48
Pada bagian ini akan menjelaskan tentang deskripsi Prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus akan mebahas tentang kondisi awal siswa sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian beserta hasil belajar sebelum dilakukkannya PTK. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan
tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II sama seperti sub bab siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.
4.1.1 Deskripsi Prasiklus
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Banjardowo pada Semester II Tahun Ajaran 2014/2015. SD Negeri 1 Banjardowo memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 16 orang diantaranya 1 Kepala Sekolah, 9 Guru Kelas, 2 Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 2 Guru Mata Pelajaran Penjaskes, dan 1 Penjaga Sekolah. Sebagian besar tenaga di SD Negeri 1 Banjardowo lulusan sarjana.
Subjek Penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 4 SDN 1 Banjardowo Semester II Tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 20 siswa pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 8.1.Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Di SD Negeri 1 Banjardowo mata pelajaran IPA diampu oleh ibu Siti nurjanah.
Sebelum melakukan PTK peneliti melakukan observasi dan wawancara
(KKM) yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 75. Dari 20 hanya 11 siswa yang nilainya mencapai KKM, sedangkan 9 siswa tidak mencapai KKM yang sudah ditentukan. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan beberapa faktor. Pertama, saat dijelaskan guru sebagian siswa tidak memperhatikan ada yang melamun, bercerita dengan teman, bermain, dsb. Kedua, pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, kebanyakan masih menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik kurang semangat mengikuti pelajaran. Ketiga, pembelajaran masih
dilaksanakan di dalam kelas karena bersepsi bahwa pembelajaran hanya dilaksanakan di dalam kelas saja. Keempat, siswa tidak terlibat secara aktif dalam pembelajarn tersebut, karena mereka hanya menerima apa yang guru berikan tanpa melalui proses menemukan. Penggunaan model pembelajaran discovery diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar tidak didominasi oleh guru dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Beberapa faktor-faktor tersebut menjadi suatu hambatan di dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas 4 SD N 1 Banjardowo. Hambatan-hambatan yang muncul tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa cenderung jenuh dan bosan di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, konsentrasi siswa juga lebih mengarah pada aktivitas yang ada diluar kegiatan pembelajaran dan bukan kepada materi pelajaran yang tengah sampaikan oleh guru. Dengan kondisi tersebut menyebabkan hasil belajar siswa ada yang masih di bawah KKM. Adapun data proses pembelajaran pada prasiklus dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
Skor
1 2 3 4
1 Memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra Pembelajaran)
4 1, 3 2 12
2 Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan
tujuan
8 Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas guru prasiklus yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas guru yang mendapat skor 1 sebanyak 1 item, indikator dengan jumlah skor 2 sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 11, dan indikator yang memperoleh 4 sebanyak 2 item. Sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 70. Pada aspek memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra Pembelajaran) terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 4 mendapatkan skor 2, indikator 1, 3 memperoleh skor
kelima sebanyak 15. Selanjutnya pada aspek Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar terdiri dari 2 indikator. Indikator nomor 18 dan 19 memperoleh skor 2 . Sehingga jumlah skor pada aspek keenam sebanyak 4. Pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 2 indikator. Indikator 21 memproleh skor 2 dan indikator 20 memperoleh skor 3. Sehingga pada aspek ketujuh ini memperoleh skor 5. Pada penilaian proses dan hasil belajar terdiri dari 4 indikator. Indikator 22 memperoleh skor 1, indikator 23 memperoleh skor 3. sehingga pada aspek kedelapan memperoleh skor 4. Pada aspek yang terakhir
membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi ini terdiri dari 5 indikator. Pada indikator 26, 27 memperoleh skor 2, indikator 24, 25 memperoleh skor 3, sedangkan indikator 28 memperoleh skor 4. Jadi pada aspek kesembilan ini memperoleh skor 14. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru prasiklus adalah 70 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut ini:
Diagram 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua
yang diperoleh dari lembar observasi. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
1 Kesiapan Belajar Siswa 1, 2 8
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi aktivitas siswa prasiklus yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 11 item, indikator dengan skor 3 sebanyak 8 item, indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 5 item. Sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 66. Pada aktivitas siswa ini terdiri dari 7 aspek. Aspek pertama yaitu aspek kesiapan belajar siswa yang terdiri dari 2 indikator, pada indikator nomer 1 dan 2 memperoleh skor 4. Sehingga aspek pertama diperoleh skor sebanyak 8 skor. Selanjutnya pada aspek Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan terdiri dari 3 indikator. Indikator nomer 4, 5 memperoleh skor 3 sedangkan indikator nomer 3 memperoleh skor 4. Jadi jumlah skor aspek kedua sebanyak 10 skor. Selanjutnya pada aspek melakukan eksplorasi dan memperhatikan penjelasan guru terdiri dari 1 indikator. Indikator nomer 6
13, 14, 15, 16, 17 memperoleh skor 2. Sedangkan indikator nomor 12 memperoleh skor 3. Jadi pada aspek kelima memperoleh skor 17. Pada aspek Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar terdiri dari 3 indikator. Indikator nomor 18, 19, 20 memperoleh skor 2. Jadi pada aspek keenam memperoleh skor 6. Pada aspek yang terakhir yaitu aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator. Pada indikator nomor 21, 22 memperoleh skor 3, indikator 23, 24 memperpleh skor 4. Sehingga pada aspek terakhir memperoleh jumlah skor 14. Jadi total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas
siswa prasiklus adalah 66 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut ini:
Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai hasil penilain RPP prasiklus yang dibuat oleh ibu Siti Nurjanah selaku guru kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo dan peneliti sebagai observer. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3
Hasil Penilaian RPP Prasiklus
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
3 Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
8, 9, 10
9
4 Skenario/kegiatan pembelajaran
11, 12, 13, 14
15 11
5 Penilaian hasil belajar 17 16,
18, 19
11
Jumlah 9 10 48
Berdasarkan tabel 4.3 hasil penilaian RPP prasiklus yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui hasil penilaian indikator penilaian RPP prasiklus yang mendapat skor 3 sebanyak 9 item, indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 10 item. Sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 48. Pada hasil penilaian RPP ini terdiri dari 5 aspek. Aspek pertama yaitu Perumusan indikator pembelajaran terdiri dari 3 indikator, pada indikator nomer 1, 2, 3 memperoleh
Diagram 4.3 Hasil Penilaian RPP Prasiklus
Selanjutnya sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti meminta data ulangan
harian semester II pada guru kelas 4 terlebih dahulu kepada Ibu Siti Nurjanah. Data hasil ulangan IPA dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan harian Kondisi Awal
No Rentang nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase
1 42-52 2 Tidak Tuntas 10%
2 53-63 4 Tidak tuntas 20%
3 64-74 3 Tidak tuntas 15%
4 75-85 10 Tuntas 50%
5 86-96 1 Tuntas 5%
20 100%
Nalai rata-rata 69,75
Nilai terendah 46
Nilai tertinggi 86
Frekuensi hasil belajar mata pelajaran IPA masih rendah hal itu dapat dilihat pada tabel 4.1 dapat diketahui perolehan nilai siswa pada rentang nilai antara 42-52 sejumlah 2 siswa dengan persentase 10% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 53-63 sejumlah 4 siswa dengan persentase 20% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 64-74 sejumlah 3 siswa dengan persentase 15% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai antara 75-85 sejumlah 10 siswa
9 8 9
11 11
0 2 4 6 8 10 12
1 2 3 4 5
dengan persentase 50% dari jumlah keseluruhan siswa, dan rentang nilai 86-96 sejumlah 1 orang siswa dengan persentase 5% dari jumlah keseluruhan siswa. Dari daftar nilai pada kondisi awal (PraSiklus) nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 86 dan nilai terendah 46.
Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan dalam diagram 4.4 sebagai berikut:
Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
Berdasarkan KKM ≥ 75 data hasil perolehan nilai pada kondisi awal/sebelum tindakan dapat disajikan dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Kondisi Awal No Ketuntasan belajar nilai Jumlah siswa
frekuensi Persentase(%)
1 Tuntas ≥ 75 9 45%
2 Tidak Tuntas < 75 11 55%
Jumlah 20 100%
Dapat diketahui pada tabel 4.2 ketuntasan belajar kondisi awal/sebelum tindakan kelas ada beberapa siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM. Sebanyak 9 siswa atau 45% dari total keseluruhan siwa belum tuntas, sedangkan
keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian dari siswa belum mencapai KKM atau belum tuntas. Ketuntasan belajar belajar siswa dapat dilihat pada diagram 4.5 dibawah ini.
Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Dapat diketahui dari diagram 4.5 bahwa hasil belajar IPA yang masih rendah, dibuktikan dengan nilai ulangan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model Discovery Learning sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pada sub unit deskripsi siklus I ini, akan membahas tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi tiga kali pertemuan.adapun tahapnya sebagai berikut:
4.1.2.1.Tahap Perencanaan
Pada sub unit ini akan menjelaskan tentang perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan
pembelajaran dengan model Discovery Learning meliputi penyusunan RPP dan alat dan media yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada pertemuan terakhir disetiap siklusnya. Tindakan
Tuntas Belum tuntas Tuntas 55%
pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit, dengan rincian sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Maret. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Discovery Learning dengan Kompetensi Dasar 8.1
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Siti Nujanah S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Isi diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain : (1) Menyebutkan sumber-sumber energi panas. (2) Membuktikan sumber energi panas. (3) Menyebutkan perpindahan panas. (4) Membuktikan adanya perpindahan panas. Setelah merumuskan indikator kemudian peneliti dan guru kolaborator menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapau yaitu (1) Melalui percobaan, siswa dapat menyebutkan sumber-sumber energi panas dengan benar.(2) Melalui percobaan, siswa dapat membuktikan sumber energi panas dengan benar. Kemudian menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang sumber energi panas. Selanjutnya peneliti menyiapkan media pembelajaran antara lain : korek api, lilin, kain, batu, kaleng bekas, sendok, air, setrika, dan rol kabel yang sudah dipersiapakan dari rumah. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas
guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kerja siswa (LKS), handout materi pembelajaran tentang energi panas. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 4.
Perencanaan pada siklus I pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama yang membedaakan hanya pada materi yang akan diajarkan. Pada pertemuan kedua siklus I ini dilaksanakan pada minggu keempat bulan Maret. Sebelumnya peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Discovery Learning dengan Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu
Siti Nujanah S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Isi diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain : (1) Menyebutkan perpindahan panas. (2) Membuktikan adanya perpindahan panas. Setelah merumuskan indikator kemudian peneliti dan guru kolaborator menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapau yaitu (1) Melalui percobaan, siswa dapat menyebutkan perpindahan dengan benar.(2) Melalui percobaan, siswa dapat membuktikan perpindahan panas dengan benar. Kemudian menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang sumber energi panas. Selanjutnya peneliti menyiapkan media pembelajaran antara lain : korek api, lilin, kaleng bekas, sendok, teh, kardus bekas minyak tanah yang sudah dipersiapkan dari rumah. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kerja siswa (LKS), handout materi pembelajaran tentang perpindahan panas. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 4.
3) Pertemuan Ketiga
dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan model discovery learning pada siswa kelas 4 SD Negeri 1 banjardowo. Materi yang diteskan ialah materi yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang energi panas dan perpindahan panas. Penyusunan soal evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Siti Nurjanah S.Pd selaku guru kolaborator. Soal yang diujikan pada siklus I berjumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar soal evaluasi yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 20 siswa, lembar jawab untuk 20 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus I yaitu di ruang kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo . Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi tentang energi panas dan perpindahan panas yang telah dipelajari pada pertemuan pertama, dan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 30 menit.
4.1.2.2.Pelaksanaan Tindakan
Pada Sub unit ini menjelaskan mengenai pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I mengenai proses pembelajaran dan hasil tindakan dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan.
1) Proses Pembelajaran
Pada sub ini akan membahas mengenai Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Adapun rinciaan pelaksanaan tindakan sebagai berikut : a) Pertemuan Pertama
pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, kemudian dilanjut dengan memeriksa kehadiharin siswa atau disebut dengan presensi. Kemudian sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan, LKS, dan buku paket. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa “apa yang kalian rasakan jika kalian berada di dekat api unggun?” siswa menjawab katanya panas. Karena sebagian besar dari mereka sudah pernah berda di dekat api unggun. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu melalui percobaan, siswa dapat menyebutkan sumber-sumber energi panas dengan benar, melalui percobaan, siswa dapat membuktikan sumber energi panas dengan benar Kompetensi Dasar (KD) 8.1. mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya . Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Pada kegiatan eksplorasi, Guru bertanya apakah tumbuhan juga membutuhkan energi panas? Kemudian siswa menjawab pertanyaan kalau tumbuhan itu membutuhkan energi panas. Setelah kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi dengan pembagian kelompok. Guru kelas membagi kelompok tiap masing-masing kelompok ada salah satu siswa yang munurut ibu siti nurjanah anak itu mempunyai kemampuan lebih. Karena guru kelas sudah mengajar tiap hari di kelas 4 tersebut maka dari itu bu siti nurjanah mengetahui karakteristik dan kemampuan siswa tersebut. Tujuan pembagian kelompok seperti itu yaitu agar kelompok satu dengan yang lain sama rata. Walaupun ada sebagian yang protes karena dikelompokkan dengan teman
percobaan. Selain itu siswa diberi Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian masing-masing kelompok diberi rumusan masalah yang berbeda-beda. setelah semua sudah mendapatkan rumusan masalah kemudian siswa diminta untuk menemukan. Masing-masing kelompok mempraktikkan kegiatan sesuai langkah-langkah yang ada di LKS. Setelah selesai melakukan langkah-langkah penemuan ada salah 1 anggota kelompok yang mencatat hasil penemuan. Setelah beberaapa menit kemudian ada salah anggota kelompok yang sudah selesai. Namun dari anggota kelompok yang sudah selesai itu pun mengganggu teman yang belum selesai,
meskipun sudah dilarang untuk tidak mengganggu namun masih saja mengganggu kelompok yang lain. 5 menit kemudian kelompok sudah selesai semua melakukan percobaan. Setelah itu semua kelompok berebutan untuk maju kedepan kelas duluan, sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan duluan agar tidak pada berebutan. Pertama Ibu siti nurjanah S.Pd menunjuk kelompok yang melakukan percobaan dua buah batu yang digesekkan. Siswa menggesekkan 2 buah batu tersebut selama 5 menit. Setelah 5 menit siswa mengatakan bahwa batu yang digesekkan tadi lama-kelamaan menjadi panas. Dari percobaan tersebut siswa menemukan hal baru bahwa 2 buah batu yang digesekkan menghasilkan energi panas. Kelompok kedua yang ditunjuk yaitu kelompok yang melakukan percobaan energi panas dari sumber api. Perlengkapan yang digunakan untuk percobaan tersebut yaitu korek api dan lilin. Karena anak pada takut menyalakan api sehingga korek api dinyalakan oleh guru kelas 4 yaitu ibu siti nurjanah. Setelah korek api menyala kemudiaan tangan anak-anak didekatkan dengan sumber api beberapa kemudian anak mengatakan bahwa tangannya mulai terasa panas. Dari percobaan tersebut anak dapat menyimpulkan bahwa energi panas dapt dihasilkan dari api. Setelah selesai presentasi anak-anak yang lain memberi tepuk tangan yang sudah maju kedepan. Selanjutnya kelompok
tersebut menjadi panas. Dari percobaan tersebut anak menjadi tahu bahwa sumber energi panas dapat dihasilkan oleh energi listrik.setelah selesai presentasi teman-teman yang lain memberi tepuk tangan pada kelompok yang ada di depan. Percobaan terakhir yaitu kain panas yang sudah direndam kemudian diperas dan dipanaskan di luar kelas. Karena percobaan tersebut menggunakan energi matahari jadi anak-anak diajak untuk mengamati diluar kelas. Kelompok yang ditunjuk untuk mempraktikkan percobaan tersebut berda ditengah-tengah sedangkan guru dan teman-teman yang lain berda di sekelilingnya. Dari kain yang
agak basah kemudian ditaruh di bawah sinar matahari kain itu menjadi agak kering. Namun tidak kering banget karena percobaan itu dilakukan tidak lama. Namun ada perubahan walapun tidak banyak. Setelah percobaan itu anak menyimpulkan bahwa energi panas dapat dihasilkan dari energi matahari. Karena pembelajaran dilakukan diluar kelas anak menjadi senang dan tidak keliatan tertekan. Setelah selesai kemudian anak diajak masuk kedalam kelas lagi.kemudian guru memberi penguatan dari beberapa percobaan yang dilakukkan oleh siswa kemudian guru bersama murid membuat rangkuman tentang materi energi panas.
Pada kegiatan akhir guru bertanya kepada siswa apakah ada kesulitan dan ada pembelajaran yang kurang jikan ada boleh ditanyakan sekarang, namun anak mengatakan sudah cukup jelas. Karena siswa menjawab sudah cukup jelas sehingga guru mengajak siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada hari ini. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dan menngucap salam.
2) Pertemuan Kedua
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan. pada hari rabu tanggal 25 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB oleh Ibu Siti Nurjanah, S.Pd. guru kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo selaku guru kolaborator. Kemudian
siswa untuk memimpin doa, kemudian dilanjut dengan memeriksa kehadiran siswa atau disebut dengan presensi. Kemudian sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan, LKS, dan buku paket. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa “apa kalian pernah melihat ibu kalian memasak didapur?” siswa menjawab katanya pernah,ada yang menjawab katanya pernah membantu ibunya memasak. Kemudian ibu siti nurjanah menyakan lagi apa yang ibu kalian masak. Ada yang
menjawab nasi, sayur, ketela, goreng telur, dan ada yang menjawa memasak air. Karena sebagian besar dari mereka sudah pernah melihat ibunya memasak. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu (1) Melalui percobaan, siswa dapat menyebutkan perpindahan panas dengan benar (2)Melalui percobaan, siswa dapat membuktikan perpindahan panas dengan benar dengan kompetensi dasar yaitu 8.1. mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya . Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Pada kegiatan eksplorasi, Guru bertanya pada siswa “pada saat mengaduk kopi panas, apa yang kalian rasakan ketika memegang ujung sendok?” Kemudian siswa menjawab pertanyaan katanya pernah tapi yang diaduk susu dan rasanya panas. Setelah kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi dengan pembagian kelompok. Pada saat pembagian kelompok guru meminta untuk berhitung dari 1-5 setelah selesai berhitung kemudian yang tadi kelompok satu kumpul dengan kelompok satu, kelompok dua kumpul dengan kelompok dua begitu pun selanjutnya sampai kelompok lima. Walaupun sangat berisik dan susah diatur guru melakukan pembagian seperti itu dengan tujuan yaitu agar kelompok satu dengan yang lain sama rata dan adil. Walaupun ada sebagian yang protes karena dikelompokkan dengan teman mereka
masing-masing guru meminta perwakilan kelompok maju kedepan untuk mengambil perlengkapan yang sudah disediakan guru untuk percobaan. Selain itu siswa diberi Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian masing-masing kelompok diberi rumusan masalah yang berbeda-beda. setelah semua sudah mendapatkan rumusan masalah kemudian siswa diminta untuk menemukan. Masing-masing kelompok mempraktikkan kegiatan sesuai langkah-langkah yang ada di LKS. Setelah selesai melakukan langkah-langkah penemuan ada salah 1 anggota kelompok yang mencatat hasil penemuan. Setelah beberaapa menit kemudian ada salah anggota
kelompok yang sudah selesai. 3 menit kemudian kelompok sudah selesai semua melakukan percobaan. Setelah itu semua kelompok berebutan untuk maju kedepan kelas duluan, sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan duluan agar tidak pada berebutan. Pertama Ibu siti nurjanah S.Pd menunjuk kelompok yang melakukan percobaan konveksi. Alat yang digunakan kelompok tersebut yaitu lilin, korek, teh,kaleng bekas, kain untuk pegangan agar tidak kepanas dan perlengkapan terakhir yaitu air. Sebelumnya guru sudah memberi air panas sehingga murid hanya sebentar memanaskan air tersebut. Beberapa menit kemudian air itu mendidih kemudian dimasukkan teh setelah itu siswa mengatakan kalau teh itu bergerak keatas. Kemudian siswa langsung pada tau kalau peristiwa itu disebut konveksi. Setelah kegiatan tersebut sudah diselesaikan guru bertanya kepada siswa apakah benar percobaan tersebut disebut dengan konveksi. Anak-anak yang lain menjawab pertanyaan dari ibu siti nurjanah “iya bu” kemudian ibu siti nurjanah memberi pengutan pada kelompok tersebut diikuti tepuk tangan oleh teman-temannya yang lain. Kelompok selanjutnya yaitu kelompok yang melakukkan percobaan konduksi. Alat yang digunakan oleh kelompok tersebut yaitu sendok, lilin, dan korek. Salah satu dari mereka menyalakan korek api. Setelah lilin nyala kemudian salah satu siswa
memberi penguatan kepada kelompok tersebut dan teman-teman yang lain memberi tepuk tangan pada kelompok yang sudah maju ke depan kelas. Percobaan yang terakhir yaitu kardus bekas yang dibakar. Alatnya berupa kardus bekas, korek api, minyak tanah. Karena, percobaan tersebut menghasilkan api yang cukup besar jadi percobaan dilakukan di lapangan depan kelas agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Semua siswa kelas 4 SD Negeri Banjardowo diajak keluar kelas semua. Setelah semua kumpul di depan kelas kemudian kelompok menata kardus yang akan di bakar itu. Selanjutnya guru menyiram
kardus tersebut menggunakan minyak tanah dan menyalakan korek api kemudian kardus tersebut sudah menyala dengan api yang cukup besar. Setelah itu guru menghimbau agar siswa yang lain untuk tidak mendekat pada api, yang boleh mendekat hanya kelompok yang melakukkan percobaan tersebut. Karena percobaan tersebut sangat berbahaya maka dari itu ibu siti nurjanah dan peneliti mendampingi dengan intensif. Kemudian anggota kelompok melakukkan percobaan sesuai langkah yaitu mendekatkan tangan dengan tangannya. sebelumnya tangan anak-anak tersebut sudah dibasahi dengan air. 2 menit kemudian siswa mengatakan panas dan tangannya menjadi kering. Setelah selesai api yang yang nyala tadi dimatikan dengan menyiramnya menggunakan air. Kemudian anak diajak mask lagi kedalam kelas kemudian anggota kelompok tersebut membuat kesimpulan dari percobaan tadi. Setelah itu guru memberi penguatan pada kelompok tersebut dan anak yang lain memberi tepuk tangan pada kelompok yang sudah maju. Setelah semua anggota kelompok sudah maju guru memberi penguatan lagi dari beberapa percobaan yang dilakukkan oleh siswa kemudian guru bersama murid membuat rangkuman tentang perpindahan panas.
Pada kegiatan akhir guru bertanya kepada siswa apakah ada kesulitan dan ada pembelajaran yang kurang jelas, jika ada boleh ditanyakan sekarang, namun anak
mengatakan sudah cukup jelas. Karena siswa menjawab sudah cukup jelas sehingga guru mengajak siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada hari ini. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dan mengucap salam.
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan. pada hari kamis tanggal 26 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB oleh Ibu Siti Nurjanah, S.Pd. guru kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo selaku guru kolaborator. Kemudian Duwik Nofia Oftari S.Pd selaku guru 3 SD Negeri 1 banjardowo yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Pertemuan ketiga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga ini digunakan untuk tes evaluasi hasil belajar siswa I. Pada kegiatan awal
ini guru mengawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, kemudian guru melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan “masih ingatkah pada percobaan tentang sumber energi panas dan perpindahan panas”? anak menjawab masih. Kemarin melakukan peristiwa konduksi,radiasi,dan konveksi. Ada juga yang menjawab api itu sumber energi panas, listrik juga bu, kemudian memberi pujian bagi siswa yang dapat menjawab. Setelah itu ibu siti nurjanah menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu.
Pada kegiatan inti ibu siti nurjanah melakukan eksplorasi dengan bertanya “dari percobaan pada pertemuan kemarin apa saja sumber energi panas yang kalian temukan nak?” anak-anak berebutan untuk menjawab. Bagi siswa yang dapat menjawab diberi reward berupa buku tulis. setelah itu guru bersama siswa membuat rangkuman. Selanjutnya pada kegiatan akhir guru bertanya pada siswa bagian mana yang kalian belum jelas atau tidak paham, siswa menjawab sudah jelas semua. setelah dirasa ibu siti nurjanah anak sudah cukup jelas dan paham guru melakukan tes evaluasi. Guru membagikan soal tes. Setelah soal sudah dibagikan semua guru membacakan peraturan saat tes evaluasi. Siswa diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal tes
2) Hasil Tindakan
Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Berikut disajikan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo dengan Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya dan berikut disajikan pada tabel 4.11 yaitu tabel distribusi frekuensi nilai IPA siklus I siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I
No Rentang nilai Frekuensi Persentase
1 50-59 1 5%
2 60-69 2 10%
3 70-79 8 40%
4 80-89 7 35%
5 90-100 2 10%
20 100%
Nalai rata-rata 79,5
Nilai terendah 50
Nilai tertinggi 90
KKM 75
Berdasarkan tabel 4.6 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, hasil belajar IPA siswa kelas 4 mengalami peningkatan dari kondisi awal, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa dari 69,75 menjadi 79,5. Hasil belajar IPA pada siklus I siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo, pada rentang nilai 50-59 sejumlah 1 siswa dengan persentase 5% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 60-69 sejumlah 2 siswa dengan persentase 10% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 70-79 sejumlah 8 siswa dengan persentase 40% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 80-89 sejumlah 7 siswa dengan persentase 35% dari jumlah keseluruhan siswa, dan rentang nilai
menggunakan model Discovery Learning yaitu 90, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 50 yang semula pada kondisi awal hanya 46 (daftar nilai siswa terlampir). Berdasarkan tabel 4.6 dapat dinyatakan dalam diagram 4.3 yaitu sebagai berikut:
Diagram 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I
Berdasarkan KKM ≥ 75 data hasil perolehan nilai pada siklus I dapat disajikan dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7
Ketuntasan Belajar Siklus I No Ketuntasan belajar nilai Jumlah siswa
frekuensi Persentase(%) total keseluruhan siwa belum tuntas, sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 14 siswa dengan persentase 70% dari total keseluruhan siswa. Hasil tersebut sudah menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPA. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram 4.16dibawah ini.
Diagram 4.7 Ketuntasan Belajar Siklus I 4.1.2.3 Pelaksanaan Observasi
Pada bagian pelaksanaan observasi ini akan mendeskripsikan tentang analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Adapun hasilnya sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pada kegiatan observasi ini peneliti menunjuk Duwik Nofia Oftari ini sebagai observer. Kagiatan ini yaitu mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 28 indikator aktivitas guru dan 24 indikator aktivitas siswa. masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada persentase 1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40% berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria cukup baik, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik, dan persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik.
Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dapat
dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tuntas 70% Belum
tuntas30%
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
Skor
1 2 3 4
1 Memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra Pembelajaran)
6 Penilaian proses dan hasil belajar
13,15,16,17 memperoleh skor 3. Sehingga pada aspek keempat ini memperoleh skor 16. Pada penghargaan kelompok terdiri dari 2 indikator.indikator 19 memperoleh skor 3 sedangkankan indikator 18 memperoleh skor 4. Sehingga pada aspek kelima ini memperoleh skor 7. Pada penilaian proses dan hasil belajar terdiri dari 2 indikator. Indikator 20 dan 21 memperoleh skor 3, sehingga pada aspek keenam memperoleh skor 6. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator. Indikator 23 memperoleh skor 2 sedangkan indikator 22 dan 24 memperoleh skor 3, sehingga jumlah skor pada aspek ketujuh ini sebanyak
8. Pada aspek yang terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi ini terdiri dari 4 indikator. Pada indikator 27 memperoleh skor 2, indikator 25 dan 26 memperoleh skor 3, sedangkan indikator 28 memperoleh skor 4. Jadi pada aspek kedelapan ini memperoleh skor 12. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 81 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dapat dilihat pada diagram 4.8 berikut ini:
Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama yang diperoleh dari lembar observasi. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini :
15
9 8
16
7 6 8
12
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
Skor
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 7 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 3 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 68. Pada aktivitas siswa ini terdiri dari 5 aspek. Aspek pertama yaitu aspek kesiapan belajar Siswa yang terdiri dari 4 indikator, pada indikator nomer 3 memperoleh skor 2 sedangkan pada indikator nomor 1, 2, dan 4 memperoleh skor 3. Sehingga aspek pertama diperoleh skor sebanyak 11 skor. Selanjutnya pada aspek melakukan eksplorasi terdiri dari 2 indikator. Indikator nomer 5 memperoleh skor 3 sedangkan indikator nomer 6 memperoleh skor 4.
Jadi jumlah skor aspek kedua sebanyak 7 skor. Pada aspek ketiga yaitu aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 3 indikator. Pada indikator
memperoleh skor 4. Jadi pada aspek keempat memperoleh skor 34. Pada aspek yang terakhir yaitu aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator. Pada indikator nomor 21 memperoleh skor 2, indikator 22,23 memperpleh skor 3 dan indikator nomor 24 memperoleh skor 4. Sehingga pada aspek terakhir memperoleh jumlah skor 12. Jadi total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama adalah 72 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan I dapat dilihat pada
diagram 4.9 berikut ini:
Diagram 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
2) Pertemuan Kedua
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
Skor
1 2 3 4
4 Mengorganisasikan siswa
6 Penilaian proses dan hasil belajar
Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh observer dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 4 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 20 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 4 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 87. Pada aspek memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra Pembelajaran) terdiri dari 5 indirkator yaitu indikator 5 mendapatkan skor 2, indikator 3,4 memperoleh skor 3 dan indikator 1, 2 memperoleh skor 4 sehingga pada aspek satu jika dijumlahkan sebanyak 16 skor. Selanjutnya pada aspek kedua yaitu melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan terdiri dari 3 indikator. indikator 6 memperoleh skor 2 dan indikator 7, 8 memperoleh skor 3. Sehingga jumlah skor aspek kedua sebanyar 11 skor. Pada aspek membimbing siswa melakukan eksplorasi terdiri dari 3 indikator pada indikator nomer 9, 10
sehingga jumlah skor pada aspek ketujuh ini sebanyak 10. Pada aspek yang terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi ini terdiri dari 4 indikator. Pada indikator 25, 27 memperoleh skor 2, indikator 26 memperoleh skor 3, sedangkan indikator 28 memperoleh skor 4. Jadi pada aspek kedelapan ini memperoleh skor 11.Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan kedua adalah 87 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan II dapat dilihat pada diagram 4.10 berikut ini:
Diagram 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan kedua yang diperoleh dari lembar observasi. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
No Aspek yang Diamati Skor penilaian Jumlah
(Discovery) 16, 17, 18, 19
13,15, 20
5 Membuat Kesimpulan dan Melakukan Kegiatan Refleksi
22 21,23 24 12
Jumlah 2 14 8 78
Kriteria Baik
Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 2 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 8 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 78. Aspek pertama yaitu aspek kesiapan belajar Siswa yang terdiri dari 4 indikator, pada indikator nomer 1,2,4 memperoleh skor 3 sedangkan pada indikator nomor 3 memperoleh skor 4. Sehingga aspek pertama diperoleh skor sebanyak 13 skor. Selanjutnya pada aspek melakukan eksplorasi terdiri dari 2 indikator. Indikator nomer 5 memperoleh skor 2 sedangkan indikator nomer 6 memperoleh skor 4. Jadi jumlah skor aspek kedua sebanyak 6 skor. Pada aspek ketiga yaitu aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 3 indikator. Pada indikator nomer 7,8,9 memperoleh skor 3semua. Sehingga pada aspek ketiga ini memperoleh skor 9. Selanjutnya pada aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan penemuan (Discovery) terdiri dari 11 indikator. Indikator nomor 12, 18, dan 19 memperoleh skor 2. Sedangkan indikator nomor 12,14,16,17,18,19 memperoleh skor 3 dan indikator 11, 13, 15, 20 memperoleh skor 4. Jadi pada aspek keempat memperoleh skor 38. Pada aspek yang terakhir yaitu aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator. Pada indikator nomor 22 memperoleh skor 2, indikator 21,23
jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan II dapat dilihat pada
diagram 4.11 berikut ini:
Diagram 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Selain itu kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran
menggunakan model Discovery learning dan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi, diskusi ini dilakukan oleh guru
kolaborator, guru observer, peneliti. Kegiatan diskusi tersebut berisi tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery learning. Dari diskusi yang dilakukan diketahui bahwa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning guru dapat memperoleh pengalaman dan wawasan yang baru di dalam pembelajaran. Sementara itu bagi siswa dengan kegiatan penemuan merasa suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan lagi, siswa tidak harus
selalu mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Kegiatan diskusi dan kerjasama yang dilakukan antar siswa dalam kegiatan penemuan menjadikan pembelajaran yang menyenangkan karena siswa menemukan sendiri hasil percobaannya.
Berdasarkan hasil analisis data observasi aktivitas guru siklus I Pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 6 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 19 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 3 item
sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 81. Pada siklus I pertemuan kedua diketahui indikator aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 4 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 20 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 4 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 87. Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas guru sebanyak 28 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 72,32%, sedangkan pertemuan kedua meningkat menjadi 77,68% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan II sebagai berikut:
Diagram 4.12 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I dan II
Berdasarkan hasil analisis data observasi aktivitas siswa siklus I Pertemuan 1 dapat diketahui hasil penilaian indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 5 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 5 item sehingga jumlah
72.32%
77.68%
68.00% 70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00%
Pertemuan I Pertemuan II
keseluruhan skor yang diperoleh 72. Pada siklus I pertemuan kedua diketahui indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 2 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 8 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 78. Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas siswa sebanyak 24 item, hasil persentase aktivitas siswa pertemuan pertama sebesar 75%, sedangkan pertemuan kedua meningkat menjadi 81,25% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.13 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus I
pertemuan I dan II sebagai berikut:
Diagram 4.10 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I dan II
Diperoleh data hasil evaluasi sebanyak 14 siswa dengan prosentase 70% siswa tuntas artinya sebagian besar siswa telah tuntas, dan ada 6 siswa yang belum
tuntas atau belum mencapi KKM. Hasil belajar siswa yang semula rata-ratanya 69,75 setelah siklus II rata-rata hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Banjardowo
menjadi 79,5. Maka, dapat dinyatakan bahwa hasil belajar mata pelajaran IPA meningkat. Dari hasil evaluasi siswa pada siklus I ketuntasan siswa belum mencapai indikator keberhasilan.
Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning.
Adapun Kelebihan yaitu rencana pembelajaran sudah tersusun dengan baik terlihat dari beberapa aspek yang sudah mengalami peningkatan meskipun peningkatan tersebut belum mencapai skor yang maksimal, Siswa sudah dapat
75.00%
81.25%
70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00% 82.00%
terlibat aktif di dalam proses pembelajaran, walaupun masih ada satu dua orang siswa yang masih malu-malu ketika presentasi ataupun mendapat pasangan yang berbeda jenis kelamin, kondisi pembelajaran yang terbentuk lebih baik, dominasi guru dalam pembelajaran berkurang terlihat dari peningkatan aspek guru dalam mengorganisasikan dalam kegiatan penemuan, proses pembelajaran dan rencana pembelajaran sudah cukup sesuai, sebagian siswa sudah terarah dalam kegiatan kerjasama kelompok melalui bimbingan guru sesuai dengan ada beberapa indikator yang mengalami peningkatan, siswa lebih tertarik pada pembelajaran
terbukti tidak ada siswa yang merasa bosan/ngantuk.
Sedangkan kekurangannya yaitu guru belum terbiasa menggunakan model Discovery Learning , sehingga pada awal-awal proses pembelajaran berlangsung siswa masih kebingungan dan merasa canggung di dalam proses pembelajaran, masih ada beberapa siswa yang kerjasamanya belum optimal dalam kegiatan penemuan.
Setelah melihat kekurangan dan kelebihan, maka peneliti dan ibu siti nurjanah melakukan analisis tentang kondisi dan pelaksanaan tindakan pembelajaran. Kemudian membuat rencana perbaikan yang nantinya akan diterapkan pada siklus I.
Adapun perbaikannya yaitu sebelum proses pembelajaran berlangsung sebaiknya dilakukan pengarahan dan diskusi bersama antara peneliti dan guru kolaborator mengenai langkah-langkah dari model Discovery learning sehingga antara rencana dan pelaksanaan dapat berjalan selaras, guru kolaborator harus menguasai materi pembelajaran dengan baik supaya dapat melakukan kegiatan refleksi dengan baik pada akhir pembelajaran, guru harus selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani dalam menyampaikan setiap gagasan.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
tiga kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini merupakan upaya perbaikan dari siklus I. adapun tahapnya sebagai berikut:
4.1.3.1.Tahap Perencanaan
Pada sub unit ini sama seperti tahap perencanaan siklus I yaitu akan menjelaskan tentang perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model
Discovery Learning meliputi penyusunan RPP dan alat dan media yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada
pertemuan terakhir disetiap siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit, dengan rincian sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada minggu keempat bulan April. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Discovery Learning dengan Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Siti Nujanah S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Isi diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain : (1) Menemukan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. (2) Membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap. (3)Mendiskripsikan pengertian gema dan gaung. Setelah merumuskan indikator kemudian peneliti dan guru kolaborator menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu (1) Melalui percobaan,
penemuan, siswa dapat mendeskripsikan pengertian dari gema dan gaung dengan benar.
Kemudian menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang sumber energi bunyi. Selanjutnya peneliti menyiapkan media pembelajaran antara lain : balon, karet gelang, gelas, dan pensil. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kerja siswa (LKS), handout materi
pembelajaran tentang energi bunyi. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan.
2) Pertemuan kedua
Perencanaan pada siklus II pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama yang membedaakan hanya pada materi yang akan diajarkan. Pada pertemuan kedua siklus II ini dilaksanakan pada minggu keempat bulan April. Sebelumnya peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Discovery Learning dengan Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Siti Nujanah S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Isi diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama yaitu membuktikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. Selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui percobaan, siswa dapat membuktikankan perambatan bunyi pada benda padat,
seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kerja siswa (LKS), handout materi pembelajaran tentang perpindahan panas. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo.
3) Pertemuan Ketiga
Pada perencanaan pembelajaran siklus II pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pembelajaran siklus II pertemuan ketiga ini digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus II, kegiatan ini dimaksudkan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan model discovery learning pada siswa kelas 4 SD Negeri 1 banjardowo. Materi yang diteskan ialah materi yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang bunyi. Penyusunan soal evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Siti Nurjanah S.Pd selaku guru kolaborator. Soal yang diujikan pada siklus II berjumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal evaluasi yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 20 siswa, lembar jawab untuk 20 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus II yaitu di ruang kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo . Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi tentang energi bunyi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama, dan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 30 menit.
4.1.3.2.Pelaksanaan Tindakan
Pada Sub unit ini menjelaskan mengenai pelaksanaan tindakan pembelajaran
1) Proses Pembelajaran
Pada sub ini akan membahas mengenai Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Adapun rinciaan pelaksanaan tindakan sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan.
pada hari Senin tanggal 6 April 2014 pukul 09.00-10.10 WIB oleh Ibu Siti
Nurjanah, S.Pd. guru kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo selaku guru kolaborator. Kemudian Duwik Nofia Oftari S.Pd selaku guru 3 SD Negeri 1 banjardowo yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, kemudian guru melakukan presensi. sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan, LKS, dan buku paket. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa “pernahkah kalian mendegarkan gendang?” siswa menjawab pernah. Ada yang menjawab pernah pas di tempat orang nikahan, ada juga yang menjawab pernah memainkan. Guru menanggapi jawaban siswa dengan senang hati dan guru memberikan jempol bagi siswa yang menjawabnya. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu (1)Melalui percobaan, siswa dapat menemukan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar dengan benar. (2)Melalui proses tanya jawab, siswa dapat menyebutkan alat musik yang dapat menghasilkan bunyi. (3)Melalui percobaan, siswa dapat membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap dengan
Pada kegiatan eksplorasi, Guru bertanya “pernahkan kalian mendengarkan suara yang terulang kembali menyerupai suara kita?” Kemudian siswa menjawab pertanyaan pernah saat didalam goa. Guru memberi tanggapan positif terhadap jawaban siswa kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi dengan pembagian kelompok. Guru kelas membagi kelompok tiap masing-masing kelompok ada salah satu siswa yang munurut ibu siti nurjanah anak itu mempunyai kemampuan lebih dibandingkan teman-teman. Setelah pembagian kelompok selesai kemudian siswa bergabung dengan
kelompok mereka masing-masing. Setelah mereka sudah bergabung dengan kelompok masing-masing guru meminta perwakilan kelompok maju kedepan untuk mengambil perlengkapan yang sudah disediakan guru untuk percobaan. Selain itu siswa diberi Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian masing-masing kelompok diberi rumusan masalah yang berbeda-beda. setelah semua sudah mendapatkan rumusan masalah kemudian siswa diminta untuk menemukan. Masing-masing kelompok mempraktikkan kegiatan sesuai langkah-langkah yang ada di LKS. Setelah selesai melakukan langkah-langkah penemuan ada salah 1 anggota kelompok yang mencatat hasil penemuan. Setelah beberapa menit kemudian ada salah anggota kelompok yang sudah selesai. Bagi kelompok yang sudah selesai guru meminta ubtuk mengecek lagi hasil kerjanya. 3 menit kemudian kelompok sudah selesai semua melakukan percobaan. Setelah itu semua kelompok berebutan untuk maju kedepan kelas duluan, sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan duluan agar tidak pada berebutan. Pertama Ibu siti nurjanah S.Pd menunjuk kelompok yang melakukan percobaan bunyi yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Alat yang digunakan yaitu gelas, balon, karek gelang, dan pensil. Siswa menutupi gelas itu dengan balon sampai gelas sudah tertutp semua kemudian di tali dengan karet gelang.
bergetar. Setelah selesai presentasi anak-anak yang lain memberi tepuk tangan yang sudah maju kedepan . setelah percobaan selesai ada siswa yang ingin membuat seperti itu lagi di rumah mereka. Karena mereka hal itu sangat menarik dan mudah membuatnya. Kelompok kedua yang ditunjuk yaitu kelompok yang melakukan percobaan bunyi yang meredam. Perlengkapan yang digunakan untuk percobaan tersebut yaitu 3 buah kaleng susu, kain tebal, dan isolasi. Sebelum kain susu di beri kain tebal siswa diminta untuk berbicara dulu gunanya untuk mengetahui perbedaan antara kaleng susu yang diberi kain tebal dan yang tidak
diberi kain tebal. Setelah siswa berbicara di kaleng yang belum diberi kain itu siswa kemudian memberi kain tebal kemudian diisolasi. Namun siswa merasa kesulitan untuk memasukkan kain tersebut kemudian ibu siti nurjanah membantu yang kesulitan. Setelah selesai salah satu anggta kelompoknya mencoba berbicara di kaleng yang diberi kain tebal didalamnya. Kemudian siswa itu mengatakan bahwa suaranya menjadi kecil tidak besar dan tidak jelas seperti saat kaleng belum diberi kain. Dari percobaan tersebut anak dapat menyimpulkan bahwa bunyi dapat diserap atau meredam. Setelah selesai presentasi anak-anak yang lain memberi tepuk tangan yang sudah maju kedepan. Setelah percobaan selesai semua guru memberi penguatan dari beberapa percobaan yang dilakukkan oleh siswa kemudian guru bersama murid membuat rangkuman tentang materi energi bunyi.
Pada kegiatan akhir guru bertanya kepada siswa apakah ada kesulitan dan ada pembelajaran yang kurang jikan ada boleh ditanyakan sekarang, namun anak mengatakan sudah cukup jelas. Karena siswa menjawab sudah cukup jelas sehingga guru mengajak siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada hari ini. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dan mengucap salam.
2) Pertemuan Kedua
meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Pada kegiatan awal ini guru mengawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi Kemudian sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan, LKS, dan buku paket. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa “ kenapa kalian bisa mendengarkan suara saat ibu guru menjelaskan?” siswa ada yang mejawab karena bu guru berbicara. Setelah itu ibu siti nurjanah menaggapi jawaban siswa tesebut.Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu melalui percobaan, siswa dapat membuktikankan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas dengan benar dengan kompetensi dasar yaitu 8.1. mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Pada kegiatan eksplorasi, Guru bertanya pada siswa “pernahkan kalian mendengarkan suara yang terulang kembali menyerupai suara kita?”Kemudian siswa menjawab pertanyaan pernah saat pegunungan. Guru memberi tanggapan terhadap jawaban siswa. Setelah kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi dengan pembagian kelompok. Pada saat pembagian kelompok guru meminta untuk berhitung dari 1-5 setelah selesai berhitung kemudian yang tadi kelompok satu kumpul dengan kelompok satu, kelompok dua kumpul dengan kelompok dua begitu pun selanjutnya sampai kelompok lima. Setelah mereka sudah bergabung dengan kelompok masing-masing guru meminta perwakilan kelompok maju kedepan untuk mengambil perlengkapan yang sudah disediakan guru untuk percobaan. Selain itu siswa diberi Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian masing-masing kelompok diberi rumusan masalah yang berbeda-beda. setelah semua sudah mendapatkan rumusan masalah
melakukan langkah-langkah penemuan ada salah 1 anggota kelompok yang mencatat hasil penemuan. Setelah beberaapa menit kemudian dua anggota kelompok yang sudah selesai. 2 menit kemudian kelompok sudah selesai semua melakukan percobaan. Setelah itu semua kelompok berebutan untuk maju kedepan kelas duluan, sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan duluan agar tidak pada berebutan. Pertama Ibu siti nurjanah S.Pd menunjuk kelompok yang melakukan percobaan perambatan bunyi melalui udara. Alat yang digunakan kelompok tersebut yaitu selang plastik sepanjang 2 meter
dan kain. Ada 2 anggota kelompok yang melakukan percobaan yang satu berbicara dan yang satu mendengarkan. Dan ternyata hasilnya walaupun jaraknya 2 meter dan berbicaranya melalui selang masih bisa terdengar. Dari percobaan tersebut siswa dapat menyimpulkan bahwa energi bunyi itu dapat dihasilkan dari udara. kemudian ibu siti nurjanah memberi penguatan pada kelompok tersebut diikuti tepuk tangan oleh teman-temannya yang lain. Guru menunjuk kelompok selanjutnya yaitu kelompok yang melakukan percobaan perambatan bunyi melalui zat cair. Alat yang digunakan oleh kelompok tersebut yaitu air, ember, dan dua buah batu. Kemudian anggota kelompok yang lain ada yang membaca pertanyaan atau rumusan masalah dan mencatat hasil. Salah satu anggota kelompok melakukan percobaan sesuai langkah di LKS yaitu membenturkan dua buah batu didalam ember yang berisi air. Semua mendegarkan ada bunyi saat dua buah batu dibenturkan. Sehingga kelompok tersebut dapat menyimpulkan bahwa bunyi merambat melalui benda cair. Setelah itu guru memberi penguatan kepada kelompok tersebut dan teman-teman yang lain memberi tepuk tangan pada kelompok yang sudah maju ke depan kelas. Percobaan yang terakhir yaitu perambatan bunyi melalui benda padat. Alatnya berupa 2 buah kaleng bekas, senar layangan, batang korek api, paku. Karena membua alat itu membutuhkan
dan yang satunya mendengarkan. Salah satu anggota kelompok mengatakan bahwa dia mendengarkan suara temannya yang berbicara. Walaupun jauh dan melaui benang tapi dapat mendengarkan suara temannya. Setelah percobaan itu siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi merambat melalui benda padat yaitu benang. Setelah itu guru memberi penguatan pada kelompok tersebut dan anak yang lain memberi tepuk tangan pada kelompok yang sudah maju. Setelah semua anggota kelompok sudah maju guru memberi penguatan lagi dari beberapa percobaan yang dilakukukan oleh siswa kemudian guru bersama murid membuat
rangkuman tentang perambatan bunyi.
Pada kegiatan akhir guru bertanya kepada siswa apakah ada kesulitan dan ada pembelajaran yang kurang jelas, jika ada boleh ditanyakan sekarang, namun anak mengatakan sudah jelas. Karena siswa menjawab sudah cukup jelas sehingga guru mengajak siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada hari ini. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dan mengucap salam.
3)Pertemuan ketiga
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan. pada hari Selasa tanggal 14 April 2014 pukul 07.00-08.10 WIB oleh Ibu Siti Nurjanah, S.Pd. guru kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo selaku guru kolaborator. Pertemuan ketiga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga ini digunakan untuk tes evaluasi hasil belajar siswa. Pada kegiatan awal ini guru mengawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, kemudian guru melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan “masih ingatkah pada percobaan tentang sumber energi panas dan perpindahan panas”? anak menjawab masih. Kemarin melakukan peristiwa konduksi,radiasi,dan konveksi. Ada juga yang menjawab api itu sumber energi panas, listrik juga bu, kemudian memberi
pujian bagi siswa yang dapat menjawab. Setelah itu ibu siti nurjanah menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu.
diberi reward berupa buku tulis. setelah itu guru bersama siswa membuat rangkuman. Selanjutnya pada kegiatan akhir guru bertanya pada siswa bagian mana yang kalian belum jelas atau tidak paham, siswa menjawab sudah jelas semua. setelah dirasa ibu siti nurjanah anak sudah cukup jelas dan paham guru melakukan tes evaluasi. Guru membagikan soal tes. Setelah soal sudah dibagikan semua guru membacakan peraturan saat tes evaluasi. Siswa diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. waktu masih 3 menit sudah siswa yang menyelesaikan soal
evaluasi. Bagi siswa yang telah selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut dapat mengumpulkan lembar jawab beserta dengan soal dan kembali ke tempat duduk. Setelah selesai semua mengumpulkan hasil tes guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam.
2) Hasil Tindakan
Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo dengan Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya dan berikut disajikan pada tabel 4.12 yaitu tabel distribusi frekuensi nilai IPA siklus II siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banjardowo Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II
No Rentang nilai Frekuensi Persentase
2 60-69 1 5%
3 70-79 4 20%
4 80-89 9 45%
5 90-99 6 30%
20 100%
Nalai rata-rata 82,5
Nilai terendah 65
Nilai tertinggi 95