• Tidak ada hasil yang ditemukan

Action manual for improving safety and health in small construction sites

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Action manual for improving safety and health in small construction sites"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

Names to be removed

from front page

Please note, that all illustrations

marked (*) are still under revision.

(2)
(3)

Bangunan merupakan salah satu sektor industri yang terbesar di Asia. Sektor ini terdiri dari usaha kecil dan menengah (UKM) dan dianggap sebagai sektor ekonomi utama dalam mempekerjakan tenaga kerja yang besar, namun industri bangunan juga memiliki tingkat kecelakaan fatal serta non– fatal yang tinggi di tempat kerja. Seperti banyaknya pekerja bangunan memiliki latar belakang pedesaan dan tidak memiliki pengalaman disektor ini, mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melindungi diri di tempat kerja. Akibatnya, tingkat kematian pekerja bangunan secara signifikan lebih tinggi daripada di sebagian besar industri lainnya. Penyebab paling umum dari cedera fatal yang dilaporkan adalah"jatuh dari ketinggian", sedangkan penanganan, mengangkat atau membawa, menyebabkan proporsi terbesar pada cedera non - fatal.

Dalam Konvensi Keselamatan dan Keamanan Bangunan, 1988 (No. 167) dan Rekomendasi yang menyertainya, 1988 (No. 175) memberikan kerangka kerja global untuk keselamatan dan keamanan di sektor bangunan yang bertujuan untuk mengurangi timbulnya kecelakaan, cedera dan sakit. Aturan kerja ILO tentang Keselamatan d a n K e a m a n a n d a l a m B a n g u n a n 1 9 9 2 menawarkan panduan praktis untuk pemerintah, pembangun, pengusaha, kontraktor, pengawas, pekerja dan mitra lainnya tentang bagaimana mengelola keselamatan dan keamanan di sektor bangunan dan untuk meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja. Penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek yang diabadikan dalam standar ini merupakan kontribusi penting untuk mencapai pekerjaan yang layak dalam industri bangunan .

Untuk mendukung upaya UKM dalam mengatasi masalah keselamatan dan keamanan, metodologi pelatihan – yang dibuat oleh ILO" Produktivitas Tinggi dan tempat yang lebih baik untuk bekerja" menawarkan pendekatan sistematis untuk p e r b a i k a n s i m u l t a n k o n d i s i k e r j a d a n produktivitas di tempat kerja. Pendekatan ini dirancang untuk mendorong dan membantu UKM dalam mengambil langkah-langkah sederhana dan kadang perlu, dengan murah, untuk mengurangi risiko kecelakaan atau penyakit, pada saat yang sama meningkatkan produktivitas atau daya saing. Selama bertahun-tahun, pendekatan telah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus dari berbagai sektor. Dengan dukungan dari Program Kemitraan ILO / Korea, paket pelatihan Peningkatan Kerja untuk bangunan skala Kecil (WISCON) pertama kali dikembangkan di Thailand. Kemudian, negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia dan Vietnam juga aktif menerapkan pendekatan dan pelatihan WISCON . V e r s i t e r k i n i d a r i m a n u a l W I S C O N dikembangkan berdasarkan pengalaman dari kegiatan pelatihan WISCON di banyak negara di Asia. Panduan ini menyediakan cara menerapkan titik-titik pemeriksaan untuk mengidentifikasi solusi praktis di lokasi bangunan skala kecil dengan mudah. Diharapkan bahwa semua yang terlibat dalam pembangunan (pengusaha, pekerja) akan dapat menggunakan titik pemeriksaan tersebut dan mengambil langkah-langkah efektif untuk pencegahan cedera di tempat kerja .

Saya berharap bahwa manual ini akan mempromosikan kolaborasi antara semua mitra yang hadir atau terlibat dalam mengelola areal bangunan skala kecil dan menengah untuk memastikan dan mempromosikan, melalui tindakan bersama, keselamatan dan keamanan dan produktivitas yang lebih tinggi .

(4)

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para ahli dan rekan, yang telah membuat, meninjau dan menyelesaikan manual ini.

Panduan ini disusun oleh Dr Ton That Khai, OSH Konsultan, Can Tho, Vietnam (mantan spesialis ILO OSH, Bangkok); Dr Tsuyoshi Kawakami, Sr OSH Spesialis, ILO HQ, Jenewa, Mr Yothin Tandhanskul, Quality Safety Officer Trainer, Ministry of Labour, Thailand (former Occupational Safety and Health Specialist, Ministry of Public Health) and Dr Kazutaka Kogi, Research Adviser, Institute for Science of Labour, Japan berdasarkan pengalaman yang kaya di Asia.

Naskah panduan ini secara kritis ditinjau oleh rekan-rekan eksternal, dan kontribusi mereka sangat dihargai. Dalam hubungan ini, kami secara khusus mengucapkan terima kasih kepada para ahli dari Korea Occupational Safety and Health Agency (KOSHA) dan Mr Luís Alves Dias, Ahli bangunan keselamatan dan keamanan, Portugal.

Selanjutnya, Mr Luís Alves Dias bekerjasama dengan Tim Dukungan Teknis ILO Decent Work (DWT-Bangkok) menambahkan titik-titik pemeriksaan baru, mengedit dan menyelesaikan manual ini.

[nama-nama] dari Buku kami Kamboja mengilustrasikan manual.

Ms Kay Newman yang melakukan proofreading teks, sedangkan manual dicetak di [perusahaan] Masukan-masukan pada draf naskah oleh spesialis keselamatan dan keamanan kerja di ILO HQ dan kantor cabang di seluruh proses diakui dengan penghargaan.

Akhirnya, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Program Kemitraan ILO / Korea untuk kontribusi keuangan terhadap pengembangan dan pencetakan manual ini. Yoshiteru Uramoto

Direktur Regional, Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik

(5)

Panduan WISCON ini dirancang untuk membantu semua orang yang terlibat dalam areal bangunan skala kecil (terutama, pengusaha dan pekerja), untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk memperbaiki kondisi kerja dan, bila diperlukan, untuk mengambil tindakan segera untuk mencegah cedera di tempat kerja .

Pengusaha memiliki kewajiban untuk menjamin keselamatan dan keamanan di lokasi bangunan, untuk melaksanakan semua langkah yang diperlukan untuk menghindari atau mengurangi risiko keselamatan dan keamanan dan untuk menginformasikan para pekerja tentang risiko-risiko yang mungkin mereka alami. Pekerja, di sisi lain, memiliki tugas untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan pengusaha untuk memastikan kondisi kerja yang aman, untuk mengikuti prosedur keselamatan dan keamanan dan untuk menggunakan langkah-langkah protektif. Pekerjaan bangunan harus diatur, dilaksanakan dan dimonitor untuk memenuhi, minimal, langkah-langkah keselamatan dan keamanan di tempat kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta standar teknis yang berlaku untuk negara dan lokasi bangunan .

Manual ini juga dapat berguna bagi pemilik bangunan, perancang dan perencana, pembangun, kontraktor, pekerja mandiri, supervisor dan lain-lain dengan tanggung jawab langsung untuk keselamatan dan keamanan di lokasi bangunan. Selain itu, pelatihan atau penyedia jasa, pengusaha dan organisasi pekerja, pemerintah, inspektorat dll mungkin menemukan petunjuk yang berguna untuk tujuan pelatihan .

Panduan ini mengikuti desain dan prinsip-prinsip partisipatif pelatihan pendekatan" Peningkatan Kerja Usaha Kecil ILO , Small Enterprises (WISE)”

(sebelumnya dikenal sebagai “Higher Productivity and a Better Place to Work”). Pendekatan ini menekankan prinsip-prinsip berikut

§  Dubangun berdassarkan praktik- praktik lokal; §  Fokus pada prestasi;

§  Menghubungkan kondisi kerja dengan tujuan manajemen lainnya;

§  Menggunakan learning by doing; §  Mendorong pertukaran pengalaman : §  Mempromosikan keterlibatan pekerja;

Panduan ini terdiri dari sebuah daftar tindakan dan 38 titik-titik pemeriksaan tersebar di 9 bab teknis, dengan fokus pada promosi kondisi kerja yang aman dan sehat di lokasi bangunan skala kecil. titik-titik pemeriksaan memberikan pedoman sederhana dan tips berguna dengan judul-judul: (1) Manfaat, (2) Cara meningkatkan, (3) Cara untuk mempromosikan kerjasama, (4) Beberapa petunjuk tambahan, dan (5) Poin yang perlu diingat. Masing-masing titik pemeriksaan m e n c a k u p b e b e r a p a i l u s t r a s i y a n g menggambarkan contoh-contoh sederhana, baik dan telah diterapkan secara luas di lokasi bangunan skala kecil .

Untuk penggunaan praktis panduan WISCON ini pada tindakan dan langkah-langkah perlindungan dilokasi bangunan, pengguna diharapkan untuk : 1.  Menyesuaikan diri terhadap hukum, peraturan

dan standar keselamatan dan keamanan di tempat kerja dilokasi bangunan - ini akan menjadi standar minimum untuk mengikuti; 2.  Membaca secara menyeluruh manual ini dan

mendiskusikan dengan orang lain yang bekerja di lokasi bangunan untuk memahami dengan jelas isi dari setiap titik pemeriksaan dan untuk memeriksa kepatuhan mereka dengan hukum nasional dan

(6)

3. Perhatikan daftar dan berjalan di sekitar lokasi pembangunan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada berdasarkan pengetahuan dan pengalaman praktis. Hargai kekuatan dan tentukan tindakan perbaikan untuk kelemahan yang ditemukan. Sikap ini membantu untuk mempromosikan berpikir positif dan konstruktif.

4. Diskusikan temuan dan saran untuk tindakan dalam kelompok kerja pengusaha dan pekerja (atau perwakilan pekerja) dan menyiapkan prioritas daftar tindakan untuk perbaikan (action plan). Berdasarkan daftar dan titik-titik pemeriksaan WISCON, jelaskan perbaikan praktis untuk diimplementasikan dengan cara yang jelas dan sederhana mungkin. Jika diperlukan, melampirkan skema desain rencana tindakan yang sederhana dan / atau catatan untuk tujuan klarifikasi. Ingat bahwa langkah-langkah kolektif harus mengambil prioritas di atas langkah-langkah individu (misalnya penggunaan sabuk pengaman) .

5. Perhatikan tindakan prioritas yang harus segera dilaksanakan. Mengatur kerangka waktu untuk semua tindakan perbaikan dan menunjuk orang yang bertanggung jawab .

6. Mencapai kesepakatan dan memastikan komitmen untuk perbaikan terus-menerus dalam kelompok kerja. Komitmen bukanlah penegakan atau tekanan,

(bersama dengan hukum, peraturan dan standar yang berlaku) dalam dokumen tender, kontrak dan / atau subkontrak dan memantau pelaksanaan langkah-langkah keselamatan dan keamanan .

Ketika panduan WISCON digunakan untuk tujuan pelatihan,

“WISE+, Work Improvement in

Small Enterprises, Trainers’ manual”

dapat memberikan petunjuk yang berguna tentang bagaimana mengatur dan melaksanakan pelatihan dengan menggunakan metode pelatihan (lihat halaman xx untuk referensi) .

Kami berharap bahwa panduan WISCON ini akan berguna untuk semua orang yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di lokasi bangunan skala kecil, melalui peningkatan keselamatan, kesehatan dan kondisi kerja dari semua pekerja bangunan, sementara pada saat yang sama bermanfaat bagi produktivitas . Umpan balik pada pengalaman menggunakan alat ini berguna bagi ILO untuk memperbarui dan memperbaiki panduan WISCON ini. Anda dapat menghubungi kami melalui Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik bangkok@ilo.org

(7)

WISCON

(Peningkatan Kerja untuk Lokasi Bangunan Skala Kecil)

Daftar tindakan untuk pengusaha dan pekerja di

lokasi bangunan skala kecil

Bagaimana cara menggunakan daftar

1. Tentukan area kerja yang akan didaftarkan.

2. Luangkan waktu beberapa menit berjalan di sekitar area kerja 3. Untuk setiap tindakan, pilih YA atau TIDAK.

•  Jika tindakan telah diterapkan atau tidak diperlukan, tandai

TIDAK.

•  Jika Anda mengusulkan tindakan, tandai YA.

4. Untuk tindakan darurat, tandai PRIORITAS. 5. Masukan saran Anda di bawah KETERANGAN.

(8)

(9)

I. Perencanaan dan tata letak lokasi bangunan

1. Mempersiapkan dan

memperbaharui secara berkala rencana keselamatan dan kesehatan

2. Mengatur tata letak area agar dapat bekerja secara efisien dan aman (*)

3. Kosongkan dan tandai lorong transportasi dan tempat berjalan

4. Sediakan pintu dan rute evakuasi yang tidak terhalang untuk keadaan darurat

II. Bekerja di ketinggian 5. Bangun pagar pengaman

untuk melindungi bagian tepi dan yang terbuka di lokasi bangunan

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(10)

7. Amankan perancah ke gedung agar cukup untuk mencegah runtuhnya perancah.

.

8. Lengkapi perancah dengan pelat pijakan dan pagar yang

aman.

6. Bangun dan bongkar perancah dengan cara yang aman

9. Pastikan tangga aman walaupun hanya digunakan untuk waktu yang singkat

10. Bila diperlukan, pasang jaring pengaman untuk

melengkapi sistem perlindungan dari jatuh

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(11)

III. Penggunaan mesin dan listrik yang aman

12. Pasang penjaga yang tepat

untuk mencegah kontak dengan bagian yang bergerak dari mesin yang berbahaya (*)

13. Pasang label yang mudah dibaca dan tanda-tanda yang ditulis dalam bahasa dapat dipahami pada tempatnya (*)

14. Periksa kondisi

keamanan pengungkit, derek, dan mesin lainnya setiap hari sebelum digunakan.

11. Bila diperlukan, gunakan sabuk pengaman untuk mengurangi efek jatuh dan melengkapi sistem perlindungan dari terjatuh

15. Pastikan sambungan kabel aman untuk memasok listrik ke mesin, peralatan dan lampu. (*)

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(12)

16. Gunakan gerobak dan kontainer ketika membawa bahan-bahan berat

17. Gunakan katrol atau alat mekanis lainnya untuk

memindahkan atau mengangkat bahan dan peralatan berat (*)

18. Sediakan tempat yang tepat untuk menyimpan peralatan dan bahan

19. Sesuaikan tinggi pekerjaan sejajar dengan tinggi sikut setiap pekerja (*)

V. Postur Bekerja

20. Tempatkan alat dan bahan yang sering digunakan agar mudah dijangkau pekerja. (*)

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(13)

VI. Fisik lingkungan

21. Batasi semua bobot yang ditangani secara manual oleh seorang pekerja max. 25 kg(*)

22. Pastikan bahwa semua pekerja memiliki pencahayaan yang cukup untuk bekerja(*)

23. Lindungi pekerja dari panas dan dingin. (*)

24. Pastikan kerja yang aman pada hari-hari hujan dan pada malam hari(*)

25. Pastikan bahwa semua sumber kebisingan, getaran dan debu tertutup atau terisolasi. (*)

✖ ✔

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(14)

VII. Fasilitas Kesejahteraan

26. Simpan semua kontainer bahan kimia berbahaya di daerah yang ditentukan dan dikunci. (*)

27. Sediakan alat pelindung diri bagi semua pekerja sesuai dengan kebutuhan mereka(*)

28. Sediakan air minum yang aman dan mudah diakses oleh semua pekerja. (*)

29. Sediakan toilet dan fasilitas mencuci yang bersih , secara terpisah untuk pria dan wanita dan dekat dengan area kerja. (*)

30. Sediakan tempat-tempat makan dan fasilitas

kesejahteraan pekerja lainnya. (*)

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(15)

VIII. Pengelolaan pekerjaan dan pelatihan 31. Sediakan fasilitas akomodasi yang nyaman (*)

32. Mempromosikan praktek kebersihan untuk mencegah penyakit menular(*)

34. Pastikan bahwa pekerja memiliki waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri. (*)

33. Pastikan tersedia fasilitas pertolongan pertama(*)

35. Mengatur tugas sehingga setiap pekerja dapat melakukan pekerjaan yang bervariasi dan menarik. (*)

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(16)

IX.  Prosedur kerja yang aman lainnya 36. Pastikan bahwa semua pekerja mendapatkan pelatihan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit. (*)

37. Bekerja secara aman pada penggalian parit. (*)

38. Pastikan pembongkaran terencana dan aman pada bangunan dan struktur. (*)

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ... Usulan tindakan?

o Tidak o Ya o Prioritas

Keterangan:………. ... ...

(17)

Bab I

Perencanaan Lokasi Bangunan dan Tata

Letak

(Titik Pemeriksaan 1-4)

(18)
(19)

Mempersiapkan dan memperbaharui secara berkala rencana keselamatan dan kesehatan (RKK)

MANFAAT

Kegiatan pembangunan mengikuti perencanaan. Semua orang yang terlibat di lokasi bangunan perlu mengetahui urutan, metode kerja dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan setiap kegiatan proyek. Hal ini penting untuk menjamin kualitas proyek dan untuk mengetahui kapan setiap aktivitas dimulai dan berakhir, serta total waktu untuk penyelesaian proyek .

Informasi ini, pada setiap kegiatan, juga sangat penting untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja. Hal ini memungkinkan untuk mengidentifikasi bahaya yang terlibat dalam melakukan setiap kegiatan dan tindakan pencegahan, yang juga harus direncanakan, secara paralel dengan perencanaan setiap proyek bangunan .

Rencana keselamatan dan kesehatan ini kemudian menjadi dokumen yang menyatukan semua informasi yang relevan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan, termasuk bahaya yang telah teridentifikasi dan tindakan pencegahan yang harus diimplementasikan untuk meminimalkan risiko yang ada bagi pekerja saat melakukan tugas-tugas mereka .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Yakinkan bahwa RKK telah disiapkan sebelum pembangunan dimulai .

2.  Sebelum memulai setiap kegiatan baru yang akan dilakukan sesuai dengan perencanaan, tinjau tindakan pencegahan digambarkan dalam RKK. Jika mereka tidak memadai dalam pandangan metode kerja, perbaharui dan terapkan langkah-langkah baru .

3.  Jelaskan secara rinci kepada semua pekerja yang terlibat dalam setiap kegiatan, tentang metode kerja, risiko yang terlibat dan l a n g k a h - l a n g k a h p r e v e n t i f u n t u k dilaksanakan .

Pekerja berpengalaman tahu bahaya dan sering kali mereka juga tahu banyak tindakan pencegahannya. Sebelum memulai setiap kegiatan, diskusikan dengan mereka setiap tindakan pencegahan yang digambarkan dalam RKK.

Ingatlah bahwa mereka yang terlibat sehari-hari melakukan tugas yang sama, berada dalam posisi terbaik untuk mengidentifikasi bahaya. Mereka juga memiliki ide-ide baik untuk langkah-langkah pencegahan .

P e n g u s a h a m e m i l i k i t u g a s u n t u k menginformasikan semua pekerja tentang risiko dan melaksanakan semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghilangkan atau meminimalkan risiko yang ada bagi para pekerja . Mereka juga memiliki tugas untuk menyediakan semua sarana perlindungan yang diperlukan para pekerja .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Saat menyusun RKK untuk lokasi bangunan tetap sesederhana mungkin dan membatasi isi untuk risiko-risiko yang berkaitan dengan lokasi bangunan yang bersangkutan.

2.  Banyak contoh langkah-langkah yang baik dalam manual WISCON ini dapat menjadi bagian dari RKK, tapi mungkin diperlukan adaptasi untuk setiap lokasi bangunan. 3.  Pelaksanaan langkah-langkah kolektif

(misalnya pagar) harus berdasarkan langkah-langkah prioritas di atas individu (misalnya penggunaan sabuk pengaman) .

4.  Di antara langkah-langkah kolektif, prioritas juga harus diberikan terhadap langkah-langkah menghindari risiko (misalnya pagar). Langkah-langkah yang membatasi dampak risiko (tetapi tidak menghindari) harus digunakan terutama sebagai langkah-langkah komplementer (misalnya jaring pengaman) .

POIN UNTUK DIINGAT

Sebuah RKK menyatukan semua informasi yang relevan tentang bahaya dan tindakan pencegahan, membuat pencegahan lebih mudah dan lebih efektif.

(20)

Gambar 1-1: Setiap lokasi bangunan harus memiliki rencana keselamatan dan kesehatan yang menyatukan semua informasi relevan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan, termasuk bahaya yang telah teridentifikasi dan tindakan pencegahannya. Isi dari panduan WISCON ini dapat membantu pada penyusunan rencana ini. (*)

Gambar 1-2: Sebelum memulai setiap aktivitas baru yang akan dilakukan sesuai dengan perencanaan, undang para pekerja untuk bersama-sama meninjau langkah-langkah pencegahan yang digambarkan dalam rencana keselamatan dan kesehatan. Jika tidak memadai dalam pandangan metode kerja, perbaharui dan terapkan langkah-langkah baru.

Safety

and

Health

Plan

Versi final dari sampul WISCON

akan mengganti

satu

ini

(21)

TITIK PEMERIKSAAN 2

Mengatur tata letak area agar dapat bekerja secara efisien dan aman

MANFAAT

Semua lokasi bangunan dari berbagai ukuran membutuhkan tata letak area terorganisasi dengan baik. Hal ini penting untuk meningkatkan produktivitas dan yang lebih penting lagi untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja.

Merancang tata letak area adalah tanggung jawab pengusaha dan bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas pekerja dan untuk menciptakan kondisi kerja yang baik untuk menarik dan mempertahankan para pekerja .

Unsur-unsur dan karakteristik yang diperlukan dalam tata letak area tergantung pada banyak faktor (misalnya jenis, ukuran dan lokasi). Unsur-unsur ini mungkin termasuk sejumlah fasilitas sementara operasional dan sosial, seperti misalnya : batas; ruang kantor, penyimpanan material dan alat, area untuk persiapan beton terkait bahan (rebar, bentuk, beton), pasokan listrik sementara, air bersih dan sanitasi; fasilitas kesejahteraan terkait (akomodasi, tempat makan, toilet, kamar mandi, ruang ganti, dll) .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Desain tata letak area sesuai dengan 3 langkah-langkah berikut : (i) identifikasi fasilitas sementara yang dibutuhkan, (ii) ukuran dan, jika memungkinkan, merancang masing-masing fasilitas tersebut, dan (iii) perencanaan lokasi fasilitas dalam batas-batas area, dengan mempertimbangkan pembatasan yang ada di area dan mengoptimalkan efisiensi area bekerja operasional .

2.  Patuh, atau bahkan melebihi, persyaratan minimum dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kondisi kerja, y a i t u y a n g m e n y a n g k u t f a s i l i t a s kesejahteraan .

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Undang pekerja untuk memberi nasihat tentang cara-cara untuk meningkatkan kondisi kerja di lokasi, terutama pada fasilitas kesejahteraan yang mereka gunakan sehari-hari. Kontribusi ini penting untuk diterapkan pada area sebenarnya dan / atau area-area baru di mana mereka akan bekerja di masa depan .

Memperhatikan dan melaksanakan nasihat mereka tentang cara-cara untuk meningkatkan tata letak area akan meningkatkan kepuasan pekerja. Ini akan berdampak positif pada kualitas kerja serta produktivitas .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Kurangi alur-alur internal pekerja, bahan dan peralatan yang terlihat di area untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan. Ini akan mengurangi waktu untuk menyelesaikan proyek dan juga biaya proyek. Ini bagus untuk semua (pengusaha dan pekerja) . 2.  Ketika tempat kerja yang terletak lebih dari

5-10 menit berjalan (horizontal atau vertikal), pertimbangkan fasilitas sanitasi yang memadai di dekat tempat kerja.

3.  Bila mungkin, pertimbangkan area parkir sesuai dengan transportasi yang biasa digunakan para pekerja sehari-hari dari/ke rumah mereka dan lokasi bangunan .

4.  Jaga semua fasilitas sementara dengan rapi dan bersih sepanjang waktu .

5.  Semua fasilitas sementara harus dihilangkan segera setelah mereka tidak digunakan atau pada akhir proyek bangunan. Area ini juga harus dibersihkan, tinggalkan dalam kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelumnya.

POIN UNTUK DIINGAT

Sebuah tata letak area terorganisasi dengan baik menyediakan kondisi kerja yang baik dan akibatnya meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja.

(22)

Gambar 2-1: Contoh tata letak dari sebuah area bangunan skala kecil (*)

Gambar 2-1: Contoh area untuk persiapan beton dan / atau mortar (di sebelah kiri) dan untuk persiapan rebar (di sebelah kanan) (*)

(23)

Kosongkan dan tandai lorong transportasi dan tempat berjalan

MANFAAT

Pekerja bangunan membutuhkan lorong transportasi dan berjalan yang kosong dan ditandai demi keselamatan mereka. Jika lorong-lorong ini tidak ditata dengan benar, pekerja harus menggunakan jalan lain untuk berjalan atau membawa bahan. Dalam kondisi seperti pekerja lebih terpapar bahaya kecelakaan. Selain itu, pekerja harus lebih hati-hati, mudah lelah dan perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan mereka .

Lorong-lorong transportasi dan berjalan harus tetap bersih tanpa hambatan (bahan dan peralatan), sehingga pekerja dapat berjalan dengan aman dan lancar saat memindahkan bahan ringan. Hal ini berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan produktif .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Berjalan-jalan di area bangunan dan tentukan dimana seharusnya lorong transportasi dan berjalan utama berada.

2.  Pertimbangkan alur kerja dan pilih lorong transportasi dan berjalan yang aman dan hemat waktu

3.  Tandai lorong transportasi dan berjalan teridentifikasi. Ada beberapa cara penandaan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada. 4.  Hilangkan benda-benda yang tidak perlu

pada di lorong-lorong.

5.  Berikan perhatian khusus untuk mengambil paku dan benda tajam lainnya. Karena dapat menyebabkan cedera kaki serius dan lain-lain bagi pekerja.

6.  Informasikan pekerja untuk tidak menaruh sesuatu pada lorong transportasi .

7.  Informasikan pekerja untuk menggunakan hanya lorong transportasi dan berjalan yang ditunjuk bukan yang lain .

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Kosongkan dan tandai lorong-lorong transportasi dan berjalan adalah dasar keselamatan pada setiap lokasi bangunan. Dan semua orang di tempat kerja dapat dan harus memberikan kontribusi untuk perbaikan. Berjalan di sekitar lokasi dan mencari ide bersama pekerja. Menetapkan seseorang untuk memindahkan item dan benda dari lorong transportasi, dan beri tahu manfaatnya kepada semua .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Membuat tim gabungan untuk memonitor dan memelihara lorong transportasi untuk keselamatan .

2.  Membahas dan menyepakati siapa yang harus membuat lorong transportasi dan berjalan yang aman dan memelihara mereka. Berikan pekerja yang ditugaskan cukup waktu untuk m e n a n d a i l o r o n g t r a n s p o r t a s i d a n memindahkan benda yang tidak perlu dari lorong transportasi.

3.  Mengubah lorong transportasi dan berjalan selama pekerjaan bangunan berlangsung sesuai dengan kebutuhan .

4.  Jaga agar permukaan lorong transportasi dan berjalan rata tanpa lubang-lubang. Jika Anda memindahkan bahan berbahaya, permukaan lorong transportasi yang tidak rata dapat menyebabkan kecelakaan .

5.  B e r i k a n p e n c a h a y a a n p a d a l o r o n g transportasi dan berjalan, jika berada di daerah tertutup atau waktu malam.

6.  Sediakan wadah sampah sehingga pekerja dapat membuang benda yang tidak perlu dan menjaga lorong tetap bersih dan aman . 7.  Wadah harus ditempatkan dekat lorong

transportasi untuk memudahkan penggunaan pekerja .

8.  Siapkan dan beri label wadah terpisah untuk bahan yang digunakan kembali atau didaur ulang dan bahan berbahaya (pecahan kaca, paku) .

POIN UNTUK DIINGAT

Lorong transportasi dan berjalanyang jelas dan ditandai membuat pekerjaan di lokasi bangunan lebih aman, lebih mudah dan lebih efisien.

(24)

Gambar 3-1: Pastikan lorong transportasi dan berjalan bersih dan aman di lokasi bangunan. Ada berbagai cara untuk membuat lorong-lorong bersih dan ditandai.

Gambar 3-2: Cabut atau bengkokkan

paku-paku mencegah cedera kaki. Gambar 3-3 Tempatkan kontainer didekat lorong transportasi untuk mengumpulkan bahan-bahan yang tidak perlu.

(25)

Sediakan pintu dan rute evakuasi yang tidak terhalang untuk keadaan darurat

MANFAAT

Setiap lokasi bangunan membutuhkan rencana untuk pencegahan kebakaran dan evakuasi darurat yang praktis. Bangunan menggunakan banyak bahan yang mudah terbakar seperti kayu, bahan kimia, dan minyak dalam ruang yang sempit, dan mudah terbakar. Api dapat menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah kerja.

Apabila pengelola dan pekerja paham dengan rute evakuasi, evakuasi dalam keadaan darurat akan berjalan lebih cepat dan lebih aman . Hal ini akan menyelamatkan nyawa banyak pekerja di lokasi bangunan .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Siapkan pintu-pintu keluar bebas halangan yang cukup di setiap area kerja. Hilangkan semua benda memblokir pintu keluar . 2.  Secara teratur periksa agar pintu evakuasi

tak terhalangi. Jangan mengunci pintu evakuasi .

3.  Pastikan bahwa semua pekerja bangunan di tempat kerja mengetahui pintu evakuasi bebas halangan terdekat .

4.  Harus ada tanda-tanda dan indikasi untuk menunjukkan rute evakuasi dan pintu keluar darurat yang jelas .

5.  Sediakan alat pemadam kebakaran dalam jumlah yang cukup di masing-masing wilayah kerja. Dan, harus berada dalam jangkauan semua pekerja bangunan, semua orang harus tahu bagaimana menggunakannya .

6.  Semua pekerja bangunan harus memiliki pelatihan evakuasi dan menggunakan alat pemadam kebakaran. Latihan evakuasi harus direncanakan dan dilaksanakan .

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Pengusaha dan pekerja harus bersama-sama memeriksa dan mengamankan rute evakuasi dan pemadam kebakaran. Rencanakan dan laksanakan latihan evakuasi kebakaran dengan semua pekerja. Rencanakan dan laksanakan latihan evakuasi bersama dengan kontraktor lain di lokasi. Carilah saran dan kerjasama dari stasiun pemadam kebakaran lokal untuk keberhasilan pelaksanaan .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Setiap area kerja harus jelas menunjukkan setidaknya dua pintu keluar bebas halangan untuk evakuasi darurat. Jika tempat kerja berada di lantai dua atau lebih tinggi, di samping jalur transportasi rutin, sediakan jalan keluar tambahan. Sebagai contoh, tangga darurat, dll.

2.  Tentukan daerah terbuka di lokasi bangunan atau di sekitarnya sebagai titik pertemuan dan menginstruksikan setiap orang untuk melanjutkan ke daerah ini selama evakuasi . 3.  Periksa tanggal kadaluwarsa alat pemadam

kebakaran secara teratur dan jika telah kadaluwarsa, segera ganti alat pemadam kebakaran dengan yang baru .

4.  Semua petunjuk tentang cara menggunakan alat pemadam kebakaran dan tanda-tanda untuk rute evakuasi harus ditulis dalam bahasa lokal dan juga, jika ini terjadi, dalam bahasa buruh migran yang tidak mengerti bahasa lokal .

POIN UNTUK DIINGAT

Rute dan pintu evakuasi bebas halangan dan ditandai dengan baik akan menyelamatkan nyawa pekerja bangunan dalam keadaan darurat.

(26)

Gambar 4-1. Sediakan pintu dan rute dengan jumlah yang cukup setidaknya dua pintu keluar bebas halangan untuk semua pekerja bangunan untuk mengevakuasi dalam keadaan darurat.

Gambar 4-2: Sediakan alat pemadam kebakaran dengan jumlah yang memadai yang mudah dijangkau dan pastikan bahwa semua pekerja di lokasi bangunan Anda paham bagaimana menggunakannya.

(27)

Bab II

Bekerja di ketinggian

(Titik Pemeriksaan 5-11)

(28)
(29)

Bangun pagar pengaman untuk melindungi bagian tepi dan yang terbuka di lokasi bangunan

MANFAAT

Pagar adalah salah satu langkah yang paling efektif untuk menghindari kecelakaan jatuh dari ketinggian di lokasi bangunan. Pagar dapat digunakan untuk melindungi tepi bangunan dan struktur lainnya, serta untuk melindungi celah dan galian yang dalam. Untuk celah/lubang ukuran kecil cara alternatif dan lebih murah adalah dengan menutupnya . Tepi-tepi dan celah-celah dapat berubah tempat sejalan dengan pekerjaan bangunan. Tepian dan celah tak terlindungi dapat menyebabkan kecelakaan serius pekerja jatuh dari ketinggian.

Tidak sulit untuk membuat pagar pembatas atau penutup dengan menggunakan bahan yang tersedia ditempat kerja. Dengan melakukan ini, pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Lihatlah di sekitar tempat kerja dan temukan tempat-tempat yang memiliki tepi atau celah yang tidak dilindungi. Cari juga pagar yang tidak memadai atau penutup yang perlu diperbaiki atau diganti dengan yang baru .

2.  Ambil tindakan untuk membangun pagar dimana diperlukan atau untuk menutupi celah. Tunjuk pekerja untuk membuat pagar atau penutup. Sediakan mereka dengan bahan-bahan yang diperlukan seperti potongan-potongan kayu atau logam yang memadai. Bahan-bahan ini harus tersedia di lokasi bangunan .

3.  Menginformasikan para pekerja ketika tepi dan celah berbahaya telah pagari dengan baik atau ditutupi .

Bekerja di setiap lokasi bangunan berubah-ubah selama pekerjaan berlangsung. Kerjasama dan komunikasi antara pekerja dan pengusaha sangat penting untuk mengetahui apabila tepian atau celah baru akan muncul. Beberapa kelompok sub - kontraktor melakukan pekerjaan yang berbeda di lokasi bangunan. Hanya beberapa dari mereka mengetahui keberadaan tepian dan celah dan pekerjaan selanjutnya. Jaga komunikasi yang baik dengan satu sama lain dan buat rencana bersama untuk melindungi tepian dan celah. BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Pastikan bahwa pagar dan penutup yang dirancang untuk mendukung, tanpa kegagalan, berdampak sebaliknya terhadap pekerja .

2.  Berikan prioritas bila memungkinkan untuk menggunakan bahan yang berbasis baja, khususnya pada pagar. Jika bahan berbasis kayu digunakan, mereka harus tidak dicat dengan cat kelam untuk menghindari kerusakan yang sulit untuk dideteksi .

3.  Mengatur pertemuan rutin dan mengajak pekerja melakukan pekerjaan yang berbeda untuk saling bertukar informasi tentang pagar dan celah.

4.  Undang pekerja berpengalaman untuk mendapatkan ide-ide tentang bagaimana membangun pagar, penutup dan langkah-langkah perlindungan yang diperlukan lainnya .

5.  Tentukan siapa yang harus menerapkan solusi yang disepakati. Manajer lokasi harus mengizinkan pekerja yang ditugaskan untuk implementasi .

6.  Dengarkan pengelola tentang rencana selanjutnya. Perlindungan terhadap tepian dan celah harus dipersiapkan sebelumnya . POIN UNTUK DIINGAT

Pagar dan penutup sederhana dapat mencegah pekerja dan orang lain dari kecelakaan serius.

(30)

Gambar 5-1: Instalasi pagar pengaman adalah langkah praktis untuk mencegah jatuh dari ketinggian kecelakaan.

Gambar 5-3: Bangun pagar pembatas atau penutup umtuk semua bukaan/celah

Gambar 5-2: Contoh pagar pembatas yang umum dan dimensinya(*)

(31)

TITIK PEMERIKSAAN 6

Bangun dan bongkar perancah dengan cara yang aman

MANFAAT

Mendirikan dan membongkar perancah adalah dua tugas yang berbahaya, jika tidak direncanakan dengan baik. Aktivitas ini banyak mengakibatkan kecelakaan di lokasi bangunan.

Sebelum memulai setiap pekerjaan ini, para pekerja harus diinstruksikan dengan urutan yang benar dalam mendirikan dan membongkar perancah dan alat pelindung diri yang mereka gunakan. Membongkar perancah harus dibuat dalam urutan terbalik dari saat mendirikan itu .

Prosedur keamanan yang merinci semua instruksi ini harus disiapkan oleh pengelola, berdasarkan desain dari perancah yang dibuat oleh seorang insinyur berkualitas, sesuai dengan hukum dan peraturan nasional .

Pekerja hanya dilatih mungkin terlibat dalam mendirikan dan membongkar perancah dan segala tindakan harus diambil untuk mencegah para pekerja lain untuk mendekati area dimana perancah sedang dibangun atau dibongkar .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Pastikan bahwa prosedur keamanan untuk mendirikan dan membongkar perancah telah disiapkan. Ikuti prosedur ini dan ketidaksepakatan apapun harus diselesaikan sebelum melanjutkan pekerjaan.

2.  Diakhir pendirian perancah, jelaskan kepada para pekerja yang akan menggunakan perancah, batas-batas yang paling penting, yaitu beban (bahan, peralatan) yang dapat naik ke perancah dan maksimum kecepatan angin dimana semua pekerja harus berhenti bekerja diatas perancah .

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Pekerja yang berpengalaman paham atas bahaya dalam mendirikan dan membongkar perancah. Mereka melakukan ini setiap hari, tetapi mereka juga tahu bahwa banyak kecelakaan terjadi selama proses ini. Mintalah nasihat mereka tentang cara-cara untuk meningkatkan keamanan. Sampaikan pesan kepada masing-masing yang bertanggung jawab atas keselamatan diri sendiri dan orang lain yang mungkin dapat terjadi oleh tindakan mereka. Keselamatan tercapai karena teamwork .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Batasi daerah di bawah perancah yang akan didirikan atau dibongkar, sehingga tidak ada pekerja dapat memiliki akses ke daerah tersebut, kecuali mereka yang terlibat dalam mendirikan atau membongkar perancah. Pasang tanda-tanda yang memberitahukan bahwa dilarang melewati garis ditempat yang berbeda. Daerah ini harus cukup besar untuk menyimpan semua bahan perancah ditambah daerah aman.

2.  Pastikan bahwa tanah rata dan stabil untuk perancah. Jika diperlukan, mengikis lapisan tanah sampai ketanah keras dan menempatkan potongan-potongan kayu (atau bahan penahan lainnya) dengan lebar dan ketebalan yang cukup mengikuti petunjuk dari pengelola. 3.  Dengan paduan desain, mulai mendirikan dari

bawah ke atas (atau, dari atas ke bawah dalam kasus pembongkaran) dan seiring dengan kemajuan pekerjaan pasang pasak sesuai dengan desain .

4.  Setelah perancah didirikan, periksa semuanya oleh orang lain dan catat semua pemeriksaan yang dilakukan. Minta manajer lokasi untuk mengikuti pemeriksaan terakhir sebelum menggunakan perancah .

POIN UNTUK DIINGAT

Mendirikan dan membongkar perancah sangat berbahaya. Hanya pekerja terlatih dan

(32)

Gambar 6-2. Bagian pertama dari perancah harus sejajar horizontal dan vertikal. Hal ini sangat penting karena bagian ini akan"memandu" bagian berikutnya.

Gambar 6-3. Setelah perancah didirikan, periksa semuanya oleh orang lain dan catat semua pemeriksaan.

Gambar 6-1. Batasi daerah dimana perancah akan membangun dan memastikan bahwa tanahnya rata dan stabil untuk mendirikan perancah.

(33)

TITIK PEMERIKSAAN 7

Amankan perancah ke gedung agar cukup untuk mencegah runtuhnya perancah

MANFAAT

Runtuhnya perancah adalah salah satu penyebab paling berbahaya kecelakaan di lokasi bangunan kecil. Semua upaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko runtuh dan mencegah kecelakaan. Para pekerja yang mendirikan perancah harus mengikuti desain di bawah tanggung jawab orang yang memenuhi syarat. Perancah ini harus diamankan ke gedung di tempat yang cukup agar memiliki dukungan yang cukup untuk mencegah terjungkirnya perancah, khususnya di hari-hari berangin. Setiap sambungan harus diverifikasi terhadap desain sebelum penggunaan perancah .

Perancah perlu pelat pijakan yang kuat untuk memastikan penggunaan yang aman. Kecelakaan terjadi karena perancah ditempatkan pada lantai atau pelat pijakan yang tidak stabil. Mencegah runtuhnya perancah sangat penting bagi keselamatan pekerja dan juga operasional bangunan yang produktif .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Berjalan disekitar lokasi bangunan dan periksa kondisi setiap perancah dari segi lokasi, stabilitas, dan jumlah pekerja yang bekerja di atasnya .

2.  Pastikan bahwa pelat pijakan perancah berada di tanah atau lantai stabil. Gunakan pelat pijakan yang kuat untuk menstabilkan perancah .

3.  Gunakan pipa baja, bila memungkinkan, untuk membangun perancah. Pipa-pipa ini harus memiliki kekuatan dan panjang yang cukup, dan harus sama dalam ukuran. Jika ada kerusakan atau retak, segera menggantinya dengan yang baru.

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Runtuhnya perancah, bila terjadi, bisa melukai banyak pekerja yang bekerja diatas dan dekat perancah. Perhatian penuh harus diberikan untuk memastikan penggunaan yang aman dari perancah. pengelola dan pekerja harus bersama-sama memeriksa kondisi perancah, seperti pipa baja, penghubung bagian, pelat pijakan, pasak dan pendukung perancah. Jika ada bagian yang rusak atau tidak stabil ditemukan, mereka harus segera diganti dengan bahan yang aman. Hal ini juga sangat penting untuk mengundang pendapat dari pekerja yang menggunakan perancah. Mereka menggunakannya sehari-hari dan harus menjadi orang pertama yang bisa melihat adanya risiko kemungkinan runtuhnya perancah .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Periksa kondisi perancah setiap pagi sebelum mulai bekerja. Pastikan keketatan dari setiap bagian penghubung dan pendukung .

2.  Periksa kondisi perancah, yaitu : setelah menempatkan bahan berat di atasnya, ketika banyak pekerja yang bekerja di atasnya, dan setelah hujan lebat atau badai .

3.  Latih semua pekerja cara memeriksa kondisi keselamatan dasar perancah. Katakan kepada mereka untuk melaporkan tanda-tanda kecil dan masalah perancah agar pengelola dapat melakukan tindakan korektif cepat .

4.  Sebagai referensi, rata-rata, perancah harus memiliki satu pasak per masing-masing 20 m2 dari luas wilayah bagian muka jika perancah tidak tertutup, atau 10 m2 jika ditutupi dengan jaring .

POIN UNTUK DIINGAT

Periksa kondisi keamanan perancah setiap pagi sebelum bekerja untuk mencegah runtuhnya perancah.

(34)

Gambar 7-1: Amankan perancah untuk bangunan di tempat yang cukup untuk mencegah runtuhnya perancah. Gunakan pelat pijakan yang stabil untuk memastikan instalasi stabil perancah.

Gambar 7-2: Periksa keamanan pendukung, penghubung bagian-bagian, dan pelat pijakan perancah setiap pagi sebelum mulai bekerja. (*)

(35)

Melengkapi perancah dengan pelat pijakan dan pagar yang aman

MANFAAT BAGI PEKERJA

Di setiap lokasi bangunan, bekerja pada perancah sangatlah berbahaya. Jatuh dari perancah merupakan penyebab utama dari kecelakaan yang serius, banyak dari kecelakaan tersebut fatal.

Setiap perancah harus dirancang oleh seorang insinyur yang memenuhi syarat sesuai dengan penggunaan perancah tersebut, yaitu, beban yang akan ditopang oleh perancah (misalnya pekerja, peralatan, bahan) .

Misalnya, perancah untuk pekerjaan yang melibatkan alat-alat ringan dan bahan untuk segera digunakan (misalnya mengecat, membersihkan dinding, dll) dapat dianggap sebagai perancah ”ringan" atau" normal". Namun, pekerjaan melibatkan tumpukan batu bata dan bahan berat lainnya (misalnya batu untuk cladding), membutuhkan perancah jauh lebih kuat dan, khususnya pelat pijakan, karena beban dapat mencapai lebih dari 4 kali beban dari perancah “ringan”.

Manajer lokasi bertanggung jawab untuk menentukan beban ini dan mempersiapkan prosedur dengan semua informasi yang diperlukan untuk penggunaan perancah yang aman oleh pekerja.

Semua perancah juga harus dilengkapi dengan pagar yang aman untuk menghindari jatuh dari ketinggian bagi pekerja yang bekerja pada perancah. Perancah harus memiliki bentuk dan spesifikasi yang diberikan di tititk pemeriksaan 5 yang sama.

CARA UNTUK PENINGKATAN ?

1.  Menginformasikan semua pekerja yang bekerja diatas perancah tentang alat-alat dan bahan-bahan yang dapat dibawa ke perancah. Bahan yang tidak diperlukan untuk segera digunakan tidak boleh dibawa

menghindari kelebihan beban dan untuk mencegah keruntuhan. Mereka juga harus ditempatkan agar tidak menghambat pergerakan pekerja di perancah. 3.  Pastikan bahwa perancah memiliki pagar yang kuat di bagian luar untuk mencegah kecelakaan jatuh dari ketinggian.

4.  Jika celah antara perancah dan dinding lebih dari atau sama dengan 20 cm, pastikan bahwa pagar pembatas di bagian dalam juga dibangun.

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Dalam kebanyakan kasus, perancah digunakan oleh banyak pekerja. Mereka bekerja dalam tim, meskipun menyebar secara merata di sepanjang daerah pelat pijakan dan juga di berbagai tingkat diatas perancah. Semua pekerja harus bekerja sama untuk mendistribusikan bahan secara merata, memberikan ruang yang cukup untuk tidak menghambat pekerja lain untuk berjalan. Mereka juga harus bekerja sama untuk membawa bahan-bahan dan alat-alat seminimum mungkin agar pelat pijakan dapat beroperasi dengan aman. Mereka harus saling membantu untuk menghilangkan benda dan alat-alar yang tidak perlu dari perancah.

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Lebar minimal pelat pijakan harus 0,60 m. Namun, tergantung pada alat dan bahan yang dibutuhkan pada perancah, lebar ini harus lebih besar untuk menempatkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk segera digunakan dan ruang tambahan untuk pekerja bergerak dengan aman.

2.  Headroom, yaitu, tingginya antara dua tingkat

berturut-turut perancah harus setidaknya 1,90 m .

3.  Setiap bahan kayu yang digunakan dalam perancah tidak dicat dengan cat buram untuk menghindari kerusakan yang sulit untuk dideteksi .

POIN UNTUK DIINGAT

Keamanan perancah tergantung pada beban dan distribusi mereka diatas pelat pijakan.

(36)

Gambar 8-1: Bawalah hanya alat dan bahan yang dibutuhkan yang segera digunakan dan letakkan secara rata bahan diatas perancah untuk menghindari kelebihan beban.

Gambar 8-2: Pastikan bahwa perancah memiliki pagar yang kuat di bagian luar untuk mencegah kecelakaan jatuh dari ketinggian(*) .

Gambar 8-3: Jika celah antara perancah dan dinding lebih dari atau sama dengan 20 cm, pastikan bahwa pagar pembatas di bagian dalam juga dibangun.

< 20 cm

(37)

TITIK PEMERIKSAAN 9

Pastikan tangga aman walaupun hanya digunakan untuk waktu yang singkat

MANFAAT

Tangga sering digunakan di lokasi bangunan kecil dan penggunaan tangga yang aman merupakan aspek penting. Tangga yang bergoyang-goyang, terlalu tinggi dan tidak beridri dengan kokoh dapat menyebabkan kecelakaan serius bagi pekerja.

Ada banyak cara untuk memastikan penggunaan tangga yang aman dan memperbaikinya dengan murah dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lokasi. Penting untuk bersama-sama memeriksa kondisi tangga dan bertukar ide praktis untuk perbaikan. Tangga yang aman merupakan dasar untuk keselamatan pekerja dan untuk pekerjaan bangunan yang efisien .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Berjalan di sekitar lokasi bangunan dan temukan area kerja yang menggunakan tangga. Periksa apakah tangga sudah aman dan kokoh (lihat Gambar. 9-1) .

2.  Pastikan tangga ditempatkan dengan sudut sekitar 70º dan tingginya melampaui setidaknya satu meter di atas pelat pijakan. 3.  Periksa apakah semua anak tangga cukup

kuat dan tidak ada kerusakan atau retak. Pastikan bahwa setiap anak tangga cukup lebar, demi keselamatan pekerja.

4.  Pasang semua tangga dengan erat. Ada beberapa cara yang efektif untuk memasang. Tangga harus diikat di bagian atas dan di bagian bawah. Setelah mengikat, periksa bahwa tidak ada kelemahan dan bagian yang bergoyang-goyang .

5.  Apabila diperlukan, pasang pegangan tangan yang kuat untuk tangga untuk memastikan penggunaan yang aman .

6.  Jika pekerja perlu membawa bahan berat keatas melalui tangga, uji kekuatan tangga sebelum penggunaan penuh .

7.  Hanya satu pekerja pada setiap tangga. Pekerja berikutnya harus menunggu sampai pekerja pertama selesai menggunakannya. CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Penggunaan tangga yang aman merupakan isu kunci dalam setiap lokasi bangunan. Mintalah ide-ide pekerja mengenai bagaimana merancang dan membuat tangga yang aman dan pastikan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Tangga harus dibuat dan diperbaiki oleh pekerja berpengalaman (contohnya, tukang kayu) yang berpengalaman. Semua yang bekerja di lokasi bangunan harus bekerja sama untuk menjaga tangga dalam kondisi baik.

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Latih pekerja baru tentang bagaimana untuk melangkah naik dan turun di tangga dengan aman, terutama ketika membawa bahan dan alat-alat, dll .

2.  Tangga dan anak tangganya harus diperiksa secara teratur untuk mendeteksi kerusakan berbahaya dan harus diganti dengan bahan baru yang kuat untuk mencegah kecelakaan . 3.  Terus mencari masukan pekerja tentang

tangga yang tidak aman. Mendorong pekerja untuk melaporkan segera kepada pengelola jika mereka menemukan bagian-bagian yang tidak aman dari tangga. Perbaiki dengan cepat untuk mencegah kecelakaan serius.

POIN UNTUK DIINGAT

Kumpulkan ide-ide semua orang untuk

(38)

Gambar 9-1. Tautkan tangga dengan erat di bagian atas dan di bagian bawah dan periksa apakah setiap anak tangga sudah kokoh dan tidak ada kerusakan atau bagian yang bergoyang-goyang. Pastikan sudut tangga sesuai seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. (*)

Gambar 9-2. Pasang pegangan untuk tangga untuk memastikan

keamanan. 65-75º Mi n . 1 ,0 0 m 65-75º

(39)

TITIK PEMERIKSAAN 10

Bila diperlukan, pasang jaring pengaman untuk melengkapi sistem perlindungan dari jatuh

MANFAAT

Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan fatal di lokasi bangunan di negara manapun. Langkah-langkah pencegahan untuk menghindari jatuh harus dilaksanakan, seperti halnya kasus pagar di dalam titik pemeriksaan 5 . Namun, ada situasi di mana langkah-langkah tambahan juga harus diambil untuk membatasi terjadi kecelakaan jatuh. Misalnya, dalam kasus kegagalan pada langkah-langkah pencegahan utama atau pada saat instalasi. Hampir semua jenis jaring pengaman menawarkan perlindungan tambahan kepada pekerja dari terjatuh dan juga dapat melindungi pekerja lain dari tertimpa beberapa benda.

Dua komponen utama dari jaring pengaman adalah: jaring itu sendiri dan sistem pendukung. Sementara jaring biasanya diproduksi dan telah melalui tahap pengujian tertentu di pabrik, sistem pendukung mungkin harus dirancang oleh seorang insinyur berkualitas, jika tidak diproduksi. Sistem pendukung ini dapat dirancang untuk jaring horizontal dan vertikal. Di lokasi bangunan kecil, jaring pengaman horizontal adalah sistem yang paling sering digunakan, dan titik pemeriksaan ini membahas kasus ini secara khusus.

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Identifikasi tempat kerja yang perlu dipasang jaring pengaman (misalnya pekerjaan di ketinggian dekat tepi struktur). Jaring harus dipasang pada maksimal 6 meter di bawah area kerja dan dengan lebar minimal 3 m .

2.  Pasang jaring pengaman seesuai petunjuk panduan yang disiapkan oleh produsen .

3.  Melakukan tes sederhana dengan menjatuhkan kantong pasir atau bahan lain dengan berat 100 kg dari ketinggian 7m ke jaring pengaman secara acak. Catat efeknya dan jika terjadi kesalahan jangan gunakan semua jaring pengaman di lokasi bangunan dari jenis yang sama dan pasang yang baru.

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Pekerja bekerja ”dekat" jaring pengaman harus selalu diajak untuk bekerja sama untuk menginformasikan kerusakan pada sambungan dan juga tentang bahan-bahan yang sudah jatuh ke jaring pengaman .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Sangat penting menginspeksi dan memelihara jaring pengaman dengan hati-hati dan teratur. 2.  Jaring pengaman biasanya dihubungkan dengan struktur yang sudah ada. Periksa sambungan ini secara teratur .

3.  Resistensi beberapa jaring berkurang setelah terpapar sinar ultraviolet dalam waktu yang lama (misalnya satu tahun atau kurang). Periksa resistensinya secara teratur dengan melakukan tes menjatuhkan benda seperti disebutkan diatas. 4.  Jika lokasi bangunan hanya memiliki bangunan dengan maksimal 2 lantai di atas tanah, lebar jaring pengaman horisontal dapat dikurangi menjadi 2,5 m dan uji jatuh dengan kantong pasir dimaksud diatas dapat dilakukan dari ketinggian 4m ke jaring pengaman .

POIN UNTUK DIINGAT

Jaring pengaman menawarkan perlindungan tambahan untuk pekerja dengan membatasi efek jatuh, dan dapat melindungi pekerja lainnya juga dari tertimpa beberapa benda.

(40)

Gambar 10-1. Instalasi jaring pengaman horizontal adalah tindakan tambahan yang baik untuk membatasi dampak terjatuh, misalnya, dalam kasus kegagalan pada langkah-langkah utama atau pada saat instalasi.

Gambar 10-2. Jaring pengaman horisontal harus dipasang pada maksimal 6 meter di bawah area kerja dan dengan lebar minimal 3m

(41)

Bila diperlukan, gunakan sabuk pengaman untuk mengurangi efek jatuh dan melengkapi sistem perlindungan dari terjatuh

MANFAAT

Sabuk pengaman adalah alat penopang tubuh yang harus digunakan pekerja saat bekerja di ketinggian, sebagai alat pelindung diri. sabuk pengaman tidak mencegah jatuh, tetapi membatasi efek dari terjatuh.

Sabuk pengaman sangat berguna, misalnya, di mana para pekerja perakitan bagian prefabrikasi, bekerja pada tiang atau balok, mendirikan atau membongkar perancah, memasang pagar di tepi struktur, dan banyak situasi lainnya.

Sabuk pengaman dapat ditautkan langsung ke perangkat pasak atau lifeline horisontal. Dalam kedua kasus, perangkat-perangkat ini dan lifeline

harus dirancang oleh seorang insinyur yang memenuhi syarat untuk memastikan mereka cukup kuat untuk mencegah keruntuhan dan mendukung berat para pekerja .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Berjalan disekitar lokasi bangunan dan identifikasi pekerjaan yang membutuhkan perlindungan tambahan, yang tidak dapat atau belum terjangkau oleh sistem perlindungan kolektif terhadap kecelakaan terjatuh (misalnya pagar, jaring pengaman, dll) .

2.  Menyediakan sabuk pengaman yang tepat untuk semua pekerja yang terlibat pada pekerjaan ini dan memastikan bahwa pasak cukup dan kuat atau lifeline horisontal tersedia di area kerja untuk menautkan sabuk pengaman.

3.  Sabuk pengaman dan sambungannya (pasak,

lifeline) harus dapat mendukung berat

pekerja yang menggunakannya. Bagian logam dari harness harus terpelihara dengan baik dan tidak bergoyang-goyang .

4.  Lakukan tes sederhana dengan mengikat sabuk pengaman ke kantong pasir atau bahan lain dengan berat 100kg dan menjatuhkannya dengan sabuk pengaman terhubung ke pasak atau lifeline horisontal. Catat efek yang terjadid dan jika ada masalah, analisa apa yang terjadi dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah. Sebagai contoh, jika sabuk pengaman putus, jangan gunakan semua sabuk pengaman dari jenis yang sama dan menggantikannya dengan yang baru, apabila sistem pendukung (lifeline atau pasak) rusak, tinjau ulang desain dari sang insinyur dan perbaiki masalah.

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Sabuk pengaman adalah peralatan pelindung diri untuk mengurangi efek dari potensi terjatuh untuk masing-masing pekerja. Bila diperlukan, pengelola harus menyediakan sabuk pengaman untuk pekerja sebagai hasil dari evaluasi pencegahan risiko. Pengelola juga harus menginstruksikan para pekerja tentang cara mengenakan dan menyambung sabuk pengaman. Para pekerja harus bekerja sama untuk mengenakan sabuk pengaman sesuai dengan instruksi yang diterima dan mengajak pekerja lain di area kerja yang sama untuk mengenakan sabuk pengaman.

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Sabuk pengaman dan pendukungnya (pasak,

lifelines) membutuhkan perawatan yang baik,

khususnya, bagian=-bagian penyambung. Jangan gunakan jika ada kerusakan, sobek, atau retak di bagian manapun .

2.  Pengelola harus mengajarkan para pekerja tentang cara untuk memeriksa dan menjaga sabuk pengaman dan pendukungnya dalam kondisi baik dan aman .

POIN UNTUK DIINGAT

Sabuk pengaman merupakan langkah-langkah pencegahan yang baik bagi pekerja yang bekerja di ketinggian dalam segala situasi.

(42)

Gambar 11-2. Kenakan sabuk pengaman saat melakukan pekerjaan yang membutuhkan perlindungan tambahan, tidak dapat atau belum terjangkau oleh sistem perlindungan kolektif (misalnya pagar, jaring pengaman, dll). Sambungkan sabuk pengaman ke sistem pendukung yang kuat (pasak, lifeline horisontal, dll).

Gambar 11-1. Contoh sabuk pengaman dan pandangan depan dan belakang dari seorang pekerja yang mengenakannya. Pengelola harus menginstruksikan para pekerja tentang bagaimana mengenakan dan menyambungkan sabuk pengaman dan pendukungnya.

(43)

Bab III

Penggunaan mesin-mesin

dan listrik yang aman

(Titik Pemeriksaan 12 - 15)

(44)
(45)

Pasang penjaga yang tepat untuk mencegah kontak dengan bagian yang bergerak dari mesin yang berbahaya

MANFAAT

Berbagai macam mesin yang digunakan dalam lokasi bangunan seperti mesin pemotong kayu, marmer, pengaduk semen dan mesin-mesin lainnya. Mesin-mesin ini sering ditempatkan di tempat-tempat yang sempit dimana pekerja berjalan. Cedera bisa terjadi karena bersentuhan dengan bagian yang bergerak dari mesin, misalnya, roda gigi, rol atau sabuk. Pekerja dapat terluka ketika melewati area mesin-mesin jika mesin-mesin itu tidak terlindungi dengan benar . Keamanan dapat ditingkatkan dengan membuat dan memasang penjaga sederhana, untuk bagian yang bergerak dari mesin. Dengan penjaga ini, pekerja dapat berkonsentrasi pada pekerjaan mereka. Hal ini akan memberikan kontribusi bagi keamanan dan efisiensi kerja .

CARA UNTUK PENINGKATAN

1.  Berjalan disekitar lokasi bangunan. Identifikasi bagian yang bergerak dan peralatan transmisi listrik pada mesin-mesin yang membutuhkan penjaga yang tepat . 2.  Tempatkan penjaga dan pelindung yang

tepat pada bagian-bagian yang berbahaya. Gunakan bahan yang tersedia seperti potongan kayu atau baja untuk membuat penjaga. Gunakan bahan yang cukup kuat . 3.  Pastikan bahwa penjaga mesin ditempatkan

sehingga mereka tidak menghambat untuk b e k e r j a d a n t i d a k m e n u r u n k a n produktivitas .

4.  Secara teratur memeriksa penjaga tersebut. Memperbaiki mereka jika mereka goyang.

6.  Ganti penjaga yang ada dengan yang lebih kuat setiap kali Anda menemukan cara atau bahan yang lebih baik

7.  Gunakan bahan transparan seperti plastik atau jaring besi sebagai penjaga, jika Anda perlu untuk melihat mesin beroperasi dibalik penjaga .

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Lihatlah solusi lain dan melihat bagaimana orang lain menggunakan penjaga mesin untuk meningkatkan keselamatan dan produktivitas. Penjaga ini sangat penting di lokasi bangunan sempit untuk melindungi pekerja dari kemungkinan kecelakaan yang disebabkan oleh mesin. Belajar dari pengalaman mereka untuk merancang penjaga mesin yang efektif dan gunakan bahan-bahan yang tersedia untuk membuat penjaga tersebut .

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN

1.  Pastikan bahwa penjaga yang tepat dilengkapi ketika membeli mesin baru .

2.  Sisakan ruang yang cukup untuk area mesin untuk menghindari kontak dengan pekerja. 3.  Jauhkan permukaan kerja mesin dari

benda-benda yang tidak perlu .

4.  Saat memasang penjaga mesin, pasang dengan erat pada mesin. Sebelum mengoperasikan mesin, hati-hati memeriksa setiap baut dan mur pada penjaga yang terpasang.

5.  Pertimbangkan pemeliharaan mesin ketika merancang penjaga.

6.  Tempatkan barikade di sekitar beberapa mesin seperti pengaduk semen untuk mencegah masuknya pekerja lain.

POIN UNTUK DIINGAT

Memasang penjaga pada mesin-mesin melindungi pekerja kecelakaan.

(46)

Gambar 12-1: Pasang penjaga yang tepat pada bagian yang bergerak dari mesin-mesin. (*)

Gambar 12-2: Tempatkan barikade di sekitar beberapa mesin seperti pengaduk semen untuk mencegah masuknya pekerja lain. (*)

(47)

Pasang label yang mudah dibaca dan tanda-tanda yang ditulis dalam bahasa dapat dipahami pada tempatnya

MANFAAT

Pekerja bangunan membutuhkan label dan tanda-tanda ditulis dengan jelas untuk mengoperasikaan mesin atau pada papan saklar listrik. Tanda-tanda yang tidak jelas, sulit untuk dipahami akan menyebabkan kesalahan dan dapat menyebabkan kecelakaan serius. Efisiensi kerja akan berkurang.

Buat dan pasang label dan tanda-tanda yang mudah terbaca pada saklar pemberhentian darurat dan pada tempat-tempat lain yang diperlukan. Label dan tanda-tanda ini harus terlihat jelas, bahkan oleh pengunjung dan orang luar. Mereka akan mampu menghindari bahaya dan bahkan menghentikan mesin dalam keadaan darurat. Label harus ditulis dalam bahasa yang dapat pahami pekerja. CARA UNTUK PENINGKATAN 1. Lihatlah di sekitar tempat kerja dan identifikasi tempat dan area yang perlu label dan tanda-tanda yang jelas. Instruksi

penggunaan dari mesin, listrik atau bahan kimia yang aman menjadi prioritas. Tanyakan pekerja untuk ide-ide lain.

2. Tombol-tombol darurat atau saklar pada mesin harus dibuat jelas terlihat dengan menggunakan warna cerah. Tempatkan tombol dan saklar ditempat yang mudah dijangkau dari pengguna .

3. Semua label dan petunjuk harus ditulis dalam bahasa lokal yang dapat dipahami semua pekerja di lokasi bangunan dengan jelas .

kelompok etnis yang berbeda dari pekerja yang menggunakan bahasa yang berbeda, label dan petunjuk keselamatan harus ditulis dalam semua bahasa.

CARA MEMPROMOSIKAN KERJASAMA Bersama-sama mendesain label dan tanda-tanda yang jelas untuk memastikan penggunaan yang aman dari mesin dan listrik. Gunakan warna dan bentuk yang berbeda. Pastikan bahwa semua pekerja di lokasi bangunan memahami isi dari label dan petunjuk yang ada. Jika ada pekerja yang menggunakan bahasa yang berbeda, bekerja sama untuk mengembangkan label dan tanda-tanda dalam semua bahasa yang diperlukan.

BEBERAPA PETUNJUK TAMBAHAN 1.Gunakan karakter besar dan jelas untuk label pada tombol dan saklar.

2. Ganti label yang tidak jelas atau label yang ditulis dalam bahasa asing dengan label jelas tertulis dalam bahasa lokal untuk dipahami semua pekerja.

3. Bila menggunakan gambar, simbol dan tanda-tanda untuk instruksi, tunjukkan kepada semua pekerja untuk mengkonfirmasi bahwa mereka mengerti dengan jelas apa yang dimaksud.

POIN UNTUK DIINGAT

Label dan tanda-tanda yang jelas akan membuat pekerjaan lebih mudah, lebih aman dan lebih produktif.

(48)

Gambar 13-1: Identifikasi tempat dan area yang perlu label dan tanda-tanda yang jelas. (*)

Gambar 13-3: Jika ada kelompok etnis yang berbeda menggunakan bahasa yang berbeda, bekerja sama menulis instruksi keselamatan dalam bahasa mereka jugaa. Gambar 13-2: Saklar pemberhentian darurat harus terlihat jelas oleh siapapun.

Gambar

Gambar 2-1: Contoh tata letak dari sebuah area bangunan skala kecil (*)
Gambar 5-3: Bangun pagar pembatas atau penutup umtuk semua  bukaan/celah
Gambar  7-2:  Periksa  keamanan  pendukung,  penghubung  bagian-bagian,  dan  pelat  pijakan perancah setiap pagi sebelum mulai bekerja
Gambar 8-2: Pastikan bahwa perancah  memiliki pagar yang kuat di bagian luar untuk  mencegah kecelakaan jatuh dari ketinggian(*)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap refleksi (see) guru model dan pengamat berupaya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang selanjutnya dievaluasi cara mengajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan rekomendasi peningkatan kualitas layanan penjualan online pada website Esgotado yang sesuai dengan True Customer Needs (TCN)..

suku Sasak Lombok dari berbagai literatur serta analisis terhadap data yang diperoleh, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam keluarga suku Sasak hanya ada dua aspek

Berdasarkan perbedaan pertumbuhan laba antar kelompok perusahaan dan antar periode, serta terdapat ketidaksamaan ( inkonsistensi ) diantara para peneliti, maka penelitian

Implementasi Nilai-nilai Kepahlawanan Jenderal Soedirman Untuk Penanaman Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Sukoharjo. Implementasi

Kebijakan larangan ekspor Indonesia ini ternyata berdampak pada harga nikel di dunia dan juga kondisi nikel di dunia karena posisi Indonesia yang selama ini menjadi

peraturan yang telah diterapkan dalam suatu organisasi, sehingga untuk jangka panjang dapat pula meningkatkan kinerja pegawai atau karyawan tersebut. Cara pemberian reward

pengumpulan data utama ( primary data collection) yang mana ia merupakan satu kaedah yang asli digunakan oleh para pengkaji dengan menggunakan soal selidik. Kelebihan