BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGAN
Nomor: 263/PERPUS/UG/2021Surat ini menerangkan bahwa:
Nama Penulis : ERVINA SALSABILLAH WIJANARKO
Nomor Penulis : 21217986
Email Penulis : ervinasalsa@student.gunadarma.ac.id
Alamat Penulis : KDA, Cluster Rajawali 2 no 2 Batam
dengan penulis lainnya sebagai berikut:
Penulis ke-2/Nomor/Email : FANI YULIA ROSYADA, SE. MMSI. / 120925 / fani_yr@staff.gunadarma.ac.id
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :
Nomor Induk : FEUG/EB/PENELITIAN/263/2021
Judul Penelitian : Penerapan Siklus Akuntansi dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Takashi Sushi
Tanggal Penyerahan : 23 / 02 / 2021
Penerapan Siklus Akuntansi dalam Penyusunan Laporan Keuangan
pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Takashi Sushi
1Ervina Salsabillah Wijanarko
2Fani Yulia Rosyada
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan peranan siklus akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan pada Takashi Sushi selama bulan November. Teknik pengumupulan data yang digunakan adalah teknik observasi , teknik wawancara dan teknik studi pustaka. Alat analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan mendeskripsikan siklus akuntansi menggunakan tabel jurnal, buku besar, ayat jurnal penyesuaian, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM Takashi Sushi belum menjalankan dan menerapkan kaidah akuntansi (SAK-EMKM) dalam melakukan transaksi sehari – harinya. UMKM tersebut hanya melakukan pencatatan dalam buku yang telah disediakan pemilik setiap pengeluaran dan penerimaan kas yang ada pencatatan penerimaan kas dapat dilakukan karena setiap harinya pemilik merekap struk – struk penjualan yang telah dilakukan.
Keywords: Penerapan Siklus Akuntansi, UMKM, SAK-EMKM
1. PENDAHULUAN
UMKM merupakan salah satu unit usaha yang memiliki peranan yang besar di dalam masyarakat tidak hanya sebagai salah satu penyedia lapangan kerja tetapi juga sebagai pengembang kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan manusia. Tetapi sayangnya, pelaku UMKM di Indonesia memiliki beberapa kendala terkait pada penerapan akuntansi dan sistem akuntansi yang dilakukan.
Kurangnya pengetahuan
merupakan salah satu faktor dari
hambatan – hambatan yang terjadi pada pelaku UMKM tersebut. Dan ketidak tahuan para pelaku UMKM terhadap pencatatan, pembukuan dan pengikhtisaran terhadap transaksi-transaki yang dilakukan membuat hampir sebagian besar dari pelaku UMKM tidak menerapkan adanya laporan keuangan.
Padahal faktanya, penggunaan laporan keuangan sangatlah bermanfaat pada usaha yang dijalankan. Laporan keuangan dapat digunakan pada pelaku
UMKM sebagai acuan terhadap kinerja perusahaan di masa yang akan datang dan sebagai faktor pengambil keputusan. Laporan keuangan sendiri didapat melalui beberapa tahapan dari mulai pengumpulan bukti hingga terbentuklah sebuah laporan keuangan yang dinamakan dengan siklus akuntansi.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013) tentang Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1. Laporan Posisi Keuangan,
yaitu laporan yang
menunjukkan keadaan
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2. Laporan Laba Rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya- biaya selama suatu periode akuntansi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas,
yaitu laporan yang
menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah ekuitas pada akhir periode.
4. Laporan Arus Kas,
menunjukkan arus kas masuk dan keluar untuk periode waktu tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan.
Pencatatan keuangan yang dilakukan UMKM masih berupa pencatatan pengeluaran dan pemasukan secara sederhana, sehingga informasi tesebut belum akurat dan memadai untuk dijadikannya sebuah laporan
keuangan. Padahal di era globalisasi sekarang sangat dibutuhkannya penyajian laporan keuangan bagi setiap pelaku UMKM agar dapat melihat prospek dimasa yang akan datang dan sebagai daya saing terhadap UMKM lainnya. Langkah – langkah penyususan tersebut harus diawalai dengan adanya siklus akuntansi.
Untuk melakukan penelitian peneliti tertarik mengambil salah satu usaha makanan yang ada di daerah Bogor yaitu Takashi Sushi dimana peneliti merasa didaerah tersebut tempat makan ini sedang digemari terutama dikalangan anak muda dimana mereka dapat membeli sushi dengan harga yang terjangkau dan pada bulan desember tempat makan tersebut mulai menambahkan jaringan
promosi makanan mereka
menggunakan aplikasi Gojek. Dari hal tersebut peneliti merasa bahwa Takashi Sushi memerlukan adanya sebuah laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi untuk mengetahui berapa laba bersih yang mereka miliki, aset tetap apa saja yang mereka punya dan beban – beban perbulan yang mereka keluarkan dimana laporan keuangan yang akan diterapkan nantinya dapat menilai kinerja usaha Takashi Suhi. Sehingga, penulis tertarik untuk menyusun penelitian ini dengan judul
“Penerapan Siklus Akuntansi
dalam Penyusunan Laporan
Keuangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Takashi Sushi”.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Definisi UMKM menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bab 1 Pasal 1: Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha bukan merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha kecil atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Agar dapat membedakan UMKM diperlukan kriteria dan ciri-ciri tertentu dalam menggolongkan UMKM. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 6 mengenai UMKM, UMKM digolongkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kriteria UMKM
No. URAIAN KRITERIA
USAHA OMZET
1 Usaha Mikro Maks. Rp50.000.000 Maks.Rp300.000.000
2 Usaha Kecil >Rp50.000.000 – Rp500.000.000 >Rp300.000.000 – Rp2.500.000.000 3 Usaha Menengah >Rp500.000.000-Rp10.000.000.000 >Rp2.500.000.000 – Rp50.000.000.000 Sumber: www.depkop.go.id Laporan Keuangan Laporan keuangan
merupakan bagian dari siklus akuntansi. Adapun gambaran siklus akuntansi sbb: Transaksi → Pembuatan Bukti → Jurnal → Buku Besar → Neraca Penyesuaian → Laporan Keuangan → Jurnal Penutup → Neraca Saldo setelah Jurnal Penutup. Laporan keuangan
utama yang dihasilkan dari proses akuntansi terdiri atas neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas (Haryono Jusup, 2014).
Laporan keuangan
merupakan catatan informasi suatu perusahaan pada periode akuntansi yang menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan berguna bagi banker, kreditor, pemilik dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
menganalisi serta
menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
SAK EMKM
Pada tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk diterapkan pada entitas kecil dan menengah. Akan tetapi, melihat kebutuhan standar akuntansi yang lebih sederhana pada entitas mikro kecil dan menengah, DSAK IAI menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).
SAK EMKM memuat
pengaturan akuntansi yang lebih sederhana dari SAK ETAP karena mengatur transaksi yang dilakukan oleh EMKM dengan pengukuran yang murni menggunakan biaya historis. SAK EMKM diharapkan mampu membantu pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan sehingga memudahkan pelaku
UMKM mendapatkan akses
pendanaan (SAK EMKM, 2016). Dasar Pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya historis. Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan untuk
memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Biaya historis suatu liabilitas adalah sejumlah kas atau
setara kas yang diterima atau jumlah kas yang diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi yang relevan, representative tepat, keterbandingan, dan keterpahaman. Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan pada akhir setiap periode pelaporan.
3. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Dalam penelititan ini, yang menjadi objek penelitian adalah siklus akuntansi yang diterapkan dalam pembuatan laporan keuangan. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Takashi Sushi yang bertempat di Jl.
Kresna Raya No.38
Indraprasta, Bantarjati, Kota Bogor.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian adalah data kuantitatif, yaitu berupa angka-angka dan dapat dilakukan perhitungan untuk kepentingan dalam penyusunan laporan keuangan. Sumber data penelitian yang digunakan adalah data primer (primary data) dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka.
3.3 Analisis Data
Alat analisis yang digunakan penulis agar dapat mencapai tujuan penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis ini
mendeskripsikan melalui
penggunaan tabel jurnal, buku besar, ayat jurnal penyesuaian, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan.
1. Menjelaskan tahapan siklus akuntansi terhadap UMKM Takashi Sushi
2. Mengumpulkan transaksi – transaksi selama bulan November 2019
3. Membuat jurnal umum 4. Membuat buku besar
5. Membuat laporan keuangan terhadap transaksi UMKM Takashi Sushi
4. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menghasilkan laporan keuangan Takashi Sushi sesuai dengan standar SAK EMKM yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan. Adapun rincian laporan keuangan Takashi Sushi sebagai berikut:
4.1 Laporan Posisi Keuangan Takashi Sushi
Laporan posisi keuangan menyajikan asset, liabilitas dan ekuitas suatu entitas pada akhir periode tertentu. Laporan posisi keuangan yang peneliti susun berdasarkan informasi dari Takashi
Sushi sebagai berikut:
TAKASHI SUSHI
LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 NOVEMBER 2019
Takashi Sushi Laporan Posisi Keuangan
Per 30 November 2019
(Dalam Rupiah) Aset Aset Lancar
Kas Rp18,019,000
Persediaan Barang Dagang Bahan Habis Pakai
Rp82,500
Rp79,500
Total Aset Lancar Rp18,181,000
Aset Tetap
Peralatan Rp28,450,000
Akumulasi Penyusutan Peralatan (Rp5,045,834)
Total Aset Tetap Rp23,404,166
Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Hutang Usaha 0 Total Liabilitas 0 Ekuitas Modal Pemilik Rp41,585,166 Total Ekuitas Rp41,585,166
4.2 Laporan Laba Rugi Takashi Sushi
Laporan laba rugi menyajikan informasi tentang pendapatan, beban keuangan, beban pajak, dan
laba atau rugi neto dari perusahaan (SAK EMKM, 2016). Adapun laporan laba rugi Takashi Sushi yang peneliti susun sebagai berikut :
Takashi Sushi
Laporan Laba Rugi Per 30 November 2019
Pendapatan
Pendapatan Penjualan Total Pendapatan Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto Beban
Beban Gaji
Beban Listrik dan Air Beban Sewa
Beban Bahan Habis Pakai Beban Penyusutan Peralatan
Total Beban
Laba Usaha / Laba Bersih
Rp14,781,300 Rp14,781,300 (Rp5,895,500) Rp8,885,800 Rp2,000,000 Rp700,000 Rp1,500,000 Rp272,000 Rp95,834 (Rp4,567,834) Rp4,317,966
4.3 Catatan atas Laporan Keuangan
Adapun Catatan atas Laporan Keuangan UMKM XYZ yang peneliti susun sebagai berikut:
Takashi Sushi
Catatan Atas Laporan Keuangan Per 30 November 2019
C
Entitas didirikan di Bogor. Entitas bergerak dalam bidang perdagangan. Entitas memenuhi kriteria sebagai entitas mikro, kecil dan menengah sesuai Undang – Undang 20 Tahun 2008. Entitas berdomisili di Bogor. 1. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan disusun menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah.
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan menggunakan dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah rupiah.
c. Persediaan
Biaya persediaa bahan baku meliputi biaya pembelian saja. Entitas menggunakan rumus biaya persediaan rata – rata.
d. Aset Tetap
Asset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya dan disusutkan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.
e. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan diakui saat terjadi penjualan barang dagang kepada pelanggan. Beban diakui saat terjadinya.
2. SALDO LABA
Saldo laba merupakan akumulasi selisish penghasilan dan beban, setelah dikurangkan dengan distribusi kepada pemilik.
3. PENDAPATAN PENJUALAN
Pendapatan Penjualan Rp14,781,300
Harga Pokok Penjualan ( Rp 5,895,500 )
4. KESIMPULAN
Penerapan siklus akuntansi dalam pembuatan suatu laporan keuangan, dapat dimulai dengan menganalis transaksi berdasarkan bukti transaksi yang ada dan memasukkannya ke dalam jurnal umum, kemudian memindahkannya (posting) ke buku besar. Setelah itu, menyusun neraca saldo sebelum penyesuaian, membuat ayat jurnal penyesuaian, dan mengikhtisarkannya ke dalam neraca saldo sesudah penyesuaian. Jika semua langkah tersebut sudah dilakukan, selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan. Setelah menyusun laporan keuangan, langkah terakhir adalah
membuat jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutup.
Dalam menjalankan usaha,
Takashi Sushi belum menerapkan
kaidah akuntansi (SAK EMKM). Artinya, usaha tersebut belum menjalankan siklus akuntansi. Penggunaan siklus akuntansi bisa menghasilkan suatu laporan keuangan yang lebih rinci dan sistematis. Sehingga, dengan penerapan siklus akuntansi dalam UMKM, diharapkan pemilik atau pelaku usaha bisa mengambil keputusan yang baik untuk menjalankan usahanya agar terus berkembang dan bisa bersaing dengan pelaku usaha lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Muchid. 2015. “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan – Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) (Kasus pada UD. Mebel Novel’I di Banyuwangi)”. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015.
Hery. 2012. Akuntansi dan Rahasi Dibaliknya Untuk Para Manajer Non-
Akuntansi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Herysa Handica Putri. 2017. “Penerapan Siklus Akuntansi untuk dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah RV Collection. Penulisan Ilmiah.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Ketiga. Yogyakarta: Salemba Empat. Nur Hidayati. 2015. “Penerapan Siklus Akuntansi untuk Meningkatakan Jumlah
Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”. Jumlah Bisnis Darmajaya. Vol. 01. No.4:38-46.
Nurdiana Putri Olivia. 2016. “Penerapan Siklus Akutansi Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Lipztick Motor”. Penulisan Ilmiah.
Nurhasan Nudin. 2011. Praktek Akuntnasi Perusahaan Jasa. Tangerang: El Hasan Learning Center.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan