Kader)

Ada ada. Udah agak lama, nggak pala teratur dia. Kalo ada dari puskesmas bikin program dilatih. I di kantor camat. Yang dilatih disitu cara menimbang, cara menyusun KMS, cara menyusun apa KMSnya itu. Kalo berat badannya turun, ditaro warna apa gitu, ya gitulah. Jarang memang hari itu ada tapi ini nggak pernah lagi. Kadang-kadang tapi nggak pasti gitulah. Kalo ada program barulah. Nggak rutin. Kalau mengawasinya diarahkan, kan istrinya udah ikut disitu.

(33)

(Kader) (Ada kalau buat itu, diagram SKDN, gk begitu rutin).

Informan 9 (Kader)

Adong, na sude, sebagian, tai na aru uingot dah.

(Ada, nggak semua, sebagian, tapi nggak begitu kuingat).

Informan 11 (Kader)

Adong urasa,sasakali. (Ada kurasa, sesekali).

(34)

4.3.6 Pernyataan Informan tentang Sumber Daya (Manusia, Alat, dan Dana) dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan tentang Sumber Daya dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Itu nggak disediakan sama Dinkes ya, soalnya kan UKBM.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Ngen desa. Ami hanya melaksanaon. Tempat, aha sude, desa i do i menyediaon. Gaji kader APBD dei, ulang dokkon dinas, daerah. APBD Kota. Anggo PMT ngen puskesmas. (Dari desa, Kami hanya melaksanakan. Tempat, apa semua, desanya itu nya itu menyediakan. Gaji kader APBD nya itu. Jangan bilang dinas, daerah. APBD Kota. Kalo PMT dari puskesmas.

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

(35)

Informan 5 (Kepala Desa)

Kalo mejanya itu dulu kita buat sendiri, istilahnya partisipasi dari pemerintahan desanya. Tapi sekarang setelah tahun 2015 ini berhubung karena dana desa cair, adakita simpankan kesitu, sikit kursinya kita belikan. Haa trataknya kita belikan. Sama ibu PKK la, distu masih ada, masih ada disitu meja ama kursinya itu. Timbangan-timbangan gk dari kita itu, dari puskesmasnya, ditarok orang itu disini. Saya kurang tau masalah itu, pokoknya timbangan adanya kutengok disitu.

Kalau dananya, iya, masih dari puskemas, kalo setau kita orang itunya yang kemari, petugas puskesmasnya, orang itu yang membelikan kadang makan bubur, kadang makan telor. Ibu selalu itu, kalo hari jum’at itu datangla itu orang puskesmas, untuk posyandu besok anak-anak suruh belikanla untuk anak-anak. Kalau dana mandiri dari masyarakat belum ada, dari puskesmas aja.

Informan 7 (Kader)

Dari puskesmas. Alat-alatnya juga dari puskesmas semua, belum ada itu dari masyarakat. Alatnya cukup, cukup. Dananya masih dari puskesmas, belum ada dari masyarakat.

Informan 8 (Kader)

Alat na cukup, meja, timbangan, karosi, meja nai ma agak sega saotik, hehe. Timbangan na menek i, na pijak i, di ayun-ayun i.

(Alatnya cukup, meja, timbangan, kursi, mejanya udah agak rusak sedikit, hehe. Timbangan yang kecil itu, yang dipijak itu, diayun-ayun itu.

(36)

pemberian makanan tambahan (PMT) masih bersumber dari puskemas karena belum ada dana mandiri dari masyarakat. Selain itu untuk gaji kader menurut kepala puskesmas bersumber dari dana APBD kota. Gaji kader yang diberikan saat ini setiap bulan kepada kader adalah sebesar Rp.80.000,00.

4.3.7 Pernyataan Informan tentang Disposisi/Sikap Pelaksana dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan tentang Disposisi Pelaksana dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Upaya yang kita lakukan setiap tahun kader-kader posyandu diberi penyuluhan dan refreshing mengenai kegiatan-kegiatan posyandu. Untuk kualitas kader diberikan transport untuk merangsang program naik, lalu sharing, tanya jawab yang dilakukan kepada kader.

Informan 2 (Camat)

Hanya sebagai ibaratnya sebagai pemicu partisipasi kehadiran aja, diadakan sosialisasi, diadakan penyuluhannya, gitu aja. Kalo berupa fisik nggak ada. Iya, melakukan pembinaan terhadap kader-kader mereka ya kan.Untuk peningkatan partisipasi masyarakat ke ibu PKK lah kalo masalah posyandu ini dabo lebih apanya itu mamak mamak, kaum perempuan daripada kaum lelakinya sendiri.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

(37)

(Kita kan sudah posyandu madya, diatas 50%. Udah purnamanya itu harusnya, kalau dilihat defenisi operasional nya udah purnama nya itu. Kalau madya kan 8 kali lagi melaksanakan posyandu itu. Kadernya, segala macam, gitunya itu. Cuma kita ini kan karena belum adanya dana mandirinya kan, nggak dari masyarakat. Purnamanya itu, yang lupanya aku itu.)

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kalo kami ke posyandunya kami itu tiap minggu, aktiif. Kalo kadernya pun aktif, datangnya orang itu itu tiap bulan dek, kecuali la ada halangan orang itu. Kan kalo di Simasom misalnya, ada 9 kader. 5 posyandu balita, 4 posyandu lansia. Yang 5 inila misalnya bagi-bagi tugasla itu. 1 misalnya menimbang, 1 mencatat, 1 ngasi PMT, 2 lagi misalnya jemput warga. Kan pas la itu kan, Kalo hari sabtu kan ada poken. Jadi nggaknya pala ke ladang itu orang itu.

Informan 5 (Kepala Desa)

(38)

Kurasa satu, udah ada lima belas KK disini. Di desa Simasom ini.

Ada sebtulnya niat, niat dan maksud kita adanya dek. Cuma kek manalah kalo disaat-saat sekarang nggak taula kalo gk pak Jokowi ini, kalo dulu agak kurang. Kalo sekarang agak diutamakan dia kesehatannya. Jadi kita pun berupayanya, dari pihak kecamatan pun beruapayanya kayak mana biar masyarakat-masyarakat ini sehat dan sejahtera, ah itulaa, makanya desa itu pun kadang mau minta. Kalo nggak diminta nggak dikasih. Kadang masyarakatnya itu nggak mau berkorban. Contohnya kayak mana kalo kita bangun itu disitu posyandu, kata puskesmas, sedangkan masyarakat nggak mau menghibahkan tanahnya ya kan. Pemerintah mana mau, mana mau orang itu membayarinya. Karna pemerintah harus ada dulu surat hibah dari masyarakat baru mau membangunnya. Contohnya poskesdes itu, kalo dulu mana ada itu dek. Bayi yang lahir pun lengkapnya sekarang sekarang apanya disitu. Udah lengkapla peralatan-peralatan kalo ada yang sakit atau apa udah bisala poskesdes kita sebelum ke puskesmas. Sebenarnya kita kayak yang adek bilang tadi bukan nggak berupaya, berupanyanya kayak mana biar masyarakat kita sejahtera, sehat. Tapi dana APBD kota kita terlalu rendah ya kan, nggak mencukupi, nggak terealisasi semua ya kan.

Informan 6 (PKK Camat)

Iya, itukan dia ada meja-mejanya. Jadi kadang turun, misalnya disana nggak ada ketua pokjanya, kitalah yang turun mewakili. Ketua Pokjanya paling tidak bidannya disanalah, atau petugas puskesmasnya. Kita ikutlah meramai-ramaikan, mengayo-ayokan.

Informan 7 (Kader)

(39)

Informan (Kader)

Kader aktiif sudena. (Kader aktif semuanya).

(40)

permanen. Hal ini dilakukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan agar lebih mau memperhatikan kesehatannya. Masyarakat sendiri menurut pengakuan kepala desa masih kurang mau untuk berkontribusi dalam masalah kesehatan. Sementara itu dana APBD Kota dan tidak cukup untuk dapat merealisasikan upaya-upaya yang ingin dilakukan. Dari kader sendiri sudah aktif melaksanakan posyandu setiap bulannya karena jika tidak hadir tidak diberikan uang transport.

4.3.8 Pernyataan Informan tentang Struktur Organisasi dalam Pelaksanaan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan tentang Struktur Organisasi dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Kita punya SOP untuk penyusunan standar. Yaitu untuk pembuatan Pokja dan Pokjanal.

Informan 2 (Camat)

(41)

ketua PKKnya lah, yang nyari anggota gitu, di desa pun dia gitu, di desa ada, di kecamatan ada, di kota ada, ibaratnya PKK ini pemerintahan perempuannya lah.

Informan 5 (Kepala Desa)

Kalo itu ibu yang tau, tapi ada dulu memang disuruh orang itu menanam entah sayur mayur di rumah rumah, di kandang, ada, ada saya dengar pun ada dulu itu, tapi nggak pala diperhatikan lagi. Soalnya kita pun udah habis jabatan kita. Ada, ada saya dengar hari itu. Kalo sekarang belum berjalan, nggak ada berjalan. Tapi entahla selama enam bulan ini, saya nggak pala sering kali komunikasi sama orang posyandu ataupun kader-kader ya kan, ibu yang sering kesana.

Informan 6 (PKK Camat)

Kalo di camat kan dia ada Pokja 1,2,3,4. Kalau kesehatan dia Pokja 4. Pokja 4 ini dia dibilang kader-kader khusus diluar kader-kader umum.

Informan 7 (Kader)

Kalo di imunisasi belum ada Pokja itu. Kalo posyandu keseluruhan nggak ada. Ooo..apa ya kalo pokja-pokja ini belum dibikin strukturnya gitula. Oo adaa di bidan, kayaknya, tapi aku gk pernah kesitu (sambil tertawa), ada itu mungkin, kan kalo pokja ini ada disini, ada disitu, dibagi-bagi gitu, ada itu, ada.

Udah dibuat, tapi nggak dikasih tau, kamu kerjanya ini, kamu kerjanya ini, itunya kerjanya, nggak pala diapakan, ditulis gitu kan, ditulis nya tapi dikasih tau bidan, kamu ini, kamu ini. Gituu.

Informan 8 (Kader)

Pokja? Nape adong ubege i dah, hehe. (Pokja? Belum ada kudengar itu dah, hehe).

(42)

(Kader) (Apanya itu? Gak tau aku itu dah, nggak ada kurasa).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa terkait struktur organisasi posyandu dalam penyelenggaraan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit sudah dibuat standar pembuatan Pokja dan Pokjanal dari Dinas Kesehatan. Untuk kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu juga sudah ada Pokjanal posyandu yang diserahkan kepada ibu PKK. Yang menjabat sebagai ketuanya adalah istri dari camat. Pak Camat sendiri berperan sebagai dewan Pembina. Pokjanal ini sudah memiliki sekretaris, bendahara, dan anggota-anggota. Semua anggota-anggota di Pokjanal ini berasal dari istri-istri pegawai di kecamatan dan pegawai perempuan yang ada di kecamatan. Posyandu sendiri berada di Pokja 4 yaitu Pokja yang membidangi masalah kesehatan. Sedangkan Pokja di desa menurut pengakuan kepala desa sudah dibuat tapi tidak berjalan, begitu juga menurut kader bahwa sudah ada Pokja dibuat tapi belum ada strukturnya dan tidak ada diberitahukan bagaimana kejelasannya. Kader yang lain mengakui tidak tahu menahu tentang ada atau tidaknya Pokja Posyandu di desa.

4.3.9 Pernyataan Informan tentang Kendala yang Terjadi dalam Pelaksanaan Program Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala yang Terjadi dalam Pelaksanaan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

(43)

(Dinas Kesehatan) terangkul. Jadinya posyandu ini seolah olah tidak milik masyarakat.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo masalah posyandu on dabo marroan pe alai tai anggo diimunisasi enggan do alai, tai anggo masalah kehadiran i lengkap do I posyandu i berduyun duyun do alai ro i. Tai saat dibilang menyuntik, marun naron, aha naon, ninna ma. Bahat juo na beranggapan soni, bahat juo na madung mengerti. i maia kadang kendala na. Anggo kader i sangat membantu ita dei.

Mangarti, anggo kader ison UKBM ma pistar-pistar doi. Setiap aha, majot jot do pelatihan i. Lintas provinsi pe ma juara 3 do alai i. Anggo dana imattong makana na tercapai ita tai i posyandui mandiri, nadong dana i. Oih, sedangkan marlakkap sadari PMT i iisajo ma aha na, kenadala, nadong PMT na ninna. Sedangkan ibaen pe PMT na, mengelak do alai. Maol dope ulala anggo i. Anggo i pasar, ibatalyon an i dana sude ngen masyarakat nai, ibentuk sendiri posyandu i. Seharusna kan songoni. Anggo on terlalu manja memang masyarakat nai. Seolah-olah punya kita posyandu on.

(44)

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Apa ya dek, kalo dari kami nggak pala ada dah. Paling dari warganyanya lah payah datang, kalo nggak ada PMT agak malas orang itu datang. Itulah kan dek, harusnya posyandu inikan milik masyarakatnya itu, tapi gknya ngerti itu orang itu. Kepala desanya aja nggaknya tau dia itu kayaknya. Udah kami bilangnya, posyandu ini harusnya milik kalian, bukan kami, jadi janganlah malas datang. Tapi gitulah dek. Kalau mengharapkan kesadaran masyarakat susahnya itu. Dimana-mana kurasa kalau posyandu belum ada itu masyarakatnya yang sadar sendiri. Nggaknya tau mereka itu kalau posyandu itu milik mereka. Apalagai la mengharap dana dari mereka. Itulah kubilang tadi dek, seribu perak aja gak berani kami mintanya dari orang itu. Apalagilah mengharap ada dana mandiri dari masyarakat.

Informan 5 (Kepala Desa)

Kurang peduli, ha, itulah pula masalahnya masyarakatnya kurang memperhatikan anak-anaknya ya kan. Yang tau dia kan, taula dek, kalo di desa ini cari sehari makan seharinya. Namanya sajanya yang petani, tapi bukannya petani tapi buruh tani. Kalo petani itu kan yang mempunyai lahannya itu. Haa sedangkan disini, separoh dari ladang disini udah milik orang luar. Jadi kayakmana dia mau memperhatikan anaknya, sedangkan biaya untuk makan anaknya ajapun masih kewalahan dia ya kan. Jadi kalo kita beres-beresin anak, habis waktu, jam 9 manamau lagi orang menampung kita kerja. Itula kadang kendala di desa karna tingkat ekonomi masyarakatnya itu terlalu lemah. Makanya kalo masalah kesehatan itu belum terlalu diinikan. Itula dek, kurasa masalah kesehatan ini semuanggak sulitnya diatasi asal diperhatikan pemerintah masalah ekonomi rakyat. Kayak manala, kita gajian pun ke sawah orang. Gaji pertuan cuma 30 ribu. Untuk makan, untuk biaya anaknya sekolah, ongkosnya, belum lagi gizinya. Darimanala dapat. Kan nggak cukup jadinya. Kayak manala mau sehat anak-anak di desa.

Iya inila yang terlalu masalah di desa. Kalo masyarakat itu gitulah, kadang masyarakat ini dibantu bukannya nggak dibantu, udah dibantu mintanya terus terus.

(45)

apanya, kan udah digantinya awak katanya. Pemerintah mana mau membantu yang nggak ada bangkit-bangkitnya nggak ada maju-majunya mana mau. Yang suka pemerintah, dibantu dia maju dia mungkin ditambah itu bantuan. Haa itu maksud pemerintah, Makanya masyarakat ini nggak sadar dia, dipikirnya kalo dibantu dia, dibantu terus-terusan, siapa tahan. Warga bukan dia aja, masyarakat bukan dia aja manusia bukan dia aja. Masih banyak lagi di daerah lain lagi.

Haa itula hambatan-hambatan dari masyarakat maupun dari pemerintah selalu ada kelemahan-kelemahan utamanya saya rasa untuk saat-saat ini, masyarakatnya belum menyadari akan pentingnya kesehatan itu, itunya.

Saya rasa dek yang bosannya orang itu, setiap minggu, setiap minggu ada pertemuan orang itu posyandu kan, haa ada, berarti ada komunikasi orang itu sama masyarakat setiap minggu tentang kesehatan. Baik untuk usila, kan adanya dibantu orang itu itu untuk pengobatan gratis. Banyak. Kita pun dulu ada dari desa kita menerima dana bantuan kita terapkan untuk orang itu, kita belikan telor, kita belikan daging. Untuk dipuding anak-anaknya, haa kan gitu. Jadi diminta orang itu terus-terusan, bukannya tiap hari datang bantuan dari pemerintah ya kan. Sekali setahun, kalo ada anggaran dianggarkan.

Informan 7 (Kader)

Sekarang ini belum ada masalah di posyandu.

(46)

Masyarakat kurang mau berpartisipasi dan mengunjungi posyandu jika tidak ada pemberian makanan tambahan (PMT).

Dana dari masyarakat pun tidak bisa diharapkan dari masyarakat sehingga sulit untuk dapat mencapai posyandu mandiri. Selain itu masyarakat masih banyak yang tidak mau diimunisasi karena takut anaknya menjadi sakit sehabis diimunisasi. Petugas Puskesmas juga mengakui bahwa masyarakat masih malas untuk berkunjung ke posyandu, apalagi tidak disediakan PMT oleh puskemas. Pemaparan yang lebih jelas dijabarkan oleh Pak kepala desa yang menjelaskan mengapa masyarakat kurang mau berpartisipasi di posyandu karena masih kurangnya kepedulian masyarakat akan kesehatan. Hal ini disebabkan karena ekonomi masyarakat yang masih lemah.

Banyak masyarakat yang bekerja hanya sebagai buruh tani yang tidak memiliki lading sendiri. Para buruh tani ini digaji harian oleh pemilik ladang sehingga jika tidak bekerja mereka tidak memiliki penghasilan dalam sehari tersebut. Selain itu kepala desa juga mengeluhkan pemerintah yang masih kurang dalam memperhatikan ekonomi masyarakat. Meski demikian pemerintah juga telah mencoba banyak membantu masyarakat. Sehingga pak kades menyimpulkan bahwa kurangnya kepedulian masyarakat akan kesehatan karena ekonomi masyarakatnya sendiri masih lemah. Adapun menurut kader selama ini belum ada ditemukan kendala atau masalah dalam pelaksanaan posyandu.

(47)

Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan tentang Persiapan Sebelum Hari Buka Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Informan Pernyataan

Informan 7 (Kader)

Sebelum posyandu kan kita beres-beres dulu, timbangannya itu, alat-alatnya itu, kita bagusin dulu. Kalo mengajak masyarakatnya itu kan udah diumumkannya itu. Orang itu datangnya itu.

Informan 8 (Kader)

Anggo manyebarkon i kan ma i masojid do diumumkon i. Tempat kan ma i si dei selalu, bagas ni masyarakat, olo ra ia, arana mulai na jolo-jolo pe isi do .Baru marbagi tugas ma ami i adong balita, adong usila, manimbang, mancatat, mangelehen panganon nai. Makanan tambahan ngen puskes, haha, kadang telor, puding, roti.

(48)

Informan 10 (Kader)

Paboana tu masyarakat? Disosialisasikan dei anggo i. Ngen masojid dei, idokkon mai tiop minggu kedua di Simasom soni kan, songon ami kan adong dek ia tu Batu Lanja, agak terpencil desa nai, ima akkon idokkon ma ngen masojid so iboto alai i. Pembagian tugas adong dei, di pencatatan anggo au tugasku. PMT kadang ami, kadang ioban puskesmas nai, on ma lagi bermasalah on PMT, ma 4 bulan mulai bulan Januari I nadong PMT. Nadong dana na ilehen puskesmas.Bia do PMT na niba kan? Nape ro dana na nikkalai, ngen masyarakat? napedo adong tong i. (Memberitahu nya sama masyarakat? Disosialisasikannya itu kalau itu. Dari mesjidnya itu, dibilang la itu tiap minggu kedua di Simasom kan, kayak kami kana da dek dia di Batu Lanja, agak terpencil desanya, itulah harus dibilang dari masjid biar tahu orang itu. Pembagian tugas adanya itu, di pencatatan kalau aku tugasku. PMT kadang kami, kadang dibawa puskesmasnya, ini lagi bermasalah in PMT, udah 4 bulan mulai bulan Januari itu nggak ada PMT. Nggak ada dikasih puskesmas. Kayak mananya PMTnya kita bilang gitu kan? Belum datang dananya kata orang itu. Dari masyarakat? Belum adala itu).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa persiapan yang dilakukan kader sebelum hari buka posyandu yaitu menyebarkan hari buka yang sudah diumumkan di masjid sebelumnya, lalu mempersiapkan alat-alat seperti meja, kursi, dan timbangan. Setelah itu kader juga sudah melakukan pembagian tugas masing-masing. Sedangkan untuk menyiapkan PMT kadang disiapkan oleh kader kadang sudah dibawa oleh puskesmas. Untuk PMT yang menyediakan dana adalah puskesmas dan kader bertugas untuk memasaknya.

(49)

Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Posyandu Pada Hari Buka di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo timbangan kan alai do mempersiapkon I, ita hanya datang bawa vaksin, logistik na di perlukan, alat-alat kesehatan. PMT pe alai do I, ita menyediaon dana na. Anggo habis posyandu ibaen kalai soni laporan, baru langsung I rekap petugas sadari I kan.

(Kalau timbangan kan mereka itu yang menyiapkan itu, kita hanya datang bawa vaksin, logistic yang diperlukan, alat-alat kesehatan. PMT pun merekanya itu, kita yang menyediakan dananya.

Kalau habis posyandu dibuat orang itu gitu laporan, baru langsung direkap petugas sehari itu kan).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kami kan ada 4 kami itu dek ke posyandu tiap sabtu, itulah kami bagi-bagi tugas. 1 untuk ibu hamil, 1 untuk gizi, 1 untuk imunisasi, baru 1 lansia. Yang lainnya itulah yang dikerjakan kader. Kan kau liatnya rame kan dek. Semangatnya ibu-ibu itu datang. Gratisnya pula kan. Nggak mesti lagi ke puskesmas orang itu. Gimanalah pula orang itu mau ke puskesmas jauhnya di atas, orang itu dibawahnya. Paling dari Pintu Langit itu ajalah yang datang, kalo yang 3 desa lagi, malaslah orang itu ke puskesmas dek. Itulah yang kayak dibilang tadi 1/3 aja kan udah bayaknya itu dek.yang realnya nya dah kan. Kurasa dimanapun puskesmasnya segitu-segitu juganya itu dek.

Mandaftar, manimbang, mancatat hasil penimbangan nai,olo ima karejo nami, sada manimbang, adong na mancatat, marbagian-bagian mattong. Anggo penyuluhan inda, alai dei.

(50)

orang itunya itu).

Informan 9 (Kader)

Adong mandaftar, adong manimbang, adong mancatat. Penyuluhan adong, bidan bidan na i.

(Ada mendaftar, ada menimbang, ada mencatat. Penyuluhan ada, bidan bidannya itu).

Informan 10 (Kader)

Menimbang, mencatatat, mandaftar. Anggo konseling ngen kader ipaboa hasil penimbanagan nai misalna kan on berat badan na sa on bulan na lewat saon, idokkon manaek sanga manurun kan, anggo manurun tong ilehen ma makanan tambahan na kan.

(Menimbang, mencatat, mendaftar. Kalau konselingdari kader dikasih tau hasil penimbangannya misalnya kan ini berat badannya segini, bulan lalu segini dibilang naik atau turun, kalau turun dikasih la makanan tambahan).

Informan 12 (Masyarakat)

Penimbangan itulah, pemeriksaan gizi dari tinggi badan ama berat badannya, kalau kurang gizi dikasilah itu bubur atau roti MT ASI itu. Konseling ada, dikasih saran-saran gitu kami.

Informan 13 (Masyarakat)

Manimbang, imunisasi, Polio, campak, makanan tambahan.

(51)

4.3.12 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Posyandu Setelah Hari Buka di Wilayah Kerja Puskemas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

4.17 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Posyandu Setelah Hari Buka di Wilayah Kerja Puskemas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 8 (Kader)

Diskusi anggo adong mattong na so rokan soni, alap le si aha, ninna. Soni soni mattong. Sweeping kehe, kehe doami i tu bagas nai, asi na ro ho kele niba, manimbang pe kehe.

(Diskusi kalau ada yang nggak datang gitu kan, jempulah si apa, gitu. Gitu-gitulah. Sweeping pergi, pergi nya kami itu ke rumahnya, kenapa nggak datang kau kita bilang, menimbang pun pergi).

Informan 9 (Kader)

Anggo na soro mattong, alap le si aha ninna. Diagram SKDN adong, tiop taon, alai matong na poso-poso i. Sweeping olo, isapaan asi na ro, manimbang kadang. (Kalau yang nggak datang, jemputlah si apa, gitu. Diagram SKDN, ada tiap tahun, orang itu lah yang muda-muda itu. Sweeping iya, ditanya kenapa gk datang. Kalau menimbang kadang).

Informan 10 (Kader)

(52)

gimana-gimana nanti kan. Merekap catatannya? Kami mencatatnya baru dikasih ke bidannya itu. Diagram SKDN iya kami yang buat. Kalau sweeping, sweeping lah mengajak, kadang menimbang, kadang menimbang lah kita ya kubilang nggak mau orang itu, jadi bulan depan lah jadinya kalau gitu katanya).

Informan 13 (Masyarakat)

Adong ro alai memang manyapai au asi na ro, anggo got itimbang malosok au, ah bulan depan domada i nikku. (Ada datang orang itu memang nanya aku kenapa nggak datang, kalau mau ditimbang malas aku, ah bulan depan ajala itu kubilang).

Informan 14 (Masyarakat)

Inda, na ro alai i, tai isapai alai memang, asi na ro ho kele, ninna. Inda, mandokkon sajo alai, anggo itimbang nai, bulan depan domai i.

(Nggak, nggak datang itu orang itu, tapi ditanya orang itu memang kenapa nggak datang kau katanya. Nggak membilangkan ajanya orang itu, kalau ditimbangnya, bulan depannya lah itu).

(53)

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Program Posyandu

5.1.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses implementasi program/kebijakan. Komunikasi dalam implementasi program merupakan proses dimana sebuah program dikomunikasikan kepada publik sasaran. Bentuk-bentuk komunikasi dalam melaksanakan program dapat berbentuk rapat, diskusi, atau kerjasama. Dalam penyelenggaraan program posyandu juga diperlukan komunikasi yang baik dari para stakeholder yang terkait agar posyandu dapat terlaksana dan berhasil.

(54)

Dalam pelaksanaan posyandu di desa/kelurahan ada beberapa unsur pokok yang terlibat dalam menentukan berhasil tidaknya program yang dilaksanakan yaitu Puskesmas, kepala desa, camat, dan Pokja/Pokjanal juga pihak-pihak lain yang berada di desa. Komunikasi yang telah dilakukan para stakeholder posyandu di wilayah kerja puskemsas Pintu Langit telah terjalin, namun perlu ditingkatkan lagi karena belum adanya rancangan kerja yang dibuat terkait dengan pelaksanaan posyandu. Rapat rutin telah dilaksanakan oleh kepala puskesmas dengan PKK penggerak perdesa dan turut mengundang kepala desa untuk membicarakan masalah kesehatan yang ada. Namun kepala desa mengakui bahwa sebenarnya rapat ini masih jarang dilakukan dan belum diadakan rutin. Begitu juga menurut pengakuan petugas puskesmas dan kader yang menilai rapat masih jarang dilakukan dan baru dilaksanakan jika ada masalah kesehatan yang ada.

Untuk komunikasi para stakeholder dalam membicarakan masalah posyandu sebenarnya diadakan dalam lokakarnya mini tribulan puskesmas yang melibatkan lintas sektor. Lokakarya mini diadakan dalam sekali tiga bulan yang didalamnya membahas masalah-masalah kesehatan lintas sektoral termasuk di dalamnya membahas Posyandu. Lokakarya mini tribulan lintas sektor ini sendiri berfungsi untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor terkait dalam pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2006). Adapun tujuan dari dilaksanakannya lokakarya mini tribulan ini adalah untuk:

(55)

b. Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahkan masalah yang terjadi serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama.

Untuk peserta lokakarya mini tribulan ini antara lain adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, Penggerak PKK Kecamatan, Puskesmas di Kecamatan, Staff Kecamatan, lintas sektor camat misalnya pertanian, agama, pendidikan, dan BKKBN. Juga lembaga organisasi masyarakat seperti Konsil Kesehatan Kecamatan (jika sudah dibentuk).

Untuk komunikasi kepada masyarakat camat dan kepala desa juga telah berusaha melakukan komunikasi dengan diadakannya sosialisasi tentang posyandu kepada masyarakat dengan melibatkan unsur terkait seperti camat, Dinas Kesehatan dan ibu-ibu PKK.

(56)

lintas program dan masyarakat baik sedangkan pada posyandu dengan cakupan rendah komunikasi lintas program maupun masyarakatnya kurang.

Baik tidaknya komunikasi dari para penyelenggara program dapat juga dilihat dari 3 unsur yaitu (Widodo, 2011):

a. Transmisi, yaitu penyampaian program yang tidak hanya diberikan kepada para pelaksana namun termasuk juga kelompok sasaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit bahwa para unsur yang terlibat dalam pelaksanaan program sudah mengetahui dan mengerti tentang pelaksanaan posyandu. Selain itu dilaksanakan pula sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya posyandu dan aktifnya kader dan tokoh masyarakat untuk menghimbau masyarakat untuk datang ke posyandu sehingga saat ini masyarakat sudah tahu dan sudah hafal tentang jadwal posyandu di desanya. Namun berkaitan dengan penentuan jadwal dan tempat posyandu belum dikomunikasikan kepada masyarakat. Selama ini penentuan jadwal dan tempat posyandu masih ditentukan oleh puskesmas beserta kader atau kepala desa sehingga sebagian masyarakat yang bekerja tidak bisa berhadir di posyandu.

(57)

memahami akan substansi Posyandu sebagai UKBM yang merupakan unit kegiatan berbasis masyarakat yang merupakan upaya dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Hal ini terlihat dari pernyataan informan 13 yaitu masyarakat sebagai berikut:

”(diam…berpikir) inda jungada adong ubege dope. (Diam..berpikir, belum

pernah ada kudengar).”

Dan diperkuat oleh pernyataan informan 14 yaitu:

”Inda uboto I da. (Nggak tau aku itu la).”

Pertanyaan diatas menjelaskan bahwa masyarakat sebenarnya belum tahu bahwa posyandu merupakan UKBM yang sebenarnya adalah milik

masyarakat. Selama ini banyak masyarakat yang berpersepsi bahwa posyandu adalah milik dari puskesmas sehingga pengkomunikasian substansi dasar dari kegiatan posyandu ini harus ditingkatkan lagi agar masyarakat sebagai target program dapat meningkatkan partisipasinya di posyandu.

(58)

Namun kepala desa dan petugas puskemas mengakui hal ini masih jarang dilakukan, begitupula dengan kader yang juga turut dalam PKK mengakui bahwa hal ini masih jarang dilakukan. Untuk masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit sendiri komunikasi telah dilakukan karena masyarakat sudah hafal dan tahu tentang apa yang bisa mereka dapatkan di posyandu. Hal ini terlihat dari pernyataan informan 12 sebagai berikut: ”Kalau ke posyandu kan jadi tahu kita perkembangan anak kita, jadi

perasaan kita lebih sehat anak kita itu.”

Dan diperkuat oleh pernyataan informan 14, yaitu:

”Manfaat berkunjung tu posyandu, adong mattong kan, anggo nadong

uanon do iba tu posyandu, iboto keadaan kesehatan ni anak niba kan.

(Manfaat berkunjung ke posyandu, adala pula kan, kalau nggak ada

ngapainnya kita ke posyandu, jadi tau keadaan kesehatan anak kita kan).”

Juga oleh pernyataan informan 13, yaitu:

”Iboto attong nasehat anak niba jadina, anggo naro iba naiboto mancegahi

panyakit polio i, campak, iboto perkembangan ni anak niba i sanga naik

(59)

kita nggak tahu mencegah pe`nyakit polio itu, campak, tahu perkembangan

anak kita entah naik entah turun).”

Selain itu, syarat terjadinya suatu komunikasi yang baik, yaitu (Riswandi, 2006):

a. Source (sumber) : Source adalah dasar penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain.

b. Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya. c. Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan

mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.

d. Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin.

(60)

f. Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator

Gambar

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014
Tabel 4.5 Jumlah Tenaga Kesehatan/Paramedis di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014
Tabel 5.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 1.Tingkat Perkembangan PosyanduMenurut Desa/Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Pelaksanaan Tugas Kader Dengan Kinerja Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanaran Semarang Tahun

Pelaksanaan posyandu lansia di wilayah Puskesmas Bulu masing-masing desa sudah berjalan dengan baik dan lancar dilakukan sebulan sekali, namun dalam pelaksanaan posyandu

Tabel 1.1 Data Posyandu dan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.. No Desa Jumlah Posyandu Jumlah Kader

Pelaksanaan posyandu lansia di wilayah Puskesmas Bulu masing-masing desa sudah berjalan dengan baik dan lancar dilakukan sebulan sekali, namun dalam pelaksanaan posyandu

Penelitian ini dilakukan pada Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota dengan informan sebanyak 10 orang, yaitu kepala puskesmas,

Dari hasil penelitian, diketahui ibu balita pengguna posyandu di Desa Cakkeawo wilayah kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu yang merasa puas dengan sarana kesehatan … %, kepercayaan

Tidak terjadi 14 43.8 Total 32 100.0 Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui kejadian anemia pada Ibu hamil di Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan tahun 2016, bahwa mayoritas