SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG
TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
I S T I R O K H A F IY A H
NIM: 11408249
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2010
Lampiran 3 ( tiga) eksemplar Hal Naskah Skripsi
An Sdr. Isti Rokhafiyah
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga Di
Salatiga
Assalamualaikum wr. wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudara:
Nama : Isti Rokhafiyah NIM : 11408249 Judul
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Shalat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Mergowati Kecamatan Kedu Temanggung Temanggung Tahun Pelajaran 2010.
Dengan ini kami mohon agar skripsi Saudara tersebut segera diujikan di munaqosyahkan.
Demikian surat ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum wr. wb.
Salatiga, Agustus 2010 Pembimbing
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga 50721, Telp.(0298) 323706, 323433 Fax (0298) 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail administrasi @stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Isti Rokhafiyah NIM : 11408249 Jurusan : Tarbiyah Judul Skrip* i :
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Shalat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeril Mergowati Kecamatan Kedu Temanggung Temanggung Tahun Pelajaran 2010.
Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada tanggal: 25Agustus 2010
Dan • lapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (SI) guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Tarbiyah.
Ketua Sidang
Salatigji, 25 Agustus 2010 Sekrei NIP. 19700524 200003 2 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengim penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain dilua r referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosya h skripsi.
Demi dan pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan perti tnbangan dan dimaklumi adanya.
Salatiga, Agustus 2010 Peneliti
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
L12
^ i u \C
j(
jjl e*lL
(jC -JJ (^ T ^ 3 ' C 5 ^ 4j' J
Dan dan malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda: ‘Shah tlah Kamu Sebagaimana Kamu Melihatku Shalat”(HR.Bukhori)
(Khafid Ibnu Hajar Asy-qolani, ,tt: 75)
Dengan penuh ketulusan hati, Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Bapakku Tercinta H Wiyasto Al-Marhum dan Ibuku Darsini tercinta
2. Suamiku tercinta Safari
3. Anak-anakku tersayang : Ma’ruf S, Azinar Ismail, Laeli Khumaeroh, Khilmiya Nuril Khusnani.
Puji syukur pada illahi Rabbi yang senantiasa memberikan limpahan kasih-
Nya, Rahm it, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Skrip; i dengan judul “ Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Shalat Melalui Metode Demonstrasi
Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri I Mergowati Kecamatan Kedu
Kabupaten Temanggung Tahun 2010”, disusun untuk melengkapi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Saijana Strata Satu (S-l) dalam Ilmu Tarbiyah.
Penyi sunan skripsi bisa selesai atas bimbingan dan bantuan beberapa pihak.
Oleh karen; i itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga.
2. Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua Program S.l PAI Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga..
3. Hj. Miislikhah, S.Ag, M.Si, selaku pembimbing yang telah memberi
pengarahan dan koreksi dalam penulisan skripsi ini
4. Usup Sopandi, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Mergowati
Kecama tan Kedu Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin dalam
peneliti m ini.
5. Para dc sen di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
6. Segena) karyawan/pegawai di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga, yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis selama
proses ] >erkuliahan
7. Kepala perpustakaan dan pustakawan yang telah memberikan layanan dalam
mempe roleh referensi
8. Ibu dan bapak serta saudara-saudara penulis, teman-teman yang ikut
memba itu penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Penulis tidak bisa membalas apa-apa hanya kata terima kasih yang sedalam-
dalamnya c an memanjatkan do’a semoga apa yang mereka berikan kepada penulis
akan mendapat balasan dari Allah SWT dan diterima sebagai amal saleh.
Mesk pun dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha maksimal,
namun keh lafan dan kekurangan tetap ada. Untuk itu, tegur sapa serta saran yang
konstruktif sangat penulis harapkan.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga skripsi ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Agustus 2010
Peneliti,
Isti Rokhafivah NIM. 11408249
Tujuar demonstrasi
Demonstras Pada Sekolah Dasar Negeri I Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten "emanggung Tahun 2010” Pembimbing : Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si.
Kata Kunci: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
dari penelitian ini adalah untuk : 1) Untuk mengetahui metode dapat meningkatkan perhatian siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islar i materi tentang shalat fardhu di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2) Untuk mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan aktifitas siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang sha at fardhu di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung 3) Untuk mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan
ijar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Penelitian in i menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua putaran( siklus). Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang diperoleh berupa hasil nilai it fadhu dan tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar dari observasi untuk guru dan siswa yang meliputi observasi untuk va dan observasi untuk aktivitas belajar siswa. Metode pengumpulan pelaksanaan,
praktek shal; yang terdiri perhatian sis
data yang digunakan meliputi data hasil belajar, data tentang situasi belajar l ita tentang refleksi, data tentang keterkaitan antara perencanaan
canaandan lembar observasi.
DAFTAR ISI
V. Latar Belakang Masalah
i
D. Hipotesis Tindakan... 5
5.
Kegunaan Penelitian... 6F. Definisi Istilah/Operasional... 7
G. Metode Penelitian... 11
H. Sistematika Penulisan... 24
BAB II.
BAB III.
KAJIAN TEORI
A. Prestasi Belajar... B. Pendidikan Agama Islam ... C. Materi Shalat... D. Metode Demonstrasi...
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .. B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .
BAB V. PENUTUP
i v. Kesimpulan ... 83 B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAFTAR CiAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil
2. Silabus
3. Rencan;
4. Evaluas
5. Gambar
6. Surat K :t
7. Jurnal K
8. Daftar
S 3N 1 Mergowati
i Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran
Alat Peraga
erangan Penelitian
onsultasi
Fiwayat Hidup
A. Latar E elakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merapal an usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh
masyarakat. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasa 31
ayat (1 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidil an. Dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupm bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh
kompon sn bangsa wajib mencerdasakan kehidupan bangsa yang merupakan
salah sal u tujuan Negara Indonesia. (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2006:121)
Ddam pelaksanaan proses pendidikan di tingkat dasar, khususnya
Pendidil :an Agama Islam merupakan masalah yang paling mendasar. Tujuan
pendidil an nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasiona l Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 4 dikemukakan sebagai berikut:
Peididikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
member tuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerc asakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
diri aga- menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha I sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
2
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-
RI Nomor 20,2003:9)
ididikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana
menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati, dan
alkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
-Departemen Agama RI, 2004:48). Tujuan Pendidikan Agama Islam
jrbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
irbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan
ajaran pokok agama Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan
iri, serta memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang
lingga memadai baik untuk kehidupan bermasyarakat maupun untuk
kan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Departemen Agama RI,
kuali
ru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas
itas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus
can dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan
tan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal
luntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan kelas,
aan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan
stik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan
pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang
mencipatakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga
dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran
dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk
memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar
mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar
karena s swalah subyek utama dalam belajar.
Implementasi dari proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut
di atas, seringkah sulit diwujudkan di dalam kelas hal ini karena proses belajar
mengajar yang melibatkan antara guru dan siswa dalam pelaksanaanya masih
belum maksimal. Salah satu penyebab dari kurang maksimalnya pelaksanaan
tersebut diantaranya kurang profesionalisme guru dalam
mengimplementasikan metode ataupun strategi pembelajaran dengan
seringnya mengadakan praktek materi pembelajaran secara langsung kepada
siswa diin kurangnya penguasaan guru dalam kelas. Seperti halnya dalam
proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
tentang: halat di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung
masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi pembelajaran, hal
tersebut dikarenakan kurang adanya antusias, perhatian, aktifitas siswa yang
mengakibatkan menurunnya prestasi belajar siswa. Pada satu sisi karakter
materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dipahami siswa (dan guru)
sebagai materi yang bersifat hafalan, pada sisi lain strategi penyampaian
materi pembelajaran bertumpu pada metode-metode tertentu secara monoton.
Dampaknya kegiatan pembelajaran tidak interaktif, kurang menarik, dan
4
pembelajaran dapat dicapai. Pada gilirannya harapan teijadinya
tan penguasaan materi pembelajaran dapat terwujud. Oleh karena itu,
icobakan penerapan berbagai strategi ataupun metode pembelajaran
:etahui dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk
ni permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan penelitian
kelas (PTK). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar
ida Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Shalat Fardhu
Metode Demonstrasi Pada Sekolah Dasar Negeri I Mergowati
anKedu Kabupaten Temanggung Tahun 2010”.
n Masalah
dasar latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan
ahan penelitian sebagai berikut:
ah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas
i pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang shalat
u di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?
ah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
ir siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang
fardhu di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten
C. Tujuan Penelitian
Tu uan yang diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan penelitian ini
adalah a :bagai berikut:
1. Unti k mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan aktifitas siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang shalat fardhu
di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
2. Unti k mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
bela ar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang
shali t fardhu di SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten
Teminggung.
D. Hipotes
is
TindakanHnotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasa ahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”
(Arikum o,1999:67). Hipotesis adalah “dugaan sementara yang mungkin benar,
atau mungkin salah. Hipotesis akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan
diterima jika fakta-fakta membenarkan” (Hadi,1981: 63).
Hi potesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas tersebut bahwa jika
metode demonstrasi dilaksanakan dengan baik, diharapkan dapat
meningkatkan perhatian, aktifitas, dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajarai Pendidikan Agama Islam materi tentang shalat fardhu di SDN 1
Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, dengan indikator
6
lelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembinaan
embangan dunia pendidikan serta bermanfaat bagi:
ah
Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan perhatian,
tas, dan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
idikan Agama Islam serta menciptakan suasana pembelajaran yang
aktif, efektif, dan menyenangkan agar kualitas pendidikan lebih baik.
ebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran
m g dapat memberikan manfaat bagi guru untuk mengetahui kemampuan siswa secara individu atau satu persatu sehingga dapat
iketahui kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa dalam
pembelajaran dan meningkatkan perhatian, aktifitas, dan prestasi
swa.
Dengan mengetahui para guru saat menyampaikan materi Pendidikan
.gama Islam dengan menggunakan metode demonstrasi diharapkan
d apat meningkatkan mutu pengajaran lebih lanjut.
I lengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat hasil yang negatif
tau adanya kekurangan dalam menyampaikan materi dengan
lenggunakan metode demonstrasi maka bagi para guru untuk dapat
lenghindari adanya kesalahan dan lebih meningkatkan serta memacu
3. Sisw
Dapat meningkatkan perhatian, aktifitas, prestasi belajar dalam
apai tujuan pembelajaran.
Operasional
ul penelitian ini didukung oleh beberapa definisi yang perlu dibahas
segangan untuk kajian lebih lanjut, dari beberapa definisi tersebut
n :
tgkatan
Peningkatan/meningkatkan ialah menaikkan drajat (taraf) dan
;ainya (Poerwadarminta,1984:1078). Adapun yang peneliti
udkan adalah meningkatkan meningkatkan mutu mata pelajaran
idikan Agama Islam khususnya materi tentang shalat.
asi Belajar
Prestasi adalah hasil baik yang dicapai (Zulfajri, tt:670). Prestasi
pakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha atau aktivitas,
asi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa
;tahuan maupun berupa ketrampilan (www. pengaruh beasiswa
ap prestasi [email protected]). Hilgrad mengatakan bahwa “belajar
dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relatife permanen,
teijadi karena pengalaman (Sukmadinata, 2003: 156).
Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan yang lazimnya
ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh guru
8
belaj ir atau achievement yaitu realisasi atau pemekaran dari kecakapan- kecal :apan potensional atau kapasitas yang dimiliki seseorang
(Suk nadinata, 2003:102).
3. Pend idikan Agama Islam
Dalam memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua
sudu yaitu dari sisi yuridis dan dari sisi makna atau pendapat para ahli.
Seca a makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam diartikan
sebagai berikut:
a. h lansyur
Pendidikan Agama adalah usaha sadar untuk menyiapkan
g enerasi muda dalam meyakini, memahami, mengahayati ajaran agama
melalui kegiatan bimbingan, didikan atau latihan (Mansyur, 1985:1).
b. 2 akiah Daradjat
c.
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
ri lengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama
I dam secara menyeluruh. Kemudian dapat menghayati tujuan, yang
pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup (Daradjat,1989:87).
Ahmad Tafsir
Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang
1 epada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
d. 2 uhaiiini
Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis
an pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup
jsuai dengan ajaran Islam (Zuhairini, 1983: 27).
Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses
trasfi ;r nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi
mud; i agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika menyebut
pendidikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu; pertama adalah mendidik
siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam. Kedua
adak h mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang
beru >a pengetahuan tentang ajaran Islam.
Secara yuridis bisa dilihat dari rumusan dari Udang-undang RI
Non: or 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah; mengembangkan
potei isi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
tang pmgjawab (Undang-Undang RI Nomor 20,2003:8).
Pendidikan di Indonesia adalah bertujuan mempersiapkan manusia
Indoiesia menuju masyarakat madani yang diridhai Tuhan. Yaitu manusia
yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan akhlak tinggi, kreatif,
mandiri, toleransi, kerja keras, serta menjunjung tinggi harkat dan
10
pend dikau yang dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
penddikan selalu dikaitkan dengan unsur filsafat dan budayanya suatu
bang >a yang dominan.
Melihat dari rumusan di atas, nampak bahwa bangsa Indonesia
adab h bangsa yang rebgius dan bekeija keras, serta mandiri dan juga
menjadi warga negara yang baik, dan diharapkan tidak ketinggalan dengan
dunia perkembangan global. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
tujuan pendidikan di Indonesia adalah membentuk manusia yang beriman,
berilmu dan berteknologi serta mampu berkiprah di dunia global. Hal ini
meru pakan garapan dari tujuan pendidikan yang mempunyai basis agama,
maki Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang penting yang
diajarkan disekolah-sekolah sebagai langkah awal untuk membentuk
mam isia yang bertaqwa dan bernegara yang baik
4. Metrde Demonstrasi
Istilah metode demonstrasi berasal dari kata “metode” dan
“demonstrasi”. Metode berasal dari bahasa Latin "meta" yang berarti mela ui dan hodos yang berarti jalan atau cara ke atau ke. Dalam bahasa Arab
m enjajakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau
cara yang mengatur suatu cita-cita (Uhbiyati, 1997:136).
Sedangkan pengertian demonstrasi menurut para ahli antara lain
kata
Demonstration (to show) yang berarti memperagakan atau perlihatkan proses kelangsungan sesuatu (Yusuf, 2002:49).
Adapun beberapa ahli mendefinisikan, pengertian metode
instrasi sebagai berikut: Metode demonstrasi adalah suatu metode
;ajar di mana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau
1 sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang sesuatu proses
suatu kaifiyah melakukan sesuatu (Zein, 1995:177). Metode
instarsi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau
pertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering
tai dengan penjelasan lisan (Djamarah dkk,1996:102).
Jadi kesimpulan pengertian dari metode demonstrasi adalah suatu
de mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang sebaya
ita atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang
proses atau untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan
nya suatu proses pembuatan tertentu kepada siswa. Misalnya proses
mengerjakan shalat fardhu.
Penelitian
:angan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
jrut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
fat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
12
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,
serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut
dilak ukan (Abdul Mukhlis, 2000:3)
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penehtian
tindtkan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari
Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus
yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah pemcanaan yang sudah direvisi, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan
tindc kan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral
dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
beril u t :
Putaran 1
Refleksi Rencana awal/rancangan
Tindakan/ Observasi Refleksi
Putaran 2
Tindakan/ Observasi
5 »
Putaran 3
Refleksi
1. P
enjelasan dari gambar alur di atas adalah :
ancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti tenyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, rmasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat ambelajaran.
egiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh meliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta lengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran lodel demonstrasi.
efleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau ampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan mg diisi oleh pengamat.
ancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari sngamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada klus berikutnya.
Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran siklus 1 dan
2, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur
tan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri
m tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran
ksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah
sanakan.
ek Penelitian
swa
Adapun yang menjadi subyek dari penelitian tersebut adalah
s swa kelas III SDN I Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten
14
b. (rum
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru kelas
1 1 sebagai teman sejawat.
3. Langkah-langkah
Sesuai dengan perencanaan, penelitian ini terdiri dari 2 tahapan atau
siklu 5 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. S iklus I (pertama):
Dalam pelaksanaan siklus I ini, peneliti menggunakan langkah-
liingkah sebagai berikut:
1) Peneliti bertindak sebagai guru.
2) Proses belajar mengajar mengacu pada silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan.
3) Mempersiapkan ruang kelas yang kondusif dan memungkinkan
untuk melaksanakan demonstrasi shalat.
4) Setelah mempersiapkan posisi siswa pada tempat duduknya
masing-masing. Guru memulai pelajaran terlebih dahulu mengajak
siswa berdo’a. Setelah selesai berdo’a, guru mengucapkan salam
kepada siswa dan siswa menjawab salam dari guru.
) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca kembali materi
yang telah diberikan pada buku pedoman yang dimilikinya dan
menanyakan hal-hal yang belum diketahui tentang materi yang
6 Menjelaskan materi yang belum diketahui atau dipahami oleh
siswa.
7 Mengadakan tanya jawab lesan dan praktek shalat fardhu tentang
materi shalat fardhu.
8 Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I.
9) Melakukan refleksi secara bersama-sama dengan siswa atas proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10) Guru memberikan tindak lanjut yang berupa pemberian tugas
kepada siswa untuk menyebutkan macam-macam shalat fardhu dan
sedikit mempraktekkan sesuai dengan yang siswa ketahui.
b. SiklusII (Kedua)
Dalam pelaksanaan siklus II ini, peneliti menggunakan
1 ingkah-langkah sebagai berikut:
1) Siswa kelas III SDN 1 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten
Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 beijumlah 28 anak yang
terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Dalam
siklus II ini guru merubah posisi tempat duduk siswa, di mana pada
siklus I siswa duduk dengan formasi segi empat, maka pada siklus
II ini peneliti merubah tempst duduk siswa menjadi formasi U.
Setelah mengatur formasi tempat duduk siswa, guru kemudian
mengajak siswa untuk berdo’a bersama-sama untuk mengawali
proses pembelajaran, setelah selesai berdo’a guru mengucapkan
16
3) Guru mengadakan apersepsi dengan menanyakan pada siswa
mengenai materi yang telah diajarakan pada siklus I secara lisan.
4) Guru mendemonstrasikan materi pelajaran pendidikan agama Islam tentang shalat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi
dengan dibantu alat peraga yang telah dipersiapkan sebelumnya.
5) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal
yang belum dipahami seputar materi tersebut yang kemudian
mempraktekkan shalat fardhu.
6) Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa dengan
menggunakan alat peraga yang telah dipersiapkan sebelumnya.
7) Guru mengadakan tanya jawab secara lisan dan
mendemonstrasikan shalat fardhu.
8) Guru memberikan tugas mempraktekkan bacaan dan gerakan shalat
fardhu.
9 1 Setelah tugas selesai guru mengajak siswa untuk berdo’a bersama
untuk menutup proses pembelajaran kemudian guru mengucapkan
salam dan siswa dan siswa menjawab salam dari guru.
4. Instr u men Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh
penel iti dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan
hasihiya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini te diri dari:
a. S ilabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
k :giatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
b. R encana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar
dm disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi
d; isar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus,
d;m kegiatan belajar mengajar.
c. L ;mbar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
1 Lembar observasi untuk mengamati kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran.
2 Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
d. T ;s Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, tes formatif diberikan setiap akhir putaran. Tes formatif
di ambil dua kategori yaitu :
1' Tes praktek adalah tes yang dilakukan siswa mempraktekkan shalat
18
5. Pen]
a. *
2) Tes tertulis adalah tes yang diberikan guru kepada siswa untuk
mengerjakan lembar soal yang tersedia,
mpulan Data
etode observasi
gui
Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi menjadi alat
p aiyelidikan ilmiah jik a :
1 Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan
2 Direncanalkan secara sistematik.
Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya
dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata.
Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana data
ilmiah lainnya (Hadi, 2001:136).
Dengan kata lain pengamatan yang dilakukan dalam
irengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti
bitik secara langsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara
ti lak langsung dengan menggunakan alat bantu tertentu,
b. N' etode test formatif
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
st seorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
di adikan dasar bagi penetapan skor angka (Margono,1997:170).
p enelitian dan materi tes disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang
telah disusun.
Sesuai dengan materi yang ada dengan menggunakan isian
sngkat sebanyak 5 item, masing-masing jawaban diberikan skor nilai
b agradasi (bertingkat) sesuai dengan tingkat kesulitan soal. Skor
pengukuran pada item soal nomor 1 adalah 10, soal nomor 2 adalah 15,
soal nomor 3 adalah 10, soal nomor 4 adalah 25, dan soal nomor 5
a ialah 30.Dengan disesuaikan jika setelah soal dijawab dengan baik
dan benar akan mendapatkan skor 100.
6. Analisis Data
Hasil test awal (pre-test) dan sesudah tindakan analisis dan
dibandingkan analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan:
a. lahap deskripsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau
lemaparkan data-data yang diperoleh dilapangan yang meliputi
perhatian siswa, aktivitas siswa, dan prestasi belajar siswa mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. lahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokkan data-data yang telah
didiskripsikan sesuai permasalahan yang meliputi perhatian siswa,
ctivitas siswa, dan prestasi belajar siswa.
c. lahap analisis yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori-
tisori yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang tahap primer,
kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi
20
sebaj
a. Ii
s<
2
2rhatian siswa, aktivitas belajar siswa, dan hasil atau prestasi belajar
swa.
d. 1 ahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil
iterprestasi. Evaluasi hasil belajar diberikan melalui post test dan alat
milaiannya dibuat sesuai dengan kisi-kisi instrumen soal pada mata
Jajaran Pendidikan Agama Islam.
Adapun indikator penilaian observasi/pengamatan pada siswa adalah
;ai berikut:
idikator aktivitas siswa
Aktivitas merupakan kegiatan, kesibukan, keaktifan; keija atau
suatu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian (Yuliawan,
)06:25). Adapun indikator aktivitas dimaksud dalam penelitian ini
a< Ialah sebagai berikut:
Mempraktekkan bacaan shalat
Mempraktekkan gerakan shalat
Mengeij akan soal formatif
Adapun dalam memperoleh nilai atau skor dari hasil pengamatan
sngan menggunakan tabel data sebagai berikut:
Tabel: 1.1 Skor pengukuran aktivitas belajar
K eterangan indikator nilai:
E (Baik) = skor nilai 3
C (Cukup = skor nilai 2
K (Kurang) = skor nilai 1
b. Ii dikator prestasi belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan
s<cara klasikal, peneliti mentargetkan seorang siswa telah tuntas
bdajar bila secara klasikal telah mencapai indikator 80 % dengan nilai
n ta-rata kelas 7,0 dan secara individu mencapai Kriteria Ketuntasan
N[inimal6,0.
Adapun pengukuran untuk mencari skor prestasi belajar dengan
irenggunakan tabel data sebagai berikut:
Tabel: 1.2 Skor pengukuran prestasi belajar
No Skor Interval Frekuensi Prosentase
1. 7 0 -8 0 Baik
%
2. 5 0 -6 9 Cukup %
4 0 -4 9 Kurang %
Jumlah
Sedangkan dalam pengolahan data yang diperoleh dari lapangan
dongan menggunakan rumus sebagai berikut:
= y — x i o o %
22
Keterangan:
1 = Prosentase
' = Frekuensi
Jumlah total skor (Maskur, 2004:24).
H. Sistemat ka Penulisan
Sisi ematika penulisan dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam
setiap bab dibagi lagi menjadi beberapa sub bab sebagai perincian
perbab yang merupakan suatu gambaran yang mencerminkan isi lima bab
atas bab
kandungi m judul skripsi. Isi masing-masing sub bab menerangkan bagian-
bagian jang termaktub dalam isi bab. Pembagian ini dilakukan untuk
memperr ludah pembahasan, telaah, analisis atas masalah-masalah yang lebih
mendalam serta sistematis sehingga mudah dipahami. Adapun sistematika
pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan, keguanaan penelitian, definisi
istilah/operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Menjelaskan tentang prestasi belajar yang memuat pengertian
prestasi belajar, prestasi belajar, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar. Pendidikan Agama Islam yang
memuat pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar
BAB III
BAB IV
BABY
shalat yang memuat tentang pengertian shalat, syarat wajib shalat,
syarat sah shalat, rukun shalat, macam-macam shalat, pembagian
waktu shalat fardhu, serta bacaan dan gerakan shalat fardhu,
metode demonstrasi yang memuat pengertian metode demonstrasi,
landasan/dasar metode demonstrasi, urgensi metode demonstrasi,
kelebihan metode demonstrasi, kelemahan metode demonstrasi,
langkah-langkah metode demonstrasi.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi tentang pelaksanaan penelitian yang memuat; diskripsi
pelaksanaan siklus 1, diskripsi pelaksanaan siklus 2 dan seterusnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menguraikan deskripsi persiklus refleksi keberhasilan dan
kegagalan, serta pembahasan tiap siklus.
PENUTUP
Merupakan bagian akhir penulisan yang terdiri dari kesimpulan
KAJIAN TEORI BAB II
A. Prestasi
1. Pen;
Belajar
;;ertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil baik yang dicapai (Zulfajri, tt:670). Sedangkan
bela ar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
denjjan lingkungan (Ruslan, 1989:7).
Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha
atau aktivitas. Prestasi tidak akan pernah berhasil tanpa suatu usaha baik
berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan (www.pengaruh beasiswa
terhadap prestasi [email protected]). Prestasi berarti pengusaan
pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh
(Poerwodarminto, 1984:730).
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
itan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
asi merupakan hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar siswa
t diketahui setelah diadakan evaluasi, hasil dari evaluasi dapat
tperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
pres:asi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. guru
kegi
pres
dap*
2. Uku ran Prestasi Belajar
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Siste m Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Non tor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
jenjing pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan
denj ;an mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SK .) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nas onal Pendidikan (BSNP). Dalam KTSP mengatur tentang Kriteria
Keti ntasan Minimal (KKM), standar kenaikan kelas (SKK), dan Standar
Kriti :ria Kelulusan (SKL).
Pengukuran dari hasil atau prestasi belajar siswa berdasarkan Kriteria
Keti ntasan Minimal (KKM), standar kenaikan kelas (SKK), dan Standar
Kriti :ria Kelulusan (SKL) yang telah ditetapkan pada Kurikulum Tingkat
Satu an Pendidikan (KTSP). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar
adai ih tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelaaran oleh siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan
minimal belajar ini ditetapkan dengan memperhatikan (1) Tingkat esensial
(kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh
siswi; (2) Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator
pencapaian kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) Tingkat
kemimpuan (intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) ketersediaan
26
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat 1 tentang Standar
Nas onal Pendidikan, maka peserta didik dinyatakan lulus sekolah apabila
tela) memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang ada di
i ekolah.
b. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
>elajaran, kelompok mata pelajaram agama dan akhlak mulia,
:ewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus ujian akhir sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
] lengetahuan dan teknologi.
d. ] mlus ujian nasional atau UASBN.
3, Fak tor-faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar
Keberhasilan atau prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faklor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya
atau lingkungannya. Di bawah ini akan peneliti jelaskan secara rinci dari
mas ng-masing faktor sebagai berikut:
a. 1 ’aktor-faktor dalam diri individu
Banyak faktor yang ada pada diri individu atau siswa yang
mempengaruhi usaha dan keberhasilan atau prastasi belajarnya.
] 'aktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah, aspek rohaniah,
kondisi intelektual, dan ketrampilan yang dari individu (siswa)
) Aspek jasmaniah
Aspek ini mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari
individu. Tiap orang memilki kondisi fisik yang berbeda, ada yang
tahan belajar selama lima atau enan jam terus-menerus, tetapi ada
juga yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi fisik menyangkut
pula kelengkapan dan kesehatan indra penglihatan, pendengaran,
perabaan, penciuman, dan pencecapan. Indra yang paling penting
dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. Sesorang yang
penglihatan atau pendengarannya kurang baik akan berpengaruh
kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajarnya. Kesehatan
merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan atau prestasi belajar.
^) Aspek rohaniah (psikis)
Aspek rohaniah tidak kalah pentingnya dalam beajar ataupun
pencapaian prestasi belajar dengan aspek jasmaniah. Aspek psikis
menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan
intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif individu
termasuk juga motivasi dalam belajar. Untuk kelancaran belajar
bukan hanya ditunutt kesehatan tetapi juga yang terbebas dari
tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan-gangguan
perasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang menggangu, frustasi,
konflik-konflik psikis. Individu (siswa) yang sehat rohaniahnya
28
b.
sehingga ia dapat mencapai keberhasilan atau prestasi belajar yang
baik.
) Kondisi intelektual
Kondisi ini juga sangat berpengaruh terhadap prestasi atau
keberhasilan belajar. Kondisi ini menyangkut tingkat kecerdasan,
bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan. Juga
termasuk kondisi intelektual adalah penguasaan siswa akan
pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu.
-) Ketrampilan yang dimilikinya
Keberhasilan atau prestasi belajar juga dipengaruhi oleh
ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya, seperti ketrampilan
membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengeijakan tugas-
tugas, dan lain sebagainya. Ketrampilan-ketrampilan tersebut
merupakan hasil belajar sebelumnya.
7aktor-faktor lingkungan
Prestasi atau keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh
aktor-faktor di luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-
>sikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat (Sukmadinata, 2003:163).
) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada
psikologis yang ada pada keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sampai dengan prestasi belajar anak. Termasuk
faktor fisik dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan
ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada,
suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga
suasana lingkungan disekitar rumah.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota-
anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan
memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar
dari anak. Sebaliknya keluarga yang miskin dengan sumber bacaan
dan tidak senang membaca kurang atau tidak bisa mendorong
anak-anaknya untuk senang membaca.
2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi
perkembangan dan prestasi belajar para siswa. Lingkungan ini
meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampus,
sarana prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media
belajar, dan sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut
hubungan siswa dengan teman-temannya, guru serta staf sekolah
yang lain. Lingkungan juga menyangkut lingkungan akademis,
yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai
30
Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana
dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi
suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong perhatian,
aktivitas, dan prestasi belajar para siswanya.
) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat di mana siswa atau individu berada
juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya.
Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup, terhadap lembaga-lembaga pendidikan dan
sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh
yang positif terhadap semangat, perkembangan dan prestasi belajar
generasi mudanya.
B. Pendidi <an Agama Islam
1. Penj ertian Pendidikan Agama Islam
Untuk memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua
sudu: yaitu dari sisi yuridis dan dari sisi makna atau pendapat para ahli
Seca 'a makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam diartikan
;ai berikut:
a. 2 akiah Daradjat
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama
c.
e.
1
j ada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
I andangan hidup (Daradjat,1989: 87).
Mansyur
Pendidikan Agama adalah usaha sadar untuk menyiapkan
{enerasi muda dalam meyakini, memahami, mengahayati ajaran agama
melalui kegiatan bimbingan, didikan atau latihan (Mansyur, 1985:1).
Hamdani Ihsan
Pendidikan Agama adalah bimbingan jasmani, rohani
l erdasarkan hukum-hukum agama (Ihsan,1985:15).
d. Zuhairini
Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis
( an pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup
esuai dengan ajaran Islam (Zuhairini, 1983: 27).
dimad Tafsir
Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang
epada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
jaran Islam (Tafsir, 1994: 8).
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses
trasler nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi
muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika menyebut
pent idikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu; pertama adalah mendidik
32
adalah mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang
ben pa pengetahuan tentang ajaran Islam.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
meryiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
sehingga mengimani, ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan
unti k menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
ken kunan atar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan
bangsa (Diknas, 2002: 3).
Secara yuridis bisa dilihat dari rumusan dari Udang-undang RI
N onor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah: Mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
tanggungjawab (Undang-undang RI Nomor 20,2003:8).
Pendidikan di Indonesia adalah bertujuan mempersiapkan manusia
hide nesia menuju masyarakat madani yang diridhai Tuhan. Yaitu manusia
yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan akhlak tinggi, kreatif,
mandiri, toleransi, kerja keras, serta menjunjung tinggi harkat dan
marabat manusia. Inilah yang semestinya tujuan dari segala aktifitas
pem idikan yang dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pem idikan selalu dikaitkan dengan unsur filsafat dan budayanya suatu
Melihat dari rumusan di atas, nampak bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religius dan bekeija keras, serta mandiri dan juga
menjadi warga negara yang baik, dan diharapkan tidak ketinggalan dengan
dun a perkembangan global. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tuju m pendidikan di Indonesia adalah membnetuk manusia yang beriman,
beri mu dan berteknologi serta mampu berkiprah di dunia global. Hal ini
meripakan garapan dari tujuan pendidikan yang mempunyai basis agama,
m ala Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang penting yang
diajarkan disekolah-sekolah sebagai langkah awal untuk membentuk
mar usia yang bertaqwa dan bernegara yang baik.
2. Das ar-dasar Pendidikan Agama Islam
Adapun dasar atau landasan penyelenggaraan Pendidikan Agama
Islam di sekolah dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya adalah
asps k normatif, aspek psikologis, aspek historis, dan aspek yuridis
(Thoha,1998:32).
a. Aspek Normatif
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang secara langsung atau tidak
angsung mewajibkan umat Islam melaksanakan pendidikan,
diususnya pendidikan Agama. Itulah yang dimaksud dasar normatif
pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Adapun kewajiban
nelaksanakan Pendidikan Agama Islam itu ditujukan kepada:
) Kewajiban bagi orang tua mendidik anaknya. Sebagaimana Firman
34
l i i j j ijii ^ i i i j
iji t^ i; ^ i r 4.k
„ ’ " t r ' '*1 ' * »- v4» »1" , f „f. 2> „„v - rr ,j»Jbj^l L« 4JJI (J^yaju j iiJLiu J i^ lp 45oJlo l^ k - 3 jb > t> -ij
- j , - , .» x
® O j» . 0
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Departemen Agama RI,1994: 951).
:) Kewajiban bagi setiap muslim untuk belajar agama. Sebagaimana
Firman Allah SWT QS. At-Taubah ayat 122 :
^ 3 (j* ^
, ,'u ? * * , .1. , 1 j • •*(, ' (f . i >5''A - ■ Tt ~
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Departemen Agama RI,1994: 301).
) Kewajiban mengajarkan agama kepada orang lain. Sebagaimana
Firman Allah SWT QS. Ali Imran ayat 104 :
b.
dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” (Departemen Agama RI,1994: 93).
Aspek Psikologis
Menurut ilmu jiwa agama, agama merupakan fenomena kehidupa
manusia, karena agama mempunyai pengaruh yang sangat besar pada
t ikap dan tingkah laku serta keadaan hidup manusia pada umumnya (Thoha,1998:39).
Apek kejiwaan dari agama tidaklah lengkap kalau tidak merujuk
>ada ilmu jiwa dari sudut pandang Al-Qur’an, Al-Qur’an menyatakan
>ahwa dorongan beragama merupakan dorongan yang alamiah.
Sebagaimana firman Allah QS. Ar-Rum ayat 30 :
)!
J J J !
jja3 JjJl4i)l
(JiAlJ
j i i l i
5 j J J \ T j k j j j j d
. Irtinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama , Ulah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” i Departemen Agama RI,1994: 645).
Dalam ayat ini Allah mengemukakan bahwa dalam fitrah
nanusia, yakni dalam penciptaan dan tabiat dirinya terdapat kesiapan
ilamiah untuk memahami keindahan ciptaan Allah dan menjadikannya
sebagai bukti tentang adanya Allah dan keesaan-Nya (Najati, 1985:
36
Aspek Historis
Berdasarkan sejarah, agama Islam tumbuh dan berkembang
bersamaan dengan datangnya Islam, hal ini terjadi sejak Nabi
] duhammad SAW mendakwahkan ajaran agama Islam kepada
masyarakat di sekitarnya yang dilaksanakan secara bertahap, mulai
< ari keluarganya, sahabatnya, kemudian masyarakat sekitarnya.
Ajaran dakwah Nabi tidak terlepas dari pendidikan Islam, karena
tugas utama Nabi ialah dakwah (menyeru) manusia agar mau masuk
Islam, sebagaimana tersebut dalam firman Allah QS. Saba’ ayat 28 :
^ b J I JLj j I 431*^= S/j Uj
rtinya : “Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui”
(Departemen Agama RI, 1994: 688).
Untuk tugas dakwah ajaran-ajaran Islam harus disampaikan, agar
< ifahami, dihayati dan selanjutnya dapat diamalkan. Proses dari
penyampaian ajaran sampai pemahaman, penghayatan dan
pengamalan, itulah yang disebut pendidikan Islam. Dalam rentangan
sejarah yang panjang, di mana dunia Islam semakin luas terjadilah
] roses Islamisasi dan sekaligus pendidikan Islam bagi bangsa-bangsa
d. Aspek Yuridis
Aspek yuridis merupakan kekuatan hukum dalam pelaksanaan
jendidikan agama. Karena Indonesia adalah negara hukum, maka
; eluruh aspek kehidupan manusia termasuk kegiatan pendidikan agama
harus didasarkan pada hukum (undang-undang) yang berlaku. Untuk
:tu perlu ditinjau hal-hal yang berkaitan dengan hukum yang melandasi
pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini ada dua landasan
yaitu landasan idiil dan landasan operasional (Thoha,1998:59).
) Landasan Idiil
Terwujudnya kehidupan beragama bagi seluruh rakyat
Indonesia menjadi suatu cita-cita (Idiil) para pendiri Republik.
Cita-cita itu dituangkan dalam UUD 1945, sehingga dapat disebut
sebagai landasan idiil, yang mengandung nilai-nilai dasar.
Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan idiil dan
konstitusional bagi kehidupan beragama. Karena pancasila
merupakan sumber segala sumber hukum dan UUD 1945
merupakan dasar hukum yang baru merupakan aturan-aturan
pokok, maka untuk operasionalnya diperlukan aturan-aturan
penyelenggaraan dari aturan pokok tersebut, yang selanjutnya
disebut landasan operasional.
!) Landasan Operasional
Landasan operasional merupakan dasar yang secara langsung
38
pendidikan formal maupun non formal yang ada di Indonesia.
Adapun undang-undang terbaru yang memuat tentang pendidikan
agama yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
3. Tuj lan Pendidikan Agama Islam
Tentang tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari para
pem apat tokoh-tokoh pendidikan muslim. Misalnya saja dari tujuan
pen< idikan Islam Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibani salah seorang
ahli pendidikan Islam memberikan ciri dan prinsip-prinsip umum yang
dijai ikan landasan dasar untuk mencapai tujuan utama cita-cita pendidikan
Islam, maka pendidikan harus mampu melahirkan kekuatan tiga dimensi
saling terkait dengan yang lainnya, dimensi tersebut adalah: yanj
a.
b.
c.
Dimensi Imanitas yang dapat mendudukan harkat dan martabat manusia sebagai hamba Allah yang tertinggi di dunia serta punya daya lahan terhadap ujian hidup dan berpijak pada kebenaran.
Dimensi jiwa dan pandangan hidup Islam yang membawa cita i ahmatal liTalamiin.
Dimensi kemajuan yang akan memanjatkan manusia tangguh terhadap spa yang dititahkan oleh Allah dan terhadap segala kejadian suatu perubahan yang ada (Rosyadi, 2004: 161).
Pandangan tentang tujuan Pendidikan Agama Islam lain juga
dike mukakan oleh Athiyah Al-Abrasyi, beliau menyatakan bahwa tujuan
pokok dari pada dasarnya adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan
jiwa peserta didik, sedanghkan Naquib al-Attas yang dikutip oleh Hasan
Langgulung tujuan pendidikan Islam adalah tercapainya kesempurnaan
manrsia melalui pendekatan spiritual dengan melakukan berbagai aktifitas
Sedangkan dalam konsep Al-Qur’an disebut ulul al-bab, pengajaran
Islam pada dasarnya adalah berorientasi untuk menjadikan manusia yang
mempunyai ilmu dan peka terhadap perkembangan jaman (Tim Depag:
2004: 35). Salah satu tujuan pengajaran Agama Islam di sekolah adalah
membentuk dan mengembangkan keimanan serta menjadikan khalifah di
burr i sebagai manusia yang kreatif, inovatif yang dilandasi dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam kosep Al-Qur’an disebut ulul al-baab,
pen gajaran Islam pada dasarnya adalah berorientasi untuk menjadikan
marusia yang mempunyai ilmu dan peka terhadap perkembangan jaman
(Tii i Depag, 2004: 35).
Secara formal tujuan pendidikan Islam tentu mengacu kepada cita-
cita bangsa Indonesia yang dituangkan ke dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 yang
menyebutkan:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mei ibentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mara Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab” (Undang- Undang Nomor 20,2003: 9).
Tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan di atas mencakup
beterapa aspek penting terhadap peserta didik dalam kehidupan
masyarakat. Yaitu manusia yang berkepribadian yang utuh, berilmu yang
profesional, kreatifitas yang tinggi dalam upaya membentuk kemandirian
40
bert inggung jawab atas keberadaan dirinya dan masa depan bangsa dan
negira (Sakir, 2008: 144).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah membentuk manusia
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai ilmu
pengetahuan dan mampu mengembangkan potensinya dengan teknologi
untuk kesejahteraan umat manusia sebagai kodratnya sebagai kholifah di
bumi.
C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas III Sekolah Dasar
Kirikulum Pendidikan Agama Islam pada kelas III sekolah dasar
dimaks id adalah standar kompetensi yang pada silabus dan dijabarkan dalam
rencam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
iapun standar kompetendi dasar materi Pendidikan Agama Islam pada
kelas 111 sekolah dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP sebagai berikut:
1. Kurikulum Pendidikan Agama Islam kelas III semester I dengan standar
kompetensi sebagai berikut:
a. Mengenal kalimat dalam Al-Qur’an, dengan kompetensi dasar
membaca kalimat dalam Al-Qur’an, dan menulis kalimat dalam Al-
b. Mengenal sifat wajib Allah, dengan kompetensi dasar menyebut lima
i ifat wajib Allah, mengartikan lima sifat wajib Allah, dan menghayati
lima sifat wajib Allah.
c. Membiasakan perilaku terpuji, dengan kompetensi dasar menampilkan
perilaku percaya diri, menampilkan perilaku tekun, dan menampilkan
perilaku hemat.
d. 1 Melaksanakan salat dengan tertib, dengan kompetensi dasar menghafal
bacaan salat dan menampilkan keserasian gerakan dan bacaan salat.
2. Kur kulum Pendidikan Agama Islam kelas III semester II dengan standar
korrpetensi sebagai berikut:
a. Mengenal ayat-ayat Al-Qur’an, dengan kompetensi dasar membaca
liuruf Al-Qur’an dan menulis huruf Al-Qur’an.
b. 1 Mengenal sifat mustahil Allah, dengan kompetensi dasar menyebutkan
: ifat mustahil Allah dan mengartikan sifat mustahil Allah SWT.
c. Membiasakan perilaku terpuji, dengan kompetensi dasar menampilkan
perilaku setia kawan, menampilkan perilaku kerja keras, menampilkan
perilaku penyayang terhadap hewan, dan menampilkan perilaku
penyayang terhadap lingkungan.
d. Melakukan salat fardu, dengan kompetensi dasar menyebutkan salat
42
D. Materi Shalat
1. Pengertian Shalat
Ahli fiqih mengartikan shalat menurut bahasa berarti do’a,
sediingkan menurut istilah yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa
perkataan dan beberapa perbuatan (gerak) yang dimulai dengan takbir dan
dialhiri salam dengan syarat-syarat yang ditentukan (Rosyid, 1990:64).
Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang mengungkapkan tentang
perintah kewajiban shalat misalnya:
l i l i
t ii3
MS j^ J l
l l j i
& f
j
p
ililf
oi
i^Lsli j&sUit
.g t vJ a3 Artinya : “Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Departemen Ag«ma RI,1994:138).
s jiS J i Z u l JT <>j ' ^ s'
i u ytiju ablj al)! J5 JtJj
t
Maksud dari ayat tersebut di atas adalah bahwasannya shalat
menpakan sebuah kewajiban yang dibatasi oleh waktu-waktu tertentu,
yang tidak boleh terlambat mengerjakannya.
2. Syarat Wajib Shalat
Kewajiban shalat itu diberikan atas orang yang memenuhi syarat-
syarat yaitu Islam, berakal, suci, balig (Imam Taqiyuddin Abi Bakrin, tt:
82). Sebagaimana sabda nabi yang artinya “pernah diangkat (kewajiban
dibf baskan) dari 3 kelompok, dari orang yang tidur sehingga bangun, dari
anac sampai bermimpi (baligh) dari orang gila sampai berakal” (HR Abu
Dat d dan Timidzi).
3. Syarat Sah Shalat
Shalat dianggap sah menurut syara’ apabila dilakukan dengan
memenuhi persyaratan tertentu yaitu : suci badan dari hadast dan najis,
menutup aurat dengan pakaian yang bersih, mengetahui waktunya
ma« uknya waktu sholat, menghadap kiblat (Rosyid, 1990:76-79).
4. Ru am Shalat
Rukun shalat ada 17 perkara, yaitu : niat, berdiri, jika mampu,
tak >irotul ihrom, membaca surat al-fatihah, ruku’, tuma’ninah pada ruku’,
i'tidal, tum a’ninah pada i 'tidal, sujud, tum a’ninah pada sujud, duduk di ant ir dua sujud, tuma’ninah pada duduk di antara dua sujud, duduk akhir,
44
5. Mai am-macam Shalat
Ada lima macam shalat, yaitu :
a. Shalat fardlu ain, yaitu shalat wajib lima waktu sehari-semalam, misalnya : shalat subuh, shalat dhuhur, shalat ashar, shalat maghrib,
i halat isya’.
b. Shalat fardlu kifayah, misalnya : shalat jenazah.
c. Shalat sunnah, misalnya : shalat fajar, shalat idul fitri, shalat idul adha,
; halat kusuf, shalat istiqa’, sujud tilawah, dan lain-lain.
d. Shalat fadhail (keutamaan), misalnya : 2 rekaat sesudah wudlu, ahiatul masjid, shalat dhuha, tahajut, shalat tarawih, shalat rowatib.
e. Shalat nawafll (sukarela), misalnya : shalat sebelum dan sesudah perjalanan jauh, shalat istiharah, shalat hajat dan lain-lain (Basyarahil,
t: 59-60).
6. Pen ibagian Waktu Shalat Fardhu
Shalat fardhu dibagi menjadi 5 macam dan lima waktu yaitu zuhur,
ash?r, maghrib, isya’, dan subuh.
7. Bac aan Dan Gerakan Shalat Fardhu
Menurut ajaran Rasulullah saw, shalat harus dikerjakan sesuai
den; $an rukun san syarat sah shalat. Shalat harus dilaksanakan serasi antara
gerakan dan bacaan shalat. Keserasian anatara gerakan dan bacaan shalat,
anatara lain: