PRINSIP – PRINSIP KURIKULUM
KELOMPOK 4
ARYANTI (0806906)
NENI TRIANA (0505058)
ROFVINI S. (0800680)
ROSSE S. H. (0806913)
PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM
PENGERTIAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
MACAM-MACAM SUMBER PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM
TIPE-TIPE PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
MACAM-MACAM PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM PADA INKLUSI
PENGERTIAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
GRAMATIKAL prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian
prinsip menunjuk pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang
biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai
hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum
proses pengembangan kurikulum akan berjalan secara efektif dan efisien, dan para pengembang kurikulum juga akan bisa bekerja secara mantap, terarah dan
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan
MACAM-MACAM SUMBER PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
DATA EMPIRIS DATA
EKSPERIMEN
CERITA/LEGENDA YANG HIDUP DI
MASYARAKAT
AKAL SEHAT
pengalaman yang terdokumentasi
dan terbukti efektif
temuan- temuan hasil
penelitian
adat kebiasaan yang hidup di masyarakat juga
terbukti efektif untuk
memecahkan masalah-masalah
kehidupan yang kompleks
data yang diperoleh dari
hasil penelitian
dapat digunakan
setelah melalui proses
pertimbangan dan penilaian
akal sehat terlebih
dahulu
TIPE-TIPE PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
tingkat ketepatan dan ketetapan prinsip yang digunakanWHOLE TRUTH PARTIAL TRUTH HYPOTHESIS
anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh
FAKTA
konsep dan prinsip yang diperoleh serta
telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang sehingga
bisa dibuat
generalisasi dan bisa diberlakukan di tempat yang berbeda
anggapan kebenaran parsial
suatu fakta, konsep dan prinsip yang sudah terbukti efektif
dalam banyak kasus tetapi sifatnya masih
belum bisa digeneralisasikan
anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian
prinsip ini muncul dari hasil deliberasi, judgement dan pemikiran akal sehat.
MACAM-MACAM PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PRINSIP UMUM
PRINSIP KHUSUS
biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan
kurikulum dimanapun
prinsip umum ini merujuk pada prinsip yang harus diperhatikan
dalam pengembangan
kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen
yang membangunnya
prinsip yang hanya berlaku di tempat tertentu dan situasi
tertentu
Prinsip ini juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan
dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum secara tersendiri
PRINSIP UMUM
SUKMADINATA
PRINSIP RELEVANSI
PRINSIP FLEKSIBILITAS
PRINSIP KONTINUITAS
PRINSIP PRAKTIS ATAU EFISIENSI
PRINSIP EFEKTIVITAS
RELEVANSI EKSTERNAL
RELEVANSI
INTERNAL
PRINSIP RELEVANSI
PRINSIP KESESUAIAN
RELEVANSI EKSTERNAL RELEVANSI INTERNAL
kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat,
baik kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang ada pada masa kini
maupun kebutuhan yang diprediksi pada masa yang akan datang
para pengembang kurikulum memiliki pengetahuan dan wawasan tentang
kehidupan masyarakat pada masa kini dan masa datang
kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri yaitu
adanya koherensi dan konsistensi antar
komponennya
para pengembang kurikulum harus memahami betul tentang jenis dan hakikat dari
tujuan kurikulum, isi kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem
evaluasi
suatu kurikulum harus lentur (tidak kaku), terutama dalam
hal pelaksanaannya
Fleksibitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil
suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di lapangan
SISWA
pengembang kurikulum atau sekolah harus mampu
menyediakan berbagai program pilihan bagi siswa sesuai
dengan minat, bakat,
kemampuan dan kebutuhannya
GURU
guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan-tujuan,
memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih strategi dan metode
yang dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, dan membuat kriteria yang objektif dan
rasional dalam melakukan dan memberikan penilaian kepada siswa
kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan, yang meliputi sinambung antarkelas maupun
sinambung antarjenjang pendidikan
dapat dilakukan dengan cara menyusun scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan atau sistematika)
setiap mata pelajaran pada jenis dan jenjang program pendidikan
dapat dan mudah diterapkan di lapangan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu
Efisien (murah) yaitu merujuk pada pengertian bahwa kurikulum harus dikembangkan secara efisien,
tidak boros dan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
Prinsip ini menunjukkan pada suatu pengertian bahwa kurikulum selalu berorientasi pada tujuan
tertentu yang ingin dicapai
PRINSIP KHUSUS
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN ISI PENDIDIKAN
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN MEDIA DAN ALAT BANTU
PEMBELAJARAN
PRINSIP YANG BERKENAAN
DENGAN EVALUASI
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN
TUJUAN PENDIDIKAN
1. Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan
strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan
2. Survei mengenai persepsi orang tua dan masyarakat lainnya tentang kebutuhan
mereka yang diperoleh melalui angket atau wawancara dengan mereka
3. Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa
4. Survei tentang manpower (sumber daya manusia/tenaga kerja)
5. Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
6. Penelitian Tujuan pendidikan
mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek (khusus)
SUMBER
PRINSIP YANG BERKENAAN
DENGAN ISI PENDIDIKAN
1. Perlu penjabaran tujuan pendidikan, kurikulum dan pembelajaran ke dalam perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin
umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar 2. Isi bahan pelajaran harus meliputi pengetahuan,
sikap dan keterampilan
3. Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu kognitif, sekap dan keterampilan, diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.
Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pembelajaran secara lebih mendetail
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Apakah strategi/metode/teknik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran?
2. Apakah strategi/metode/teknik tersebut menunjukkan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
3. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?
4. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat menunjukkan berbagai kegiatan siswa untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor?
5. Apakah strategi/metode/teknik tersebut berorientasi kepada siswa, atau berorientasi kepada guru, atau keduanya?
6. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat mendorong berkembangnya kemampuan baru?
7. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber belajar yang ada di rumah dan masyarakat?
8. Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang
menekankan “learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”.
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
PEMBELAJARAN
1. Media atau alat bantu apa yang diperlukan dalam proses pembelajaran? Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya?2. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya
memperhatikan bagaimana membuatnya, siapa yang membuat, pembiayaannya, serta waktu pembuatannya?
3. Bagaimana pengorganisasian media dan alat bantu pembelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar atau ada bentuk lain?
4. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran?
5. Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.
PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN EVALUASI
PERENCANAANEVALUASI
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PENGUMPULAN
DATA
PENGOLAHAN HASIL EVALUASI
LAPORAN DAN PEMANFAATAN HASIL EVALUASI
Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok yang akan dinilai?
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan evaluasi?
Teknik evaluasi apa yang akan digunakan? Tes, nontes atau keduanya?
Jika teknik tes, berapa banyak butir soal yang perlu disusun?
Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau murid?
Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Uraikan ke dalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati dan diukur.
Hubungkan dengan bahan pelajaran.
Tuliskan butir-butir soal atau tugas.
Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes?
Apakah akan digunakan rumus atau formula guessing?
Bagaimana mengubah skor mentah ke dalam skor masak?
Skor standar apa yang akan digunakan?
Untuk apakah hasil tes digunakan?
Bagaimana menyusun laporan hasil evaluasi?
Laporan hasil evaluasi ditujukan kepada siapa saja?
10 PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT OLIVIA
1. Perubahan kurikulum adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dan bahkan diperlukan.
2. Kurikulum merupakan produk dari masa yang bersangkutan.
3. Perubahan kurikulum masa lalu sering terdapat secara bersamaan bahkan tumpang tindih dengan perubahan kurikulum yang terjadi masa kini.
4. Perubahan kurikulum akan terjadi dan berhasil sebagai akibat (dan jika ada) perubahan pada orang-orang atau masyarakat.
5. Pengembangan kurikulum adalah kegiatan kerjasama kelompok.
6. Pengembangan kurikulum pada dasarnya adalah proses menentukan pilihan dari sekian alternative yang ada.
7. Pengembangan kurikulum adalah kegiatan yang tidak akan pernah berakhir.
8. Pengembangan kurikulum akan berhasil jika dilakukan secara komprehensif, bukan aktivitas bagian per bagian yang terpisah.
9. Pengembangan kurikulum akan lebih efektif jika dilakukan dengan proses yang sistematis.
10. Pengembangan kurikulum dilakukan berangkat dari kurikulum yang ada.
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT
Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006
Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya
Beragam dan Terpadu
Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan Menyeluruh dan Berkesinambungan
Belajar Sepanjang Hayat
Seimbang Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN INKLUSI
LINGKUP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENGEMBANG KURIKULUM PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
LINGKUP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum pendidikan inklusi menggunakan
kurikulum sekolah reguler (kurikulum nasional) yang dimodifikasi (diimprovisasi) sesuai dengan tahap perkembangan anak berkebutuhan khusus, dengan
mempertimbangkan karakteristik (ciri-ciri) dan tingkat kecerdasannya. Modifikasi kurikulum dilakukan terhadap alokasi waktu, isi/materi
kurikulum, proses belajar-mengajar, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan
pengelolaan kelas.
PENGEMBANG KURIKULUM
Tim Pengembang Kurikulum yang terdiri atas guru- guru yang mengajar di kelas inklusi bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait, terutama guru
pembimbing khusus (guru Pendidikan Luar Biasa) yang sudah berpengalaman mengajar di Sekolah Luar
Biasa, dan ahli Pendidikan Luar Biasa
(Orthopaedagog), yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Dasar Inklusi (Kepala SD Inklusi) dan sudah
dikoordinir oleh Dinas Pendidikan
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
MODIFIKASI ALOKASI WAKTU
MODIFIKASI ISI MATERI
MODIFIKASI PROSES BELAJAR
MENGAJAR
• inteligensi di atas normal (anak berbakat) = 4 jam
• inteligensi relatif normal = 8 jam
• inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar) = 10 jam, atau lebih, dan
• anak tunagrahita menjadi 18 jam, atau lebih
• inteligensi di atas normal = digemukkan (diperluas dan diperdalam) dan/atau ditambah materi baru
• inteligensi relatif normal = dipertahankan, atau tingkat kesulitannya diturunkan sedikit
• inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar/tunagrahita) = dikurangi atau diturunkan tingkat kesulitannya seperlunya, atau bahkan dihilangkan bagian tertentu
• Mengembangkan proses berfikir tingkat tinggi (anak berbakat)
• Menggunakan pendekatan student centerred, yang menenkankan perbedaan individual setiap anak
•Lebih terbuka (divergent)
•Memberikan kesempatan mobilitas tinggi
•Menerapkan pendekatan pembelajaran kompetitif seimbang dengan pendekatan pembelajaran kooperatif
•Disesuaikan dengan berbagai tipe belajar siswa