Oleh :
Mariana Lumbantobing NIM 409121053
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI
POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2013/2014
Mariana Lumbantobing (NIM 409121053)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Semeester I pada materi pokok Gerak Lurus di SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 320 siswa yang terdiri dari sepuluh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X9 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X10 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 orang yang ditentukan dengan cara Cluster Random Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 item dengan lima option jawaban yag sebelumnnya telah divalidasi, untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t).
Dari analisa data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 35,16 dengan standar deviasi 10,355 dan rata-rata postes 70,47 dengan standar deviasi 10,109, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor rata-rata pretes sebesar 34,53 dengan standar deviasi 8,647 dan rata-rata postes 63,44 dengan standar deviasi 9,625. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan varians kedua kelas homogen. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t ,diperoleh thitung = 2,849 > ttabel = 1,999 artinya bahwa ada pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Gerak Lurus di SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014. Dan adanya peningkatan aktivitas pada setiap pertemuan. Jadi, aktivitas sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar.
.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan kebaikan-Nya yang memberi hikmat dan kesehatan kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Derlina, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak
Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si dan Bapak
Purwanto, S.Si., M.Pd selaku dosen penguji I, II, dan III yang memberikan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku
dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis
selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku dekan FMIPA dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Karapatan
Lumbantoruan, M.Pd selaku kepala SMA Negeri 11 Medan yang memberikan
izin penelitian dan kepada Bapak T. Gultom, S.Pd selaku guru bidang studi fisika
serta seluruh staf dewan guru dan pegawai SMA Negeri 11 Medan yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda Asden
iii
teramat penulis sayangi yang telah mengajari penulis tentang arti kehidupan, dan
tentang arti kesederhanaan dalam hidup. Terima kasih untuk Ayah dan Ibu yang
telah mendidik dan membesarkan penulis, memberi doa yang tulus, kasih saying
yang tak henti, dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material,
spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada
kakakku tersayang Yolanda Lumbantobing, adikku tercinta Theresia
Lumbantobing dan Danianto Lumbantobing serta sanak keluarga lain yang telah
memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada KTBku Raffael S.G
(Kak Nova, Kak Fitri, Bang Kimura, Bang David, Adi, Juli, Misi, Novalia, Rayu),
dan Immanuel S.G (Ayu, Ebet, Eka, Mesri, Ridho) serta Tim Peralatan 2013
(Berton, Dwi, Erwin, Tiodor) yang telah memberikan semangat dan doa dalam
penyelesaian skripsi ini. Tak lupa buat teman kost 107 (Bang Dede, Kak Puput,
Oneda, Ruth) terimakasih atas kebersamaan dan doanya. Terimakasih juga buat
seluruh keluarga besar Fisika Dik B 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Terimakasih juga buat Juniwati Gultom dan Bang Sandi Purba yang
membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua
Medan, Maret 2014
Penulis,
Mariana Lumbantobing
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 10
2.1.3.1. Ranah Kognitif 12
2.1.3.2. Ranah Afektif 14
2.1.3.3. Ranah Psikomotorik 14
2.1.4. Model Pembelajaran 17
2.1.4.1.Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.1.4.2.Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Masalah 20 2.1.4.3.Kelebihan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20 2.1.4.4.Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21 2.1.4.5.Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 22 2.1.4.6.Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran
Berdasarkan Masalah 23
2.1.4.7.Pembelajaran Konvensional 24
2.1.4.8.Lingkungan Belajar dan Sistem Pembelajaran Langsung 25
2.1.5. Materi Pembelajaran 26
2.1.5.1Besaran-Besaran pada Gerak Lurus 26 2.1.5.1.1. Kedudukan, Jarak dan Perpindahan 26 2.1.5.1.2. Kecepatan Rata-Rata dan Kecepatan Sesaat 28
2.1.5.2.Gerak Lurus Beraturan 29
2.1.5.3.Gerak Lurus Berubah Beraturan 30
2.1.5.4.Aplikasi Gerak Lurus Berubah Beraturan pada Gerak Vertikal 32
vii
2.2. Kerangka Konseptual 37
2.3. Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 39
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 39
3.3. Variabel Penelitian 39
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39
3.4.1. Jenis Penelitian 39
3.4.2. Desain Penelitian 40
3.5. Prosedur Penelitian 40
3.6. Instrumen Penelitian 41
3.6.1. Validitas Tes 43
3.7. Teknik Analisis Data 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 47
4.1.1. Data Hasil Penelitian 47
4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 50
4.1.3. Pengujian Hipotesis 52
4.1.4. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa 53
4.2. Pembahasan 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 59
5.2. Saran 59
DAFTAR PUSTAKA 61
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Perbandingan- Revisi Taksonomi Bloom 13
2.2. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21
2.3. Penelitian Terdahulu 37
3.1. Two Group Pretes – Postes Design 40
3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Gerak Lurus 41
3.3. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 42
3.4. Kategori Aktivitas 43
4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 4.3. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi
dan Varians 50
4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 51
4.5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 51 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/ Pretes
Siswa 52
4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 53 4.8. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada
DAFTAR GAMBAR
Halaman 2.1. Bagan Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Pembelajaran Langsung (Konvensional) 25
2.2. Posisi Benda pada Suatu Garis Lurus 26
2.3. Vektor Perpindahan Sepanjang Sumbu X 27
2.4. Grafik Kecepatan terhadap Waktu pada GLB 29 2.5. Grafik Posisi terhadap Waktu (x-t) dari Suatu GLB dengan Acuan
Melalui O (0,0) 29
2.6. Grafik Percepatan-Waktu GLBB 31
2.7. Grafik Kecepatan-Waktu GLBB 31
2.8. Pola Benda Jatuh Bebas 33
2.9. Pola Gerak Vertikal ke Bawah 34
2.10. Pola Gerak Vertikal Ke Atas 35
3.1. Skema Rancangan Penelitian 43
4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 47 4.2. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 48 4.3. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 49 4.4. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Kontrol 49 4.5. Diagram Batang Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen 50
[image:8.595.81.523.127.665.2]DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 63 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 76 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 89
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 100
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 102
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 104
Lampiran 7. Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 105
Lampiran 8. Instrumentasi Penelitian 117
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 122 Lampiran 10 Pedoman Penilaian Aktifitas Belajar Siswa 124 Lampiran 11. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 125 Lampiran 12. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 126 Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 127 Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 129 Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 131 Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 133 Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 135
Lampiran 18. Uji Normalitas 138
Lampiran 19. Uji Homogenitas 142
Lampiran 20. Uji Hipotesis 146
Lampiran 21. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Eksperimen 151
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 157
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa. Pendidikan harus
dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui
pendidikan diharapkan bangsa Indonesia dapat meningkatkan kualitas mutu
pendidikan. Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan sumber daya manusia yang
beriman, bertaqwa, berbudi pekerti, berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri dan
cerdas.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses
belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam
peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,
tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Mengingat akan pentingnya peranan pendidikan, pemerintah terus menerus
berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan seoptimal mungkin. Usaha yang
telah dilakukan pemerintah antara lain perbaikan dan pengembangan kurikulum,
peningkatan mutu guru berupa penataran, pelatihan, seminar serta peningkatan sarana
dan prasarana. Tujuan dari semua usaha tersebut adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak anak dipaksa
informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan
sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritik
tetapi mereka miskin secara aplikasi (Sanjaya, 2008).
Guru merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan suatu
pendidikan. Dalam pendidikan, guru yang membimbing peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran (kompetensi). Dalam pencapaian tujuan tersebut, guru
memiliki peranan yang besar agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas
salah satunya dalam bidang ilmu fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mengkaji atau mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Fisika sebagai suatu ilmu banyak mengungkap masalah-masalah dan rahasia
yang ada di alam semesta ini. Teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini tidak
bisa lepas dari disiplin ilmu ini. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang
kurang berminat pada fisika. Hal ini dilihat dari nilai mata pelajaran fisika yang
cenderung lebih rendah dari mata pelajaran lain.
Rendahnya hasil belajar fisika ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan
peneliti. Dari hasil wawancara kepada guru fisika kelas X SMAN 11 Medan, Bapak J.
Manullang, S.Pd diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih
rendah yaitu rata-rata 55 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan
dicapai adalah 65. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai
kriteria yang diharapkan. Selain itu hasil ujian harian juga tergolong kurang
memuaskan rata-rata ujian harian siswa berkisar 50-60 saja.
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya
diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan
siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun
3
tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan
menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat
permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang tepat
agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh siswa
dengan baik, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran
dan kemampuan siswa.
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru SMAN 11 Medan, bahwa model
pembelajaran yang digunakan di dalam kelas masih kebanyakan model konvensional,
dengan metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi, serta tanya jawab. Dalam proses
belajar mengajar setiap guru harus memiliki teknik dan strategi mengajar agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, secara efektif dan efesien, yang
pada akhirnya tercapai tujuan yang diharapkan. Trianto (2007) “Guru harus
bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat meningkatkan
situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan”. Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru
atau pendidik. Dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses
pendidikan formal di lembaga pendidikan, di dalamnya terjadi interaksi antar
berbagai komponen pembelajaran. Komponen itu meliputi: guru, siswa, tujuan,
model, media, dan evaluasi. Selain hal-hal di atas terdapat kesulitan ataupun kendala
yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran yaitu kurangnya minat siswa dalam
belajar fisika, kurangnya media pembelajaran dan fasilitas laboratorium.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model
pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif,
pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir
belajar dapat tercapai tepat.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut
adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah
satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk
membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan
kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran
berdasarkan masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini
merupakan suatu model pemberlajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang
membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Model pembelajaran
ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan
kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih
paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Trianto (2011) pengajaran berdasarkan masalah merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajran
ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan
menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil penelitian Nurjannah Sitanggang (2012) di MAN 1 Medan
pada materi pokok pemuaian diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 41,9 dan
rata-rata kelas kontrol adalah 41,59. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang
berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai posttest pada
kelas eksperimen adalah 86,19 dan rata-rata nilai kelas control adalah 79,37. Dan
menurut hasil penelitian Dina Wati Tampubolon (2012) di SMA Negeri 5 Medan
pada materi pokok Momentum dan Impuls diperoleh nilai pretest kelas eksperimen
adalah 4,733 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 4,565. Kemudian setelah
5
kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas control, diperoleh hasil
posttest kelas eksperimen 7,35 dan nilai rata-rata kelas control 6,86. Dari kedua
penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.
Pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan
pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan
yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada
masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan
karya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa masih rendah (belum mencapai KKM).
2. Kurangnya minat siswa dalam belajar fisika karena mata pelajaran fisika yang
kuarang menarik dan adanya kesulitan memahami materi fisika.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi selama proses
pembelajaran.
4. Fasilitas laboratorium di sekolah tidak dipergunakan secara maksimal untuk
mendukung proses pembelajaran sehingga membatasi pemanfaatan dan
1.3. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A
2013/2014.
2. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
berdasarkan masalah.
3. Materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini adalah Gerak Lurus.
1.4.Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka batasan masalah dalam
penelitian di kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan T.A. 2013/2014 ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus menggunakan
model pembelajaran konvensional?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus menggunakan
model pembelajaran berdasarkan masalah?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap
hasil belajar siswa?
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
konvensional.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
7
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X Semester 1
di SMAN 11 Medan.
1.6. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok gerak lurus kelas X
Semester 1 di SMAN 11 Medan.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7. Defenisi Operasional
a. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran
yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan
autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan nyata untuk proses berpikir tingkat tinggi.
b. Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan
akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu proses kegiatan.
Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya. Hasil belajar merupakan gambaran kemampuan yang diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Abazariant (2012), http://abazariant.blogspot.com/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html (diakses pada 20 September 2013)
Ainurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Bandung; Alfabeta
Aprion, D., (2011), Problem Based Learning (PBL): Defenisi, Karakteristik, dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Unirow, No 1; 11-17
Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta; PT Rineka Cipta
___________. (2009), Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara
Ekokhoerul, (2012), http://ekokhoerul.wordpress.com/taksonomi-bloom-revisi/ (diakses pada 20 September 2013)
Fadilah, M. I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Pembelajaran
Konvensional Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di SMP N. 39 Medan Kelas VII T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed
Hamalik, Oemar, (2006), Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Jakarta; Erlangga
Kimpend, (2013), (http://kimpend.blogspot.com/ranah-psikomotor.html(diakses pada 20 September 2013)
Lestari, N. N., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi siswa Kelas VII SMP, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran program Pasca Sarjana UNDIKSHA; 1-21
Pohan, A. F., (2012), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP Negeri 5 P. Siantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed
62
Learning Dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No 1; 171-182
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidik, Bandung; Kencana Prenada Media Group
__________, (2008), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung; Kencana Prenada Media Group
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta; Rineka Cipta
Sitanggang, N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI Man 1 Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed
Sma 10, (2012),http://sma10-blk.blogspot.com/revisi-taksonomi-bloom.html (diakses pada 20 September 2013)
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung; Tarsito
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung; PT Remaja Rosdakarya
Tampubolon, D. W., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Momentum Dan Impuls Di Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed
Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta; Prestasi Pustaka Publisher
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta; Kencana Prenada Media Group