PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE
SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI
TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 SIDIKALANG
TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
JAMARIA GRACIA PANGGABEAN
NIM 2103111032
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Jamaria Gracia Panggabean, NIM 2103111032, Pengaruh Model Pembelajaran Complete Sentence Terhadap Kemampuan Memahami Teks Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013 / 2014, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
complete sentence terhadap kemampuan memahami teks berita. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 240 orang siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas VIII Boyle yang siswanya berjumlah 30 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis mencocokkan jawaban dengan pilihan jawaban yang tersedia.
Dari pengolahan data diperoleh hasil data pre-test dengan rata-rata = 55,91, standard deviasi = 9,43 dan termasuk pada kategori baik, cukup dan kurang yakni 10% dari kategori baik, 50% dari kategori cukup, dan 40% dari kategori kurang. Hasil data post-test dengan rata-rata = 79,83 standard deviasi = 10,84 dan dari kategori sangat baik, baik, cukup, dan sangat kurang yakni 30% dari kategori sangat baik, 56,6% dari kategori baik, 6,7% dari kategori cukup,dan 6,7% dari kategori sangat kurang. Dari uji data hasil pre-test dan post-test didapat kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapatlah to sebesar 8,98. Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan
dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=30-1=29 dari df =30 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,04, karena to yang diperoleh lebih besar dari tabel
yaitu 8,98 > 2,04, maka hipotesis diterima.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan model pembelajaran complete sentence terhadap kemampuan memahami teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014.
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Model Pembelajaran Complete Sentence ... 9
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Complete Sentence ... 10
3. Kelebihan Model Pembelajaran Complete Sentence ... 13
4. Kelemahan Model Pembelajaran Complete Sentence ... 14
5. Teks Berita ... 14
6. Manfaat Berita ... 16
7. Unsur-unsur Berita ... 16
8. Kemampuan Memahami Teks Berita ... 18
B. Kerangka Konseptual ... 20
C. Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
1. Lokasi Penelitian ... 23
2. Waktu Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23
2. Sampel ... 24
C. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 25
D. Metode Penelitian ... 26
E. Desain Penelitian ... 27
F. Prosedur Penelitian ... 28
G. Instrumen Penelitian ... 29
H. Organisasi Pengolahan Data ... 31
I. Teknik Analisis Data... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36
1. Kemampuan Siswa Dalam Memahami Teks Berita Sebelum menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence ... 36
2. Kemampuan Siswa Dalam Memahami Teks Berita Sesudah menggunakan model pembelajaran complete sentence .. 38
3. Pengujian Hipotesis ... 40
a. Uji Normalitas Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence... 41
b. Uji Normalitas Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence... 42
c. Uji Homogenitas ... 44
d. Uji Hipotesis ... 45
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 51
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ikhtisar Rincian Kemampuan Memahami Bacaan
Berbagai Tingkatan... 20 Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 24 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design ... 27 Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test
Design Pengaruh Model Pembelajaran Complete Sentence
Terhadap Kemampuan Memahami Teks Berita ... 28 Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 31 Tabel 4.1 Data Hasil Kemampuan Siswa Dalam Memahami Teks Berita
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence... 37 Tabel 4.2 Kategori Penilaian Hasil Kemampuan Memahami Siswa
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence... 38 Tabel 4.3 Data Hasil Kemampuan Siswa Dalam Memahami Teks Berita
Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran
Complete Sentence... ... 39
Tabel 4.4 Kategori Penilaian Hasil Kemampuan Siswa Dalam Memahami Teks Berita Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran
Complete Sentence ... 40
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
Complete Sentence... 41
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran
Complete Sentence... 43
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 55
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 56
Lampiran 3 Soal Pre-test ... 63
Lampiran 4 Soal Post-test ... 66
Lampiran 5 Model Soal Pembelajaran Complete Sentence ... 69
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Pre-test ... 71
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Post-test ... 76
Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 79
Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas Di bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 80
Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas
hasil pendidikan Tingkat Menengah Pertama sebagai program pendidikan dasar di
Indonesia. Hal ini dikarenakan pendidikan sangatlah penting di dunia informasi
dan kehidupan. Berhasil tidaknya program pendidikan dasar ditentukan oleh
beberapa faktor, salah satu faktornya adalah guru karena guru langsung
berhadapan dengan anak didik (Sriwinarsih, 2007:1). Salah satu bekal
kemampuan yang harus ditanamkan oleh guru kepada siswa adalah kemampuan
dan keterampilan membaca. Membaca merupakan langkah awal memasuki
pengetahuan yang tidak pernah habis-habisnya dan kunci untuk memperoleh
informasi lengkap dan menyeluruh dari berbagai disiplin ilmu. Membaca
sangatlah penting karena seseorang akan mengetahui hal-hal yang sulit dari
bacaan yang telah dibaca.
Tujuan utama membaca adalah mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan (Tarigan, 2005:9-10). Membaca harus
memerlukan dasar pengetahuan yang baik dan keterampilan yang telah dikuasai.
Di dalam kegiatan membaca pengetahuan yang diperlukan adalah pengetahuan
yang berkaitan dengan kebahasaan dan non kebahasaan. Sedangkan keterampilan
yang dimiliki oleh seorang pembaca mencakup aspek mekanik dan pemahaman.
Pada aspek pemahaman berkaitan dalam menangkap isi bacaan, baik pemahaman
2
Yusuf Rosyidi (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan
membaca sangat bermanfaat terkait dengan pemahaman siswa dalam mentransfer
pengetahuan dari penulis melalui media tulisan. Tidak semua orang dapat
membaca dan mampu memahami kandungan makna sebuah tulisan. Begitupun
dengan siswa, siswa harus selalu dibimbing dan dilatih cara membaca yang benar
dan memahami makna dan maksud sebuah tulisan.
Kemampuan memahami isi teks berita sangat diperlukan bagi seorang siswa
untuk menangkap pesan, ide secara menyeluruh dan bulat. Kemampuan
memahami isi teks berita dimulai dari menghadapi kata-kata/rangkaian kata.
Rangkaian kata itu bukanlah isi bacaan melainkan wadah atau wahananya. Dalam
rangkaian kata itu terdapat isi ataupun pesan yang tersurat maupun tersirat
(Rosyidi, 2012)
Hal tersebut berkaitan dengan materi pembelajaran yang terdapat dalam
silabus kelas VIII SMP semester II dengan standar kompetensi 11, yakni
memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan
membaca nyaring. Sedangkan kompetensi dasarnya 11.2 Menemukan informasi
untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. Informasi tersebut dapat kita
peroleh dari teks berita yang menyajikan fakta yang sedang terjadi dan hangat
dibicarakan. Materi berita ini memberikan sumbangan informasi teraktual dan
dapat dijadikan bahan diskusi karena isi yang terkandung 5W + 1H (Apa, siapa,
dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana).
Kegiatan proses belajar mengajar di kelas melibatkan berbagai faktor, antara
3
Dalam kegiatan pemahaman bacaan, peranan guru sangat penting sebagai
penyampai bahan ajar sekaligus sebagai perancang pembelajaran. Posisi guru
sebagai perancang pembelajaran harus menciptakan suasana yang mendukung
keberhasilan keterampilan membaca. Guru harus menciptakan suasana kelas yang
kondusif agar siswa dapat memusatkan perhatian pada kegiatan membaca. Tanpa
adanya perhatian atau konsentrasi maka akan sulit untuk memperoleh pemahaman
terhadap apa yang dibacanya. Disamping guru harus pandai mengatur strategi,
memilih metode atau teknik yang tepat ketika menyampaikan bahan ajar
membaca sehingga siswa dapat memperoleh hasil keterampilan membaca yang
baik.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di kelas VIII SMP Negeri 1
Sidikalang, Kabupaten Dairi, bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa
masih rendah. Hal ini tampak dari hasil belajar siswa di beberapa kelas yang
berada di bawah standar ketuntasan minimal, yang mana nilai ketuntasan
minimalnya 75. Berdasarkan pengamatan penulis, hal yang menjadi penyebab
kemampuan membaca pemahaman siswa rendah yaitu metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru kurang sesuai. Dalam menyampaikan materi pembelajaran
guru belum berusaha secara maksimal, terkhusus dalam pengelolaan kelas. Pada
kegiatan pembelajaran, guru masih terbiasa menggunakan metode ceramah yang
mengakibatkan Teacher Centered yaitu pembelajaran menjadi terpusat pada guru,
guru memberikan teori pada siswa lalu memberikan penugasan atau latihan secara
berkelompok. Siswa menjadi pribadi yang pasif karena sikap guru yang
4
diperintahkan oleh guru. Kalimat perintah buka halaman sekian, baca dalam hati
lalu diskusikan dengan teman sebangku sudah biasa didengar oleh siswa bahkan
peneliti sekalipun ketika masih berada di bangku sekolah. Tentu saja hal ini
membuat siswa bosan dan dapat menurunkan motivasi belajar siswa. Tidak heran
jika model belajar guru dahulu dengan sekarang belumlah mengalami perbaikan
nyata. Selain itu tema bacaan dalam buku paket yang menjadi sumber bacaan
siswa sudah tidak aktual lagi. Maka tampaklah situasi belajar yang kurang efektif
karena terlihat beberapa siswa tidak fokus pada tugas yang sudah diberikan oleh
guru, hal ini menyebabkan suasana kelas tidak terkontrol dengan baik dan
mengakibatkan hasil belajar yang tidak maksimal.
Melihat kenyataan di atas, perlu diadakan suatu pembelajaran inovasi
mengenai membaca pemahaman dengan model pembelajaran yang tepat dan
mampu mengaktifkan siswa. Salah satu model pembelajaran yang menurut
penulis sesuai untuk masalah ini yaitu penerapan model pembelajaran complete
sentence. Pembelajaran complete sentence pernah diujicobakan oleh Ensi Ratika
Saragih, alumni Universitas Negeri Medan. Dalam penelitiannya yang berjudul
Efektivitas Metode Complete Sentence Dalam Meningkatkan Kemampuan
Memahami Teks Berita Rumpang Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul
Tahun Pembelajaran 2011/2012, diperoleh hasil kemampuan siswa meningkat
dari nilai rata-rata 70,51 menjadi 80,25 setelah menerapkan complete sentence
dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian
sebelumnya oleh Riwati Sigalingging bahwa complete sentence berpengaruh
5
pernyataan tersebut penulis memilih model complete sentence sebagai solusi
untuk meningkatkan kemampuan memahami teks berita pada siswa. Dengan
menggunakan model ini siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa
dituntut aktif untuk menemukan sendiri informasi yang ada pada teks berita serta
dapat memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui lembar kerja
yang dibagikan. Model Complete Sentence merupakan satu cara pemberian
pengalaman belajar bagi peserta didik dalam memenuhi standar kompetensi
membaca yaitu memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif. Melalui
penggunaan model pembelajaran Complete Sentence tersebut diharapkan tingkat
pemahaman siswa dalam memahami teks berita dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran
Complete Sentence Terhadap Kemampuan Memahami Teks Berita Pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
penelitian. Identifikasi masalah dilakukan agar penelitian lebih efektif.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca pemahaman siswa masih rendah,
6
3. kurangnya inovasi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran dan
model yang kurang bervariatif,
4. siswa menjadi pribadi pasif disebabkan sikap guru yang mendominasi,
5. motivasi belajar siswa rendah,
6. tema sumber bacaan yang digunakan tidak aktual.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian perlu dilakukan untuk menghindari
luasnya kajian dan untuk mengefektifkan serta menciptakan hasil yang lebih baik.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memusatkan perhatian pada
kemampuan membaca pemahaman siswa dengan cara mengkaji informasi pada
teks berita yang sedang aktual dengan menggunakan model pembelajaran
Complete Sentence pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Sebagaimana yang terlihat dalam pembatasan masalah yang menjadi rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan memahami teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Sidikalang sebelum menggunakan model pembelajaran
7
2. Bagaimana kemampuan memahami teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Sidikalang sesudah menggunakan model pembelajaran
Complete Sentence?
3. Apakah model pembelajaran Complete Sentence berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan memahami teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Sidikalang?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu.
Dengan adanya tujuan tertentu maka kegiatan yang akan dilakukan dapat terarah
dan dilaksanakan secara efektif dan efisien. Adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan memahami teks berita siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum
menggunakan model pembelajaran Complete Sentence,
2. untuk mengetahui kemampuan memahami teks berita siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014 sesudah
menggunakan model pembelajaran Complete Sentence,
3. untuk mengetahui apakah kemampuan memahami teks berita siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan
menggunakan model pembelajaran Complete Sentence berpengaruh secara
8
F. Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan, suatu penelitian juga diharapkan mempunyai manfaat.
Dengan mengetahui tujuan penelitian ini sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya, penelitian ini juga memiliki manfaat. Adapun manfaat penelitian
yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
a. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
bagi peneliti dan pengembangan ilmu di bidang pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Manfaat praktis
1. Bagi siswa untuk meningkatkan minat membaca mereka,
2. sebagai gambaran dan sumber informasi bagi guru Bahasa Indonesia
di sekolah SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014,
3. bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik
yang sama dengan peneliti,
4. memberikan masukan kepada pihak sekolah sebagai bahan
pertimbangan dalam memicu minat belajar siswa dalam meningkatkan
hasil belajar,
5. menambah wawasan bagi pembaca tentang model pembelajaran
1
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian,
tentangPengaruh Model Pembelajaran Complete Sentence Terhadap Kemampuan
Memahami Teks Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun
Pembelajaran 2013/2014, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan memahami teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum menggunakan model
pembelajaran complete sentence berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat
pada nilai rata-rata 55,91.
2. Kemampuan memahami teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah menggunakan model
pembelajaran complete sentence berada pada kategori baik. Hal ini terlihat
pada nilai rata-rata 79,83.
3. Model Pembelajaran complete sentencememberikan pengaruh yang positif
terhadap kemampuan memahami teks berita pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2013/2014. Ini terbukti dari
pengujian hipotesis, yaitu thitung> ttabel (8,98 > 2,04) telah membuktikan
2
B. Saran
1. Kemampuan siswa dalam memahami teks berita perlu ditingkatkan lagi. Hal
tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang menarik dan yang
lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah
satu model yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran
complete sentence
2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan
sumber-sumber belajar dengan informasi yang aktual dan bervariasi untuk
menarik perhatian siswa.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta
Cahya, Inung. 2012. Menulis Berita di Media Massa. Citra Aji Parama: Yogyakarta
Depdiknas.2003e. Rencana Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SLTP
Kelas 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Djiwandono. 2008. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. PT Indeks: Jakarta
Haryadi. 2006. Retorika Membaca.________:Semarang
Hermawan, Budi dan Dedy Kustawan. 2013. Pembelajaran yang ramah:
Merancang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif &
Menyenangkan Di Sekolah Ramah Anak. Luxima: Jakarta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada: Medan
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo: Yogyakarta
Rosyidi, Yusuf. 2012. Peningkatan Pembelajaran Kemampuan Membaca Teks
Berita Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VIII SMP Walisongo Isemarang Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi IKIP PGRI
Semarang: Semarang
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Quantum Teaching: Ciputat
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar Mengajar. Alfabeta: Bandung
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Kencana Prenada Media Group: Jakarta
Saragih, Ensi Ratika. 2012. Efektivitas Metode Complete Sentence Dalam
Meningkatkan Kemampuan Memahami Teks Berita Rumpang Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi
2
Shahab,A.A. 2008. Tips Dan Trik Menulis : Cara Mudah Menjadi Jurnalis. Diwan Publishing: Jakarta Selatan
Sigalingging, Riwati. 2010. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Complete Sentence Terhadap Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang Oleh Siswa Kelas X SMA N 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2009/2010. Skripsi Unimed: Medan
Sriwinarsih, Nuning. 2007. Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Wacana
Melalui Metode SQ3R Pada Siswa Kelas VIII SMP 3 Kertek Di Wonosobo. Skripsi IKIP PGRI Semarang: Semarang
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung
Suprijono, Agus. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Musmedia Buana Pustaka: Sidoarjo
Tampubolon. 1987. Kemampuan Membaca : Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Angkasa Bandung: Bandung
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa Bandung: Bandung
SUMBER LAIN
http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/21/unsur-berita-5w1h-173557.html. diakses pada tanggal 4 Maret 2014 Pukul 20:41 WIB