• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi. Oleh :"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN

SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya pada Program Studi

Akuntansi

Oleh :

NOVA HERLINDA

NIM D010316048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2019

(2)

ii

KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN

SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya pada Program Studi

Akuntansi

Oleh :

NOVA HERLINDA

NIM D010316048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2019

(3)
(4)
(5)

v

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil dari karya asli saya untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin. Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan sebagimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.

Banjarmasin, Juli 2019 Yang membuat pernyataan,

Nova Herlinda NIM D010316048

Materai Rp 6.000

(6)

vi

(7)

vii Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, dengan ini saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk ibu saya tercinta, terimakasih atas limpahan kasih sayang dan Doa yang selalu dipanjatakan. Sebagai bakti, hormat, dan rasa terimakasih, saya persembahkan karya kecil ini untuk ibu yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan yang tak terhingga, yang tidak mungkin dapat saya balas, hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan persembahan ini semoga menjadi langkah awal untuk membuat ibu bangga.

(8)

viii

Nova Herlinda (D010316048). PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN. Tugas Akhir, Program Studi D3 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2019.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin menggunakan laporan keuangan periode 2014 s.d 2017.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah untuk mengukur rasio keuangan pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin menggunakan perhitungan analisis rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilias, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perhitungan rasio likuiditas terdiri dari Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio), dan Rasio Perputaran Kas (Cas Turn Over) menunjukan bahwa Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas terdiri dari Debt to

Asset Ratio (Debt Ratio) menunjukan bahwa tidak sepenuhnya Koperasi Karyawan

Sabilal Muhtadin Banjarmasin dibiayai dengan utang, Debt To Equity Ratio menunjukan bahwa ekuitas yang dimiliki Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dapat dijadikan jaminan utang, sedangkan Times Interest Earned menunjukan bahwa Koperasi Karyawan sabilal Muhhtadin Banjarmasin masih memiliki utang pada pihak ke tiga. Dari perhitungan rasio aktivitas terdiri dari Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) yang sudah cukup baik, Perputaran Modal Kerja (working capital turn over) yang sudah cukup baik, Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over) yang mengalami penurunan dan Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over) yang mengalami penurunan dan kenaikan di tahun 2017. Dan dari perhitungan rasio profitabilitas Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 menunjukan bahwa koperasi memperoleh keuntungan setiap tahunnya.

Kata Kunci : Analisis Rasio Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,

(9)

ix

Nova Herlinda (D010316048). CALCULATION OF RATIO LIQUIDITY, SOLVENCY, ACTIVITIES, AND PROFITABILITY ON FINANCIAL STATEMENTS IN THE COOPERATION OF EMPLOYEES OF SABILAL, MUHTADIN BANJARMASIN. Final Project, Accounting D3 Study Program, Accounting Department, Banjarmasin State Polytechnic, 2019.

The purpose of this study was to study the results of the calculation of liquidity, solvability, activity and profitability ratios at the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee Cooperative using the 2014 financial statements until 2017.

The thinking framework (theory) of this research is to measure financial ratios in the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee Cooperative using the calculation of financial ratio analysis consisting of Liquidity Ratios, Solvabilias Ratios, Activity Ratios and Profitability Ratios.

Current Ratio (Current Ratio), Cash Ratio (Cash Ratio), and Cash Turnover Ratio (Cas Turn Over) indicate that the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee Cooperative can request a short payment that can be opened due. From the calculation results, the solvency ratio consists of the Debt Ratio to Assets (Debt Ratio) showing that there is no Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee Cooperative financed with loans, Debt to Capital Ratio shows the assets provided by Sabilal Muhtadin Employee Cooperative Obtained shows that the Banjarmasin Sabilal Muhhtadin Cooperative still has debt to third parties. From the calculation of activity ratios consist of Accounts Receivable Turnover (Receivable Turnover) which is quite good, Working Capital Turnover (working capital turnover) which is already quite good, Fixed Asset Turnover (fixed asset turnover) and Total Asset Turnover increased and increased in 2017. And from the calculation of the profit ratio of the Banjarmasin Sabilal Muhtadin Employee Cooperative from 2014 to 2017 shows how cooperatives benefit every year.

Keywords : Analysis of Financial Ratios, Liquidity, Solvability, Activities,

(10)

x

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan menyusun Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Seperti yang diketahui bahwa Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan di Politeknik Negeri Banjarmasin. Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan, nasihat, saran dan doa serta kerjasama dari berbagai pihak, segala hambatan tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang sangat membantu dengan memberikan doa, materi, dan dukungan moril.

2. Bapak Joni Riadi, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin. 3. Ibu Andriani, SE., MM., M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

4. Ibu Nailiya Nikmah, SPd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

5. Ibu Lea Emilia Farida, SE., MM selaku selaku wali kelas penulis yang telah memberikan masukan, arahan, dan motivasi serta doa.

6. Ibu Nurul Qalbiah, SE, MM, Ak dan Bapak Rusman Irawansyah, SE., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

(11)

xi

data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

9. Rusian Hidayat yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Agnes, Aisyah, Era, Nadia, Mala, Poni yang selalu sabar, saling memotivasi serta telah melewati asam manis pahitnya dunia perkuliahan bersama selama 3 tahun berada di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

11. Teman-teman seperjuangan prodi D3 Akuntansi angkatan 2016 selama 6 (enam) semester yang telah sama-sama berjuang.

Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan kepada penulis khususnya. Tugas Akhir ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun serta menjadi pembelajaran bagi penulis.

Banjarmasin, Juli 2019

(12)

xii

Halaman Sampul ... i

Halaman Judul ... ii

Halaman Persetujuan Tugas Akhir ... iii

Halaman Pengesahan Tugas Akhir ... iv

Halaman Pernyataan Keaslian... v

Halaman Motto... vi

Halaman Persembahan ... vii

Abstrak ... vii

Abstract ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Grafik ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I : PENDAHULUAN………..………. 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Permasalahan... 3 C. Rumusan Masalah ... 3 D. Tujuan Penelitian ... 4 E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……….. 5

A. Landasan Teori ... 5

1. Pengertian Koperasi ... 5

2. Pengertian Laporan Keuangan ... 5

3. Sifat Laporan Keuangan ... 6

4. Tujuan Laporan Keuangan ... 6

5. Keterbatasan Laporan Keuangan ... 7

6. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 8

7. Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 9

8. Jenis-Jenis Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 9

9. Analisis Rasio Keuangan ... 11

10. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 12

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 17

BAB III : METODE PENELITIAN……… 24

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 24

B. Variabel Penelitian ... 24

C. Jenis dan Sumber Data ... 25

(13)

xiii

1. Sejarah Singkat ... 29

2. Struktur Organisasi Koperasi ... 29

3. Uraian Tugas Pada Struktur Organisasi Koperasi... 32

4. Jenis Kegiatan Usaha Koperasi ... 34

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35

1. Rasio Likuiditas ... 38

2. Rasio Solvabilitas ... 47

3. Rasio Aktivitas ... 55

4. Rasio Profitabilitas ... 66

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN……… 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73 Daftar Pustaka

Daftar Riwayat Hidup Lampiran-Lampiran

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 4.1 Neraca Periode 2014 s.d 2017... 35

Tabel 4.2 Sisa Hasil Usaha Periode 2014 s.d 2017 ... 37

Tabel 4.3 Perhitungan Current Ratio ... 39

Tabel 4.4 Perhitungan Cash Ratio ... 42

Tabel 4.5 Perhitungan Modal Kerja ... 44

Tabel 4.6 Perhitungan Perputaran Kas ... 44

Tabel 4.7 Perkembangan Rasio Likuiditas... 47

Tabel 4.8 Perhitungan Debt Ratio ... 48

Tabel 4.9 Perhitungan Debt To Equity Ratio ... 50

Tabel 4.10 Perhitungan Times Interest Earned ... 53

Tabel 4.11 Perkembangan Rasio Solvabilitas ... 54

Tabel 4.12 Perhitungan Perputaran Piutang ... 56

Tabel 4.13 Perhitungan Days Of Receivable ... 56

Tabel 4.14 Perhitungan Perputaran Modal Kerja ... 59

Tabel 4.15 Perhitungan Perputaran Aktiva Tetap ... 61

Tabel 4.16 Perhitungan Perputaran Total Aktiva ... 63

Tabel 4.17 Perkembangan Rasio Aktivitas ... 65

Tabel 4.18 Perhitungan Pengembalian Investasi ... 66

Tabel 4.19 Perhitungan Hasil Pengembalian Ekuitas ... 69

(15)

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perkembangan Curren Ratio ... 41

Grafik 4.2 Perkembangan Cash Ratio ... 43

Grafik 4.3 Perkembangan Perputaran Kas ... 46

Grafik 4.4 Perkembangan Rasio Likuiditas ... 47

Grafik 4.5 Perkembangan Debt Ratio ... 49

Grafik 4.6 Perkembangan Debt To Equity Ratio ... 52

Grafik 4.7 Perkembangan Times Interest Earned ... 53

Grafik 4.8 Perkembangan Rasio Solvabilitas... 54

Grafik 4.9 Perkembangan Perputaran Piutang ... 58

Grafik 4.10 Perkembangan Perputaran Modal Kerja ... 60

Grafik 4.11 Perkembangan Perputaran Aktiva Tetap ... 62

Grafik 4.12 Perkembangan Perputaran Aktiva ... 64

Grafik 4.13 Perkembangan Rasio Aktivitas ... 65

Grafik 4.14 Perkembangan Hasil Pengembalian Investasi ... 68

Grafik 4.15 Perkembangan Hasil Pengembalian Ekuitas ... 70

(16)

xvi

Lampiran 1. Surat Balasan Izin Penelitian ... 77

Lampiran 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ... 78

Lampiran 3. Surat Izin Gangguan (HO) ... 79

Lampiran 4. Tanda Daftar Perusahaan ... 80

Lampiran 5 . NPWP ... 81

Lampiran 6. Surat Keterangan Tempat Usaha ... 82

Lampiran 7. Sertifikat Koperasi ... 83

Lampiran 8. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing I) ... 84

Lampiran 9. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing II) ... 85

Lampiran 10. Lembar Saran Anggota Penguji 1 Tugas Akhir ... 86

Lampiran 11. Lembar Saran Anggota Penguji 2 Tugas Akhir ... 87

Lampiran 12. Foto Perusahaan ... 88

Lampiran 13. Denah Perusahaan ... 89

(17)

1

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan badan usaha di bidang ekonomi yang mengandung unsur sosial dan mempunyai peran besar dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Pada dasarnya koperasi bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada anggotanya dan memperoleh keuntungan yang maksimal, akan tetapi selain untuk mendapatkan keuntungan, koperasi juga bertujuan untuk mensejahterakan perekonomian anggotanya dengan cara melayani anggotanya secara adil dan tidak membeda–bedakan antara anggota yang satu dengan yang lain. “Agar tujuan koperasi dapat tercapai maka koperasi harus mampu menghasilkan sisa hasil usaha (SHU)” (Rudianto, 2010: 9).

Cara mengetahui sejauh mana tujuan koperasi tersebut telah terlaksana maka penulis mencoba untuk melakukan evaluasi dan perhitungan rasio terhadap laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin agar dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan koperasi. Analisis laporan keuangan sangat diperlukan karena dengan menganalisis laporan keuangan kondisi koperasi dapat diketahui apakah koperasi itu mengalami kemajuan atau kemunduran. Dalam menganalisis laporan keuangan, suatu koperasi dapat menggunakan analisis rasio karena analisis rasio merupakan salah satu analisis yang paling populer dan banyak digunakan karena sangat sederhana namun sangat kompleks. Adapun prinsip dasar analisis rasio adalah membandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang terdapat di laporan keuangan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang telah dihitung rasionya dapat digunakan sebagai sarana pembantu atau acuan untuk pengambilan keputusan bagi pihak koperasi.

(18)

Analisis rasio yang digunakan untuk mengukur rasio keuangan koperasi dalam penelitian ini adalah dengan cara mengukur tingkat Analisis rasio likuiditas dimaksudkan untuk menganalisis laporan keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya, dengan kata lain rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar maupun didalam koperasi.

Analisis rasio solvabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana aktiva koperasi dibiayai dengan utang, dengan kata lain rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis Aktivitas dimaksudkan untuk mengukur efektifitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumber daya koperasi. Analisis rasio profitabilitas dimaksudkan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin merupakan salah satu koperasi simpan pinjam yang ada di kota Banjarmasin dan bergerak dalam bidang usaha jasa dan simpan pinjam, yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 1 Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin belum pernah melakukan Analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan koperasi dimana Analisis rasio keuangan ini akan berguna bagi pengurus koperasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemajuan koperasi serta dapat menjadi acuan karyawan dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan kegiatan koperasi selanjutnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis mencoba untuk menganalisis laporan keuangan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dengan menggunakan 4 (empat) analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas dengan mengangkat judul

(19)

“Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas

Terhadap Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin”

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin belum pernah menganalisis laporan keuangan. Hal ini mengakibatkan koperasi tidak mengetahui tingkat kemajuannya. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah dan hanya berfokus pada penyusunan laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin selama periode 2014 s.d 2017 dengan menggunakan 4 (empat) analisis rasio, yaitu dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin memenuhi kewajiban (utang) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas ?

2. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin dalam mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi dibandingkan dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan rasio solvabilitas ?

3. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang di miliki dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas ?

4. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas ?

(20)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin memenuhi kewajiban (utang) padasaat jatuh tempo dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas.

2. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin dalam mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi dibandingkan dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan rasio solvabilitas.

3. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang di miliki dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas.

4. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas.

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dalam penelitian ini adalah sebaagai berikut :

1. Manfaat Bagi Penulis

Penelitian ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis serta melatih kemampuan dalam menganalisis masalah berdasarkan teori yang sudah diperoleh.

2. Manfaat Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa semester akhir dengan mengangkat topik yang sama.

3. Manfaat Bagi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan dapat menjadi bahan acuan dalam melakukan analisis laporan keuangan khususnya pada analisis rasio.

(21)

5

A. Landasan Teori

1. Pengertian Koperasi

Dalam PSAK No.27 tahun 2007 koperasi berfungsi sebagai wadah untuk mengorganisir pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki anggota koperasi.

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. (Sudarwanto, 2013: 19).

Menurut Prof. Marvin,A. Schaars mengatakan bahwa “koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya“. (Hendrojogi, 2015:24).

2. Pengertian Laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkaan tentang kinerja suatu perusahaan. (Fahmi, 2017 : 22)

Menurut Myer dalam bukunya Financial Stetement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi – laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau datar laba yang tak dibagikan (laba yang di tahan) . (Munawir, 2014:05).

(22)

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan penghitungan Rugi Laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil–hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan–alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.

Dalam prinsip–prinsip Akuntansi indonesia (Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta 1974) menyatakan bahwa “laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan–keterangan yang dimuat dalam lampiran–lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana–dana”. (Munawir, 2014 : 06).

Laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi yang benar dan akan memperlihatkan kondisi harta (kekayaan), kewajiban (utang), dan modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki perusahaan. Agar laporan keuangan menjadi lebih akurat dan dapat mudah dipahami maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan.

3. Sifat Laporan Keuangan

Dalam praktiknya sifat laporan keuangan di buat secara historis dan menyeluruh. Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya lapora keuangan disusun berdasarkan data satu atau beberapa tahun kebelakang. Sedangkan bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mngkin, yaitu laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

4. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada

(23)

periode tertentu. berikut ini beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan yaitu :

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaanpada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberika informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan–perubaan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinrja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan–catatan atas laporan keuangan. h. Informasi keuangan lainnya.

Jadi dengan penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan maka akan dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.

5. Keterbatasan Laporan Keuangan

Setiap laporan keuangan yang disusun memiliki keterbatasan tertentu. Adapun keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan adalah : a. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, di mana data

yang diambil dari data masa lalu.

b. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan haya untuk pihak tertentu saja.

c. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran–taksiran dan pertimbangan–pertimbangan tertentu.

d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian. Misalnya dalam suau peristiwa yang tidak

(24)

menguntungkan selalu dihitung kerugianya. Sebagai contoh harta dan pendapatan, nilainya dihitung dari yang paling rendah.

e. Laoran keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa–peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor terus terjadi. Artinya selama laporan keuangan disusun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka inilah yangdianggap telah memenuhi syarat sebagai suatu laporan keuangan.

6. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi keuagan perusahaan dalam periode tertentu yang memperlihatkan kondisi harta (kekayaan), Kewajiban (utang), modal (ekuitas) serta hasil usaha yang telah di capai untuk beberapa periode.

Menurut john. Wild, K.R. Subrayaman dan Robert F. Halsey dalam Analisis Laporan Keuangan (2005) mengatakan bahwa “Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data–data yag berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. (Syahril, 2013:01).

Menurut Dwi dan Rifka (2008:56), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Analisis laporan keuangan dilkukan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Setelah melakukan analisis lapran keuangan maka akan terlihat apakah perusahaan sudah mencapai target yang telah di rencanakan. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan

(25)

informasi mengenai kelemahan dan kelebihan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui posisi keuangan maka akan dapat dengan mudah mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan perusahaan selanjutnya.

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga dapat meghasilkan suatu hasil yang diharapkan. Karena apabila salah dalam memasukan rumus dan angka maka akan berakibat tidak akuratnya hasil yang ingin dicapai.

7. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat dua metode analisis laporan keuangan yang biasa di gunakan yaitu :

a. Analisis vertikal (statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang di lakukan terhadap satu periode laporan keuangan saja.analisis dilakukan antara pos–pos yang ada,dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.

b. Analisis horizontal (dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode.dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.

8. Jenis–jenis Teknik Analisis Laporan Keuangan

Di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan. Adapun jenis–jenis teknik analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.

a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

Analisis yang dilakukan dengan membandingkan lapororan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin lebih dari satu periode. Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui perubahan–perubahan yang terjadi.

(26)

Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau dari masing- masing komponen analisis.

b. Analisis trend

Analisis laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin yang basanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehigga akan terlihat apakah perusahaan mengalami kenaikan, turun, atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.

c. Analisis persentase per komponen

Analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin, baik yang ada di neraca mupun laporan laba rugi.

d. Analisis sumber dan penggunaan dana

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber–sumber dana Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab – sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatu periode.

e. Analisis sumber dan penggunaan kas

Analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber–sumber kas Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untk mengetahui sebab– sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.

f. Analisis rasio

Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos–pos yang ada dalam satu laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin atau pos–pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

(27)

g. Analisis kredit

Analisis yang digunakan untuk menilai Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan beberapa cara alat analisis yang digunakan.

h. Analisis laba kotor

Analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dari periode ke satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab–sebab berubahnya laba kotor tersebut antara periode.

i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point)

Mengetahui kondisi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin, berapa pendapatan koperasi yang tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

9. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling banyak digunakan, dimana dalam perhitungan rasio ini menggunakan perhitungan aritmatika sederhana yang dapat diintreprestasikan, dimana setiap perhitungan rasio akan jauh lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan hasil perhitungan rasio tahun sebelumnya. (Hery, 2012).

Analisis rasio yaitu suatu rasio yang mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara pos yang satu dengan pos yang lain, baik itu pes-pos neraca maupun pos-pos laporan laba rugi. (Sugiyarso, 2011: 102-103).

Pengertian Rasio keuangan menurut James C Van Horne Merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya, rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kierja perusahaan, dari asil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkuan. (Kasmir, 2015:104).

(28)

Dalam prakteknya analisis rasi keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :

a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka–angka yang hanya bersumber dari neraca.

b. Rasio laoran laba rugi, yaitu membandingkan angka–angka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi.

c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka–angka dari dua sumber (data campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

10. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Bentuk rasio keuangan yang digunakan penulis untuk menganalisis laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah sebagai berikut.

a. Rasio likuiditas

Rasio Likuiditas meruakan analisis yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya yang berfungsi menunjukan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun dalam perusahaan.

Menurut Fred Weston rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuanerusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek, Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. (Kasmir,2015:129)

1) Jenis–jenis rasio likuiditas yang di gunakan penulis

Untuk mengukur rasio keuangan secara lengkap, dapat menggunakan jenis–jenis rasio likuiditas yang ada. Adapun jenis yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu:

a) Rasio lancar (current ratio)

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitugan

(29)

rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar.

Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

Current Ratio = Aktiva Lancar (Current assets)

Utang Lancar (Current liabilitas) b) Rasio kas (cash ratio)

Alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Dapat dikatakan dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang–utang jangka pendeknya.

Rumus untuk menghitung rasio kas atau cash ratio dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Cash ratio = Kas + Bank Current liabilitas c) Rasio perputaran kas

Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya–biaya yang berkaitan dengan penjualan.

Rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas adalah sebagai berikut :

Rasio perputaran kas = Pendapatan bersih

Total aktiva lancar - Total utang lancar (2)

(1)

(30)

b. Rasio solvabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang dianggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas diguakan unuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan.

1) Jenis–jenis rasio Solvabilitas yang digunakan penulis

Ada beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan perusahaan, adapun jenis–jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain :

a) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

Rumus untuk menghitung debt ratio adalah :

Debt to asset ratio = Total debt

Total assets

b) Debt to Equity Ratio

Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat menggunakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut :

Debt to equity ratio = Total utang

Ekuitas

(4)

(31)

c) Times Interest Earned

Mengukur rasio ini dapat menggunakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan biaya bunga yang dikeluarkan. Rumus untuk mencari Times interest earned dapat menggunakan dengan dua cara yaitu :

Times interest earned = EBIT

Biaya Bunga (interest)

c. Rasio aktivitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan. Kasmir (2015:172)

1) Jenis–jenis rasio aktivitas yang digunakan penulis

Ada beberapa jenis rasio Aktivitas yang sering digunakan yaitu :

a) Perputaran piutang (receivable turn over)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Cara mencari rasio ini adalah dengan cara membandingkan antara penjualan kredit dengan rata–rata piutang, yaitu dengan rumus :

Receivable turn over = Pendapatan

Piutang

(6)

(32)

Untuk menghitung rata-rata penagihan piutang (days of

receivsble) dapat digunakan rumus sebagai berikut : Days of receivable = Jumah hari dalam 1 tahun

Perputaran piutang b) Perputaran Modal Kerja (working capital turn over)

Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Rumus yang dapat digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah :

Perputaran moda kerja = Pendapatan bersih Modal kerja

c) Fixed Assets turn Over

Digunakan untuk menguku berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Untuk mencari fixed assets turn over dapat menggunakan rumus :

Fixed asset turn over = Pendapatan

Total aktiva tetap

d) Total Assets Turn Over

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktivias yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yng diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Rumus untuk mencari total assets turn over adalah :

Total assets turn over = Pendapatan

Total aktiva

(9) (8)

(10)

(33)

d. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemamuan perusahaan dalam mencari keutungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat evektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

1) Jenis–jenis rasio profitabilitas yang digunakan penulis

Ada beberapa jenis profitabilitas yang dapat digunakan adalah:

a) Hasil pengembalian investasi (Return Investment / ROI) Rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rumus untuk mencari

Return on Investment adalah sebagai berikut :

Return on investment (ROI) = Earning after interest and tax Total aset

b) Hasil pengembalian ekuitas (return on equity / roe)

Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Adapun rumus untuk menghitung Return on

Equity (ROE) adalah :

Return on equity (ROE) = Earning after interest and tax Equity

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakuakn penelitian. Penelitin yang pembahasannya sama dengan penulis dapat diihat pada tabel 2.1 berikut :

(12)

(34)

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Husnul Khatimah

(2017)

Rizky Hidayah (2017)

Nova Herlinda (2019)

Judul Analisis Rasio

Lkuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan “Pedami” Banjarmasin Perhitungan Rasio Keuangan Pada Koperasi Karyawan Sejahtera STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Periode 2014 – 2016 Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Laporan Keangan Pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin Institusi yang Diteliti Koperasi Karyawan “Pedami” Banjarmasin Koperasi Karyawan Sejahtera STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Koperasi karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Periode Analisis Januari 2013 – Desember 2016 Januari 2014 – Desember 2016 Januari 2014 – Desember 2017 Rumusan Masalah Bagaimana Perhitungan rasio Likuiditas, Solvabilias , Aktivitas dan Profitabilitas pada Koperasi Karyawan “Pedami” Banjarmasin Bagaimana Perhitungan rasio Likuiditas, Solvabilias , Aktivitas dan Profitabilitas pada Koperasi Karyawan Sejahtera STIKES Muhammadiyah Bajarmasin 1. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin memenuhi kewajiban (utang) padasaat jatuh tempo dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas ? 2. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin dalam mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi dibandingkan dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan rasio solvabilitas ? 3. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam mengukur efektivitas koperasi

(35)

dalam menggunakan aktiva yang di miliki dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas ? 4. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas ? Tujuan Penelitian Menghitung rasio

likuiditas, solvabilitas, efektivitas dan profitabilitas pada Koperasi Karyawan “pedami” Banjarmasin Menghitung rasio pada Koperasi Karyawan Sejahtera STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dengan Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas dari tahun 2014 - 2016 1. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin memenuhi kewajiban (utang) padasaat jatuh tempo dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas. 2. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin dalam mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi dibandingkan dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan rasio solvabilitas. 3. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal

(36)

Muhtadin Banjarmasin dalam mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang di miliki dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas. 4. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas. Metode Penelitian Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya. Hasil Penelitian 1. Dari selisih empat

tahun berturut – turut koperasi mampu membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya kepada pihak luar koerasi maupun pihak dalam koperasi karyawan “Pedami” Banjarmasin meskipun tiap ahunnya dalam hal membiayai 1. dari hasil perhitungan rasiolikuiditas Koperasi karyawan Sejahtera STIKES Muhammadiyah Banjarmasin selama tiga tahun berturut – turut menggambarkan bahwa rasio lancar, rasio cepat, rasio kas menunjukan bahwa koperasi mampu

memenuhi kewajiban jangka

(37)

dan memenuhi kewajiban pada saat ditagih tidak menentu atau mengalami fluktuasi

2. Debt to asset ratio Koperasi Karyawan “Pedami” Banjarmasin mampu untuk membiayai utang dengan aktiva yang dimilikinya, sedangkan debt to equity ratio kurang mampu untuk membiayai utang – utangnya karena total keseluruhan utang lebih besar dari pada ekuitas yang dimilikinya dan long term debt to equity ratio bisa dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang karena ekuitas yang dimilikinya lebih besar dari

pada total kewajiban jangka panjang. 3. Perpuaran piutang, sdiaan, modal kerja, aktiva dari tahun

ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh penagihan piutang dalam satu periode yang terlalu lambat untuk ditagih, koperasi tidak efisien atau tidak roduktif dalam mengganti persediaan dalam pendeknya yang segera jatuh tempo, namun pada rasio kas tahun2016 mengalami penurunan drastis yang hanya menjamin setengah dari kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio perputaran kas dan inventory to net working capital setiap taunnya mengalami kenaikan. 2. Debt ratio menunjukan bahwa koperasi lebih banyak dibiayai oleh pendanaan, dimana nilai pendanaan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai utang yang dimiliki oleh koperasi. sedangkan debt to equity berdasarkan peraturan menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia No 06/Per/M.KUKM/ V/2006 dapat di katakan sehat. 3. Perputaran piutang peraturan menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik

(38)

satu periode, koperasi kelebihan modal kerja sehingga megakibatkan rendahnya perputaran modal kerja dan tidak efektifnya koperasi “Pedami’Banjarm asin dalam menggunakan aktiva yang dimilikiya. 4. Profit Margin on

sales dari tahun

ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh idak menentunya penjualan dan harga pokok penjualan, hasil pengembalian investasi mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh naiknya sisa hasil usaha setelah pajak dan aset Koperasi Karyawan “Pedami” Banjarmasin dan hasil Pengembalian ekuitas megalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh naiknya sisa hasil usaha setelah pajak dan ekuitas Koperasi Karyawan “pedami” Banjarmasin. 06/Per/M.KUKM /V/2006 sangat tidak sehat karena mendapat nilai 0. Perputaran modal kerja koperasi mengalami kenaikan setiap tahunnya, hanya ada tahun 2015 mengalami kelebihan modal kerja yang disebabkan rendahnya perputaran piutang. Perputaran harta tetap menunjukan bahwa koperasi cukup mampu daam memaksimalkan harta tetap yang dimiliki. Perputaran total harta menunjukan bahwa pendapatan yang mampu dihasilkan koperasi tidak sebesar total aktiva yang dimiliki. 4. Dari perhitungan rasio profitabilitas Koperasi Karyawan Sejahtera STIKES Muhammadiyah Banjarmasin selama tiga tahun berturut – turut menggambarkan bahwa koperasi dapat memperoleh keuntungan setiap tahunnya dengan rasio yang cukup

(39)

23

rendah, terutama dari nilai rasio return on equity dan rasio return on total assets. Sumber : Husnul Khatimah 2017, Rizky Hidayah 2017

Penelitian yang penulis lakukan secara umum memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu dalam beberapa hal : (1) metode analisis yang digunakan yaitu melalui wawancara dan dokumentasi lalu dianalisis dan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya; (2) variabel yang digunakan yaitu laporan keuangan, rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.

Sementara itu, penelitian penulis memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dalam hal objek, subyek dan periode penelitian-penelitian. Penulis hanya memfokuskan tentang perhitungan rasio saja tidak sampai ke penilaian kesehatan koperasi dan periode penelitian dari awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2017.

(40)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian kualitatif dimana proses mengolah data sesuai dengan data-data yang sebenarnya untuk menganalisis perhitungan laporan keuangan koperasi berupa neraca dan laporan laba rugi selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Pendekatan yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif karena memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Dalam penelitian ini data laporan keuangan koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin di analisis dan disimpulkan mengenai perkembangan koperasi.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Laporan Keuangan

Laporan yang menunjukan kondisi keuangan terhadap periode tertentu. Sedangkan laporan keuangan pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin merupakan laporan yang menggambarkan kondisi keuangan pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.

2. Rasio Likuiditas

Analisis yang berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan terhadap koperasi dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Sedangkan rasio likuiditas pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.

(41)

3. Rasio Solvabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung koperasi dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk membayar seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan di bubarkan (dilikuidasi). Sedangkan rasio solvabilitas pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva dibiayai dengan utang pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.

4. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya. Sedangkan rasio aktivitas pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aktiva yang dimiliki Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.

5. Rasio Profitabilitas

Rasio utuk menilai kemampuan koperasi dalm mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu koperasi. Sedangkan rasio profitabilitas pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah kemampuan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Data

(42)

a. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata–kata dan tidak berbenuk angka. Data kualitatif yang diambil penulis dalam penelitiannya adalah berupa sejarah koperasi, bidang usaha dan struktur organisasi pada Koperasi Karyaawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka–angka ataupun bilangan. Data kuantitatif bisa dibuat menggunakan teknik perhitungan matematik ataupun statistika . data kuantitatif yang diambil penulis dalam penelitiannya adalah berupa laporan keuangan periode 2014-2017 pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat langsung melalui wawancara kepada pihak Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti penulis.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung melalui ataupun lewat perantara. Adapun data sekunder yang dikumpulkan penulis dalam penelitian ini berupa sejarah, bidang usaha dan struktur organisasi pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan melalui metode berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan dimana dua orang atau lebih bertanya jawab dan bertatapan langsung, wawancara yang dilakukan penulis kepada

(43)

bendahra serta beberapa anggota Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam mengumpulkan data mengenai sejarah, tugas serta tanggung jawab Anggota selama menjadi anggota Koperasi Karyawan Sabilal Muhadin Banjarmasin.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan dokumen dengan cara meminta data pada Koperasi Karyawan sabilal Muhtadin Banjarmasin yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penuis. Dokumen yang diperlukan oleh penulis berupa laporan keuangan periode 2014–2017 pada Koperasi Karyawan sabilal Muhtadin Banjarmasin.

E. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif dimana penulis menggambarkan keadaan laporan keuangan periode 2014–2017 pada Koperasi Karyawan sabilal Muhtadin dengan menggunakan perhitungan analisis Rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

Adapun langkah–langkah yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data dari Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin yang meliputi sejarah koperasi, struktur organisasi, tata kelola atau tata kerja koperasi, laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada periode 2014 sampai dengan 2017.

2. Menghitung rasio keuangan dengan menggunakan metode analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas sesuai rumus yang sudah ditentukan berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 sampai dengan 2017.

3. Menganalisis hasil dari perhitungan rasio tersebut untuk mengetahui bagaimana tingkat rasio keuangan dari Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 sampai dengan 2017.

(44)

4. Menyimpulkan semua hasil perhitungan analisis rasio Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 sampai dengan 2017.

(45)

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin (Kopkar SMB) merupakan salah satu koperasi bergerak dibidang usaha jasa dan simpan pinjam. Kopkar SMB beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 1 Komplek Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Koperasi ini mulanya didirikan pada tahun 1984 dengan jumlah 20 anggota yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dengan No Badan Hukum: 1688/BH/IX/ Tgl 17-April-1985 yang disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Dan ada perubahan pada tahun 1996 dengan No Akta Perubahan: 458/BH/KWK.16K/X/1996 Tgl 17-Oktober-1996.

Koperasi ini memiliki anggota yang berasal dari seluruh karyawan, guru-guru dan honorer yang termasuk ke dalam keanggotaan di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Pada tahun 2015 Kopkar SMB memiliki sebanyak 191 anggota dan pada tahun 2016 koperasi mengalami penurunan jumlah anggota menjadi 188 anggota sedangkan pada tahun 2017 koperasi mengalami kenaikan menjadi 212 anggota. Keanggotaan koperasi ini bersifat sukarela dimana seluruh anggota dapat masuk ataupun keluar dari keanggotaan Kopkar SMB tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

2. Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Untuk mencapai keberhasilan sebuah koperasi memerlukan sebuah organisasi, dimana organisasi adalah suatu keanggotaan yang sudah tersusun dimana anggota bertujuan sama untuk mencapai satu tujuan. Oleh karena itu keberhasilan sangat bergantung pada organisasi. Di dalam

(46)

organisasi terdapat pembagian tugas yang jelas dalam pekerjaan yang digambarkan dalam suatu susunan struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah organisasi, karena dari struktur organisasi suatu badan dapat dinilai sejauh mana wewenang dan tanggung jawab anggota dalam mengelola serta menjalankan berbagai fungsi usaha. Dengan struktur organisasi yang jelas maka fungsi dan tugas manajemen harus mampu bekerjasama dan mengkoordinasikan seluruh karyawan dan anggota yang berada di bawah kendalinya.

Adapun Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dapat dilihat pada bagan 4.1 berikut :

(47)

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Sumber : Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin PENGURUS WAKIL KETUA Drs.H.M.Bayani SEKRETARIS H.Nasrullah, S.Ag, M.Pd WAKIL SEKRETARIS Aintayati, M.Pd RAPAT ANGGOTA KETUA

Dr.H.Abd.Khair Amrullah, S.Sos.I, M.Pd.I

PENGAWAS H.M. Idris Riadi BENDAHARA H.M.Sufyan Helmi MANAGER UU LAIN-LAIN MANAGER UU SPBU MANAGER UUSP

(48)

3. Uraian Tugas Pada Struktur Organisasi Kepengurusan

Dari bagan struktur organisasi kepengurusan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin terlihat tugas dari masing–masing jabatan adapun uraian tugas - tugas sebagai berikut :

a. Rapat anggota

Rapat anggota merupakan Rapat Anggota yang dilaksanakan sewaktu–waktu untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koerasi seperti rencana kerja kedepan, jumlah anggaran belanja dan pelunasan hutang usaha. Rapat anggota tahunan bermaksud untuk menyampaikan pertanggungjawaban tentang hasil pelaksanaan kerja selama periode tahun buku dan bertujuan untuk menyampaikan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan serta belanja periode tahun buku berikutnya sebagai pedoman pelaksanaan kerja oleh pengurus koperasi.

b. Pengawas

Pengawas melakukan pengawasan terhadap kinerja koperasi dengan melakukan kegiatan pengawasan dalam bidang kelembagaan, pelaksanaan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menganalisa peraturan serta mengawasi pengelolaan usaha.

c. Pengurus

Pengurus koperasi merupakan pemegang kuasa rapat. Untuk pertama kali susunan nama pengurus koperasi dicantumkan dalam akta pendirian. Jumlah pengurus koperasi disesuaikan dengan kebutuan organisasi dimana komposisi tugas dan kewajiban pengurus di Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin sebagai berikut: 1) Ketua

Ketua berfungsi sebagai pengurus selaku pimpinan, mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus, menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat, mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan, berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat

(49)

Gabungandan Parat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal terkait, menandatangani surat-surat bersama Sekretaris serta surat-surat berharga bersama Bendahara, bertanggungjawab pada Rapat Anggota serta memerintahkan kepada pengurus lain untuk melaksanakan tugas-tugas lain.

2) Wakil ketua

Wakil ketua berfungsi mengarahkan, membina dan membimbing anggota, mengevaluasi kinerja manager dan karyawan, mengevaluasi pentahapan pinjaman, mengevaluasi nilai kontrak pengadaan sarana-prasarana, mengawasi pekerjaan sarana dan prasarana yang sedang dilaksanakan, menerima konsultasi dari pihak manapun demi kemajuan organisasi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

3) Sekretaris

Sekretaris berfungsi melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang kesekretariatan keanggotaan dan pendidikan, berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat anggota, menandatangani surat bersama ketua serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

4) Wakil sekretaris

Wakil Sekretaris berfungsi melaksanakan administrasi kepegawaian umum, menyeleksi surat-surat masuk untuk disampaikan kepasa pimpinan, mengetik dan mengedit surat-surat keluar dan mengarahkan distribusinya, merencanakan dan merealisasikan serta memelihara barang inventaris dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

5) Bendahara

Bendahara berfungsi mengelola keuangan seperti menerima, menyimpan dan melakukan pembayaran, melaksanakan administrasi keuangan dan pembukuan, berwenang menentukan

(50)

kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya, menandatangani surat-surat berharga bersama unsur ketua, bertanggungjawab kepada rapat anggota lengkap melalui ketua, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpian.

d. Manager

Manager koperasi adalah mereka yang ditugaskan untuk mengembangkan koperasi secara efisien dan professional dimana manager membantu dalam memberikan usulan kepada pengurus dalam menyusun perencanaan kerja serta merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan efisien dan membantu pengurus dalam menyusun uraian tugas bawahannya, dimana manager Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin terbagi menjadi tiga yaitu manager unit usaha SPBU dimana manager di unit ini hanya mengkoordinasikan usaha SPBU saja, kemudian ada manager unin Simpa Pinjam dimana manager ini hanya mengkoordinasikan usaha yang berkaitan dengan simpan pinjam, dan ada manager unit usaha lain-lain dimana tugas manager di unit ini hanya mengkoordinasikan usaha diluar SPBU dan simpan pinjam contohnya usaha jasa penggemukan sapi.

e. Unit usaha

Unit usaha yang dilakukan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah simpan pinjam, jasa dan pekerjaan yang lainnya seperti usaha SPBU dan jasa penggemukan sapi.

4. Jenis Kegiatan Usaha Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Untuk mencapai tujuan koperasi maka Koperasi Karyawan Sabial Muhtadin Banjarmasin menyelenggarakan usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggotanya, adapun jenis kegiatan usaha sebagai berikut :

(51)

a. Simpan pinjam

Simpan pinjam adalah unit usaha yang digunakan anggota untuk menyimpan maupun meminjam uang. Melalui unit ini anggota dapat secara langsung melakukan peminjaman uang maupun menyimpan uang melalui simpanan sukarela sesuai dengan syarat dan ketentua yang berlaku.

b. Jasa

Kegiatan jasa pada koperasi ini bermacam-macam diantaranya jasa ternak sapi dan penggemukan sapi, serta bekerjasama dengan jasa SPBU.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin perlu dilakukan analisis untuk mengetahui perkembangan keuangan koperasi, apakah koperasi mengalami peningkatan atau penurunan.

Berikut ini adalah laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin berupa Neraca dan Laporan Hasil Usaha Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada tahun 2014 sampai dengan 2017.

Tabel 4.1 Neraca Per 1 Januari s.d 31 Desember 2014, 2015, 2016 dan 2017 Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Keterangan Tahun 2014 2015 2016 2017 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas 462.120.274 175.288.240 27.290.120 33.616.475

Bank Syariah BNI 1.288.240 513.098.108 700.168.240 1.050.073.240 Piutang Simpan Pinjam 377.050.000 225.150.000 270.450.000 262.700.000 Piutang Pembiayaan 957.224.000 1.117.236.000 1.033.250.000 1.035.154.600 Piutang Lain - Lain 5.892.137 - - - Piutang Usaha Kerjasama - - 50.000.000 50.000.000

(52)

Piutang Tak Tertagih - 16.000.000 14.000.000 Pajak dibayar dimuka 7.950.000 4.915.439 - - Jumlah Aktiva Lancar (1) 1.811.524.651 2.053.687.787 2.097.158.360 2.445.544.315 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Pada SPBU Sabilal Muhtadin - - 175.000.000 145.000.000 Jumlah Investasi Jangka Panjang (2) - - - - AKTIVA TETAP Inventaris Kantor 784.500 90.000 6.990.000 6.990.000 Peralatan Wartel (2 KBU) 9.500.000 - - - Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap 10.271.500 87.000 1.467.000 2.847.000

Nilai Buku Tetap

(3) 13.000 3.000 5.523.000 4.143.000 TOTAL AKTIVA (4) (1+2+3) 1.811.537.651 2.053.690.787 2.277.681.360 2.594.687.315 PASIVA KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Dana Pendidikan 51.298.256 62.038.115 84.622.454 109.119.086 Dana Sosial 12.268.097 13.198.526 17.040.696 22.289.012 Dana Pemb. Daerah Kerja 17.037.674 25.918.103 37.310.273 47.596.989 Dana Pengurus 537.547 1.059.265 627.943 721.207 Dana Karyawan 16.559.845 14.520.704 405.043 301.675 Simpanan Sukarela 66.316.500 97.518.500 64.530.470 68.863.500 Simpanan Hari Raya 278.460.000 321.485.000 380.695.000 436.935.000 Simpanan SHU 223.400.036 242.480.545 258.445.129 304.530.329 Utang Dengan Pihak Ke III 100.000.000 - - - Hutang Pajak - - 59.449 118.388 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (5) 765.877.955 778.218.758 843.736.457 990.475.186 KEKAYAAN BERSIH Simpanan Pokok 9.150.000 9.550.000 9.400.000 10.600.000 Simpanan Wajib 432.885.000 503.182.000 554.706.000 650.886.000 Cadangan 229.344.519 282.627.096 354.843.263 429.233.159

Referensi

Dokumen terkait

yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik Laporan Praktek Kerja Nyata yang berjudul “ Pelaksanaan

Teman-teman yang telah banyak membantu selama pengerjaan laporan Tugas Akhir Jurusan Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Penulis berharap

SEDIAAN TABLET LEPAS LAMBAT MENGGUNAKAN SISTEM NANOKOMPOSIT NIFEDIPIN - NATRIUM MONTMORILLONIT - KITOSAN” adalah hasil penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya yang

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Optimasi

Teman-teman yang telah banyak membantu selama pengerjaan laporan Tugas Akhir Jurusan Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta... Penulis berharap

Puji Syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan, atas berkat dan rahmat-Nya yang telah melimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan

yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik Laporan Praktek Kerja Nyata yang berjudul “Prosedur

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif non analitik menggunakan berkas rekam medik yang dikumpulkan secara retrospektif dan bertujuan untuk