Tabel 3.2 Subyek Penelitian 31 Siswa Kelas X-9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
1. Pelaksanaan Wawancara : Sebelum Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Teknik Simulasi
2. Tujuan : Memperoleh Informasi public speaking siswa
3. Responden : Konselor
4. Tanggal Wawancara :
5. Tempat Wawancara : Ruang BK SMA NU AL Ma’ruf Kudus
No. Pertanyaan Jawaban
1. Dalam hal pembelajaran, menurut Bapak/ Ibu, bagaimana minat siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas ?
2. Dalam hal pembelajaran, menurut bapak/ibu, bagaimana sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas ?
3. Menurut pengamatan bapak/ibu, bagaimana kemampuan siswa dalam berbicara di kelas ?
4. Menurut bapak/ibu, bagaimana komunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
5. Sejauhmana kemampuan public speaking siswa dalam berinteraksi dalam pembelajaran di kelas ?
6. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar di kelas?
PEDOMAN WAWANCARA
SETELAH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DIBERIKAN
1. Pelaksanaan Wawancara : Setelah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Teknik Simulasi
No. Pertanyaan Jawaban
1. Dalam hal pembelajaran, menurut Bapak/ Ibu, bagaimana minat siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas ?
2. Dalam hal pembelajaran, menurut bapak/ibu, bagaimana sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas ?
3. Menurut pengamatan bapak/ibu, bagaimana kemampuan siswa dalam berbicara di kelas ?
4. Menurut bapak/ibu, bagaimana komunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
5. Sejauhmana kemampuan public speaking siswa dalam berinteraksi dalam pembelajaran di kelas ?
6. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar di kelas?
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
1. Pelaksanaan Wawancara : Sebelum Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Teknik Simulasi
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap hari ?
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses pembelajran sedang berlangsung?
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
4.
Adakah ada siswa yang mempunyai kecemasan dalam berbicara di depan umum (public speaking), kalau ada apa yang melatar belakangi siswa mempunyai perasaan cemas?
5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ?
6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang bersendau gurau mengganggu teman-temannya yang serius belajar? 7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran di kelas ?
PEDOMAN WAWANCARA
SETELAH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DIBERIKAN
1. Pelaksanaan Wawancara : Setelah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Teknik Simulasi
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap hari ?
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses pembelajran sedang berlangsung?
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
4.
Adakah ada siswa yang mempunyai kecemasan dalam berbicara di depan umum (public speaking), kalau ada apa yang melatar belakangi siswa mempunyai perasaan cemas?
5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ?
6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang bersendau gurau mengganggu teman-temannya yang serius belajar? 7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran di kelas ?
Lampiran 6
Pedoman Observasi Kualitas Pemberian Layanan Penguasaan Konten Bagi Peneliti.
1. Materi Layanan : ... 2. Tempat Observasi : ... 3. Waktu Observasi : ... No. Indikator/aspek
pengamatan Aktivitas peneliti
Skor
A. High touch 1 2 3 4 5
1. Kewibawaan 1. Penampilan peneliti dalam kelas
2. Ketegasan dan kelantangan peneliti pada saat menyampaikan materi cara meningkatkan keterampilan public speaking.
3. Peneliti diperhatikan siswa pada saat menyampaikan materi layanan.
4. Peneliti mampu menguasai dan mengkodisikan siswa didalam kelas.
5. Penguasaan peneliti terhadap materi layanan yang diajarkan
2. Kasih sayang dan kelembutan
6. Peneliti bersikap ramah dan sopan terhadap siswa. 7. Peneliti memberi perhatian
yang baik secara individual maupun secara klasikal 8. Peneliti memberi bantuan
No. Indikator/aspek
pengamatan Aktivitas peneliti
Skor
A. High touch 1 2 3 4 5
3. Keteladanan 9. Kedisiplinan Peneliti
10.Kerapian peneliti dalam berpakaian
11.Tutur kata peneliti dalam penyampaian materi
12.Peneliti melakukan apersepsi pada saat awal pembelajaran untuk mengingatkan materi sebelumnya.
4. Pemberian Penguatan
13.Peneliti memberikan
pendalaman dan
pemahaman tentang materi cara meningkatkan keterampilan public speaking.
14.Peneliti memberikan motivasi kepada siswa 15.Peneliti melakukan umpan
balik dalam pembelajaran. 16.Peneliti memberikan
evaluasi
17.Peneliti memberikan penghargaan kepada siswa. 18.Peneliti memberikan
Lampiran 6 Lanjutan No Indikator /aspek
pengamatan Aktivitas peneliti
Skor
A High touch 1 2 3 4 5
5 Tindakan tegas dan mendidik
19.Peneliti memberikan peringatan kepada siswa
yang tidak
memperhatikan pada saat pemberian materi berlangsung.
20.Peneliti memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar.
No Indikator Aktivitas peneliti Skor
B. High Tech 1 2 3 4 5
1. Materi Layanan 1. Peneliti memiliki buku pegangan atau sumber yang baik mengenai materi tentang cara meningkatkan
keterampilan public speaking.
2. Peneliti menyiapkan administrasi layanan penguasaan konten (perangkat KBM, satlan) 3. Peneliti menyiapkan
sekenario layanan. 4. Peneliti menyampaiakan
materi dengan baik. 5. Peneliti menyampaikan
Indikator
Aktivitas peneliti Skor
B. High Tech 1 2 3 4 5
7. Peneliti membangun metode layanan yang variatif
8. Peneliti menerapkan metode PAKEM dalam menyampaikan materi. 3. Alat bantu
layanan
9. Peneliti menyiapkan peralatan yang digunakan dalam layanan.
10.Peneliti menggunakan media dalam layanan. 11.Peneliti mampu
menggunakan peralatan dan media yang telah disediakan dengan baik dan benar.
12.Peneliti menyusun instrumen penilaian. 4. Lingkungan
Layanan
13.Peneliti membangun lingkungan layanan yang kondusif.
14.Peneliti membangun suasana layanan yang nyaman di kelas
15.Peneliti membangun komunikasi yang baik dalam layanan.
5. Penilaian Hasil Layanan
16.Peneliti melaksanakan penilaian selama proses
layanan yang
berlangsung.
Lampiran 6 Lanjutan Indikator
Aktivitas peneliti Skor
B. High Tech 1 2 3 4 5
18.Peneliti membuat analis hasil penilaian dalam layanan.
19.Peneliti menyimpulkasn hasil penilaian layanan. 20.Peneliti membuat
laporan pelaksanaan dan evaluasi (penilaian), analisis dan tindak lanjut layanan penguasaan konten.
Keterangan :
Cara pengamat mengamati kualitas pembelajaran dengan memberikan tanda centang ( V ) pada aspek yang mendapatkan skor.
No. Interval Skor Kategori Deskripsi kualitatif
1. 84-100 5 Sangat Baik (SB)
Peneliti mampu menyampaikan materi dengan sangat jelas dan mengaktifkan kegiatan layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi secara optimal dalam peningkatan keterampilan public speaking siswa.
2. 68-83 4 Baik ( B )
No. Interval Skor Kategori Deskripsi kualitatif
3. 52-67 3 Cukup ( C )
Peneliti mampu menyampaikan materi dengan cukup jelas dan mengaktifkan kegiatan layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi secara optimal dalam peningkatan keterampilan public speaking siswa.
4. 36-51 2 Kurang ( K )
Peneliti menyampaikan materi kurang jelas dan kurang mampu mengaktifkan kegiatan layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi secara optimal dalam peningkatan keterampilan public speaking siswa.
5. 20-35 1 Sangat Kurang ( SK )
Lampiran 7
Aspek yang diamati :
1. Siswa terbiasa untuk mengemukan pendapat 2. Siswa dapat percaya diri dalam berbicara
3. Siswa dapat mengucapkan lafal/kata dengan tepat saat berbicara 4. Siswa terbiasa berbicara di depan umum
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar. 6. Kejelasan ucapan siswa saat berbicara
7. Siswa antusias aktif dalam mengikuti layanan yang di berikan peneliti. 8. Siswa dapat berkomunikasi serta bertukar pendapat dengan orang lain. 9. Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku dalam berbicara.
10.Kenyaringan suara, relevansi/penalaran, penguasaan topik dalam berbicara.
Keterangan
No Interval Persentase Skor Kategori 1. 42–50 84% -100% 5 Sangat Baik 2. 34–41 68% - 83% 4 Baik
3. 26–33 52% - 67% 3 Cukup 4. 18–25 36% - 51% 2 Kurang
5. 10–17 20% - 35% 1 Sangat Kurang
Kudus,...2014 Observer,
Lampiran 7 Lanjutan
Keterangan: Kriteria penskoran terhadap aspek keterampilan public speaking siswa kelas X-9 SMA NU AL Ma’ruf
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
1. Siswa terbiasa untuk mengemukakan pendapat
5 (baik sekali) Siswa selalu mengemukakan pendapat dalam proses KBM.
4 (baik) Siswa sering mengemukakan pendapat dalam proses KBM.
3 (cukup) Siswa kadang-kadang mengemukakan pendapat dalam proses KBM.
2 (kurang) Siswa jarang
mengemukakan pendapat di dalam proses KBM.
1. (kurang baik)
Siswa tidak pernah mengemukakan pendapat di dalam proses KBM.
2. Siswa dapat percaya diri dalam berbicara
5 (baik sekali) Siswa sangat percaya diri bahasa/kata secara tepat dan jelas.
4 (baik) Dalam berbicara dapat mengucapkan bunyi-bunyi bahasa/kata secara tepat namun belum begitu jelas. 3 (cukup) Dalam berbicara dapat
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
2 (kurang) Dalam berbicara belum dapat mengucapkan bunyi-bunyi bahasa/kata secara tepat
1 (kurangbaik) Dalam berbicara belum dapat mengucapkan bunyi-bunyi bahasa/kata secara tepat dan jelas. baik dalam kegiatan KBM di kelas maupun di luar KBM. 4 (baik) Siswa sering berbicara di
depan umum baik dalam kegiatan KBM di kelas maupun di luar KBM.
3 (cukup) Siswa kadang-kadang berbicara di depan umum baik dalam kegiatan KBM di kelas maupun di luar KBM. 2 (kurang) Siswa jarang berbicara di
depan umum baik dalam kegiatan KBM di kelas maupun di luar KBM.
1(kurang baik) Siswa tidak pernah berbicara di depan umum baik dalam kegiatan KBM di kelas maupun di luar KBM.
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar.
5 (baik sekali) Dalam berbicara menggunakan kalimat yang runtut, efektif sehingga memudahkan pendengar menangkap pembicaraanya.
4 (baik) Dalam berbicara
menggunakan kalimat yang runtut, efektif namun
pendengar belum
menangkap isi
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
3 (cukup) Dalam berbicara
menggunakan kalimat runtut namun pendengar masih belum dapat menangkap pembicaraanya
2 (kurang) Dalam berbicara belum menggunakan kalimat efektif yang pendengar tidak
dapat menangkap
pembicaraanya
1(kurang baik) Dalam berbicara belum menggunakan kalimat yang runtut dan efektif sehingga pendengar masih tidak dapat menangkap pembicaraanya durasi akan tetapi pendengar sulit memahami.
2 (kurang) Dalam berbicara di depan
umum belum
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
1(kurang baik) Dalam berbicara di depan
umum belum
memperhatikan tekanan nada, sendi, dan durasi sehingga terlalu sepat yang menyebabkan pendengar
2 (kurang) Siswa kurang antusias dalam mengikuti layanan yang di
5 (baik sekali) Siswa dapat berkomunikasi dan bertukar pendapat kepada orang lain dengan lancar dan mudah dipahami 4 (baik) Siswa dapat berkomunikasi
dan bertukar pendapat kepada orang lain dengan lancar dan masih sulit untuk dipahami.
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
2 (kurang) Siswa jarang berkomunikasi dan bertukar pendapat kepada orang lain
1(kurang baik) Siswa belum bisa berkomunikasi dan bertukar pendapat kepada orang lain 9. Sikap yang jawar, gerik badanya belum tenang, dan masih kaku.
3 (cukup) Siswa dapat berbicara dengan orang lain akan tetapi gerak-gerik belum tenang, dan masih kaku. 2 (kurang) Siswa jarang berbicara
dengan orang lain dan gerak-gerik belum tenang, dan masih kakua
1(kurang baik) Siswa belum bisa berbicara dengan orang lain dan gerak-gerik belum tenang, dan masih kaku.
10. Kenyaringan suara, relevansi/ penalaran, penguasaan topik dalam berbicara.
5 (baik sekali) Siswa berbicara dengan volume suara yang nyaring, penguasaan topik yang baik. 4 (baik) Siswa berbicara dengan
volume suara yang cukup nyaring dan penguasaan topik yang cukup baik. 3 (cukup) Siswa berbicara dengan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
2 (kurang) Siswa berbicara dengan volume suara yang tidak nyaring dengan penguasaan topik yang kurang baik. 1(kurang baik Siswa berbicara dengan
Lampiran 8
Hasil Wawancara Pra Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten
6. Pelaksanaan Wawancara : Sebelum pelaksanaan layanan penguasaan konten
7. Tujuan : Memperoleh informasi tentang keterampilan public speaking siswa
8. Responden : Konselor
9. Tanggal Wawancara : Sabtu, 3 Mei 2014
10.Tempat Wawancara : Ruang BK SMA NU Al Ma’ruf Kudus
No. Pertanyaan Jawaban
1. Dalam hal pembelajaran, menurut Bapak/ Ibu, bagaimana minat siswa dalam memperhatikan pelajaran dikelas ?
Menurut saya siswa kelas X-9, memiliki minat rendah dalam memperhatikan pelajaran di kelas.
2. Dalam hal pembelajaran, menurut bapak/ibu, bagaimana sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas ?
Menurut saya siswa kelas X-9, saat mengikuti pelajaran di kelas terlihat acuh dalam pelajaran dan sikapnya sering menyepelekan pelajaran.
3. Menurut pengamatan bapak/ibu, bagaimana kemampuan siswa dalam berbicara di kelas ?
Menurut saya siswa kelas X-9, mempunyai keterampilan berbicara di kelas yang rendah, masih banyak siswa yang takut dalam berbicara di depan kelas.
4. Menurut bapak/ibu, bagaimana komunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
kemampuan dalam berinteraksi disekolah kelas X-9 cukup rendah, itu terbukti pada saat istirahat masih banyak siswa yang tidak memanfaatkannya untuk berkomunikasi du luar kelas.
5. Sejauhmana kemampuan public speaking siswa dalam berinteraksi dalam pembelajaran di kelas ?
Masih banyak siswa kelas X-9 yang takut dalam berbicara di depan umum (public speaking)
6. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar di kelas?
No. Pertanyaan Jawaban 7. Bagaimana pendapat siswa
terhadap berbicara di depan umum (public speaking) khususnya di kelas.
Komentar dari siswa kelas X-9 mengenai berbicara di depan umum (public speaking) mereka mengaku masih takut karena belum terbiasa.
Kesimpulan/catatan : dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X-9 memiliki kemampuan public speaking yang rendah ini ditunjukan dari kebiasaan siswa yang kurang aktif dalam mengemukan pendapat pada saat kegiatan belajar berlangsung dan masih banyak siswa yang takut dalam berbicara di depan umum karena tidak terbiasa.
Kudus,3 Mei 2014 Peneliti,
Lampiran 9
Hasil Wawancara Pra Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten
1. Pelaksanaan Wawancara : Sebelum pelaksanaan layanan penguasaan konten
2. Tujuan : Memperoleh informasi tentang keterampilan public speaking siswa
3. Responden : Wali kelas
4. Tanggal Wawancara : Sabtu, 3 Mei 2014
5. Tempat Wawancara : Ruang Guru SMA NU Al Ma’ruf Kudus
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap hari ?
Menurut saya siswa kelas X-9 saat mengikuti pelajaran di kelas terlihat acuh dan sikapnya cenderung menyepelekan
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung?
Menurut saya siswa kelas X-9 saat mengikuti pelajaran kurang antusias dan sebagian mereka ada yang mengantuk.
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
Menurut saya kemampuan dalam berinteraksi disekolah kelas X-9 cukup rendah, itu terbukti pada saat pembelajaran maupun pada waktu istirahat masih banyak siswa yang tidak memanfaatkannya untuk berkomunikasi baik bertanya maupun berkomunikasi dengan siswa.
4.
Adakah siswa yang mempunyai kecemasan dalam berbicara di depan umum (public speaking), kalau ada apa yang melatar belakangi siswa mempunyai perasaan cemas?
Menurut saya ada, biasanya yang melatar belakangi kecemasan dalam berbicara di depan umum karena masih banyak siswa kurang terbiasa dalam berbicara di depan umum.
5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ?
NO Pertanyaan Jawaban 6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran
berlangsung ada siswa yang bersendau gurau mengganggu teman-temannya yang serius belajar?
Menurut saya masih ada beberapa siswa yang bersendau gurau pada saat proses kegiatan belajar.
7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran di kelas ?
Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. 8. Bagaimana pendapat siswa terhadap
berbicara di depan umum (public speaking ) khususnya di kelas.
Menurut saya mereka masih tergolong rendah dalam hal berbicara di depan umum.
Kudus, 3 Mei 2014
Peneliti,
Lampiran 10
Hasil Wawancara setelah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Siklus I
1. Pelaksanaan Wawancara : Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten
2. Tujuan : Memperoleh informasi tentang keterampilan public speaking siswa
3. Responden : Konselor
4. Tanggal Wawancara : Senin, 21 Mei 2014
5. Tempat Wawancara : Ruang BK SMA NU Al Ma’ruf Kudus
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana minat siswa dalam memperhatikan pelajaran dikelas ?
Dari pengamatan saya terdapat peningkatan minat siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas di banding sebelumnya, akan tetapi baru beberapa siswa saja yang berubah dan masih sebagian belum menunjukan minat yang bagus, jadi masih harus ditingkatkan kembali agar dapat berhasil maksimal. 2. Bagaimana sikap siswa dalam
memperhatikan pelajaran di kelas setelah diberikan layanan penguasaan konten ?
Sikap siswa kelas X-9 dalam memperhatikan pelajaran saat ini sedikit mengalami perubahan, walaupun perubahan sikap yang ditunjukan belum begitu maksimal.
3. Menurut pengamatan bapak/ibu, bagaimana kemampuan siswa dalam berbicara di kelas ?
Menurut saya siswa kelas X-9, mempunyai keterampilan berbicara di kelas masih tergolong cukup, masih ada beberapa siswa yang takut dan dalam berbicara di depan kelas.
4. Menurut bapak/ibu, bagaimana komunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
Setelah diberikan layanan penguasaan konten kemampuan dalam berinteraksi disekolah kelas X-9 tergolong cukup, itu terbukti pada saat istirahat banyak siswa yang memanfaatkannya untuk berkomunikasi dan berinteraksi di luar kelas. 5. Sejauhmana kemampuan public
speaking siswa dalam berinteraksi dalam pembelajaran di kelas ?
No. Pertanyaan Jawaban 6. Bagaimana keaktifan siswa
untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar di kelas?
Masih ada beberapa siswa kelas X-9 yang kurang aktif dalam proses belajar di kelas.
7. Bagaimana pendapat siswa terhadap berbicara di depan umum (public speaking) khususnya di kelas.
Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten Komentar dari siswa kelas X-9 mengenai berbicara di depan umum (public speaking) mereka mengaku masih proses belajar dengan baik.
Kudus, 21 Mei 2014 Peneliti,
Lampiran 11
Hasil Wawancara Setelah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Siklus I
1. Pelaksanaan Wawancara : Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten
2. Tujuan :Memperoleh informasi tentang keterampilan public speaking siswa
3. Responden : Wali kelas
4. Tanggal Wawancara : Senin, 21 Mei 2014
5. Tempat Wawancara : Ruang Guru SMA NU Al Ma’ruf Kudus
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap hari ?
Dari pengamatan saya siswa kelas X-9 saat mengikuti pelajaran di kelas terlihat sudah mulai ada peningkatan yang dulunya sikapnya cenderung menyepelekan sekarang sudah mulai ada keseriusan.
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung?
Menurut saya siswa kelas X-9 setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten saat mengikuti pelajaran sudah mulai ada peningkatan itu terbukti siswa mulai antusias dalam proses pembelajaran.
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten kemampuan dalam berinteraksi di sekolah kelas X-9 cukup meningkat, itu terbukti pada saat pembelajaran maupun pada waktu istirahat banyak siswa yang memanfaatkannya untuk berkomunikasi baik bertanya maupun berkomunikasi dengan siswa .
4. Adakah siswa yang mempunyai kecemasan dalam berbicara di depan umum (public speaking), kalau ada apa yang melatar belakangi siswa mempunyai perasaan cemas?
NO Pertanyaan Jawaban 5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa
pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ?
Setelah pelaksanaa layanan penguasaan konten sudah ada peningkatan, masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran.
6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang bersendau gurau mengganggu teman-temannya yang serius belajar?
Menurut saya masih ada beberapa siswa yang bersendau gurau pada saat proses kegiatan belajar.
7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran di kelas ?
Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan lagi.
8. Bagaimana pendapat siswa terhadap berbicara di depan umum (public speaking ) khususnya di kelas.
Menurut saya setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten, mereka masih tergolong rendah dalam hal berbicara di depan umum.
Kudus,21 Mei2014 Peneliti,
Lampiran 12
Hasil Wawancara setelah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Siklus II
1. Pelaksanaan Wawancara : Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten
2. Tujuan : Memperoleh informasi tentang keterampilan public speaking siswa
3. Responden : Konselor
4. Tanggal Wawancara : Selasa, 3 Juli 2014
5. Tempat Wawancara : Ruang BK SMA NU Al Ma’ruf Kudus
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana minat siswa dalam memperhatikan pelajaran dikelas ?
Dari pengamatan saya terdapat peningkatan minat siswa yang bagus dalam memperhatikan pelajaran di kelas dibanding sebelumnya,
2. Bagaimana sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran di kelas setelah diberikan layanan penguasaan konten ?
Sikap siswa kelas X-9 dalam memperhatikan pelajaran saat ini sedikit mengalami perubahan, mereka antusias dan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. 3. Menurut pengamatan bapak/ibu,
bagaimana kemampuan siswa dalam berbicara di kelas ?
Menurut saya siswa kelas X-9, mempunyai keterampilan berbicara di kelas sudah tergolong baik, banyak siswa yang sudah berani dalam berbicara di depan kelas saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas. 4. Menurut bapak/ibu, bagaimana
komunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
Setelah diberikan layanan penguasaan konten kemampuan dalam berinteraksi di sekolah kelas X-9 sudah tergolong baik, itu terbukti pada saat istirahat banyak siswa yang memanfaatkannya untuk berkomunikasi dan berinteraksi di dalam maupun di luar kelas.
5. Sejauhmana kemampuan public speaking siswa dalam berinteraksi dalam pembelajaran di kelas ?
Sejauh ini kemampuan siswa kelas X-9 dalam berbicara di depan umum (public speaking) cukup baik.
6. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar di kelas?
No. Pertanyaan Jawaban
7. Bagaimana pendapat siswa terhadap berbicara di depan umum (public speaking) khususnya di kelas.
Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten komentar dari siswa kelas X-9 mengenai berbicara di depan umum (public speaking) mereka mengaku mulai tertarik dan sudah berani dalam berbicara di depan umum.
Kudus, 3 juli 2014 Peneliti,
M. Abdul Wahid NIM.201031068
Lampiran 13
Hasil Wawancara Setelah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Siklus II
1. Pelaksanaan Wawancara : Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten
2. Tujuan : Memperoleh informasi tentang keterampilan public speaking siswa
3. Responden : Wali kelas
4. Tanggal Wawancara : Selasa, 3 Juni 2014
5. Tempat Wawancara : Ruang Guru SMA NU Al Ma’ruf Kudus
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap hari ?
Dari pengamatan saya siswa kelas X-9 saat mengikuti pelajaran di kelas terlihat sudah mulai baik ada peningkatan yang dulunya sikapnya cenderung menyepelekan sekarang mulai seriusan.
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung ?
Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten saat mengikuti pelajaran sudah meningkatan itu terbukti siswa antusias dan aktif dalam proses pembelajaran.
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi siswa dalam berinteraksi di lingkungan sekolah ?
Setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten kemampuan dalam berinteraksi di sekolah siswa kelas X-9 meningkat, itu terbukti pada saat pembelajaran maupun pada waktu istirahat banyak siswa yang memanfaatkannya untuk berkomunikasi baik bertanya maupun berkomunikasi dengan siswa .
4. Adakah siswa yang mempunyai kecemasan dalam berbicara di depan umum (public speaking), kalau ada apa yang melatar belakangi siswa mempunyai perasaan cemas ?
NO Pertanyaan Jawaban
5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ?
Peningkatan terjadi setelah pelaksanaa layanan penguasaan konten, banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.
6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang bersendau gurau mengganggu teman-temannya yang serius belajar?
Menurut saya setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten masih ada beberapa siswa yang bersendau gurau pada saat proses kegiatan belajar akan tetapi sedikit.
7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran di kelas ?
banyak siswa yang aktif setelah pelaksanaan layanan dalam proses pembelajaran.
8. Bagaimana pendapat siswa terhadap berbicara di depan umum (public speaking) khususnya di kelas.
Menurut saya setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten, mereka mereka mengaku mulai tertarik dan sudah berani dalam berbicara di depan umum.
Kudus, 3 Juni 2014 Peneliti,
Lampiran 14
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan I
A. Topik Permasalahan : Pentingnya Keterampilan Public Speaking B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang pentinya keterampilan public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami keterampilan public speaking
Siswa dapat mengetahui dari manfaat keterampilan public speaking Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang keterampilan public speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, Sabtu 10 Mei 2014 K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa 2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang pentingnya keterampilan public speaking
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah 2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti 3. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit, tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid (Mahasiswa
praktikan)
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
- Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol - Sumber : buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1) O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi siswa saat proses layanan berlangsung Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
pentinya keterampilan public speaking. Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa
apakah ada perubahan
Kudus, 10 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid
Lampiran 14 Lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS I Pertemuan I
A. Topik Layanan : Pentingnya Keterampilan Public Speaking B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial 2. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan 4. Tujuan Layanan :
Siswa dapat memahami keterampilan public speaking
Siswa dapat mengetahui dari manfaat keterampilan public speaking
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
5. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus C. Pelaksanaan Layanan
1. Waktu, hari/tanggal : 45 menit, Sabtu/ 10 Mei 2014
2. Tempat : Ruang kelas X.9
3. Deskripsi Layanan : kegiatan dilakukan dengan satu kali
pertemuan dengan memberikan materi serta video tentang pentingnya keterampilan public speaking
D. Evaluasi
2. Deskripsi dan komentar : Siswa belum menangkap dengan baik materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang diberikan belum sesuai dengan garis besar materi yang telah diberikan praktikan, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan oleh praktikan serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti. 2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, belum sesuai materi yang diberikan peneliti.
Kudus, 10 Mei 2014
Kolaborator, Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid
Lampiran 14 Lanjutan
MATERI LAYANAN
“Pentingnya Keterampilan Public Speaking”
A. Pengertian Keterampilan Public Speaking
Dalam kamus besar bahasa indonesia pengertian ketrampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan keterampilan menurutMaskolis(dalamhttp://www.guruketerampilan.blogspot.com/2013/05/pen gertianketerampilan.html) merupakan kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Dari penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan keterampilan merupakan suatu kecapakan dalam diri seseorang untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan kreatif agar hasil pekerjaanya lebih bermakna.
Untuk selanjutnya memahami pengertian berbicara di depan umum (public speaking), terlebih dahulu kita perlu memahami arti/definisi public speaking. Berikut beberapa definisi public speaking;
1. Menurut Webster’s Third New International Dictionary (dalam Wijaya, 2007: 1) menyatakan Public Speaking adalah:
a. The act of process of making speeches in public (proses pembicaraan di depan publik).
b. The art of science of effective oral communication with an audience (seni ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya).
2. Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking: Strategic for Success (dalam Wijaya, 2007 : 1) “Public Speaking adalah suatu proses komunikasi yang berkelanjutan di mana pesan dan lambang bersirkulasi ulang secara terus menerus antara pembicara dan para pendengarnya).
4. dihadapan banyak orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu.
Dari beberapa definisi tersebut, kemudian disimpulkan menjadi satu kesatuan. Keterampilan public speaking adalah kecapakan dalam berbicara di depan umum/public tentang suatu hal atau topik tertentu dengan lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan informasi.
B. Tujuan Public Speaking
Fungsi berbicara di depan umum (Publik speaking) yakni: 1. Menyampaikan informasi (to inform)
Yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya.
2. Pendidikan (to educate)
Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan secara formal di sekolah maupun diluar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 3. Menghibur (to intertaint)
Media massa telah banyak menyita waktu luang semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
4. Mempengaruhi orang lain.
Mendorong orang lain untuk mengikuti keinginan komunikator. C. Manfaat berbicara di depan umum (public speaking):
Dalam berbicara di depan umum, banyak manfaat dan pengetahuan yang kita dapat antara lain :
a. Saling bertukar informasi.
Lampiran 14 Lanjutan
e. Untuk mengekspresikan diri.
f. Untuk menjelaskan suatu kejadian, proses, atau suatu peristiwa. g. Untuk memberi dan menyebarkan pengetahuan.
h. Saling bertukar pengalaman, cerita, dan pengetahuan. D. Pentingnya berbicara didepan umum
Berbicara di muka umum (Public sepaking) bagi sebagian orang bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tapi faktanya, bukan pula hal yang teramat sulit untuk dipelajari. Selama ini, Beragam alasan orang akan menghindar untuk tidak berbicara di depan umum, karena menghadapi banyak orang dengan beragam karakter. Dan itu terkadang bisa menyulitkan. Kendalanya bisa dimulai dari diri sendiri yang merasa gugup, tidak percaya diri, merasa dihakimi oleh audience, takut apa yang disampaikan tidak bermanfaat untuk audience, terbata-bata saat berbicara sehingga kalimat yang diucapkan terdengar samar dan tidak dimengerti oleh audience.
Padahal siapapun berhak untuk berbicara di depan publik tanpa terkecuali. Apalagi di era seperti sekarang ini, mampu berbicara di depan umum dengan baik dan benar, sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Sudah saatnya setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan karir, meraih sukses yang lebih tinggi, trampil berbicara di depan umum.
Kemampuan Public Speaking sering dilihat sebagai bakat yang sudah melekat dalam diri seseorang, padahal faktanya public speaking adalah keterampilan yang dapat dilatih, dipraktekkan, untuk memberi manfaat sesuai dengan kebutuhan audience, antara lain: untuk menyampaikan informasi, memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling pengertian dan kesepakatan, meningkatkan penjualan produk/keuntungan bisnis dan membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan bisa dijadikan sebagai pilihan karir yang menjanjikan.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan II
A. Topik Permasalahan : Faktor-faktor keterampilan public speaking B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang faktor-faktor keterampilan public speaking D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami faktor-faktor dalam keterampilan public speaking Siswa dapat mengetahui faktor penunjang dan penghambat keterampilan
public speaking
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang faktor-faktor dalam keterampilan public speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, Kamis 15 Mei 2014 K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa 2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang faktor-faktor keterampilan public speaking
Lampiran 15 lanjutan Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah 2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti 3. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit, tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
- Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol - Sumber:- buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
-http://yankcute.blogspot.com/2010/01/9-penyebab-ketakutan-berbicara-di-depan.html
O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi siswa saat proses layanan berlangsung Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
pentinya faktor keterampilan public speaking.
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa apakah ada perubahan
Kudus, 15 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS I Pertemuan II
A. Topik Layanan : Faktor-faktor keterampilan public speaking B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial 2. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan 4. Tujuan Layanan :
Siswa dapat memahami faktor-faktor dalam keterampilan public speaking Siswa dapat mengetahui faktor
penunjang dan penghambat keterampilan public speaking
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
5. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus C. Pelaksanaan Layanan
1. Waktu, hari/tanggal : 45 menit, kamis 15 Mei 2014
2. Tempat : Ruang kelas X.9
3. Deskripsi Layanan : kegiatan dilakukan dengan satu kali
pertemuan dengan memberikan materi serta video tentang faktor-faktor public speaking D. Evaluasi
Lampiran 15 lanjutan
2. Deskripsi dan komentar: Siswa belum menangkap dengan baik materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang diberikan belum sesuai dengan garis besar materi yang telah diberikan peneliti, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, belum sesuai materi yang diberikan peneliti.
Kudus, 15 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid
MATERI LAYANAN
“Faktor-Faktor dalam keterampilan Public Speaking”
A. Pengertian
Public Speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa, khususnya berbicara. Sebagai sebuah keterampilan, tidak akan pernah datang begitu saja kepada pelakunya, akan tetapi, butuh sebuah proses. Dengan kata lain, keterampilan berbicara di depan umum ini akan semakin lancar dan sukses manakala yang bersangkutan selalu berlatih untuk mengasahnya. Jadi faktor-faktor penunjang dalam public speaking merupakan suatu sikap yang dapat mempengaruhi efektifnya pembicaraan kita dalam berbicara didepan umum.
B. Faktor-faktor dalam keterampilan public speaking
Dalam keterampilan public speaking ada dua faktor yaitu faktor penunjang dan penghambat dalam keterampilan public speaking. adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Faktor penunjang keefektifan public speaking
Menurut Arsjad (1991: 17) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam berbicara di depan umum yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan. Adapun faktor kebahsaan yang menunjang dalam public speaking adalah sebagai berikut:
a) Ketepatan Ucapan
Lampiran 15 lanjutan
ragam lisan biasa, sehingga terlalu menarik perhatian, mengganggu komunikasi, atau pembicara dianggap aneh.
b) Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai.
Kesesuaian tekanan nada, sendi, dan durasi akan merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara di depan umum (public speaking). Bahkan kadang-kadang faktor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai, akan menyebabkan menarik. Sebaliknya jika penyampaian data saja, hampir dapat dipastikan akan menimbulkan kejenuhan dan keefektifan berbicara tentu berkurang.
c) Pilihan kata ( Diksi )
Dalam berbicara pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi sasaran. Pendengar akan lebih terangsang dan akan lebih paham, kalau kata-kata yang digunakan kata-kata yang sudah dikenal oleh pendengar.
d) Ketepatan kata
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraanya. Susunan penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan penyampaian. Seorang pembicara harus mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menimbulkan akibat. Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaiakan tergambar lengkap dalam pikiran pendengar persis seperti apa yang dimaksud oleh si pembicara.
a) Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku.
Pembicara yang tidak tenang, lesu, dan kaku tentulah akan memberikan kesan pertama yang kurang menarik. Padahal kesan pertama ini sangat penting untuk menjamin adanya kesinambungan perhatian pihak pendengar. Dari sikap wajar sebenarnya pembicara sudah dapat menunjukan otoritas dan integritas dirinya. Tentu sikap ini sangat banyak ditentukan oleh situasi, tempat dan penguasaan materi. Penguasaan materi yang baik, setidaknya akan menguarangi kegugupan. Namun bagaimana pun, sikap ini memerlukan latihan. Kalau sudah biasa, lama kelamaan rasa gugup akan hilang dan akan timbul sikap tenang dan wajar. Sebaiknya dalam latihan sikap ini yang ditanamkan lebih awal, karena sikap ini merupakan modal utama untuk kesuksesan berbicara.
b) Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara.
Agar pendengar dan pembicara betul-betul terlibat dalam kegiatan berbicara, pandangan pembicara betul-betul terlibat dalam kegiatan berbicara, pandangan pembicara sangat membantu. Hal ini sangat di hiraukan oleh pembicara. Pandangan yang tertuju pada satu arah, akan menyebabkan pendengar merasa kurang diperhatikan. Banyak pembicara tidak memperhatikan pendengar, tetapi melihat ke atas, ke samping atau ke atas. Akibatnya perhatian pendengar berkurang. Hendaknya diusahakan supaya pendengar merasa terlibat dan diperhatikan.
c) Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
Lampiran 15 lanjutan
d) Gerak gerik dan mimik yang tepat.
Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat pula menunjang keefektifan berbicara. Hal-hal yang penting selain mendapat tekanan, biasanya dibantu dengan gerak tangan atau mimik. Hal ini dapat menghidupkan suasana agar tidak kaku. Tetapi gerak-gerik yang berlebihan akan menggangu keefektififan berbicara. Mungkin perhatian pendengar akan terarah pada gerak-gerik dan mimik yang berlebihan ini, sehingga pesan kurang dipahami.
e) Kenyaringan suara juga sangat menetukan.
Tingkat kenyaringan ini tentu disesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah pendengar dan akustik. Tetapi perlu diperhatikan jangan berteriak. Kita aturlah kenyaringan suara kita supaya dapat didengar oleh semua pendengar dengan jelas.
f) Kelancaran
Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya. Sering kali kita dengar pembicara berbicara terputus-putus itu akan menggangu penangkapan pendengar menangkap isi pembicaraan. Dan sebaliknya pembicara yang terrlalu cepat berbicara juga akan menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraannya.
g) Relevansi/ penalaran
Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan logis. Proses berfikir untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah logis. Hal ini berarti hubungan bagian-bagian dalam kalimat, hubungan kalimat dengan kalimat harus logis dan berhubungan dengan pokok pembicaraan.
h) Penguasaan topik
C. Penyebab Ketakutan Berbicara di Depan Umum
Hampir kebanyakan orang yang pernah merasakan berbicara di depan umum, pasti pernah mengalami ketakutan. Keringat dingin, gelisah, selalu merasa ingin ke toilet adalah sebagian refleksi dari rasa ketakutan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ada 9 penyebab ketakutan yang signifikan ketika berbicara didepan umum :
1. Takut akan gagal,
Dalam berbicar di depan umum, pastilah kita menginginkan selalu sukses akan tetapi rasa takut gagal malah kadangkala membuat ketakutan itu semakin besar. Hal inilah yang harus kita perhatikan agar dalam berbicara di depan umum kita dapat sukses rasa takut yang terlalu itu dikurangi agar dapat dalam berbicara di depan umum kita bisa efektif
2. Tidak ada rasa percaya diri,
Rasa percaya diri amatlah penting, dalam berbicara di depan umum kita harus percaya diri, merasa diri tidak mampu untuk melakukan adalah rasa yang dapat mengganggu berbicara di depan umum tidak akan efektif. 3. Traumatis,
Dalam berbicara di depan umum rasa grogi adalah rasa yang wajar. memiliki rasa takut dan merasa sendirian ketika berdiri di panggung dan semua mata melihat padanya merupakan rasa yang akan di alami ketika akan berbicara di depan umum. Hal inilah yang menjadikan kita tidak fokus atau percaya diri dalam berbicara di depan umum. Dalam hal ini sebaiknya kita dapat mengurangi rasa ketakutan yang mendalam tadi. 4. Takut dinilai/dihakimi,
Lampiran 15 lanjutan
5. Terlalu perfeksionis,
Perfeksionis baik, tetapi terlalu perfeksionis dan berharap terlalu banyak pada dirinya sendiri malah membuat efek negatif dalam berbicara di depan umum.
6. Takut akan orang banyak,
Merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri ketika berbicara di depan puluhan, ratusan atau ribuan orang. hal inilah yang menjadikan rasa was-was dalam berbicara di depan.
7. Kurangnya persiapan,
Dalam berbicara di depan umum alngkah baiknya kita sudah melakukan persiapan. Persiapan yang minim membuat rasa takutuntuk berbicara di cepan umum ini semakin menjadi-jadi.
8. Stress,
Menghindari stress ketika berbicara di depan umum karena rasa stress yang berlebihan akan menjadikan pembicaraan kita tidak efektif
9. Blank,
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan III
A. Topik Permasalahan : Fungsi keterampilan public speaking B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang fungsi keterampilan public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami fungsi keterampilan public speaking dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat mengetahui keuntungan mempelajari keterampilan public speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang fungsi keterampilan public speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, rabu 21 Mei 2014 K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa 2. Memberikan perkenalan
Lampiran 16 Lanjutan
5. Memberikan kesimpulan dan penutup Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah 2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti 3. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit, tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol Sumber: - buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
-http://indahsoekotjoandpublicspeaking.blogspot.com/2012/08/fungsi-public-speaking.html
http://mayhendra-publicspeakingmania.blogspot.com/2010/04/pengenalan-awal-tentang-public-speaking_25.html
O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi siswa saat proses layanan berlangsung Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa apakah ada perubahan
Kudus, 21 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid
Lampiran 16 Lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS I Pertemuan III
A. Topik Layanan :Fungsi keterampilan public speaking Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial 2. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
4. Tujuan Layanan :
Siswa dapat memahami fungsi keterampilan public speaking dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan fungsi keterampilan public speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
5. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus B. Pelaksanaan Layanan
1. Waktu, hari/tanggal : 45 menit, rabu 21 Mei 2014
2. Tempat : Ruang kelas X.9
3. Deskripsi Layanan : kegiatan dilakukan dengan satu kali
pertemuan dengan memberikan materi serta video yang ada kaitannya dengan fungsi public speaking
1. Cara Penilaian : Penilaian segera dengan tanya jawab langsung dengan siswa setelah layanan.
2. Deskripsi dan komentar : Siswa belum menangkap dengan baik materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang diberikan belum sesuai dengan garis besar materi yang telah diberikan peneliti, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
D. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, tentang fungsi keterampilan public speaking belum sesuai materi yang diberikan peneliti.
Kudus, 21 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid
Lampiran 16 Lanjutan
MATERI LAYANAN
“Fungsi keterampilan Public Speaking”
A. Makna dari fungsi keterampilan public speaking
Public speaking sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari baik di acara resmi maupun tidak resmi. Seorang public speaker bisa berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mereka biasanya sudah mempersiapkan terlebih dahulu tujuan sebelum melakukan public speaking. Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwasanya fungsi keterampilan public speaking merupakan tujuan dari keterampilan public speaking yang kita tetapkan sebelum
melaksanakan keterampilan public speaking itu sendiri. B. Fungsi public speaking dalam kehidupan sehari-hari:
Dalam kegiatan sehari-hari pastilah kita sadari maupun tidak kita sadari bahwasanya kita sering berbicara dengan seseorang atau dengan kelompok. Adapun fungsi atau tujuan dari public speaking itu sendiri adalah:
1. Mengajar.
Public speaking sangat perlu dikuasai oleh tenaga pengajar seperti guru, tentor maupun dosen. Tenaga pengajar yang memiliki kemampuan public speaking yang baik mampu menghidupkan suasana serta menyampaikan materi dengan efektif.
2. Melatih.
Seorang pelatih memerlukan public speaking untuk melatih, memberikan umpan balik, menyemangati dan memberikan intruksi kepada anak didiknya. Contohnya pelatih sepak bola. Setiap kali latihan, seorang pelatih selalu memberikan intruksi dan menyuntikkan semangat kepada anak didiknya. Bahkan sewaktu pertandingan digelar, mereka tidak jarang berteriak-teriak di lapangan untuk memberikan intruksi ketika menghadapi musuh.
3. Memberikan informasi.
pengumuman kerja bakti maupun berita duka. Selain itu, profesi yang menuntut seseorang untuk memberikan informasi ke masyarakat luas yaitu pembawa berita televisi maupun penyiar radio.
4. Memotivasi.
Saat ini banyak sekali lembaga motivasi yang bermunculan. Kemampuan public speaking ini mutlak diperlukan oleh seorang motivator untuk memberikan motivasi ke audien. Contoh motivator terkenal di Indonesia yaitu Mario Teguh, James Gwee, Tung Desem Waringin dan Andri Wongso.
5. Memberikan nasehat.
Public speaking ini bisa juga digunakan untuk memberikan nasehat maupun ceramah agama. Contoh seorang dai yang berkhotbah di Masjid atau pastur yang memberikan ceramah di gereja. Biasanya orang yang memberikan nasehat adalah tokoh masyarakat yang dianggap paling bijaksana serta memiliki ilmu yang sangat tinggi.
6. Mempengaruhi massa.
Ketika pemilihan kepala daerah digelar, setiap calon berlomba-lomba untuk mendapatkan simpati masyarakat agar memilihnya. Mereka menggunakan public speaking untuk mempersuasi massa agar mendukungnya sebagai kepala daerah. Biasanya mereka mengobral janji untuk memperjuangkan hak-hak masayarakat.
7. Menghibur.
Saat ini acara yang bersifat komedi beragam jenisnya. Contoh yang sedang populer saat ini adalah Stand Up Comedian. Kemampuan public speaking sudah wajib hukumnya dikuasai oleh seorang pelawak atau penghibur. Semakin ahli mereka melakukan public speaking, maka semakin banyak orang yang terhibur. 8. Meyakinkan pelanggan.
Lampiran 16 Lanjutan
meyakinkan calon pembeli. Sales yang tidak memiliki kemampuan public speaking akan susah melakukan penjualan.
9. Mengkomunikasikan ide.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dituntut untuk berani mengkomunikasikan ide yang dimiliki. Contoh yang paling sering yaitu saat rapat. Setiap peserta rapat dituntut untuk memiliki kemampuan public speaking agar mampu mengkomunikasikan ide secara efektif. Peserta rapat yang tidak memiliki kemampuan public speaking jarang sekali mengkomunikasikan idenya ke peserta lain.
10. Mengubah opini.
Public speaking biasanya juga bisa dipakai untuk mengubah opini. Biasanya dipakai dalam acara debat dimana setiap orang berusaha mempertahankan argumen dan mengubah opini lawan bicara. Atau bisa juga digunakan untuk mengubah seseorang yang keras kepala menjadi lunak dan mengubah pemikirannya.
C. Keuntungan mempelajari keterampilan public speaking
Sedangkan “Wuwur (1999: 18-20) menjabarkan keuntungan mempelajari public speaking sbb :
1. Meningkatkan kemampuan pribadi dalam hal-hal :
a. Rasa tertekan, takut, dan cemas di depan publik dapat dikurangi / dilenyapkan;
b. Rasa pasti terhadap diri dapat dipupuk dan berkembang; c. Kesadaran & kepercayaan terhadap diri semakin bertambah; d. Dapat mengalami perkembangan dalam hal teknik bersuara; e. Artikulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebih jelas; f. Bahasanya dapat memiliki daya persuasi;
h. Kemampuan untuk berbicara secara spontan (improvisasi) dapat dikembangkan;
i. Kemampuan untuk memberi motivasi dapat dipertinggi;
j. Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan & mempertahankan pendapat;
k. Dapat memperluas perbendaharaan kata;
l. Dapat mengkoordinasikan dengan lebih mudah mimik dan gerak-gerik selama berbicara;
m. Kesediaan untuk mendengarkan orang lain dapat dikembangkan; n. Keterampilan untuk mengolah artikel dapat dikembangkan. 2. Untuk keberhasilan pribadi :
a. Mengalami perubahan dalam proses berkomunikasi;
b. Terbuka kesempatan & kemungkinan yang lebih luas untuk mendapat kerja; c. Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi;
d. Lebih mudah mendapat pengakuan & penghargaan dari orang lain; e. Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk mempengaruhi; f. Pengertian terhadap orang lain semakin terbina;
g. Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama & dunia sekitar yang dapat memperbesar sukses dalam hidup & karyanya.
3. Dalam Tugas dan Jabatan :
a. Orang akan memiliki keterampilan & kekuatan dalam mempertahankan pikiran & pendapat;
b. Dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi, perusahaan, institusi atau partai-partai politik;
c. Penguasaan yang lebih baik tentang seni membawakan ceramah / pidato dalam situasi / kesempatan-kesempatan penting;
d. Membantu dalam memperluas orientasi wawasan pribadi;
e. Mempertinggi ketrampilan para produsen untuk menjual & menawarkan hasil produksi;
Lampiran 16 Lanjutan
g. Memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi yang dapat membawa dampak negatif bagi tugas dan jabatan.
4. Bagi Kehidupan pada umumnya :
a. Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri;
b. Dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain;
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan I
A. Topik Permasalahan : Tips dalam public speaking B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang tips-tips dalam public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami tips-tips dalam public speaking dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat mengetahui keuntungan mempelajari keterampilan public speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang fungsi keterampilan public speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, sabtu 24 Mei 2014 K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa 2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang fungsi keterampilan public speaking 4. Memberikan pertanyaan refleksi
Lampiran 17 Lanjutan
6. Memberikan kesimpulan dan penutup Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah 2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti
3. Maju kedepan untuk memperagakan tips dalam public speaking. 4. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit, tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol Sumber: - buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
http://arga-hamdani.blogspot.com/
http://indosdm.com/public-speaking-pedoman-berbicara-di-depan-publik O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi siswa saat proses layanan berlangsung
Hasil : Laiseg :Bertanya kepada siswa mengenai perasaan dan pemahaman setelah mendapat materi
Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami pentinya tips dalam public speaking.
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa apakah ada perubahan
Kudus, 24 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS II Pertemuan I
A. Topik Layanan : Tips dalam keterampilan public speaking Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial 2. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan 4. Tujuan Layanan :
Siswa dapat memahami tips dalam keterampilan public speaking dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan keterampilan public speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
5. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus B. Pelaksanaan Layanan
1. Waktu, hari/tanggal : 45 menit, Sabtu 24 Mei 2014
2. Tempat : Ruang kelas X.9
3. Deskripsi Layanan : kegiatan dilakukan dengan satu kali
pertemuan dengan memberikan materi serta video yang ada kaitannya dengan tips dalam keterampilan public speaking
Lampiran 17 Lanjutan
1. Cara Penilaian : Penilaian segera dengan tanya jawab langsung dengan siswa setelah layanan.
2. Deskripsi dan komentar : Sebagian siswa mampu menangkap dengan baik materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang diberikan belum dengan garis besar materi yang telah diberikan peneliti, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
D. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, ada beberapa di antara jawabannya telah sesuai materi yang diberikan peneliti akan tetapi belum maksimal.
Kudus, 24 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Sri Mulyanti, S.Pd Muhammad Abdul Wahid