• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG

ANALISIS KEBUTUHAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PERKULIAHAN E- LEARNING PADA MATA KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

RINGKASAN ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Urgensi Penelitian ... 4

E. Rencana Target Luaran Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Umum Tentang Analisis Kebutuhan ... 6

B. Tinjauan Umum Tentang Multimedia Interkatif... 6

C. Tinjauan Umum Tentang Perkuliahan E-Learning ... 7

D. Tinjauan Umum Tentang Mata Kuliah Landasan Kependidikan ... 8

E. Roadmap Penelitian ... 9

BAB III. METODE PENELITIAN ... 10

A. Jenis Penelitian ... 10

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 10

C. Lokasi Penelitian ... 10

D. Teknik dan instrumen Pengumpulan Data ... 11

E. Uji Keabsahan Data... 12

F. Teknik Pengolahan Data ... 12

G. Teknik Analisis Data ... 13

H. Rencana Penelitian ... 13

BAB IV. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .... 14

A. Rencana Anggaran Biaya ... 14

B. Jadwal Penelitian ... 15

REFERENSI ... 16

(3)

RINGKASAN

Pemerintah membuat kebijakan melakukan proses belajar mengajar dari rumah atau secara daring selama masa pandemi. Pembelajaran daring dianggap sebagai alternatif di masa pandemi Covid-19 dan sebuah terobosan dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran secara daring dinilai lebih fleksibel, efisien, dan praktis dalam hal menyebarkan konten pembelajaran, serta dalam segi waktu.

Meskipun pembelajaran daring dinilai memiliki kelebihan dan terlihat menyenangkan karena dapat dilakukan dari rumah, namun hal tersebut tidak mudah dilakukan. Selama belajar dirumah, mahasiswa dibebankan tugas lebih besar jika dibandingkan saat pembelajaran tatap muka. Keterbatasan kuota dan jaringan internat yang tidak stabil juga menjadi kendala dalam pembelajaran daring. Terlebih bagi dosen dalam melaksanakan perkuliahan. Dosen dituntut untuk mampu beradaptasi terutama dari segi penggunaan perangkat, media, dan metode pembelajaran agar CPL-Prodi dan CPMK tetap tercapai. Berdasarkan studi lapangan, salah satu mata kuliah wajib yang penting untuk diajarkan adalah mata kuliah Landasan Kependidikan. Namun, selama ini mata kuliah tersbeut masih dilaksanakan secara tatap muka, media pembelajaran yang digunakan juga masih sebatas pada slide power point yang ditayangkan dan tidak memuat materi secara rinci, sehingga mengharuskan dosen untuk menjelaskan. Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan dosen adalah dengan melakukan inovasi pada konten-konten perkuliahan e-learning mata kuliah Landasan Kependidikan. Untuk dapat melakukan inovasi, khsuusnya mengembangkan media pembelajaran menjadi multimedia interaktif diperlukan analisis kebutuhan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa dan dosen terhadap multimedia interaktif untuk perkulihan e-learning pada mata kuliah lanadasan kependidikan. Analisis kebutuhan dilakukan agar dapat mempermudah dosen dalam mengembangkan multimedia interaktif dan juga dapat membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman konsep perkuliahan dengan tepat sesuai dengan CPL-Prodi dan CPMK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang pengolahan datanya dilakukan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP semester I dan dosen pengampu mata kuliah landasan kependidikan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling.

Instrument pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, angket, lembar wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisis data penelitian mengadaptasi dari penelitian Miles dan Huberman. Adapun luaran yang akan dihasilkan melalui penelitian ini adalah satu artikel ilmiah yang dimuat dalam Proceeding International dan satu artikel yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan LPPM Unila.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, Perkuliahan E-Learning, Covid-19, Landasan Kependidikan

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan pemerintah saat ini mengharuskan proses belajar mengajar dilaksanakan secara daring dengan mengikuti SE Mendikbud nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan SE Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar dari rumah (BDR) selama darurat Covid-19. Sesuai dengan kebijakan tersebut, sejak bulan Maret 2020 seluruh aktivitas perkuliahan di Universitas Lampung dilaksanakan dari rumah atau secara daring. Pembelajaran daring merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh atau pendidikan jarak jauh, dimana pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya dilakukan melalui jaringan internet (Bakia et al., 2012; Bartley & Golek, 2004; FitzPatrick, 2012; Mustofa et al., 2019). Selain sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19, pembelajaran daring juga dinilai sebagai sebuah terobosan baru dalam kegiatan pembelajaran.

Proses pembelajaran secara daring dinilai lebih fleksibel, efisien, dan praktis dalam hal menyebarkan konten pembelajaran, serta dalam segi waktu. Untuk dapat melakukan perkuliahan secara daring, dosen dan mahasiswa tidak perlu hadir dalam ruang kelas (Adijaya & Santosa, 2018; Bakia et al., 2012). Meskipun pembelajaran daring dinilai memiliki kelebihan dan terlihat menyenangkan karena dapat dilakukan dari rumah, namun hal tersebut tidak mudah dilakukan. Selama belajar dirumah, mahasiswa dibebankan tugas lebih besar jika dibandingkan saat pembelajaran tatap muka. Keterbatasan kuota dan jaringan internat yang tidak stabil juga menjadi kendala dalam pembelajaran daring. Terlebih bagi dosen dalam melaksanakan perkuliahan.

Dosen dituntut untuk mampu beradaptasi terutama dari segi penggunaan perangkat, media, dan metode pembelajaran agar CPL-Prodi dan CPMK tetap tercapai.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, hasil survei pembelajaran daring yang dilakukan oleh Dirjen Dikti Kemendikbud, menyatakan bahwa kuliah daring selama pandemi Covid-19 dirasa tidak efektif oleh sebagian besar kalangan mahasiswa. Hasil survei tersebut melibatkan 237.193 mahasiswa di 32 provinsi pada akhir Maret 2020

(5)

lalu dan 90% responden mahasiswa ingin kuliah tatap muka, dikarenakan koneksi internet yang tidak stabil, biaya kuota internet yang tidak sedikit, dan tugas yang terlalu banyak. Selain itu, (Sujanarko et al., 2020) dari hasil laporan survei kepuasan mahasiswa pada pembelajaran daring semester genap 2019/2020 menunjukkan bahwa media pembelajaran daring yang dominan dipakai oleh dosen adalah whatsapp.

Menegaskan survei tersebut, (Institut Pendidikan Indonesia, 2020) dari hasil monitoring dan evaluasi perkuliahan jarak jauh menunjukkan bahwa 66,9% dosen menggunakan aplikasi grup whatsapp untuk perkuliahan jarak jauh. Hal ini dibsebabkan karena 21.3% dosen menyatakan bahwa pengetahuan tekhnologi pembelajaran yang dimiliki dosen kurang mumpuni dalam melaksanakan perkuliahan online. Selain itu, sebanyak 62,2% mahasiswa antusias dalam pembelajaran daring tapi terkendala dikarenakan akses internet.

Berkaitan dengan hal tersebut, seorang dosen mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan perkuliahan secara daring dengan menyediakan dan memfasilitasi mahasiswa dalam belajar. Salah satu mata kuliah yang penting untuk diajarkan untuk mahasiswa semester awal adalah mata kuliah Landasan Kependidikan. Mata kuliah Landasan Kependidikan merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP sebagai salah satu syarat untuk menjadi guru/pendidik yang profesional. Mata kuliah ini berperan sebagai dasar kemampuan bagi mata kuliah lainnya, seperti Psikologi Pendidikan, Belajar dan Pembelajaran, BK dan ABK di Sekolah, Manajemen Pendidikan, Kurikulum dan Pembelajaran, dan Evaluasi Pendidikan. Sehingga mahasiswa perlu memahami dan menguasi konsep pembelajaran dengan baik. Berdasarkan pembelajaran selama ini pada mata kuliah Landasan Kependidikan di Universitas Lampung masih dilaksanakan secara tatap muka, media pembelajaran yang digunakan juga masih sebatas pada slide power point yang ditayangkan dan tidak memuat materi secara rinci, sehingga mengharuskan dosen untuk menjelaskan.

Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan dosen dalam menyelenggarakan kebijakan perkuliahan secara daring agar pelaksanannya bisa berjalan dengan optimal adalah dengan melakukan inovasi pada konten-konten perkuliahan e-learning mata

(6)

kuliah Landasan Kependidikan. Untuk dapat melakukan inovasi, khsuusnya mengembangkan media pembelajaran menjadi multimedia interaktif diperlukan analisis kebutuhan. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan bahwa melakukan anlisis kebutuhan merupakah hal yang penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui kebutuhan bahan dan media ajar yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Arpan et al., 2018). Lebih spesifik (Haque, 2014) berpendapat bahwa dengan melakukan analisis kebutuhan seorang pendidik dapat menentukan tujuan pembelajaran, membantu dalam pemilihan konten ajar, memodifikasi silabus, metodologi, dan pendekatan pembelajaran.

Berdasarkan literatur diatas, analisis kebutuhan memainkan peran penting di dalam pengajaran dikarenakan melalui analisis kebutuhan, dosen, mahasiswa, konten perkuliahan termasuk media pembelajaran dapat terhubung dengan harmonis guna meningkatkan proses pembelajaran mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan analisis kebutuhan multimedia interaktif perkuliahan e-learning pada mata kuliah landasan kependidikan. Penelitian ini merupakan tahapan pertama dari serangkaian penelitian dalam proses pengembangan multimedia interaktif perkuliahan e-learning. Analisis kebutuhan mahasiswa dan dosen akan menjadi fokus awal dalam merancang dan mengembangkan multimedia interaktif. Penelitian ini penting untuk dilakukan guna mempermudah dosen dalam mengembangkan multimedia interaktif dan juga dapat membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman konsep perkuliahan dengan tepat sesuai dengan CPL-Prodi dan CPMK. Kedepanya diharapkan rumusan yang dihasilkan akan digunakan untuk menyusun dan mengembangkan konten ajar dan multimedia interaktif guna membantu dosen dalam proses perkuliahan e-learning.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus penelitian ini adalah analisis kebutuhan mahasiswa dan dosen terhadap multimedia interaktif untuk perkulihan e-learning pada mata kuliah lanadasan kependidikan, dengan sub fokus penelitian meliputi:

1. Karakteristik gaya belajar mahasiswa.

(7)

2. Alat belajar (handphone dan/ laptop) yang dipakai mahasiswa dan dosen dalam perkulihan e-learning.

3. Media belajar (whatsapp, zoom, vclass, siakadu, google classroom, google meet, e- mail, dll) yang dipakai mahasiswa dan dosen dalam perkulihan e-learning.

4. Kendala yang dialami mahasiswa dan dosen selama perkulihaan e-learning.

5. RPS dan kontrak kuliah landasan kependidikan yang ada sudah relevan/belum untuk perkuliahan e-learning.

6. Metode belajar daring yang paling dibutuhkan dan memudahkan dalam proses belajar.

7. Format penyampaian materi pembelajaran yang dibutuhkan dan memudahkan dalam proses belajar.

8. Konten-konten yang perlu ditambahkan pada media pembelajaran agar dapat memahami konsep pembelajaran dengan baik.

9. Respon mahasiswa dan dosen terkait pengembangan media pembelajaran interaktif sebagai salah satu referensi untuk mendukung kegiatan perkuliahan daring pada mata kuliah landasan kependidikan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa dan dosen terhadap multimedia interaktif untuk perkulihan e-learning pada mata kuliah lanadasan kependidikan.

D. Urgensi Penelitian

Penelitian ini penting untuk dilaksanakan guna mempermudah dosen dalam mengembangkan multimedia interaktif dan juga dapat membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman konsep perkuliahan dengan tepat sesuai dengan CPL-Prodi dan CPMK. Kedepanya diharapkan rumusan yang dihasilkan akan digunakan untuk menyusun dan mengembangkan konten ajar dan multimedia interaktif guna membantu dosen dalam proses perkuliahan e-learning. Selain itu, penelitian ini secara praktis dapat menjadi bahan evaluasi bagi seluruh lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran daring khususnya pada mata kuliah landasan kependidikan,

(8)

peserta didik dapat lebih termotivasi dalam belajar meskipun dilaksanakan secara daring, serta pendidik dapat melaksanakan pembelajaran daring dengan tetap memberikan materi pelajaran yang dapat mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.

E. Rencana Target Luaran Penelitian

Capaian utama pada penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan mahasiswa dan dosen terhadap multimedia interaktif untuk perkulihan e-learning pada mata kuliah lanadasan kependidikan. Lebih lajut, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi seluruh lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran daring. Secara konteks yang lebih luas penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan konten ajar dan multimedia interaktif guna membantu dosen dalam proses perkuliahan e-learning mata kuliah landasan kependidikan.

Berdasarkan uraian tersebut maka target luaran yang akan dihasilkan melalui penelitian ini adalah satu artikel ilmiah yang dimuat dalam ACM – International Conference Proceeding Series (ICPS) dan satu artikel yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan LPPM Unila.

(9)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan (need analysis/assesment) merupakan proses untuk menentukan prioritas kebutuhan. Menegaskan hal tersebut, (Morrison et al., 2013) mendefinisikan kebutuhan (need) sebagai suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan/diinginkan dengan kondisi yang sebenarnya. Keinginan merupakan harapan ke depan atau cita-cita yang terkait dengan pemecahan terhadap suatu masalah.

Sejalan dengan hal tersebut (English & Kaufman, 1975) mengemukakan bahwa analisa kebutuhan adalah alat untuk mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan yang tepat. Analisis kebutuhan mengidentifikasi masalah atau kebutuhan dan kemudian melanjutkan untuk mengidentifikasi tujuan, isi, implementasi, populasi sasaran dan hasil intervensi (Morrison et al., 2013). Lebih lanjut, (Nazarudin, 2020) menyatakan bahwa analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk mengidentifikasi faktor- faktor pendukung dan penghambat (kesenjangan) proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran (goals and objectives) yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan (Nazarudin, 2020). Menegaskan hal tersebut (English & Kaufman, 1975) mengungkapkan bahwa analisis kebutuhan berkaitan erat dengan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Adapun langkah-langkah analisis kebutuhan dalam mendisain pembelajaran menurut Glasgow dalam (Nazarudin, 2020) yaitu berupa kegiatan yang dimulai dari tahapan pengumpulan informasi sampai merumuskan masalah. Sedangkan (Morrison et al., 2013) menggambarkan analisis kebutuhan dalam bentuk kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis data, dan membuat laporan akhir.

B. Tinjauan Umum Tentang Multimedia Interkatif

Multimedia interaktif termasuk dalam salah satu sumber belajar. Multimedia interaktif dalam bentuk media elektronik merupakan sumber belajar hasil rekayasa teknologi (Nazarudin, 2020). Multimedia tidak hanya terdiri dari teks dan grafik

(10)

sederhana, akan tetapi dilengkapi dengan suara, animasi, video, dan interaksi.

Penggunaan dapat mendengarkan penjelasan dan sekaligus melihat gambar, animasi, maupun membaca penjelasan dalam bentuk teks (Sutopo, 2008). Multimedia mengkombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer dan dapat disampaikan secara interaktif (Kurniawati & Nita, 2018).

C. Tinjauan Umum Tentang Perkuliahan E-Learning

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era revolusi industry 4.0 berkembang dengan sangat pesat. Salah satu hasil dari IPTEK adalah ditemukannya teknologi internet. Sejak ditemukannya teknologi internet, berbagai aktivitas manusia dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Pendidik dan peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan fasilitas electronic learning system (e-learning) (Darmayanti et al., 2007).

E-learning saat ini dikenal dengan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pendidikan terutama pada saat masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Hal ini sejalan dengan pendapat (Saifuddin, 2017) bahwa Kelas virtual atau lebih dikenal dengan e-learning, merupakan salah satu bentuk penggunaan internet yang dapat meningkatkan peran mahasiswa/peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam penerapan e-learning, tenaga pendidik dan peserta didik memiliki perannya masing- masing. Tenaga pendidik (guru/dosen/instruktur ataupun widyaiswara) memiliki peran sebagai fasilitator dan pembimbing dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan peserta didik (siswa dan mahasiswa) memiliki peran sebagai konstruktor pengetahuan, pembelajar mandiri (independent learners), dan pemecah masalah (problem solvers) (Maudiarti, 2018).

Ada beberapa proses komponen yang harus dilakukan dalam penerapan e- learning, yaitu (1) konten yang relevan dengan tujuan belajar; (2) menggunakan metode pembelajaran, seperti contoh dan praktik untuk membantu belajar; (3) menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar; (4) pembelajaran dapat dilakukan secara langsung dengan

(11)

instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous); serta (5) membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar (Maudiarti, 2018).

D. Tinjauan Umum Tentang Mata Kuliah Landasan Kependidikan

Undang-Undang (UU) Tentang Guru Dan Dosen Nomor 14, 2005 menyatakan bahwa Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Untuk menjawab tuntutan tersebut, mahasiswa FKIP sebagai calon guru yang belajar dalam bidang pendidikan agar menjadi pendidik yang professional dituntut untuk memahami tentang seluk beluk atau konsep dasar pendidikan. Salah satu mata kuliah fakultas yang termasuk dalam rumpun pedagogik adalah mata kuliah landasan kependidikan.

Mata kuliah landasan kependidikan diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa dalam membantu memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan dan dapat memahami karakteristik peserta didik yang dihadapinya, serta memahami potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga pendidik dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi peserta didik pada konteks abad 21.

Menegaskan hal tersebut, kurikulum pada lembaga pendidikan keguruan di era global ini harus lebih dikuatkan “content” keilmuannya. Misalnya, ilmu-ilmu pendidikan, pedagogi, metodologi pendidikan, harus benar-benar dimatangkan. Setelah konten keilmuan kuat secara teori, maka selanjutnya mahasiswa keguruan harus dilatih untuk mempraktekkannya di lapangan. Porsi antara konten keilmuan dengan praktik sebaiknya berkisar 60% teori, 40% praktek (Oviyanti, 2013).

Berdasarkan hal tersebut, capaian pembelajaran mata kuliah landasan kependidikan yaitu mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsepsi dan makna landasan pendidikan, serta pentingnya pendidikan bagi manusia. CPL – 7 (S)

(12)

2. Mahasiswa mampu menganlisis interaksi dan interdependensi antar komponen pendidikan CPL – 1 (P)

3. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis dan kritis dalam memprediksi arah pendidikan Nasional, serta kurikulum dan sistem pembelajaran di SD. CPL – 1 (KU)

4. Mahasiswa mampu menyusun buku pedoman terkait tugas dan tanggung jawab guru SD, kode etik profesi guru, prilaku profesi Guru dan pengembanganya, Standar kompetensi Guru, kode etik profesi Guru, serta tugas Administraif dalam tatanan kelas dan sekolah. CPL – 1 (KK)

E. Roadmap Penelitian

Peta jalan (road map) pada penelitian secara utuh dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Roadmap Penelitian

(13)

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang pengolahan datanya dilakukan menggunakan metode deskriptif. Penelitian kualitatif digambarkan sebagai sebuah metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang berasal dari permasalahan sosial atau kemanusiaan (Creswell, W. John & Creswell, 2018).

Sedangkan metode deskriptif digunakan untuk menghasilkan data deskripsi dengan memaparkan dan menganalisis data secara objektif tentang kebutuhan multimedia interaktif perkuliahan e-leraning mata kuliah landasan kependidikan bagi mahasiswa dan dosen.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP semester I dan dosen pengampu mata kuliah landasan kependidikan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan, maka dipakai rumus dari Taro Yamane berikut ini (Riduwan, 2019).

n = N 1 + N. d2 Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

d2 = Tingkat presisi yang ditentukan

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di FKIP kampus pusat yang bertempat di Jl. Prof.

Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung dan kampus B yang bertempat di Jl. Soekarno Hatta 16C Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, Provinsi Lampung dengan pertimbangan bahwa mahasiswa dan dosen yang menjadi sampel penelitian tersebar di dua kampus tersebut.

(14)

D. Teknik dan instrumen Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Telaah dokumen ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode survei dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data gambar mengenai pelaksaanaan pembelajaran daring mata kuliah landasan kependidikan TA 2020/2021.

2. Survei

Survei dilakukan untuk mendapatkan data terkait kebutuhan multimedia interaktif perkuliahan e-leraning mata kuliah landasan kependidikan bagi mahasiswa dan dosen. Survei berbentuk angket bersifat semi terbuka yaitu berupa pertanyaan dengan empat pilihan jawaban yang sudah disediakan berupa pilihan jamak, akan tetapi diberikan tempat kosong untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi responden yang tidak terdapat pada pilihan jawaban. Instrumen pengumpulan data berupa lembar angket yang dibagikan melalui google form.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengadakan hubungan langsung dengan informan yaitu dengan mahasiswa dan dosen untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti. Jenis wawancara pada penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, instrument penelitian berupa pedoman wawancara yang berguna untuk mengumpulkan jenis data yang sama dari partisipan. Wawancara dilakukan secara tatap muka maupun tidak langsung yaitu melalui video conference/telepon.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi mengumpulkan data dan informasi bersifat teoritis yang berupa buku, jurnal, referensi karya ilmiah dan sebagainya, guna mendukung dalam memenuhi kebutuhan penelitian.

Kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari angket/kuesioner bersifat semi terbuka, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka tersebut berpedoman pada panduan yang telah disusun peneliti berdasarkan sampel yang telah diamati yang

(15)

kemudian secara operasional dituangkan dalam dimensi penelitian dan indikator- indikator.

E. Uji Keabsahan Data

Adapun untuk menguji kredibiltas data, peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut.

1. Triangulasi data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Denzin (dalam Prastowo, 2016: 269) membedakan teknik ini menjadi lima macam yaitu, triangulasi sumber, teknik, waktu, penyidik dan teori.

2. Pengecekan Teman Sejawat

Teknik pengecekan teman sejawat ini bermanfaat dalam membentuk kepercayaan.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini mengadaptasi dari penelitian Sugiyono (2014: 104), yaitu:

1. Editing adalah tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin keabsahan untuk kemudian dipersiapkan ke tahap selanjutnya. Editing ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah penulis menghimpun data di lapangan.

2. Tabulating dan Coding adalah tahap mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa dan teratur secara sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang serupa. Data-data yang didapatkan di lapangan kemudian disusun ke dalam bentuk tabel dan diberi kode.

3. Interpretasi Data, dilakukan untuk memberikan penafsiran atau penjabaran dari data yang ada pada tabel untuk diberi makna yang lebih luas dengan cara menghubungkan data dan hasil, serta hasil dari dokemntasi yang ada.

(16)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini mengadaptasi dari penelitian (Miles et al., 2014) yaitu reduksi data (data reductioan), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan (conclusion, drawing, verification). Teknik analisis data digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman H. Rencana Penelitian

Rencana penelitian diuraikan secara rinci melalui diagram alir penelitian berikut ini.

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

(17)

BAB IV. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Rencana Anggaran Biaya

Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian selama enam bulan adalah sebesar Rp. 15.000.000. Rincian rencana anggaran biaya penelitian yang dibutuhkan berdasarkan jenisnya disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya

No Material Vol Satuan Vol Satuan Tarif Jumlah Total

Pengadaan Alat dan Bahan Penelitian Rp 3.750.000,00

1 Sewa

Komputer 10 hari Rp 75.000,00 Rp 750.000,00

2 Sewa LCD 10 hari Rp 100.000,00 Rp1.000.000,00

3 Sewa Scanner 10 hari Rp 100.000,00 Rp1.000.000,00 4 Sewa Kamera 10 hari Rp 100.000,00 Rp1.000.000,00

No Material Vol Satuan Vol Satuan Tarif Jumlah Total

Biaya Perjalanan Penelitian Rp 4.500.000,00

5

Perjalanan 1 (survey pra penelitian)

2 orang 2 kegiatan Rp 225.000,00 Rp 900.000,00

6 Perjalanan 2

(wawancara) 2 orang 4 kegiatan Rp 225.000,00

Rp1.800.000,00 7 Perjalanan 3

(wawancara) 2 orang 4 kegiatan Rp 225.000,00 Rp1.800.000,00

No Material Vol Satuan Vol Satuan Tarif Jumlah Total

Alat Tulis Kantor/Bahan Habis Pakai Rp 3.000.000,00

8 Kertas HVS 7 rim Rp 40.000,00 Rp 280.000,00 9 DVD RW 15 keping Rp 10.000,00 Rp 150.000,00 10 Wadah DVD

RW 15 buah Rp 10.000,00 Rp 150.000,00

11 pensil 5 pak Rp 30.000,00 Rp 150.000,00

12 stofmap 12 buah Rp 2.000,00 Rp 24.000,00 13 Tinta hitam 7 botol Rp 35.000,00 Rp 245.000,00 14 Tinta warna 7 botol Rp 35.000,00 Rp 245.000,00 15 Spidol

snowman 2 pak Rp 75.000,00 Rp 150.000,00

16 Lem fox 5 botol Rp 15.000,00 Rp 75.000,00 17 Staples joyko 2 buah Rp 20.000,00 Rp 40.000,00 18 Isi satples

joyko 4 buah Rp 3.000,00 Rp 12.000,00

19 Stabilo 5 buah Rp 7.000,00 Rp 35.000,00

20 Gunting 5 buah Rp 25.000,00 Rp 125.000,00

21 Cutter 5 buah Rp 25.000,00 Rp 125.000,00

22 Ballpoint 5 pak Rp 24.000,00 Rp 120.000,00 23 Hardisk

Seagate 1 TB 1 buah Rp 674.000,00 Rp 674.000,00 24 Flashdisk 4 buah Rp 100.000,00 Rp 400.000,00

Laporan/Desiminasi/Publikasi Rp 3.750.000,00

Laporan

(18)

25

Fotokopi pembuatan proposal

6 eksemplar Rp 50.000,00 Rp 300.000,00

26

Fotokopi instrumen wawancara

30 eksemplar Rp 10.000,00 Rp 300.000,00

27

Fotokopi penyusunan laporan penelitian

10 eksemplar Rp 65.000,00 Rp 650.000,00

Desiminasi

28 Seminar hasil

penelitian 1 kegiatan Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00

Publikasi

29

Prosiding internasional terindeks scopus

1 artikel Rp1.500.000,00 Rp1.500.000,00

Total Pengeluaran Rp 15.000.000,00

B. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan. Secara terperinci jadwal pelaksanaan pengabdian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Jadwal Penelitian

No. Jadwal Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 1 Persiapan penelitian

2 Pengumpulan data 3 Uji keabsahan data

4 Pengolahan dan analisis data 5 Penulisan Laporan

6 Penulisan Artikel Ilmiah

(19)

REFERENSI

Adijaya, N., & Santosa, L. P. (2018). Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran Online.

Wanastra: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 10(2), 105–110.

https://doi.org/10.31294/w.v10i2.3931

Arpan, M., Budiman, R. D. A., & Verawardina, U. (2018). Need Assessment Penerapan Media Pembelajaran Pengenalan Hardware Jaringan Komputer Berbasis Augmented Reality. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 16(1), 48.

https://doi.org/10.31571/edukasi.v16i1.834

Bakia, M., Shear, L., Toyama, Y., & Lasseter, A. (2012). Understanding the Implications of Online Learning for Educational Productivity. In Educational Technology. http://ctl.sri.com/publications/displayPublication.jsp?ID=913

Bartley, S. J., & Golek, J. H. (2004). Evaluating the Cost Effectiveness of Online and Face-to-Face Instruction. Educational Technology and Society, 7(4), 167–175.

Creswell, W. John & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative adn Mixed Methods Approaches. In Journal of Chemical Information and Modeling (fifth edit). SAGE Publications, Inc.

Darmayanti, T., Setiani, M. Y., & Oetojo, B. (2007). E-Learning pada Pendidikan Jarak Jauh: Konsep yang Mengubah Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi di Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 8(2), 99–113.

http://jurnal.ut.ac.id/index.php/jptjj/article/view/538

English, F. W., & Kaufman, R. A. (1975). Needs Assessment: A Focus for Curriculum Development. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED107619.pdf

FitzPatrick, T. (2012). Key Success Factors of ELearning in Education: A Professional Development Model to Evaluate and Support eLearning. US-China Education Review, 9, 789–795.

Haque, N. (2014). A Brief Study on Needs Analysis. International Journal of Multi Disciplinary Research, 1(1), 2348–2052. www.express-journal.com

Institut Pendidikan Indonesia. (2020). Monitoring dan Evaluasi Perkuliahan Jarak Jauh T.A. 2019- 2020.

Kurniawati, I. D., & Nita, S.-. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa. DoubleClick:

Journal of Computer and Information Technology, 1(2), 68.

https://doi.org/10.25273/doubleclick.v1i2.1540

Maudiarti, S. (2018). Penerapan E-Learning Di Perguruan Tinggi. PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan, 32(1), 53–68.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A

(20)

Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE Publication, Inc.

Morrison, G. R., Johns, S. M. R., Kalman, H. K., & Kemp, J. E. (2013). Designing Effective Instruction (Seventh ed). John Wiley & Sons, Inc.

Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi. Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151.

https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067

Nazarudin. (2020). Manajemen Strategi (3rd ed.). CV. Amanah.

https://doi.org/10.31227/osf.io/xu37y

Oviyanti, F. (2013). Tantangan Pengembangan Pendidikan Keguruan di Era Global.

Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 267–282.

https://doi.org/10.21580/nw.2013.7.2.562

Riduwan. (2019). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula (Ke-11). Alfabeta Bandung.

Saifuddin, M. F. (2017). E-Learning dalam Persepsi Mahasiswa. Varia Pendidikan, 29(2), 102–109. https://doi.org/10.23917/varidika.v29i2.5637

Sujanarko, B., Putra, B. T. W., Elfiah, U., Marhaenanto, B., Avivi, S., Haryono, A., &

Nurhayati, E. (2020). Laporan Survei Kepuasan Mahasiswa pada Pembelajaran Daring Semester Genap 2019/2020.

Sutopo, A. H. (2008). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia.

http://www.topazart.info/teks_teachingmat/flash/tutorialBahanAjarMultimedia.p df

Undang-Undang (UU) tentang Guru dan Dosen Nomor 14, Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 4586 1 (2005).

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=

rja&uact=8&ved=2ahUKEwjWxrKeif7eAhVYfysKHcHWAOwQFjAAegQICR AC&url=https%3A%2F%2Fwww.ojk.go.id%2Fid%2Fkanal%2Fpasar-

modal%2Fregulasi%2Fundang-undang%2FDocuments%2FPages%2Fundang- undang-nomo

Gambar

Gambar 1. Roadmap Penelitian
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya
Tabel 2. Jadwal Penelitian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada penelitian kali ini peneliti akan membandingkan gelombang mikro (microwave) dengan UVC sebagai media pemanas untuk menghilangkan air pada batubara.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memetakan gen IGFBP-3 terhadap sifat pertumbuhan daging pada Sapi Krui untuk meningkatkan produksi daging ternak lokal dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan uji keaslian beberapa jenis madu hutan Sumatera yang beredar di pasaran Lampung berdasarkan kadar enzim diastase dengan

Pengumpulan data berupa berkas dan administrasi yang terdapat pada Teknik Informatika diantaranya : surat menyurat, surat keputusan, dan data penting lainnya. Kegiatan pada

Kemudian dilakukan identifikasi kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam kedua ekstrak umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) ini dengan metode GC-MS yang dilakukan di

12 Dalam konteks penelitian ini, pertanyaan mengemuka berkenaan dengan sejauh mana dan seperti apa hak atas pangan yang layak dan keadilan sosial diadopsi di

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat bakteri endopit lamun yang memiliki kandidat senyawa bioaktif baru dari laut yang nantinya

Hasil perancangan produk e-modul bermuatan video pembelajaran menggunakan flip pdf professional sebagai implementasi PJJ bagi mahasiswa calon guru Fisika berupa