Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

(1)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : M. Ary Guhtama

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Februari 1996

Warna Negara : Indonesia

Status : Belum menikah

Agama : Islam

Alamat : Jln. Jala Permai 4 No. 249 Blok 8 Griya Martubung Medan

Nomor Handphone : 082272726545

Email :zahrawi7296@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. TK Al-Mansyuriah, Bandung (2000-2001) 2. SD Swasta Al-Wasliyah 30 Medan (2001-2007) 3. SMP Negeri 45 Medan (2007-2010)

4. SMA Negeri 3 Medan (2010-2013)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013-sekarang)

Riwayat Organisasi :

1. Anggota Divisi Kreativitas dan Kemahasiswaan PHBI FK USU tahun 2014

2. Ketua Divisi Dana dan Usaha TBM FK USU tahun 2014-2015

3. Anggota Divisi Hari Besar Islam dan Pengabdian Masyarakat BKM Ar-Rahmah FK USU tahun 2014-2015

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Lampiran 8

Hasil Pengolahan Data

Prevalensi PJK

KesanKateterisasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid CAD 1 VD 52 21.5 21.5 21.5

CAD 2 VD 67 27.7 27.7 49.2

CAD 3 VD 123 50.8 50.8 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi PJK Berdasarkan Jenis Kelamin

JenisKelamin

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 213 88.0 88.0 88.0

Perempuan 29 12.0 12.0 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi Faktor Risiko Mayor PJK Berdasarkan Riwayat Merokok

Merokok.risk

Cumulative Percent

Valid Merokok 143 59.1 59.1 59.1

Tidak Merokok 99 40.9 40.9 100.0

(9)

Prevalensi Faktor Risiko Mayor PJK Berdasarkan Riwayat Hipertensi

Hipertensi.risk

Cumulative Percent

Valid Hipertensi 149 61.6 61.6 61.6

Non-Hipertensi 93 38.4 38.4 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi Faktor Risiko Mayor PJK Berdasarkan Hiperlipidemia

KriteriaKolesterol

Cumulative Percent

Valid <200 mg/dl 118 48.8 48.8 48.8

200-239 mg/dl 66 27.3 27.3 76.0

>=240 mg/dl 58 24.0 24.0 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi Faktor Risiko Mayor PJK Berdasarkan Riwayat Keluarga

Riwayat.CHD

Cumulative Percent

Valid Ya 136 56.2 56.2 56.2

Tidak 106 43.8 43.8 100.0

(10)

Prevalensi Faktor Risiko Mayor PJK Berdasarkan Usia

Kriteria.Usia

Cumulative Percent

Valid <45 tahun 19 7.9 7.9 7.9

45-54 tahun 81 33.5 33.5 41.3

55-64 tahun 93 38.4 38.4 79.8

65-74 tahun 41 16.9 16.9 96.7

>=75 tahun 8 3.3 3.3 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi Faktor Risiko Mayor PJK Berdasarkan DM

DM.risk

Cumulative Percent

Valid Diabetes 123 50.8 50.8 50.8

Non-Diabetes 119 49.2 49.2 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi Faktor Risiko Minor PJK Berdasarkan Obesitas

Obesitas

Cumulative Percent

Valid Non-Obesitas 184 76.0 76.0 76.0

Obesitas 58 24.0 24.0 100.0

(11)

Prevalensi Faktor Risiko Minor PJK Berdasarkan Riwayat Konsumsi Alkohol

Alkohol

Cumulative Percent

Valid Ya 4 1.7 1.7 1.7

Tidak 238 98.3 98.3 100.0

Total 242 100.0 100.0

Prevalensi Faktor Risiko Minor PJK Berdasarkan Riwayat Menopause pada Wanita

JenisKelamin * Menopause Crosstabulation

Menopause

Total

Ya Tidak

JenisKelamin Laki-Laki Count 0 213 213

% within JenisKelamin .0% 100.0% 100.0%

% within Menopause .0% 100.0% 88.0%

% of Total .0% 88.0% 88.0%

Perempuan Count 29 0 29

% within JenisKelamin 100.0% .0% 100.0%

% within Menopause 100.0% .0% 12.0%

% of Total 12.0% .0% 12.0%

Total Count 29 213 242

% within JenisKelamin 12.0% 88.0% 100.0% % within Menopause 100.0% 100.0% 100.0%

(12)

Lampiran 9

Data Induk Penelitian

No. Jenis

Kelamin Usia TB BB IMT Kateterisasi

Riwayat

total Diagnosis Obesitas Kriteria usia Kriteria Kol.

Hipertensi Riwayat CHD 1

Laki-Laki 60 165 70 23.43 CAD 3 VD

Non-Diabetes Merokok Tidak Ya 245 APS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 2

Laki-Laki 65 162 60 22.86 CAD 3 VD

Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 232 APS Non-Obesitas 65-74 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 3

Laki-Laki 74 170 65 22.49 CAD 1 VD

Non-Diabetes

Tidak

Merokok Tidak Tidak 260

CHF ec

CAD Non-Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Non-Hipertensi Ya 4

Laki-Laki 63 165 80 29.38 CAD 2 VD

Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 191 APS Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Non-Hipertensi Tidak 5

Laki-Laki 56 165 68 24.97 CAD 3 VD

Non-Diabetes

Tidak

Merokok Tidak Tidak 241

CHF ec

CAD Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 6

Laki-Laki 44 170 65 22.49 CAD 2 VD Diabetes

Tidak

Merokok Tidak Tidak 163 APS Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 7

Tidak

Merokok Tidak Tidak 198 APS Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Non-Hipertensi Ya 8

Laki-Laki 61 169 65 22.75 CAD 2 VD

Non-Diabetes

Tidak

Merokok Tidak Tidak 170 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 9

Laki-Laki 67 164 63 23.42 CAD 2 VD

Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 135 STEMI Non-Obesitas 65-74 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 66 170 68 23.53 CAD 1 VD

Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 165 APS Non-Obesitas 65-74 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 11

Laki-Laki 54 167 70 25.09 CAD 3 VD

Non-Diabetes

Tidak

Merokok Tidak Tidak 232 APS Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 12

Perempuan 57 169 50 17.5 CAD 2 VD Diabetes

Tidak

Merokok Ya Tidak 260 APS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 13

Laki-Laki 59 160 60 23.44 CAD 3 VD

Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 187

CHF ec

CAD Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

(13)

(14)

14

Tidak

Merokok Ya Tidak 202 APS Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Laki-Laki 43 170 70 24.22 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 181 STEMI Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Non-Hipertensi Ya 16

Laki-Laki 68 170 60 20.76 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 181 STEMI Non-Obesitas 65-74 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 18

Laki-Laki 53 162 58 22.1 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 230 APS Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Laki-Laki 55 160 70 25.71 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 134 STEMI Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 20

Laki-Laki 57 160 50 19.53 CAD 3 VD Non-Diabetes Tidak

Merokok Tidak Tidak 205 APS Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 21

Laki-Laki 45 168 70 24.82 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 211 APTS Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 22

Hipertensi Tidak 23

Hipertensi Tidak 24

Merokok Tidak Tidak 268 APS Non-Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 25

Tidak

Merokok Tidak Tidak 178 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 26

Merokok Tidak Tidak 186 APTS Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 27

Laki-Laki 57 160 65 25.39 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 179 CHF ec CAD Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 28

Merokok Tidak Tidak 245 APS Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 29

(15)

30

Merokok Tidak Tidak 180 CHF ec CAD Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 31

Laki-Laki 54 160 70 27.34 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 136 CHF ec CAD Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 32

Tidak

Hipertensi Tidak 33

Laki-Laki 54 167 73 26.17 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 152 APS Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 65 170 70 24.22 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 256 CHF ec CAD Non-Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 35

Perempuan 60 165 64 23.51 CAD 2 VD Diabetes Merokok Ya Tidak 250 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 36

Laki-Laki 53 172 75 25.35 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 207 NSTEMI Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 37

Laki-Laki 45 160 70 27.34 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 187 STEMI Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 56 165 60 22.04 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 151 CHF ec CAD Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 39

Tidak

Hipertensi Tidak 40

Laki-Laki 63 160 70 27.34 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 202 APTS Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 42

Laki-Laki 55 162 50 19.05 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 207 APS Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 43

Laki-Laki 68 165 68 24.98 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 230 APS Non-Obesitas 65-74 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 44

Hipertensi Tidak 45

Perempuan 51 165 58 21.3 CAD 2 VD Non-Diabetes Tidak

(16)

46

Merokok Ya Tidak 167 APS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 47

Hipertensi Tidak 48

Laki-Laki 51 175 70 22.85 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 215 STEMI Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Laki-Laki 66 167 67 24.02 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 250 STEMI Non-Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 51

Merokok Tidak Tidak 178 APS Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 52

Tidak

Laki-Laki 39 169 50 17.5 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 169 NSTEMI Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 54

Merokok Tidak Tidak 135 STEMI Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Tidak

Hipertensi Tidak 58

Laki-Laki 42 155 67 27.89 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 213 STEMI Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 60

Tidak

(17)

Hipertensi 61

Merokok Tidak Tidak 271 CHF ec CAD Non-Obesitas 45-54 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 64

Laki-Laki 60 167 56 20.07 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 160 APS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 65

Merokok Tidak Tidak 271 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 66

Laki-Laki 50 170 78 26.98 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 123 Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 67

Laki-Laki 64 165 78 28.65 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 200 APS Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Tidak 68

Laki-Laki 63 162 60 22.86 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 241 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 69

Laki-Laki 60 165 70 25.71 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 202 STEMI Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 70

Merokok Tidak Tidak 215 APS Non-Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 225 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Tidak

Hipertensi Ya 74

Merokok Tidak Tidak 230 STEMI Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

(18)

75

Tidak

Merokok Tidak Tidak 176 NSTEMI Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 76

Merokok Tidak Tidak 243 STEMI Non-Obesitas 45-54 tahun >=240 mg/dl

Tidak

Merokok Ya Tidak 224 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Tidak

Merokok Tidak Tidak 250 STEMI Obesitas 45-54 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Tidak 81

Tidak

Hipertensi Tidak 82

Tidak

Hipertensi Tidak 83

Merokok Tidak Tidak 137 NSTEMI Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 84

Tidak

Merokok Tidak Tidak 284 STEMI Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 155 APS Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

Tidak

Hipertensi Tidak 88

Laki-Laki 76 150 45 20 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 146 STEMI Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

(19)

89

Hipertensi Ya 90

Tidak

Merokok Tidak Tidak 213 STEMI Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 92

Tidak

Merokok Tidak Tidak 267 CHF ec CAD Non-Obesitas <45 tahun >=240 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 128 STEMI Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 235 NSTEMI Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 95

Hipertensi Tidak 96

Hipertensi Ya 97

Tidak

Hipertensi Tidak 99

Tidak

Merokok Tidak Tidak 215 APS Non-Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Merokok Ya Tidak 196 STEMI Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 174 NSTEMI Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya

(20)

Hipertensi 104

Hipertensi Ya 105

Merokok Ya Tidak 257 STEMI Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Tidak

Merokok Tidak Tidak 141 STEMI Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 107

Merokok Tidak Tidak 155 APS Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Tidak 109

Perempuan 64 151 57 24 CAD 2 VD Non-Diabetes Tidak

Laki-Laki 63 172 72 24.34 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 304 CHF ec CAD Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Laki-Laki 60 149 55 24.77 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 254 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 113

Hipertensi Ya 114

Tidak

Merokok Ya Tidak 162 STEMI Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 52 170 60 20 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Ya 160 STEMI Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Tidak

Hipertensi Ya 117

Laki-Laki 49 170 85 29 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 160 STEMI Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

(21)

118

Tidak

Hipertensi Ya 120

Hipertensi Ya 122

Laki-Laki 57 160 61 23.82 CAD 1 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 259 APS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Laki-Laki 47 160 65 25.39 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 239 STEMI Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 126

Laki-Laki 59 170 65 22.49 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Ya 215 APS Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Laki-Laki 50 165 65 23 CAD 3 VD Diabetes

Tidak

Laki-Laki 57 150 54 24 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 179 NSTEMI Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 39 168 71 25.15 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 232 APTS Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Non-Hipertensi Ya

132

(22)

133

Tidak

Merokok Tidak Tidak 234 CHF ec CAD Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Tidak

Merokok Ya Tidak 143 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 135

Tidak

Hipertensi Ya 136

Laki-Laki 59 165 59 21.67 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 129 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 205 CHF ec CAD Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 139

Merokok Tidak Tidak 207 CHF ec CAD Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Laki-Laki 48 162 63 24.01 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 174 NSTEMI Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Perempuan 68 150 45 20 CAD 3 VD Diabetes

Tidak

Perempuan 65 158 48 19.22 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Ya Tidak 240 APS Non-Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Tidak

Merokok Ya Tidak 254 STEMI Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Merokok Tidak Tidak 260 CHF ec CAD Non-Obesitas 45-54 tahun >=240 mg/dl

(23)

148

Laki-Laki 53 178 65 20.51 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 155 APS Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 149

Laki-Laki 60 165 70 23.43 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Ya 245 APS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 150

Hipertensi Ya 151

Laki-Laki 63 165 80 29.38 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 191 APS Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 154

Laki-Laki 44 170 65 22.49 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 163 APS Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 155

Laki-Laki 61 169 65 22.75 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 170 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 157

Hipertensi Ya 159

Laki-Laki 54 167 70 25.09 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 232 APS Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 160

Tidak

Hipertensi Ya 161

Hipertensi Ya 162

Tidak

(24)

163

Laki-Laki 43 170 70 24.22 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 181 STEMI Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 166

Hipertensi Ya 168

Hipertensi Ya 169

Laki-Laki 45 168 70 24.82 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 211 APTS Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 170

Hipertensi Ya 171

Hipertensi Ya 172

Laki-Laki 66 169 67 23.45 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 268 APS Non-Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 173

Laki-Laki 55 162 65 24.76 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 178 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 174

Laki-Laki 47 172 74 25.01 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 186 APTS Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 57 160 65 25.39 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 179 CHF ec CAD Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 176

Laki-Laki 56 160 78 30.46 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 245 APS Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 177

Hipertensi Ya 178

(25)

179

Laki-Laki 54 160 70 27.34 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 136 CHF ec CAD Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Tidak

Hipertensi Ya 181

Hipertensi Ya 183

Perempuan 60 165 64 23.51 CAD 2 VD Diabetes Merokok Ya Tidak 250 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 184

Laki-Laki 53 172 75 25.35 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 207 NSTEMI Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 185

Hipertensi Ya 187

Tidak

Hipertensi Ya 188

Laki-Laki 63 160 70 27.34 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 202 APTS Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 190

Hipertensi Ya 191

Tidak

Hipertensi Ya 194

Tidak

(26)

195

Hipertensi Ya 196

Laki-Laki 51 175 70 22.85 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 215 STEMI Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

Tidak

Hipertensi Ya 199

Hipertensi Ya 200

Laki-Laki 39 169 50 17.5 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 169 NSTEMI Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 202

Perempuan 61 155 50 20.81 CAD 1 VD Diabetes Merokok Ya Tidak 264 APS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Laki-Laki 61 155 60 24.97 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 180 APTS Non-Obesitas 55-64 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 206

(27)

209

Hipertensi Ya 212

Hipertensi Ya 213

Hipertensi Ya 214

Laki-Laki 50 170 78 26.98 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 123 Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 215

Laki-Laki 64 165 78 28.65 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 200 APS Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Hipertensi Ya 216

Laki-Laki 44 157 50 20.28 CAD 1 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 215 APS Non-Obesitas <45 tahun 200-239 mg/dl

Laki-Laki 58 150 56 24.88 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 225 STEMI Non-Obesitas 55-64 tahun 200-239 mg/dl

Tidak

Hipertensi Ya 222

Hipertensi Ya 223

Laki-Laki 80 160 49 19.14 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 176 NSTEMI Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

(28)

224

Tidak

Laki-Laki 54 158 65 26.03 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 250 STEMI Obesitas 45-54 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 229

Laki-Laki 74 170 75 25.95 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 255 APS Obesitas 65-74 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 230

Hipertensi Ya 231

Laki-Laki 51 165 55 20.2 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 137 NSTEMI Non-Obesitas 45-54 tahun <200 mg/dl

Hipertensi Ya 232

Laki-Laki 63 170 75 25.95 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 284 STEMI Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Laki-Laki 76 170 70 24.22 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 155 APS Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 57 158 56 22.42 CAD 3 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 265 APS Non-Obesitas 55-64 tahun >=240 mg/dl

Hipertensi Ya 236

Laki-Laki 76 150 45 20 CAD 2 VD Diabetes Merokok Tidak Tidak 146 STEMI Non-Obesitas >=75 tahun <200 mg/dl

(29)

238

Hipertensi Ya 240

Laki-Laki 41 160 60 23.44 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 267 CHF ec CAD Non-Obesitas <45 tahun >=240 mg/dl

Laki-Laki 42 168 70 24.8 CAD 2 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 128 STEMI Non-Obesitas <45 tahun <200 mg/dl

Laki-Laki 50 170 65 22.49 CAD 3 VD Non-Diabetes Merokok Tidak Tidak 235 NSTEMI Non-Obesitas 45-54 tahun 200-239 mg/dl

(30)

45

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Cardiovascular disease. World Health Organization [internet]. 2015 Jan [cited 2016 April 22]. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/.

2. American Heart Association. Coronary Artery Disease-Coronary Heart Disease. American Heart Association [internet]. 2016 May 20 [cited 2016 April 23].

Available from:

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/MyHeartandStrokeN ews/Coronary-Artery-Disease---Coronary-Heart

Disease_UCM_436416_Article.jsp#.V05xHDV97IU.

3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.

4. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI; 2013. 5. Anwar TB. Penyakit jantung koroner dan hypertensi. e-USU Repository.

2004; 1-7.

6. Nelwan JE. Karakteristik Individu Penderita Penyakit Jantung di Sulawesi Utara Tahun 2011. 2011: 11-6.

7. Nallathambi S. Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik. 2014.

8. Hollinger I, Mitinach A. Cardiac catheterization and other radiographic examination. Pediatric Cardiac Anesthesia. 4th ed Lippincot Willian and Walkins. 2005: 7; 112-135.

9. Higginson LA, Cairns JA, Smith ER. Rates of Cardiac Catheterization, Coronary Angioplasty, and Coronary Artery Bypass Surgery in Canada. Can J Cardiol. 1994: 10(7): 728-32.

10. Hasan H. Intervensi Koroner Perkutan Pada Penyakit Jantung Koroner dan Permasalahannya. e-USU Repository. 2007: 1-37.

11. Snell RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Suwahjo A, Liestyawan YA, editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015. p. 131-261. 12. Tortora GJ, Derrickson B. Anatomy and Physiology. 13th ed. The

Cardiovascular System: The Heart, Blood vessel and Haemodynamics. United States of America: Biological Science Textbooks, Inc; 2012. p. 728-874.

13. Lily LS. Pathophysiology of Heart Disease: A Collaborative Project of Medical Students and Faculty. 5th _{ed. Basic Cardiac Structure and} Function. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2011.

(31)

46

15. Sherwood L, Yesdelita N, editor. Fisiologi Manusia: Dari sel ke sistem.6th ed. Fisiologi Jantung. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012. p. 327-68.

16. Masud I. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler: Fisiologi Jantung. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1989. p. 1-32.

17. Aaronson PI, Ward JPT. At A Glance. 3rd ed. nSistem Kardiovaskular, Anatomi Makro dan Histologi Jantung. 2007.

18. Homoud MK. Coronary Artery Disease. Tufts-New England Medical Center Spring. 2008: 1-13.

19. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 4thed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1994.

20. Anwar TB. Angina Pektoris Tak Stabil. e-USU Repository. 2004: 1-6. 21. Grundy SM et al. Definition of Metabolic Syndrome: Report of the

National Heart, Lung, and Blood Institute/American Heart Association Conference on Scientific Issues Related to Definition. Circulation. 2008 Jan 27: 433-8.

22. Supriyono M. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok Usia≤45 Tahun. 2008.

23. Yogiantoro M. Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo AW et al., editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th _{ed. Jakarta: Pusat Penerbitan} Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI; 2006. p. 1079-1089.

24. Goldstein JL, Brown MS. Genetics and Cardiovascular Disease. Dalam: Braunwald F, editor. Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. Philadelphia: W.B. Saunders Co.; 1980. p. 1683-1722.

25. Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson LA. Lecture Notes Cardiology. 4thed. Jakarta: Erlangga Medical Series; 2002. p. 107-50. 26. Jawaharlal WB, Senaratne, Green FR. Pathobiology of Atherosclerosis.

Dalam: Morris PJ, Wood WC, editor. Oxford Textbook of Surgery. 2nded. United State: Oxford Press; 2003.

27. Texas Heart Institute. Heart Disease Risk Factor. Texas Heart Institute [internet]. 2011 [cited 2016 May 25].

Available from: http://texasheart.org/HIC/Topics/HSmart/riskfact.cfm 28. Natarajan S, Liao Y, Chao G, Lipsitz SR, McGee DL. Sex Differences in

Risk for Coronary Heart Disease Mortality Associated With Diabetes and Established Coronary Heart Disease. Arch Intern Med. 2003: 163: 1735-40.

29. Gustaviani R. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. Dalam: Sudoyo AW et al., editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5thed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI; 2006.p. 1880-3.

30. Ramandika EA. Hubungan Faktor Risiko Mayor Penyakit Jantung Koroner dengan Skor Pembuluh Darah Koroner dari Hasil Angiografi Koroner di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2012.

(32)

47

32. Bittner V. Menopause and Cardiovascular Risk: Cause or Consequences?. J Am Coll Cardiol. 2006: 47 (10): 1984-6.

33. Van der Schouw YT, Van der Graaf Y, Steyerberg RW, Eijkmans MJC, Banga JD. Age at Natural Menopause as a Risk Factor of Cardiovascular Mortality. Lancet. 1996: 347: 714-8.

34. Stouffer GA. Diagnostic Coronary Angiography. Dalam: Runge MS,

Ohman M, editor. Netter’ s Cardiology. USA: Icon Learning System LCC;

2004. p. 53-72.

35. Antman EM, Selwyn AP, Braunwald E, Loscalzo. Ischemic heart disease. Dalam: Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL,

Jameson JL, et al., editor. Harrison’ s principles of internal medicine. 17th

eds. New York: McGraw-Hill Med Publ. Div. International Edition; 2008: Vol 2. p. 1514-27

36. Lim YT, Ling LH, Tambyah PA, Choo MHH. Myocardial infarction in patients aged 40 years and below: an angiographic review. Singapore Med J. 1996: 37: 352-5.

37. Zahrawardani D, Herlambang KS, Anggraheny HD. Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2013: 1: 13-20.

38. Myers RH, Kiely DK, Cupples LA, Kannel WB. Parental History is an Independent Risk Factor for Coronary artery disease: The Framingham Study. Am Heart J. 1990 Oct: 120 (4): 963-9.

39. Al-Nozha MM, Ismail HM, Al-Nozha OM. Coronary Artery Disease and Diabetes. Journal of Taibah University Medical School. 2016: 1-9.

40. Ferrari R, Abergel H, Ford I, Fox KM, Greenlaw N, Steg PG, et al. Gender- and Age- Related Differences in Clinical Presentation and Management of Outpatients with Stable Coronary Artery Disease. Int J Cardiol. 2013: 167: 2938-43.

41. Barth S, Zacher M, Reinecke H, Hautmann MB, Kerber S, Gietzen F, et al. Decreasing Incidence of Coronary Heart disease in extreme Obesity (BMI

≥ 40) - A Single Centre Experience. 2016 Aug 13: 1-10.

42. Chagas P, Mazocco L, Piccoli JCE, Ardenghi TM, Badimon L, Caramori PRA, et al. Association of Alkohol Consumption with Coronary Artery Disease Severity. Clinical Nutrition. 2016: 1-4.

43. Agrinier N, Cournot M, Dallongeville J, Arveiler D, Ducimetiere P, Ruidavets JB, et al. Menopause and Modifiable Coronary Heart Disease Risk Factor: A Population Based Study. Maturitas. 2010: 65: 237-43. 44. Oemiati R, Rustika. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada

(33)

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN

HIPOTESIS

3.1. Kerangka Teori

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan dan tujuan penelitian di atas, maka kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

s

Gambar 3.1. Kerangka teori Aterosklerosis

Penyakit Jantung Koroner

Kateterisasi Jantung

One Vessel Disease Two Vessels Disease Three Vessels Disease

Faktor Risiko Mayor: - Merokok

- Hipertensi - Hiperlipidemia - Riwayat Keluarga - Usia

- Diabetes mellitus

Faktor Risiko Minor: -Obesitas

(34)

25

3.2. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2. Kerangka konsep

Coronary Artery Disease

(CAD):

Pasien yang dilakukan kateterisasi jantung dengan hasil adanya penyempitan koroner yang bermakna (>70%).

Faktor Risiko Mayor:

- Merokok - Hipertensi - Hiperlipidemia - Riwayat Keluarga - Umur

- Diabetes Faktor Risiko Minor:

- Obesitas - Alkohol - Jenis Kelamin - Menopause Kateterisasi

(35)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional (potong lintang) yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap prevalensi faktor resiko mayor dan minor pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) melalui rekam medis penderita PJK yang telah dilakukan kateterisasi jantung di Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Januari sampai dengan Juni 2015.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Lokasi ini dipilih karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan dan telah memiliki unit rawat kardiovaskuler. Adapun alasan lain adalah karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe A dan menjadi pusat rujukan medis wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991, serta rumah sakit ini juga terdapat fasilitas untuk tindakan angiografi koroner. Selain itu, lokasi rumah sakit ini yang mudah dijangkau untuk mengadakan survei pada penelitian penyakit kardiovaskuler khususnya karakteristik pasien penderita PJK yang didiagnosis dari angiografi koroner. Waktu pengambilan dan pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Juli–31 Desember 2016.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

(36)

27

Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Januari sampai dengan Juni 2015.

4.3.2. Sampel

Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode total sampling, dimana sampel yang digunakan adalah semua populasi yang sesuai dengan kriteria penelitian.

Kriteria inklusi dari penelitian ini:

1. Seluruh pasien yang didiagnosis penyakit jantung koroner dan telah dilakukan kateterisasi jantung.

2. Pasien yang terbukti memiliki penyempitan arteri koroner >70% dari hasil kateterisasi jantung.

Kriteria eksklusi dari penelitian ini:

Status rekam medik penderita penyakit jantung koroner yang tidak lengkap.

4.4. Metode Pengumpulan Data

(37)

28

4.5. Alur Penelitian

Gambar 4.1. Alur Penelitian

4.6. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dan analisa data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu dimulai dengan pengumpulan data, kemudian pengolahan data, penyajian data, analisis/interpretasi data, dan pengambilan kesimpulan. Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan program komputer.

Instalasi Kateterisasi Jantung (Cath Lab)Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

Pengumpulan data pasien PJK yang terdiagnosis CAD 1 VD, CAD 2 VD, CAD 3 VD dengan atau tanpaLeft Main Disease.

Inklusi Eksklusi

Sampel yang dicari

Analisis Data

Faktor Risiko Mayor Faktor Risiko Minor

Instalasi Rekam Medik Rumah Sakit Umum Pusat H.

(38)

(39)

(40)

31

8. Riwayat keluarga adalah

(41)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.

Hasil Penelitian

Pengambilan sampel dan penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan September hingga Oktober 2016. Pertama dilakukan di bagian kateterisasi jantung yang terdapat di gedung pusat jantung terpadu di RSUP H. Adam Malik Medan. Terdapat 329 orang yang dilakukan tindakan angiografi koroner pada bulan Januari sampai dengan Juni 2015. Dari 329 orang yang dilakukan tindakan angiografi koroner, didapatkan 242 orang yang memiliki hasil penyempitan pembuluh darah jantung yang signifikan dan didiagnosis coronary artery disease. Setelah itu penelitian dilanjutkan di bagian rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan. Terdapat 242 buah rekam medik pasien dengan PJK yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data rekam medik, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

(42)

33

5.1.2. Prevalensi pasien PJK yang dikateterisasi jantung

Berdasarkan beratnya lesi pembuluh darah, maka diperoleh hasil bahwa pasien PJK yang terbanyak adalah yang memiliki three vessels disease yaitu sebanyak 123 pasien (50,8%), kemudian diikuti oleh yang memiliki two vessels disease sebanyak 67 pasien (27,7%), dan diikuti oleh yang memilki one vessel disease sebanyak 52 pasien (21,5%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Pasien PJK yang Dikateterisasi Jantung Berdasarkan Skor Pembuluh Darah.

No.

Derajat Beratnya Sumbatan Pembuluh Darah

Frekuensi Persentase (%)

1 CAD 1 VD 52 21,5

2 CAD 2 VD 67 27,7

3 CAD 3 VD 123 50,8

Total 242 100,0

5.1.3. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK 5.1.3.1. Deskripsi karakteristik pasien

Berdasarkan karakteristik pasien dapat diketahui prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat merokok dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah yang memiliki riwayat merokok yaitu sebanyak 143 pasien (59,1%), kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat merokok sebanyak 99 pasien (40,9%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.

Berdasarkan riwayat hipertensi, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah yang memiliki riwayat hipertensi yaitu sebanyak 149 pasien (61,6%) dan kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat hipertensi sebanyak 93 pasien (38,4%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.

(43)

34

sebanyak 118 pasien (48,8%) dan kemudian diikuti oleh yang memiliki kadar kolesterol total dalam darah 200-239 mg/dl yaitu sebanyak 66 pasien (27,3%) dan selanjutnya diikuti oleh yang memiliki kadar kolesterol total dalam darah ≥240

mg/dl yaitu sebanyak 58 pasien (24,0%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Berdasarkan riwayat keluarga, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah yang memiliki riwayat keluarga yaitu sebanyak 136 pasien (56,2%), kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat keluarga yaitu sebanyak 106 pasien (43,8%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.

Berdasarkan usia sesuai dengan Riskesdas dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah yang memiliki usia 55-64 tahun yaitu sebanyak 93 pasien (38,4%), kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia 45-54 tahun yaitu sebanyak 81 pasien (33,5%), kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia 65-74 tahun yaitu sebanyak 41 pasien (16,9%), kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia < 45 tahun yaitu sebanyak 19 pasien (7,9%), dan kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia≥ 75 tahun yaitu sebanyak 8 pasien (3,3%). Hal ini

dapat dilihat pada tabel 5.2.

(44)

35

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pasien PJK Berdasarkan Faktor Risiko Mayor

No Karakteristik Pasien Frekuensi Persentase (%)

Riwayat Merokok

1 Merokok 143 59,1

2 Tidak Merokok 99 40,9

Riwayat Hipertensi

1 Hipertensi 149 61,6

2 Non-Hipertensi 93 38,4

Hiperlipidemia

1 < 200 mg/dl 118 48,8

2 200-239 mg/dl 66 27,3

3 ≥ 240 mg/dl 58 24,0

Riwayat Keluarga

1 Ada 136 56,2

2 Tidak Ada 106 43,8

Usia

1 < 45 tahun 19 7,9

2 45-54 tahun 81 33,5

3 55-64 tahun 93 38,4

4 65-74 tahun 41 16,9

5 ≥ 75 tahun 8 3,3

Riwayat DM

1 Diabetes Mellitus 123 50,8

(45)

36

5.1.4. Prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK 5.1.4.1. Deskripsi karakteristik pasien

Berdasarkan karakteristik dapat diketahui bahwa prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK berdasarkan jenis kelamin dari 242 pasien yang terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 213 pasien (88,0%) dan kemudian diikuti oleh yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 29 pasien (12,0%). Dapat dilihat pada tabel 5.3.

Berdasarkan obesitas yang diketahui dari IMT menurut kriteria Asia Pasifik, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah pasien yang memiliki IMT dibawah 25 kg/m2 atau dalam kriteria tidak obesitas yaitu sebanyak 184 pasien (76,0%), kemudian diikuti oleh yang memiliki IMT diatas sama dengan 25 kg/m2. Dapat dilihat pada tabel 5.3.

Berdasarkan riwayat mengonsumsi alkohol, dari 242 pasien yang terbanyak adalah yang tidak memiliki riwayat mengonsumsi alkohol yaitu sebanyak 238 pasien (98,3%) dan kemudian diikuti oleh yang memiliki riwayat mengonsumsi alkohol. Dapat dilihat pada tabel 5.3.

(46)

37

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pasien PJK Berdasarkan Faktor Risiko Minor

No Karakteristik Pasien Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin

1 Laki-laki 213 88,0

2 Perempuan 29 12,0

Obesitas Berdasarkan IMT

1 Obesitas (IMT≥ 25 kg/m 2) 58 24,0

2 Non-Obesitas (IMT < 25 kg/m2) 184 76,0

Riwayat Mengonsumsi Alkohol

1 Ya 4 1,7

2 Tidak 238 98,3

Riwayat Menopause pada Perempuan

1 Sudah Menopause 29 100,0

2 Belum Menopause 0 0,0

5.2. Pembahasan

5.2.1. Faktor risiko mayor pada pasien PJK

5.2.1.1. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat merokok

(47)

38

yang tidak merokok (30,2%).14 Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa pada orang yang memiliki riwayat merokok memiliki risiko untuk terkena PJK sebesar 3,64 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat merokok.14 Merokok dan asap rokok merupakan faktor risiko dominan untuk mempercepat perkembangan dari penyakit aterosklerosis. Hal ini dihubungkan dengan adanya peningkatan stress oksidatif dan penurunan dari antioksidan dalam tubuh.14

5.2.1.2. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat hipertensi

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil distribusi pasien berdasarkan riwayat hipertensi dan dapat disimpulkan bahwa pasien yang memiliki riwayat hipertensi adalah yang paling banyak untuk faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat hipertensi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya terhadap pasien-pasien yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2011 yang menunjukkan jumlah pasien PJK yang memiliki riwayat hipertensi (69,5%) lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak hipertensi (30,5%).37

5.2.1.3. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan hiperlipidemia

(48)

39

kolesterol≥200 mg/dl (56,3%) lebih banyak dibandingkan dengan yang memiliki kadar kolesterol < 200 mg/dl (43,7%).22

5.2.1.4. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat keluarga

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil distribusi pasien berdasarkan riwayat keluarga dan dapat disimpulkan bahwa pasien yang memiliki riwayat keluarga adalah yang paling banyak untuk faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat keluarga. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang mendapatkan prevalensi pasien PJK yang memiliki riwayat keluarga (58,7%) lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga (41.3%).22 Diperkirakan bahwa pasien yang orang tuanya positif memiliki 29% peningkatan risiko untuk terjadinya CAD. Sebuah penelitian juga dilakukan dengan melakukan observasi pada pasien yang positif orang tuanya mengalami penyakit jantung. Didapatkan hasil dari 2740 sampel wanita, setelah 30 tahun diobservasi, 481 diantaranya menjadi CAD dan dari 2107 sampel pria didapatkan 606 diantaranya menjadi CAD.38

5.2.1.5. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan usia

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil distribusi pasien berdasarkan usia dan dapat disimpulkan bahwa pasien yang memiliki usia 55-64 tahun adalah yang paling banyak untuk faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan usia. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa prevalensi pasien PJK yang memiliki umur >59 tahun (79%) lebih banyak jika dibandingkan dengan yang memiliki umur 18-59 tahun (21%).6

5.2.1.6. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan DM

(49)

40

pasien PJK berdasarkan DM. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa prevalensi pasien PJK yang memiliki riwayat DM (58,1%) lebih banyak jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat DM (41,9%).14 Hal tersebut juga dinyatakan oleh penelitian lain yang menyatakan bahwa kenaikan kadar gula darah puasa ≥126 mg/dl akan meningkatkan risiko

untuk terjadinya PJK pada umur ≥ 45 tahun sebanyak 4,1 kali dibandingkan

dengan yang memiliki kadar gula darah puasa < 126 mg/dl.22 _{Hal tersebut} kemungkinan karena adanya aktivasi dari sitokin-sitokin inflamasi pada pasien DM dan karena adanya disfungsi endotel pada pasien DM. Disfungsi endotel itu sendiri juga secara umum hadir pada pasien dengan DM yang dapat dibuktikan dengan meningkatnya kadar endothelin 1 dan menurunnya kadar nitrit oksida. Peningkatan pembentukan trombus juga terjadi pada pasien DM yang diduga menjadi penyebab terjadinya PJK juga. Namun, tidak semua pasien DM akan menjadi pasien PJK. Akhir-akhir ini ditemukan biomarker baru pada pasien DM tipe 2 yang memiliki komplikasi menjadi pasien PJK yang meningkat dan secara positif berhubungan dengan tingkat keparahan dari PJK, yaitu Osteonectin Secretin Acidic and Rich in Cystein (SPAR C) namun mekanisme bagaimana bisa terjadinya masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.39

5.2.2. Faktor risiko minor pada pasien PJK

5.2.2.1. Prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK berdasarkan jenis kelamin

(50)

41

menunjukkan bahwa prevalensi PJK pada perempuan (22,5%) dari 33.280 pasien PJK yang menjadi populasi, angka yang lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki (77,5%).40

5.2.2.2. Prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK berdasarkan Obesitas

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil distribusi pasien berdasarkan obesitas dan dapat disimpulkan bahwa pasien yang tidak obesitas adalah yang paling banyak untuk faktor risiko minor pada pasien PJK berdasarkan obesitas. Hal ini juga sejalan sengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik yang menunjukkan bahwa prevalensi pasien PJK dengan obesitas (22,7%) lebih sedikit dibandingkan dengan pasien PJK yang tidak obesitas (77,3%).14 Hal ini mungkin dikarenakan IMT tidak dapat menggambarkan distribusi lemak di tubuh. Bahkan terjadi penurunan insidensi PJK pada pasien dengan ekstrim obesitas (IMT ≥40 kg/m 2) walaupun memiliki faktor risiko yang umum untuk terjadinya PJK, seperti diabetes, hipertensi, dan hipertrigliseridemia. Bahkan sebelumnya juga dikatakan bahwa pasien obesitas memiliki outcome PJK yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak obesitas berdasarkan IMT.41

5.2.2.3. Prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK berdasarkan riwayat mengonsumsi alkohol

(51)

42

5.2.2.4. Prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK berdasarkan riwayat menopause pada wanita

(52)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian prevalensi faktor risiko mayor dan minor pada pasien PJK dengan tindakan kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari sampai dengan Juni 2015 diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan angiografi koroner pada bulan Januari sampai dengan Juni 2015 sebanyak 329 orang, kemudian yang terdiagnosis CAD sebanyak 242 orang. Maka, jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 242 orang.

2. Prevalensi pasien PJK yang dilakukan kateterisasi yang terbanyak adalah yang memiliki hasil CAD 3 VD yaitu sebanyak 123 orang (50,8%).

3. Prevalensi faktor risiko mayor untuk terjadinya PJK yang terbanyak pada pasien hipertensi yaitu 149 orang (61,6%).

4. Prevalensi faktor risiko minor untuk terjadinya PJK yang terbanyak pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 213 orang (88,0%) dan sampel wanita yang terbukti PJK seluruhnya telah mengalami menopause yaitu sebanyak 29 orang (100%).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang disampaikan adalah:

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar sebagai acuan untuk penelitian-penelitian berikutnya terutama yang berkaitan dengan faktor risiko PJK.

(53)

44

kesehatan secara berkala dan menjaga pola hidupnya melalui penyuluhan tersebut.

(54)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Jantung

Jantung adalah organ muskular yang berongga dengan bentuk menyerupai piramid dan terletak di dalam pericardium di mediastinum. Basis jantung dihubungkan dengan pembuluh-pembuluh darah besar, meskipun demikian tetap terletak di dalam pericardium.11 Jantung merupakan organ yang memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh darah. Sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung, pembuluh darah. Darah yang mencapai sel-sel tubuh dengan melakukan pertukaran zat dengan sel-sel tersebut harus dipompa secara terus-menerus oleh jantung melalui pembuluh darah. Sisi kanan dari jantung, memompa darah melewati paru-paru, memungkinkan darah untuk melakukan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Ukuran jantung relatif kecil, pada umumnya memiliki ukuran yang sama, tetapi memiliki bentuk yang berbeda seperti kepalan tangan setiap orang. Dengan panjang 12 cm, lebar 9 cm, tebal 6 cm, dan berat 250 gr pada wanita dewasa dan 300 gr pada pria dewasa.12

(55)

7

Jantung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu: atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium kir dan ventriculus kanan anterior terhadap ventriculus kiri. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu:11

a. Paling luar, lapisan visceralis perikardium serosum (epicardium), b. Di tengah, lapisan tebal otot jantung (miocardium),

c. Paling dalam, lapisan tipis (endocardium).

2.1.1. Sirkulasi koroner

Meskipun jantung memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi jantung tidak menerima nutrisi dari darah yang dipompanya. Nutrisi tersebut tidak cukup cepat berdifusi dari darah yang berada di dalam bilik jantung untuk memberi nutrisi seluruh lapisan sel yang membentuk dinding jantung. Maka dari itu, miokardium memiliki jaringan pembuluh darah tersendiri, yaitu sirkulasi koroner.12

Jantung mendapatkan perdarahan melalui arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteri koronaria kanan. Arteri ini berasal dari sinus aorta posterior kiri dan aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricular sinistra. Kemudian arteri ini berjalan di sulcus atrioventrikularis dan bercabang dua menjadi arteri koronaria left anterior descending (LAD) dan arteri sirkumfleksa. LAD berjalan di bagian anterior dari sulcus interventricularis ke arah apex. Kemudian bercabang untuk memperdarahi dua pertiga anterior dari septum interventricularis dan bagian apex dari otot papillaris anterior. Cabang diagonalnya memperdarahi permukaan anterior dari ventrikel kiri. Arteri sirkumfleksa berlanjut di dalam sulcus atrioventricularis dan berjalan melalui pinggir kiri dari jantung dan mencapai ke permukaan posterior. Kemudian bercabang marginal untuk memperdarahi dinding lateral dan posterior dari ventrikel kiri.13