• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rpp Kimia Kelas Xii . (Repaired)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rpp Kimia Kelas Xii . (Repaired)"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XII (Dua Belas) / 1 Standar

Kompetensi

: 1. Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit.

Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan

1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

Indikator :1. Menjelaskan dan memformulasikan molalitas dan fraksi mol larutan.

2. Memformulasikan dan menghitung harga sifat koligatif suatu larutan nonelektrolit dengan menggunakan hukum Raoult. 3. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan sifat

koligatif.

4. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung sifat koligatif larutan elektrolit.

Alokasi Waktu

: 18 jam pelajaran (9 pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan molalitas dan fraksi mol larutan. 2. Siswa dapat memformulasikan dan menghitung harga sifat koligatif suatu larutan

nonelektrolit dengan menggunakan hukum Raoult.

3. Siswa dapat melakukan percobaan yang berhubungan dengan sifat koligatif. 4. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung sifat koligatif

(2)

2 B. MATERI PEMBELAJARAN

Sifat Koligatif Larutan

Gambaran umum sifat koligatif

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada

macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat

terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit

zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:

1. Penurunan tekanan uap jenuh

2. Kenaikan titik didih

3. Penurunan titik beku

4. Tekanan osmosis

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan

sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama

dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya

sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan

larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat

koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat

koligatif larutan elektrolit.

Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan

ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke

dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan

karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga

kecepatan penguapan berkurang.

(3)

3

Gambaran penurunan tekanan uap

Menurut Roult :

p = p

o

. X

B

keterangan:

p : tekanan uap jenuh larutan

po : tekanan uap jenuh pelarut murni

XB : fraksi mol pelarut

Karena X

A

+ X

B

= 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :

P = P

o

(1 – X

A

)

P = P

o

– P

o

. X

A

P

o

– P = P

o

. X

A

Sehingga :

ΔP = p

o

. XA

keterangan:

ΔP : penuruman tekanan uap jenuh pelarut

po : tekanan uap pelarut murni

XA : fraksi mol zat terlarut

Contoh :

Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180)

dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20

o

C

adalah 18 mmHg.

(4)

4

Kenaikan Titik Didih

Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih

tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik

didih dinyatakan dengan:

ΔT

b

= m . K

b

keterangan:

ΔT

b

= kenaikan titik didih (

o

C)

m = molalitas larutan

K

b

= tetapan kenaikan titik didihmolal

(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat

dinayatakan sebagai:

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan

dinyatakan sebagai :

T

b

= (100 + ΔT

b

)

o

C

Penurunan Titik Beku

(5)

5

ΔT

f

= penurunan titik beku

m = molalitas larutan

Kf = tetapan penurunan titik beku molal

W = massa zat terlarut

Mr = massa molekul relatif zat terlarut

p = massa pelarut

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya

dinyatakan sebagai:

Tf = (O – ΔT

f

)

o

C

Tekanan Osmosis

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat

menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui

membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.

Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:

PV = nRT

Karena tekanan osmosis = Π , maka :

π° = tekanan osmosis (atmosfir)

C = konsentrasi larutan (M)

R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K

T = suhu mutlak (K)

(6)

6

Tekanan osmosis

Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain

disebut larutan Hipotonis.

Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut

larutan Hipertonis.

Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam

pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan

larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan

non elektrolit pada konsentrasi yang sama.

Contoh :

Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.

Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap,

yaitu 0.5 molal.

Untuk larutan garam dapur: NaCl

(aq)

→ Na

+(aq)

+ Cl

-(aq)

karena terurai

menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0

molal.

Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion

adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai :

α° = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula

Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan

untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < α < 1). Atas dasar

kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam

perumusan sifat koligatifnya.

(7)

7

n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.  Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :

Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai :

π° = C R T [1+ α(n-1)]

Contoh :

Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram

garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)

Jawab :

Larutan garam dapur,

Catatan:

Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi

kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat

ionisasinya dianggap 1.

(8)

8 C. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Tanya jawab

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan siswa tentang sifat-sifat fisis suatu zat yang telah dipelajari sebelumnya. b. Guru terus memotivasi siswa tentang

manfaat mempelajari materi sifat koligatif larutan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang konsep dasar yang harus dipahami sebelum mempelajari sifat koligatif larutan b. Guru mendiskusikan materi tentang

sifat-sifat fisis suatu zat yang terdiri dari sifat ekstensif dan sifat intensif. c. Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai perbedaan sifat ekstensif dan sifat intensif suatu zat. d. Guru menjelaskan bahwa sifat

koligatif larutan merupakan bagian dari sifat intensif suatu zat.

e. Guru menjelaskan perbedaan antara molalitas dan fraksi mol.

f. Guru memberikan formula yang berhubungan dengan molalitas. g. Guru memberikan beberapa contoh

soal berkaitan dengan molalitas. h. Guru memandu siswa untuk

3 menit 2 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 10 menit 5 menit 5 menit 10 menit Demokratis Demokratis, rasa ingin tahu

(9)

9 melakukan tanya jawab seputar

perhitungan kimia yang berkaitan dengan molalitas.

i. Guru membuat beberapa soal di papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

j. Guru memberikan formula yang berhubungan fraksi mol.

k. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan fraksi mol. l. Guru memandu siswa untuk

melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang berkaitan dengan fraksi mol.

m. Guru membuat beberapa soal di papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

n. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang molalitas dan fraksi mol.

b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan molalitas dan fraksi mol di rumah. 5 menit 5 menit 3 menit 10 menit 5 menit 10 menit 2 menit 1 menit Pertemuan 2

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu tentang molalitas dan fraksi mol. b. Guru memotivasi siswa mengenai

manfaat mempelajari konsep dasar dalam memahami sifat koligatif

3 menit

(10)

10 larutan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan.

b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.

c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan. d. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. e. Sebelum guru menjawab

pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.

3. Kegiatan Penutup

Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang pengertian sifat koligatif di rumah.

3 menit 25 menit 10 menit 10 menit 15 menit 2 menit

Rasa ingin tahu

Demokratis, rasa ingin tahu

Pertemuan 3

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek sekilas apakah siswa benar-benar telah membaca materi tentang pengertian sifat koligatif larutan yang telah ditugaskan sebelumnya atau tidak. 2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang sifat

3 menit

(11)

11 koligatif larutan

b. Guru menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan.

c. Guru menjelaskan beberapa sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap dan kenaikan titik didih.

d. Guru menjelaskan perbedaan antara penurunan tekanan uap dan kenaikan titik didih.

e. Guru memberikan formula yang berhubungan dengan penurunan tekanan uap.

f. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan penurunan tekanan uap.

g. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang berkaitan dengan penurunan tekanan uap. h. Guru membuat beberapa soal di

papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

i. Guru memberikan formula yang berhubungan kenaikan titik didih. j. Guru memberikan beberapa contoh

soal berkaitan dengan kenaikan titik didih.

k. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang berkaitan dengan kenaikan titik didih.

l. Guru membuat beberapa soal di papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

m. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.

5 menit 15 menit 10 menit 2 menit 5 menit 15 menit 2 menit 2 menit 5 menit 7 menit 3 menit 10 menit

Rasa ingin tahu

Rasa ingi tahu, demokratis

(12)

12 3. Kegiatan Penutup

Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang penurunan titik beku dan tekanan osmotik

1 menit

Pertemuan 4

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek sekilas apakah siswa benar-benar telah membaca materi tentang penurunan titik beku dan tekanan osmotik, yang telah ditugaskan sebelumnya atau tidak.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang sifat koligatif larutan lainnya.

b. Guru mengulang sekilas sifat koligatif larutan yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu penurunan tekanan uap dan kenaikan titik didih.

c. Guru menjelaskan beberapa sifat koligatif larutan lainnya, yaitu penurunan titik beku dan tekanan osmotik.

d. Guru menjelaskan perbedaan antara penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.

e. Guru memberikan formula yang berhubungan dengan penurunan titik beku.

f. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan penurunan titik beku.

g. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar

3 menit 4 menit 3 menit 20 menit 5 menit 2 menit 5 menit

10 menit Demokratis, rasa ingin tahu.

(13)

13 perhitungan kimia yang berkaitan

dengan penurunan titik beku. h. Guru membuat beberapa soal di

papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

i. Guru memberikan formula yang berhubungan tekanan osmotik. j. Guru memberikan beberapa contoh

soal berkaitan dengan tekanan osmotik.

k. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang berkaitan dengan tekanan osmotik.

l. Guru membuat beberapa soal di papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

m. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis. 3. Kegiatan Penutup

Guru meminta siswa mengerjakan latihan di rumah 10 menit 3 menit 5 menit 5 menit 5 menit 9 menit 1 menit Demokratis, rasa ingin tahu. Pertemuan 5

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek apakah siswa mengerjakan pekerjaan rumah .

b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari sifat koligatif larutan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru bersama-sama siswa membahas latihan .

b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan

2 menit

1 menit

15 menit

(14)

14 sisanya menulis di buku latihan

masing-masing.

c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. e. Sebelum guru menjawab pertanyaan

salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.

3. Kegiatan Penutup

Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk membawa alat dan bahan praktikum dari rumah, yaitu gelas plastik dan garam dapur.

25 menit 10 menit 5 menit 2 menit Demokratis, rasa ingin tahu. Demokratis, rasa ingin tahu. Pertemuan 6

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek sekilas apakah masing-masing kelompok sudah membawa alat dan bahan praktikum yang telah ditugaskan sebelumnya atau tidak.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan sekilas tentang percobaan yang akan dilakukan.

b. Salah satu siswa dari tiap kelompok diminta menyiapkan bahan-bahan percobaan yang dibutuhkan, yaitu garam dapur, air suling, larutan urea, dan butiran-butiran es;

5 menit

10 menit

15 menit

Disiplin.

(15)

15 sementara siswa yang lain

menyiapkan alat-alatnya, yaitu gelas plastik, tabung reaksi, pengaduk kaca, dan termometer.

c. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang telah diberikan.

d. Guru menjawab setiap pertanyaan siswa.

e. Setelah selesai, masing-masing

perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil percobaan yang dilakukan.

f. Siswa lain ikut menanggapi presentasi temannya.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan. b. Guru menugaskan siswa untuk

membaca materi selanjutnya tentang sifat koligatif larutan elektrolit.

30 menit 5 menit 15 menit 5 menit 3 menit 2 menit Demokratis, rasa ingin tahu. Pertemuan 7

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya yaitu mengenai sifat koligatif larutan. b. Guru melakukan tanya jawab awal

sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah membaca terlebih dahulu di rumah materi yang akan dijelaskan atau tidak. 2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang sifat

2 menit

2 menit

10 menit

(16)

16 koligatif larutan elektrolit .

b. Guru memberikan formula yang berhubungan dengan sifat koligatif larutan elektrolit.

c. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan sifat koligatif larutan elektrolit.

d. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan elektrolit.

e. Guru membuat beberapa soal di papan tulis agar dikerjakan siswa di buku latihan masing-masing.

f. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis. g. Guru meminta siswa mengerjakan

latihan.

h. Guru bersama-sama siswa membahas latihan

i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. 3. Kegiatan Penutup

Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang sifat koligatif larutan elektrolit.

1 menit 5 menit 10 menit 10 menit 15 menit 15 menit 10 menit 5 menit 5 menit Mandiri, kerja keras. Pertemuan 8

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.

(17)

17 2. Kegiatan Inti

a. Guru meminta siswa mengerjakan latihan.

b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara: 1) meminta siswa secara bergiliran

untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi bab 1 tentang sifat koligatif larutan, dikerjakan di rumah.

b. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.

40 menit 30 menit 5 menit 5 menit Mandiri, kerja keras. Pertemuan 9

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.

b. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah, yaitu rangkuman bab 1 tentang sifat koligatif larutan, yang telah ditugaskan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagikan lembar soal ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.

b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.

c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.

d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan

5 menit

5 menit

2 menit

2 menit

(18)

18 harian tersebut.

e. Siswa mengerjakan soal-soal ulangan.

f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).

g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.

h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru. 3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.

b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya. 60 menit 2 menit 5 menit 5 menit 3 menit Mandiri, kerja keras.

E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat Belajar

a. Papan tulis b. Spidol atau kapur

c. Alat-alat percobaan (gelas plastik, tabung reaksi, pengaduk kaca, dan termometer)

d. Bahan-bahan percobaan (garam dapur, air suling, larutan urea, dan butiran-butiran es)

2. Sumber Belajar

a. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya.

b. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar, penerbit Yrama Widya.

(19)

19 F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian a. Tugas kelompok b. Tugas mandiri c. Ulangan harian 2. Bentuk Instrumen a. Pilihan Ganda b. Uraian

c. Lembar Kegiatan Ilmiah 3. Contoh Instrumen

a. Pilihan Ganda

1. Bila massa molekul relatif fruktosa 180 g/mol, maka molalitas larutan fruktosa 10% ialah ....

A. 0.82 m D. 0.52 m

B.0.72 m E. 0.42 m C. 0.62 m

2. 4,5 gram glukosa C6H12O6 (Mr = 180) dilarutkan dalam 100 gram air. Kemolalan larutan tersebut adalah ....

A. 0.53 m D. 1,83 m

B. 0.25 m E. 4.00 m

C. 1.00 m

3. Suatu larutan gliserin, C3H5(OH)3 dibuat dengan melarutkan 45 gram senyawa tersebut dalam 100 gram H2O, jika diketahui Ar C = 12, O = 16, dan H = 1, maka molalitas gliserin dalam larutan tersebut adalah ....

A. 0.081 m D. 31.0 m

B.0.31 m E.81.0 m C.4.89 m

4. Fraksi mol larutan 36 gram glukosa (Mr = 180) dalam 90 gram air (Mr = 18) adalah ....

A. 0.960 D. 0.038

B. 0.400 E. 0.004

C. 0.040

5. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 72 gram air. Pada suhu tertentu, tekanan uap air murni = 20,1 cmHg, maka penurunan tekanan uap larutan glukosa tersebut adalah ....

A. 0.49 cmHg D. 9.80 cmHg

B. 1.96 cmHg E. 19.60 cmHg

(20)

20

b. Uraian

1. Tentukan titik didih dan titik beku larutan Ba(NO3)2 0,1 mol dalam 500 gram air! Kb air = 0,52oC/m; K

f air = 1,86 oC/m

2. Sebanyak 1,2 gram MgSO4 dilarutkan ke dalam air hingga volumnya 500 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan yang dihasilkan jika diketahui Ar Mg = 24; S = 32; O = 16!

3. Tentukan massa Na2SO4 yang harus dilarutkan ke dalam 5 liter air agar air dalam larutan tersebut mendidih pada suhu 105,2 oC pada tekanan 1 atm. Diketahui Kb air = 0,52 K/m; Ar Na = 23; S = 32; O = 16.

4. Larutan asam fosfat (H3PO4) isotonis dengan larutan urea (CO(NH2)2) 2 M pada suhu yang sama. Hitunglah derajat ionisasi asam fosfat dalam larutan tersebut! 5. 6 gram suatu zat elektrolit biner yang dilarutkan dalam 100 gram air membeku

pada suhu –2oC. Massa molekul relatif zat tersebut adalah 60 g/mol. Tentukan derajat ionisasinya jika Kf air = 1,86oC/m!

(21)

21 c. Lembar Kegiatan Ilmiah

Membuktikan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku

larutan

1. Alat dan bahan

gelas plastik garam dapur

tabung reaksi air suling

pengaduk kaca larutan urea

termometer butiran-butiran es

2. Langkah-langkah kegiatan

a. Masukkan butiran-butiran es ke dalam gelas plastik hingga tiga perempat volum gelas tersebut dan tambahkan 8 sendok garam dapur. Aduk campuran es dan garam dapur tersebut!

b. Isi sebuah tabung reaksi dengan air suling kira-kira setinggi 5 cm dan celupkan tabung tersebut ke dalam tabung plastik yang berisi campuran es dan garam dapur.

c. Masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan naik-turun sehingga air suling dalam tabung tersebut membeku. d. Keluarkan tabung reaksi dari gelas plastik dan ganti pengaduk

kaca dengan termometer. Ketika es dalam tabung tersebut mencair, catat suhu yang terbaca pada termometer. Suhu ini merupakan titik beku air suling (murni).

e. Ulangi langkah a-d untuk menentukan titik beku larutan urea dalam air.

(22)

22 Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012 Kepala SMAN I Indralaya Utara Guru Mata Pelajaran

Dra. Darmawati, M. M. F. Eka Safitri, S.Pd.

NIP 196406101990022001 NIP 198805202011012006

3. Pertanyaan dan tugas

a. Apakah fungsi campuran butiran-butiran es dengan garam dapur? b. Berapakah titik beku air suling dalam percobaan ini? Apakah lebih

tinggi atau lebih rendah dari nol? Jelaskan mengapa dapat terjadi! c. Berapakah titik beku larutan urea dalam percobaan ini?

d. Buatlah laporan berdasarkan kegiatan ini yang dilengkapi dengan analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

(23)

23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XII (Dua Belas) / 1 Standar

Kompetensi

: 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar :2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri

2.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis 2.3 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan

elektrolit

Indikator :1. Menjelaskan dan menyetarakan reaksi redoks dengan menggunakan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi. 2. Menjelaskan prinsip kerja sel volta berdasarkan konsep reaksi

redoks spontan.

3. Menjelaskan dan memformulasikan potensial elektroda, serta menentukan potensial suatu sel.

4. Menjelaskan dan mendeskripsikan penerapan sel volta pada baterai dan akumulator.

5. Menjelaskan dan mendeskripsikan konsep elektrolisis dan penerapannya.

6. Menjelaskan dan memformulasikan hukum Faraday tentang elektrolisis.

7. Menjelaskan dan mendeskripsikan korosi logam. Alokasi Waktu

: 24 jam pelajaran (12 pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan dan menyetarakan reaksi redoks dengan menggunakan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi.

2. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja sel volta berdasarkan konsep reaksi redoks spontan.

3. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan potensial elektroda, serta menentukan potensial suatu sel.

4. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan penerapan sel volta pada baterai dan akumulator.

(24)

24 5. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan konsep elektrolisis dan

penerapannya.

6. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hukum Faraday tentang elektrolisis.

7. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan korosi logam. B. MATERI PEMBELAJARAN

Penyetaraan Persamaan Redoks, Lengkap dengan Contoh Soal

Penyetaraan reaksi redoks berarti menyamakan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada pereaksi dengan jumlah atom dan muatan masing-masing-masing-masing unsur pada hasil reaksi. Artinya sebelum muatan dan jumlah atom di kedua ruas (pereaksi dan hasil reaksi) sama, maka reaksi masih belum setara.

Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :  Cara Setengah Reaksi

 Cara Perubahan Bilangan Oksidasi  Gabungan keduanya

Dengan kedua cara ini kita akan mendapatkan reaksi redoks yang setara. Jadi tidak ada perbedaan hasil diantara keduannya, tergantung anda, mana yang lebih dikuasai. 1. CARA SETENGAH REAKSI

Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya. CARA INI DIUTAMAKAN UNTUK REAKSI DENGAN SUASANA

REAKSI YANG TELAH DIKETAHUI.

Langkah-langkah penyetaraan : Contoh : MnO4

+ Cl- –> Mn2+ + Cl2 (Asam)

1. Menuliskan setengah reaksi kedua zat yang akan direaksikan MnO4

(25)

25 Cl- –> Cl2

2. Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat MnO4

–> Mn2+ 2Cl- –> Cl2

3. Menambah H2O pada suasana Asam (pada yg kurang O) dan pada suasana Basa (pada yg kelebihan O)

MnO4

–> Mn2+ + 4H2O

2Cl- –> Cl2

4. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambah H+ pada suasana Asam dan OH -pada susana basa

MnO4

+ 8H+ –> Mn2+ + 4H2O 2Cl- –> Cl2

5. Menyetarakan muatan dengan menambah elektron MnO4

+ 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O [selisih elektron pereaksi (7) dan hasil reaksi (2)]

2Cl- –> Cl2 + 2e [elektron pereaksi -2 maka di hasil reaksi harus ditambah 2e] 6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepas dengan perkalian

silang antar elektron (didapat dari penambahan jumlah elektron) MnO4 + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O | x 2 2Cl- –> Cl2 + 2e | x 5 Hasilnya menjadi : 2MnO4 + 16H+ + 10e –> 2Mn2+ + 8H2O 10Cl- –> 5Cl2 + 10e ———————————————————— 2MnO4 + 10Cl- + 16H+ –> 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O

(26)

26 2. CARA PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI

Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi, dilakukan dengan melihat kecenderungan perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. PADA CARA INI

SUASANA REAKSI UMUMNYA BELUM DIKETAHUI (AKAN DIKETAHUI DARI PERBEDAAN MUATAN PEREAKSI DAN HASIL REAKSI)

Langkah-langkah penyetaraan : Contoh : Fe2+ + Cr2O7

–> Fe3+ + Cr3+

Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloks Fe2+ + Cr2O7

–> Fe3+ + 2Cr3+

1. Menentukan biloks masing-masing unsur /senyawa Fe2+ + Cr2O7

–> Fe3+ + 2Cr3+ 2+ +12 3+ +6

2. Menentukan selisih perubahan biloks

Fe2+ –> Fe3+ [biloks naik (oksidasi) –> selisih +2 ke +3 adalah 1 Cr2O7

–> 2Cr3+ [biloks turun (reduksi) –> selisih +12 ke +6 adalah 6 3. Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silang

Fe x 6 –> setiap anda menemukan unsur Fe kalikan dengan 6 Cr x 1 –> setiap anda menemukan unsur Cr kalikan dengan 1 Sehingga reaksi diatas menjadi

6Fe2+ + Cr2O7

–> 6Fe3+ + 2Cr3+

4. Menentukan muatan pereaksi dan hasil reaksi ( Jika muatan pereaksi lebih negatif/rendah maka ditambah H+ berarti suasana Asam. Jika muatan pereaksi lebih positif/tinggi, maka ditambah OH- berarti suasana basa.

6Fe2+ + Cr2O7

–> 6Fe3+ + 2Cr3+ +12 – 2 = +10 18+ 6 = +24

(27)

27 Artinya : muatan pereaksi lebih rendah, maka tambahkan H+ sebanyak selisih muatannya yaitu 24-10 = 14 dan diletakkan di tempat yang muatannya kurang. Sehingga reaksi menjadi

6Fe2+ + Cr2O7

+ 14H+ –> 6Fe3+ + 2Cr3+

5. Menyetarakan Hidrogen dengan menambah H2O pada tempat yang belum ada oksigennya.

6Fe2+ + Cr2O7

+ 14H+ –> 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O

Elektrolisis

merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi

kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan

elektrolit.

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi

dua, yaitu:

 Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).

 Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula

leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan

elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:

1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert 2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif 3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert

Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub

positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi

oksidasi.

Korosi dan Cara Pencegahannya

Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O. Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi karat. Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh nyata adalah keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi lainnya.Siapa di antara kita tidak kecewa bila bodi mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena korosi. Pasti tidak ada. Karena itu, sangat penting bila kita sedikit tahu tentang apa korosi itu, sehingga bisa diambil langkah-langkah antisipasi. Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub

(28)

28 negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.

Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi (karat besi), Fe2O3.xH2O. Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air. Karena itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat yang lembab. Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan).

Pencegahan korosi

Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut : - Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air

Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom). Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.

- Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)

Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan). Besi akan aman terlindungi selama logam

pelindungnya masih ada / belum habis. Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.

- Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat,

misalnya besi dicampur

dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72%

Fe, 19%Cr, 9%Ni).

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Ceramah 3. Praktikum 4. Tanya jawab

(29)

29 D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan kembali tentang reaksi redoks yang telah dipelajari di kelas X.

b. Guru memotivasi siswa tentang manfaat yang bisa diperoleh dalam mempelajari reaksi redoks dan elektrokimia.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang cara menyetarakan persamaan reaksi redoks

b. Guru menjelaskan bahwa persamaan redoks dapat disetarakan dengan dua cara, yaitu cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi.

c. Guru menjelaskan langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan menggunakan cara bilangan oksidasi. d. Guru memberikan contoh beberapa

persamaan reaksi redoks di papan tulis yang akan disetarakan.

e. Guru membimbing siswa langkah demi langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks tersebut. f. Guru memberikan waktu kepada

siswa untuk bertanya bila ada hal-hal yang belum dimengerti.

g. Guru memberikan beberapa soal latihan berupa persamaan reaksi

redoks, siswa diminta

menyetarakannya dengan

menggunakan cara bilangan oksidasi. h. Guru bersama-sama siswa membahas

soal-soal latihan yang diberikan guru.

5 menit 1 menit 1 menit 1 menit 15 menit 5 menit 20 menit 2 menit 15 menit 15 menit Kerja keras

(30)

30 3. Kegiatan Penutup

a. Guru meminta siswa mengulang langkah-langkah dalam menyetarakan reaksi redoks menggunakan cara bilangan oksidasi.

b. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya, yaitu menyetarakan reaksi redoks menggunakan cara setengah reaksi

5 menit

5 menit

Pertemuan 2

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek apakah siswa sudah membaca materi yang telah ditugaskan sebelumnya atau tidak.

b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari persamaan reaksi redoks.

2. Kegiatan Inti

a. Guru mengingatkan kembali materi tentang menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi

b. Guru menjelaskan tentang cara lain dalammenyetarakan persamaan reaksi redoks.

c. Guru menjelaskan kembali bahwa persamaan redoks dapat disetarakan dengan dua cara, yaitu cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi. d. Guru menjelaskan langkah-langkah

penyetaraan reaksi redoks dengan menggunakan cara setengah reaksi (baik dalam suasana asam maupun basa).

e. Guru memberikan contoh beberapa persamaan reaksi redoks di papan

5 menit 2 menit 10 menit 2 menit 1 menit 20 menit 10 menit

(31)

31 tulis yang akan disetarakan.

f. Guru membimbing siswa langkah demi langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks tersebut. g. Guru memberikan waktu kepada

siswa untuk bertanya bila ada hal-hal yang belum dimengerti.

h. Guru memberikan beberapa soal latihan berupa persamaan reaksi

redoks, siswa diminta

menyetarakannya dengan

menggunakan cara setengah reaksi. i. Guru bersama-sama siswa membahas

soal-soal latihan yang diberikan guru. 3. Kegiatan Penutup

a. Guru meminta siswa mengulang

langkah-langkah dalam

menyetarakan reaksi redoks menggunakan cara setengah reaksi. b. Siswa dengan bimbingan guru

menyimpulkan materi tentang cara menyetarakan reaksi redoks.

15 menit 5 menit 5 menit 10 menit 4 menit 1 menit Kerja keras

Rasa ingin tahu

Pertemuan 3

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu tentang cara menyetarakan persamaan reaksi redoks.

b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari persamaan reaksi redoks.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan

5 menit

3 menit

(32)

32 b. Guru meminta beberapa siswa untuk

mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.

c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

e. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.

3. Kegiatan Penutup

Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang sel elektrokimia di rumah. 30 menit 20 menit 10 menit 15 menit 5 menit Pertemuan 4

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan tanya jawab kepada siswa, sambil mengecek apakah siswa sudah membaca materi tentang sel elektrokimia (yang telah ditugaskan sebelumnya) atau belum.

b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari sel elektrokimia.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang sel elektrokimia

b. Guru menjelaskan tentang deret Volta, prinsip kerja sel volta, dan

5 menit

5 menit

10 menit

(33)

33 notasi sel volta

c. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan sel volta.

d. Guru menjelaskan tentang potensial elektroda standar, potensial sel, dan kegunaan potensial elektroda standar e. Guru kembali memandu siswa untuk melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan potensial elektroda standar.

f. Guru memberikan contoh soal untuk menentukan notasi sel volta dan potensial elektroda standar.

g. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan sel elektrokimia.

h. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.

i. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang sel volta dan potensial elektroda standar. b. Guru meminta siswa mengerjakan

soal-soal latihan yang berhubungan dengan potensial elektroda standar, dikerjakan di rumah. 5 menit 15 menit 5 menit 5 menit 5 menit 15 menit 5 menit 3 menit 2 menit Demokratis, rasa ingin tahu.

Demokratis, rasa ingin tahu.

Pertemuan 5

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu

(34)

34 tentang sel volta dan potensial

elektroda standar.

b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari sel elektrokimia.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan .

b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.

c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

e. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.

3. Kegiatan Penutup

Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang akumulator dan baterai di rumah.

3 menit 50 menit 15 menit 5 menit 10 menit 2 menit Mandiri

Rasa ingin tahu

Demokratis, rasa ingin tahu

Pertemuan 6

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menjelaskan sekilas penggunaan baterai pada berbagai benda seperti senter, radio, mainan anak, telepon genggam, laptop, dan sebagainya.

b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari materi tentang

3 menit

(35)

35 akumulator dan baterai dalam

kehidupan sehari-hari. 2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan sekilas tentang akumulator dan bateraibahan bakar, dan baterai litium ion).

b. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi tentang salah satu salah satu baterai atau akumulator. c. Setelah itu masing-masing

kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XII. d. Guru memandu siswa untuk

melakukan tanya jawab tentang akumulator dan macam-macam baterai.

e. Guru meminta beberapa siswa untuk menyebutkan keunggulan dan kelemahan masing-masing baterai. f. Guru menerangkan lebih lanjut

tentang macam-macam baterai dan akumulator, persamaan dan perbedaannya serta keunggulan dan kelemahannya.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang akumulator dan baterai.

b. Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk merancang baterai sederhana di rumah yang memanfaatkan prinsip sel volta, lalu membuat laporannya. 10 menit 15 menit 35 menit 10 menit 2 menit 10 menit 2 menit 1 menit Demokratis Demokratis, rasa ingin tahu

(36)

36 Pertemuan 7

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan meminta masing-masing kelompok untuk mengumpulkan baterai sederhana hasil percobaannya di rumah serta

mengumpulkan laporan

tertulisnya.

b. Guru memotivasi siswa tentang

manfaat mempelajari

elektrolisisdalam kehidupan sehari-hari

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang elektrolisis dan penerapannya b. Guru menjelaskan perbedaan

antara sel volta dan elektrolisis. c. Guru menjelaskan syarat-syarat

terjadinya elektrolisis.

d. Guru menjelaskan macam-macam elektroda (elektroda inert dan elektroda aktif)

e. Guru menjelaskan diagram untuk menentukan reaksi-reaksi elektrolisis di anoda maupun katoda.

f. Guru menuliskan contoh reaksi elektrolisis larutan garam dapur di papan tulis, lalu dijelaskan langkah-langkahnya.

g. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya bila ada hal-hal yang belum dimengerti. h. Guru menjelaskan hukum-hukum

Faraday dan penerapan elektrolisis.

i. Guru memberikan formula

2 menit 1 menit 5 menit 5 menit 5 menit 10 menit 10 menit 5 menit 5 menit 10 menit 2 menit

(37)

37 berdasarkan hukum I Faraday dan

hukum II Faraday.

j. Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan hukum I Faraday dan hukum II Faraday. k. Guru memberikan waktu kepada

siswa untuk bertanya bila ada hal-hal yang belum dimengerti. l. Guru memberikan beberapa soal

latihan yang berkaitan dengan hukum I Faraday dan hukum II Faraday.

m. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan yang diberikan guru.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru meminta siswa mengulang langkah-langkah dalam menyelesaikan reaksi elektrolisis. b. Siswa dengan bimbingan guru

menyimpulkan materi tentang reaksi elektrolisis dan penerapannya. 5 menit 5 menit 10 menit 5 menit 2 menit 3 menit

Rasa ingin tahu

Pertemuan 8

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu tentang elektrolisis, hukum-hukum Faraday, dan penerapan elektrolisis.

b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari reaksi elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan.

b. Guru meminta beberapa siswa

3 menit

2 menit

(38)

38 untuk mengerjakan di papan tulis,

dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.

c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan d. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. e. Sebelum guru menjawab

pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang korosi di rumah.

b. Guru menugaskan siswa untuk membawa alat-alat dan bahan-bahan percobaan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. 15 menit 5 menit 10 menit 3 menit 2 menit keras

Rasa ingin tahu

Pertemuan 9

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek sekilas apakah masing-masing kelompok sudah membawa alat dan bahan praktikum yang telah ditugaskan sebelumnya atau tidak. 2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan sekilas tentang percobaan yang akan dilakukan

5 menit

(39)

39

b. Salah satu siswa dari tiap kelompok diminta menyiapkan bahan-bahan percobaan yang dibutuhkan, yaitu kristal CaCl2, kapas, minyak tanah, dan air suling; sementara siswa yang lain menyiapkan alat-alatnya, yaitu tabung reaksi, gelas ukur, pembakar bunsen, gelas reaksi, paku, amplas, dan gabus/sumbat. c. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan percobaan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang telah diberikan.

d. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpan hasil percobaannya di tempat yang aman, karena hasil percobaan baru dilihat pada pertemuan selanjutnya.

e. Guru menjelaskan secara umum tentang korosi

f. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan faktor-faktor yang memengaruhi korosi besi.

g. Guru membimbing siswa saat berdiskusi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi korosi.

3. Kegiatan Penutup

Guru meminta siswa untuk menghentikan diskusi, dan akan diteruskan pada pertemuan berikutnya. 15 menit 30 menit 3 menit 10 menit 5 menit 10 menit 2 menit Disiplin, tanggung jawab Kerja keras Demokratis, rasa ingin tahu

Pertemuan 10

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang

(40)

40 sekilas materi tentang korosi

b. Guru meminta siswa melanjutkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

a. Guru meminta perwakilan

kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil pengamatan terhadap beberapa sampel paku

b. Siswa lain menyimak presentasi temannya.

c. Guru bersama-sama siswa membahas faktor-faktor yang memengaruhi korosi besi.

d. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan cara-cara mencegah korosi besi. e. Guru membimbing siswa saat

berdiskusi tentang cara-cara mencegah korosi besi.

f. Guru bersama-sama siswa membahas cara-cara mencegah korosi besi.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang faktor-faktor yang memengaruhi korosi besi, dan cara-cara mencegah korosi besi.

b. Guru juga menugaskan siswa agar mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan korosi dalam kehidupan sehari-hari. 2 menit 25 menit 20 menit 20 menit 15 menit 3 menit 1 menit 1 menit Demokratis Demokratis, rasa ingin tahu Demokratis

(41)

41 Pertemuan 11

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi bab 2 secara keseluruhan, yaitu tentang reaksi redoks dan elektrokimia.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.

2. Kegiatan Inti

a. Guru meminta siswa mengerjakan uji latih pemahaman

b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara: 1) meminta siswa secara bergiliran

untuk mengerjakan soal-soal uji latihan pemahaman bagian dua (uraian) di papan tulis.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi bab 2 tentang reaksi redoks dan elektrokimia, dikerjakan di rumah.

b. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya. 5 menit 10 menit 40 menit 30 menit 2 menit 3 menit Kerja keras, mandiri Pertemuan 12

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan

Karakter 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.

b. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah

10 menit

(42)

42 yang telah ditugaskan pada

pertemuan sebelumnya. 2. Kegiatan Inti

a. Guru membagikan lembar soal ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.

b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.

c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit. d. Guru meminta siswa mulai

mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.

e. Siswa mengerjakan soal- soal ulangan dengan mendapat pengawasan guru.

f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).

g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.

h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru. 3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.

b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya. 2 menit 1 menit 1 menit 1 menit 60 menit 1 menit 2 menit 5 menit 5 menit Mandiri, kerja keras, kejujuran

(43)

43 E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Alat Belajar a. Papan tulis b. Spidol atau kapur

c. Alat-alat percobaan (tabung reaksi, gelas ukur, pembakar bunsen, gelas reaksi, paku, amplas, dan gabus/sumbat)

d. Bahan-bahan percobaan (kristal CaCl2, kapas, minyak tanah, dan air suling) 2. Sumber Belajar

a. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya.

b. Tabel Periodik Unsur.

c. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar, penerbit Yrama Widya.

d. Buku kimia Erlangga jilid IIIA karangan Michael purba

F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian a. Tugas kelompok b. Tugas mandiri c. Ulangan harian 2. Bentuk Instrumen a. Pilihan Ganda b. Uraian

c. Lembar Kerja Ilmiah 3. Contoh Instrumen

a. Pilihan Ganda

1. Dari perubahan-perubahan spesi berikut, spesi yang melibatkan perubahan 5 buah elektron adalah ....

A. MnO4MnO 2 B. MnO4Mn2+ C. CrO42– Cr3+ D. Cr2O72 – 2Cr3+ E. Cl2 ClO2

2. Pernyataan yang benar tentang deret volta adalah ....

A. makin ke kanan letak logam makin kuat sifat reduktornya B. makin ke kiri letak logam makin lemah sifat reduktornya C. makin ke kiri letak logam makin kuat sifat reduktornya

(44)

44 D. logam dalam deret volta dapat mengoksidasi ion logam-logam di sebelah

kanannya

E. logam dalam deret volta dapat mereduksi ion logam-logam di sebelah kirinya

3. Jika pada pengukuran Eo Hg diperoleh +0,58 volt pada voltmeter dengan

menggunakan elektroda Hg dan H2, hal ini berarti .... A. Eo sel = –0,58 V B. Eo Hg = +0,58 V dan EoH = –0,58 V C. Eo Hg = –0,58 V dan EoH = +0,58 V D. Eo Hg = 0 dan EoH = +0,58 V E. Eo Hg = +0,58 V dan Eo H = 0 4. Diketahui: Cl2 + 2e 2ClEo = +2,71 V Ag+ + e Ag Eo = +0,80 V Cu2+ + 2e Cu Eo = +0,34 V Pb2+ + 2e Pb Eo = –0,13 V Mn2+ + 2e Mn Eo = –1,20 V

Berdasarkan data di atas, manakah dari spesi-spesi berikut ini yang merupakan oksidator terkuat?

A. Cu D. Cl–

B. Cu2+ E. Ag+

C. Cl2

5. Istilah yang digunakan untuk elektrolisis pada pemurnian logam (perhiasan) adalah ....

A. penyepuhan D. penggilingan B. pemanasan E.penyulingan C. perkaratan

b. Uraian

1. Tuliskan beberapa perbedaan sel volta dengan sel elektrolisis!

2. Tuliskan reaksi redoks pada katoda dan anoda dalam sel kering (baterai) dan akumulator Pb!

3. Pada elektrolisis leburan garam CaCl2 dengan elektroda karbon digunakan muatan listrik sebesar 0,02 F. Hitung volum gas klor yang terbentuk di anoda jika diukur pada suhu dan tekanan dimana 1 liter gas N2 (Mr N2 = 28) bermassa 1,4 gram!

4. Pada proses elektrolisis larutan MSO4, di katoda terbentuk 0,28 gram logam M. Larutan hasil elektrolisis tersebut dapat dinetralkan oleh 50 mL larutan NaOH 0,2 M, hitung Ar logam M tersebut!

(45)

45 5. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan menggunakan elektroda Cu

digunakan arus 1,5 A selama 1 jam, tentukan: a. persamaan reaksi redoks pada anoda dan katoda. b. massa Cu yang diendapkan.

(46)

46 c. Lembar Kerja Ilmiah

Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012 Kepala SMAN I Indralaya Utara Guru Mata Pelajaran

Dra. Darmawati, M. M. F. Eka Safitri, S.Pd.

NIP 196406101990022001 NIP 198805202011012006

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi korosi besi 1. Alat dan bahan

Tabung reaksi Air suling

Gelas ukur Pembakar bunsen

Kristal CaCl2 Gelas reaksi

Kapas Paku

Minyak tanah Gabus (sumbat)

Amplas

2. Langkah-langkah kegiatan

a. Sediakan 4 tabung reaksi dan beri nomor tabung tersebut (1, 2, 3, dan 4)

b. Tuangkan kira-kira 5 mL air suling ke dalam tabung reaksi pertama.

c. Masukkan kristal CaCl2 ke dalam tabung reaksi kedua dan tutup dengan menggunakan kapas kering.

d. Tuangkan air suling yang telah dididihkan ke dalam tabung reaksi ketiga sampai tabung tersebut hampir penuh.

e. Tuangkan minyak tanah ke dalam tabung reaksi keempat.

f. Bersihkan empat buah paku dengan menggunakan amplas dan masukkan satu paku pada masing-masing tabung reaksi.

g. Tutup rapat-rapat tabung reaksi kedua dan ketiga dengan menggunakan gabus (sumbat).

h. Simpan tabung-tabung reaksi tersebut selama dua atau tiga hari dan amati perubahan pada paku.

3. Tugas akhir

a. Bagaimanakah hasil pengamatan Anda?

b. Buatlah laporan berdasarkan hasil kegiatan ini yang dilengkapi dengan kesimpulan, analisa, dan pembahasan Anda.

(47)

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XII (Dua Belas) / 1 Standar

Kompetensi

: 3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

Kompetensi Dasar

: 3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya) 3.3 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan

unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari Indikator : 1. Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur kimia.

2. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur logam alkali.

3. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur logam alkali tanah.

4. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur halogen.

5. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur gas mulia.

6. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan nitrogen dan oksigen.

7. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur-unsur periode ketiga.

8. Menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur-unsur periode keempat.

9. Menjelaskan dan mendeskripsikan ion-ion kompleks. Alokasi Waktu

: 26 jam pelajaran (13 pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan kelimpahan unsur-unsur kimia.

2. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur logam alkali.

3. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur logam alkali tanah.

4. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur halogen.

(48)

48 5. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur gas

mulia.

6. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan nitrogen dan oksigen.

7. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur-unsur periode ketiga.

8. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan sifat-sifat dan kegunaan unsur-unsur periode keempat.

9. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan ion-ion kompleks. B. MATERI PEMBELAJARAN

Unsur-Unsur Kimia Sifat Golongan Unsur Alkali UNSUR 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr 1. Konfigurasi elektron [X] ns1 2. Massa atom 3. Jari-jari atom (n.m) 4. Keelektronegatifan Rendah (antara 0.7 - 1.0)

Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.5o)

5. Suhu lebur (oC)

6. Energi ionisasi (kJ/mol) Antara 376 - 519

7. Potensial oksidasi (volt) Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor)

8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1

(49)

49 Catatan :

[X] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)

® = makin besar sesuai dengan arah panah

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 17 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "Halogen" – ἅλς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), "membentuk" - elemen yang membentuk garam jika direaksikan dengan logam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Unsur-Unsur Transisi Dan Ion Kompleks

a. Unsur Transisi Unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit pertama sebelum kulit terluar untuk berikatan dengan unsur lain

b. Ion Kompleks Terdiri dari Ion pusat dari Ligand

1. Ion pusat ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positif.

2. Ligand

molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas. Misal : Cl-, CN-, NH3, H2O dan sebagainya.

3. Bilangan koordinasi adalah jumlah ligand dalam suatu ion kompleks.

Antara ion pusat dan ligand terdapat ikatan koordinasi.

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan

1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan

1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan

Maka Sifat koligatif larutan non elektrolit dapat di hitung dengan menghitung tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.. Menurut hukum sifat koligatif, selisih

Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar mengenai sifat fisikokimia wujud-wujud zat, sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit, termodinamika, termokimia, kespontanan

Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).. Siswa

- Guru Memberikan Pertanyaan mendasar yaitu Apakah yang dimaksud dengan Sifat koligatif larutan ?Apabila Larutan Elektrolit dan Non Elketrolit tersebut Dibekukan

TITIK DIDIH √ 13 PG Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit Disajikan data suatu larutan non elektrolit, peserta didik dapat menghitung titik didih larutan tersebut dengan tepat √