• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-PAPER PERPUSTAKAAN DPR RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "E-PAPER PERPUSTAKAAN DPR RI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

E-PAPER

PERPUSTAKAAN DPR RI

Telepon : (021) 5715876, 5715817, 5715887 Fax : (021) 5715846

e-mail: perpustakaan@dpr.go.id

Follow us @perpustakaandpr Become a Fan Perpustakaan DPR RI

http://perpustakaan.dpr.go.id http://epaper.dpr.go.id

Sabtu 15 Januari 2022

No. Judul Surat Kabar Hal.

1. Alarm Gempa dari Selat Sunda Kompas 1

2. TAMAN NASIONAL LORENTZ Kompas 1-15

(2)

Sabtu, 15 Januari 2022 Kompas Hal. 1

Alarm Gempa dari Selat Sunda

Gempa bumi di Selat Sunda memicu kerusakan bangunan dan dirasakan hingga Jakarta. Hal ini membuktikan zona tersebut aktif dan menjadi alarm adanya ancaman gempa lebih besar.

JAKARTA, KOMPAS — Gempa ber- kekuatan M 6,7 di Selat Sunda pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 menimbulkan kerusakan dan dirasakan cukup kuat hing- ga Jakarta. Padahal, potensi ke- gempaan di kawasan ini bisa mencapai M 8,8 yang diikuti tsunami sehingga diperlukan penguatan mitigasi ke depan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, kerusakan ba- ngunan akibat gempa ini terjadi di Kabupaten Pandeglang, Ban- ten. ”Kerusakan bangunan ter- jadi di Kecamatan Munjul dan KecamatanCimanggu, Kabupa- ten Pandeglang,” ungkap Dwi- korita, dalam keterangan pers.

Menurut data BMKG, epi- sentrum gempa berada di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten. Hiposentrum gempa di kedalaman 40 kilometer.

Gempa dirasakan cukup kuat di sekitar lokasi pusat gempa dengan intensitas VI-VII Mo- dified Mercalli Intensity (MMI).

Gempa juga dirasakan di DKI Jakarta pada intensitas III-IV MMI dan Bandung, Jawa Barat, dengan II-III MMI. Gempa ini

termasuk dangkal akibat aktiitas subduksi lempeng.

Guncangan gempa juga di- rasakan di Serang, Cilegon, Le- bak, Jakarta, Bekasi, Bogor, hingga Lampung.

Berdasarkan data Kepolisian Daerah Banten, gempa meng- akibatkan sejumlah orang ter- luka serta 54 rumah dan 3 seko- lah di Kabupaten Lebak rusak.

Guncangan gempa membuat warga di Kecamatan Sumur yang terdekat dengan pusat gempa panik. Mereka berham- buran ke luar rumah saat me- rasakan gempa terjadi. Sumur berada di ujung barat Pulau Jawa, dan sebagian wilayahnya masuk Taman Nasional Ujung

Kulon. ”Warga panik, keluar rumah. Ini saya baru selesai membawa anak ke tempatlebih

aman,” kata Dayat, warga Desa Sumur, Kecamatan Sumur.

Gubernur Banten Wahidin Halim, dalam siaran pers, mengatakan, Pemerintah Pro-

(3)

vinsi Banten menerjunkan tim ke sejumlah lokasi terdampak bencana gempa untuk meman- tau dan mendata kerusakan ba- ngunan akibat gempa. ”Masya- rakat di lokasi bencana dia- mankan di tempat-tempat eva- kuasi,” ujarnya.

Gempa juga terasa di Lam- pung. Sejumlah warga yang ber- mukim di kawasan pesisir Lam- pung panik dan berlari ke luar rumah. ”Benda-benda yang digantung dalam rumah, seperti lampu, bergoyang-goyang dan kaca bergetar,” kata Kusaeri (40), warga Gudang Lelang, Ko- ta Bandar Lampung.

Guncangan gempa juga membuat pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Pro- vinsi DKI Jakarta di kompleks Balai Kota berhamburan keluar.

Ada yang turun menggunakan lift. Sebagian besar turun lewat tangga darurat dari lantai 21.

”Kalau dengan lift, antre la- ma. Kami yang muda-muda memilih turun lewat tangga da- rurat,” tutur Heru, pegawai ne- geri sipil di Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta.

Kepala Bidang Mitigasi Gem- pa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengutarakan, gun- cangan gempa Selat Sunda tera- sa kuat hingga Jakarta akibat efek amplifikasi yang disebab- kan kondisi tanah lunak dan tebal di wilayah ini. ”Gempa ini disebut intraslab earthquake karena hiposentrum berada di dalam lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Selat Sunda,” ujarnya.

Ciri gempa intraslab, yakni mampu meradiasikan guncang- an tanah lebih besar dan lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber gempa lain. ”Gempa ini mirip gempa M 6,1 di selatan Jawa Timur pada 10 April 2021 yang merusak,” katanya.

Potensi gempa besar Ahli gempa bumi yang juga Dekan Fakultas Ilmu dan Tek- nologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir- wan Meilano, mengatakan, gempa bumi kali ini berada di zona seismic gap atau wilayah gempa aktif yang lama tak mengalami gempa.

”Gempa ini membuktikan, zona ini aktif,” ujarnya.

Potensi gempa bumi di ka- wasan ini bisa jauh lebih besar daripada yang terjadi sekarang.

”Berdasarkan Peta Sumber GempaBumi Nasional 2017, po- tensi gempa di segmen ini bisa mencapai M 8,8,” katanya.

Iwan mengatakan, gempa se- karang tak mengurangi energi yang tersimpan di kawasan ini.

(4)

Bahkan, berpotensi meningkat- kan tegangannya. ”Gempa kali ini cukup dalam dan berada di tepian bawah zona subduksi, sudah dekat lengan lempeng.

Yang dikhawatirkan kalau gem- pa terjadi di zona subduksi dan dangkal. Itu bisa amat besar diikuti tsunami,” katanya.

Beberapa gempa besar yang terjadi di zona subduksi kerap didahului gempa-gempa lebih kecil di pinggiran segmen. Ini, misalnya, terjadi dengan gempa disusul tsunami di Tohoku, Je- pang, pada September 2011 yang didahului gempa lebih ke- cil di bagian bawah subduksi sebulan sebelumnya.

”Sebelum gempa 2018 di Palu ada beberapa gempa lebih kecil.

Juga sebelum tsunami Aceh 2004, setahun sebelumnya ada gempa-gempa lebih kecil,” tu- turnya.

Iwan menambahkan, sampai sekarang belum bisa diketahui dengan pasti kapan gempa uta- ma bisa terjadi setelah gempa pendahuluan. Demikian halnya potensi gempa di kawasan Selat Sunda. ”Gempa kaliini harus jadi alarm, apalagi dengan kekuatan seperti sekarang sudah memicu banyak kerusakan dan kepanik- an hingga di Jakarta,” katanya.

Menurut Iwan, selain gempa bumi, khusus kawasan sekitar Selat Sunda juga harus mewas- padai potensi tsunami. Apalagi, di kawasan ini banyak industri strategis, termasuk industri ki- mia yang rentan terdampak.

Kajian tim peneliti dengan penulis pertama S Widiantoro dari Global Geophysics Rese- arch Group ITB di jurnal Na- ture pada 2019 menyebutkan, ketinggian tsunami yang dia- kibatkan gempa bumi di zona selatan Jawa Barat dan Selat Sunda dapat mencapai 20 me- ter dan rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa.

(AIK/NTA/DAN/VIO/

HLN/GIO/TAM)

(5)

Sabtu, 15 Januari 2022 Kompas Hal. 1-15

TAMAN NASIONAL LORENTZ Daya Magis Danau Tertinggi

Kicau burung mengiris sunyi keti- ka malam makin la- rut di Danau Habe- ma, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Sorot cahaya bulan memantul di atas permukaan danau yang berada di ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut itu.

Saiful Rijal Yunus/

Stefanus Ato

Ini adalah malam kedua kami di Danau Habema dalam rangkaian Ekspedi- si Tanah Papua. Di sebuah bukit di sisi utara danau, kami mendirikan tenda yang menjadi

”rumah” dalam dua hari terakhir. Sebuah kesempatan untuk merasakan dan me- ngenal Taman Nasi- onal Lorentz.

Danau Habema yang ter- letak di zona Sub-Alpine me- rupakan salah satu daya tarik utama di Taman Nasional Lo- rentz. Danau seluas 224 hek- tar ini memegang predikat se- bagai danau tertinggi di In- donesia dan terkenal akan cu- aca dinginnya.

Jelang tengah malam, Sab- tu (13/11/2021), hawa dingin semakin menusuk. Pengukur suhu menunjukkan kisaran 10 derajat celsius, tetapi ra- sanya lebih dingin

dari apa yang terte- ra. Dua lapis jaket belum mampu menghalau dingin.

Api unggun men- jadi penghangat ka- mi. Dasilvira (38), polisi hutan Balai Taman Nasional (TN) Lorentz, me-

meluk lutut di depan api ung- gun yang kian redup. Secang- kir kopi menjadi teman setia.

BACA JUGA HLM 2, 16 DAN E-PAPER

(Bersambung ke hlm 15 kol 1-5) Daya Magis Danau Tertinggi

Saat kopi dingin, gelas alumi- nium diletakkan ke atas bara

(6)

api agar kembali hangat.

”Beberapa suku di sekitar Jayawijaya menyebut danau ini Yuginopa, atau danau yang seperti perempuan dan laki-la- ki,” kata Dasil, panggilannya.

”Kalau cuaca tepat, kita bisa melihat gugusan galaksi, de- ngan latar danau, dan Gunung Trikora di belakang. Tapi, be- gitulah di alam, kita tidak bisa prediksi cuaca,” tambahnya sembari menyeruput kopi.

Dasil, bersama dua rekan- nya sesama pegawai Balai TN Lorentz, Amandus dan Zaka- rias, menemani kami untuk menginap di Danau Habema serta melihat langsung keka- yaan hayati di danau ini. Ber- tahun-tahun bertugas, mereka mengenal dekat kawasan ini.

Namun, ketika malam se- makin jatuh menuju pagi. Da- sil dan rekannya pamit ber- ingsut ke tenda, tak kuasa me- nahan dingin dan kantuk. Be- gitu juga kami yang bergegas masuk ke dalam tenda dan meringkuk ke kantong tidur.

Ketika pagi tiba, kabut ma- sih menetap di sekitar Danau Habema yang berbaring ang- gun di kaki Pegunungan Tri- kora. Tenda basah oleh embun.

Aroma tanah basah dan em- busan angin pegunungan mengisi udara.

Seiring hari mulai tinggi, pohon yang hijau dan kecok- latan mulai terlihat jelas di tepi danau. Air yang tenang terlihat serupa cermin raksasa, dengan kabut yang masih tebal di atasnya. Danau Habema menunjukkan semua lekuk ke- indahannya. Sebuah peman- dangan magis yang tidak hen- ti-hentinya membuat takjub.

Sekumpulan itik noso (Anas waigiuensis), salah satu hewan endemik di kawasan ini, riang bermain di danau. Sesekali me- reka terbang sejauh puluhan meter, sebelum kembali men- darat di permukaan danau.

Rawan

Hanya tenda kami yang ter- lihat di Danau Habema pada hari itu. Banyak yang enggan menginap di Habema karena pertimbangan keamanan. ”Pa- dahal, di sini sangat indah, me- narik. Tapi rawan, jadi masih jarang yang datang. Saya saja yang sudah 10 tahun di Wa- mena baru pertama kali meng- inap di sini,” kata Chaerul Iman (32), sipir yang meng- antar kami keliling Wamena.

Meskipun Chaerul telah be- berapa kali mengantar tamu ke Danau Habema, baru saat itu ia merasakan menginap di tepi danau. Biasanya, ia berangkat

(7)

pagi dan pulang sebelum gelap.

Kondisi keamanan membuat- nya khawatir.

Ancaman keamanan di area Pegunungan Tengah Papua ini memang tidak terelakkan. Ter- lebih, daerah ini termasuk zo- na ”merah”, zona di mana kontak tembak antara militer dan kelompok kriminal ber- senjata sering terjadi. Untuk memutuskan menginap di da- nau ini perlu mengutamakan kehati-hatian. ”Kalau ada orang yang singgah, jangan lu- pa untuk diberi rokok atau makanan,” tutur Amandus mengingatkan.

Untuk mencapai Habema, kami harus terbang dulu dari Bandara Sentani Jayapura me- nuju Bandara Wamena Jaya- wijaya. Berbeda dengan daerah lain yang memerlukan tes ce- pat antigen terkait pandemi Beberapa gempa besar yang terjadi di zona subduksi kerap didahului gempa-gempa lebih kecil di pinggiran segmen. Ini, misalnya, terjadi dengan gempa disusul tsunami di Tohoku, Je- pang, pada September 2011 yang didahului gempa lebih ke- cil di bagian bawah subduksi sebulan sebelumnya.

”Sebelum gempa 2018 di Palu ada beberapa gempa lebih kecil.

Juga sebelum tsunami Aceh 2004, setahun sebelumnya ada gempa-gempa lebih kecil,” tu- turnya.

Iwan menambahkan, sampai sekarang belum bisa diketahui dengan pasti kapan gempa uta- ma bisa terjadi setelah gempa pendahuluan. Demikian halnya potensi gempa di kawasan Selat Sunda. ”Gempa kaliini harus jadi alarm, apalagi dengan kekuatan seperti sekarang sudah memicu banyak kerusakan dan kepanik- an hingga di Jakarta,” katanya.

Menurut Iwan, selain gempa bumi, khusus kawasan sekitar Selat Sunda juga harus mewas- padai potensi tsunami. Apalagi, di kawasan ini banyak industri strategis, termasuk industri ki- mia yang rentan terdampak.

Kajian tim peneliti dengan penulis pertama S Widiantoro dari Global Geophysics Rese- arch Group ITB di jurnal Na- ture pada 2019 menyebutkan, ketinggian tsunami yang dia- kibatkan gempa bumi di zona selatan Jawa Barat dan Selat Sunda dapat mencapai 20 me- ter dan rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa.

(AIK/NTA/DAN/VIO/

HLN/GIO/TAM)

Covid-19, kami harus melaku- kan tes usap nasofaring dan orofaring. Syarat ini ditetapkan

(8)

Pemerintah Kabupaten Jaya- wijaya bagi siapa pun yang ingin masuk ke wilayah ini melalui perjalanan udara.

Dari Wamena, ibu kota Ja- yawijaya, yang pernah terjadi kerusuhan pada 2019 ini, per- jalanan menuju Habema di- mulai. Kami harus menyewa kendaraan berpenggerak em- pat roda meski sebagian besar jalan telah mulus. Jalur

Trans-Papua sepanjang 48 ki- lometer menuju danau ini te- lah selesai dikerjakan. Namun, jalur yang menanjak dan se- bagian jalan masih berupa ta- nah berbatu membuat kenda- raan harus mumpuni di me- dan ekstrem.

Kekayaan hayati

Danau Habema serupa mu- tiara raksasa di area pegunu- ngan tengah Papua. Selain itik noso, sekitaran danau juga menjadi habitat burung isap madu elok atau Mcgregoria pulchra. Spesies burung ini me- miliki warna hitam legam se- rupa gagak. Ia memiliki gelam- bir di mata berwarna kuning terang dan bercak kuning yang juga terang di bagian sayap.

Kawasan itu juga jadi ha- bitat Canis lupus dingo. Dingo adalah anjing hutan yang me- raung seperti layaknya seekor serigala. Keberadaannya ter- pantau di sekitar Habema.

Nama danau ini sendiri ber- asal dari seorang perwira de- tasemen militer Belanda, Let- nan D Habbema. Ia mengawal ekspedisi pimpinan Hendrikus Albertus Lorentz di kawasan tersebut tahun 1909. Ekspedisi itu bertujuan mencapai Pun- cak Trikora atau yang dulu di- sebut Puncak Wilhelmina.

Kepala Balai TN Lorentz Acha Anis Sokoy mengatakan, hanya sebagian kecil dari ke- kayaan hayati Lorentz yang terungkap. Ia bahkan menaksir kekayaan hayati yang telah di- ketahui di Lorentz hanya mak- simal 40 persen.

”Tidak usah jauh-jauh, ke- dalaman Danau Habema ini bahkan belum kita ketahui.

Dan ini hanya salah satu ba- gian dari kekayaan TN Lorentz yang seluas 2,3 juta hektar, de- ngan ekosistem paling lengkap, dari laut hingga gunung ter- tinggi di Indonesia,” ujar Acha.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, presidensi G-20 Indonesia ta- hun 2022 sangat penting untuk menyampaikan beberapa tin- dakan kebijakan terkoordinasi yang konkret, tidak hanya un- tuk

“Sehingga secara teknikal Indonesia masuk dalam fase resesi ekonomi.” Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 sekitar

Padatnya lalu lintas jalan raya Pantura kemudian memunculkan urgensi untuk merajut konektivitas bebas hambatan, juga dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa, untuk

Menariknya, upaya ”penyangkalan” tersebut tidak hanya dilakukan oleh lembaga pendidikan keagamaan yang bersangkutan atau instansi dari lingkungan yang terasosiasi dengan

Upaya penyediaan pembangkit listrik bersumber energi baru dan terbarukan jauh panggang dari api dengan masuknya gasifikasi batubara dalam RUU EBT.. Gasifikasi batubara bukanlah

Baca juga : Aneksasi Tepi Barat, Kesalahan Sejarah Akan tetapi, justru ketika semua mata dan hati masyarakat dunia mengarah pada bagaimana mengatasi pandemi Covid- 19, Netanyahu

Oleh DEONISIA ARLINTA JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan batas tertinggi untuk tarif pemeriksaan tes usap berbasis polimerase rantai ganda

Peraturan OJK (POJK) Republik Indonesia Nomor 11/Pojk.03/2020 itu menyatakan bahwa bank akan menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitor yang