• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA USAHA JANGKA PANJANG BUSINESS PLAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA USAHA JANGKA PANJANG BUSINESS PLAN TAHUN"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang i

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA MALANG

Jl. Terusan Danau Sentani 100 Malang Telp. 0341-715103 Fax. 0341-715107 Email: humas@pdamkotamalang.com

RENCANA USAHA JANGKA PANJANG BUSINESS PLAN

TAHUN 2015 – 2019

2014

(2)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang ii KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada Direksi beserta jajaran manajemen sehingga PDAM Kota Malang dapat merampungkan penyusunan Rencana Usaha Jangka Panjang (Business Plan) Tahun 2015 – 2019.

Business Plan ini akan menjadi pedoman bagi semua stakeholder khususnya direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha PDAM Kota Malang selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Business Plan ini juga diharapkan menjadi acuan bagi stakeholder lainnya utamanya Pemerintah Daerah, DPRD, Pelanggan PDAM Kota Malang serta masyarakat pada umumnya dalam rangka melakukan pengawasan dan memberikan dukungan dan masukan demi terlaksananya rencana tersebut secara optimal guna memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.

Business Plan ini tersusun berkat dukungan dari Bp Walikota, Dewan Pengawas, Kepala SKPD terkait serta anggota legislatif. IUWASH juga merupakan pihak yang telah mendukung penyelesaian Business Plan ini. Oleh karena itu Direksi menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga termasuk pihak pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam kesempatan ini.

Dengan diterbitkannya Business Plan ini diharapkan Perusahaan dapat memberikan sumbangsih nyata kepada pembangunan Kota Malang melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan dan diharapkan pula akan meningkatkan komitmen pemerintah dan segenap unsur lainnya untuk mewujudkan masyarakat Kota Malang yang sejahtera dan bermartabat..

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang Direktur Utama

HM. Jemianto

(3)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 15

1.1. Latar Belakang ... 15

1.2. Maksud dan Tujuan ... 16

1.3. Dasar Hukum ... 16

1.4. Ruang Lingkup Penyusunan ... 17

1.5. Sistematika ... 18

BAB 2. PROFIL KOTA MALANG... 20

2.1. Kondisi Geografis ... 20

2.2. Kondisi Topografi ... 20

2.3. Kondisi Iklim ... 20

2.4. Kondisi Hidrologi dan Hidrogeologi ... 21

BAB 3. PROFIL PERUSAHAAN ... 23

3.1. Gambaran Umum ... 23

3.1.1. Sejarah Singkat ... 23

3.1.2. Wilayah Pelayanan ... 23

BAB 4. STAKEHOLDER ... 56

4.1. Para Stakeholder ... 56

4.2. Keinginan dan Harapan Para Stakeholders ... 57

4.2.1. Para Pelanggan... 57

4.2.2. Masyarakat Kota ... 58

4.2.3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ... 58

4.2.4. Walikota / Pemilik Perusahaan ... 58

4.2.5. Direksi dan Pegawai PDAM ... 59

4.2.6. Penguasa Air Baku (Pemda Kabupaten Malang Dan Pemkot Batu) ... 60

4.2.7. Para Rekanan PDAM ... 60

BAB 5. VISI DAN MISI ... 62

5.1. Visi ... 62

5.2. Misi ... 62

(4)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang iv

5.3. Keyakinan ... 63

5.4. Nilai ... 63

5.5. Tujuan... 63

BAB 6. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS ... 65

6.1. Analisis Lingkungan Internal ... 65

6.1.1. Aspek Keuangan ... 65

6.1.1.1. Profitabilitas ... 65

6.1.1.2. Efisiensi ... 65

6.1.1.3. Likwiditas ... 66

6.1.1.4. Kolektibilitas Piutang ... 66

6.1.1.5. Solvabilitas ... 66

6.1.2. Aspek Pelanggan ... 67

6.1.2.1. Cakupan Pelayanan ... 67

6.1.2.2. Pengaduan ... 67

6.1.2.3. Respon Pengaduan ... 67

6.1.2.4. Akurasi Meter ... 68

6.1.3. Aspek Operasional ... 68

6.1.3.1. Kuantitas ... 68

6.1.3.2. Kualitas ... 69

6.1.3.3. Kontinuitas ... 69

6.1.3.4. Efektivitas Distribusi ... 69

6.1.3.5. Tekanan ... 69

6.1.4. Aspek SDM ... 70

6.1.4.1. Produktivitas ... 70

6.1.4.2. Kompetensi ... 70

6.1.4.3. Kepuasan Pegawai ... 70

6.1.4.4. Pengembangan Pegawai ... 70

6.1.4.5. Perilaku Kerja ... 71

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal ... 72

6.2.1. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat ... 72

6.2.1.1. Kepuasan Pelanggan ... 72

6.2.1.2. Penggunaan Air Sumur ... 72

6.2.1.3. Penghasilan Masyarakat ... 72

6.2.2. Aspek Ekonomi dan Dunia Usaha ... 73

(5)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang v

6.2.2.1. Tarip Listrik ... 73

6.2.2.2. Inflasi dan Tingkat Suku Bunga ... 73

6.2.2.3. Industri Peralatan Instalasi Air Minum... 74

6.2.3. Aspek Dukungan Pemerintah ... 74

6.2.3.1. Program SPAM Regional ... 74

6.2.3.2. Komitmen Pemerintah Daerah ... 74

6.2.3.3. Penggunaan Air Bawah Tanah ... 75

6.2.4. Aspek Regulasi... 77

6.2.4.1. Otonomi Daerah ... 77

6.2.4.2. Peraturan Terkait Pengelolaan PDAM ... 78

6.2.5. Aspek Geografis ... 78

6.2.5.1. Kondisi Sekitar Sumber ... 78

6.2.5.2. Potensi Sumber Air Baku ... 79

6.2.5.3. Daerah Rawan Air ... 80

6.2.6. Aspek Potensi Pelanggan ... 80

6.2.6.1. Kavling Terbangun ... 80

6.2.6.2. Potensi Pelanggan Pada Jalur Pipa Terpasang ... 83

6.2.6.3. Perkembangan Wilayah Pemukiman ... 84

6.2.6.4. Pertumbuhan Penduduk ... 85

6.2.7. Aspek Teknologi ... 86

6.2.7.1. Teknologi Informasi ... 86

6.2.7.2. Perkembangan Teknologi Informasi ... 86

6.3. Proyeksi Kebutuhan Air ... 87

6.4. Posisi Perusahaan ... 88

6.5. Alternatif Strategi ... 91

6.6. Strategi ... 92

6.6.1. Peningkatan Pendapatan ... 93

6.6.2. Pengendalian Beban Operasional... 93

6.6.3. Mendorong Komitmen Pemerintah ... 93

6.6.4. Peningkatan Cakupan Pelayanan ... 93

6.6.5. Menjaga dan Meningkatkan Kehandalan SPAM ... 93

6.6.6. Menurunkan Tingkat Kehilangan Air ... 94

6.6.7. Pelestarian dan Pengamanan Lingkungan ... 94

6.6.8. Pengalihan Pelayanan Pompanisasi Menjadi Gravitasi ... 94

(6)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang vi

6.6.9. Mengembangkan Kompetensi Pegawai ... 94

6.6.10. Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 94

BAB 7. SASARAN DAN PROGRAM ... 95

7.1. Sasaran ... 95

7.2. Program Pendukung Kinerja Aspek Keuangan ... 96

7.2.1. Penertiban kelompok pelanggan sesuai dengan ketentuan ... 96

7.2.2. Penyesuaian Tarif Air ... 96

7.2.3. Pemberian keringanan menjadi pelanggan ... 97

7.2.4. Pengendalian penggunaan anggaran ... 97

7.2.5. Penyusunan anggaran berbasis kegiatan prioritas ... 98

7.2.6. Pengembangan model perencanaan keuangan jangka menengah dan panjang ... 98

7.2.7. Pengaturan jadwal pelaksanaan kegiatan ... 98

7.2.8. Pemanfaatan plafon pinjaman untuk investasi jaringan pipa ... 99

7.3. Program Pendukung Kinerja Aspek Pelayanan ... 99

7.3.1. Perbaikan sistem pelayanan ... 99

7.3.1.1. Pendaftaran on-line ... 99

7.3.1.2. Pendaftaran on-site ... 99

7.3.1.3. One day service ... 100

7.3.1.4. Kartu kredit ... 100

7.3.1.5. Pembayaran melalui handphone ... 100

7.3.2. Penurunan pengguna ABT ... 100

7.3.2.1. Hotel, restoran, rumah sakit dan Industri... 100

7.3.2.2. Pengembang ... 100

7.3.3. Kegiatan Pemasaran Lain ... 101

7.3.3.1. Calon pelanggan di antara pelanggan ... 101

7.3.3.2. Kerjasama dengan Dinkes ... 101

7.3.3.3. Buka Kembali bebas tunggakan rekening ... 101

7.3.3.4. Sosialisasi ... 101

7.3.4. Perbaikan sistem pengelolaan data pelanggan ... 102

7.3.4.1. Validasi kondisi pencatatan ... 102

7.3.4.2. Nomor telepon pelanggan ... 102

7.3.4.3. Meter vertical ... 102

7.3.4.4. Automatic Meter Reading (AMR) ... 102

7.3.4.5. Meter prabayar ... 102

(7)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang vii

7.3.4.6. Penertiban letak meter. ... 103

7.3.4.7. Kirim stand meter ... 103

7.3.4.8. Upgrade aplikasi sicater dan cek ulang ... 103

7.3.5. Perbaikan sistem penertiban ... 103

7.3.5.1. Pelaksanaan prosedur ... 103

7.3.5.2. Inisiatif Mandiri ... 104

7.3.5.3. Aplikasi android ... 104

7.3.5.4. Operasi Bersama Penertiban ... 104

7.3.6. Perbaikan sistem penanganan pengaduan ... 104

7.3.7. Survey kepuasan pelanggan ... 105

7.3.8. Survey minat berlangganan ... 105

7.4. Program Pendukung Kinerja Aspek Operasional ... 105

7.4.1. Pemeliharaan sumber dan pipa transmisi ... 105

7.4.1.1. Lingkungan fisik ... 105

7.4.1.2. Lingkungan sosial ... 106

7.4.2. Pemeliharaan dan penggantian pompa ... 106

7.4.2.1. Monitoring suara, suhu, getaran dan daya. ... 106

7.4.2.2. Peralatan monitoring lainnya ... 107

7.4.2.3. Pengadaan pompa ... 107

7.4.2.4. Genset ... 107

7.4.2.5. Transformator ... 107

7.4.2.6. Suku cadang pompa ... 108

7.4.3. Pengamanan sumber air baku ... 108

7.4.3.1. Pagar ... 108

7.4.3.2. SPAM Regional ... 108

7.4.3.3. Plengsengan ... 108

7.4.3.4. Penanaman pohon ... 109

7.4.3.5. Junction well dan strainer ... 109

7.4.3.6. Operasional dan Pemeliharaan... 109

7.4.4. Pengamanan sumber air baku jangka panjang ... 109

7.4.5. Pemanfaatan sumber air baru ... 110

7.4.5.1. Sumber Pitu dan Merjosari ... 110

7.4.5.2. Sumber Sumber Sareh ... 110

7.4.5.3. Sumber Genting ... 111

(8)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang viii

7.4.6. Pengamanan fasilitas produksi terhadap bahaya banjir ... 111

7.4.6.1. Pembersihan sungai ... 111

7.4.6.2. Tanggul, alarm dan valve ... 111

7.4.6.3. Perbaikan drainase ... 111

7.4.6.4. Studi penanggulangan banjir di intake Kencono Wungu Wendit dan di pertemuan aliran air sungai Kalisari. ... 112

7.4.6.5. Perbaikan Tanggul di Wendit ... 112

7.4.7. Pengamanan fasilitas produksi dari gangguan supply tenaga listrik ... 112

7.4.7.1. Daya listrik ... 112

7.4.7.2. Proteksi tenaga kerja ... 112

7.4.7.3. Proteksi motor pompa ... 112

7.4.7.4. Proteksi petir ... 113

7.4.7.5. ATS ... 113

7.4.7.6. Jalur supply khusus ... 113

7.4.7.7. Kapasitor Bank ... 113

7.4.7.8. Flow meter ... 113

7.4.7.9. RPS (relief pressure sustaining valve) ... 114

7.4.8. Pengamanan kualitas air ... 114

7.4.8.1. Kadar Chlor ... 114

7.4.8.2. pH ... 114

7.4.8.3. Kekeruhan ... 114

7.4.8.4. Pengurugan dan perataan tanah bekas galian di Sumber Karangan ... 115

7.4.8.5. Pengujian Kualitas Air ... 115

7.4.8.6. Pengkajian ulang MoU dengan LSM sumber Karangan ... 115

7.4.9. Pengendalian distribusi dan kontinuitas air ... 115

7.4.9.1. Monitoring jarak jauh ... 115

7.4.9.2. Data Logger ... 116

7.4.9.3. Water Level Logger ... 116

7.4.9.4. WMA (WaterMind Analyzer) ... 116

7.4.9.5. Server untuk monitoring ... 117

7.4.9.6. Maintenance ... 117

7.4.9.7. Floating valve ... 117

7.4.9.8. Water tank ... 118

7.4.9.9. Reservoir beton ... 118

(9)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang ix

7.4.9.10. Tanah ... 118

7.4.10. Penurunan tingkat kehilangan air ... 118

7.4.10.1. Valve resilient ... 118

7.4.10.2. Rehabilitasi ... 119

7.4.10.3. Spesifikasi ... 119

7.4.10.4. PRV ... 119

7.4.10.5. Strainer ... 119

7.4.10.6. Data logger di pressure point ... 120

7.4.10.7. Correlator dan groundmicrophone ... 120

7.4.10.8. Patroller ... 120

7.4.10.9. Noise logger ... 120

7.4.10.10. RPS (relief pressure sustaining valve) ... 120

7.4.10.11. Manhole ... 120

7.4.11. Pemeliharaan pipa distribusi ... 121

7.4.11.1. Pipa ... 121

7.4.11.2. Kualitas Galian dan Rekondisi ... 121

7.4.11.3. Alat kerja ... 122

7.4.11.4. Jembatan Pipa ... 122

7.4.11.5. Tapping ... 122

7.4.11.6. Ganti meter ... 123

7.4.11.7. Letak meter ... 123

7.4.11.8. Meter induk ... 123

7.4.12. Pengembangan pipa distribusi ... 124

7.4.12.1. Sterilisasi ... 124

7.4.12.2. Perbaikan sistem distribusi ... 124

7.4.12.3. Perbaikan tekanan ... 124

7.4.12.4. Pemasangan pipa di wilayah baru ... 125

7.4.13. Pengurangan pengambilan air bawah tanah ... 126

7.4.13.1. Kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup ... 126

7.4.13.2. Kerjasama dengan Dinas Pendapatan ... 126

7.4.13.3. Tarif Pajak Air Bawah Tanah ... 126

7.5. Program Pendukung Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia ... 126

7.5.1. Pelatihan sesuai kebutuhan ... 127

7.5.1.1. Analisa jabatan ... 127

(10)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang x

7.5.1.2. Evaluasi kompetensi dan analisa kesenjangan ... 127

7.5.1.3. Pemilihan prioritas ... 127

7.5.1.4. Database penyelenggaraan pelatihan ... 127

7.5.1.5. In-house training ... 128

7.5.1.6. Jenis Pelatihan ... 128

7.5.1.7. Kerjasama dengan Akatirta Magelang ... 128

7.5.2. Penataan pegawai secara optimal ... 129

7.5.2.1. Evaluasi SDM ... 129

7.5.2.2. Prosedur Operasional Jabatan ... 129

7.5.2.3. Analisa Beban Kerja ... 129

7.5.2.4. Analisa Job value ... 129

7.5.2.5. Assesment center ... 130

7.5.2.6. Knowledge management ... 130

7.5.2.7. Talent ... 130

7.5.2.8. Kerjasama dengan pihak lain ... 131

7.5.2.9. Rekrutmen ... 131

7.5.3. Penyempurnaan sistem penilaian kinerja ... 131

7.5.3.1. Job value ... 131

7.5.3.2. Integrasi sistem ... 132

7.5.3.3. Perubahan sasaran ... 132

7.5.3.4. Proporsi KPI ... 132

7.5.4. Perubahan struktur organisasi ... 133

7.5.4.1. Sasaran dan strategi ... 133

7.5.4.2. Pelayanan Pelanggan ... 133

7.5.4.3. Logistik ... 133

7.5.5. Perubahan sistem pengadaan barang dan jasa ... 133

7.5.5.1. Sistem pengadaan yang mendukung pelayanan ... 133

7.5.5.2. Konsultasi LKPP ... 134

7.5.5.3. Revisi Peraturan Direksi ... 134

7.5.5.4. Aplikasi pendukung ... 134

7.5.5.5. RAB ... 135

7.5.5.6. Sertfifikasi ... 135

7.5.5.7. Pemaparan Rencana Proses Pengadaan ... 135

7.5.5.8. Pengawasan Pekerjaan ... 135

(11)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang xi

7.5.6. Perbaikan dan Penyediaan Fasilitas ... 136

7.5.6.1. Gedung ... 136

7.5.6.2. Kelistrikan dan Telepon ... 136

7.5.6.3. Alat Mekanik ... 137

7.5.7. Meningkatkan kehandalan hardware sistem informasi manajemen ... 137

7.5.8. Pengembangan dan implementasi aplikasi ... 137

7.5.8.1. Aplikasi SDM ... 137

7.5.8.2. Aplikasi keuangan ... 137

7.5.8.3. Aplikasi administrasi ... 138

7.5.8.4. Aplikasi pelayanan pelanggan ... 138

7.5.8.4.1. Integrasi proses pasang baru dan akuntansi ... 138

7.5.8.4.2. Pengaduan ... 139

7.5.8.4.3. SMS air ... 139

7.5.8.5. Aplikasi perencanaan ... 139

7.5.8.6. Aplikasi produksi, distribusi dan kehilangan air ... 139

7.5.8.7. Aplikasi Jaringan Pipa Pelanggan ... 140

7.5.8.8. Aplikasi penanganan instalasi pelanggan ... 140

7.5.8.9. Aplikasi perbaikan kebocoran dan rekondisi ... 140

7.5.8.10. Aplikasi pengawasan ... 140

7.6. Jadwal Program dan Pembiayaan ... 140

BAB 8. PROYEKSI KEUANGAN ... 141

8.1. Asumsi Proyeksi ... 141

8.2. Proyeksi dan Kelayakan Keuangan ... 143

8.2.1. Proyeksi Laba Rugi ... 144

8.2.2. Proyeksi Neraca ... 145

8.2.3. Proyeksi Arus Kas ... 147

8.3. Indikator Kelayakan Keuangan ... 148

(12)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang xii DAFTAR TABEL

TABEL 3-1KAPASITAS PRODUKSI ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

TABEL 3-2HASIL PENGUJIAN KUALITAS AIR ... 31

TABEL 3-3KAPASITAS TANDON ... 32

TABEL 3-4 PERKEMBANGAN SAMBUNGAN PELANGGAN ... 33

TABEL 3-5PERKEMBANGAN SAMBUNGAN PELANGGAN PER WILAYAH ... 33

TABEL 3-6PEMAKAIAN AIR RATA-RATA ... 34

TABEL 3-7PELANGGAN DENGAN PEMAKAIAN 0 M³ ... 34

TABEL 3-8PENYELESAIAN ADUAN ... 36

TABEL 3-9PENGGANTIAN METER ... 36

TABEL 3-10TINGKAT KEHILANGAN AIR ... 37

TABEL 3-11JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN BAGIAN ... 40

TABEL 3-12JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN ... 41

TABEL 3-13JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN ... 41

TABEL 3-14JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN USIA ... 42

TABEL 3-15PERBANDINGAN JUMLAH PEGAWAI DAN PELANGGAN ... 42

TABEL 3-16HASIL SURVEY KEPUASAN PEGAWAI ... 43

TABEL 3-17PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ... 44

TABEL 3-18TARIF AIR DAN BIAYA LANGGANAN ... 47

TABEL 3-19KOMPOSISI PENDAPATAN USAHA ... 48

TABEL 3-20HARGA POKOK AIR ... 48

TABEL 3-21SUMBER PENDANAAN ... 50

TABEL 3-22NERACA (ASET) ... 51

TABEL 3-23NERACA (KEWAJIBAN DAN EKUITAS) ... 52

TABEL 3-24LABA RUGI ... 53

TABEL 3-25ARUS KAS ... 54

TABEL 3-26KINERJA ASPEK KEUANGAN ... 55

TABEL 4-1HARAPAN STAKEHOLDER DAN PERUSAHAAN ... 61

TABEL 6-1KENAIKAN PENDAPATAN DAN BIAYA ... 65

TABEL 6-2KETERSEDIAAN AIR ... 69

TABEL 6-3HIPPAM ... 77

TABEL 6-4CAKUPAN PELAYANAN KECAMATAN KLOJEN ... 81

TABEL 6-5CAKUPAN PELAYANAN KECAMATAN SUKUN ... 81

(13)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang xiii

TABEL 6-6CAKUPAN PELAYANAN KECAMATAN BLIMBING... 82

TABEL 6-7CAKUPAN PELAYANAN KECAMATAN LOWOKWARU ... 82

TABEL 6-8CAKUPAN PELAYANAN KECAMATAN KEDUNG KANDANG ... 83

TABEL 6-9CAKUPAN PELAYANAN ... 83

TABEL 6-10PIPA TERPASANG ... 84

TABEL 6-11JUMLAH PENDUDUK ... 85

TABEL 6-12KAPASITAS PRODUKSI ... 87

TABEL 6-13ANALISIS SWOT ... 89

TABEL 7-1SASARAN PERUSAHAAN ... 95

TABEL 8-1PROYEKSI LABA RUGI ... 144

TABEL 8-2PROYEKSI NERACA (ASET) ... 145

TABEL 8-3PROYEKSI NERACA (KEWAJIBAN DAN EKUITAS) ... 146

TABEL 8-4PROYEKSI ARUS KAS ... 147

TABEL 8-5INDIKATOR KELAYAKAN KEUANGAN ... 148

(14)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang xiv DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3-1WILAYAH PELAYANAN PDAMKOTA MALANG BERDASARKAN CAKUPAN

PELAYANAN ... 24

GAMBAR 3-2WILAYAH PELAYANAN DAN LOKASI SUMBER ... 25

GAMBAR 3-3STRUKTUR ORGANISASI ... 39

GAMBAR 6-1POSISI PERUSAHAAN ... 91

GAMBAR 6-2STRATEGI PERUSAHAAN ... 92

(15)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 1 - 15 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi setiap manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia. Saat ini keberadaan sumber air dan cara pendistribusian air semakin mendapatkan perhatian seluruh pihak yang berkepentingan karena semakin terbatasnya sumber air yang layak untuk kehidupan manusia dan kesadaran bahwa air merupakan hak setiap warga yang harus disediakan oleh pemerintah.

Air dalam jumlah cukup (kuantitas), dengan kandungan unsur yang memenuhi syarat kesehatan (kualitas), tersedia setiap saat dibutuhkan (kontinuitas) dan dengan biaya wajar (keterjangkauan) merupakan harapan seluruh masyarakat pengguna air. Rendahnya salah satu persyaratan dari empat persyaratan pelayanan air tersebut mengakibatkan tidak puasnya masyarakat terhadap pelayanan air.

Melalui Peraturan Daerah Kotamadya Malang Nomor 11 Tahun 1974, Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Malang didirikan dan diberi tugas oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan kegiatan penyediaan air bagi masyarakat Kota Malang. Pendirian tersebut sekaligus menunjukkan keinginan yang besar dari Pemerintah Kotamadya Malang pada saat itu untuk dapat memberikan pelayanan air yang lebih baik karena dilaksanakan oleh instansi yang lebih tepat.

Penduduk berkembang dengan sangat dinamis baik dari sisi jumlah maupun dari sisi kualitas yang mengakibatkan berubahnya tuntutan yang semakin meningkat. Dengan pertumbuhan penduduk 0,9% per tahun maka PDAM Kota Malang harus berpacu menambah pelanggan agar tingkat cakupan tidak menurun karena penambahan penduduk yang lebih cepat dari kemampuan pengembangan pelayanan. Di sisi lain rata-rata tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan keterbukaan informasi mengakibatkan PDAM Kota Malang harus siap menghadapi tuntutan masyarakat untuk menyediakan pelayanan sesuai standar yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku.

(16)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 1 - 16 Dinamisnya perkembangan penduduk menjadi dorongan bagi PDAM Kota Malang untuk mengukur sejauh mana kemampuan Perusahaan saat ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan kemungkinan perkembangan kebutuhan di masa mendatang.

Antisipasi pemenuhan ini tidak bisa dipandang sepele tetapi menuntut tanggung jawab yang besar dan merupakan masalah strategis yang mungkin tidak hanya dapat diselesaikan sendiri oleh PDAM secara internal tetapi juga memerlukan dukungan para stakeholder.

Oleh karena itulah diperlukan suatu perencanaan yang komprehensif, mendalam dan terbuka terhadap masukan dari eksternal yang meliputi semua aspek yang menentukan keberhasilan dalam memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada masyarakat.

Perencanaan itu dituangkan dalam bentuk Business Plan yang direncanakan untuk mengantisipasi kegiatan usaha pelayanan mulai tahun 2015 sampai dengan 2019.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Business Plan dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan air baik dari segi cakupan maupun kualitas pelayanan dan mengidentifikasi kondisi eksisting dan kemampuan Perusahaan serta menentukan program dan kegiatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut selama jangka waktu lima tahun mendatang berdasarkan target-target tertentu sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki Perusahaan.

Penyusunan Business Plan bertujuan agar terdapat acuan dalam menentukan program secara bertahap dan komprehensif dalam program tahunan di mana terdapat target-target tertentu setiap tahunnya dan sebagai sarana komunikasi dan koordinasi baik internal maupun eksternal, serta sebagai sarana untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja Perusahaan.

1.3. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Business Plan PDAM Kota Malang Tahun 2015 - 2019 adalah : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah

2. Undang-undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

(17)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 1 - 17 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2010 tentang Pedoman

Kerjasama Pengusahaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada PDAM;

7. Peraturan Walikota Malang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Sistem Penyediaan Air Minum Kota Malang;

8. Peraturan Walikota Malang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Malang;

1.4. Ruang Lingkup Penyusunan

Penyusunan Business Plan dilakukan dengan menghimpun data dan melakukan diskusi baik internal maupun eksternal untuk memperoleh informasi yang memadai dan relevan untuk bahan penyusunan. Adapun ruang lingkup yang akan dituangkan dalam Business Plan PDAM Kota Malang tahun 2015-2019 adalah :

a. Identifikasi kondisi saat ini sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dan mengukur seberapa besar kemampuan Perusahaan untuk mencapai sasaran tertentu pada lima tahun mendatang.

b. Evaluasi terhadap kondisi saat ini baik internal maupun eksternal. Evaluasi internal dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator kinerja yang lazim dipergunakan dalam mengevaluasi kinerja PDAM. Evaluasi kondisi eksternal dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan Perusahaan.

c. Berdasarkan evaluasi internal dan eksternal, Perusahaan memilih alternatid strategi yang akan dijalankan.

d. Strategi-strategi yang telah ditetapkan kemudian ditetapkan sasaran yang ingin dicapai secara bertahap beserta indikator kinerja setiap tahunnya.

e. Program-program kemudian ditetapkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

f. Program-program dirinci menjadi kegiatan-kegiatan yang setiap itemnya ditetapkan anggarannya

g. Berdasarkan kegiatan dan anggaran maka disusun proyeksi keuangan yang menggambarkan antara lain proyeksi laba rugi, kas dan neraca serta kelayakan keuangan.

(18)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 1 - 18 1.5. Sistematika

Penyusunan Business Plan ini mengikuti sistematika sebagai berikut : 1) Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang disusunnya Business Plan, maksud dan tujuan penyusunan serta ruang lingkup dan sistematika penyusunan.

2) Profil Wilayah Kota Malang

Bab ini menjelaskan tentang kondisi Kota Malang ditinjau dari sisi geografis, topografi, hidrologi, hidrogeologi dan iklim.

3) Profil Perusahaan

Bab ini menjelaskan tentang kondisi perusahaan saat ini berkaitan gambaran umum, sistem penyediaan air minum, organisasi dan sumber daya manusia, teknologi informasi dan kinerja keuangan.

4) Stakeholder

Bab ini menjelaskan tentang siap saja stakeholder yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan air minum di Kota Malang serta apa kebutuhan dan keinginan masing masing stakeholder tersebut terhadap Perusahaan dan sebaliknya apa yang diinginkan Perusahaan terhadap masing-masing stakeholder tersebut.

5) Visi dan Misi

Bab ini menjelaskan tentang visi Perusahaan, mendefinisikan kembali misi untuk mencapai visi yang ditetapkan, keyakinan dan nilai yang dipegang oleh seluruh manajemen dan pegawai serta tujuan utama Perusahaan pada lima tahun mendatang.

6) Analisa Lingkungan Startegis

Bab ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan baik dari sisi internal maupu eksternal. Identifikasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran faktor internal yang menjadi kekuatan dan faktor yang merupakan kelemahan agar dapat ditentukan strategi untuk memanfaatkan kekuatan maupun menutupi kelemahan. Selain faktor internal dalam bab ini juga akan diidentifikasi faktor eksternal untuk mengetahui faktor yang merupakan peluang dan faktor yang menjadi ancaman agar dapat ditentukan strategi untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan.

7) Sasaran dan Program

Bab ini menjelaskan tentang sasaran sasaran yang ditetapkan berdasarkan strategi dan tujuan yang telah ditetapkan pada empat aspek secara seimbang yakni aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek SDM. Bab ini juga

(19)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 1 - 19 menjalaskan tentang program dan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sasaran yang telah ditetapkan serta pembiayaannya.

8) Proyeksi Keuangan

Bab ini menggambarkan hasil keuangan yang dicapai apabila program dan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana dengan skedul dan anggaran yang telah ditetapkan. Hasil keuangan dalam bab ini digambarkan pada proyeksi laba rugia, kas dan neraca serta indikator utama keuangan.

(20)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 20 BAB 2. PROFIL KOTA MALANG

2.1. Kondisi Geografis

Kota Malang memiliki luas wilayah sebesar 11.006 Ha dengan jumlah penduduk sebesar 836.373 jiwa. Wilayah administrasi Kota Malang terdiri dari 5 Kecamatan. Wilayah tersebut meliputi 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Blimbing, Kecamatan Klojen, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Dinoyo, Kecamatan Sukun, Kecamatan Kedungkandang.

Wilayah Kota Malang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Malang dengan batas administratif sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karang Ploso b. Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji d. Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau

Berdasarkan letak geografisnya Kota Malang terletak antara 112o34’09,48” sampai 112o41’34,93” bujur timur, dan 7o54’52,22” sampai 80o3’05,11” lintang selatan.

2.2. Kondisi Topografi

Wilayah Kota Malang memiliki kondisi topografi yang sebagian besar (96,3%) datar dengan kemiringan lereng 0 – 15% dan ketinggian 440 – 667 meter dari permukaan laut. Wilayah Kota Malang juga dikelilingi pegunungan antara lain : Gunung Semeru, Gunung Kawi, Gunung Anjasmoro dan Gunung Arjuno. Dari luas total wilayah Kota Malang sebesar 11.005,66 ha, digolongkan menjadi 4 bagian menurut ketinggian, yaitu:

a. Ketinggian 380 – 400 meter, dengan luas areal = 100,15 ha b. Ketinggian 400 – 500 meter, dengan luas areal = 8.422,63 ha c. Ketinggian 500 – 600 meter, dengan luas areal = 2.346,41 ha d. Ketinggian 600 – 667 meter, dengan luas areal = 136,47 ha

2.3. Kondisi Iklim

Kondisi iklim Kota Malang memiliki rata-rata suhu udara berkisar antara 22,7°C - 25,1°C.

Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°C dan suhu minimum 18,4°C. Rata kelembaban udara berkisar 79% - 86% dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Nopember

(21)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 21 sampai dengan Pebruari. Sedangkan pada bulan Juni dan September curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.

2.4. Kondisi Hidrologi dan Hidrogeologi

Kota Malang dilalui oleh salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) terpenting di Jawa Timur yaitu DAS Brantas. DAS Brantas merupakan sebuah sungai terbesar di Jawa Timur dengan panjang ± 320 km yang mengalir secara melingkar dan di tengah-tengahnya terdapat gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Kelud. Sungai Brantas yang bersumber pada lereng Gunung Arjuno, mula-mula mengalir ke arah timur melalui Kota Malang, lalu membelok ke arah selatan. Di kota Kepanjen Kali Brantas membelok ke arah barat dan di sini Kali Lesti yang bersumber di Gunung Semeru bersatu dengan Kali Brantas. Setelah bersatu dengan Kali Ngrowo di daerah Tulungagung, Kali Brantas berbelok ke utara melalui kota Kediri. Di kota Kertosono, Kali Brantas bertemu dengan Kali Widas, kemudian ke Timur mengalir ke kota Mojokerto. Di kota ini Kali Brantas bercabang dua, ke arah kota Surabaya dan ke kota Porong yang selanjutnya bermuara di selat Madura.

Wilayah DAS Brantas merupakan DAS strategis sebagai penyedia air baku untuk berbagai kebutuhan seperti sumber tenaga untuk pembangkit tenaga listrik, PDAM, irigasi, industri dan lain-lain. Luas Wilayah DAS Brantas sekitar 12.000 km2 yang mencakup kurang lebih 25

% luas Provinsi Jawa Timur, dengan potensi sumber daya air per tahun ± 12 milyar m3. DAS Brantas Hulu merupakan daerah tangkapan hujan yang kondisinya sangat memprihatinkan.

DAS Brantas Hulu terdiri dari sub DAS Brantas Hulu (182 Km2), Amprong (348 Km2), Bango (262 Km2), Metro (309 Km2), Lahor (188 Km2) dan Lesti (608 Km2). Kawasan DAS Brantas Hulu seluas 1.897 Km2, meliputi tiga administrasi wilayah yaitu Kabupaten Malang 80,2 %, Kota Malang 3,1% dan Kota Batu 16,7 %. Tata Guna Lahan Eksisting DAS Brantas Hulu didominasi oleh tegalan / ladang yaitu sebesar 37,78 %.

Secara morfologi wilayah Kota Malang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) satuan morfologi, yaitu satuan morfologi dataran yang menempati bagian tengah dan selatan, satuan morfologi perbukitan bergelombang menempati bagian timur dan utara, dan satuan morfologi pegunungan menempati wilayah bagian barat, utara dan timur. Secara geologi daerahnya disusun oleh batuan hasil kegiatan gunung api yang terdiri dari tufa, tufa pasiran, breksi gunung api, aglomerat, dan lava. Secara hidrogeologi akumulasi air tanah di Cekungan Malang dijumpai pada lapisan akuifer yang dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok akuifer dengan kedalaman kurang dari 40 meter, kelompok

(22)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 22 akuifer dengan kedalaman antara 40 - 100 meter, dan kelompok akuifer dengan kedalaman antara 100 - 150 meter. Berdasarkan kuantitas dan kualitas air tanahnya, potensi air tanah di Cekungan Malang dikelompokkan menjadi 4 (empat) wilayah potensi air tanah, yaitu :

- Wilayah potensi air tanah besar;

- Wilayah potensi air tanah sedang;

- Wilayah potensi air tanah kecil;

- Wilayah potensi air tanah langka.

Penggunaan lahan di daerah ini berupa hutan belukar yang menempati bagian barat, utara, dan timur. Tanah persawahan menempati bagian selatan yang merupakan dataran, tanah perkebunan, dan selebihnya merupakan tanah pemukiman penduduk perkotaan dan pedesaan.

(23)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 23 BAB 3. PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Gambaran Umum 3.1.1. Sejarah Singkat

Penyediaan air minum untuk wilayah Kota Malang telah dilakukan sejak sejak tanggal 31 Maret 1915 dan dikenal dengan nama “Welding Leideng Verordening” Kota Besar Malang.

Pada awal kegiatan penyediaan air, luas wilayah yang dilayani kira-kira meliputi luas Kecamatan Klojen sekarang, dengan sumber-sumber air di daerah Batu masing-masing Sumber Binangun (184 l/detik), Sumber Karangan (40 l/detik), Sumber Sumbersari (40 l/detik) dengan total kapasitas produksi keseluruhan sebesar 264 l/detik.

Setelah diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kotamadya Malang, pengelolaan dan penyediaan air bersih ditangani dua instansi yaitu Dinas Pekerjaan Umum Daerah yang menangani bidang teknik dan Dinas Pendapatan yang menangani bidang administrasi dan keuangan. Pengelolaan Perusahaan oleh dua instansi tersebut tidak mengalami perkembangan yang menggembirakan karena birokrasi dan pengelolaan anggaran tidak menunjukkan satu visi yang dapat menyelesaikan kendala kendala yang dihadapi untuk berkembang.

Seiring dengan perkembangan Kota Malang dan perkembangan jumlah penduduk, maka pada tanggal 18 Desember tahun 1974 diterbitkan Peraturan Daerah No.11 Tahun 1974 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum dan dengan terbitnya Peraturan Daerah tersebut, maka Unit Air Minum berganti nama dan status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum yang berbadan hukum sebagaimana diatur oleh UU No. 5/1962 mengenai Perusahaan Daerah. Peraturan Daerah ini dilakukan addendum pada tahun 1984 dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1984.

Pada awal berdirinya, PDAM Kotamadya Malang menempati kantor di Jl. Diponegoro.

Pada tahun 1983 kantor pelayanan pindah ke Jl. A.Yani 153. Terakhir kali sejak tahun 1996 sampai sekarang kantor pusat berada di Jl. Terusan Danau Sentani No.100 Malang. Kantor dibangun dari dana internal Perusahaan sedangkan tanahnya masih menempati tanah milik Pemerintah Daerah Kota Malang.

3.1.2. Wilayah Pelayanan

Dalam perkembangannya Perusahaan tidak saja melayani masyarakat di wilayah Kota Malang tetapi juga masyarakat di sekitar wilayah Kota Malang yang berada di Kabupaten Malang dan Kota Batu walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan

(24)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 24 karena PDAM di wilayah yang bersangkutan belum mampu melayani air bersih di wilayah tersebut. Pelayanan tersebut dapat dilakukan dengan berdasarkan rekomendasi dari PDAM yang memiliki kewenangan melayani wilayak tersebut sesuai yang diajukan oleh calon pelanggan.

Wilayah pelayanan di Kabupaten Malang meliputi sebagaian desa Kebonagung, Pakisaji, Mangliawan dan Karangploso. Sedangkan wilayah di Kota Batu yang dilayani oleh Perusahaan meliputi desa Giripurno dan Bumiaji.

Gambar 3-1 Wilayah Pelayanan PDAM Kota Malang berdasarkan cakupan pelayanan

(25)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 25 Gambar 3-2 Wilayah Pelayanan dan lokasi sumber

3.2. Sistem Penyediaan Air Minum 3.2.1. Air Baku

Air baku yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota Malang untuk melayani pelanggan berasal dari berbagai sumber yang terletak di Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Sumber air yang ada berupa mata air dan sumur air dalam, namun sebagian besar berupa mata air. Gambaran sumber air secara umum adalah sebagai berikut :

(26)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 26

(27)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 27 a. Sumber Wendit

Sumber berupa mata air dengan cathment area berasal dari Gunung Bromo dan Tengger. Lokasi pompa untuk pengambilan berada di tanah milik Perusahaan sedangkan broncapturing berada di luar lokasi milik Perusahaan. Sumber air tersebut berada di Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabuapten Malang. Lokasi di sekitar broncapturing saat ini dimanfaatkan untuk tempat wisata Wendit Water Park sejak tahun 2007.

b. Sumber Binangun

Sumber berupa mata air. Sumber Binangun Lama ada sejak tahun 1931. Sedangkan Binangun Baru ada sejak tahun l958. Kualitas air sumber tersebut sangat baik. Lokasi pengambilan air kondisinya terlindungi dengan baik. Debit dan kualitas air tidak terpengaruh baik pada musim hujan maupun musim kemarau.

Lokasi sumber merupakan milik Pemerintah Daerah yang diserahkan ke Perusahaan sesuai neraca awal Perusahaan.

c. Sumber Karangan

Sumber berupa mata air. Sumber ini ada sejak tahun 1915. Kondisi di lingkungan sumber terdapat penambangan yang dapat mengganggu kualitas air yang dimanfaatkan Perusahaan. Beberapa lokasi telah dibebaskan untuk pengamanan namun beberapa lokasi lainnya belum dibebaskan.

d. Sumber Sumbersari

Sumber berupa mata air. Sumber ini ada sejak tahun 1928. Kondisi lingkungan cukup baik. Di beberapa tempat terutama pipa keluar dari sumber ada resiko longsor yang bisa mengganggu distribusi air. Lokasi sumber merupakan milik Pemerintah Daerah yang diserahkan ke Perusahaan sesuai neraca awal Perusahaan.

e. Sumber Banyuning

Sumber berupa mata air. Sumber ini ada sejak tahun 1988. Meskipun berada di tengah pemukiman penduduk, kondisi sumber sangat baik. Namun demikian kepemilikan dari sumber tersebut masih merupakan milik Dinas Pengairan.

Lokasi bangunan/rumah jaga merupakan milik Pemerintah Daerah yang diserahkan ke Perusahaan sesuai neraca awal Perusahaan.

f. Sumur Badut

Sumber air dari sumur dalam. Sumber tersebut mulai dimanfaatkan pada tahun 1990 untuk Sumber Badut I. Pemanfaatan berikutnya masing-masing sumber Badut II dan Sumber Badut III masing–masing pada tahun 1998 dan 2004. Setelah pemanfaatan

(28)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 28 Badut III, debit air di Badut I menurun sehingga pada pada saat ini Badut I tidak dimanfaatkan.

Tanah lokasi tersebut adalah milik Pengembang Sarana Tidar Indah yang telah diserahkan kepada Perusahaan untuk dimanfaatkan sebagai tempat bangunan tandon air untuk pelayanan daerah di sekitar sumber tersebut pada tahun 1990.

g. Sumur Dieng

Sumber air dari sumur dalam. Lokasi sumber berada di tanah milik Perumahan Istana Dieng, sedangkan di dekat sumber berdiri Tandon milik Perusahaan dengan kapasitas 500 m3. Selain dimanfaatkan untuk pelayanan di Perumahan Istana Dieng, sumber tersebut juga dimanfaatkan pelayanan wilayah di luar Perumahan tersebut.

Sumber tersebut juga rawan terhadap gangguan bila terjadi kerusakan pompa.

h. Sumur Sumbersari

Sumber air dari sumur dalam. Sumber merupakan hasil pelimpahan aset dengan ganti rugi pada saat pemekaran wilayah Kota Malang tahun 1998.

Operasional sumber pada pukul 04:00 WIB sampai dengan 10:00 WIB dan pukul 15:00 WIB sampai dengan pukul 20:00 WIB. Tambahan debit untuk pelayanan lokasi tersebut disupply juga dari sumber Supit Urang. Lokasi sumber merupakan milik perumahan yang diserahkan ke Perusahaan.

i. Sumur Supit Urang

Terdapat dua lokasi sumber yaitu Supit Urang I dan Supit Urang II. Sumber air dari sumur dalam. Sumber Supit Urang I berlokasi di tanah milik Pemerintah Kota yang dimanfaatkan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sedangkan tanah Supit Urang II adalah milik Perusahaan. Supit Urang II dilengkapi dengan tandon dengan kapasitas 500 m3. Sumber Supit Urang II bersifat artesis dan terdapat kemungkinan sifat artesis tersebut berakhir sehingga perlu disiapkan pengambilan dengan menggunakan pompa.

3.2.2. Kapasitas Produksi

Berdasarkan Surat Ijin Pengambilan Air, kapasitas yang bisa dimanfaatkan oleh Perusahaan adalah sebesar 1.989 liter/detik. Namun demikian kapasitas terpasang riil dan realisasi dari kapasitas terpasang lebih rendah masing-masing sebesar 1.660 liter/detik dan 1.296 liter/detik. Gambaran Kapasitas produksi masing masing sumber adalah sebagai berikut :

(29)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 29 Tabel 3-1 Kapasitas Produksi

3.2.3. Sistem Pengolahan

Kualitas air baku Perusahaan pada umumnya sangat baik sehingga tidak memerlukan sistem pengolahan yang lengkap. Kekurangan kualitas baku air utamanya terdapat pada unsur kandungan bakteri coli. Oleh karena itu Perusahaan menerapkan sistem pembubuhan chlor dengan sistem yang kontinyu yang diukur berdasarkan kebutuhan sehingga dapat dikendalikan dengan mudah tingkat kandungan chlor pada air untuk memastikan bahwa tidak terdapat bakteri coli yang merugikan bagi pelanggan.

Setiap sumber air dipasang sistem pembubuhan gas chlor dengan otomatis. Sedangkan di beberapa lokasi disediakan sistem pembubuhan ulang bila diperlukan.

Bakteri coli akan berkembang/hidup bila kandungan chlor dalam air lebih dari 0,2 mg/liter.

Untuk menjamin kondisi tersebut maka PDAM menetapkan target kandungan chlor pada air sebesar 0,5 mg/liter pada semua titik pantau dan semua sampel yang diambil.

3.2.4. Sistem Distribusi

Kondisi elevasi keberadaan sumber air yang berbeda-beda mengakibatkan Perusahaan harus menerapkan 2 sistem distribusi yakni gravitasi dan pompanisasi.

Mulai tiga tahun lalu perusahaan menerapkan sistem distribusi air berdasarkan District Metering Area (DMA). Pembentukan DMA ini dianggap sebagai cara yang paling efektif

1 Binangun Lama 100 90 87 5,36%

2 Binangun Baru 150 146 146 8,69%

3 Karangan 40 30 30 1,79%

4 Sumbersari 40 16 19 0,95%

5 Banyuning 100 80 79 4,76%

6 Wendit I 510 386 377 22,98%

7 Wendit II 510 372 322 22,14%

8 Wendit III 480 473 170 28,15%

9 Badut I 18 20 14 1,19%

10 Badut II 13 20 19 1,19%

11 Sumbersari 1 2 2 1 0,12%

12 Istana Dieng 18 15 12 0,89%

13 Supit Urang 1 8 10 8 0,60%

14 Supit Urang 2 20 20 12 1,19%

Jumlah 2.009 1.680 1.296 100%

Prosen Kapasitas dari Total

No. Nama Sumber

Kapasitas Terpasang

(l/detik)

Kapasitas Terpasang Riil

(l/detik)

Realisasi Produksi (l/detik)

(30)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 30 dalam pendistribusian air yang dapat membantu Perusahaan mengendalikan kehilangan air, mengendalikan kualitas air dan tekanan air serta fungsi pendistribusian lainnya. DMA diatur berdasarkan sumber air baku dan tandon yang melayani sistem distribusi tersebut.

Jumlah DMA yang terbentuk samapi saat ini berjumlah 156. Dari jumlah tersebut 109 di antaranya sudah terpasang sarana untuk kegiatan penurunan kehilangan air sedangkan yang lainnya masih akan dibangun sesuai dengan standar DMA yang benar. Setiap DMA melayani pelanggan sekitar 500 sampai dengan 1000 sambungan. Sekitar 25 DMA akan terus dievaluasi untuk membentuk DMA yang tepat.

Sumber yang menggunakan sistem gravitasi adalah sumber yang berada di Kota Batu yakni Banyuning dan Binangun dan sebagian sumber yang berada di Kabupaten Malang yakni Sumbersari dan Karangan.

Sumber wendit yang berada di elevasi 400 dpm. menggunakan sistem pompanisasi. Sumber wendit terdiri dari 3 lokasi yakni Wendit 1, Wendit 2 dan Wendit 3. Dengan jumlah total kapasitas produksi yang ada fasilitas pompa memerlukan tenaga listrik yang relatif besar.

Selain didistribusikan langsung ke pelanggan, air dari sumber Wendit dialirkan ke tandon Buring dan tandon Mojolangu. Air dari tandon Buring didistribusikan ke pelanggan sedangkan air yang masuk tandon Mojolangu sebagian didistribusikan dengan pompa ke pelanggan dan sebagian dipompa masuk ke tandon Tlogomas. Dengan demikian maka air yang masuk tandon Tlogomas dari Mojolangu mengalami dua kali pemompaan akibat kondisi elevasi yang tidak memungkinkan.

Selain sumber Wendit, sistem pompanisasi juga dilakukan di sumber Badut, Supit Urang dan Istana Dieng yang semuanya merupakan sumber dari sumur air dalam yang lokasinya berada di Kota Malang dengan kapasitas sumber yang relatif kecil dibandingkan dengan sumber Wendit. Sumber sumber tersebut menggunakan sistem pompanisasi dari sumber ke tandon, sedangkan distribusi ke pelanggan menggunakan gravitasi dari tandon.

3.2.5. Kualitas Air

Sesuai Permenkes Nomor 492/Menkes/IV/2010 maka air yang disediakan oleh Perusahaan untuk dikonsumsi masyarakat haruslah memenuhi syarat sebagai air minum. Oleh karena itu kualitas air harus dijaga sedemikain rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Air baku yang keluar dari fasilitas sumber dan pengolahan pada umumnya sudah siap minum, namun demikian perjalanan air dari sumber air sampai ke pelanggan melewati perpipaan dengan ukuran, jenis dan kondisi tanah dan pemasangan yang berbeda sehingga dimungkinkan kualitas air menjadi berubah/menurun. Oleh karena itu bagian

(31)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 31 Laboratorium selalu melakukan sampling berpedoman pada Permenkes Nomor 736/Menkes/VI/2010 untuk memastikan prosedur pengawasan telah dilaksanakan dengan benar.

Berdasarkan sampling baik yang dilakukan oleh internal PDAM Kota Malang maupun oleh Dinas Kesehatan, hampir 100% hasil sampling menunjukkan bahwa air PDAM memenuhi syarat untuk diminum. Jumlah sampling untuk unsur biologi dihitung dengan formula sebagai berikut :

Jumlah pelanggan x 5

+ 5 10.000

Sedangkan jumlah sampel kimia dihitung dari jumlah sampel biologi dibagi 10.000.

Saat ini hampir seluruh wilayah pelayanan sebenarnya sudah dilayani dengan air siap minum. Namun demikian Perusahaan belum memiliki alat monitoring yang bisa memantau secara menyeluruh dan terus menerus kondisi kualitas air. Kualitas air bisa menurun apabila terjadi gangguan seperti pipa bocor dan pekerjaan fisik lainnya.

Hasil pengujian kualitas air adalah sebagaimana tabel 3.2.

Tabel 3-2 Hasil Pengujian Kualitas Air

3.2.6. Kontinuitas Pelayanan

Dari 56 kelurahan yang dilayani oleh Perusahaan, hampir seluruhnya terlayani selama 24 jam sehari. Kondisi kontinuitas aliran terganggu terutama apabila ada kebocoran pipa, perbaikan pipa, perbaikan pompa atau gangguan di strainer pipa distribusi.

Terdapat beberapa daerah yang pada saat jam puncak alirannya mengecil. Jam puncak terjadi pada pukul 06:00 sampai dengan pukul 07:00. Daerah daerah tersebut antara lain: Jl.

Mawar (TL 2.2A), Jl. Mundu (Tl2.1D), Jl. Rajawali (Betek 5B), Jl. Panglima Sudirman (W1.A), Jl. Tebo Utara (Supiturang 1B), Jl. Kalimosodo (W2H).

Untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan yang fluktuatif setiap hari perusahaan telah menyediakan tandon untuk penyimpanan air yang berfungsi menyimpan air pada saat air tidak diperlukan oleh pelanggan dan mendistribusikannya pada saat pelanggan

Uraian 2011 2012 2013 Rata-rata

Jumlah sampel yang diuji 726 752 885 788 Jumlah sampel yang memenuhi syarat 726 785 959 823

Prosentase sampel yang memenuhi syarat 100% 96% 92% 96%

(32)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 32 memerlukan.

Kapasitas Tandon yang dimiliki Perusahaan saat ini berjumlah 20.500 m3 yang terletak di beberapa lokasi sebagaimana tabel 3.3.

Tabel 3-3 Kapasitas Tandon

Kapasitas tandon tersebut masih dianggap kurang karena kapasitas aman untuk tandon kurang lebih adalah sebanyak 20% dari kapasitas produksi harian. Dengan produksi sebanyak kurang lebih 110.000 m3 per hari maka perlu penyediaan tandon dengan kapasitas 22.000 m3. Dengan demikian kondisi kapasitas tandon saat ini masih kurang.

3.2.7. Tekanan Air

Perusahaan telah memiliki bagian tersendiri yakn bagian kehilangan air yang tugas utamanya antara lain adalah manajemen tekanan. Pengaturan tekanan yang baik bukan saja berguna bagi pelayanan kepada pelanggan tetapi juga memberikan dampak positif bagi efisiensi penggunaan sumber daya produksi.

Perusahaan menetapkan standar untuk tekanan pada pelayanan pelanggan sebesar 0,5 bar dan diharapkan dengan standar tekanan tersebut ketinggian air bisa mencapai lantai 2 rumah pelanggan.

Optimalisasi pengaturan tekanan baik berdasarkan waktu maupun berdasarkan wilayah pelayanan dibantu oleh peralatan PRV yang saat ini terpasang di sejumlah DMA dan pemanfaatan tandon. 94% pelanggan sudah menikmati pelayanan dengan tekanan standar, sedangkan pelanggan lainnya masih memerlukan perbaikan tekanan melalui penggantian pipa.

1 Tlogomas 6.500 33,75%

2 Betek 3.500 18,17%

3 Mojolangu 3.200 16,61%

4 Buring 3.850 19,99%

5 Bangkon 750 3,89%

6 Badut 400 2,08%

7 Supit Urang 560 2,91%

8 Istana Dieng 500 2,60%

Jumlah 19.260 100,00%

Prosen Kapasitas dari Total

No. Lokasi Tandon Kapasitas

(m3)

(33)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 33

3.2.8. Sambungan Pelanggan dan Konsumsi Air

Jumlah pelanggan Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2013 sebanyak 125.614 sambungan. Jumlah tersebut termasuk pelanggan yang berada di luar wilayah Kota Malang sebanyak 4.982 sambungan. Perkembangan jumlah pelanggan selama tiga tahun terakhir adalah sebagaimana tabel 3.4.

Tabel 3-4 Perkembangan Sambungan Pelanggan

Pelanggan tersebar di seluruh wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu dengan perkembangan setiap tahun dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3-5 Perkembangan Sambungan Pelanggan Per Wilayah

Tiga tahun terakhir jumlah pelanggan mengalami penambahan yang cukup signifikan. Hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan Perusahaan yang menetapkan harga pasang baru lebih

Kecamatan 2011 2012 2013 Tambah % Naik

Klojen 19.378 20.098 20.681 1.303 0,06

Sukun 19.223 21.225 23.112 3.889 0,17

Blimbing 20.541 22.321 24.275 3.734 0,15

Lowokwaru 21.683 24.071 26.188 4.505 0,17

Kedungkandang 21.011 23.399 25.588 4.577 0,18

Hidran 4 4 4 0 0,00

Hankam 759 761 784 25 0,03

Jumlah Pelangggan Kota Malang 102.599 111.879 120.632 18.033 0,15

Kendal Payak 217 229 247 30 0,12

Kota Batu 382 419 461 79 0,17

Tegalgondo,Karangploso,Pendem 371 426 461 90 0,20

Wagir 1.672 1.721 1.795 123 0,07

Pakis 890 1.063 1.571 681 0,43

Hankam 447 447 447 0 0,00

Jumlah Pelangggan Luar Kota Malang 3.979 4.305 4.982 1.003 0,20

Jumlah Keseluruhan 106.578 116.184 125.614 19.036 0,15

(34)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 34 murah dan pemberian pembebasan serta pemotongan biaya tambahan jaringan pipa pada kondisi tertentu.

Selain itu penambahan pelanggan juga didorong oleh adanya program hibah air minum yang didukung oleh lembaga swasta dan pemerintah pusat khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Di sisi lain air yang terjual dan dikonsumsi oleh pelanggan tiga tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah pelanggan. Namun demikian pemakaian air rata-rata per pelanggan setiap bulan tidak banyak mengalami perubahan.

Jumlah konsumsi air oleh pelanggan dan rata rata pemakaian dalam tiga tahun terakhir dapat digambarkan pada tabel 3.6.

Tabel 3-6 Pemakaian Air Rata-rata

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa meskipun pelanggan dan pemakaian air secara total meningkat namun pemakaian rata rata oleh pelanggan sedikit menurun. Hal ini disebabkan antara lain karena banyaknya rumah atau ruko yang kosong dan penggunaan air sumur oleh pelanggan. Berdasarkan catatan petugas lapangan pada bulan Desember 2013, pelanggan dengan pemakaian 0 m3 yang menggunakan air sumur sejumlah 3.270 pelanggan dengan penyebaran di beberapa kecamatan sebagaimana tabel 3.7.

Tabel 3-7 Pelanggan dengan Pemakaian 0 m³

No. Uraian 2011 2012 2013

1 Jumlah Pelanggan (SR) 106.044 116.184 125.614 2 Pemakaian Air Setahun (m3) 22.852.234 25.083.504 26.328.210 3 Pemakaian Air Rata2 Per Bulan (m3) 1.904.353 2.090.292 2.194.018 4 Pemakaian Rata2/Plg/Bln (m3) 17,96 17,99 17,47

No. Wilayah/Kecamatan Jumlah (SR) %

1. Klojen 562 17%

2. Sukun 931 28%

3. Blimbing 866 26%

4. Lowokwaru 460 14%

5. Kedung Kandang 351 11%

6. Kabupaten 98 3%

7. Hankam 2 0%

Jumlah 3.270 100%

(35)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 35 Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan sumur lebih banyak berada di kecamatan Sukun dan Blimbing. Hal ini mungkin disebabkan oleh jarak kerapatan bangunan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan di kecamatan lainnya.

3.2.9. Pengembangan Pelayanan

Perusahaan menyadari bahwa tanpa investasi pada jaringan pipa baik sekunder maupun tersier maka penambahan pelanggan tidak bisa dilakukan secara cepat karena masyarakat non pelanggan yang berada di antara pelanggan memerlukan perlakuan khusus untuk mempengaruhinya menjadi pelanggan.

Pengembangan jaringan pipa selama tiga tahun terakhir telah dilakukan oleh perusahaan utamanya adalah pemasangan pipa di 51 lokasi yang dilaksanakan mulai tahun 2012 sampai dengan 2013 dan pemasangan pipa di 32 lokasi yang dilaksanakan mulai tahun 2013 sampai dengan 2014.

Pemasangan tersebut belum termasuk pipa tersier yang dipasang sesuai dengan permintaan calon pelanggan.

3.2.10. Pengaduan dan Respon Pengaduan

Kuantitas, kualitas dan kontinuitas merupakan unsur pelayanan yang sangat penting dan sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Penanganan pengaduan telah dilakukan dengan sistem informasi yang terintegrasi antara masuknya pengaduan sampai dengan informasi penanganan. Pelanggan bisa menyampaikan pengaduan melalui berbagai cara baik datang maupun melalui media lainnya yang tersedia, Namun belum ada aplikasi dan mekanisme yang efektif untuk melakukan monitoring penyelesaian pengaduan tersebut.

Dengan kemajuan teknologi informasi penyampaian pengaduan saat ini dapat dilakukan melalui SMS air. Sistem ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan handphone sehingga dengan media ini diharapkan pengaduan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. SMS air dikelola bersama untuk kepentingan Dinas Kesehatan dan HIPAM, namun masyarakat lebih banyak memanfaatkannya untuk kebutuhan berkaitan dengan PDAM. Penggunaan SMS oleh masyarakat masih sangat rendah. Hal ini disebabkan cara penggunaan menu yang kurang praktis sehingga perkembangan penggunaannya belum menggembirakan.

Kinerja pelayanan pengaduan dapat diukur dengan mengevaluasi seberapa cepat Perusahaan dapat merespon atau menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan tersebut.

(36)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 36 Formula untuk menghitung kinerja tersebut adalah dengan menghitung tingkat penyelesaian aduan di mana hal tersebut dihitung dari jumlah aduan yang telah diselesaikan dibandingkan dengan jumlah seluruh aduan. Gambaran tingkat pengaduan dan penyelesaian aduan dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3-8 Penyelesaian Aduan

3.2.11. Akurasi Meter

Akurasi meter memberika andil yang besar dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Akurasi meter yang tinggi menunjukkan keadilan dalam pelayanan di mana pelanggan membayar sejumlah uang atas air yang benar-benar digunakan.

Ketidakakuratan meter dapat merugikan salah satu pihak, pelanggan atau Perusahaan.

Perusahaan berusaha melakukan penggantian meter sebanyak 20% setahun. Namun demikian pada kondisi tertentu target penggantian tersebut tidak dapat tercapai. Kondisi tersebut antara lain karena keterbatasan anggaran. Penggantian sebesar 20% dimaksudkan agar meter air yang berusia lebih dari lima tahun segera dapat dilakukan penggantian.

Selama tiga tahun terakhir Perusahaan telah merealisasikan penggantian meter dengan kinerja sebagaimana tabel 3.9.

Tabel 3-9 Penggantian Meter

3.2.12. Kepuasan Pelanggan

Survey kepuasan pelanggan terakhir kali dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2014 dengan bantuan dari IUWASH. Kepuasan pelanggan diukur dengan menghitung jumlah

No. Uraian 2011 2012 2013

1. Pelanggan Keseluruhan 106.044 116.184 125.614 2. Jumlah Pengaduan setahun 12.727 23.201 21.312

3. Prosentase Tingkat Pengaduan 1,00% 1,66% 1,41%

4. Jumlah Pengaduan Terselesaikan 11.737 20.535 19.992

5. Prosentase Penyelesaian Aduan 92,22% 88,51% 93,81%

No. Uraian 2011 2012 2013

1. Pelanggan Keseluruhan 106.044 116.184 125.614 2. Jumlah Meter Diganti 15.493 4.659 22.593

3. Prosentase Penggantian Meter 15% 4% 18%

(37)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 37 pelanggan yang puas dalam sampel survey dibandingkan dengan jumlah sampel dalam survey.

Indikator yang digunakan dalam survey adalah : a. Kontinuitas aliran

b. Kuantitas aliran c. Kualitas air d. Tekanan air e. Pencatatan Meter

f. Penanganan pengaduan pelanggan g. Lokasi pembayaran

Berdasarkan survey tersebut maka jumlah pelanggan yang puas adalah sebanyak 98,37%

merasa puas sedangkan yang lainnya tidak puas dan tidak tahu masing-masing sebanyak 1,17% dan 0,46%

3.2.13. Tingkat Kehilangan Air

Pemanfaatan air yang optimal ditunjukkan oleh rendahnya tingkat kehilangan air. Semakin tinggi penggunaan air baik yang dipergunakan oleh pelanggan maupun untuk kebutuhan operasional maka penggunaan air semakin optimal.

Selama tiga tahun terakhir tingkat kehilangan air mengalami penurunan cukup signifikan.

Penurunan terjadi karena Perusahaan memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi terhadap program tersebut. Kondisi tingkat kehilangan air tiga tahun terakhir dapat digambarkan dalam tabel 3-10 berikut :

Tabel 3-10 Tingkat Kehilangan Air

Dengan menurunnya tingkat kehilangan air yang cukup signifikan, Perusahaan dapat memanfaatkan air yang sebelumnya hilang untuk pelayanan kepada pelanggan sehingga tidak memerlukan tambahan kapasitas produksi.

(38)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 38 3.2.14. Sistem Pengamanan Air

Guna menjaga pelayanan dari sisi kualitas, kuanitatas dan kontinuitas maka Perusahaan telah menyusun Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM). Dalam RPAM tergambar secara jelas bagaimana rantai pasok untuk masing-masing pelayanan dalam zona tertentu. RPAM disusun untuk mengantisipasi terjadinya gangguan dan resiko sehingga Perusahaan dapat menghindari atau mengatasinya dengan segera bila gangguan tersebut benar-benar terjadi.

RPAM mengidentifikasi semua resiko bahaya yang mungkin timbul pada setiap tahapan rantai pasok. Bahaya adalah kejdian yang bersifat baik fisik, kimiawi maupun biologi yang dapat mengancam tingkat keamanan air minum baik teknis maupun non teknis. Bahaya utamanya berkaitan dengan gangguan terhadap K3 (kuantitas, kualitas, kontinuitas).

RPAM juga menetapkan kondisi ideal dan tindakan pengendalian untuk masing masing tahapan rantai pasok disertai dengan tingkat dan besarnya resiko yang mungkin timbul serta perbaikan dan perkiraan biaya yang akan dipergunakan untuk melakukan perbaikan tersebut.

3.3. Organisasi dan Sumber Daya Manusia 3.3.1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan ditetapkan oleh Direksi setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas. Organisasi perusahaan dipimpin oleh tiga orang direksi yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Administrasi dan Keuangan dan Direktur Teknik. Selain membawahi dua direktur bidang, Direktur Utama membawahi langsung lima pejabat setingkat manajer yaitu :

- Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan - Kepala Pusat Sistim Informasi Manajemen - Kepala Satuan Pengawasan Internal

- Staf Ahli Bidang Administrasi dan Keuangan - Staf Ahli Bidang Teknik

Struktur organisasi selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3-3 berikut ini :

(39)

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang BAB 3 - 39 Gambar 3-3 Struktur Organisasi

Rekening Asman.

Kas &

Penagihan

Software &

Database Manajer

Keuangan

Asman.

Perencanaan &

Analisa Keu.

Asman.

Akuntansi dan

Kepala Bidang Hardware &

Jaringan Kepala Bidang Kepala Bidang

Litbang.

Adm.&Keuangan Kepala Bidang

Litbang.

Teknik

Kepala Pusat Sistem Informasi

Manajemen

Kepala Satuan Pengawasan

Internal

Perawatan

Staf Ahli Bidang Adm.

& Keuangan

Staf Ahli Bidang Teknik

Kepala Pusat Penelitian &

Pengembangan

Pengawasan

Perencanaan

Perencanaan

Pengendalian

Perpompaan

Pengembangan

Meter

Pengendalian

Pengendalian

Pengawasan

Penertiban Asman.

Pengembangan Pegawai

Umum Sumber Daya Hubungan Pengadaan

Asman.

BME

Kesejahteraan Jasa Konstruksi

Barang &

Gudang

Hukum

Asman.

Jaringan Asman.

Kehilangan Air

Asman.

Pengadaan Barang Asman.

Pengadaan Konstruksi Pengawasan Asman.

Jaringan Asman.

Asman.

Jaringan Pipa I Asman.

Jaringan Pipa II Perawatan

Perawatan Asman.

Konstruksi Asman.

Asset

Asman.

Kualitas Air Baku Asman.

Asman.

Asman.

Pemakaian air Asman.

Pelayanan

Pencatatan Kinerja

Asman. Peng.

& Konsultasi Asman. Peng.

Jasa Lainnya Asman.

Asman.

Penilaian

Direktur Teknik

Asman.

Asman.

Asman.

Manajer

Manusia Manajer

Direktur Administrasi dan Keuangan

Manajer

Pekerjaan Manajer

Perencanaan Produksi Jaringan Pipa Perawatan

Manajer

Pelanggan

Manajer Manajer

Kehilangan Air Manajer

Asman.

Masyarakat Asman.

Prasarana Hubungan

Sarana &

Pemasaran

Manajer Manajer

Pelanggan Teknik

Direktur Utama

Referensi

Dokumen terkait

;ulit mengisap &si, sulit menelan &si, bayi reel,menangis,tidak dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman, pucat,turgor kulit jelek, berat badan menurun, perut kembung,

Se/rang anak laki3laki usia ) tahun dengan kejang' Kejang se1ara ti0a3ti0a seluruh tu0uh kel/j/tan dan mengepalkan tangan serta mata melirik ke atas' Saat kejang mulut

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai perhitungan statistik. Perhitungan untuk mengukur kemampuan antara kelompok

Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana ( Strata I ) pada Program Studi Desain Produk Unisnu Jepara, dengan harapan dapat

 Melaksanakan Koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkungan Pemerintahan Kecamatan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2018 tentang Pinjaman Daerah dan Pasal 86 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun

Masukan  (input)  merupakan  awal  dimulainya  proses  informasi.  Bahan  mentah  dari  informasi  adalah  data  yang  terjadi  dari  transaksi‐transaksi.