• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 14/04/31/Th.XVIII, 1 April 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DKI

JAKARTA

BULAN

MARET

2016

MENGALAMI

INFLASI

0,15

PERSEN

Pada bulan Maret 2016, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,15 persen. Lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok sandang 0,93 persen; kelompok bahan makanan 0,74 persen; kelompok kesehatan 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,19 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,02 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,45 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,07 persen.

Beberapa komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain:

bawang merah

(0,1132 persen); cabai merah (0,0821 persen); emas perhiasan (0,0665 persen); cabai rawit (0,0219 persen);

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

 Bulan Maret 2016, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,15 persen. Laju inflasi Tahun 2016 mencapai 0,32 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 3,62 persen.

 Inflasi yang terjadi pada bulan Maret disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok sandang. Lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok sandang 0,93 persen; kelompok

bahan makanan 0,74 persen; kelompok kesehatan 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,19 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,02 persen.

Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan 0,45 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,07 persen.

Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: bawang merah (0,1132 persen); cabai merah (0,0821 persen); emas perhiasan (0,0665 persen); cabai rawit (0,0219 persen); minyak goreng dan bayam masing-masing (0,0166 persen); parfum (0,0165 persen); mie (0,0151 persen); rak piring (0,0145 persen); upah pembantu RT (0,0129 persen); bumbu masak jadi (0,0111 persen); semir sepatu (0,0109 persen); bawang putih (0,0108 persen); juice buah (0,0071 persen); nangka muda (0,0070 persen); gelas minum (0,0064 persen); sabun detergen bubuk/cair (0,0060 persen); daging sapi (0,0058 persen); kangkung (0,0055 persen); jeruk (0,0054 persen); daun bawang (0,0046 persen); pasta gigi (0,0040 persen); gula pasir (0,0039 persen); pir (0,0037 persen); celana panjang jeans (0,0036 persen); vitamin (0,0030 persen); sabun cair/cuci piring (0,0026 persen); melon (0,0023 persen); dan cumi-cumi (0,0021 persen)

.

 Pada bulan Maret 2016, dari 82 kota yang diteliti 58 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Bukittinggi 1,18 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah kota Yogyakarta, Malang, Tangerang, dan Singkawang 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan 37 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

(2)

minyak goreng dan bayam masing-masing (0,0166 persen); parfum (0,0165 persen); mie (0,0151 persen); rak

piring (0,0145 persen); upah pembantu RT (0,0129 persen); bumbu masak jadi (0,0111 persen); semir sepatu

(0,0109 persen); bawang putih (0,0108 persen); juice buah (0,0071 persen); nangka muda (0,0070 persen);

gelas minum (0,0064 persen); sabun detergen bubuk/cair (0,0060 persen); daging sapi (0,0058 persen);

kangkung (0,0055 persen); jeruk (0,0054 persen); daun bawang (0,0046 persen); pasta gigi (0,0040 persen);

gula pasir (0,0039 persen); pir (0,0037 persen); celana panjang jeans (0,0036 persen); vitamin (0,0030

persen); sabun cair/cuci piring (0,0026 persen); melon (0,0023 persen); cumi-cumi (0,0021 persen); kembang

kol dan tongkol masing-masing (0.0020 persen) dan teri (0.0019 persen).

Inflasi yang terjadi bulan Maret ini terutama diakibatkan oleh naiknya harga-harga pada kelompok sandang terutama sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya (tabel 3).

0.19 0.27 0.34 0.35 0.97 0.51 0.01 -0.05 0.12 0.72 0.24 -0.06 0.15 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16

Pe

rse

n

Tabel 1

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap deflasi DKI Jakarta, Maret 2016

Kelompok Pengeluaran Persentase

(1) (2)

Umum

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok&Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

0.15 0.13 0.03 -0.02 0.09 0.02 0.00 -0.10 Grafik 1

Perkembangan Inflasi DKI Jakarta, Maret 2015 – Maret 2016

- Angkutan udara - Angkutan antar

Kota - Angkutan udara

(3)

Tabel 2

Laju Inflasi DKI Jakarta Maret 2016, Tahun 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2015 IHK Desember 2015 IHK Februari 2016 IHK Maret 2016 Laju Inflasi Maret 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Umum 119.43 123.35 123.57 123.75 0.15 0.32 3.62 Bahan Makanan 130.44 137.79 139.54 140.57 0.74 2.02 7.77 Makanan Jadi, Minuman,

Rokok dan Tembakau

127.22 133.42 134.28 134.54 0.19 0.84 5.75

Perumahan,Air, Listrik,

Gas dan Bahan Bakar

119.20 121.57 121.16 121.08 -0.07 -0.40 1.58 Sandang 109.60 112.97 114.63 115.70 0.93 2.42 5.57 Kesehatan 111.16 114.89 115.32 115.88 0.49 0.86 4.25 Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga 105.06 109.18 109.27 109.29 0.02 0.10 4.03 Transpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 119.89 122.13 121.08 120.54 -0.45 -1.30 0.54

*) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap bulan Februari 2016 **) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap bulan Maret 2015

0.32 2.02 0.84 -0.40 2.42 0.86 0.10 -1.30 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

Umum / Total Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Transpor. Komunikasi dan Jasa Keuangan Per sen Grafik 2

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 mencapai 140,57 dan bulan sebelumnya 139,54 sehingga mengalami kenaikan indeks atau inflasi 0,74 persen.

Dari sebelas sub kelompok yang termasuk di dalam kelompok bahan makanan, lima sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok bumbu-bumbuan 16,38 persen; sub kelompok lemak dan minyak 2,19 persen; sub kelompok sayur-sayuran 1,07 persen; sub kelompok bahan makanan lainnya 0,64 persen; dan sub kelompok buah-buahan 0,44 persen. Sedangkan enam sub kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 4,72 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 2,09 persen; sub kelompok kacang-kacangan 1,34 persen; sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,34 persen; serta sub kelompok ikan segar dan sub kelompok ikan diawetkan masing-masing 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,13 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: bawang merah 0,1132 persen; cabe merah 0,0821 persen; cabe rawit 0,0219 persen; bayam dan minyak goreng masing-masing 0,0166 persen; bumbu masak jadi 0,0111 persen; bawang putih 0,0108 persen; nangka muda 0,0070 persen; daging sapi 0,0058 persen; kangkung 0,0055 persen; jeruk 0,0054; dan daun bawang 0,0046 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Maret 2016 adalah 134,54 dan bulan sebelumnya 134,28 sehingga mengalami inflasi 0,19 persen.

Dari tiga sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks atau inflasi, yaitu : sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,41 persen; dan sub kelompok makanan jadi 0,17 persen. Sedangkan satu sub kelompk tidak mengalami perubahan indeks; yaitu sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: mie 0,0151 persen; juice buah 0,0071 persen; gula pasir 0,0039 persen; pepes 0,0015 persen; serta air kemasan; dan ice cream masing-masing 0,0012 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, pada bulan Maret 2016 adalah 121,08 dan bulan sebelumnya 121,16 sehingga mengalami penurunan indeks atau deflasi 0,07 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu sub kelompok mengalami deflasi, yaitu: sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,90 persen. Dua sub kelompok lain mengalami inflasi, yaitu sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,73 persen; dan sub kelompok perlengkapan rumahtangga rumah tangga 0,43 persen. Sedangkan satu sub kelompok idak mengalami perubahan indeks, inflasi, yaitu;sub kelompok biaya tempat tinggal.

(5)

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi 0,02 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini antara lain : tarip listrik 0,0550 persen; kulkas/lemari es rumah 0,0052 persen; kompor 0,0026 persen; mesin cuci 0,0010 persen; dan seterika 0,0004 persen.

4. Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Maret 2016 adalah 115,70 dan bulan sebelumnya 114,63 sehingga mengalami inflasi sebesar0,93 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 1,77 persen; sub kelompok sandang wanita 0,38 persen; dan sub kelompok sandang laki-laki 0,14 persen.Sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok sandang anak-anak.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,09 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: emas perhiasan 0,0665 persen; semir sepatu 0,0109 persen; celana panjang jeans 0,0036 persen; sepatu dan pembalut wanita masing-masing 0,0015 persen; dan baju kaos berkerah 0,00111 persen.

5. Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 adalah 115,88 dan bulan sebelumnya 115,32 sehingga mengalami inflasi 0,49 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks/inflasi, yaitu sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 1,05 persen; sub kelompok obat-obatan 0,44 persen; dan sub kelompok jasa kesehatan 0,01 persen. Sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu: sub kelompok jasa perawatan jasmani.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: parfum 0,0165 persen; pasta gigi 0,0040 persen; vitamin 0,0030 persen; sabun wajah 0,0015 persen; deodorant 0,0010 persen; serta sikat gigi dan bedak masing-masing 0,0030 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Maret 2016 adalah sebesar 109,29 dan bulan sebelumnya sebesar 109,27 sehingga mengalami inflasi 0,02 persen.

Dari lima sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu sub kelompok mengalami kenaikan indeks/inflasi, yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,16 persen. Sedangkan empat sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok pendidikan; sub kelompok kursus-kursus/pelatihan; dan sub kelompok rekreasi dan olahraga.

(6)

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan pada bulan Maret 2016 mencapai 120,54 dan bulan sebelumnya 121,08 sehingga kelompok ini mengalami deflasi 0,45 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu sub kelompok mengalami deflasi, yaitu: sub kelompok transpor 0,75 persen . sedangkan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman; sub kelompok sarana dan penunjang transpor; dan sub kelompok jasa keuangan.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi 0,10 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah: angkutan udara 0,0622 persen; bensin 0,0366 persen; dan tarip kereta api 0,0027 persen.

(7)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta Bulan Februari dan Maret 2016, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi Maret 2016 (2012 =100)

Kelompok/Sub Kelompok DKI Jakarta Indeks Februari 2016 Indeks Maret 2016 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 123.57 123.75 0.15 0.15 I. BAHAN MAKANAN 139.54 140.57 0.74 0.13

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 139.25 138.77 -0.34 -0.01

b. Daging dan Hasil-hasilnya 133.97 127.65 -4.72 -0.10

c. Ikan Segar 137.15 137.13 -0.01 0.00

d. Ikan Diawetkan 140.19 140.17 -0.01 0.00

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 131.12 128.38 -2.09 -0.04

f. Sayur-sayuran 152.58 154.21 1.07 0.02

g. Kacang-kacangan 134.23 132.43 -1.34 -0.01

h. Buah-buahan 153.50 154.18 0.44 0.01

i. Bumbu-bumbuan 164.28 191.19 16.38 0.24

j. Lemak dan Minyak 112.24 114.70 2.19 0.02

k. Bahan Makanan Lainnya 120.16 120.93 0.64 0.00

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 134.28 134.54 0.19 0.03

a. Makanan Jadi 140.70 140.94 0.17 0.02

b. Minuman Tidak Beralkohol 119.69 120.18 0.41 0.01

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 130.49 130.49 0.00 0.00

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 121.16 121.08 -0.07 -0.02

a. Biaya Tempat Tinggal 113.38 113.38 0.00 0.00

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 140.64 139.38 -0.90 -0.06

c. Perlengkapan Rumahtangga 117.57 118.08 0.43 0.01 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 120.78 121.66 0.73 0.03 IV. SANDANG 114.63 115.70 0.93 0.09 a. SandangLaki-Laki 115.91 116.07 0.14 0.00 b. Sandang Wanita 114.67 115.11 0.38 0.01 c. Sandang Anak-Anak 106.87 106.87 0.00 0.00

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 116.56 118.62 1.77 0.08

V. KESEHATAN 115.32 115.88 0.49 0.02

a. Jasa Kesehatan 108.20 108.21 0.01 0.00

b. Obat-obatan 111.27 111.76 0.44 0.00

c. Jasa Perawatan Jasmani 124.08 124.08 0.00 0.00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 122.49 123.78 1.05 0.02

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 109.27 109.29 0.02 0.00

a. Pendidikan 112.70 112.70 0.00 0.00

b. Kursus-kursus/Pelatihan 102.94 102.94 0.00 0.00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104.46 104.63 0.16 0.00

d. Rekreasi 107.75 107.75 0.00 0.00

e. Olahraga 104.92 104.92 0.00 0.00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 121.08 120.54 -0.45 -0.10

a. Transpor 137.51 136.48 -0.75 -0.10

b. Komunikasi dan Pengiriman 99.75 99.75 0.00 0.00

c. Sarana dan PenunjangTranspor 111.56 111.56 0.00 0.00

(8)

PERBANDINGAN INFLASI DKI JAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA BULAN MARET 2016

Pada bulan Maret 2016, dari 82 kota yang diteliti 58 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Bukittinggi 1,18 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah kota Yogyakarta, Malang, Tangerang, dan Singkawang 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan 37 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi, Maret 2016 untuk 82 Kota

No Kota Pering kat IHK Maret 2016 Maret 2016 Inflasi No Kota Pering kat IHK Maret 2016 Maret 2016 Inflasi

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 MEULABOH - 122.18 -0.07 42 KEDIRI 45 121.27 0.09

2 BANDA ACEH - 116.73 -0.26 43 MALANG 56 123.69 0.02

3 LHOKSEUMAWE - 118.26 -0.19 44 PROBOLINGGO - 121.54 -0.08

4 SIBOLGA 5 126.56 0.75 45 MADIUN 47 120.77 0.08

5 PEMATANG SIANTAR 6 127.04 0.66 46 SURABAYA 49 122.67 0.06

6 MEDAN 2 127.42 0.88 47 TANGERANG 57 131.06 0.02 7 PADANGSIDIMPUAN 10 121.51 0.54 48 CILEGON 17 126.94 0.38 8 PADANG 8 128.91 0.55 49 SERANG 23 130.13 0.29 9 BUKITTINGGI 1 123.05 1.18 50 SINGARAJA 4 131.22 0.81 10 TEMBILAHAN 25 127.48 0.27 51 DENPASAR 50 120.32 0.06 11 PEKANBARU 11 123.16 0.54 52 MATARAM - 122.43 -0.05 12 DUMAI 30 124.23 0.23 53 BIMA - 127.14 -0.14 13 BUNGO - 121.38 -0.31 54 MAUMERE - 117.50 -0.77 14 JAMBI 26 122.79 0.26 55 KUPANG - 125.64 -0.76 15 PALEMBANG 32 121.05 0.22 56 PONTIANAK -- 130.56 -0.08 16 LUBUKLINGGAU 7 121.28 0.58 57 SINGKAWANG 58 122.89 0.02 17 BENGKULU 52 129.19 0.04 58 SAMPIT - 123.84 -0.34

18 BANDAR LAMPUNG 13 124.20 0.49 59 PALANGKARAYA - 120.69 -0.04

19 METRO 41 131.84 0.13 60 TANJUNG 35 124.37 0.17

20 TANJUNG PANDAN - 127.63 -1.22 61 BANJARMASIN 40 122.79 0.14

21 PANGKAL PINANG 27 125.74 0.26 62 BALIKPAPAN - 126.67 -0.04

22 BATAM 28 122.93 0.26 63 SAMARINDA 14 126.54 0.44

23 TANJUNG PINANG 22 124.20 0.29 64 TARAKAN 46 132.39 0.09

24 DKI JAKARTA 37 123.75 0.15 65 MANADO - 123.92 -0.03

25 BOGOR 33 122.98 0.20 66 PALU 18 124.42 0.38 26 SUKABUMI - 122.62 -0.16 67 BULUKUMBA - 127.18 -0.31 27 BANDUNG 34 122.42 0.20 68 WATAMPONE 53 118.27 0.04 28 CIREBON 51 119.28 0.05 69 MAKASSAR 36 124.40 0.17 29 BEKASI 38 120.68 0.15 70 PARE-PARE - 119.77 -0.90 30 DEPOK 19 121.94 0.35 71 PALOPO 29 121.60 0.25 31 TASIKMALAYA 42 122.01 0.13 72 KENDARI 31 120.18 0.23 32 CILACAP 44 125.32 0.11 73 BAU-BAU - 126.94 -0.04 33 PURWOKERTO 9 121.31 0.55 74 GORONTALO 39 120.50 0.15 34 KUDUS 12 129.16 0.51 75 MAMUJU - 122.23 -0.02 35 SURAKARTA 15 120.82 0.42 76 AMBON - 121.97 -0.36 36 SEMARANG 16 122.35 0.39 77 TUAL 3 135.79 0.82 37 TEGAL 20 120.13 0.32 78 TERNATE 24 127.64 0.28 38 YOGYAKARTA 55 121.00 0.02 79 MANOKWARI 43 116.09 0.13 39 JEMBER 48 120.99 0.07 80 SORONG - 124.52 -0.14 40 BANYUWANGI 54 121.19 0.03 81 MERAUKE - 128.07 -0.41 41 SUMENEP - 120.80 -0.27 82 JAYAPURA 21 125.08 0.30

(9)
(10)

PENJELASAN TEKNIS

Inflasi

adalah kenaikan harga barang dan jasa (komoditi) yang terjadi secara umum, dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Inflasi dinyatakan dalam persen (%). Sebaliknya jika terjadi penurunan harga disebut dengan deflasi. Inflasi dihitung berdasarkan persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK)

adalah angka indeks yang dipergunakan untuk mengukur inflasi 82 kota di Indonesia. Tahun dasar (base year) IHK yang dipergunakan adalah tahun 2012 berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup tahun 2012. Data yang dipergunakan untuk menghitung IHK ini berasal dari pencacahan mingguan dan bulanan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh aparat BPS (Badan Pusat Statistik). Jumlah komoditi yang dicacah sekitar 225-462 komoditi yang

tergabung dalam 7 (tujuh) kelompok pengeluaran masyarakat, yaitu (1). Bahan makanan; (2). Makanan jadi, Minuman, rokok dan tembakau; (3). Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;

(4). Sandang; (5). Kesehatan; (6) pendidikan, rekreasi dan olahraga; (7). Transport, komunikasi dan jasa keuangan. Khusus di DKI Jakarta, pasar yang ditetapkan sebagai lokasi pencacahan harga adalah 10 (sepuluh) Pasar Tradisional, 10 (sepuluh) Pasar Modern/Swalayan, 12 Pasar Survei Beras dan 4 (empat) Departemen Store.

Tingkat inflasi

adalah besaran inflasi (dalam %) yang dihitung berdasarkan persentase perubahan IHK. Rumus penghitungan inflasi adalah sebagai berikut :

a. Inflasi Bulanan

IHK

n

- IHK

(n-1)

I

n

= x 100 %

IHK

(n-1)

b. Inflasi Tahunan

IHK

Des tahun n

- IHK

Des tahun n-1

I

n

= x 100 %

IHK

Des tahun n-1

IHK

n

=

Inflasi year on year (y-o-y) adalah besaran inflasi yang dihitung dari selisih relative IHK bulan yang sama tahun ini terhadap tahun sebelumnya. Tingkat inflasi bulanan adalah inflasi yang dihitung dari selisih relative antara IHK bulan ini terhadap bulan sebelumnya. Perhitungan diatas berlaku untuk komoditi, sub kelompok komoditi maupun kelompok komoditi.

IHKn : Indeks Harga Konsumen bulan ke n Pn : Harga bulan ke n

P(n-1) : Harga bulan ke (n-1) Po : Harga Tahun dasar Qo : Kuantum tahun dasar

Po Qo : Nilai konsumsi pada tahun dasar P(n-1)Qo : Nilai Konsumsi bulan ke (n-1)

(11)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Dody Rudyanto, M.M. Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon : 021-31928493, Pesawat 500 Fax : 021-3152004

e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage : http://jakarta.bps.go.id/

Referensi

Dokumen terkait

Sistem kendali bising aktif dengan algoritma FXLMS dan FULMS dapat digunakan secara efektif untuk meredam bising yang diakibatkan oleh fan. Untuk kasus predaman

adat-istiadat, Pemukiman, dan kesehatan Di kalangan masyarakat Madura di wilayah eks­Karesidenan Besuki banyak diketemukan kebiasaan hidup tidak sehat dari orangtua yang

Penerapan KHI dalam Kasus Penggantian Tempat Ahli Waris/ Ahli Waris Pengganti di Mahkamah Syar’iyah Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Aceh sudah terlaksana

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal, Statistik yang digunakan adalah statistic non parametric, yaitu statistik untuk data yang

Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan Metode Heuristik Silver Meal sehingga dapat melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku yang

Tentang Arsip Tax Treaty Negara Mitra Yang Bekerjasama Dengan Indonesia, yang diakses pada 25 April

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pemakaian Air

prosesnya melibatkan guru, siswa dan lingkungan sekolah dengan respon sosial yang baik. Adapun faktor pendukung yang memberikan banyak kontribusi positif bagi