UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONG PASING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN GAYA
MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 TAKENGON KABUPATEN
ACEH TENGAH T.A 2012/2013
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
SAHABUL ADRI AR NIM. 608310194
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
ABSTRAK
SAHABUL ADRI AR. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Long Passing Dalam Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Tahun Ajaran 2012/2013. (Pembimbing : AFRI TANTRI)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar long
passing pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Takengon dengan menggunakan gaya
mengajar Inklusi.
Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 4 Takengon Kecamatan
kebayakan Kabupaten Aceh tengah Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi adalah siswa
kelas XI SMA Negeri 4 Takengon yang berjumlah 168 orang. Sampel dalam
penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebanyak 24 orang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri
dari dua siklus, siklus I dan II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti
memberi pre test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran long passing,
dilanjutkan dengan siklus I dan pos test siklus I, siklus II dan diakhri dengan
pemberian pos tes siklus II dengan instrumen penelitian lembaran pengamatan test
hasil belajar long passing dengan menggunakan lembar fortopolio.
Dengan menggunakan gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan
kemampuan hasil belajar long passing siswa dari mulai tes awal hingga pada siklus
II, pada tes awal yang dilakukan terdapat 3 orang siswa (12,50%) yang berhasil
dalam mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata nilai 37,95. Ketuntasan belajar
siswa pada postes siklus I mencapai 7 orang siswa yang berhasil dalam mencapai
ketuntasan belajar yaitu sebesar (29,16%)% dengan rata-rata nilai 54,62. Dan
ketuntasan belajar siswa pada postes siklus II mencapai 15 orang siswa yang
berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yaitu sebesar 62,50%) dengan rata-rata
nilai 85,67. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
dalam belajar long passing menggunakan gaya mengajar inklusi pada siswa kelas
v
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan
gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil belajar long passing pada siswa
kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Kabupaten Aceh tengah Tahun Ajaran
DAFTAR ISI
1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 7
2. Hakikat Hasil Belajar ... 9
3. Hakikat Mengajar Inklusi ... 13
4. Hakikat Passing Sepak Bola ... 19
B. Kerangka Berpikir ... 28
C. Hipotesis………... 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 31
B. Populasi dan Sampel ... 31
C. Metode Penelitian ... 32
D. Desain Penelitian ... 33
E. Instrumen Penelitian ... 36
F. Teknik Analisis Data... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data Penilaian ... 41
B. Hasil Penelitian ... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN... 61
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Indikator penilaian dalam penelitian long passing sepak bola ... 38
2. Daftar nilai Pre-test, siklus I, dan siklus II... 43
3. Deskripsi hasil post-test I long passing ... 41
4. Deskripsi Hasil Post-test II Long passsing ... 46
5. Frekuensi nilai tes long passing sepak bola siklus I ... 48
6. Frekuensi Nilai Tes long passing sepak bola Siklus II ... 51
7. Nilai Rata-Rata Tes Awal, Pos-Test I dan Post-Test II……….. 52
9. Lembar observasi proses pembelajaran siklus I ... 45
9. Lembar observasi proses pembelajaran siklus II ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Long Passing Dengan Kaki Bagiam Dalam ... 27
2. Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas……… ... 32
3. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 48
4. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II... 52
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 61
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 64
3. Data Pre-test Hasil Belajar long passing ... 67
4. Reduksi Nilai Tes Awal ... 68
5. Data Pos-test Hasil Belajar Long Passing Siklus I ... 69
6. Reduksi Nilai Tes Siklus I ... 73
7. Data Pos-test Hasil Belajar Long Passing Siklus II ... 77
8. Reduksi Nilai Tes Siklus II ... 78
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan
peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini kelihatan cukup
simpel dan sederhana, akan tetapi pegertian ini telah lebih mendasar, maka akan terlihat rumit
dan begitu kompleknya proses yang di tuntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut
bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju perubahan merupakan suatu pekerjaan
yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinabungan serta
cara penerapan kepada peserta didik, sehinga peserta didik dapat mengalami perubahan yang
diinginkan.
Seiring dengan uraian diatas, penggunaan gaya mengajar dalam kegiatan proses belajar
mengajar merupakan salah satu cara pendekataan yang bisa diharapkan untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Namun sementara penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah
selama ini berorentasi pada suatu titik pusat pada guru. Kenyataan ini dapat dilihat dilapangan
melalui pengamatan-pengamatan yang dilakukan penulis bahwa gurulah yang mempuyai kuasa
penuh dalam proses belajar mengajar tanpa mempertimbangkan aspek perkembangan motorik
peserta didik. Sehinga metode yang diajarkan tidak berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar disekolah pada umumnya guru mata
pelajaran pendidikan jasmani cenderung memakai gaya mengajar komando. Gaya mengajar
komando ialah merupakan gaya mengajar yang dalam pelaksanaan berpusat pada guru, artinya
Penggunaan gaya mengajar itu sendiri bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia
pendidikan. Pada umumnya guru sudah menerapkan itu di sekolah. Hanya saja, untuk pendidikan
jasmani gaya yang cenderung digunakaan adalah gaya mengajar komando. Seiring dengan itu
timbul suatu pertayaan apakah tidak ada gaya lain yang bisa digunakan dan diterapkan dalam
pelaksanaan pendidikan jasmani selain lebih condrong pada gaya komando. Sebagai guru tentu
saja harus berupaya mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar lebih bersifat inovatif.
Selaku calon pendidik, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk menemukan sumber
baru gaya mengajar yang lebih baik untuk digunakan dalam mempelajari keterampilan gerak.
Sejalan hal itu dalam penggunaan gaya mengajar sebagai alat bantu pelaksanaan
mengajar merupakan salah satu bentuk pendekatan yang bisa diharapkan dalam meningkatkan
hasil belajar. Gaya mengajar bisa diterapakan dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya
adalah pendidikan jasmani.Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah belajar gerak, dimana
fungsi motorik seseorang itu memang disiapkan sedemikian rupa untuk bisa menuju kearah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dan berlatih.Didalam kurikulum pendidikan jasmani
untuk sekolah lanjutan, permainan sepak bola telah dimasukan sebagai salah satu mata pelajaran
pilihan di sekolah.
Dalam permainan sepak bola terdapat berbagai teknik dasar meliputi dribling, passing,
shoting, dan headhing. Passing merupakan salah satu teknik dasar yang bertujuan untuk
memindahkan bola dari lawan ke arah kawan, selain itu untuk mengumpan atau sebagai operan
kepada rekan satu tim.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan memperlihatkan bahwa masih rendahnya
hasil belajar long passing dalam permainan sepak bola siswa kelas XI SMA Negeri 4 Takengon
mengajar komando. Gaya mengajar komando pada hakekatnya lebih menonjolkan kekuasaan
guru dari pada siswa. Guru sepenuhnya mengambil peran dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut. Sedangkan siswa lebih cenderung untuk mengikuti intruksi guru sehinga efektifitas
waktu sepenuhnya dikuasai oleh guru.Ini yang membuat siswa menjadi bosan dan malas dalam
belajar. Gaya menggajar komando bukan tidak baik tapi anak kurang aktif dan waktu banyak
terbuang.
Hal ini menunjukan bahwa kurangnya variasi dalam gaya mengajar komando, sehingga
mengakibatkan kegiatan hasil belajar mengajar hanya diperankan oleh guru itu sendiri.
Disamping itu peserta didik merasa jenuh mengikuti pelajaran karena tidak melibatkan siswa
berinteraksi dalam kegiatan hasil belajar mengajar tetapi sepenuhnya dikuasai oleh guru.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk menerapkan gaya mengajar yang
lain, salah satu gaya mengajar yang dapat digunakan adalah gaya mengajar inklusi. Gaya
mengajar inklusi merupakan gaya mengajar cakupan dengan memperkenalkan berbagai tingkat
tugas. Dari bentuk gaya ini diharapkan mampu menjadi masukan dan cara alternatif lain dalam
penggunaan dan penerapan gaya mengajar pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Sehingga
pelaksanaan belajar mengajar itu sendiri lebih bervariasi serta mampu menumbuhkan minat,
motivasi dan kreatifitas.
Dari uraian diatas penulis ingin melaksanakan peneltian dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Long Pasing Dalam Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun ajaran 2012/2013”.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dibuat suatu gambaran tentang
permasalahan yang akan dihadapi, agar tidak terlalu jauh permasalahan yang dihadapi, maka
masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Bagaimana proses pembelajaran Long Passing pada permainan sepak bola siswa kelas XI
SMA Negeri 4 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun Ajaran 2012/2013 ? Factor-Faktor apa
sajakah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas Long Passing pada permainan sepak bola
siswa kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun Ajaran 2012/2013 ?
Apakah pembelajaran yang digunakan guru olahraga sudah tepat sasaran dalam peguasaan teknik
dasar permainan sepak bola khususnya long pasing?
Apakah dengan menerapkan gaya mengajar inklusi ini dapat meningkatkan hasil belajar
long passing dalam permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA negeri 4 Takengon
Kabupaten Aceh Tengah Tahun ajaran 2012/2013 ?.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini efektif dan efesien maka peneliti membuat pembatasan masalah yang
akan diteliti. Maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan
metode belajar dengan menggunakan “gaya mengajar inklusi yang dikaitkan dengan long
passing pada permainan sepak bola”.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Bagaimana hasil belajar long passing
dengan menggunakan gaya mengajar ingklusi permaianan sepak bola pada siswa kelas XI SMA
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Bagaimana hasil belajar long passing dengan
menggunakan gaya mengajar ingklusi permaianan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri
4 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun Ajaran 2012/2013”.
.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan peneliti tentang gaya mengajar inklusi.
2. Merupakan masukan bagi guru terutama guru bidang studi pendidikan jasmani dalam
menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam menyajikan suatu teori.
3. Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran bidang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat
bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik long passing dalam permainan sepak
bola masih rendah. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan
tes hasil belajar secara sudah meningkat. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa long passing sepak bola dengan mengunakan gaya mengajar inklusi dapat memperbaiki
hasil belajar long passing sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Tahun
Ajaran 2012/2013.
B. Saran
Sebagai saran dapat diberikan penelitian sebagai berikut :
1. Disarankan pada guru Pendidikan Jasmani sekolah SMA Negeri $ Takengon untuk
mempertimbangan penerapan gaya mengajar inklusi pada materi yang disesuikan karena
hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.selain itu guru penjas di beri tugas
lain oleh kepala sekolah.
2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa kurang memahami penggunaan teknik
long passing sepak bola yang benar, disarankan pada guru agar melaksanakan
pembelajaran dengan mengunakan gaya mengajar inklusi, diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk lebih semangat dalam belajar.
3. Kepada Mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan Penelitian Tindakan
4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menggunakan
gaya mengajar pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran lain.
5. Untuk penulis sendiri sebagai acuan dalam peroses pengajaran nanti setelah menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Afri Tantri (2006) Diktat Sepak Bola. Unimed Medan
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Reneka Cipta. , 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arpad, scandi. 1990. Soccer tehnicque tactics cooching
Brotosuroyo. (1993). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru. Jakarta.
Coever wiel. 1985. Sepak bola program pembinaan pemain ideal Jakarta, PT Gramedia
Danny Mieke. (2002) Dasar-dasar sepak bola , Jakarta
Dirjendikbud. Proyek pembinaan tenaga.
Djamarah, Bahri & Zain, Aswan. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dzaki. 2010. Penelitian Tindakan Kelas .
http//:www.yahoo.com.penelitiantindakankelas/dzaki.blogspot.html. (diakses april 2012)
Hanafiah, Nanang & Suhana, cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
Hopkins, D.. 1993. A teacher Good to Classroom Research. Dalam Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Yrama widdya.
Husdarta dan Saputra. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. DEPDIPNAS.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
, 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Muhajir. (2004) Pendidikan Jasmani. Penerbit Yusdhistira. Jakarta.
, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Penerbit Erlanga
Nurkencana, (1986) Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional. Jakarta.
Nusri, Ardi (2003) Diktat Sepak Bola. Unimed Medan
Rahantoknam, Edward B (1988), Belajar Motorik : Teori dan Aplikasinya Dalam Pendidikan
Jasmani dan olahraga. Jakarta : P2LPTK, Dirjen Dikti Dekdibud.
Remy Muktar (1989). Sepak Bola Pembinaan. Medan FOPK Ikip Medan
Rusli Lutan.(2000) Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sarumpoet (1992) Permainan Besar. Jakarta Depdikbud Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan.
Suryosubroto, B. (1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.