• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR OLEH: WINDA BR GINTING Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR OLEH: WINDA BR GINTING Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

WINDA BR GINTING 192102008

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2022

(2)

Universitas Sumatera Utara

(3)
(4)

i

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih kebaikan dan pertolongan-Nya penulis diberi pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan kekuatan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

“PERAN PENTING FASILITAS KERJA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI KOMISI D DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA”. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma III Akuntansi.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan serta dukungan moral dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Fadli, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ibnu Austrindanney Sina Azhar,S.E.,M.Si.,Ak.,CPA., selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ibnu Austrindanney Sina Azhar, S.E.,M.Si.,Ak.,CPA., selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran – saran serta petunjuk

(5)
(6)

iii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Jadwal Kegiatan ... 3

1.6 Sistematika Penelitian ... 4

BAB II PROFIL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA 2.1 Sejarah DPRD Provinsi Sumatera Utara ... 5

2.2 Visi dan Misi DPRD Provinsi Sumatera Utara ... 9

2.3 Logo dan Makna ... 11

2.4 Struktur Organisasi ... 12

2.5 Job Description... 14

2.6 Jaringan Usaha Kegiatan ... 25

2.7 Kinerja Usaha Terkini ... 26

2.8 Rencana Kegiatan ... 27

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Fasilitas ... 30

3.1.1 Pengertian Fasilitas Kerja ... 30

3.1.2 Fungsi Fasilitas ... 31

3.1.3 Kegunaan Fasilitas ... 31

3.1.4 Indikator Fasilitas ... 32

3.2 Efektivitas Kinerja ... 33

3.2.1 Pengertian Efektivitas Kinerja ... 33

3.2.2 Indikator Efektivitas Kinerja ... 34

3.2.3 Faktor Mempengaruhi Efektivitas Kinerja ... 35

3.3 Metode Penelitian ... 38

3.3.1 Jenis Data ... 38

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.4 Fasilitas Kerja di Kantor Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara ... 39

3.5 Peran Fasilitas Kerja dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara ... 45

(7)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 49

4.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 53

(8)

v

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 3

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 2.1 Logo Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara ... 11 2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara ... 12 2.3 Struktur Organisasi DPRD Provinsi Sumatera Utara ... 13

(10)

vii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1. Hasil Wawancara ... 53

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi, manusia dituntut untuk menghadapi perkembangan tersebut dengan lebih cepat. Lembaga pemerintah dan swasta sangat bergantung pada fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan hasil yang optimal dan memerlukan keahlian dan keterampilan khusus untuk menggunakan fasilitas tersebut. Fasilitas kerja adalah saran atau dukungan untuk memfasilitasi urusan publik dan memungkinkan pegawai untuk bekerja dengan baik. Di era globalisasi, kehidupan manusia sangat bergantung pada peralatan.

Oleh karena itu, instansi berkewajiban untuk menyediakan dan menyediakan kesempatan kerja yang menunjang keberhasilan instansi tersebut. Ketersediaan fasilitas kerja dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi instansi karena dapat meningkatkan efektivitas kinerja pegawai.

Di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, ketersediaan fasilitas yang diberikan berdampak pada kinerja pegawai. Ini adalah format untuk memaksimalkan layanan keagenan untuk meningkatkan kinerja pegawai dan juga memungkinkan pegawai untuk melakukan tugas yang mengoptimalkan kinerja dan tanggung jawab.

Mengingat peralatan kerja yang ada harus selalu dijaga sesuai standar dan prosedur, maka kerusakan peralatan kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja bahkan dapat berakibat fatal. Misalnya printer kehabisan tinta, mesin fotokopi rusak, AC panas, atau WiFi mati. Keterbatasan yang dihadapi instansi telah

(12)

2

Universitas Sumatera Utara menurunkan kinerja pegawai. Keterlambatan dalam memperbaiki fasilitas yang

rusak dapat menurunkan kinerja dan efisiensi karyawan. Hal ini menyebabkan lembaga tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan semua program kerja yang disusun secara sistematis tidak berjalan. Penggunaan fasilitas kerja membantu menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan kantor. Jumlah tempat kerja berarti ruang kantor yang digunakan sesuai dengan kebutuhan . Setiap fasilitas akan digunakan untuk meningkatkan efektivitas layanan kami kepada pegawai kami. Oleh karena itu, fasilitas kerja memegang peranan penting bagi instansi pemerintah khususnya di Komisi D DPRD Sumut.

Peralatan yang baik dapat meningkatkan efektivitas kinerja pegawai. Efektivitas kinerja ditunjukkan dengan prosedur dan metode kerja yang cepat dan prima.

Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul “Peran Penting Fasilitas Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah, rumusan masalah yang akan dibahas yaitu : “Bagaimanakah Peran Penting Fasilitas Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Peran Penting Fasilitas Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara.

(13)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, menjadi sebuah wadah untuk memperbanyak informasi akan penting peran fasilitas kerja dalam meningkatkan efektivitas kinerja pegawai .

b. Bagi Instansi, dapat dijadikan sumber evaluasi bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara berkaitan dengan Peran Penting Fasilitas Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai.

c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan Peran Penting Fasilitas Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 5, Medan. Berikut adalah jadwal survei/ observasi selama penyusunan tugas akhir:

Tabel 1.1

Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir No. Kegiatan Maret 2022 April 2022 Mei 2022

II III IV I II I II III 1. Pengajuan

Judul 2. Pengajuan

Dosen Pembimbing Tugas Akhir 3. Pengumpulan

Data 4. Penulisan

Tugas Akhir

(14)

4

Universitas Sumatera Utara 5. Bimbingan

dan

Penyelesaian Tugas Akhir Sumber: Penulis (2022) 1.6 Sistematika Penelitian

Pembahasan tugas akhir ini terbagi atas 4 bab, berikut garis-garis besar setiap bab:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang apa yang menjadi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta jadwal survey atau observasi.

BAB II : PROFIL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat instansi, visi dan misi, logo, struktur organisasi, dan job description serta jariangan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkni, dan rencana kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil dari penelitian yang dilaksanakan, yaitu mengenai pengertian fasilitas kerja dan efektivitas kinerja pegawai, jenis-jenis fasilitas kerja pada Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

(15)

Sumatera Utara, serta hubungan efektivitas kinerja dengan fasilitas kerja.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dan saran yang membangun bagi Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara.

(16)

6

Universitas Sumatera Utara BAB II

PROFIL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

2.1 Sejarah DPRD Provinsi Sumatera Utara

Pada tanggal 15 April 1984 untuk pertama kalinya pembentukan Provinsi Sumatera Utara di resmikan berlandaskan UU Nomor 10 Tahun 1948, Provinsi ini mencakup Sumatera Timur, Tapanuli Utara dan Keresidenan Aceh. Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 19 Tahun 1973 menjadi dasar pembentukan Provinsi Sumatera Utara dan pada tanggal 13 Agustus yang menjadi Hari Jadi Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya menurut surat penetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 19 Agustus 1945, Sumatera Utara menjadi sebuah provinsi dan daerah administrasi. Seperti halnya di Pulau Jawa, secara berangsur dibentuk Komite Nasional Daerah yang kedudukannya ditetapkan oleh Maklumat Gubernur Sumatera Utara tertanggal 12 April 1946 No 2 / MGS yang isinya sesuai dengan Undang – Undang No 1 Tahun 1945. Maklumat tersebut menetapkan bahwa Komite Nasional Daerah dibentuk di Provinsi dan Keresidenan, sehingga Provinsi dan Keresidenan itu menjadi wilayah otonom. Daerah-daerah tersebut memiliki Dewan Perwakilan Rakyat yang melaksanakan urusan rumah tangganya sendiri.DPRD membuat suatu Lembaga Eksekutif, yang beranggotakan 5 orang anggota Dewan yang mempunyai tugas melaksanakan pemerintahan harian dan Gubernur bertugas sebagai anggota dan juga sekaligus sebagai pemimpin.

Menurut maklumat tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Sumatera

(17)

Utara berisi seratus orang yang mewakili seratus ribu orang. Pada 17 s/d 19 April 1946 sidang dilaksanakan di Bukit Tinggi, DPRD Provinsi Sumatera Utara secara sub administratif dibagi dalam sub provinsi, yaitu :

1. Sub Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

2. Sub Provinsi Sumatera Tengah meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

3. Sub Provinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bangka, Belitung, Lampung dan Palembang.

Tiap sub provinsi dikepalai oleh Gubernur Muda yang bertindak sebagai koordinator dari Keresidenan dan jawatan pemerintah yang ada di wilayahnya.

Pemerintahan Sumatera Utara dijalankan sesuai dengan maklumat Gubernur Sumatera Utara tanggal 30 Agustus 1946, yang menyatakan bahwa pemerintah propinsi disesuaikan dengan pemerintahan pusat. Pembentukan DPR Sumatera menjadi Daerah Otonom yang dilegalisasi oleh pemerintah pusat. Ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 1974 yang menyatakan dengan tegas bahwa Provinsi Sumatera Utara dijalankan oleh Gubernur dan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Eksekutif. Pemerintah Daerah Sumatera Utara berhubungan langsung dengan Pemerintah Pusat dan berada di bawah Menteri-Menteri.

Dalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 1974 dinyatakan yang merupakan daerah otonom di Sumatera adalah Keresidenan dan daerah-daerah yang ditunjuk sebagai daerah otonom. Kepemimpinan Gubernur Muda di setiap sub provinsi

(18)

8

Universitas Sumatera Utara berjalan terus sebagai suatu daerah administratif yang dalam prakteknya mengatur

rumah tangganya masing-masing, sehingga provinsi Sumatera Utara seolah-olah terdiri atas 3 provinsi. Pemerintah Pusat menyadari hal tersebut lalu menetapkan UU No 10/ 1948 tentang pembagian Sumatera menjadi 3 Provinsi, yaitu :

1. Provinsi Sumatera Utara 2. Provinsi Sumatera Tengah 3. Provinsi Sumatera Selatan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (disingkat DPRD Sumatera Utara atau DPRD Sumut) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. DPRD Sumut beranggotakan 100 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sumut terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sumut yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 16 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Cicut Setyarso, di Gedung Paripurna DPRD Provinsi Sumatera Utara. Komposisi anggota DPRD Sumut periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 19 kursi disusul oleh Gerindra dan Golkar yang masing- masing meraih 15 kursi. Dalam Pemilu 2014, DPRD Sumatera Utara menempatkan wakilnya sebanyak 100 orang yang tersebar di sembilan fraksi, dengan perolehan mayoritas diraih oleh Partai Golkar. Berdasarkan Pasal 110

(19)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Provinsi terdiri dari:

1. Pimpinan

2. Badan Musyawarah (Bamus) 3. Komisi

4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) 5. Badan Anggaran

6. Badan Kehormatan 7. Alat Kelengkapan Lain

Sesuai ketentuan perundang-undangan Pasal 113 UU Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, DPRD Provinsi yang beranggotakan 35-55 orang dapat membentuk 4 komisi dan DPRD Provinsi yang beranggotakan lebih dari 55 orang dapat membentuk 5 komisi. DPRD Sumut memiliki lima komisi sebagai berikut:

1. Komisi A Bidang Pemerintahan 2. Komisi B Bidang Perekonomian 3. Komisi C Bidang Keuangan 4. Komisi D Bidang Pembangunan

5. Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat.

(20)

10

Universitas Sumatera Utara 2.2 Visi dan Misi DPRD Provinsi Sumatera Utara

Visi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah

"Sumatera Utara Yang Maju, Aman dan Bermartabat".

Misi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Kehidupan karena memiliki iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan yang cukup, rumah yang layak, pendidikan yang baik, kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang terjangkau.

2. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Politik dengan adanya pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil, terpercaya, politik yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial yang kuat serta harmonis.

3. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pendidikan karena masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri.

4. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat dalam pergaulan karena terbebas dari judi, narkoba, prostitusi, dan penyelundupan, sehingga menjadi teladan di asia tenggara dan dunia.

5. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat dalam lingkungan karena ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya, berperikemanusiaan, dan beradab.

(21)

2.3 Logo dan Makna

Sumber: DPRD Sumatera Utara Gambar 2.1

Logo Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara MOTTO : Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya

Makna Lambang

1. Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya, melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme dan komunisme.

2. Batang bersudut lima, perisai dan rantai, melambangkan kesatuan masyarakat di dalam membela dan mempertahankan Pancasila.

3. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi dan tulisan "Sumatera Utara", melambangkan daerah yang indah, permai, masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi, menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan di mana ketiga-tiganya ini berikut tongkat di bawah kepalan tangan, melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta kedamaian dan pembela keadilan.

(22)

12

Universitas Sumatera Utara 5. Bukit Barisan yang berpuncak lima, melambangkan tata kemasyarakatan

yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan dan kegotong-royongan yang dinamis.

2.4 Struktur Organisasi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi sumatera utara yang mana kedudukannya dalam Pemerintahan Provinsi dapat dilihat pada struktur organisasi berikut:

Sumber: DPRD Sumatera Utara Gambar 2.2

Struktur Organisasi Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara

(23)

Sumber: DPRD Sumatera Utara Gambar 2.3

Struktur Organisasi DPRD Provinsi Sumatera Utara

(24)

14

Universitas Sumatera Utara 2.5 Job Description

1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

DPRD mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun Peraturan daerah bersama Kepala Daerah Provinsi.

b. Menyetujui/menolak dan Membahas Ranperda Anggaran daerah yang pengajuannya dilakukan oleh Kepala Daerah Provinsi.

c. Mengawasi jalannya APBD,Pergub, Perda dan peraturan lainnya yang telah ditetapkan oleh Pemda.

d. Melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia memberikan usul Pemberhentian dan Pengangkatan Gubernur dan/atau Wakil Gubernur kepada presiden untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan pemberhentian.

e. Mengusulkan pertimbangan dan memberikan pendapat kepada Pemda atas rencana kesepakatan Internasional pada suatu wilayah.

f. Menyetujui agenda kerja sama Internasional yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

g. Kepada Gubernur Meminta Laporan Keuangan Pertanggung Jawaban atas jalannya pelaksanan Pemerintahan Daerah.

h. Menolak atau menyetujui atas agenda kerja sama dengan instansi lainnya atau daerah lain yang memberikan beban kepada daerah dan publik.

i. Mengusahakan terealisasinya kewajiban tanpa berlawanan dengan Peraturan Perundang-Undangan.

(25)

j. Meminta dan mengawasi laporan KPUD dalam pelaksanaan Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur.

k. Melakukan Wewenang serta tugas lainnya yang telah ditetapkan pada ketetapan Peraturan Perundang-Undangan.

Untuk menjalankan tugas dan fungsniya, anggota DPRD memiliki beberapa bidang yang disebut dengan Alat Kelengkapan Dewan, adapun yang menjadi dari Alat Kelengkapan Dewan yaitu :

A. Pimpinan Anggota Dewan bertugas :

a. Sebagai pemimpin pelaksanaan sidang DPRD dan mengambil kesimpulan atas jalannya sidang untuk diambil keputusan.

b. Membuat draf kerja ketua dewan dan membagi tugas antara Pimpinan dan Wakil pimpinan.

c. Mengoordinasikan antara agenda dan bahan aktivitas dari Alat Kelengkapan DPRD.

d. Pada saat Rapat Sidang Pleno atau biasa disebut juga Rapat Sidang Pleno pimpinan menjadi perwakilan DPRD berhubungan dengan ketentuan- ketentuan yang telah diputuskan.

e. Mensosialisasikan serta menjalankan kebijakan DPRD.

f. Pimpinan sebagai wakil DPRD dalam kerja sama dengan suatu instansi atau lembaga.

g. Pimpinan melaksanakan dialog dengan Gubernur dan Ketua instansi dan organisasi yang lain dengan berpedoman kepada ketetapan DPRD.

(26)

16

Universitas Sumatera Utara h. Pimpinan sebagai wakil DPRD dan/atau Alat Kelengkapan DPRD pada

pengadilan.

i. Menjalankan kebijakan DPRD terkait atas penentuan pemulihan atau hukuman anggota berdasarkan ketetapan Kebijakan dalam Undang- undang.

j. Melaksanakan penyusunan draf Anggaran DPRD dengan Sekretariat Dewan disahkan pada saat Rapat Sidang Pleno DPRD.

k. Melaporkan kaporan kinerja Pimpinan DPRD pada saat Rapat Sidang Pleno DPRD.

B. Badan Musyawarah bertugas:

a. Menentukan skedul aktivitas DPRD untuk satu tahun masa sidang.

b. Mengusulkan pendapat kepada Ketua DPRD untuk menetapkan garis kebijakan terkait dengan jalannya wewenang serta tugas DPRD.

c. Memberikan dan meminta kepada Alat Kelengkapan DPRD lainnya agar menyampaikan penjelasan atau keterangan atas jalannya tugas dan kewajiban tiap anggota.

d. Melakukan penyusunan agenda rapat.

e. Mengusulkan pendapat dan saran agar lancarnya suatu kegiatan.

f. Memberikan rekomendasi untuk membentuk panitia khusus.

g. Badan Musywarah melakukan kewajban lainnya yang disampaikan pada saat Rapat Sidang Pleno DPRD.

h. Melaporkan hasil kerja periode Tahun Anggaran kepada Pemimpin anggota dewan.

(27)

C. Komisi bertugas :

a. Mengusahakan terealisasinya tugas daerah yang berpedoman atas kebijakan Undang-undang.

b. Membahas draf keputusan DPRD dan draf Peraturan Daerah.

c. Mengusulkan pendapat dan saran atas draf KUA, PPAS serta asal RKA SKPD mitra kerja berhubungan dengan Badan Anggaran.

d. Mengawasi jalannya perda dan APBD sejalan dengan kewenangan tugas komisi.

e. Mengawasi jalannya Kemasyarakatan, pemerintahan, dan pembangunan.

f. Menolong Pimpinan DPRD dalam melaksanakan pemecahan masalah yang dilaporkan oleh Gubernur atau publik kepada Anggota Dewan.

g. Mengayomi, membahas serta menampung seluruh keluhan dan masukan dari masyarakat umum.

h. Memberi perhatian dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah.

i. Melaksanakan kegiatan kunjungan lapangan komisi yang berkaitan dengan persetujuan Ketua DPRD.

j. Kewenangan tugas dan Mitra Kerja Komisi ditentukan dalam ketetapan Ketua Dewan.

k. Mengusulkan kepada Pimpinan DPRD yang terkait dengan wilayah bidang tugas tiap-tiap komisi.

l. Mengadakan rapat kerja serta rapat dengar pendapat.

(28)

18

Universitas Sumatera Utara m. Melaporkan secara tertulis kepada Ketua DPRD atas jalannya tugas

komisi.

n. Membuat rencana kegiatan Komisi secara rutin yakni sebulan sekali sebelum Rapat Badan Musyawarah.

o. Melaporkan hasil kerjanya selama periode Tahun Anggaran.

Komisi terbagi atas 5 (lima):

1. Komisi A bagian Pemerintahan.

2. Komisi B bagian Perekonomian.

3. Komisi C bagian Keuangan.

4. Komisi D bagian Pembangunan.

5. Komisi E bagian Kesejahteraan Rakyat.

D. Badan Pembentukan Peraturan Daerah bertugas:

a. Menyiapkan draf program pembentukan Perda.

b. Koordinasi untuk penyusunan program pembentukan perda.

c. Membuat Draft Perda usul inisiasi DPRD berlandaskan prioritas yang telah ditentukan.

d. Mengharmonisasikan dan memantapkan konsepsi Rancangan Peraturan Daerah.

e. Mempertimbangkan suatu Draft Raperda yang telah disusulkan oleh Anggota komisi.

f. Membahas, merubah, dan menyempurnakan Rancangan Perda.

g. Meyelaraskan rancangan Peraturan Daerah.

h. Melaporkan hasil kerjanya selama periode Tahun Anggaran.

(29)

i. Menyusun laporan kinerja dan Inventaris pada akhir periode keanggotaan DPRD.

E. Badan Anggaran bertugas:

a. Mengusulkan saran serta pendapat kepada Kepala Daerah Provinsi untuk mempersiapkan RAPBD.

b. Mengoordinasikan komisi-komisi dalam rangka pembahasan RKU- APBD.

c. Mengusulkan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah dalam melakukan penyusunan draf Perda.

d. Menyempurnakan draf Perda APBD.

e. Membahas draf kebijakan umum APBD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

f. Mengusulkan kepada Ketua Dewan dalam menyusun draf Anggaran belanja DPRD dan Sekrertaris Dewan.

g. Mengusulkan pendapat dan saran kepada anggota dewan atas Pra Draft APBD, Rancangan APBD baik penetapan, perubahan, dan perhitungan APBD.

h. Membahas Draft Rancangan APBD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

i. Melakukan pembahasan prognosis da.n laporan realisasi APBD.

j. Mengevaluasi serta membahas laporan triwulan Kepala daerah Provinsi.

k. Melaporkan hasil kerjanya selama periode Tahun Anggaran Kepada Ketua DPRD.

(30)

20

Universitas Sumatera Utara 2. Sekretaris Dewan (Sekwan).

Sekretaris Dewan (Sekwan) memiliki tugas untuk melakukan urusan umum keuangan, administrasi, risalah dan persidangan, keprotokolan, informasi hingga hukum dan perundang-undangan agar membantu jalannya tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh DPRD sesuai kemampuan dan juga kebutuhan.

Agar tugas tersebut terlaksana, Sekretaris Dewan mengadakan fungsi : a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan anggota DPRD.

b. Penyelenggaraan administrasi keuangan anggota DPRD.

c. Pengoordinasian dan penyediaan Tenaga Ahli yang dibutuhkan oleh anggota DPRD.

Agar terlaksanakannya fungsi, tugas dan uraian tugas seperti yang dimaksud Sekretaris Dewan (Sekwan) memiliki Sub Bagian yang membantu, yaitu:

1. Kepala Bagian Umum.

2. Kepala Bagian Keuangan.

3. Kepala Bagian Persidangan dan Risalah.

4. Kepala Bagian Informasi dan Protokol.

5. Kepala Bagian Hukum dan Perundang-undangan.

3. Bagian Umum

Memiliki kewajiban untuk membantu Sekretaris Dewan dalam melakukan masalah pemerintah pada bagian Inventaris, pendisitribusian dan ketatausahaan

(31)

dan rumah tangga dan pemeliharaan.Agar terlaksanakannya kewajiban seperti yang disebutkan , maka dari itu Bagian umum melaksanakan fungsi :

a. Pelaksanaaan dalam hal administrasi dalam masalah ketatausahaan dan masalah internal DPRD Provinsi Sumatera Utara.

b. Penyelenggaran dalam hal pengelolaan jasa dan juga barang.

c. Penyelenggaraan dalam hal perencanaan pemeliharaan jasa dan juga barang sejalan dengan peraturan yang ditentukan.

d. Pengadaaan dalam mengolah dan menyajikan informasi terkait perawatan inventaris.

e. Pengadaan perlengkapan dan perindustrian keperluan perabot dan pelayanan.

f. Pengadaan evaluasi informasi untuk menyempurnakan dan menyusun kebijakan masalah interal dan ketatausahaan.

g. Pengadaan fasilitas kebutuhan pada saat rapat untuk anggota dewan dan juga Sekwan.

h. Pengadaan manajemen inventaris dan penyalurannya berdasarkan Standar yang ditentukan.

4. Bagian Keuangan

Bertugas untuk membantu Sekretaris Dewan Menjalankan masalah dan penyusunan, penyempurnaan dan pelaksanaan keputusan di bagian anggaran, verifikasi dan pembukuan DPRD dan Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara.

(32)

22

Universitas Sumatera Utara Agar terlaksanakannya tugas seperti yang dimaksud, bagian keuangan

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan dalam hal penyusunan serta penyempurnaan kebijakan dan standarisasi pengolahan keuangan, pengecekan riset realisasi anggaran dan pencatatan.

b. Pengurusan dalam hal mengkoordinasikan dan Penyusunan RKA untuk kegiatan pelaksanaan,pengubahan APBD DPRD dan Sekretaris Dewan.

c. Pengurusan dalam hal penyelenggaraan keuangan.

d. Pengurusan dalam hal pengolahan keuangan Sekretaris Dewan dan DPRD.

e. Penyelenggaraan dalam kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris DPRD berdasarkan tugas utama dan fungsi bertanggung jawab langsung atas kinerja nya kepada Sekretaris DPRD.

f. Pengurusan dalam hal untuk memberi saran untuk Sekretaris DPRD berdasrkan fungsi dan tugas pokoknya.

Untuk mengetahui apa yang menjadi kewajiban dan kewenangan seperti yang dijelaskan diatas, kepala Bagian Keuangan memiliki penjabaran pekerjaan:

a. Mengadakan manajemen keuangan Sekretaris Dewan dan anggota dewan.

b. Mengadakan rencana pembuatan anggaran sekretaris Dewan dan anggota dewan.

c. Mengadakan pengelolaan informasi untuk menyempurnakan dan menyusun kebijakan dan standar manejemen anggaran dan evaluasi pengkajian realisasi anggaran dan pencatatan.

(33)

5. Bagian Persidangan dan Risalah

Memiliki kewajiban untuk mendukung Sekretaris Dewan dalam menjalankan masalah dalam pengurusan persidangan dan rapat anggota Dewan.

Agar terlaksanakannya kewajiban seperti yang dimaksud, bagian Persidangan dan Risalah berfungsi menjadi :

a. Pengurusan dalam hal kajian bahan/data untuk menyempurnakan dan menyusun kebijakan.

b. Pengurusan dalam hal persiapan sidang-sidang DPRD.

c. Penyelenggaran pembuatan risalah.

d. Pengurusan fasilitas Rapat Ketua Dewan dengan Pimpinan Fraksi.

e. Pengurusan fasilitas Ketua Dewan dengan ketua Komisi DPRD.

f. Pengurusan fasilitas sidang Ketua DPRD dengan alat kelengkapan Dewan lainnya.

6. Bagian Hukum dan Perundang-undangan

Memiliki kewajiban untuk mendukung Sekretaris Dewan dalam menjalankan bidang pemerintahan di bagian pelayanan hukum dan perundang- undangan berkaitan dengan hak, kewajiban dan wewenang Dewan. Agar terlaksanakannya kewajiban seperti yang dimaksud, Bagian Hukum dan Perundang-undangan menjalankan fungsinya sebagai berikut :

a. Pengurusan fasilitas dan pengkoordinasian hukum bahan perundang undangan.

b. Pengurusan draf keputusan Dewan Pimpinan Dewan atau produk hukum

(34)

24

Universitas Sumatera Utara dan perundang-undangan.

c. Pengurusan semua hal terkait dengan pembahasan draf Perda dan pelegalan Perda.

d. Pengurusan dalam hal mengumpulkan dan mengolah data analisis dan pertimbangan hukum dan perundang-undangan berkaitan dengan tugas Dewan.

e. Pengurusan dalam mengumpulkan bahan dalam format peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Dewan.

f. Pengurusan peninjauan materi dengan format peraturan perundang- undangan untuk mempermudah pimpinan dalam menjalankan tugasnya.

7. Bagian Informasi dan Protokol

Memilki kewajiban mendukung Sekretaris Dewan dalam menjalankan masalah pemerintah dibagian informasi, pengurusan masalah protokol hubungan dan pelayanan masyarakat/ lemabaga lain dan aspirasinya.

Agar terlaksanakannya kewajiban seperti yang dimaksud, Bagian Informasi dan Protokol menjalankan fungsinya sebagai berikut :

a. Pengurusan dalam hal mengumpulkan dan mengolah materi untuk menyempurnakan dan menyusun kebijakan berdasarkat atas ketentuan dan standar dalam mengumpulkan dan mengelola data.

b. Pengurusan dalam hal menyajikan materi untuk penyampaian dan penyaluran informasi.

(35)

c. Pengurusan dalam hal mengumpulkan materi untuk kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan kebijakan, ketetapan dan standar yang telah ditentukan.

d. Pengurusan penyaluran informasi terkait AktivitasDewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasrkan kebijakan, ketetapan dan standar yang ditentukan.

e. Pengurusan penugasan kewajiban lainnya yang diserahkan oleh Sekretaris DPRD sesuia dengan bidang dan kewajibannya.

f. Pengurusan dalam hal memberikan saran akan hal yang dianggap perlu kepada Sekretaris Dewan sesuai dengan bidang dan kewajibannya.

g. Pengurusan dalam hal melaporkan jalannya kewajiban kepada Sekretaris Dewan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

2.6 Jaringan Usaha Kegiatan

Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Utara secara sub administratif dibagi dalam sub provinsi, yaitu :

1. Sub Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

2. Sub Provinsi Sumatera Tengah meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

3. Sub Provinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bangka, Belitung, Lampung dan Palembang.

(36)

26

Universitas Sumatera Utara 2.7 Kinerja Usaha Terkini

Setiap Instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, terus berupaya agar tujuan sebagai perwakilan dari rakyat dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi di bagian Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara adalah Meningkatkan Pendapatan Daerah, Meningkatkan Penataan Pengelolaan barang milik Daerah, Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Provinsi Sumatera Utara, Mengukur sejauh mana visi dan misi telah tercapai tujuan strategi dirumuskan berdasarkan visi dan misi DPRD Provinsi Sumatera Utara, DPRD Provinsi Sumatera Utara juga menjadi sarana untuk dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilakukan oleh segenap jajaran organisasi DPRD Provinsi Sumatera Utara dengan mempertimbangkan segenap sumber daya yang dimiliki. Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara adalah Menyusun Laporan Keuangan yang Berkualitas, Meningkatnya Kemandirian Keuangan Daerah, Meningkatnya Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran dan Belanja Daerah.

(37)

2.8 Rencana Kegiatan

1. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Penyediaan jasa surat menyurat.

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.

d) Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS.

e) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah.

f) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional.

g) Penyediaan jasa kebersihan kantor.

h) Penyediaan jasa kebersihan kantor.

i) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.

j) Penyediaan alat tulis kantor.

k) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

l) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.

m) Penyediaa peralatan rumah tangga.

n) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

o) Penyediaan makanan dan minuman.

p) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

q) Penyediaan jasa keamanan.

r) Rapat-rapat konsultasi dan koordinasi dalam daerah.

(38)

28

Universitas Sumatera Utara 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pengadaan kendaraan dinas / Operasional.

b) Pengadaan perlengkapan gedung kantor.

c) Pengadaan peralatan gedung kantor.

d) Pengadaan mebeleur.

e) Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan.

f) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

g) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.

h) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor.

i) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.

j) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.

3. Program Peningkatan Pelaksanaan Anggaran Daerah a) Fasilitas PPKK dalam Pelaksanaan Anggaran Daerah.

b) Pengendalian Anggaran Daerah.

c) Monitoring dan Asisten Penyusunan APBD.

d) Optimalisasi Dana Proyek Pemerintah Daerah Desentralisasi.

e) Penyusunan KUA dan PPAS.

f) Sosialisasi Penganggaran Dan Pemanfaatan APBD.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.

b) Penyusunan RKA, DPA, APBD dan LHP.

(39)

c) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, TAPKIN, RENJA, RKPD, LPPD, LKPJ SKPD.

5. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

a) Penyusunan rancangan peraturan tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD.

b) Peningkatan manajemen aset/barang daerah.

c) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.

d) Penyusunan Regulasi tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

e) Intensifikasi Penerimaan PBB.

f) Penyusunan Laporan Aset Daerah.

g) Penyusunan Rencana Kebutuhan Dan Rencana Pemeliharaan Barang Milik Daerah.

h) Pengelola Jaringan dan Sistem Informasi Keuangan Daerah.

i) Pengelolaan Simda Pendapatan.

j) Monitoring Pelaksanaan Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah.

k) Pendampingan SKPK Dalam Penyusunan Laporan Keuangan.

l) Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan.

m) Penyediaan Jasa Administrasi Pajak Dan Retribusi.

(40)

30

Universitas Sumatera Utara BAB III

PEMBAHASAN 3.1 Fasilitas

3.1.1 Pengertian Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja sangatlah penting menunjang kinerja pegawai, seperti dalam menyelesaikan tugas dan dapat memperlancar serta mempermudah pelaksanaan pekerjaan.

Menurut Husnan (Wahyuni, 2014:127) mengemukakan bahwa fasilitas kerja adalah sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membantu pegawai agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.

Menurut Moenir (Munawirsyah, 2017:47) fasilitas kerja adalah segala sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati, dan dinikmati oleh pegawai baik dalam hubungan langsung dengan pekerjaan maupun untuk kelancaran pekerjaan.

Menurut Ranupandjojo dan Husnan (Anggraeni, Baharudin, dan Mattalatta, 2018: 153) fasilitas kerja adalah suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap pegawai agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

(41)

3.1.2 Fungsi Fasilitas

Menurut Moenir (2016:119), ketersediaan fasilitas kerja untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan menunjukkan bahwa fungsi fasilitas kerja adalah:

a. Mempercepat proses kerja, menghemat waktu.

b. Meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.

c. Kualitas/jaminan produk terbaik.

d. Kepastian akurasi dan stabilitas.

e. Lebih mudah/sederhana dalam menciptakan kenyamanan mental bagi mereka yang terlibat sehingga meredakan emosinya.

3.1.3 Kegunaan Fasilitas

Menurut Moenir (2016: 120), fasilitas kerja ditinjau dari kegunaan (use) meliputi 3 golongan, yaitu:

1. Peralatan kerja, yaitu segala macam benda yang fungsi langsungnya adalah alat produksi untuk menghasilkan barang atau mengubah satu barang. ke yang lain, dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda.

2. Perlengkapan kerja, khususnya segala macam benda yang secara tidak langsung mendukung produksi, mempercepat proses, menciptakan dan meningkatkan kenyamanan kerja. Misalnya, peralatan komunikasi, peralatan pengolah data, furnitur.

(42)

32

Universitas Sumatera Utara 3. Perlengkapan bntuan atau fasilitas, khususnya segala macam benda yang

mempunyai fungsi membantu bergerak di tempat kerja seperti elevator, AC, power booster, genset.

3.1.4 Indikator Fasilitas

Indikator Fasilitas Kerja dalam perusahaan menurut Harahap (2015: 22) terdiri dari:

1. Mesin dan peralatan, yaitu semua peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi yang ada di pabrik

2. Prasarana, yaitu fasilitas penunjang yang digunakan untuk memperlancar operasional pabrik, antara lain tempat ibadah, kamar kecil, jalan setapak, pagar dan lain-lain.

3. Perlengkapan, yaitu fasilitas yang mendukung kegiatan kantor, seperti perabot kantor (meja, kursi, lemari, dll) mesin fotokopi, printer dan peralatan komputer lainnya)

4. Ruang medis, yaitu ruang yang dibutuhkan untuk istirahat bagi pegawai yang saat bekerja. sakit dan terjadi kecelakaan kerja.

5. Bangunan-bangunan tersebut mendukung operasi pusat bisnis utama seperti kantor, pabrik, dan gudang.

6. Alat angkut, khususnya segala jenis peralatan yang digunakan untuk membantu kelancaran operasional perusahaan seperti kendaraan (truk, traktor, mobil, sepeda motor dan lain-lain).

(43)

3.2 Efektivitas Kinerja

3.2.1 Pengertian Efektivitas Kinerja

Efektif berasal dari kata bahasa Inggris “Effective” yang berarti mengikuti sukses, konfirmasi, efisiensi dan keberuntungan. Lima sumber usaha dalam proses melakukan kerja yang selalu digunakan adalah pikiran, tenaga, waktu, uang dan benda. Efisiensi kerja adalah ukuran hasil penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana atau tercapainya tujuan yang dapat dikatakan efektif.

Pada dasarnya efisiensi kerja adalah mengukur hasil pelaksanaan pekerjaan menurut rencana, menurut akal budi atau dengan kata lain pencapaian tujuan dianggap efektif. Nilai efektivitas pada dasarnya ditentukan oleh pencapaian tujuan organisasi dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Dengan demikian, kinerja dalam setiap organisasi akan bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya, tergantung pada jenis dan sifat organisasi yang terlibat.

Konsep Priansa tentang efisiensi (2013: 24) adalah keadaan atau kapasitas yang dicapai orang untuk memberikan nilai guna yang diharapkan. Efektivitas berkaitan dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Salah satu upaya yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan adalah kinerja pegawai, karena merupakan faktor yang dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tugas, fungsi instansi.

(44)

34

Universitas Sumatera Utara 3.2.2 Indikator Efektivitas Kinerja

Menurut Admosoeprapto (2016:55), kriteria yang dapat dijadikan indikator prestasi kerja adalah:

1. Pencapaian Tujuan

Kemampuan Korporasi Layanan untuk Mencapai Tujuan Organisasi dalam hal Peningkatan Laba, Kualitas, dan Kuantitas. Untuk mencapai prestasi kerja yang optimal, setiap individu harus mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Kualitas Kerja

Kualitas Kerja mengacu pada kualitas kerja yang dilakukan pegawai untuk perusahaan / di tingkat atas. Jika kualitas pekerjaan juga merupakan sikap pegawai dalam bentuk pekerjaan, maka akan menjadi bentuk yang bersih, akurat dan mengikat tanpa mengabaikan beban kerja dalam melakukan pekerjaan.

3. Beban Kerja

Beban kerja adalah beban kerja yang dihasilkan dalam kondisi normal. Hal ini disebabkan banyaknya pekerjaan dan kondisi yang diperoleh atau dialami selama bekerja.

4. Sesuai rencana

Pekerjaan selesai sesuai rencana dan tujuan tercapai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya yang terkait. Setiap pegawai harus dapat menggunakan waktunya seefisien mungkin dengan hadir tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas sesuai kebijakan perusahaan.

(45)

5. Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pegawai dalam mencapai tujuan organisasi. Kepuasan kerja adalah tentang menikmati peran dan pekerjaan Anda di organisasi Anda. Kepuasan individu yang dapat sepenuhnya dihargai, dengan mempertimbangkan berbagai aspek situasi kerja dan organisasi tempatnya bekerja. Indikator kinerja menurut Siagian adalah:

a. Waktu standar tetap (ketepatan waktu).

b. Hasil pekerjaan yang diselesaikan (tujuan benar) dan rencana c. biaya yang masih harus dibayar (aktual).

3.2.3 Faktor Mempengaruhi Efektivitas Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja dalam organisasi menurut Gie (2015: 45) adalah :

1. Waktu

Ketepatan waktu merupakan faktor penting dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Semakin lama tugas yang diberikan berjalan, semakin banyak tugas lain yang mengikuti dua hal ini, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan, yang mengurangi efisiensi kerja.

2. Pekerjaan

Bawahan harus diberitahu tentang tujuan dan pentingnya pekerjaan yang diberikan kepada karyawan.

(46)

36

Universitas Sumatera Utara 3. Produktivitas

Pegawai dengan produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja tentunya dapat mencapai efisiensi kerja yang baik begitu pula sebaliknya.

4. Memotivasi

Dorong pegawai dengan memperhatikan kebutuhan dan tujuan mereka yang rumit. Semakin pegawai termotivasi bekerja, semakin baik kinerjanya.

5. Evaluasi kerja

6. Manajer mendorong, mendukung, dan memberikan informasi kepada karyawan, tetapi pegawai perlu melakukan dan menyelesaikan tugas dengan baik dan benar atau meremehkan tugas yang dilakukan.

7. Pemantauan

Pemantauan memungkinkan Anda untuk terus memantau kinerja karyawan, meminimalkan risiko kesalahan dalam melakukan tugas.

8. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja termasuk perencanaan tata ruang, cahaya alami, dan kebisingan yang mempengaruhi fokus pegawai pada pekerjaan.

9. Perlengkapan

Perlengkapan adalah perlengkapan dan perlengkapan yang disediakan oleh pimpinan untuk bekerja. Peralatan yang tidak memadai mempengaruhi kelancaran alur kerja karyawan. Semakin baik fasilitas yang disediakan oleh pekerjaan suatu organisasi, semakin baik pekerjaan seorang individu mempengaruhi pencapaian tujuan atau hasil yang diharapkan.

(47)

Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Menurut Steers (2015:20), ada empat faktor yaitu:

1. Karakteristik organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur organisasi dan teknologi di dalam organisasi. Struktur organisasi berarti bahwa hubungan secara relatif tetap, seperti yang terlihat dalam organisasi yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Struktur mencakup bagaimana sebuah organisasi mengatur orang atau kelompok orang untuk bekerja. Teknologi yang dimaksud adalah mekanisme perusahaan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi.

2. Karakteristik lingkungan

Diketahui bahwa karakteristik organisasi yang mempengaruhi efektivitas selain lingkungan eksternal dan internal mempengaruhi efektivitas.

Lingkungan eksternal yang dimaksud adalah di luar organisasi, seperti hubungan dengan masyarakat sekitar, sedangkan lingkungan di dalam departemen misalnya pegawai atau pegawai di dalam organisasi.

3. Karakteristik pekerja

Padahal, pegawai perusahaan adalah faktor terpenting yang mempengaruhi efektivitas mereka, karena perilaku merekalah yang memfasilitasi atau mengganggu pencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Pegawai adalah sumber data yang berhubungan langsung dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di organisasi Anda dan mempengaruhi pencapaian tujuan.

(48)

38

Universitas Sumatera Utara 4. Kebijakan dan praktik manajemen

Ketika proses teknologi menjadi lebih kompleks dan lingkungan menjadi lebih kompleks dan kejam, peran manajemen dalam mengoordinasikan orang dan proses untuk kesuksesan bisnis menjadi semakin sulit. Kebijakan dan praktik manajemen dapat mempengaruhi atau mencegah pencapaian tujuan, tergantung pada bagaimana kebijakan dan praktik manajemen tersebut.

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yg dipakai merupakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung menurut asal penelitian yang perkara yang diteliti.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yg dipakai oleh penulis merupakan:

1. Tinjauan pustaka

Pengumpulan data menggunakan bahan-bahan pustaka yg terdapat hubungannya menggunakan perkara yg diteliti untuk menerima dasar teoritis pada penelitian ini disamping pendataan terhadap dokumen-dokumen dalam objek penelitian.

2. Wawancara

Pengumpulan data menggunakan pertanyaan kepada pihak- pihak yang terkait menggunakan judul tugas akhir penulis yaitu staff Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara.

(49)

3.4 Fasilitas Kerja di Kantor Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara DPRD Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa fasilitas kerja yang berguna menunjang kinerja pegawai terkhusunya pada Komisi D. Beberapa fasilitas kerja yang ada di Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara yaitu:

1. Sofa

Sofa dapat dijadikan tempat duduk para tamu yang mempunyai kepentingan kepada intansi. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 13 (tiga belas) buah sofa dengan kondisi yang baik.

2. Kursi Kerja

Jenis kursi yg didesain buat dipakai pada meja pada tempat kerja. Ini umumnya kursi putar, menggunakan satu set roda buat mobilitas. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara masih ada 68 (enam puluh delepan). Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 68 (enam puluh delepan) buah kursi kerja dalam baik.

3. Meja

Merupakan bentuk furnitur yg dipakai buat membaca, menulis, menempatkan alat-alat tempat kerja & menyediakan penyimpanan buat sebagian perlengkapan ATK. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 25 (dua puluh lima) buah meja dengan keadaan baik.

4. Lemari

Lemari dalam ruang kerja pegawai berfungsi buat menyimpan surat-surat, laporan & dokumen-dokumen krusial lainnya. Pada Komisi D DPRD

(50)

40

Universitas Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara terdapat 21 (dua puluh satu) buah lemari dalam

keadaan yang baik dan berfungsi.

5. Pengharum Ruangan

Pengharum ruangan adalah alat yang bisa memberikan aroma yang harum dan menyegarkan pada ruangan. Bentuk dari alat ini bisa bermacam-macam.

Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 2 (dua) buah dengan kedaan baik.

6. Exhaus Fan

Exhaus fan berfungsi menyedot udara, baik ke dalam maupun ke luar ruangan. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 2 (dua) buah dengan kedaan baik.

7. AC Central

AC Sentral (Central) adalah suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat dalam satu lokasi yg lalu didistribusikan/dialirkan ke seluruh arah atau lokasi. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah dengan kedaan baik.

8. Jam Dinding

Jam dinding tentu adalah sebagai penunjuk waktu umumnya direpresentasikan oleh jarum-jarum jam yang menunjuk angka-angka di dalamnya. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 2 (dua) buah, dimana satu buah dalam keadaan rusak berat dan satu lagi dengan kondisi baik.

(51)

9. TV

Sarana ini disediakan agar pegawai tidak merasa bosan pada saat jam istirahat. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah, dalam keadaan yang baik.

10. Garuda, Presiden & Wakil

Presiden dan wakil presiden serta Burung Garuda adalah lambang Negara Republik Indonesia yang wajib dipasang di kantor pemerintah dan lembaga negara. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah, dalam keadaan yang baik.

11. Racun Api

Racun api merupakan alat bantu keselamatan sebagai pertolongan pertama saat terjadi kebakaran. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 2 (dua) buah, dalam keadaan yang baik.

12. Tong Sampah

Tong sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara.

Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 3 (tiga) buah, dua dalam keadaan yang baik dan satu lagi rusak berat.

13. Dispenser

Alat yang menggunakan listrik untuk dapat memanaskan dan mendinginkan air. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah, dalam keadaan yang baik.

(52)

42

Universitas Sumatera Utara 14. Telephone

Sebuah alat komunikasi yang digunakan antara orang-orang di tempat yang berbeda. Komisi D DPRD Sumut memiliki tiga ponsel, namun ponsel tersebut jarang digunakan karena semakin canggihnya teknologi. Staf dan petugas lebih memilih menggunakan telepon seluler pribadi daripada telepon yang disediakan.

15. Komputer

Komputer adalah perangkat elektronik yang dapat melakukan banyak tugas, seperti menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah dan hasil pemrosesan, serta memberikan output berupa informasi. Komisi DDPRD Sumut memiliki tiga entitas: satu merek LG, Dell, dan Acer. Komputer masih dalam kondisi baik untuk meningkatkan efisiensi staf.

16. Printer

Printer digunakan untuk mencetak data, laporan, karakter, dan hasil input lainnya yang dimasukkan dari komputer, sehingga membantu meningkatkan efisiensi kerja karyawan. DDPRD KPU Sumut memiliki dua bagian dalam kondisi baik.

17. Hiasan

Dekorasi kantor dan dekorasi kantor adalah barang-barang yang menunjang kenyamanan suasana kantor. Di Komisi D DPRD Sumut, delapan dekorasi kantor berbentuk Uros ciri khas suku Batak dalam kondisi baik.

(53)

18. Mesin TIK

Sebuah mesin yang dapat ditulis dan dipindahkan hanya jika dioperasikan oleh tangan manusia.. Kelebihan Mesin TIK adalah tidak menggunakan daya, menghemat biaya, dan kekurangannya sulit untuk menghapus data yang salah, sehingga harus berulang kali. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara menggunakan 2 buah mesin TIK. Mesin TIK tidak pernah digunakan oleh pegawai, kondisi dari mesin-mesin itu baik.

19. Faximile

Faximile adalah alat yang dapat digunakan untuk mengirim atau menerima pesan dalam bentuk dokumen melalui kabel telepon analog atau pada perkembangannya bisa melalui jaringan internet, terdapat 1 (satu) buah.

20. Aquarium

Keberadaan aquarium dengan ikan hias membuat para tamu tidak bosan menunggu, karena aquarium berada di ruang tunggu komisi D. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah.

21. Penghancur Kertas

Penghancur kertas atau yang biasa disebut paper shredder adalah perangkat kantor yang dirancang untuk menghancurkan dokumen penting yang dicetak dalam bentuk kertas, belum lagi dokumen rahasia. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah dalam keadaan baik.

22. Mic Table

Diletakkan di depan meja ruang rapat, terhubung dengan speaker, dan digunakan untuk komunikasi sehingga audio yang dikirimkan oleh peserta

(54)

44

Universitas Sumatera Utara dapat terdengar jelas oleh semua peserta rapat. Pada Komisi D DPRD

Provinsi Sumatera Utara terdapat 15 (lima belas) buah dalam keadaan baik.

23. Mesin Fotocopy

Mesin yang dapat digunakan untuk menggandakan script/karakter dan data menggunakan kertas jenis apapun. Oleh karena itu, mesin fotocopy sangat penting dalam penggandaan suatu data. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah mesin fotocopy dalam keadaan baik.

Meskipun sering mengalami kerusakan namun setelah adanya perbaikan dapat beroperasi kembali.

24. Layar Infokus

Layar tempat memantulkan hasil dari data yang diterima oleh proyektor sehingga bisa dilihat dengan pandangan mata. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah dalam keadaan baik.

25. Air Cleaner

Sistem mesin yang menyaring udara dari partikel padat debu, jamur, kotoran dan bakteri. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 2 (dua) buah dalam keadaan baik.

26. Handrayer

Alat untuk mengeringkan tangan setelah dicuci. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah dalam keadaan baik.

(55)

27. Voice Recorder

Perekam suara ini dapat digunakan untuk wawancara, merekam suara dan lagu, merekam hasil rapat, dan lainnya. Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 (satu) buah dalam keadaan baik.

3.5 Peran Fasilitas Kerja dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara

Berdasarkan metode penelitan yang dilakukan dengan tinjauan pustaka dan wawancara maka fasilitas kerja yang terdapat di Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah cukup lengkap hal ini terlihat dari uraian diatas. Fasilitas kerja digunakan sarana untuk memperlancar kegiatan atau operasional pegawai, tidak hanya untuk meningkatkan kinerja dengan penggunaan fasilitas tersebut sebagai tolak ukur, tetapi juga untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam menangani masalah kepengurusan seluruh anggota dewan.

Ketersediaan fasilitas untuk Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara sangat baik, terlihat dari uraian jenis-jenis fasilitas yang tersedia di atas. Fasilitas yang cukup baik membuat pegawai Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki rasa nyaman untuk melakukan pekerjaan. Workstation kantor dapat menghemat waktu pegawai dan mendukung kinerja mereka. Peran fasilitas kantor berpengaruh signifikan terhadap peningkatan efektivitas kinerja pegawai.

Kinerja harus dievaluasi dengan tujuan memberikan promosi kepada pegawai dan memberi mereka kesempatan untuk melihat apa yang mereka

(56)

46

Universitas Sumatera Utara mencapai hasil dalam pelaksanaan program kerja sesuai dengan fungsi,

kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing pegawai.

Terjadinya keterlambatan perbaikan akan fasilitas kerja yang terjadi pada Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara mengakibatkan kurang efektifnya kinerja pegawai sehingga terjadi penumpukan tugas kantor, berarti banyak program kerja yang direncanakan tidak berjalan dengan baik.

Di bawah adalah beberapa kendala yang penulis temui selama di Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara:

1. Mesin fotokopi rusak yang membuat staff terhambat dalam memfotocopy dokumen perjalanan kunjungan kerja untuk anggota dewan. Pegawai pergi ke ruangan lain untuk agar tidak mengganggu pekerjaan mereka.

2. Wifi tidak berfungsi, semua informasi akan dikirim melalui WhatsApp, yang memerlukan koneksi internet, yang mengakibatkan sedikit penurunan performa kinerja. Oleh karena itu, staf harus memiliki paket data agar tidak ketinggalan informasi yang dikirimkan.

3. Pegawai hanya dapat mengoperasikan satu printer dan harus menunggu untuk mencetak surat karena printer kehabisan tinta, sehingga tidak dapat mencetak surat perjalanan, catatan dinas, dan undangan rapat.

4. Karena AC mati, tempat kerja Komisi D menjadi panas dan pegawai merasa tidak nyaman.

(57)

5. Pengadaan ATK secara bertahap di Komisi D mengganggu kinerja staf dalam mencetak hard copy surat dan dokumen anggota dewan.

Ketidakefektifan kinerja yang terjadi mengakibatkan program kerja pegawai berjalan kurang baik. Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus agar tidak terjadi keterlambatan dalam perbaikan fasilitas kerja.

Terlepas dari fasilitas kerja, ruang kerja yang kondusif dan bersih membuat pegawai merasakan kenyamanan dalam mengerjakan tugas-tugas kantor. Terlihat dari tersedia nya ruang rapat, ruang tunggu, ruang ketua komisi, ruang wakil ketua komisi, ruang sekretaris, ruang kerja, dapur dan kamar mandi. Penataan ruang kerja yang cukup baik dapat meningkatkan efektivitas kinerja.

Bila dikaitkan dengan akuntansi maka fasilitas kerja tergolong ke aset. Aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan ketika melakukan proses operasinya dan menjadi komponen yang vital karena menunjang berjalannya aktivitas perusahaan. Penggolangan aset terbagi atas 3 (tiga) yaitu:

1. Aset tetap adalah aset yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun.

Aset ini bersifat penting yang bisa dibeli atau disewa satu kali dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan lain- lain.

2. Aset lancar adalah adalah aset yang memiliki umur ekonomis kurang dari satu tahun. Contohnya kas, piutang dagang, surat berharga, wesel, persediaan barang, perlengkapan, dan lain-lain.

(58)

48

Universitas Sumatera Utara 3. Aset tetap tak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud namun

memiliki nilai yang bisa ditukarkan. Contohnya hak cipta, hak paten, goodwill, merek dagang dan lain-lain.

Oleh karena itu fasilitas kerja tergolong ke dalam aset tetap. Suatu aset dapat diakui menjadi aset tetap jika memiliki kriteria :

 Umur ekonomis lebih dari 1 (satu) tahun;

 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

 Tidak dimaksudkan untuk dijual/ disewakan;

 Diperoleh dengan maksud untuk digunakan.

Suatu aset tetap diakui oleh pemerintah apabila telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya, dan atau pada saat penguasaannya berpindah.

Biasanya aset tetap diperoleh melalui pembelian atau pembangunan yang didahului dengan pengakuan belanja modal dan akan dikurangi dengan Kas Umum Negara/Daerah.

(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara, dapat disimpulkan bahwa:

1. Fasilitas Kerja di Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara sudah memadai yang diamati dari segi kelengkapan dan ketersediaan fasilitas.

2. Berdasarkan pengamatan penulis, pegawai kurang efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas dikarenakan kendala perbaikan di fasilitas kerja yang dialami dan keterlambatan akan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi.

3. Ketersediaan fasilitas di kantor Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pegawai dan membuat kinerja semakin efektif dan efisien.

4. Kebersihan dan kenyaman di kantor Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara sangat baik dikarenakan tersedianya petugas kebersihan di masing- masing komisi.

(60)

50

Universitas Sumatera Utara 4.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, penulis memberikan saran:

1. Hendaknya Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara merawat dan menjaga fasilitas kerja yang tersedia dengan baik.

2. Pegawai Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara hendaknya meminta disediakan nya teknisi di komisi tersebut agar sistem perbaikan dapat segera dilakukan sehingga pekerjaan kantor tidak terhambat.

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Apri Dahlius & Mariaty Ibrahim. 2016. “ Pengaruh Fasilitas Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi”, Vol. 3 No. 2, Oktober 2016 , hlm. 3.

Kristianus, Tito Tri Prayoga. 2016. “Pengaruh Fasilitas Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Pegawai Kantorkecamatan Depok Kabupaten Sleman)”. Skripsi.

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Rusni. 2016. “Membangun Pendidikan yang Berkualitas di Indonesia”. Jurnal Imiah BONGAYA Manajemen & Akuntansi April 2016 No.XIX, (sumber www.jurnal.Imiah BONGAYA Manajemen & Akuntansi April 2016, No.XIX.com/30 April 2022)

Octavia, Yolanda. 2019. “Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Staff Administasi PT Sanbe Farma Bandung”.

Skripsi. Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Anshori,Miftahul. 2021. “Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, PGRI Dewantara Jombang.

Rahayu, Meilina. 2017. “Pengaruh Fasilitas Kerja Program Kesehatan Kerja dan Diklat Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara”. Skripsi. Universitas Pembangunan Pancabudi, Medan.

Dwi, Berliana Putri. 2019. “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Fasilitas kerja, Kompetensi Pegawai Terhadap Pengelolaan Arsip Dan Kinerja Pegawai”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.

Radhiatul, Eka Fitri. 2020. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kinerja Karyawan Pada CV. Arif Sejahtera Mandiri Pekanbaru Menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Skripsi thesis, Univesitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Nur, Ambia. 2018. “Pengaruh Efektivitas Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan”. Jurnal Publik Reform, Universitas Dharmawangsa.

Vol. 3.

Endang Naryono. 2019. “Analisis AIDA Terhadap Efektivitas Iklan sebagai Dasar Strategi Pemasyaran Online Shope di Kota Sukabumi”.Jurnal

(62)

52

Universitas Sumatera Utara Website:

(https://dprd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/9-tugas-dan-fungsi-dprd- di-indonesia-32/26 April 2022/12.00)

(https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/99659/02.%20KEBIJAKAN%20A KUNTANSI%20ASET%20TETAP.pdf/10 Juli 2022/10.00)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Stereo matching is a classical vision problem, where graph based energy minimization method has been successfully applied. Three basic graph-based methods are used

(A) Musik pengiring , sebagai pengiring dalam tari Gubang yang berfungsi sebagai hiburan dan awalnya ritual, musik pasti mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur hal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, citra merek, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan

bahwa untuk membantu tugas-tugas Dewan Pengawas dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Bantul, berdasarkan Peraturan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan diameter pulley dan variasi jumJah mata pisau memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap persentase kerusakan

H5 : Kesadaran merek, persepsi kualitas, harga, dan citra merek berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan konsumen pada produk sepatu Buccheri