• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar"

Copied!
445
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN JUDUL. PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SENSITIVITAS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TERHADAP LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Deka Praditya NIM : 161134035. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SENSITIVITAS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TERHADAP LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Deka Praditya NIM : 161134035. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSET. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PENGESAH. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan kerendahan hati karya ini saya persembahkan kepada: 1. Yesus Kristus yang selalu menyertai dalam setiap langkah hidupku. 2. Ayahku tercinta Setyo Prawoto dan Husna Safariyanti yang selalu bekerja keras, menjadi inspirasiku, dan selalu mendoakanku dalam setiap langkahku. 3. Keluarga Besar Pudjoprayitno yang selalu bekerja keras, menjadi inspirasiku, dan selalu mendoakanku dalam setiap langkahku. 4. Dosen Pembimbing Wahyu Wido Sari, S. Si., M. Biotech dan Eny Winarti, M. Hum., Ph. D yang telah membimbing dan memberi arahan kepada saya. 5. Seluruh keluarga besar Guru, Karyawan dan siswa-siswi SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian skripsi saya. 6. Teman-teman payung terkhususnya Anggi Ida Royani yang telah bersedia bekerjasama dari awal penyusunan hingga terselesainya skripsi ini. 7. Kekasih saya dan sahabat-sahabat saya Anggi, Heppy, Pompi, Kinan, Diva yang telah mendukung saya dan mendengarkan keluh kesah saya. 8. Almamater kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.” (Albert Einstein) “Serahkan segala rencanamu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16:3) “Yakinlah kau bisa dan kau sudah separuh jalan menuju kesana” (Theodore Roosevelt). vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 17 Januari 2020 Peneliti. Deka Praditya. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Deka Praditya. Nomor Mahasiswa. : 161134035. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SENSITIVITAS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TERHADAP LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING” beserta perangkaat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Januari 2020 Yang menyatakan. Deka Praditya viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SENSITIVITAS SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TERHADAP LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING. Deka Praditya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa kelas IV SD terhadap lingkungan dan sensitivitas siswa kelas IV SD terhadap lingkungan. Peningkatan tersebut menggunakan model pembelajaran experiential learning mengacu pada muatan pelajaran IPA tema 4 subtema 1 pada materi sumber daya alam dan lingkungannya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan mengikuti tahap penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Teknik pengumpualan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan pengukuran sensitivitas siswa berdasarkan instrumen observasi, kemudian data pengetahuan siswa diambil dari soal tes atau post tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sensitivitas siswa terhadap lingkungan setelah mendapat tindakan dengan model pembelajaran experiential learning pada siswa kelas IV SD. Nilai rata-rata setelah dikenai tindakan siklus I yaitu 78,2 dengan ketuntasan klasikal 84% dan mengalami peningkatan setelah dikenai tindakan siklus II menjadi 79,6 dengan ketuntasan klasikal 100% kondisi yang sama juga terjadi pada variabel sensitivitas siswa yang mengalami peningkatan, dengan presentase siswa yang termasuk dalam kategori minimal cukup sensitif pada siklus I sebesar 85% dan meningkat pada siklus II menjadi 100% dengan siswa yang memiliki kaegori minimal cukup sensitif. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran experiential learning yang mengacu pada muatan pelajaran IPA tema 4 dapat meningkatkan pengetahuan dan sensitivitas siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta terhadap lingkungan. Kata Kunci : pengetahuan, sensitivitas, experiential learning. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT INCREASING THE UNDERSTANDING AND SENSITIVITY OF THE STUDENTS AT THE FOURTH GRADE OF KANISIUS KINTELAN I PRIMARY SCHOOL YOGYAKARTA ON THE ENVIRONMENT USING EXPERIENTIAL LEARNING MODEL. Deka Praditya The University of Sanata Dharma Yogyakarta 2020. The research is to find out the increase in knowledge at fourth grade student on the environment and the sensitivity at fourth grade students to the environment using experiential learning model, referring to the content of science subjects theme 4 subtheme 1 on natural resource material and its environment. This classroom action research carried out in two cycles following the research stages of Kemmis and Mc. Taggart, namely 1) planning, 2) implementation, 3) observation, and 4) reflection. How to improve by using experiential learning model refers to the content of the subject of science theme 4 subtheme 1 on the natural resources material and the environment. The results showed that there was an increase in students' knowledge and sensitivity of the environment after taking action with experiential learning models in fourth grade students. The average score after cycle I action was 78.2 with 84% classical completeness. There was an increase after cycle II action to 79.6 with 100% classical completeness. The same condition occurs in the sensitivity variable of students. There was an increase with the percentage of students included in the minimal category quite sensitive in cycle I by 85% and increased in cycle II to 100%. Thus, the application of experiential learning model that refers to the subject matter of Natural Sciences theme 4 can increase the knowledge and sensitivity of the fourth grade students of Kanisius Kintelan I Primary School Yogyakarta on the environment.. Keywords: knowledge, sensitivity, experiential learning. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Pengetahuan dan Sensitivitas Siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta terhadap Lingkungan Menggunakan Model Experiential Learning” ini dengan baik. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat adanya bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terimakasih dengan setulus hati kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S. Si., M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Kintan Limiansih, S. Pd., M. Pd, selaku Wakaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Wahyu Wido Sari, S. Si., M. Biotech, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Eny Winarti, M. Hum., Ph. D, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Retno Herarri, M. Biotech, selaku dosen yang telah bersedia memvalidasi instrumen yang peneliti gunakan. 7. Kepada Sekolah SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membeikan izin penelitian. 8. Wali kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu selama penelitian. 9. Para guru dan staff karyawan SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah memberi dukungan.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Siswa-siswi SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang turut membantu dalam penelitian. 11. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 12. Kekasihku yang selalu menyemangati dan menginspirasi. 13. Sahabat dan teman yang selalu mendukung dan menyemangati. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca sekaligus dapat menjadi sumber belajar dan dapat meningkatkan pengetahuan pembaca.. Yogyakarta, 17 Januari 2020 Peneliti. Deka Praditya. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii HALAMAN PENGESAH ................................................................................... iv PERSEMBAHAN ................................................................................................ v MOTTO............................................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. viii ABSTRAK ........................................................................................................... ix ABSTRACT ........................................................................................................... x KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................. 7 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7 1.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 8 1.6 Hipotesis Tindakan .......................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10 2.1 Kajian Pustaka............................................................................................... 10 2.1.1 Profil Sekolah ......................................................................................... 10 2.1.2 Teori yang Mendukung .......................................................................... 11 2.1.2.1 Experiential Learning ....................................................................... 11 2.1.2.2 Pengetahuan ..................................................................................... 15 2.1.2.3 Sensitivitas ..................................................................................... 19 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.4 Lingkungan ...................................................................................... 20 2.2 Hasil penelitian yang relevan ........................................................................ 21 2.2.1 Literature Map ....................................................................................... 24 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 24 2.4 Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 26 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27 3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 27 3.2 Setting Penelitian ........................................................................................... 30 3.2.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 30 3.2.2 Objek Penelitian ..................................................................................... 30 3.2.3 Waktu Penelitian ..................................................................................... 30 3.2.4 Tempat Penelitian ................................................................................... 30 3.3 Rencana Penelitian........................................................................................ 30 3.3.1 Persiapan ................................................................................................ 31 3.3.2 Rencana Setiap Siklus ............................................................................. 32 3.3.2.1 Siklus I (6 JP) .................................................................................. 32 3.3.2.2 Siklus II (6 JP) ................................................................................. 33 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 34 3.4.1 Observasi ................................................................................................ 34 3.4.2 Wawancara ................................................................................................ 34 3.4.3 Kuesioner ................................................................................................ 34 3.4.4 Dokumentasi ........................................................................................... 35 3.5 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 35 3.5.1 Instrumen Observasi ............................................................................... 36 3.5.2 Instrumen Wawancara ............................................................................. 39 3.5.2.1 Pedoman Wawancara Model Experiential Learning ......................... 39 3.5.2.2 Pedoman Wawancara Sensitivitas siswa terhadap lingkungan .......... 40 3.5.3 Pedoman Wawancara Siswa ................................................................... 41 3.5.3.1 Pedoman Wawancara Sensitivitas Siswa .......................................... 41 3.5.3.2 Pedoman Wawancara Siswa Experiential Learning.......................... 43 3.5.4 Instrumen Kuesioner ............................................................................... 44. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.5.5 Tes Objektif ............................................................................................ 47 3.5.6 Rubrik Penilaian ..................................................................................... 48 3.6 Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................... 52 3.6.1 Validitas Instrumen ................................................................................. 52 3.6.1.1 Validitas Isi ...................................................................................... 58 3.6.1.2 Validitas Rupa ................................................................................. 69 3.6.1.3 Validitas Konstruk (Construct Validity) ........................................... 69 3.6.2 Reliabilitas Instrumen ............................................................................. 74 3.6.3 Indeks Kesukaran .................................................................................... 78 3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................... 85 3.7.1 Analisis Sensitivitas terhadap Lingkungan .............................................. 85 3.7.2 Analisis Pengetahuan Siswa .................................................................... 87 3.8 Indikator Keberhasilan dan Pengukurannya .................................................. 89 BAB IV DESKRIPSI, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............ 93 4.1 Deskripsi Penelitian ....................................................................................... 93 4.1.1 Siklus I ................................................................................................... 93 4.1.1.1 Perencanaan ..................................................................................... 93 4.1.1.2 Tindakan .......................................................................................... 94 4.1.1.3 Observasi ....................................................................................... 100 4.1.1.4 Refleksi ......................................................................................... 100 4.1.2 Siklus II ................................................................................................ 101 4.1.1.1 Perencanaan ................................................................................... 101 4.1.1.2 Tindakan ........................................................................................ 104 4.1.1.3 Observasi ....................................................................................... 110 4.1.1.4 Refleksi ......................................................................................... 111 4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................... 112 4.2.1 Sensitivitas ........................................................................................... 112 4.2.2 Pengetahuan ......................................................................................... 131 4.2.3 Pembahasan .......................................................................................... 141. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V PENUTUP............................................................................................ 165 5.1 Kesimpulan................................................................................................. 165 5.2 Keterbatasan ............................................................................................... 166 5.3 Saran .......................................................................................................... 166 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 167 LAMPIRAN ..................................................................................................... 170 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 424. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kemampuan dalam teori Experiential Learning ...................................... 14 Tabel 2.2 Indikator Pengetahuan ............................................................................. 18 Tabel 2.3 Tabel Sensitivitas Siswa .......................................................................... 19 Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 35 Tabel 3.2 Rubrik Observasi Sensitivitas .................................................................. 37 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Model Experiential Learning untuk Guru .............. 39 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Sensitivitas Siswa Terhadap Lingkungan untuk Guru ....................................................................................................................... 40 Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Sensitivitas Siswa untuk Siswa .............................. 41 Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Experiential Learning untuk Siswa ........................ 43 Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Sensitivitas ............................................................... 45 Tabel 3.8 Sebaran Item Kuesioner ........................................................................... 46 Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda dan Uraian Siklus I .................................... 47 Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Uraian Siklus II .................................. 48 Tabel 3.11 Rubrik Penilaian Pengamatan Pertemuan Pertama Siklus I .................... 49 Tabel 3.12 Rubrik Penilaian Mading Sederhana Pertemuan Kedua Siklus I ............. 49 Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Pengamatan Pertemuan Pertama Siklus II ................... 51 Tabel 3.14 Rubrik Penilaian Pengamatan Pertemuan Kedua Siklus II ...................... 51 Tabel 3.15 Hasil Validitas Kuesioner ...................................................................... 54 Tabel 3.16 Kisi-kisi Kuesioner Sensitivitas Setelah Uji Validitas ............................ 55 Tabel 3.17 Hasil Validasi Silabus Siklus I oleh Ahli ................................................ 59 Tabel 3.18 Hasil Validasi Silabus Siklus II oleh Ahli .............................................. 60 Tabel 3.19 Hasil Validasi RPP Siklus I oleh Ahli .................................................... 61 Tabel 3.20 Hasil Validasi RPP Siklus II oleh Ahli ................................................... 63 Tabel 3.21 Hasil Validasi Soal LKPD Siklus I oleh Ahli ......................................... 65 Tabel 3.22 Hasil Validasi Soal LKPD Siklus II oleh Ahli ........................................ 66 Tabel 3.23 Hasil Validasi Lembar Penilaian Siklus I oleh Ahli ................................ 67 Tabel 3.24 Hasil Validasi Lembar Penilaian Siklus II oleh Ahli .............................. 68 Tabel 3.25 Hasil Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I .............................. 70 Tabel 3.26 Hasil Validasi Soal Evaluasi Soal Uraian Siklus I .................................. 71 Tabel 3.27 Kisi-kisi soal Pilihan Ganda dan Uraian Siklus I setelah Validitas ......... 72 Tabel 3.28 Hasil Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II ............................. 72 Tabel 3.29 Hasil Validasi Soal Evaluasi Soal Uraian Siklus II ................................. 73 Tabel 3.30 Kisi-kisi soal Pilihan Ganda dan Uraian Siklus II setelah Validitas ........ 74 Tabel 3.31 Koefisien Reliabilitas............................................................................. 75 Tabel 3.32 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Sensitivitas .......................................... 76 Tabel 3.33 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I .................................. 76 Tabel 3.34 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Siklus I ............................................. 77 Tabel 3.35 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ................................. 77 Tabel 3.36 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Siklus II ............................................ 77. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.37 Kriteria Indeks Kesukaran ..................................................................... 78 Tabel 3.38 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus I .......... 79 Tabel 3.39 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus I ......................... 79 Tabel 3.40 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Uraian Siklus I ....... 80 Tabel 3.41 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Uraian Siklus I .................................... 81 Tabel 3.42 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus II ......... 82 Tabel 3.43 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus II ....................... 83 Tabel 3.44 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Uraian Siklus I ....... 84 Tabel 3.45 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Uraian Siklus II ................................... 85 Tabel 3.46 Skala Likert ........................................................................................... 86 Tabel 3.47 Kriteria Sensitivitas Siswa ..................................................................... 86 Tabel 3.48 Indikator Keberhasilan ........................................................................... 89 Tabel 4.1 Target Capaian Indikator Siklus II ......................................................... 102 Tabel 4.2 Data Awal Sensitivitas Siswa................................................................. 114 Tabel 4.3 Data Sensitivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I .............................. 116 Tabel 4.4 Data Sensitivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I .............................. 118 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Skor Rata-rata Sensitivitas Siklus I ........................... 119 Tabel 4.6 Rangkuman Data Sensitivitas Siklus I .................................................... 121 Tabel 4.7 Data Sensitivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ............................. 122 Tabel 4.8 Data Sensitivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ............................... 124 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Skor Rata-rata Sensitivitas Siklus II .......................... 125 Tabel 4.10 Rangkuman Data Sensitivitas Siklus II ................................................ 126 Tabel 4.11 Hasil Capaian Kuesioner Sensitivitas ................................................... 129 Tabel 4.12 Hasil Evaluasi Siklus I ......................................................................... 131 Tabel 4.13 Hasil Akhir Penilaian Afektif Siklus I .................................................. 132 Tabel 4.14 Hasil Akhir Penilaian Psikomotorik Siklus I ........................................ 133 Tabel 4.15 Hasil Pengetahuan Siklus I .................................................................. 134 Tabel 4.16 Hasil Nilai Akhir Siklus II ................................................................... 136 Tabel 4.17 Hasil Akhir Penilaian Afektif Siklus II ................................................ 136 Tabel 4.18 Hasil Akhir Penilaian Psikomotorik Siklus II ....................................... 137 Tabel 4.19 Hasil Pengetahuan Siklus II ................................................................. 138 Tabel 4.20 Rangkuman Nilai Akhir Siklus I dan Siklus II .................................... 140 Tabel 4.21 Hasil Capaian Pengetahuan .................................................................. 141. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses Belajar David Kolb ................................................................... 13 Gambar 2.2 Litterature Map.................................................................................... 24 Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 28 Gambar 4.1 Siswa mengamati lingkungan yang ada di luar sekolah ........................ 95 Gambar 4.2 Contoh Jawaban siswa pada LKPD pertemuan 1 siklus I ...................... 95 Gambar 4.3 Contoh lembar refleksi pertemuan I siklus I ......................................... 97 Gambar 4.4 Contoh lembar refleksi pertemuan II siklus I ........................................ 99 Gambar 4.5 Contoh Jawaban siswa pada Lembar Kerja pertemuan 1 siklus II ....... 105 Gambar 4.6 Contoh lembar refleksi pertemuan I siklus II ...................................... 107 Gambar 4.7 Contoh Lembar Kerja Peserta Didik I ................................................ 108 Gambar 4.8 Contoh lembar kerja peserta didik II .................................................. 109 Gambar 4.9 Contoh lembar refleksi pertemuan II siklus II ..................................... 110 Gambar 4.10 Siswa menyiram tanaman ................................................................. 147 Gambar 4.11 Contoh hasil pekerjaan siswa pada lembar pengamatan .................... 149 Gambar 4.12 Hasil refleksi siswa siklus I .............................................................. 151 Gambar 4.13 Contoh hasil kuesioner siswa siklus II .............................................. 154 Gambar 4.14 Contoh hasil pekerjaan siswa pada lembar pengamatan .................... 156 Gambar 4.15 Contoh hasil pekerjaan siswa dalam soal evaluasi ............................ 157 Gambar 4.16 Gambar pada saat anak menanam tanaman ....................................... 158 Gambar 4.17 Hasil refleksi siswa siklus II ............................................................. 158 Gambar 4.18 Grafik ketercapaian indikator sensitivitas siswa................................ 161 Gambar 4.19 Grafik presentase siswa minimal cukup sensitif ................................ 162 Gambar 4.20 Grafik pengetahuan siswa indikator jumlah siswa yang lulus KKM .. 163 Gambar 4.21 Grafik ketercapaian pengetahuan siswa indikator rata-rata nilai kelas 164. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 172 Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................. 173. Lampiran 2.1 Data Awal Sensitivitas Siswa .......................................................... 175 Lampiran 2.2 Data Nilai Pengetahuan Siswa ......................................................... 176. Lampiran 3.1 Silabus ............................................................................................ 179 Lampiran 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................... 184. Lampiran 4.1 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran siklus I Oleh Dosen ............ 333 Lampiran 4.2 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran siklus I Oleh Guru .............. 341 Lampiran 4.3 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran siklus II Oleh Dosen ........... 347 Lampiran 4.4 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran siklus II Oleh Guru ............. 355. Lampiran 5.1 Kuesioner Sensitivitas Sebelum Divalidasi ...................................... 364 Lampiran 5.2 Kuesioner Sensitivitas Sesudah Divalidasi ....................................... 367 Lampiran 5.3 Kisi-kisi Kuesioner Sensitivitas Siswa ............................................. 370 Lampiran 5.4 Hasil Kuesioner yang telah Dikerjakan Siswa .................................. 372 Lampiran 5.5 Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi .......................................... 375 Lampiran 5.6 Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Validasi .......................................... 378 Lampiran 5.7 Kisi-kisi Evaluasi Siklus I ............................................................... 380 Lampiran 5.8 Hasil Soal Evaluasi siklus I yang Dikerjakan oleh Siswa ................. 382 Lampiran 5.9 Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi ........................................ 385 Lampiran 5.10 Soal Evaluasi Siklus II Sesudah Validasi ....................................... 389 Lampiran 5.11 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II .................................................... 392 Lampiran 5.12 Hasil Soal Evaluasi Siklus II yang Dikerjakan oleh Siswa ............. 394 Lampiran 5.13 Lembar Observasi ......................................................................... 397 Lampiran 5.14 Hasil Observasi Awal .................................................................... 399 Lampiran 5.15 Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus I.................................. 401 Lampiran 5.16 Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus II ................................ 403. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 6.1 Hasil Olah Data SPSS Validitas Instrumen Kuesioner ..................... 406 Lampiran 6.2 Hasil Olah Data SPSS Validitas Instrumen Pilihan Ganda Siklus I .. 407 Lampiran 6.3 Hasil Olah Data SPSS Validitas Instrumen Soal Uraian Siklus I ...... 408 Lampiran 6.4 Hasil Olah Data SPSS Validitas Instrumen Pilihan Ganda Siklus II . 409 Lampiran 6.5 Hasil Olah Data SPSS Validitas Instrumen Soal Uraian Siklus II .... 410 Lampiran 6.6 Hasil Olah Data SPSS Reliabilitas Instrumen Kuesioner .................. 411 Lampiran 6.7 Hasil Olah Data SPSS Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus I ............... 413 Lampiran 6.8 Hasil Olah Data SPSS Reliabilitas Instrumen Soal Uraian Siklus I . 415 Lampiran 6.9 Hasil Olah Data SPSS Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus II .............. 416 Lampiran 6.10 Hasil Olah Data SPSS Reliabilitas Instrumen Uraian Siklus II ....... 418 Lampiran 6.11 Hasil Olah Data SPSS Indeks Kesukaran Pilihan Ganda Siklus I ... 419 Lampiran 6.12 Hasil Olah Data SPSS Indeks Kesukaran Soal Uraian Siklus I ....... 420 Lampiran 6.13 Hasil Olah Data SPSS Indeks Kesukaran Pilihan Ganda Siklus II .. 421 Lampiran 6.14 Hasil Olah Data SPSS Indeks Kesukaran Soal Uraian Siklus II...... 422. xxi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab I ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Latar belakang berisi alasan-alasan melakukan penelitian. Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada latar belakang masalah. Manfaat penelitian berisi tentang manfaat dari penelitian ini bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti. Definisi operasional berisi pengertian kata-kata kunci dalam penelitian. Peneliti membahas ketujuh topik tersebut secara berurutan. 1.1 Latar Belakang Masalah Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap objek tertentu (Notoadmodjo, 2003: 121). Pengetahuan dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal seperti menganalisis, mencari informasi ataupun mendapat informasi, mencari pengalaman, dan pembelajaran (KBBI, 2003: 1121). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2005: 50). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pen getahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran yaitu telinga dan indera penglihatan yaitu mata (Notoatmodjo, 2012: 87). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2011), pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya. Sensitivitas adalah pertimbangan resiko. 1.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang harus diperhitungkan (Kasmir, 2010: 275). Sensitivitas adalah perihal cepat menerima rangsangan ataupun kepekaan (KBBI Daring). Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia (KBBI). St. Munajat Danusaputra menyebutkan bahwa lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (Darsono, 1995). Lingkungan terdiri dari beberapa unsur yakni unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya dan unsur fisik (abiotik). Seiring dengan berjalannya waktu, kerusakan lingkungan hidup sudah menjadi gejala sosial dan fenomena yang sangat mengkhawatirkan. Lingkungan dapat tercipta apabila, kita sebagai manusia dapat merawat lingkungan yang ada di sekitar kita seperti merawat pohon, membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon dan masih banyak kegiatan yang bisa kita lakukan. Adanya lingkungan yang terdapat di sekolah akan membantu siswa supaya merasa nyaman dan betah ketika berada di lingkungan sekolah. Sekolah yang sudah memiliki lingkungan seperti contohnya pepohonan yang rindang hendaknya didukung dengan kesadaran para penghuni sekolah untuk menjaga dan merawatnya, sehingga keasriannya akan tetap terjaga. Pada tahun 1980, David Kolb mengembangkan Experiential Learning Theory (ETL), yang kemudian menjadi dasar model pembelajaran Experiential Learning. Model ini menekankan pada sebuah pembelajaran yang holistik dalam proses belajar (Baharrudin & Wahyuni, 2008: 164). Model Experiential Learning ini mendefinisikan bahwa belajar merupakan proses dimana pengetahuan siswa akan didapatkan melalui transformasi pengalaman siswa (experience). Pengetahuan merupakan hasil perpaduan antara memahami dan mentransformasikan suatu pengalaman (Kolb, dalam Baharuddin dan Wahyuni 2008: 164). Siswa belajar secara langsung (Experiential. 2.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Learning) dalam proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan, dan juga melakukan sendiri, begitupula pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok (Sanjaya 2010: 142). Contoh dari pembelajaran ini adalah pada saat anak dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan energi matahari, seperti mengeringkan baju. Pemilihan model Experiential Learning ini sebagai salah satu cara untuk mempengaruhi pengetahuan dan juga sensitivitas siswa terhadap lingkungan. Dalam pembelajaran, siswa juga belajar secara langsung dalam proses pembelajaran, konsep dan juga prinsip yang diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan, melakukan sendiri, dan juga pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok (Sanjaya, 2010: 142). Siswa diharapkan mampu menciptakan proses belajar yang lebih bermakna, di mana siswa mengalami sendiri secara langsung apa yang sedang mereka pelajari sehingga mampu memberikan pengalaman baru untuk siswa nantinya. Melalui model Experiential Learning ini, siswa diharapkan tidak hanya belajar tentang suatu konsep pembelajaran saja, tetapi siswa diharapkan mampu menemukan makna yang ada di dalam pembelajaran langsung yang mereka dapatkan yang dapat dijadikan pembelajaran serta pengalaman dalam dirinya yang akan mendorong mereka untuk melakukan suatu kegiatan yang mendukung terciptanya lingkungaan yang asri. Sekolah yang peneliti adakan penelitian adalah SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Pada saat wawancara dengan guru kelas IV, beliau berkata bahwa di sekolah tersebut setiap hari jum’at ada kegiatan bernama “semutlis” yaitu sepuluh menit untuk Taman dan Lingkungan Sekolah, di dalam kegiatan tersebut, guru berkata bahwa setiap anak membersihkan lingkungan sekolah seperti mengambil daun yang kering, menyapu tanaman, menyiram tanaman, menyapu kelas dan kegiatan kebersihan lainnya. Hal ini harus tetap dipertahankan, supaya nantinya anak belajar bahwa kebersihan lingkungan itu penting. Tidak hanya pada kepedulian lingkungan saja, pemahaman dalam mata pelajaran IPA juga sangat penting dalam penyampaian. 3.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. masalah kepedulian lingkungan. Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar memiliki karakteristik dan muatan materi tertentu yang membedakannya dari mata pelajaran lain. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang diri sendiri dan alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan namun juga merupakan proses penemuan (Badan Standar Nasional Pendidikan [BSNP], 2006: 161). Pengetahuan siswa atas materi yang diajarkan di dalam IPA belum maksimal. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah untuk mata pelajaran IPA adalah 75. Hasil dokumentasi nilai aspek kognitif pada tahun ajaran 2017/2018 menunjukkan bahwa dari 26 siswa terdapat 7 siswa (30%) yang mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah. Nilai rata-rata keseluruhan siswa pada tahun 2018/2019 adalah 50,5. Hasil dokumentasi nilai aspek kognitif pada tahun ajaran 2018/2019 menunjukkan bahwa dari 26 siswa terdapat 7 siswa (30%) yang mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah. Nilai rata-rata keseluruhan siswa pada tahun 2018/2019 adalah 47,38. Hasil dokumentasi tersebut menunjukkan bahwa pencapaian KKM dan rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Kintelan Yogyakarta masih rendah. Berdasarkan observasi pada hari Senin, 13 Mei 2019 dan melihat keadaan sekolah, masih banyak siswa yang kurang peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Di sekolah tersebut juga masih ada beberapa anak yang membuang sampah sembarangan berupa potongan kertas atau plastik kecil. Sebenarnya pihak sekolah sudah menyediakan fasilitas seperti tempat sampah yang berada di dalam kelas dan juga di luar kelas. Kegiatan semacam itu sangat baik karena akan membuat siswa memiliki kebiasaan untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya, namun hal ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Faktanya masih ada beberapa siswa yang masih membuang sampah sembarangan dan juga terkadang siswa membuang sampah di tutup tempat sampahnya dan tidak dimasukkan ke dalam tong sampah. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kesadaran siswa terhadap kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya masih kurang. Hasil observasi pada tanggal 13 Mei 2019 dapat dilihat pada lampiran 5.. 4.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Melihat keadaan dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti kemudian menyusun kuesioner untuk mengetahui kepekaan siswa terhadap lingkungan di sekitarnya. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 2 September 2019. Kuesioner yang disebar tersebut terdiri dari 5 indikator yang dijabarkan ke dalam beberapa item pernyataan dengan 4 pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kelima indikator tersebut adalah 1) menunjukkan sikap partisipasi terhadap lingkungan hijau, 2) menunjukkan pemahaman tentang kebersihan lingkungan, 3) menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan hijau, 4) menunjukkan sikap menghargai terhadap makhluk hidup di lingkungan, 5) menumbuhkan rasa empati terhadap lingkungan. Pada hasil penyebaran kuesioner tersebut memberikan informasi bahwa sensitivitas siswa terhadap lingkungan belum optimal. Hal ini terbukti dari hasil kuesioner yang didapat bahwa dari rata-rata skor maksimal 4, rata-rata skor sensitivitas pada indikator menunjukkan sikap partisipasi terhadap lingkungan adalah 4,1, rata rata skor sensitivitas pada indikator menunjukkan pemahaman tentang kebersihan lingkungan adalah 4, rata-rata skor sensitivitas pada indikator menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan adalah 4,2, rata-rata skor sensitivitas pada indikator menunjukkan sikap menghargai terhadap makhluk hidup di lingkungan adalah 3,8, rata-rata skor sensitivitas pada indikator menumbuhkan rasa empati terhadap lingkungan adalah 4. Hasil perhitungan kuesioner secara keseluruhan memberikan informasi bahwa presentase siswa yang termasuk kategori minimal cukup sensitiv adalah 67%. Kepekaan adalah pertimbangan resiko yang harus diperhitungkan (Kasmir, 2010: 275). Ketika siswa memiliki kepekaan yang baik maka siswa tersebut akan berusaha maksimal untuk mempertahankan kepekaannya sehingga kepekaan yang dimiliki dapat meningkat dengan baik. Dengan kondisi yang seperti itu, peneliti ingin menerapkan suatu model pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan dan sensitivitas siswa terhadap lingkungan hijau. Maka disini peneliti juga ingin menggunakan model Experiential Learning untuk diterapkan kepada para siswa. 5.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan di sekitarnya. Nevita Octaviani pada tahun 2015 meneliti penerapan model Experiential Learning untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan Sifatnya pada siswa kelas III B di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi Benda dan Sifatnya di kelas III B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap prestasi belajar siswa yang mengalami peningkatan. Penelitian relevan di atas menggunakan populasi siswa SMP. Dari penelitianpenelitian sebelumnya sudah terdapat model pembelajaran Experiential Learning yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian. Dalam penggunaannya, model pembelajaran Experiential Learning dapat meningkatkan variabel dependen yang diteliti. Pada beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan, belum banyak yang melakukan penelitian untuk mengukur pengetahuan dan juga sensitivitas siswa. Oleh karena itu, pada penelitian ini memiliki kekhasan yaitu peneliti mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang inovatif yaitu Experiential Learning untuk mengetahui apakah dapat meningkatkan pengetahuan dan juga sensitivitas siswa. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ditemukan di lapangan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengangkat judul mengenai “Peningkatan Pengatahuan dan Sensitivitas Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Terhadap Lingkungan Menggunakan Model Pembelajaran Experiential Learning”.. 6.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1.2.1 Apakah penerapan model Experiential Learning dapat meningkatkan pengetahuan siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta terhadap lingkungan? 1.2.2 Apakah penerapan model Experiential Learning dapat meningkatkan sensitivitas siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta terhadap lingkungan?. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.3.1 Meningkatkan pengetahuan siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta terhadap lingkungan dengan model Experiential Learning. 1.3.2 Meningkatkan sensitivitas siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta terhadap lingkungan dengan model Experiential Learning.. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti 1.4.1.1 Melalui penelitian ini, peneliti memperoleh pengalaman langsung dalam penerapan model Experiential Learning pada peningkatan pengetahuan dan sentivitas siswa terhadap lingkungan. 1.4.1.2 Melalui penelitian ini, peneliti memperoleh bekal wawasan dan bekal tentang penerapan model Experiential Learning pada peningkatan pengetahuan dan sentivitas siswa terhadap lingkungan sehingga dapat berguna sebagai bekal ketika sudah menjadi seorang pendidik pada masa mendatang. 7.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4.2 Bagi Siswa 1.4.2.1 Melalui penelitian ini, siswa memperoleh pengalaman baru dalam penerapan model Experiential Learning sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sensitivitas siswa terhadap lingkungan. 1.4.3 Bagi Guru 1.4.3.1 Melalui penelitian ini, guru menambah pengetahuan tentang penerapan model Experiential Learning yang dapat diterapkan untuk pembelajaran di kelas. 1.4.4 Bagi Sekolah 1.4.4.1 Melalui penelitian ini, sekolah menambah pengetahuan serta wawasan tentang model Experiential Learning yang dapat meningkatkan pengetahuan dan sensitivitas siswa.. 1.5 Definisi Operasional 1.5.1 Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi lewat panca indera manusia yakni: indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran dan raba. 1.5.2 Kepekaan adalah cepat lambatnya seseorang menerima sebuah rangsangan, atau dapat diartikan sebagai kepekaan seseorang terhadap suatu hal, seperti peka terhadap orang maupun peka terhadap lingkungan di sekitar. 1.5.3 Lingkungan adalah identik dengan suasana lingkungan yang banyak pohon ataupun tumbuhan-tumbuhan, terasa rindang, bersih, sehat, segar, sejuk, asri serta dapat memberi kenyamanan ketika seseorang sedang berada di lingkungan hijau. 1.5.4 Experiential Learning adalah model pembelajaran yang lebih menekankan pada proses belajar siswa yang melibatkan pengalaman-pengalaman langsung, pengalaman ini akan membuat siswa berpikir dan kemudian berbuat sesuatu, selain itu siswa juga akan mendapat pengalaman baru.. 8.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.6 Hipotesis Tindakan 1.6.1 Penerapan model Experiential Learning meningkatkan pengetahuan terhadap lingkungan pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. 1.6.2 Penerapan model Experiential Learning meningkatkan sensitivitas terhadap lingkungan pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta.. 9.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Bab II ini berisi kajian pustaka, penelitian yang mendukung, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka membahas teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian terdahulu berisi hasil penelitian yang pernah ada yang dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian. Peneliti membahas keempat topik tersebut secara berurutan. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profil Sekolah Dalam penelitian tindakan kelas ini, penelitian dilakukan di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta, pada siswa kelas IV yang berjumlah 13 siswa. SD Kanisius Kintelan I terletak di Jl. Ireda No.18, Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini mempunyai visi dan juga misi. Visi SD Kanisius Kintelan I ini adalah Menjadi pendidik anak Indonesia agar cerdas, berkarakter, berbudaya, peduli terhadap sesama dan lingkungan dan juga Misi dengan tujuan Menyelenggarakan pendidikan sekolah dasar dan menengah yang berkualitas berlandaskan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan mengoptimalkan sumber daya bersama mitra strategis. Tentunya semua sekolah mempunyai tujuan sekolah, di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta ini mempunyai beberapa tujuan seperti menghasilkan lulusan yang cerdas, menghasilkan lulusan yang berkarakter, menghasilkan lulusan yang berbudaya, dan menghasilkan lulusan yang peduli terhadap sesama dan lingkungan. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta termasuk sekolah yang asri dan juga terdapat kegiatan berupa semutlis. Di sekolah ini dilihat dari lingkungannya termasuk lingkungan yang bersih dan juga asri, dikarenakan di depan kelas pasti terdapat banyak tanaman dan juga pepohonan yang rindang, yang tentunya banyak daun-daun yang berjatuhan di halaman sekolah. 10.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tidak hanya dilihat di lingkungan sekolahnya saja tetapi dilihat juga dari lingkungan kelasnya, lingkungan kelas di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta ini termasuk lingkungan kelas yang masih kurang bersih dikarenakan kurangnya pengetahuan anak tentang kebersihan lingkungan. Sehingga anak dalam kesehariannya harus diingatkan oleh temannya maupun oleh gurunya, seperti melakukan piket kelas maupun membuang sampah pada tempatnya. 2.1.2 Teori yang Mendukung 2.1.2.1 Experiential Learning Model pembelajaran Experiential Learning adalah belajar sebagai proses mengkontruksi pengetahuan melalui transformasi pengalaman (Kolb, Muhammad, 2015: 128). Jika seseorang berbuat aktif maka orang itu akan belajar jauh lebih baik. Hal ini disebabkan dalam proses belajar tersebut pembelajar secara aktif berpikir tentang apa yang dipelajari dan kemudian bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata. Model pembelajaran Experiential Learning adalah suatu model proses belajar belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman secara langsung (Abdul, 2015: 93). Pengalaman tersebut sebagai katalisator untuk menolong pembelajar. mengembangkan. kapasitas. dan. kemampuannya. dalam. proses. pembelajaran. Model pembelajaran Experiential Learning didasarkan pada siswa dengan menentukan konsep yang memiliki arti untuk dirinya sendiri, yang berbeda dari pelajaran yang diperoleh dengan metode ceramah yang konsepnya selalu diberikan oleh guru. Terdapat enam karakteristik dalam model pembelajaran Experiential Learning, yaitu: (1) Model Pembelajaran Experiential Learning menekankan pada proses daripada hasil yang akan dicapai; (2) Belajar merupakan suatu proses kontinu yang didasarkan pada pengalaman; (3) Belajar memerlukan resolusi konflik-konflik antara gaya-gaya yang berlawanan dengan cara dialektis; (4) Belajar adalah suatu proses yang holistik; Penerapan Model Experiential Learning untuk Meningkatkan Pemahaman. 11.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Materi Cahaya dan Sifat-Sifatnya Siswa Kelas 5 SD (Citra Apriovilita Hariri, Erna Yayuk) 4 (5) Belajar melibatkan hubungan antara seseorang dengan lingkungan; (6) Belajar merupakan proses menciptakan pengetahuan yang merupakan hasil dari hubungan antara pengetahuan sosial dan pengetahuan pribadi (Muhammad, 2015: 129). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik model pembelajaran Experiential Learning menekankan pada proses. Proses tersebut melibatkan pengalaman, lingkungan, dan orang-orang yang ada di sekitar sehingga akan memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Tujuan dari model ini adalah untuk mempengaruhi siswa dengan tiga cara, yaitu: 1) mengubah struktur kognitif siswa, 2) mengubah sikap siswa, 3) memperluas keterampilan-keterampilan siswa yang telah ada. Ketiga elemen tersebut saling berhubungan dan memengaruhi seara keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satu elemen tidak ada, maka kedua elemen lainnya tidak akan efektif (Baharudin dan Wahyuni, 2012: 165). Ketiga elemen tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi secara keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satu elemen tidak ada maka kedua elemen lainnya tidak akan efektif (Johnson & Johnson dalam Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 165). Terdapat 4 langkah dalam pembelajaran dengan model Experiential Learning (Baharuddin & Wahyuni, 2008: 166) yaitu : 1). Pengalaman nyata (Concrete Experience), Dalam tahap pertama ini siswa dapat belajar dari pengalaman-pengalaman yang spesifik dan juga siswa dapat peka terhadap situasi.. 2). Observasi refleksi (Reflective Observation), Dalam langkah kedua ini siswa dapat mengamati sebelum membuat suatu keputusan dengan mengamati lingkungan dari perspektif - perspektif yang berbeda.. 12.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3). Konseptualisasi (Abstract Conceptualisation), dan Dalam tahap ketiga ini siswa dapat menganalisis logis dari gagasan-gagasan dan bertindak sesuai pemahaman pada suatu situasi.. 4). Implementasi (Active Experimentation). Dalam tahap keempat ini siswa mempunyai kemampuan untuk melaksanakan berbagai hal dengan orang-orang dan melakukan tindakan berdasarkan peristiwa. Termasuk pengambilan resiko. Implikasi itu yang diambilnya dari konsep-konsep itu dijadikan sebagai pegangannya dalam menghadapi pengalaman-pengalaman baru. Oleh David Kolb (1984), keempat tahap tersebut digambar seperti dibawah ini:. Gambar 2. 1 Proses Belajar David Kolb Dalam tahap di atas, proses belajar dimulai dari pengalaman konkret (Concrete Experience) yang dialami oleh seseorang, kemudian secara individu pengalaman tersebut direfleksikan (Reclective Observation). Dalam proses refleksi seseorang akan berusaha memahami apa yang telah dialaminya. Refleksi ini sekaligus menjadi dasar konseptualisasi atau pemahaman prinsip-prinsip yang mendasari pengalaman yang dialami serta perkiraan kemungkinan pengaplikasian dalam situasi yang baru. Proses implementasi merupakan situasi dan konteks yang memungkinkan penerapan konsep 13.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang sudah dikuasai. Kemungkinan yang diperoleh untuk belajar melalui pengalamanpengalaman nyata kemudian direfleksikan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukannya. Pengalaman yang direfleksikan tersebut kemudian diatur kembali sehingga membentuk pengertian atau konsep abstrak (Abstrac Conceptualisation) yang akan menjadi petunjuk bagi terciptanya pengalaman atau perilaku baru. Supaya proses belajar menjadi efektif, seorang siswa harus memiliki 4 kemampuan teori experiential learning (Baharuddin & Wahyuni, 2008: 167) yaitu: Tabel 2. 1 Kemampuan dalam teori Experiential Learning Kemampuan. Uraian. Pengutamaan. Concrete Experience (CE). Siswa melibatkan diri sepenuhnya di dalam pengalaman baru.. Feeling (perasaan). Reflection Observation (RO). Siswa mengobservasi serta merefleksikan pengalamannya dari berbagai segi.. Watching (mengamati). Abstract Conceptualization. Siswa. menciptakan sebuah konsep yang mengintegrasikan observasinya menjadi teori yang sehat. Thinking (berpikir). Siswa menggunakan teori untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan.. Doing (berbuat). (AC). Active (AE). Experimentation. Pada tahap pengembangan dan perancangan Experiential Learning terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan (Sanjaya, 2012: 167-169) yaitu pertama sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai dalam sistem perencanaan dan desain pembelajaran, tujuan merupakan komponen utama dan pertama yang harus dipikirkan oleh seorang desainer pembelajaran, kedua sesuai dengan jenis bahan atau materi pelajaran pengalaman belajar yang direncanakan dan didesain, harus memperhatikan karakteristik materi pelajaran baik dilihat dari 14.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kompleksitas materi maupun pengemasannya. Materi pelajaran yang bersifat data atau fakta harus berbeda penyajiannya dibandingkan jenis materi pelajaran yang bersifat konsep atau prinsip, tahap ketiga Ketersediaan sumber belajar Selain pertimbangan tujuan dan isi bahan pelajaran, seorang desainer pembelajaran dalam menentukan pengalaman belajar juga harus memerhatikan ketersediaan sumber belajar yang dapat digunakan. Misal, pengalaman belajar melalui penugasan untuk menganalisis buku akan efektif, manakala buku tersedia secara memadai, pengalaman belajar melalui wawancara untuk mendapatkan informasi tertentu (1) Sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang hendak dicapai. Dalam desain atau randangan suatu pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama dan pertama yang harus dipikirkan oleh si pembuat desain pembelajaran. Tujuan sendiri terdiri dari tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, (2) Sesuai dengan jenis bahan dan materi pelajaran. Karakteristik materi pembelajaran harus diperhatikan dalam pengalaman belajar yang akan direncanakan atau di desain, baik dilihat dari kompleksitas materi maupun dalam pengemasannya. Materi pelajaran yang dikemas sebagai bahan belajar mandiri harus memiliki perbedaan dengan materi pelajaran yang dikemas untuk belajar klasikal, (3) Ketersediaan sumber belajar. Ketika mendesain suatu rancangan pengalaman pembelajaran, ketersediaan sumber belajar yang dapat digunakan juga harus diperhatikan selain mempertimbangkan tujuan dan isi bahan pelajaran, (4) Pengalaman belajar harus sesuai dengan karakteristik siswa. Kondisi dan karakteristik siswa juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan pada saat penyusunan perangkan pembelajaran, baik menyangkut minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa, kecenderungan belajar maupun kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa. 2.1.2.2 Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2005: 50). Pengetahuan juga merupakan segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (KBBI). Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui oleh. 15.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. seseorang melalui pengenalan sumber informasi, ide yang diperoleh sebelumnya baik secara formal maupun informal. Ada 6 tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2003), yaitu: a. Tahu (know) Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya. b. Memahami (comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan. secara. benar. tentang. objek. yang. diketahui. dan. dpat. menginterprestasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya. d. Analisis (analysis) Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi kedalam komponen – komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut yang masih ada kaitannya antara satu dengan yang lain dapat ditunjukan dengan menggambarkan, membedakan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis (synthesis) Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan dapat menyusun formulasi yang baru. f. Evaluasi (evaluation) Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi penelitian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada. Pengetahuan diukur dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan di ukur dari objek penelitian.. 16.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007) yaitu: a. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut . b. Mass media / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, penyuluhan dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.. 17.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. d. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial (Notoatmodjo, 2007). Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. e. Pengalaman Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2007). Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan. Indikator pengetahuan terdapat pada tabel 2.2. Tabel 2. 2 Indikator Pengetahuan No. Indikator. 1. Mengingat. 2. Memahami. 3. Menerapkan. Pengertian Menemukan hubungan atau kaitan antara pengetahuan dari ingatan jangka panjang. Membangun pengertian atau makna dari pesan berupa perintah atau instruksi, termasuk secara lisan, tertulis dan hubungan dengan kejadian yang sebenarnya atau dalam bentuk gambar. Suatu kegiatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain yang sudah dibuat untuk mencapai tujuan tertentu.. 18.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. No. Indikator. 4. Menganalisis. 5. Mengevaluasi. 6. Merancang. Pengertian Membangun pengertian atau makna dari pesan berupa perintah atau instruksi, termasuk secara lisan, tertulis dan hubungan dengan kejadian yang sebenarnya atau dalam bentuk gambar. Kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Kegiatan yang dilakukan berupa mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau sebelum dilakukan.. 2.1.2.3 Sensitivitas Sensitivitas adalah pertimbangan resiko yang harus diperhitungkan (Kasmir, 2010: 275). Sensitivitas adalah perihal cepat menerima rangsangan ataupun kepekaan (KBBI Daring). Sensitivitas adalah respon seseorang atau organisasi dalam menghadapi. suatu. peristiwa. yang. dapat. menguntungkan,. merugikan atau. membahayakan. Indikator sensitivitas terdapat pada tabel 2.3. Tabel 2. 3 Tabel Sensitivitas Siswa No. Indikator. Contoh. 1.. Menunjukkan sikap partisipasi Mengikuti kegiatan terhadap lingkungan hijau Gotong Royong.. 2.. Menunjukkan pemahaman kebersihan Lingkungan. 3.. Menumbuhkan sikap peduli terhadap Membantu membersihkan lingkungan hijau lingkungan sekitar.. 4.. Menunjukkan sikap menghargai Membantu merawat terhadap makhluk hidup di lingkungan tanaman di lingkungan sekitar.. 5.. Menumbuhkan rasa empati terhadap Membantu teman atau lingkungan orang di sekitar untuk membersihkan lingkungan.. 19. tentang Membuang sampah pada tempatnya..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.4 Lingkungan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik (Harun, 1993). Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Dalam arti luas, lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain, lingkungan adalah sesuatu yang tampak dan terdapat pada alam kehidupan yang senantiasa berkembang (Zakiah Daradjat). Secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempat dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia (Salim, 1976). Secara garis besar ada 2 (dua) macam lingkungan yaitu alami dan lingkungan buatan. Pertama lingkungan hidup alami adalah lingkungan yang terbentuk dari proses alam. Terdiri dari berbagai sumber dari alam juga ekosistem beserta komponenkomponen di dalamnya, baik berupa fisik, biologis, dan non biologis. Lingkungan alami terbentuk secara dinamis karena memiliki keragaman atau heterogenitas makhluk hidup dan organisme yang sangat tinggi. Contoh dari lingkungan alami adalah Gunung, Danau, Lembah, Bukit dan masih banyak lainnya. Kedua Lingkungan buatan adalah sebuah lingkungan yang terbentuk diakibatkan campur tangan manusia. Lingkungan ini sengaja dibuat oleh manusia dengan dukungan teknologi yang mereka miliki, baik itu teknologi yang sederhana ataupun modern untuk membentuk lingkungan baru untuk ditempati. Contoh dari lingkungan buatan adalah perkampungan, jalan, sekolah, taman dan masih banyak lainnya. Ciri-ciri lingkungan yang nyaman dan sehat antara lain sebagai berikut: 1) Udara bersih, segar, dan terasa sejuk (Isbandi, 2000: 16). Selain itu, juga tidak berbau.. 20.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2) Ada tempat sampah dan keadaannya bersih. Dengan adanya tempat sampah, sampah jadi tidak berserakan. Dengan demikian, tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. 3) Terdapat saluran air yang bersih dan lancar. Air dalam saluran air akan mengalir dengan lancar. Hal ini karena tidak tersumbat oleh sampah. 4) Terdapat berbagai tumbuhan hijau yang terpelihara dan tertata rapi. Dengan adanya tumbuhan, udara akan menjadi lebih bersih. Sel ain itu, keadaan lingkungan rumah akan terlihat lebih indah . Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah: 1. Memberikan kesadaran tentang arti penting lingkungan yang bersih kepada masyarakat, terutama pada anak-anak agar kesadaran tersebut bisa tumbuh sejak usia dini. Membiasakan hidup bersih sejak usia anak-anak tentu lebih membuahkan hasil yang luar biasa daripada pembiasaan diri pada usia setelahnya. Alasannya tentu saja berkaitan dengan kesadaran yang berhasil muncul melalui kebiasaan. 2. Buatlah tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non organik. Hal ini penting dilakukan agar memudahkan upaya untuk menanggulangi timbunan sampah. Jika sampah organik berhasil dipisahkan, maka akan mudah untuk merencanakan langkah positif terhadap sampah. 3. Buatlah jadwal rutin untuk melakuan aktivitas pembersihan lingkungan secara terjadwal. Melalui jadwal, maka kita akan membiasakan diri disiplin menjaga kebersihan lingkungan. . 4. Buatlah sebuah aktivitas kreatif untuk mengelola sampah non organik menjadi sebuah benda yang bersifat produktif dan bisa menghasilkan uang. 5. Biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan sangat bermanfaatjika diberikan juga kepada anak-anak, sehingga akan menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta di bawah sadar. 2.2 Hasil penelitian yang relevan Jayanti (2018) meneliti penerapan model Experiential Learning untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 3 Selang tahun ajaran 2017/2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan 21.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 3 Selang tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 3 Selang tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dengan persentase ketuntasan tes siswa pada siklus I sebesar 59,65%, pada siklus II meningkat menjadi 78,37%, dan pada siklus III meningkat menjadi 92,11%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa melalui model Experiential Learning mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 3 Selang tahun ajaran 2017/2018. Taung (2017) meneliti Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok, hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yaitu tes hasil belajar dan hasil observasi. Hasil tes belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, yakni siswa yang tuntas 5 dari 7 siswa atau persentase ketuntasan klasikal sebesar 71,4% dan daya serap klasikal 70%, serta aktivitas siswa dalam kategori baik. Pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 100% dan daya serap klasikal sebesar 82,9%, serta aktivitas siswa berada dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, penerapan Experiential Learning dalam pembelajaran IPA pada materi ciri khusus makhluk hidup dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok. Darmawan (2016) meneliti hubungan antara pengetahuan dan sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan di kawasan objek wisata. Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantita tif, dengan metode deskriptif. Berdasarkan data rata-rata kunjungan tahunan jumlah populasi yang berkunjung 532 orang Sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang secara random bertemu dengan peneliti, bersedia mengisi angket secara utuh dan dapat diobservasi perilakunya yaitu sebanyak 53 orang. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hubungan Antara Pengetahuan Tentang. 22.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pelestarian lingkungan dengan Perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan termasuk kategori erat sekali dengan nilai korelasi rank spearman 98,4 %. Sedangkan Hubungan Antara Sikap Pelestarian lingkungan dengan Perilaku dalam Pelestarian lingkungan dengan nilai determinasi 9,1%. Sementara secara bersamaan hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kesehatan lingkungan dengan dengan nilai uji W Kendall’s yaitu chi square sebesar 102,151. Aprinta (2017) meneliti hubungan penggunaan media social dengan tingkat kepekaan social di usia remaja. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang melibatkan 145 responden yang bersekolah di sekolah negeri maupun swasta yang berjarak 1-15 km dari lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan mendasarkan pada Uses and Gratification Theory sebagai teori payung, karena diasumsikan responden sebagai khalayak aktif yang bertujuan memenuhi kebutuhan akan informasi, serta Media Dependancy Theory, guna melihat sejauh mana remaja memiliki ketergantungan dalam penggunaan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin sering remaja mengakses media sosial, maka semakin sering pula pencarian informasi dilakukan sebagai pemenuhan akan informasi yang kemudian memicu kepedulian terhadap lingkungan serta membentuk kesadaran sosial. Penelitian-penelitian relevan diatas menggunakan populasi siswa SD dan juga masyarakat sekitar. Dari penelitian-penelitian sebelumnya sudah terdapat model pembelajaran Experiential Learning yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian. Dalam penggunaannya, model pembelajaran Experiential Learning dapat meningkatkan variabel dependen yang diteliti. Pada beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan, belum banyak yang melakukan penelitian untuk mengukur pengetahuan dan juga sensitivitas siswa. Oleh karena itu, pada penelitian ini memiliki kekhasan yaitu peneliti mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang inovatif yaitu Experiential Learning untuk mengetahui peningkatan terhadap pengetahuan dan juga sensitivitas siswa. Peneliti akan melakukan penelitian penelitian. 23.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada kompetensi dasar pesawat sederhana melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V

Hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Kemampuan Siswa Berbicara untuk Menanggapi Kejadian suatu Peristiwa Menggunakan Media

Belajar Keterampilan Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN TENTANG PENGGUNAAN INTERNET DAN MEDIA SOSIAL UNTUK PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK INDIVIDU (NON JEJARING) DI

3. Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD K Kotabaru melalui penerapan model pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses melalui model STAD. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn melalui model Number Head Together berbantuan media Audiovisual pada siswa kelas V

Sesuai dengan adanya prinsip konstruktivisme (tindakan menciptakan sebuah makna dari apa yang dipelajari) , seseorang akan belajar jika ia aktif mengkonstruksi pengetahuan di