i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS
MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV
MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
ISNADZIYA
NIM
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS
MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA
PESERTA DIDIK KELAS IV
MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG TAHUN
PELAJARAN
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
ISNADZIYA
NIM
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
vii
MOTTO
DAN
PERSEMBAHAN
MOTTO
“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan dilempari
orang dengan batu, tetapi kamu balas dengan buah” (Abu Bakar Sibli)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:
Ibunda ( Siti Rohmah ) dan Bapak (Slamet Wahyudi) tersayang yang telah
membesarkan, merawat, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan
kasih sayang, serta memberikan semangat dan do’a yang tiada henti. Adikku Aulin Nasokha , terimakasih yang selalu memotivasi dan
mengingatkan tentang skripsi ini.
Terima kasih buat teman-teman Al Hasan, Alifah, Riha, Nia, Kholis, Indah,
Dewi Rahma, yang sudah menjadi teman bahkan jadi saudara ketika di
Salatiga.
Para Dosenku dan dosen pembimbingku Bu Dra. Siti Farikhah, M.Pd yang
telah membimbing dalam pembuatan skripsi dengan penuh rasa sabar.
viii
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمح رلا الله مسب
Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI HEWAN
SESUAI JENIS MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA
PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG
TAHUN PELAJARAN ”.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
yang telah menjadi penganut di bumi ini serta memberikan bekal Ilmu keislaman
maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat
kelak.
Selanjutnya penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak atas
segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
. Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini dengan baik.
. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan
ix
. Dra. Ida Mualina selaku kepala sekolah MI Darussalam Sumowono, yang telah
mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
. Bapak Ibnu Syafi’il Alam, S.Ag, selaku Guru Kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang.
. Peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang yang telah
mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.
. Teman seperjuangan PGMI yang selalu berjuang bersama.
. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini , baik secara langsung maupun tidak langsung.
Terima kasih atas segala motivasi serta dukungannya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat
balasan oleh Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
dan pembacanya.
x
ABSTRAK
Isnadziya. . Peningkatan Prestasi Belajar Materi Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan Melalui Model Make a Match Pada Peserta Didik Kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang Tahun Pelajaran
. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci : Prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Make a Match.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik yang dilatarbelakangi dengan adanya kenyataan prestasi belajar peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang dalam pembelajaran IPA tergolong masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar serta keaktifan peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu apakah penerapan Model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran .
Untuk menjawab permasalahan yang ada di MI Darussalam Sumowono kelas IV maka dilakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menerapkan model
Make a Match pada peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran , dengan subjeknya seluruh peserta didik kelas IV dengan materi pokok klasifikasi hewan sesuai jenis makanan. Data ini diambil dengan menggunakan observasi atau melihat aktifitas peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pemberian tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut: Standar KKM mata pelajaran IPA adalah , sebelum menggunakan model Make a Match hanya ada atau peserta didik yang tuntas, sedangkan atau peserta didik belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan model Make a Match dalam pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh data atau peserta didik yang tuntas dan atau peserta didik yang tidak tuntas. Jika dilihat peningkatannya sebesar . Sedangkan pada siklus II atau
xi
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR GAMBAR BERLOGO... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Pembelajaran ...
E. Kegunaan penelitian ...
xii
G. Metode Penelitiaan ... ... . Rancangan Penelitian ... .... . Langkah-Langkah Penelitian ... . Subyek Penelitian ... . Instrumen Penelitian ... . Pengumpulan Data ... . Analisis Data ... H. Sistematika Penulisan...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
xiii
. Kompetensi Dasar Kelas IV ...
C. Kajian Materi Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan ... . Jenis Makanan Hewan ... . Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan ... D. Model Make a Match ...
. Pengertian Model ... . Pengertian Model Make a Match ... . Langkah-Langkah Pembelajaran Model Make a Match .... . Kelebihan Model Make a Match ... .. . Kelemahan Model Make a Match ... .. E. Kaitan Pembelajaran IPA menggunakan Model Make a Match ..
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
xiv
B. Deskripsi Pelaksanaan ... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... . Siklus I ... . Siklus II ... B. Pembahasan Hasil Penelitian... . Gabungan Nilai Siklus I dan II ... . Gabungan Data Jumlah Peserta Didik yang Tuntas Belajar ... . Gabungan Nilai Pengamatan Guru Siklus I dan II ...
BAB V PENUTUP
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Daftar Peserta Didik kelas IV MI Darussalam Sumowono ...
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...
Lampiran Tes Formatif Siklus I ...
Lampiran Tes Formatif Siklus II ...
Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus I...
Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus II ...
Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus I ...
Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus II...
Lampiran Hasil Nilai Siklus I ...
Lampiran Hasil Nilai Siklus II ...
Lampiran Foto Pelaksanaan Pembelajaran ...
Lampiran Surat Pengajuan Dosen Pembimbing ...
Lampiran Surat Permohonan Ijin Penelitian ...
Lampiran Surat Keterangan Penelitian ...
Lampiran Lembar Konsultasi Pembimbing ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
IPA atau sains merupakan pendidikan bidang studi yang mempelajari
alam semesta serta segala proses yang terjadi didalamnya sebagai objeknya.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah (Departemen Agama,
: ). Perkembangan ilmu pengetahuan alam erat kaitannya dengan perkembangan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat (Tim Pengembang
Ilmu Pendidikan, : ). IPA atau sains merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, : ). Sehingga pengetahuan ini mempunyai peranan penting terdapat proses pendidikan dan pengenalan
terhadap alam disekitar kita. Dalam pembelajaran dialam sekitar, berupaya
untuk membangun semangat untuk mengembangkan prestasi dan teknologi
untuk lebih mengembangkan sesuatu hal yang belum ada dan menjadikan
IPA mengajarkan bagaimana cara memecahkan suatu masalah, mampu
mengambil suatu kesimpulan, dengan cara yang teratur dan menghemat
tenaga, pikiran dan waktu. Sehingga hal ini mampu membentuk seseorang
untuk menjadi lebih cakap dan terampil dalam memecahkan suatu masalah.
Pengetahuan alam bisa dijumpai didaerah sekitar kita sebagai media untuk
belajar tentang ilmu alam. Banyak hal yang biisa dicontoh dan dijadikan
media untuk mempelajari tentang ilmu pengetahuan alam, tergantung pada
diri kita bagaimana kita mau dan bisa memanfaatkan suatu objek untuk
digunakan dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam.
Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran di MI yang
dimaksudkan agar peserta didik mempunyai pengetahuan tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui beberapa proses ilmiah antara
lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pembelajaran
IPA di MI yaitu masih mempelajari tentang pembelajaran alam sekitar yang
masih simple dan mengembangkan peran pentingnya IPA bagi kehidupan
sehari-hari yang dapat diterapkan oleh mereka. Diharapkan peserta didik
dapat mengetahui produk dan nilai ilmu pengetahuan alam serta memiliki sifat
yang ilmiah dan menjadikan warga yang tanggap terhadap kondisi
lingkungan. Persiapan anak sedini mungkin bisa diajarkan untuk bisa lebih
cinta dan memanfaatkan alam sebagai media dan sarana yang bisa kita
Materi IPA dalam MI tentang klasifikasi hewan sesuai jenis makanan
merupakan materi yang mempelajari tentang apa saja jenis –jenis hewan yang bisa dikelompokkan berdasarkan jenis makanan hewan itu sendiri.Mengetahui
klasifikasi hewan sesuai jenis makananya sangat penting diketahui oleh
anak-anak supaya mereka bisa mengetahui hewan tersebut termasuk kelompok
yang mana. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan prestasi
belajar peserta didik mengenai materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan
meningkat.
Pembelajaran yang baik pada sebuah pendidikan akan memberikan
pengetahuan yang bermakna dan menjadikan seseorang yang diajar menjadi
lebih paham dan mengerti. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dan
menyenangkan yang disesuaikan dengan materi yang ada akan meningkatkan
prestasi belajar pada peserta didik dan meningkatkan keingintahuan peserta
didik dalam mempelajari sesuatu hal dan menjadikan peserta didik lebih aktif
dalam mencari informasi tentang sesuatu yang belum ia ketahui. Peningkatan
prestasi peserta didik dalam belajar tidak lepas dari peran seorang guru yang
sangat berperan penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran dan akan
mempengaruhi prestasi anak terhadap mata pelajaran tersebut.
Sebagai seorang pendidik yang baik haruslah bisa membuat
pembelajaran yang mengenang dan akan selalu diingat oleh peserta didik agar
dapat mempengaruhi prestasi peserta didik dalam pembelajaran. Banyak cara
yang bisa dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berlangsung dengan
menyenangkan dan berkesan oleh peserta didik. Guru dapat menggunakan
model-model ataupun strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan
materi yang akan dipelajari. Dengan adanya model dan strategi yang beragam
guru harus dituntut kreatif dan bisa menerapkan dan mengembangkan
pembelajaran agar tercapai tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti proses pembelajaran
IPA pada materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan di MI Sumowono.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam MI tersebut sudah
dilaksanankan dengan baik, akan tetapi dalam penggunaan model yang biasa
dan tidak bervariasi akan membuat peserta didik menjadi jenuh, misalnya saja
penggunaan model ceramah hanya akan membuat peserta didik menjadi
bosan. Sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarpeserta didik.
Pembelajaran yang kurang menarik bagi peserta didik akan berakibat pada
prestasi belajar. Kesulitan yang dialami peserta didik menjadikan nilai-nilai
peserta didik menjadi kurang memuaskan, sehingga dalam pembelajaran
harus diubah dalam menerapkan model-model yang menarik agar prestasi
belajar peserta didik meningkat.
Berdasarkan dari hasil diskusi antara peneliti dengan guru ditemukan
menerapkan model dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi. Guru
dapat menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan dan membuat
suasana kelas menjadi hidup dan nyaman, karena peserta didik yang nyaman
dan merasa tertarik terhadap proses pembelajaran akan menumbuhkan minat
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Peneliti menemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran,
sehingga peneliti menawarkan solusi yaitu dengan menerapkan model Make a
Match dalam pembelajaran materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan,
dengan model ini peserta didik diajak untuk mencari setiap solusi dari
permasalahan yang didapat.
Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tidakan kelas dengan judul : “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS MAKANAN
MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS
IV MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG TAHUN
PELAJARAN ”.
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan model Make a Match pada materi klasifikasi hewan
sesuai jenis makan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai
jenis makanan melalui model Make a Match pada peserta didik kelas IV MI
Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran .
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kebenarannya perlu
diuji atau dites kebenarannya dengan data yang asalnya dari lapangan
(Sukardi, : ). Hipotesis dibuat sebelum peneliti terjun kelapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, ada dua alasan yang
mendasarinya, yaitu:
a. Hipotesis yang baik menunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu
pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan.
b. Bahwa dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang
pengambilan data dan proses interpretasinya (Sukardi, : ).
Berdasarkan rumusan masalah hipotesis dalam masalah ini adalah
penggunaan model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar
materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada peserta didik kelas IV
. Indikator Keberhasilan
Penerapan model Make a Match ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dituliskan penulis adalah sebagai berikut:
a. Secara individu:
Adanya peningkatan prestasi belajar IPA materi klasifikasi hewan
sesuai jenis makanan yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) ≥ . b. Secara Klasial:
Ketuntasan siswa secara klasial dalam materi klasifikasi hewan sesuai
jenis makanan mencapai presentasi nilai peserta didik mencapai KKM.
(Daryanto, : ).
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritik dan praktis.
. Secara Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA. Dalam
dapat melihat apakah penerapan model Make a Match dapat
meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai jenis
makanan pada peserta didik kelas IV di MI Darussalam Sumowono.
. Secara Praktis
a. Bagi peserta didik, dapat memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan belajar IPA melalui penerapan model Make a Match
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik
c. Bagi Sekolah Madarasah Ibtidaiyah (MI) dapat dijadikan sebagai
contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah/madrasah dalam
meningkatkan prestasi belajar IPA.
F. Definisi Operasional
Guna mendapatkan judul diatas, penulis memberikan definisi
opersional terhadap istilah-istilah yang ada, dengan harapan agar tidak ada
kesalahan dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-istilah
. Prestasi Belajar
Prestasi menurut KBBI adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan,
dan dikerjakan. Sedangkan pengertian belajar menurut W.S. Winkel
adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap
yang bersifat relative konstan berbekas (Susanto, terj, : ). Menurut Di Vesta dan Thompson menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman
(Sukmadinata, terj, : ). Sedangkan menurut Chauhan belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam tingkah laku dari
organisme (Prawira, terj, : ).
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai dari proses
interaksi yang berhubungan dengan lingkungan yang menghasilkan suatu
perubahan dalam diri suatu individu, dan hasil itu berupa pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang bersifat permanen pada diri
individu.
. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam adalah cara mencari tahu tentang alam
konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah.
Dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah, karena IPA mengarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang alam sekitar (Standar Kompetensi, : ).
. Model Make a Match
Model Make a Match adalah model pembelajaran yang dimulai
dengan peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam susana yang menyenangkan, penerapan model ini
dimulai dengan peserta didik disuruh mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, peserta didik yang
dapat mencocokkan kartunya diberi poin (Rusman, : ).
Model pembelajaran ini menuntut peserta didik untuk bisa aktif,
karena peserta didik harus mencari pasangan jawaban/soal yang sesuai
dengan dirinya. sehingga keaktifan peserta didik akan terbentuk secara
ilmiah ketika pembelajaran berlangsung. Keaktifan peserta didik harus
diciptakan agar peserta didik menjadi lebih semangat dan senang ketika
G. Metode Penelitian
. Rancangan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan penelitian
tindakan kelas. PTK merupakan penelitian yang digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ada didalam kelas. Menurut Arikunto
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar ber-upa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama dalam tindakan tersebut diberikan oleh
guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik
(Arikunto, : ).
Penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat bagi peserta didik karena
dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
didik. Dalam penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi guru karena dalam
penelitian ini guru dilatih untuk lebih profesional dalam menyusun hal-hal
yang dibutuhkan guna untuk menunjang peningkatan prestasi belajar
peserta didik.
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena melalui
peneliti ini terjun langsung dan ikut langsung dalam proses penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data observasi kelas,
wawancara guru dan peserta didik. Dalam hal ini peneliti menggunakan
beberapa tahap penelitian, yaitu: perencanaan, pengamatan, pelaksanaan
dan refleksi.
. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas menggunakan tahap-tahap yang diantaranya
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Gambar Model PTK
(Arikunto, : )
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat langkah penelitian yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
?
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan penelitian menurut Sam’s ( : ):
) Membuat perencanaan tindakan
) Menyiapkan media yang sesuai dengan tindakan yang akan
diberikan
) Menyiapkan alat yang akan digunakan sebagai alat pengumpul
data, catatan lapangan dan lembar pedoman observasi.
) Memberi pelatihan teknik kepada guru apabila belum menguasai
penerapan pembelajaran dengan teknik bermain konstruktif.
) Membuat daftar administrasi pembelajaran berupa lembar
penguasaan materi belajar dan lembar penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan kelas adalah tahap
implemetasi dari semua rencana yang telah dibuat (Wibawa, : ). Pada tahap ini peneliti menggunakan model Make a Match. Tahap
penelitian pada tahap ini menggunakan tahap pembukaan, inti,
penutup. Selama proses tindakan peneliti berpedoman kepada rpp
yang telah dibuat dan sudah dikonsultasikan kepada guru kelas,
sehingga pembelajaran sudah tersusun dan tinggal pelaksanaannya
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya
terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat
bantu instrument pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti
(Wibawa, : ). Selama proses penelitian berlangsung. Didalam kegiatan pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan.
Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahuan jalannya
pembelajaran dan digunakan untuk mengetahui hasil penelitian.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi merupakan tahap untuk memproses data
yang didapat saat melakukan observasi. Data yang didapat kemudian
ditafsirkan dan dicari explanasinya, dianalisis dan disintesis. Proses
refleksi ini memegang peranan penting dalam keberhasilan PTK
(Wibawa, : ). Tahap refleksi peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil penelitian kelas yang dilakukan, yaitu dari
lembar pengamatan, hasil catatan lapangan maupun dari wawancara
yang dilakukan dengan guru wali kelas yang bersangkutan.
hasil yang telah diperoleh. Dengan melakukan penilaian selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dan mengamati masalah yang
muncul yang berkaitan dengan pembelajaran maka permasalahan yang
ada dalam pembelajaran akan terlihat. Setelah itu peneliti bisa
melakukan perencanaan tindakan lebih lanjut.
. Subyek Penelitian
a. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV MI
Darussalam Sumowono , jumlah peserta didik terdiri dari peserta didik putra dan peserta didik putri . Disamping peserta didik sebagai
subyek penelitian guru juga sebagai subyek penelitian karena guru
akan diteliti proses bagaimana guru itu mengajar karena akan
diperbaiki proses bagaimana guru itu mengajar.
b. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di daerah Sumowono Semarang,
tepatnya di MI Darussalam Sumowono dan waktunya penelitian
. Instrumen Penelitian
Dalam instrumen penelitian berisikan alat yang digunakan untuk
mengambil data penelitian, antaranya:
a. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan berupa lembar tertulis tentang apa yang
didengar, dilihat, dan dialami dalam rangka pengumpulan data (Sam’s, : ). Lembar Pengamatan dapat mengetahui kendala-kendala dan kekurangan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Ada lembar
pengamatan yang untuk peserta didik yang berguna untuk mengetahui
perkembangan dan kendala peserta didik dalam proses pembelajaran,
serta lembar penelitian untuk guru yang berguna untuk mengetahui
apa kekurangan dan kendala apa yang dialami peneliti selama
pembelajaran berlangsung.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rancangan
pembelajaran yang disiapkan sebelum pembelajaran dimulai, sehingga
guru menyusun perencanaaan pembelajaran serta mencari metode dan
media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Sehingga dapat
klasifikasi hewan sesuai jenis makan menggunakan model Make a
Match.
c. Soal tes
Merupakan sejumlah soal tes yang digunakan untuk mengukur
prestasi belajar peserta didik. Selain itu digunakan untuk megukur
sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mendalami materi
materi pembelajaran serta untuk mengetahui kemajuan belajar peserta
didik.
d. Silabus
Silabus dalam penelitian ini untuk acuan pembuatan RPP dan
pengelolaan kegiatan pembelajaran. Didalam silabus mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian dan alokasi waktu.
e. Materi
Materi merupakan bahan yang akan digunakan untuk
pembelajaran. Dalam pembelajaran materi diajarkan kepada peserta
. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu faktor yang penting
dalam penelitian. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
pengumpulan data dapat dilihat melalui:
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan serta
kendala apasaja yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Didalam observasi menggunakan lembar pengamatan yang dibagi
menjadi dua yaitu untuk peserta didik dan untuk guru.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai pelengkap untuk memperoleh
informasi dalam menunjang kegiatan penelitian tindakan kelas, dengan
wawancara dapat diketahui apasaja permasalahan dan kendala dalam
pembelajaran yang biasa terjadi
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambar bagaimana
suasana yang terjadi saat peneliti sedang melakukan penelitian
. Analisis Data PTK
Proses analisis data dimulai dengan menelaah data keseluruhan
yang telah tersedia dari berbagai macam sumber, baik dari pengamatan,
wawancara. Pada tahap refleksi pembelajaran dapat diperoleh hasil yang
kemudian bisa digunakan untuk mengolah data.
Semua data yang diperoleh dan ditelaah kemudian direkap
kedalam table dengan bentuk angka atau satuan. Dalam menghitung data
peneliti dapat menggunakan rumus statistika rata-rata kelas.
a. Nilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta
didik, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada
dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat
dirumuskan:
Keterangan:
X : Nilai rata-rata kelas
∑X : Jumlah nilai peserta didik
b. Ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan
dan secara klasial. Seorang peserta didik telah tuntas belajar apabila
telah mencapai nilai KKM yang ditentukan dan dikelas disebut tuntas
belajar bila dikelas tersebut terdapat yang telah mencapai daya serap. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan
rumus sebagai berikut:
(Daryanto, : ).
H. Sitematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti
uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I : Berisi pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan indikator
keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Model Penelitian,
dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Dalam bab ini penulis menguraikan kajian pustaka yaitu
klasifikasi hewan sesuai jenis makanan, model Make a Match dan kaitan
pembelajaran IPA menggunakan model Make a Match pada materi klasifikasi
hewan sesuai jenis makanan.
BAB III : Dalam bab ini penulis berupaya mengurai tentang
pelaksanaan tindakan yang terdiri dari: gambaran umum MI Darussalam
Sumowono, subyek penelitiaan, deskripsi pelaksanaan siklus.
BAB IV : Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian, antara
lain mencakup deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil
pengamatan dan berisi pembahasan.
BAB V : Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
. Pengertian prestasi belajar
Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan
(Poerwadarminta, : ). Menurut Yonny ( : ) prestasi adalah hasil yang dicapai setelah peserta didik melakukan kegiatan
belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan sikap peserta didik. Prestasi belajar
menurut (Arifin, : ) merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing.
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Ahmadi
( : ) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
( : ) belajar merupakan suatu aktivitas yang yang dilakukan sesorang dengan sengaja dalam keadaaan sadar dalam memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatife
tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.
prestasi belajar merupakan suatu proses atau tahap dimana
peserta didik mendapatkan kepandaian dan ilmu sesuai bidangnya
melalui proses pembelajaran yang disengaja dalam keadaan sadar
sehingga akan ada perubahan dalam diri peserta didik yang berupa
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap peserta didik.
. Fungsi prestasi belajar
Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi belajar yaitu:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang elah dikuasai peserta didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para
ahli psikologi baisanya menyebut hal ini sebagai “tendensi
keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum
manusia”
c. Prestasi belajar sebagian bahan informasi dalam inovasi
pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan
pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik
(feedback) dalam meingkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dalam suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu
institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Indikator
ekstren dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik dimasyarakat.
Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan
kebutuhan dimasyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator daya serap
(kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta
didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta
didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi
pembelajaran.
. Kegunaan prestasi belajar
Menurut Cronbach dalam buku Arivin ( : ) bahwa kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, diantaranya adalah:
a. Sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar.
c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
d. Untuk keperluan seleksi.
e. Untuk keperluan penempatan dan penjurusan.
f. Untuk menentukan isi kurikulum.
g. Untuk menentukan kebijakan sekolah.
. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri
(faktor internal) maupun faktor dari luar diri (faktor eksternal)
individu (Ahmadi, : ).
a. Faktor Internal
) Faktor jasmaniah (fisiologi)
Faktor ini ada yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Pada faktor ini meliputi penglihatan, pendengaran, struktur
tubuh.
) Faktor psikologis
Faktor ini ada yang bersifat bawaan akan tetapi juga ada yang
tidak bawaan, yang meliputi:
a) Faktor intelektif
Kecerdasan dan bakat anak berbeda-beda sehingga
akan berpengaruhkegiatan belajar. Orang tua tidak
boleh memaksakan kehendak mereka kepada peserta
didik apabila tidak sesuai dengan bakat peserta didik.
( ) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki.
Ketika peserta didik sudah memiliki prestasi makan
akan lebih mudah dalam melakukan kegiatan belajar.
b) Faktor non intelektif
( ) Sikap
Sikap setiap peserta didik kepada guru sangat
berpengaruh karena kalau peserta didik membenci guru
maka akan mengakibatkan peserta didik menjadi sulit
belajar sedangkan kalau peserta didik menyenangi guru
maka peserta didik akan semangat dalam belajar.
( ) Kebiasaan
Kebiasaan buruk atau baik yang dilakukan oleh peserta
didik akan berdampak terhadap prestasi belajar.
Kebiasaan yang baik yang dilakukan akan berdampak
( ) Minat
Minat merupakan kecenderungan terhadap sesuatu hal.
Kecenderungan ini akan mempengaruhi kegiatan
belajar peserta didik. Peserta didik yang mempunyai
minat yang bagus dalam belajar akan memperoleh
prestasi belajar yang bagus.
( ) Kebutuhan
Kebutuhan setiap peserta didik berbeda-beda. Ada
peserta didik yang memerlukan kebutuhan khusus dan
ada juga peserta didik seperti pada umumnya. Orang
tua dan guru mempunyai peran penting terhadap
kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik.
( ) Motivasi
Motivasi merupakan pendorong peserta didik dalam
kegiatan belajar. Peserta didik akan semangat belajar
apabila mendapat suatu imbalan. Misalnya termotivasi
mendapatkan nilai bagus dan untuk mendapatkan
hadiah.
( ) Penyesuaian diri
Banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh peserta
sekolah, penyesuaian terhadap kelas, teman sekelas,
pelajaran dan guru. Semua itu berpengaruh terhadap
prestasi belajar peserta didik.
b. Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang meliputi fisik maupun psikis, yang tergolong
faktor eksternal yaitu:
) Faktor sosial yang terdiri atas:
a) Lingkungan keluarga
Faktor ini sangat mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik, karena dari keluarga pembelajaran dasar dimulai.
Keharmonisan dan keadaan lingkungan keluarga sangat
berpengaruh terhadap perkembangan prestasi belajar.
b) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih sangat
mempengaruhi kenyamanan peserta didik dalam prestasi
belajar.
c) Lingkungan masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi
prestasi belajar peserta didik. Lingkungan yang bersih dan
nyaman akan menjadikan nyaman saat peserta didik
dan ramai makan kegiatan belajar peserta didik akan
terganggu dan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
peserta didik.
d) Lingkungan kelompok
Lingkungan kelompok yang mendukung dalam kegiatan
belajar akan sangat mendukung prestasi belajar.
) Faktor budaya
a) Istiadat
Istiadat setiap daerah berbeda. Tentu perbedaan itu
memberikan pola belajar yang berbeda pula.
b) Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan tidak hanya didapat didalam bangku
sekolah saja, akan tetapi bisa didapat dimana saja. Peserta
didik yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentu
saja akan berusaha mempelajari apa yang belum dia
ketahuai.
c) Teknologi
Penguasaan teknologi sangat membantu dalam kegiatan
belajar. Karena dengan teknologi peserta didik dapat
mengetahui dunia luar. Tetapi juga harus dengan
) Faktor lingkungan fisik
a) Fasilitas rumah
Fasilitas rumah yang mendukung akan membantu
dalam kegiatan belajar, tetapi fasilitas rumah yang terlalu
memanjakan akan membuat peserta didik menjadi
ketergantungan dan menjadi malas. Orang tua harus bijak
dalam menfasilitasi peserta didik.
b) Fasilitas belajar
Fasilitas belajar yang didapat oleh peserta didik akan
berpengaruh terhadap proses belajar, karena fasilitas
belajar yang memadai akan membantu peserta didik dalam
kegiatan belajar, sedangkan fasilitas belajar yang kurang
memadai akan menghambat aktifitas belajar yang akan
berdampak pada prestasi belajar.
c) Iklim
Iklim mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik.
Apabila iklimnya mendukung untuk melakukan kegiatan
belajar peserta didik akan lebih nyaman dalam belajar.
Tetapi kalau iklimnya buruk kegiatan belajar peserta didik
B. Pembelajaran IPA
. Pengertian Mata Pelajaran IPA
Mata pelajaran IPA merupakan pelajaran yang mencari tahu
tentang alam secara sistematis, untuk menguasai pengetahuan,
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki
sikap ilmiah sehingga peserta didik mampu menguasai diri sendiri
serta alam yang ada disekitarnya (Departemen Agama RI, : ). Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari, dalam proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah
(Permendiknas, : ). . Fungsi mata pelajaran IPA
a. Memberikan berbagai pengetahuan tentang berbagai jenis dan
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan ketrampilan proses.
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan
yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari.
e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan
pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
. Tujuan Pembelajaran IPA
Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di sekolah
dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum
dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi dan
fisika. Adapun tujuan pembelajaran sains di SD dalam Badan Nasional
Standar Pendidikan (Susanto, : ). Ada beberapa tujuan pembelajaran IPA menurut Departemen Agama RI ( : ) adalah: a. Memahami konsep-konsep IPA dan ketertarikannya dengan
kehidupan sehari-hari.
b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,
c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda
serta kejadian dilingkungan sekitar.
d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
jawab, bekerjasama dan mandiri.
e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
Ruang lingkup mata pelajaran IPA menurut Departemen
Agama RI ( : ) meliputi dua aspek:
a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan
masalah, sikap dan nilai ilmiah.
b. Pemahaman konsep dan penerapannya yang mencakup:
) Mahkluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,
) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi tata surya dan
benda-benda langit.
) Pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat
merupakan penerapan konsep pengetahuanalam dan saling
keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat
melalui pembuatan suatu teknologi sederhana termasuk
merancang dan membuat.
. Standar kompetensi Bahan Kajian Pengetahuan Alam
Standar kompetensi Bahan Kajian Pengetahuan Alam meliputi:
a. Kerja Ilmiah
) Penyelidikan/penelitian
Peserta didik menggali pengetahuan yang berkaitan
dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis
untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan
menafsirkan data, mengkomunikasikan kesimpulan, serta
) Mengembangkan kreatifitas dan pemecahan masalah
Peserta didik mampu berkreatifitas dan memecahkan
masalah serta membuat keputusan dengan menggunakan
metode ilmiah.
) Sikap dan nilai ilmiah
Peserta didik mengembangkan sikap ingin tahu, tidak
percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka
pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan
karya ilmiah, peduli terhadap mahkluk hidup dan lingkungan,
tekun dan teliti.
b. Pemahaman konsep dan penerapannya
) Mahkluk hidup dan proses kehidupan
) Materi dan sifatnya
) Energi dan perubahannya
) Dunia dan alam semesta
) Pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat
(Departemen Agama RI, : ). . Standar Kompetensi IPA Kelas IV
. Kompetensi Dasar IPA Kelas IV
a. Mengidentifikasi jenis makanan hewan.
b. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanan.
C. Klasifikasi Hewan sesuai Jenis Makanan
. Jenis makanan hewan
Sumber makanan hewan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
sumber makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
Makanan yang bersumber dari tumbuhan berupa daun, batang ,
buah, biji-bijian dan akar (umbi-umbian). Sedangkan makanan yang
bersumber dari hewan berupa daging, ikan, tulang, dan serangga.
a. Makanan hewan yang bersumber dari tumbuhan
) Daun
Bagian tumbuhan yang umum dijadikan makanan bagi
tumbuhan adalah daun. Hewan yang makanan utamanya daun
misalnya ulat, selain ulat hewan lain misalnya kambing,
jerapah, zebra dan kelinci.
) Batang
Batang tumbuhan yang sering untuk makanan hewan terutama
makan batangnya adalah bambu. Panda sangat menyukai batang
bambu muda.
) Buah
Hewan yang memakan buah misalnya monyet.
) Umbi
Umbi-umbian seperti wortel menjadi salah satu makanan
hewan kelinci.
) Biji
Biji merupakan bagian tumbuhan yang paling disukai oleh
berbakai jenis hewan, terutama jenis burung. Biji padi dan
jagung merupakan makanan utama bagi burung pipit.
b. Makanan hewan yang bersumber dari hewan
Beberapa hewan merupakan sumber makanan bagi hewan lain.
Hewan yang lebih kecil biasanya menjadi mangsa bagi hewan
yang lebih besar. Misalnya nyamuk menjadi makanan bagi cecak.
Tikus menjadi makanan bagi kucing.
Gambar
Tumbuhan merupakan sumber
makanan utama bagi hewan
Hewan yang bertubuh besar juga bisa menjadi makanan
bagi hewan lain. Misalnya kelinci menjadi makanan burung elang,
bahkan hewan besar seperti jerapah, kijang dan kerbau yang
hidupnya dihutan bisa menjadi mangsa bagi harimau dan singa.
. Klasifikasi hewan sesuai jenis makanan
Hewan berdasarkan jenis makanannya dapat digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu hewan pemakan tumbuhan, hewan
pemakan daging, dan hewan pemakan segalanya (tumbuhan dan
daging).
a. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora)
Hewan yang digolongkan herbivora adalah hewan yang
makanannya berupa tumbuhan (rumput, daun-daunan, biji-bijian,
dan buah-buahan). Contoh hewan yang tergolong herbivora,
misalnya sapi, kerbau, kambing, kuda rusa, dan domba, selain
hewan-hewan tersebut ada pula jenis burung yang tergolong
herbivora, misalnya merpati, tekukur, dan burung gereja. Burung
beo dan jalak pemankan buah-buahan.
Gambar
Kambing merupakan hewan
herbivora karena memakan
Herbivora mempunyai gigi geraham dan gigi seri. Gigi
geraham untuk mengunyah makanan, sedangkan gigi seri dan
taring untuk memotong makanan (Andri dkk, : ). b. Hewan pemakan daging (karnivora)
Hewan yang digolongkan karnivora adalah hewan yang
makanannya berupa daging dan hewan lain. Misalnya anjing dan
kucing. Anjing memakan daging dan tulang. Kucing memangsa
tikus, ikan, dan daging ayam. Harimau dan serigala memangsa
hewan lainnya yang hidup dihutan belantara. Ciri-ciri hewan
karnivora adalah:
) Memiliki kuku yang panjang dan runcing.
) Memiliki indra penglihatan, penciuman, dan pendengaran yang
baik.
) Memiliki racun (bisa) dan gigi taring yang kuat seperti ular
(Andri dkk, : ).
Hewan karnivora berkaki empat memiliki geraham khusus
yang digunakan untuk mengunyah daging, mengerat serta
menghancurkan makanan. Gigi serinya kecil-kecil dan tajam
fungsinya untuk menggigit dan memotong makanan. Gigi
taringnya panjang, besar dan runcing fungsinya untuk mengoyak
Hewan karnivora sejenis burung yang memiliki kuku yang
kuat dan tajam. Bentuk paruhnya disesuaikan dengan
kegunaannya, yaitu agar mudah mencabik-cabik mangsanya.
Mangsanya terdapat diudara, air dan darat. Contohnya burug
elang, rajawali, alap-alap dan burung hantu.
Hewan karnivora ada yang suka makan daging busuk da nada
juga yang tidak makan daging segar. Hewan ini disebut hewan
pemakan bangkai (detritivora). Contohnya buaya dan burung nasar
atau burung kondor. Ada juga hewan pemakan serangga, misalnya
trenggiling, cecak, tokek, burung kiwi dan pelatuk. Hewan ini
disebut hewan insektivora.
c. Hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivora)
Hewan pemakan daging dan tumbuhan disebut omnivora,
contohnya beruang, ayam, tikus, kera, burung kutilang, kalkun, Gambar
Harimau termasuk hewan karnivora
(Wahyono, : )
Gambar
burung onta. Omnivora jenis ikan contohnya ikan lele, mujair,
tawas, dan kakap, manusia juga termasuk omnivora.
Hewan omnivora tidak memiliki ciri-ciri khusus yang
menunjang untuk jenis makanannya. Bentuk gigi omnivore
merupakan gabungan dari bentuk gigi herbivora dan karnivora.
Gigi geraham karnivora untuk melumat, gigi seri untuk memotong
dan gigi taringnya untuk mengerat makanan (Andri dkk, : ).
D. Model Make a Match
. Pengertian Model
Mills berpendapat bahwa “model” merupakan bentuk
interprestasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh
dari beberapa system (Suprijono, : ). Model pembelajaran menurut Suprijono ( : - ) merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori
belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi
kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional yang dijadikan
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.
Menurut Arends (Suprijono, : ) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
. Pengertian Model Make a Match
Model Make a Match adalah model pembelajaran yang
dimulai dengan peserta didik mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan, penerapan model ini dimulai dengan peserta didik
disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal
sebelum batas waktunya, peserta didik yang dapat mencocokkan
kartunya diberi poin (Rusman, : ).
. Langkah-langkah pembelajaran (Model Make a Match)
Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan model
Make a Match menurut Asmani ( : ) diantaranya adalah:
a. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep atau topik,
yang cocok untuk sesi riview. Sebagai kartu berisi soal dan bagian
lainnya berisi jawaban.
b. Setiap peserta didik mendapatkan satu buah kartu yang berisi
jawaban ataupun soal.
c. Setiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang
dipegangnya.
d. Setiap peserta didik mencari pasangan yang cocok dengan dengan
e. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartu sebelum batas
waktu akan diberi poin.
f. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik
mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian
seterusnya.
g. Peserta didik diminta untuk mencatat hasil yang sudah didapat.
h. Guru bersama peserta didik mencocokan hasil kesimpulan yang
telah dibuat oleh peserta didik.
. Kelebihan Model Make a Match
Ada beberapa kelebihan dalam pembelajaran menggunakan
model Make a Match menurut Suprijono ( : ) adalah:
a. Melatih peserta didik untuk melakukan diskusi.
b. Meningkatkan kreativitas peserta didik dan kecepatan peserta
didik dalam berfikir.
c. Meningkatkan kekompakan antar peserta didik.
d. Menghindari kejenuhan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran.
e. Menjadikan peserta didik menjadi aktif.
f. Peserta didik menjadi senang dalam pembelajaran karena
. Kelemahan Model Make a Match
Setiap model pembelajran tentunya ada kelebihan dan
kelemahan. Menurut Huda ( : ) dalam pembelajaran menggunakan model Make a Match ada beberapa kelemahannya,
diantaranya adalah:
a. Strategi harus dipersiapkan dengan baik, agar waktu tidak habis
terbuang.
b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak peserta didik yang
akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
c. Jika guru tidak mengarahkan peserta didik dengan baik, akan
banyak peserta didik yang kurang memperhatikan dalam mencari
pasangannya.
d. Guru harus berhati-hati dalam memberikan hukuman bagi
peserta didik yang tidak mendapat pasangan, agar peserta didik
tidak malu.
e. Menggunakan metode Make a Match terus menerus akan
menimbulkan kebosanan.
E. Kaitan Pembelajaran IPA menggunakan Model Make a Match pada
Materi Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan
Model pembelajaran Make a Match mempunyai keunggulan
mengikuti pembelajaran dan meningkatkan kreatifitas peserta didik.
Sehingga apabila dikaitkan dengan materi klasifikasi hewan sesuai jenis
makan maka peserta didik akan lebih tertarik dengan pembelajaran dan
mudah dalam memahami materi serta meningkatkan prestasi belajar
peserta didik. Disinilah model Make a Match mampu memberi peran
dalam pembelajaran IPA, karena memberikan pembelajaran yang
sederhana dan menyenangkan namun juga melatih peserta didik dalam
berkonsentrasi dan meningkatkan kekompakan antar peserta didik.
Mata pelajaran IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan
merupakan materi pembelajaran yang kongkrit dan ada disekitar
lingkungan peserta didik. Dengan memahami materi klasifikasi hewan
sesuai jenis makan peserta didik dapat mengimpliaksikannya dilingkungan
tempat tinggal. Sehingga dalam pembelajaran dibutuhkan model
pembelajaran yang menarik agar menarik perhatian peserta didik dalam
belajar dan peserta didik menjadi lebih mudah memahami materi.
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan mempermudah guru
dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Salah satu model yang
bisa digunakan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan model
BAB III
PELAKSANAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Darussalam Sumowono Semarang
. Sejarah dan Letak Geografis
MI Darussalam Sumowono terletak dikelurahan Sumowono
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, Tepatnya dilereng gunung
Ungaran ditepi jalan raya antara Kecamatan Limbangan Kabupaten
Kendal dengan Kecamatan Bandungan. Bangunan sekolah dibangun
diatas tanah seluas dengan luas bangunan kurang lebih . Sekolah mulai dibangun pada tahun atas swadaya masyarakat dan mulai ditempati pada tahun .
MI Darussalam Sumowono didirikan dengan surat pengesahan
Perguruan Agama Perwakilan Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah
No. K/ /IV/ tanggal Januari dengan nama MI SUmowono sebagai perguruan swasta dengan nomor induk . Selanjutnya melalui piagam jenjang akreditasi diakui tanggal Juni , MI sumowono berubah menjadi nama MI Darussalam dibawah Yayasan Pendidikan
Islam Darussalam (YPID) Sumowono pimpinan KH. Bachrudin sampai
. Visi MI Darussalam Sumowono
. Visi dan Misi
Menciptakan anak didik yang berilmu dan berakhlaqul karimah
menurut syariat islam.
. Indikator Visi Madrasah
a. Memacu peserta didik menuju prestasi dengan indikator
) Pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efisien,
dan menyenangkan)
) Kurikulum KTSP dan belajar tuntas
) Program Plus: Bahasa Inggris dan Tahfidzul Quran (Hafalan
Alquran)
) Melaksanakan program pilihan (olahraga dan SBK)
. Berahklaqul Karimah
) Membiasakan menegur dengan ucapan salam
) Membiasakan berjabat tangan apabila sedang bertemu
) Penerapan ibadah wajib dan sunnah (solat dzuhur berjamaah di
Masjid Darussalam dan solat Dhuha.
. Misi MI Darussalam Sumowono
a. Misi
) Mewujudkan dan menigkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
) Menumbuhkan pengahayatan dan pengamalan ajaran agama islam
dan nilai-nilai budaya sebagai sumber kearifan dalam berfikir dan
bertindak.
b. Misi Diperoleh Melalui
) Melaksanakan pembelajaran PAKEM.
) Melaksanakan kurikulum KTSP dan belajar tuntas.
) Melaksanakan tes mata pelajaran realisasi belajar tuntas.
) Melaksanakan ekstrakulikuler pramuka, tahfidzul quran, computer,
drumband, dna rebana.
) Pemanfaatan jam untuk hafalan asmaul husna.
) Melaksanakan program unggulan tahdziful quran.
) Melaksanakan rintisan program pilihan.
- SBK : lukis hadrah (tari islam), puisi, Drum Band, rebana
- Olahraga : Sepak bola
) Menyelenggarakan acara pentas seni pada acara-acaera khusus.
. Deskripsi Program - Tahun Mendatang
Berawal dari motto maka MI Darussalam dalam jangka waktu
tertentu berkeinginan mewujudkan:
a. Madrasah dipercaya, menjadi idola masyarakat karena prestasi yang
b. Unggul dalam segala bidang, mampu bersaing dengan sekolah-sekolah
baik negeri maupun swasta.
c. Pribadi yang berakhlaqul karimah menurut Syariat islam, mutu yang
dapat dibanggakan.
d. Model pembelajaran, mudah dipahami berorientasi pada kurikulum
yang berlaku.
. Tenaga Pendidik dan Staf
Tabel Nama Tenaga dan Staf
MI Darussalam Sumowono
No. Nama Jabatan
. Dra. Ida Maulina Kepala sekolah
. Ahmad Fauzan, S.Pd.I Guru kelas VI
. Budiyo Basuki, S.Pd. I Guru kelas V
. Ibnu Syafi’il, S Ag Guru kelas IV
. Zamroni, S.Pd.I Guru kelas III
. Siti Aisah, S.Pd.I Guru kelas II
. Sri Aminah, S.Pd.I Guru kelas I
. Imam Taufik, S.Pd.I Guru Penjas
. Khafidhoh, s.Pd.I Guru Mapel
. Keadaan Peserta Didik
Tabel Keadaan Peserta Didik MI Darussalam Sumowono
No. Kelas Peserta Didik Jumlah
Laki-laki Perempuan
. I
. II
. III
. IV
. V
. VI
Jumlah
. Subyek Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah peserta didik kelas IV MI Darussalam
Tabel Nama Peserta Didik Kelas IV MI Darussalam
Sumowono
No. Nama Peserta Didik Jenis Kelamin
. Alfa Riya Nada Zuhroh P
Karakteristik peserta didik sebagai subjek penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut:.
a. Kemampuan peserta didik rata-rata sedang.
b. Peserta didik sebagian besar aktif didalam kelas
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus yang terdiri dari observasi yang dilaksanakan pada siklus pertama pada hari senin agustus
.
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal Agustus . Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu
peneliti menyiapkan RPP dan membuat media yang akan digunakan
dalam pembelajaran. Dalam penelitian peneliti menggunakan model
pembelajaran Make A Match.
Adapun tahap perencanaanya meliputi:
) Merencanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
Make a Match pada mata pelajaran klasifikasi hewan sesuai jenis
makanan pada kelas IV MI Darussalam Sumowono.
) Menentukan pelaksanaan siklus yang dilakukan pada hari senin
) Menyiapkan materi yang akan diajarkan.
) Membuat RPP dan media dalam kegiatan pembelajaran.
) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku
peserta didik selama proses pembelajaran.
b) Soal tes
Digunakan pada proses refleksi untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik dan hasil pembelajaran setelah
selesai kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
) Pra Pembelajaran
a) Guru mengkondisikan peserta didik untuk tenang dan
memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung.
b) Menyiapkan RPP.
c) Menyiapkan lembar tes formatif.
) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada para
peserta didik.
b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian tempat duduk, berpakaian, dan
posisi tempat duduk.