BAB 3
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Labu erlenmeyer Iwaki
2. Refluks Iwaki
3. Labu alas datar Iwaki
4. Soxhlet Iwaki
5. Oven Memmert
6. Gelas ukur Iwaki
7. Pipet tetes
8. Neraca analitik Precisa
9. Kertas saring
10. Corong kaca Iwaki
3.2 Bahan
1. Asam klorida 4N p.a. Merck
2. Petroleum benzen p.a. Merck
3. Aquadest
1. Dipanaskan labu alas datar 250 mL di dalam oven pada suhu 105˚C hingga di dapat bobot tetap
2. Ditimbang seksama lebih kurang 5 g cuplikan, masukkan kedalam erlenmeyer, kemudian dimasukkan 50 mL Asam klorida 4 N
3. Direfluks dengan menggunakan pendingin udara dan dipanaskan dengan api bebas selama 1 jam
4. Disaring larutan dan cuci dengan air panas hingga filtrat bebas asam terhadap kertas lakmus
5. Dikeringkan kertas saring yang berisi lemak didalam oven 60˚C selama 1-2 jam
6. Dimasukkan kertas saring ke dalam selongsong
7. Diekstraksi dengan 130 mL petroleum benzen dengan menggunakan soxhlet selama 5 jam
8. Dipisahkan labu lemak dari alat pengekstraksi 9. Di uapkan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Tabel 4.1.1 Data Penetapan Kadar Lemak dalam Susu Kental Manis Sebelum Ekstraksi
Nama Sampel Berat Erlenmeyer
Nama Sampel Berat Labu Kosong Berat labu + sampel setelah penguapan = 117,7492 g Berat labu kosong = 117,2666 g _
Dari hasil penetapan kadar lemak diketahui bahwa pada sampel susu kental manis didapatkan kadar lemak sebanyak 9,41% Dapat disimpulkan bahwa kadar lemak yang terdapat dalam susu kental manis adalah kadar lemak yang diperbolehkan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kandungan lemak susu dapat sangat beragam tergantung pada beberapa faktor. Akan tetapi angka rata-rata lemak untuk semua jenis kondisi dan jenis sapi perah adalah 3,9%.
Dari hasil percobaan penetapan kadar lemak dalam susu kental manis secara sokletasi, diketahui bahwa susu kental manis yang diuji mengandung lemak dengan kadar 9,41%, susu kental manis yang diuji memenuhi persyaratan menurut SNI 2971 : 2011 yaitu kadar lemak dalam susu kental manis adalah 8-10%.
5.2 Saran
Pada percobaan selanjutnya perlu pengawasan yang baik pada saat proses pengerjaan, baik mulai dari penimbangan sampel, proses sokletasi hingga penimbangan hasil yang diperoleh. Sebaiknya instansi terkait melakukan sampling secara berkala pada produk sejenis untuk mengawasi kadar lemak yang terkandung didalamnya agar tetap memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan.