• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA DAN

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK RAKYAT CHINA TENT ANG

KERJASAMA DI BIDANG PERTANIAN

Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Departemen Pertani.an Republik Rakyat China (selanjutnya disebut sebagai kedua Pihak);

Mengingat hubungan kerjasama dan persahabatan yang ada diantara kedua negara dan rakyatnya;

Mengakui bahwa kerjasama demikian akan kondusif untuk mengembangkan pertanian secara bersama di kedua negara;

Telah menyepakati hal-hal sebagai berikut:

PASAL I

Kedua Pihak akan meningkatkan kerjasama ilmiah dan ekonomi di bidang pertanian berdasarkan undang-undang dan peraturan yang terkait dari kedua negara masing-masing.

PASAL II

1. Bidang kerjasama antara kedua Pihak meliputi tanaman pangan, alat dan mesin pertanian, hortikultura, tanaman perkebunan, manajemen agribisnis, penelitian dan pertanian dan pengembangan, petemakan dan industri terkait, industri benih serta bioteknologi.

2. Kedua Pihak telah sepakat untuk mengadakan kerjasama seperti disebutkan di atas dengan cara sebagai berikut:

(2)

2.2. Pertukaran informasi ilmiah tentang pertanian.

2.3. Penyelenggaraan lokakarya, seminar dan pameran tentang pertanian yang merupakan kepentingan bersarna.

2.4. Peningkatan investasi bersarna dan perdagangan dalam agribisnis dan agroind ustri.

2.5. Bentuk kerjasama lainnya yang disepakati bersarna oleh kedua Pihak.

PASAL Ill

Kedua Pihak akan mendorong lembaga negara dan badan-badan swasta, lembaga pendidikan dan perguruan tinggi, lembaga-lembaga ilmiah dan teknologi serta perdagangan untuk berperan secara aktif dan memperluas bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Kerjasama akan ditingkatkan, termasuk pembentukan badan usaha pertanian dan usaha patungan.

PASALN

1. Kedua Pihak telah sepakat untuk membentuk Komite Bersarna untuk Kerjasama di bidang Pertanian, yang akan bertanggungjawab untuk perencanaan, koordinasi dan pemantauan kegiatan kerjasarna di bidang pertanian di kedua negara.

2. Komite Bersarna akan bertemu sekali dua tahun secara bergantian di Republik Rakyat China dan Republik Indonesia untuk membuat rencana kerja dan meninjau kembali pelaksanaan rencana kerja serta Memorandum Saling Pengertian (MOU).

3. Masing-masing Pihak akan menunjuk sekretaris penghubung untuk koordinasi antar badan dan untuk tugas rutin dari Komite Bersama.

(3)

PASAL V

1. Dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan MOU ini, pihak pengirim akan menanggung biaya perjalanan ke luar negeri untuk para ahli yang berkunjung (tidak termasuk ahli yang dipekerjakan), ilmuwan dan pejabat dan pihak tuan rumah akan menanggung biaya asrama, penginapan dan transportasi di negara tuan rumah.

2. Pihak pengirirn akan memberitahu pihak tuan rumah dua bulan sebelum keberangkatan tirn pengunjung dan memberikan informasj yang diperlukan.

PASAL VJ

1. Kedua Pihak akan menjamin bahwa pertukaran informasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknik antara kedua Pihak, termasuk hasil penelitian yang dilakukan menurut MOU, tidak akan dialihkan atau diberikan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan terlebih dahulu dari kedua Pihak secara tertulis.

2. Mengenai masalah-rnasalah yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual, yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilaksanakan menurut

MOU, kedua Pihak akan mernbuat persetujuan melalui konsultasi sebelum

melaksanakan kegiatan tersebut

PASAL VII

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan menurut MOU ini tergantung pada tersedianya dana dan personil dari kedua Pihak.

PASAL

vm

(4)

11

PASAL lX

1. Memorandum SaJing Pengertian ini berlaku pada tanggal penandatanganan dan tetap berlaku selama lima tahun. Jika saJah satu dari kedua Pihak tidak memberikan pemberitahuan kepada pihak lain secara tertulis untuk mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini enam bulan sebelum habis masa berlakunya, maka Memorandum ini akan dengan sendirinya diperpanjang untuk lima tahun berikutnya.

2. Berakhimya Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan jangka waktu setiap kegiatan yang dilakukan menurut Memorandum Saling Pengertian ini sampai selesainya kegiatan tersebut, kecuali kedua Pihak menyepakati sebaliknya.

3. Setiap perbaikan, tambahan atau penghapusan dapat dilakukan terhadap Memorandum ini setiap waktu atas dasar persetujuan bersama oleh kedua Pihak.

SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan dibawah ini, wak.il yang diberi Kuasa atas

nama masing-masing Pihak Lelah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.

DIBUAT secara rangkap dua di Jakarta, pada tanggaJ ....

J

...

bulan ...

U ...

tahun dua ribu

satu, dalam Bahasa lnggris, China dan Bahasa lndonesia, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan bahasa, naskah Bahasa Inggris yang berlaku.

UNTUK DEP l\RTEMEN PERTANil\N

REPUBUK fNDONESIA

Signed

A. H. Ratiadian

Sekretaris Jenderal a.i. Departemen Pertanian Republik Indonesia

UNI'UK OEPARTEMEN PERTANIAN

REPUDLIK IU\KY l\T CHINA

Signed

H.E. Wang Yi

(5)

Memorandum of Understanding

Between

The Ministry of Agriculture of the Republic Indonesia and

The Ministry of Agriculture of the People's Republic of China

on Agricultural Cooperation

The Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia and the Ministry of Agriculture of the People's Republic of China (hereinafter referred to as the two Parties),

Bearing in mind the friendly and cooperative relations existing between the two countries and their people.

Recognizing that such cooperation will be conducive to the mutual development of agriculture in the two countries.

Have agreed as follows :

ARTICLE- I

The two Parties shall promote the scientific and economic cooperation in the field of agriculture on the basis of abiding by the relevant laws and regulations of their respective countries.

ARTICLE- II

(6)

2. The two Parties have agreed to have the above mentioned cooperation through the following ways and means.

2 .1 . Join research and training on agricultural subjects of common interest;

2.2. Exchange of the scientific information on agriculture;

2.3. Organization of workshops, seminars and exhibitions on agricultural subject of common interest;

2.4. Promotion of join investment and trade in agribusiness and agro-industry; and

2.5. Any other forms of cooperation that may be mutually agreed by the two Parties;

ARTICLE - Ill

The two Parties shall encourage state and private agencies, colleges and universities, science and technology institutions as well as commercial organizations to actively participate in and expand the areas of interest. The cooperation shall be promoted including the establishment of agro-enterprises and joint ventures.

ARTICLE- IV

1. The two Parties have agreed to establish a Joint Committee on Agricultural Cooperation, which shall be responsible for planning, coordinating and monitoring agricultural cooperation activities in the two countries.

2. The Joint Committee shall meet once every two years alternatively in China and Indonesia to make a work plan and review the implementation of the work plan and the Memorandum of Understanding (MOU).

3. Each Party shall designate its liaison secretary for coordination between agencies and for the routine duties of the Joint Committee.

(7)

ARTICLE-V

1. When implementing activities related to this MOU, the sending Party shall bear the international travel expenses for the visiting experts (excluding the engaged experts), scientists and officials, and the host party shall cover their expenses of board, lodging and transportation in the host country.

2. The sending Party shall inform the host Party two months before the departure of the visiting team and provide necessary information.

ARTICLE-VI

1 . The two Parties shall guarantee that the scientific and technical information exchanged between the two Parties, including the results of the joint research conducted under this MOU, will be neither transferred nor provided to a third Party without the agreement of both Parties in written form in advance.

2. With regard to the issues relating to the intellectual property, which may arise in the activities carried out under this MOU, the two Parties shall make an agreement through consultation before implementing activities of this kind.

ARTICLE - VII

The activities to be carried out pursuant to this MOU are subject to the availability of funds and personnel of the two Parties.

ARTICLE - VIII

Any differences arising out of the interpretation or implementation of this MOU shall be settled amicably through consultation or negotiation between the two Parties.

ARTICLE- IX

(8)

2. The termination of this Memorandum of Understanding shall not affect the validity and duration of any activities made under this Memorandum of Understanding until the completion of such activities, unless the two Parties agree otherwise.

3. Any revision, addition or deletion may be made to this Memorandum at any time on the basis of mutual consent by the two Parties.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, the authorized representatives on behalf of their respective Parties have signed this Memorandum of Understanding.

DONE in duplicate, in Jakarta, ッョセNセセセZイZゥエ、。ケ@ ッヲ N セセ Nセ GN@ .. QN セ」ヲNᄋ N@ セゥョ@ the year two thousand and one, in the English, Chinese and Indonesian languages, all three texts being equally authentic. In case of any divergence of the languages, the English text shall prevail.

For the Ministry of Agriculture

of the Republic of Indonesia

Signed

A. H. Rahadian

Secretary General a. i. the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia

For the Ministry of Agriculture

of the People's Republic of China

Signed

H.E. Wang Yi

(9)

$

J.tJB

キ セセャGャャ@ ッッ。 セ@

tfl!l'll

セ Da セ セャGャャ ッッ。セD セイ 。セセセセ@

セヲXᆬセセIャ@

sn

jゥセ@

w

jf セJッュゥ エ\N セ D@

*o

セ@

aセセ@

to

mi

エ\Nセ@

$

c

セ@

r raJ

*t-JJ

セ@ 1J),

セ@

m

i@J

W3 00

&

wS PP aセコヲsjQᆬQ@

ti

セヲ@ セQエ@

*

JA,

iA

Qj u セQj@ JiJT

ff

m:

1¥1

i3:#

セ@

ft:m

1=f

WJ

Kュ ュエ\N セQᆬQセセセ m L@ セセ Mセセセセセ]@

セQQュセ ュ セセPPJ Q]イ JセセキLセセLQjeJエ\Nセ セ セQᆬjwセJセセセュ@

*1to

1. セQiャᆬQ Jセセ セ ᄃm Z@ ᄆセ J セセ L エ\Nセュセ L@ セ コLセセセセ セ L@

エ\NセQ_Z セ セ セ jQャl@ ZLヲ\Nセ サAjヲ jエセヲヲOUエL@ ャヲAFセ F jゥQエ セf セ L@ CヲMセL@ QZ セ J JP@

2. セQイ エュセZゥャャ エエセイ セQ ᆪ エf jゥZjZ ゥエJ ヲエ]@

2.1 ュ」 セ イpjセ IGh L セエ\Nセゥエ ョヲゥャ ヲヲ@ AF J Qエ セjヲスエ セNQZQヲゥjャャZ@ 2.2 セュエエ\Nセ J Tセヲヲゥ@ Gセ Z@

2. 3 ュエセ@

rPJ

セ@ セセ@ セ@ B<J エ\N セᄆ QQ セQQG@ iiPHJL {iJf

i'f

セ@

*o

ht

Yff:

2 .4

fJE:ittx-J

F

セャャ、エエ\Nセ Mヲ ャャ@ エ\Nセ i セ@ (J{J

lf*irti

セ@ & Jt

WI$))

セヲFZ@

2. 5

XX

1JPT

ヲヲセ@

IPJ

セ@ (J{J ff f PJ jエQエャ_jセ@

J:t

l¥J

* 11:

o

セQQ セ。 セセᄃセセセュ セLセセ ュセ L ク セセ セ L Cエエ ヲゥャセ F セ J セ@ セセ ュセセ セヲヲゥヲF セ セ セ セセ セ ッセヲje J セ ヲヲャュ セ エ\Nセセ セセ セ セセ セ セJセッ@

l. セQjipjセOᆪ ゥイ ep セM Tiie[Fセ JQQf ャヲJJセヲヲャ セL@ J セ b、セセヲヲHセwSPP[F@

(10)

2.

lf*it

セ@

9:!

セ Cヲ@

&

m

セセュエ@ ヲイセ@

00

*o

Gp ヲゥセ@

®

SIE

:g

]f-{Xi?i)l, セ@ -ftju セi@

セエエ セ LDセiセエエ セᆴセヲゥ セセセセセ MMセ ッ@

3. セョセセセ ュ セM セ セセセセL@ セセュセセセセセiセセセセセセ。セ@

I

ff

o

4. セセセ セ mセセセセL@ セョセセセセセセセュエエᆪセPPDヲヲMセセセL@ セ@

ェエセセヲゥャJo セ ᆬエ。@

i. セJ セ セJセ m セセセ セ セセュセセL@ セ セ ョセセュュセセ J 」セセュ@

キュセセJILCセJᆴセセセセセJᄋG@ ヲヲャセセセセセᆴamセヲヲャooセJ@

ヲeゥセJqェエェゥセッ@

1. セョュセヲゥャL@ セョコセUエセセエエエエ ヲヲャ ァL@ セ ュJュJセ m セセセュJヲゥ@

セセJセセセセJG@ セヲヲゥセセセセセooセセセ セ セャゥセュセセセMセッ@

2. JヲセJュJ セ mセ セセJセセュセセュュセュセセセセJセセセセセ@

DセL@ セョセ セ セセュセセセzセtセセセッ@

(11)

fiiJ -

}J

*

lfil 3;a

!t1 -

}J

rt!:

lt-*

セjr@

N/.-i-

セ@ >/<. , !J!rJ

* i*

wiセLセ@ ;Jt

1¥-Fff

セ@

1JJ.: :_:

g

iJJ

M K

Ji.if. o

2. TゥLJ j セWMTjsNNセヲヲ\ ヲエG^j セ@ ᄋ] セ@ [ セjセャャjャゥ jZュャゥゥ MJゥヲヲNZmセZゥAゥSkfjtWヲ@ セaGMjヲヲ ヲョヲ ュゥj j _GMエjエ@

UgjUxzN QヲイMNセ M・@ エA ヲNヲ[ヲョセ ZGNBQ N@ セセセxxQj@ セQヲエG ^ゥ^ャ ッ@

TゥLゥjcゥヲイセセMヲ@ 200 1 {F

A

dゥGヲ セ@

..

j j。ZゥNVZ セゥj L@

- :rt:piji}.

TゥエM・^セセNヲヲャゥZヲL@

セセLセセセセN セ セ セJセ セュ ッセセC セN@ セセォセJセュ ッ@

Signed

セM\セ・セセMQMウゥゥZ@

エゥJZゥAAAセ iセ@

F

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode pembelanjaan dengan menggunakan dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan dengan “kekuatan sendiri”

penelitian menunjukkan, bahwa pencabutan 75 pohon dengan menggunakan tirfor dan 15 pohon dengan cara manual produktivitasnya masing-masing rata-rata 3,59 batang/jam dan 0,5

3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor. Pelelangan Pengadaan

Ceramah/kuliah pakar, Simulasi praktek dan latihan 90 Menit Mahasiswa menyelesaikan studi kasus pada perusahaan yang memiliki hutang jangka Panjang dan melakukan

Ada muaddib yang khusus mengajar anak-anak pembesar atau khalifah di istana yang mengajarkan pelajaran sesuai dengan permintaan orang tua atau para pembesar dan khalifah tersebut,

indeks 3229, maka dapat dinyatakan bahwa penyebutan perawi hadis mulai dari pertama sampai terakhir seluruhnya sanadnya bersambung (muttas{il) baik mulai dari awal sampai

Dengan demikian studi ini secara jelas menghasilkan sebuah prekursor kondisi yaitu suatu kondisi tertentu (kondisi dimana keberadaan Bz IMF lemah yang cenderung

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat kasih sayang, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul