• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GOAL ORIENTATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GOAL ORIENTATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 MEDAN."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

AllSTRAK

YENI MARJTO, NlM 071 188230065~ Peugarub Strateg:i Pembelajaran dan Goal Orieatatiou Terhadap lbsil Belajar Matematika di

SMP

Mahammadiyah · 1 Medan. Tesis. Program SJudj Teknologi Pendidikan. Sekolah Pascasa.Jjana. Universitas Negeri

Medan. 2010. ·

(2)

ABSTRACT

YENI MARITO, NIM 071188230065, The Effect oflastrurtionaJ Strategy and Goal Orientation oo Students' Aebieveaaent iu Mathematics at Muhammadiyab Junior IDgb School I Medan. Thesis. Educational Technology Study Program, Postgraduate School, State University ofMedan. 201 0.

The objectives oftbis quasi experiment research were to discover: (I) the effect of instructional strategy

on

learning achievemart ini Mathematics, (2) the effect of goal orienlation on learning achievement in Mathematics, and (3) the interaction between instructional strategy and goal orientation on learning achievement in Mathematics. The research was conducted to Grade VJII, Muhammadiyah Junior High School J Medan of student with the population of 205 students from 6 classes. Based on cluster random samplinS technique, 30 students tausJlt usill$ expository instroctional strategy .. The instruments goal orientation used a questionnaire of 50 items and the try-out items · 39 items met the criteria to measure the ~oal orienlatlon and a questionnaire of 30 items and the try-out 26 items met the criteria to measure

the

learning achievement in Mathematics. The techniques of data anal isis were 2 x 2 factorial (A VOV A) at the level of significance O.OS. Before conducting the data analysis. nonnality test using Lilliefors and homegenity test using Bartlett were OOilducted. The testing

of

hypotesis shows : (1) the average score of student caught using STAD of

cooperativ~ instructiPfUll strategy (

i :::

l 6.63) was higher

than

the average

score if

student taught using expository instructional strategy (

x

= J 4.90) with (F c<IWII = 8.46 > F~able ,. 4.01 at the level of sianificance O.OS and degree of freedom 1.56), (2) student wlth mostery goal orientation got an a'lerage score higher (

x

""

16.53) than students with peifomance goal orientation (

x

=

15.00) with (F _ s 6.62 > Fc.ble

=

4.01 at the level of siplfican~

O.OS

and degree of freedom ) .S6), and (3) there

was

an interaction between instructional strategy and goal oreintation on learning achievement in Mathematics. The research is that the two strategies can be used by reachers in teachin~ mathematichs. Thus, it is su~ested to

applr

the most suitable instructional strategy so as to achieve the best learning result.
(3)

PENGARUH STRATEGI

P E ~ffiELAJ

A RA N

DAN

GO.A.L

ORIENTATION

T

:vn

r. 1 ~D.

,a.

.~

l.f >-

·o ·

p

tH.SJL nv1 A

JAn u

~ "~li- ilf1 .~ T l K . >-

QI( .

F, ; ~ '".

lp

...

..n ~

A

nr;... · u.r; ·' • !\,

J'~' l i U .~ !1.'1 ~ .1-i

.. ·

~

fi ;) ..

..!h;i

0~h

'ORQGRA'JVI.

PAS(''"

AS . RJ.ANrA

.t ..

~

:.

.L .. ·. . . ...

,;' ..r ~

..

~..

A .

. __

UN

- IVl~RSirfAS

N'J~-:(

; ERI

:ME1> .. 4..N

(4)

TESIS

PENGARUHSTRATEGIPEMBELAJARANDAN

GOAL ORIENTATION TERHADAP BASIL BELAJAR

MA TEMA TIKA SISW A SMP MUHAMMADIY AH 1 ME DAN

Disusun dan diajukan Oleh:

YENIMARITO

NIM. 071188230065

Telah Dipertahankan di Dcpan Paoitia Ujian Tesis

Pada Tanggal2 September 2010 dan Dinyatakan Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleb Gelar Magister Pendidikan

·

Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 4 September 2010

Menyetujui

Tim Pcmbimbiog

Pem~~

·

Prof. Dr.

Binsar Panjaitan, .M.Pd

NIP.

19570801 198003 1001

Ketua Program Studi

Tekn ogi Pendidikan

J•cmbi

(5)

Persetujuan Penguji

Ujian Tesis Magister Pendidikan

No.

Nama

t.

Prof. Dr. Binsar Panjaitaa, M.Pd

(Ketua)

~.195708011980031001

2. Prof. Dr. Barun Sitompul, M.Pd

(Sekretaris)

NIP.1960070Sl986011001

3. Prof. Dr. Bonok Sinaga, M.Pd

(Anggota)

NIP. 196509101991021001

4. Dr. Mukhtar, M.Pd

(Aoggota)

NIP.

195908071983031033

5. Dr. Sabat Siagian, M.Pd

(ADggota)

NIP.196101041987031017

Mabasiswa

Nama NJM

Tanggal Ujian

~r

...

....

y

(6)

ABSTRAK

YEN1 MARITO, NIM 071188230065, Pengarub Strategi Pembelajarall du Goal OrieDtatiou Terhadap Hasil Belajar Matematilut di SMP Mahammadiyah · 1 Medao. Tesis. Program S~di

Teknologi Pendidikan. Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. 2010.

Tujuan penclltian quasi elcsperimen ini adalab WJtuk mengetahui : (I) pengaruh sttategi pembelajaran terhadap basil belajar matematika, (2) pengaruh goal orientation terhadap basil belajar matematika, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan goal orienta/ion terbadap basil belajar matematika. penelftian ini dilaksanakan terbadap siswa kelas Vfll Sekolah Menengah Pertama Mubammadiyah 1 Medan dengan populasi 205 siswa dari 6 kelas. Berd.asarkan teknik klauster random sampling 30 siswa di~ar mempergunakan strategi pembelajaran ekspositori. lnstrumen yang digunakan berdasarkan angket goal orientation 50 butir, setelah diujicobakail 39 butir

yang

memenuhi kriteria untuk mengukur goo/ orientation dan tes hasil belajar 30 butir; setelah diujucobakan 26 butir yang memenubi kriteria untuk mengukur basil bclajar matematika. Teknik analisa data 2 x 2 faktorial (ANA VA) dengan taraf signifik.an 0,05. Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji nonnalitas dengan Liliefors dan uji . homogenitas dengan Bartlett. Hasil uji hipotesis menunjukkan: (1) skor rata-rata
(7)

ABSTRACT

YENI MARITO, NIM 071 J 88230065, T•e Effect of lastructiouaJ Strategy and Goal Orientatioo oa Studenb' Achleve111ent iu Mathematics at Mobammadiyab Jobior Higb Sclaooll Medan. 10esis. Educational Technology Study Program, Postgraduate School. State University ofMedan. 20 I 0.

The objectives of this quasi experiment research were to discover: (1) the effect of instructional strategy

on

learning achievemart ini Mathematics, (2) the effect of goal orie111ation on learning achievement in Mathematics, and (3) the interaction between instructional strategy and goal orientation on learning achievement in Mathematics. The research was conducted to Grade VJII, Muhamroadiyah Junior High School 1 Medan of student with the population of 205 students from 6 classes. Based on cluster random samplinS technique, 30 students tausJtt usill$ expository instructional strategy .. The instruments goal orientation used a questionnaire of 50

items

and the try-out items · 39 items met the criteria to measure the $oal orie111atlon and a questionnaire of 30 items and the try-out 26 items met the criteria to measure

the

learning achievement in Mathematics. The techniques of data anal isis were 2 x 2 factorial (A VOV A) at the level of significance 0.05. Before conducting the data analysis, nonnallty test using Lflliefors and homegenity test using Bartlett were conducted. The testing

of

hypotesis shows : (1) the average score of student caught using STAD of

cooperativ~

instructional

strategy (

x

= J 6.63)

was

hi

&her

than the average score

if

student taught using expository instructional strategy (; = 14.90) with (FOOWII = 8.46 > ftable sa 4.0

t

8t the level of significance 0.05 and degree of freedom 1.56), (2) student with mastery goal orientation got an average score higher (

x

"" 16.53) than students with perfomance goal orie1111ltion (

x

=

15.00) with (F-,. 6.62 > Fllble"" 4.01 at the level of significance O.OS and degree of freedom 1 .S6), and (3) there was an interaction between instructional strategy and goal oreintation on learning achievement in Mathematics. The ~h is that the two strategies can be used by reachers In teaching mathematichs. Thus, it is su~ested to

apply

the most suitable instruWonaJ strategy so as to achieve the best learning result.
(8)

3. Bapak dan lbu Dosen Program Studi Teknologi Pendiclikan, Sekolah Pascasaljana Universitas Negeri Medan yang telah ~mbekali penulis dengan

berbagai disipHn ilmu, pengalaman cian kematangan

berpikk

4. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Medan, Bapak Kepala Swasta Muhammadiyah 1 Medan, Bapak Sofyan, M.Pd, Ibu Dessy Syafttri, S.Pd.,

guru

mata pelajaran Matematika di SMP Swasta Muhammadiyah 1

Medan.

5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Tek.nologi Pendidikan terutama angkatan XII Sekolah Pascasaljana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan moral dalam perkuUahan dan penyelesaian penulisan tesis

ini.

6. Sebening hati

yang

suci penulis

mcmpersembahkan

urutan rasa terima kasih dan penghargaan setulusnya kepada Ayahanda tercinta Drs. Hadengganan Harahap dan Ibunda tercinta Dra Mastiana Ritonga, M .Pd, atas segala

didik.an,

pengorbanan, doa yang tulus ikhlas serta

kasih

sayang yang diberikan kepada pcnulis.

7. Rasa kasih sa yang, perhatian dan motivasi yang senantiasa mengalir dari suami tercinta Tauflk, ST dan keceriaan buah hati tersayang Raihanah Afifah

Fikroh,

semoga kelak menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan agama. Kepada semua pihak yang turut membentu penyelesaian penulisan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih semoga apa yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan perekat tali silaturahim di antara kita.
(9)

Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui tesis ini masih jaub dari sempuma. Penulis memohon kritik dan saran yang membangun guna penyempumaan tesis ini.

Akhimya penulis berhamp semoga tesis

ini

bermanfaat terutama

bagi

penulis

dan pembaca yang membutuhkannya

v

Medan. 30 Juli 2010 Penulis

(10)

DAFTARlSI

Halaman

ABS'I'RACT ···- ··--···--·-·-····-···-··--··-··-... - ... ii

KATA PENGANTAR ... - ... - ... _ ... _. ... Ui DAFf AR lSI--·-·----··-··-····-···--.. ···-···· ... -··-·--·-·--... vi

DAFIAR TABEL ... ,, ___ ... -... - ... viii

DAFf AR G.A)IBAR ... - ... lx DAFf AR LAMPIRAN ·-···· ... - ... - ... X BABI BABII BABID PENDAHULUAN ... ____ , ... l A. Latar Belakang Masalab ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... I 0 F. Manfaat Penelltian ... I 0 KAJIAN TEORJTJS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPO'TESIS ... l2 A. Kerangka Teoritis ... 12

I. Hakikat Belajar Matemati.ka dan Hasil Belajar Matematika. ... 12

2. Haklkat Strategl Pembelajaran ... 24

2. I. Strategi Pembelajaran Kooperatif ST AD ... ... 26

2.2. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 35

3. Hakikat Goal Orientation ... 36

B. Penelitian Yang Relevan ... 45

C. Kerangk.a Berfikir ... ... 47

'1. Pen~rub Perbedaan Strate~i Pembela)aran KooperatifST AD dan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Matelnatika ... 47

2. Perbedaan Hasi1 Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Goal Orietation ... 49

3. Interaksi Antara Stratesi PembelaJaran Dengan Goal Orientation Terhadap Hasil Bel ajar ... 51

D. Hipotesis Penelitian ... 54

METODOLOGI PENELI11AN .... _ ... - ... 55

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 55

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 55

t.

Populasi ... 55

2. Sampel ... 56

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... ~6

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 58

(11)

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 60

F. Teknik Peogumpulan Data dan lnstrumen Penelitian ... 62

G. Teknik Analisis Data ·· ··· · ···~··· ··· ·· ··· ··· 71

BAB IV HASJl, PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ··-·-··· .. ·•· 73

A. Deskripsi Data Penelitian ... 73

l. HasiJ Belajar Matematika Siswa Yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperarif STAD ... 73

2. HasiJ Belajar Matematika Siswa Yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 75

3. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Memiliki Mastery Goal ()rientation ... ... 77

4. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Memiliki Perfonnance Goal Orientation ... 79

5. HasiJ Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi PembelaJaran Kooperatif STAD dan Memiliki Mastery Goal Orientation ... 81

6. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif ST AD dan Memiliki Perfonnance Goal Orientation ... 83

7. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository dan MemiJiki Mastery Goal Orientation .. ... 85

8. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Perfonnance Goal Orientation .. ... 87

B. Pengujian Persyaratan Aoalisis ... 90

I . Uji Nonnalitas ... 90

2. Uji Homogenitas ... 9 1 C. Pengujian H.ipotesis ...... : ... : ...... 92

1. Hipotesis Pertama ... 93

2. Hipotesis Kedua ... ... 94

3. Hipotesis Ketiga ... ... ... 94

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

E. Keterbatasan Penelitian ... ... ... ... 102

BABV SIMPULAN, IMPLlKASI DAN SARAN ... 104

A. Simpulan ... ... 104

B. Implikas.i. ... J 05 C. Saran ... 110 DAFTARPUSTAKA ... llZ LAMP IRAN

DAFfAR RIWAYAT IDDUP

(12)

DAFTARTABEL

Tabel Halaman

1 .I Rata-rata l)jian Nasional MatC"JDatika SMP

Muhatnmadiyah 1 Medan ... 3

3.1 Jumlab Siswa Kelas 8 Tahun 200912010 ... 56

3.2 Fonnat Pelatiban Guru Yang Melaksanakan Pembelajaran Pada Penelitian ... ... 57

3.3 Metode dan Rancangan Penelitian ... 58

3.4 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran ... 61

3.5 K.isi-K.isi dan Distribusi Butir Angket Goal Orientation Sebelmn Uji Coba ... ... ... 64

3.6 Kisi-K~si Tes

HasH

Belajar Mate~a~ Materi Linglca,ran ... , ... 66

4.1 Djstribusi Frelcuensi Hasil Beii!Jar Matematika Yang Diajar Dengan Strategj Pembelajaran KooperatifSTAD ... 74

4.2 Distribusi Frekuensi H.asil8elajar Matematika Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 76

4.3 Disttibusi Frekuensi basil Bel!ljar Yang

Memiliki

M~cy GoaJ Orientation ... 78

4.4 Distribusi Frekuensi basil Belajar Yang Memiliki Perfonnance Goal Orientation ... 80

4.5 Distribusi Frekuensi basil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif ST AD dan Memiliki Mastery Goal Orientation ... 82

4.6 Distribusi Frekuensi basil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran KooperatifSTAD dan Memiliki Perfonnance Goal Orientation ... 84

4.7 Distribusi Frekuensi basil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Mastery GoaJ Orientation ... , .. , ... , ... , ... 8~

4.8 Distribusi Frekuensi basil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan MemiJiki Perfonnance Goal Orientation ... ,., ... , ... , ... , ... , ... , ... ,. 88

4.9 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika ... 89

4.10 R~kapitulasi H8$iJ Peng1,1jian No~litas Kata., .... .,., ... , ... 91

4.1 I Perhitungan Homogenita.S Data Kelompok Strategi Pcmbelajaran .... 92

4.12 Raoglcuman Hasn Perhitungan Homogenitas DataKelompok Strategi Pembelajaran ... ., ... 92

4.1 3 Perhitungan Homogenitas Data Kelompok Goal Orientation ... 93

4.14 Rangkuman Hasil Perbitungan Homogenitas DataKe1ompok Goal Orientation ... .. 93

4.15 Pethitungan Hornogenitas Data Hasil Penelitian ... 94

4.16 Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Populasi ... 94

4.17 Tabel ANA VA ... 95

4.18 Hasil Uji Tuckey ... 98

[image:12.638.179.494.110.636.2]
(13)
[image:13.648.186.500.126.420.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Histogram Hasil Belajar Matematika Kelompok Siswa Yang D.iajar Dengan Menggunak.an Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD ... ... , .... - ... 75 4.2 Histogram Hasil Belajar Matematika Kelompok Siswa Yang

Diajar Dengan Meoggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori .... 77 4.3 HistogTam HasiJ belajar Matematika Siswa Yang Memiliki Mastery

Goal Orientation ... ... 79 4.4 Histogram Hasil belajar Matematika Siswa Yang Memiliki

Perfonnance Goal {)rientation ... ... 81 4.5 }iistogram Skor

HasH

Belaj~ Matematika Kelompok Siswa Yang

Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif ST AD

Dan Mastery Goal Orientation ... 83 4.6 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Kelompok Siswa Yang

Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD

Dan Performance Goal Orientation ... 85 4.7 Histogram Skor Hasil Belajar Matematik.a Kelompok Siswa Yang

Dlajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan

Mastery Goal Orientation ... ... 87 4.8 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Kelompok Siswa Yang

Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan

Performance Goal Orientation ... 89 4.9 lnterak.si Strategi Pembelajaran Dan Goal Orientation

(14)

Lamp iran I. 2. 3.

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 121

Skenario Pembelajaran ... 152

lnstrumen Penelitian Ujicoba ...

164

4. lnstrumen Penelitian Setelah Ujicoba ... 176

S. Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Tes Matematika ... 185

6. Kategorisasi Subjek Penelitian ... - ... 202

7. Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika ... 204

Distribusi frekuensi Data Penelitian ... 206

8. Perhitungan Statistika Dasar Yang Digunakan Dalam Menganalisis Data Hasil PeneHtian ... 215

9. Perhit\mgan Statistik Masing·Masing TabeJ ... 217

to.

Perhitungan Uji Normatitas Data Dengan Te.k:nik LiiJiefors ... 2I8 11. Pengujian llipotesis ... 204

12. tJji Homogenitas Varians ... 227

13. Pengujian llipotesis ... 231

14. Uj i Tuckey ... 234

(15)

A. Latar Belakaog Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Matematika merupakan disiplin ibnu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. WaJaupun sifat abstrak yang menjadi ciri khas bidang studi ini sering menimbulkan masalah ba~i seseoran8 dalam mempelajarinya. namun pengetahuan dasar matematika dijadikan sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam era globalisasi (Hudoyo dalam Abbas, dkk 2007). Karena itu,

setiap manusia termasuk siswa perlu menguasai matematika sebagai bekal hidupnya dalam memasuki era globalisasi ini.

Kenyataannya beberapa siswa tidak. menyukai matc:matika yang penuh dengan hitungan, rwnus-rumus, bahkan matematika dianggap pelajaran yang membosankan. Beberapa abli matematika seperti Ruseffendi dan Sriyanto (dalam Soekisno, 2008), mensinyalir kelemahan matematika ~da siswa Indonesia, karena pelajaran matematika di sekolah ditakuti bahkan dibenci siswa dan sikap negatif seperti ini muncul karena adanya persepsi bahwa pelajaran matematika yang sulit. Soekisno (2008) juga menambahkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, di antaranya adalah karena materi matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Hal tersebut di atas juga ditemukan pada beberapa siswa SMP Muhammadiyah I Medan mengenai pelajaran matematika.

(16)

2

Selain materi·materi dari pelajaran matematika yang masih dianggap sulit oleh kebanyakan siswa, nilai matematilca yan~ diperoleb

pam

siswa )usa cenderung menurun. Kecenderungan mennrumya nilai matematika inl dapat dilihat dari hasil Ujian Akbir Nasional yang dilak.sanakan setiap tahun. Dari beberapa pelajaran yang diujikan di SMP hasil yang diperoleh cendenmg menurun lchususnya pada pelajaran Matematika (Andayani, 2007). Bahkan dalam sebuah media cetak Suara Pembaruan yang terbit pada Januari 2007, dikatakan bahwa mutu pendidikan matematika di Indonesia masib rendah. Ketua Asosiasi Guru Matematika Indonesia .(AGMI), Finnan Syah Noor mengatakan prestasi matematika siswa kelas 8 (setara SMP kelas 2) di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Slngapura yang jumlah jam pengajarannya setiap tahun lebib sedikit dibandin~ Indonesia.

Hasil tes diagnost.ik yang dilalcukan oleh Suryanto dan Somerset (dalam Soekisno, 2008) di 16 sekolah menengah beberapa provinsi di Indonesia juga menginformasikan bahwa hasil tes pada mata pelajaran matematika sangat rendah. Pencapaian nilai basil belajar siswa untu.k: bidang studi in~ memang cukup mengkhawatirkan.

F'enomena mengenai rendahnya nilai matematika seperti diungkapkan di atas juga ditemukan di S'MP Muhammadiyah I Medan. Hal ini diungkap oleh guru matematika yang mengajar di kelas Vlll yMg menyatakan bahwa selama ini memang nilai matematika masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai dalam bida~ studi lain. "Nilai matematika anak·anak ini be~, mulai dari

yang

(17)

3

Rendahnya nilai matematika dapat disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah metode yang di~akan oleh ~ dalam menyampailcan materi pelajaran. Seperti balnya yang dinyatakan oleh Abbas (2007), bahwa rendahnya nilai matematika bukan berarti siswa tidak memiliki kemampuan dalam matematika, tetapi masih banyak unsur-unsur yang terkait dengannya, di antaranya adalah guru.

Rendabnya nilai matematika siswa dapat tergambar dati masih baoyalcnya siswa mengikuti remedial pada setiap ujian materi pokok Standat Kompetensi (SK) maupun Kompetensi Dasar (KD) yang berakibal pada rendahnya skor rata-rata hasH ujian Nasional (UN) siswa yang terjadi 5 tahun belakangan in ~ seperti terlihat pada Tabel I. I.

Tabti 1.1

Rata~nta Ujiaa NasioeaJ Matematika SMP Muhammadiyah I

Medu

Tahun Pelajaran Rata-rata

2003/2004 5,37

2004/2005 6,09

2005/2006 6,67

200612007

6)40

2007/2008 6.94

..

Sumbet : D.KN Hasd UJian Nas10nal SMP M. 1 Medan

(18)

4

terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif.

Pembelajarnn yang umumnya guru berilum dalam kelas adalah pembelajaran yang masib berpusat pada guru atau penyajian materi pelajaran hanya rnenggunakan metode-metode tertentu yang dilruasainya. Sejalan dengan hal itu, Departemen Pendidikan Nasional (dalam Hartutik, 2003) menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika di sekolah, sebagian besar guru masih mendominasi proses belajar rnengajar dengan rnenerapkan metode ceramah. Pada umwnnya guru memulai pembelajaran, langsung pada pemaparan materi, kemudian pemberian contoh dan selanjutnya mengevaJuasi siswa melalui latihan soal. Sejalan dengan hal itu, salah satu guru m.atematik.a kelas Vlll SMP Muhammadiyah 1 Medan juga menyatakan bahwa metode pembelajaran yang biasa digunakan adalah metode ceramah, dimana guru memulai pelajaran kemudian langsung memapark.an materi dan diikuti dengan beberapa latihan soal. "Biasanya sih ya diterangkan dulu materinya, terus dikasih soal apa Jatihan gitu. Pemahjuga saya cobak pake' metode diskusi, buat kelompok-kelompok gitu, tapi jadinya siswa itu banyak yang nggak aktif'. (IR, komunikasi personal, 10 februari 2009)

(19)

5

adalah guru. Strategi pembelajaran sepeni inilah yang kemudian menurut Andayani (2007) dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya nilai matematika.

PennasaJahan·pennasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat dijawab melalui prinsip-prinsip pendidikan. Bidang pendidikan berperan dalam menerapkan konsep-konsep untuk memahami proses belajar, siswa sebagai orang yang belajar dan metode-metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi siswa Karena psikologi pendidikan meneliti dan memahami tentang variabel· variabel yang menek.ankan pada hal-hal seperti, bagaimana siswa belajar, bagaimana cara mengajar yang terbaik, bagaimana sebailcnya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar, sena keefektifan strategi pembelajaran dalam kelas (Henson & Ben F .Eller, 1999).

Strate~i pembelajaran itu banyak macarnnya, setiap strategi pembelajaran sangat ditentukan oleh hljuan pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola proses pengajaran (Widyaningsih, dkk, 2008). Salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan mengubab pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pembelajaran dalam kelompok yang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran kooperatif (Andayani, 2007).

(20)

6

memahami bahan pelajaran. Situasi dalam pembelajaran kooperatif ini menuntut siswa beke~a sama dalam kelompok untuk menyelesaibn

suan• tug11s

tertentu.

Strategi pembelajaran kooperatif ini mernpunyai beberapa tipe di dalamnya, yaitu STAD (Student Teams Achievement D;vision), Jigsaw, Group Investigation, Structural Approach. Dari bebetapa tipe tersebut, menurut Andayani (2007) tipe pembei!Uaran kooperatif yang paling sederhana dan lebih mudah diterapkan dalam pokok bahasan mata pelajaran matematik:a SMP adalah Student Team Achievemenl Divisions (STAD).

Slavin (dalam Arends, 2004) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan perfonnansi siswa dalam tugas akademis dan prestasi belajamya. Karena dalam pembelajaran kooperatif, siswa dengan kemampuan lebih tin"i akan menjadi tutor bagi siswa den,san kemampuan yang lebih rendah dan bekerjasama dalam mengeljakan tugas akademik. Efek pembelajaran kooperatif ini dapat diketahui melalui penilaian 1lasil belajar yang dapat menunjukkan sejauh mana suatu tujuan pembelajaran telah tercapai.

(21)

7

dengan motivasi siswa itu sendiri dan memUiki dampak untuk prestasi akademisnya sekaran~ dan untuk masa depan (Matte~ 2005).

Motivasi pada dasamya merupakan sesuatu yang membuat seseorang te tap atau mau menyelesaikan tugasnya. Adanya doronga:n tersebut pada mulanya diteJjemahkan oleh para ahli sebagai tekruum dari dalam (inner fon:e:J).

Berdasarkan hal tersebut mereka kemudian mengembangkan teori motivasi, seperti pandanga:n behavior yang menyatakan bahwa motivasi dldorong oleh adanya reward, sementara pandangan sosiokognitif menyatakan bahwa motivasi tersebut dipengaruhi oleh adanya keyakinan, pemikiran, dan emosi individu (Pintrich & Schunk. 2002). Secara keselwuhan Pintricb & Schunk (2002) menteljemahkan motivasi sebagai suatu proses daJam bentuk perbuatan yang memicu dan mempertahankan tujuan

yan.g

telah ditetapkan <goal~directed). Goal atau target daJam motivasi pada seseorang sangat berj,engaruh. Menurut mereka goal adaJah penggerak dan arah dari suatu perilaku. Adanya goal itu terutama dikembangkan oleh aliran kognitif, dimana goal itu berada dalam pikiran manusia yang mereka usahakan untuk diraih (bukan berdasarkan adanya imbaJan atau

reward). Menurut Woolfolk (2004), goal adalah suatu hasil yang ingin diraih individu.

Melihat fenomena mengenai rendahnya nilai matematika dibandingkan dengan bidang studi lain dan pembelajaran yang digunakan di SMP Mubammadiyah l Medan yang masih didominasi dengan pembelajaran tradisional (ceramah) serta goal orientation yans dimiliki siswa, maka peneliti merasa perlu uotuk meneliti tentang pengaruh strategi pembelajaran dan goal

(22)

8

B. ldeotifikasi Masalab

(23)

9

C. Batasan Masalab

Berdasarkan identifikasl masalah di atas temyata

banyak

sekali

yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, terutama basil belajar matematika. Atas dasar ini maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

I. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pernbelajaran kooperatifSTAD dan ekspositori.

2. Goal Orientation yang dilihat adalah mastery goal orientation dan performance

goal

orientation.

3. Basil belajar matematika deogan materi pelajaran yang disajikan adalah lingkaran semester _ganjil Tahun Pelajaran 2009-2010

4. Siswa yang menjadi sasaran adalah siswa kelas Vlll SMP Muhammadiyah 1 Medan.

D. Rumnsau Masalab

1. Apakah siswa yang diajar dengan menggunalcan strategi pembelajaran kooperatif ST AD memperoleh hasil belajar matematika lebih tlnggi dibanding siswa yang diajar dengan menggunakan strate~i ekspositori? 2. Apakah siswa yang memililti mastery goal orientation memperoleh basil

belajar matematika lebih tinggi dibandin~ siswa yan~ memiliki

performance goal orientation?

(24)

10

E. T11jun Peaelidaa

1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategl pembelajaran lcooperatif ST AD lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori.

2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang memiliki mastery goal orienJation leblh tinggi dari siswa yang memilik.i performance goal orientation.

3. Untuk mengetahui interaksi ilntara strategi pembelajaran dan goal orientation terhadap basil belajar matematika siswa.

E. Maaf'aat Penelitian

Dari hasil pene!itian ;vans dilskukan di Japangan, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis, hasil penelitian bermanfaat unruk pen~embangan keilmuan khususnya pemilihan strategi pembelajaran dalam belajar matematik.a yang dapat membangkitkan minat guru untuk. mempelajari dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Bagi dunia ilmu pengetahuan penelitian ini bennanfaat sebagai rujukan bagi peneliti yang alc.an meneJiti tentang pengaruh hasil belajar siswa.

(25)

11

(26)

108

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpalan

Berdasarkan hasi1 analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif STAD mempunyai skor rata ~rata hasil belajar matematika lebih tinggi dari kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori

2. Hasil belajar matematika kelompok siswa yang memiliki mastery goal orientation Jebih tinggi dari basil belajar matematika kelompok siswa yang memiliki perfomance goal orientation.

3. Terdapat interaksi antaro strategi pembelajaran dengan goal orientation. Hal ini berarti, bagi siswa yang ruemiliki_ mastery goal orientation, penggunaan stralegi pembelajaran kooperatif ST AD dapat memberi hasil belajar lebih tinggi dan dapat menumbuhk.an basil b el~ ar matematika, daripada penggunaan strategi pembelajaran ekspositori.

4. Uji l.anjut dengan menggunakan uji Tuckey, memperiihatkan hasil perhitungan uji perbandingan ganda, sebagai berikut :

a. Hasil belajar matematika kelomp<>k siswa yang memili.ki mastery goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif ST AD Jebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori pada tarafnyata 5%. b. HasiJ belajar matematib k:elompok siswa yang memiliki mastery goal

(27)

BABV

SIMPULANt IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simp•laa

Berdasarkan hasil ana1isis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

I. Siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif

ST AD mempunyai skor rata-rata hasil be/ajar matematika Jebih tinggi dati kelompok siswa yang diajar dengan menggunalcan strategi pembelajaran ekspositori.

2 . Hasil belajar matematika kelompok slswa yang memiliki mastery goal orientation lebih tinggi dari basil belajar matematika kelompok siswa yang memiliki perfomance goal orientation.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan goal orientation. Hal ini berarti, bagi siswa yang memmki mastery goal orientation, penggunaan strategi pembelajaran kooperatif STAD dapat memberi hasil belajar lebih tinggi dan dapat menumbuhkan basil belajar matematika, daripada penggunaan strategi pembelajaran e.kspositori.

4. Uji lanjut dengan menggWlakan uji Tuckey, memperlihatkan basil perhitungan uji perbandingan ganda, sebagai berik.ut :

a. Basil belajar matematika kelompok siswa yang memiliki mastery goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif STAD lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspos1tori pada taraf nyata 5%. b. HasiJ belajar matemati.k.a kelompok siswa yang memiJiki mastery goal

orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif STAD

(28)

109

lebih tinggi dari kelompok siswa yang memiliki perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. c. Hasil belajar matematika pada kelompok siswa yang memiliki mastery

goal orientation yang diajar deogan strategi pembelajaran kooperatif STAD lebih tinggi dari yang memiliki perfomance goal orientation pada taraf nyata 5%.

d. Hasil belajar matematika pada kelompok siswa yang memiliki mastery goaJ orientation dan perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori pada taraf nyata 5%.

e. Hasil belajar matematika lc.elompok siswa yang memiliki mastery goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori dengan kelompok siswa yang memiliki perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembeJajaran kooperatifSTAD pada taraf nyata So/o. f. Hasil belajar matematika pada kelompok siswa yang memmki

perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif STAD lebib tinggi dari perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori pada tarafnyata 5%.

B. lmplikasi

(29)

110

kepada mereka untuk terlibat secara langsung baik secara fisik, emosi dan mental untuk menemukan sendiri pengetahuannya dan dapat mendorong siswa untuk hasH belajar matematika dan kritis, sehingga efektivitas pembelajaran tercapai. Keterlibatan siswa secara Jangsung dalam kegiatan pembelajaran, seperti melakukan eksplorasi di perpustakaan maupun di internet sehingga dapat mencmu.kan infonnasi yang berkenaan dengan permasalahan yang dikaji, dapat memberik.an pengalaman belajar yang bail< dan berharga bagi siswa.

Berdasarkan pengertian dan hakekat belajar, bahwa proses belajar menghasilkan perubahan. Perubahan sebagai basil belajar, dihasilkan dari pengalaman dan lingkungan. dimana teljadi hubungan antara stimulus dan respon. Walaupun penggunaan strategi pembelajaran kooperatif ST AD teruji dapat meningkatkan basil bel~ar matematik.a siswa dalam lcegjatan pembelajaran, bukan berarti strategi ini merupakan strategi yang terbaik yaog dapat digunakan bagi semua siswa dan kondisi pembelajaran yang berbeda-beda. Sebenamya semua strategi itu baik. tergantung lceadaan siswa dan fasilitas yang mendukung pembelajaran. Oleh karena itu perlu diperhatikan aspck-aspck yang dapat mendukung pelaksanaan strategi pembelajaran tersebut. Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatifSTAD perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. S1rategi pembetajaran kooperatif STAD harus direncanakan sebaik mungkio,

(30)

Ill

dipertanyakan oleh siswa, menimbulkan rasa ingin tabu, dan merupakan hal yang menarik untuk didiskusikan yang memerlukan berbagai altematif pemecahan masalah. Pernasalahan yang diperoJeh dari berbagai sumber dan sarana prasarana yang mendukung, seperti buku pelajaran, koran, majalab, media. alat peraga bahkan lingkungan siswa itu sendiri.

2. Pembelajaran kooperatif ST AD terpusat pada siswa, dapat mendorong keaktifan dan keterlibatan siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Untuk itu guru harus mengurangi dominasi sebagai penentu kegiatan pembelajaran. Peranan guru dalam strategi pembelajaran kooperatif ST AD adalah mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan fungsinya sebagai motivator, fasilitator, dan pengarah.

3. Tahapan kegiatan adalah sintaks strategi pembelajaran kooperatif STAD merupakan tahapan kegiatan hasil belajar dalam memecahkan masalah. Untuk itu guru harus menguasai tahapan kegiatan belajar matematik.a, agar dapat membantu mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa da\am melakukan observasi. eksperimen dan mengwnpulkan data, membantu siswa menganalisis hasil yang diperoleh dan · mengevaluasi informasi yang dibutuhkan saat melakukan kegiatan kooperatif STAD, serta membantu merumuskan pemyat.aan yang dapat digeneralisasikan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Daradjat (1982) yang menyatakan, tugas guru tidak hanya rnenuangkan ilmu penget.a.huan ke dalam otak siswa, tetapi juga melatih keterampilan dan menaitamkan sikap serta nilai k.epada mereka.

(31)

112

berbagai teori dan fa.kta. Untuk itu dibutuhkan berbagai sumber infonnasi yang sebailc:nya tersedia di perpustakaan, tidak saja berupa buku-buk-u sumber, tetapi dapat dimanfaatkan sumber yang lebih cepat dan mudah diakses yaitu internet.

5. Dampak pengiring dari penggunaan strategi pembelajaran kooperatif ST AD antara lain adalah keterampilan melakukan kegiatan kcbersamaan dalam pengembangan daya kreatif dan kritis, belajar mandiri, bersikap loleransi dan menghargai sikap pandangan dalam memecahkan masalah dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

Berdasarbn simpulan kedua, diketahui goal orientation sebagai aspek kognitif merupakan salah satu .karakteristik siswa, terbukti turut memberi pengaruh yang berarti dalam memperoleh basil belajar yang maksimal. Goal orientation yang dimiliki siswa tentu saja sangat bervariasi, berda.sarkan hasil penelitian siswa yang memiliki mastery goal orientation mempunyai skor yang lebih tinggi dari siswa yang memiliki perfomance goal orientation. Adanya perbedaan individual ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran, dengan demikian perlu untuk mendapat perhatian guru pada saat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru yang mampu menempatkan goal orientation sebagai salah satu karakteristik siswa, perlu memperlihatkan hal-hal berikut;

1. Guru diharapkan bisa menciptakan strategi pembelajaran dan kondisi kelas yang dapat menumbuhkan goal orientation yang dapat mengantar para siswanya tennotivasi untuk belajar dan menguasai materi dengan baik dan

(32)

113

2. Guru perlu mengetahui karakteristik masing-masing siswa, dengan demikian dapat dilalrukan berbagai pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda.

Berdasarkan simpulan ketiga, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan goal orientation terhadap hasil belajar matematika siswa. Kelompok siswa yang memiliki mastery goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif ST AD menunjukkan hasil belajar lebih tjoggi daripada siswa yang memiliki mastery goa l orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Kelompok siswa yang memiliki perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif ST AD menunjukkan basil belajar lebih rendah daripada siswa yang memiliki perfomance goal orientation yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Peoilaian hasil belajar matematika ini didasarkan basil belajar dan

pe~umlahan skor secara keseluruhan, baik yang memili.ki mastery goal

orientation maupun perfomance goal orientatjoo. Untulc memperoleh hasil helajar rnatematika kelompok siswa lebih tlnggi,

maka

penggunaan strategi pembelajaran dan goal orientation perlu memperbatikan hal-hal berikut :

1. Guru perlu memperhatikan goal orientation yang dimiliki siswa dalam rancangan pembelajaran disusun. Bagi siswa yang memililci mastery goal orientation, pembelajaran hendaknya dapat merangsang siswa aktif dan mengembangkan kemampuan berfikir, sehingga tumbuh hasil belajar yang positif terhadap materi yang disajikan.

(33)

114

pendulcung yang tersedia di sekolah, sebingga terJihat sikap siswa saat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan basil belajar yang dilak.sanakan. 3. Setelnh melakukau lt.egiatan pembelajaran dan memperoleh hasil belajar,

sebailcnya guru melakukan penilaian dan evaluasi terbadap strategi pembelajaran yang dilakukan, dan apabila tidak efektif dapat melakukan revisi dan selanjutnya mengganti atau mengembangkan slrategi yang sesuai dengan kebutuhan, dengan menyesuaikan materi yang dibahas serta memperhatikan kondisi siswu, sekolah dan fas ilitas yang mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

C. Saraa

Berdasarkan basil penelitian, simpulan, dail keterbatasan . penditian. dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya guru matematika memvariasik.an strategi pembelaj aran yang digtinakan seperti pembeJaj aran kooperatif STAD dalam menyelesaikan materi pelajaran yang disajikan.

2. Guru matemati.ka sebaiknya mengenal dan memaksimalkan goal orientation yang dimiliki siswa serta menyesuaikan dengan strategi pembelajanm yang digunakan.

(34)

.- I J 5

guru untuk memprediksi sejauh mana kemungkinan siswa menguasai suatu materi.

4. Untuk siswa yang memiliki perfomaoce goal orientation lebih tepat diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

(35)

Jl6

DAFfAR PUSTAKA

Abbas, Nurhayati, dkk. (2007). MtmingkaJkan ha3il belajar rnulematilca siswa

melalui model pembelajaran berdasarlr:an mosalah dengan penilaian

portofolio di SMPN 10 Kota Goroma/o.

http:/1209 .85. J 75.132/search?q=cache:DLax08v7 JRQJ :digillb.wmes.ac.idl gsdVcoiJect/wrdpdf. [on-line]. Tanggal akses: 18 November 2008.

Allmadi, H. Abu & Widodo Supriyono. (2004). Psilwlogi be/ajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Andayani, Sutrisni. (2007). STAD dalam matematilca. Surabaya: FKIP Universitas Muhammadiyah Metro.

Alsa, A. (1984). lnfonnasi res. Edisi I. Djogjakarta: Fakultas Psikologi Uoiversitas Gadjah Mada ..

Arends, Richard J. (2004). Learning to teach 6'" ed. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Arifin, Z. (1989). Evaluasi instrultsional. Jakarta: Gramedia.

Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian: suatu pendelcatan prairtek. Jakarta; PT. Rineka Cipta.

As 'ari,A.R. (2000). "Peningkatan mutu pendidikan matemati.ka" makalah

disajikan pada seminar nasional peningkatan kualitas pendidikan matematika pada pendidikan dasar, Malang:UM Malang.

Azwar, S. ( 1999). Penyu.surum .skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar ---. (2000). R.eliahilita3 rkm WJ/idiJas. Yogyabrta: Pustaka Pelajar ---(1996). Tes pre.stasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Background info. 2005.Diambil dari:

htto://www.WJco.edu/cebs/psychologylkevinpughlmotivation.J>roject/349 _ spring07 /finai05/Goal-theorylbackgroundinfo.btm [on-line]. Tanggal searching: 22 Februari 2008

Barron, Harackiewicz. (2001). Achievement goals and optimal motivation: Testing multiple goal models. Journal of Educational Psychology, 80,

706-722.

Blumenfeld, 1992> Ryan & Grolnick. 1986; Urdan, 1997. Diambil dari:

(36)

117

Dalyono, M (1997). Psilrologi pendidilcan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djumanta, Wahyudi. (2007). Marl memahami konsep matematika untuk kelas

VJII. Bandung: Grafmdo Media Pratama.

Eppler & HaJju. (1997). Diambil dati: http://www.findartjcles.com/p/articleslmi [on-line]. Tanggal searching: 27 November 2007.

Fatirul, Ahmad Noor. (2002). Cooperative learning. Malang: Universitas Negeri Malan g.

Gage, N. L & David C. Berliner. (1998). Educational psychology (sixth edition).

New York: Houghton Miffin Company.

Hadi,.S, (2000). Metodologi research (jilid J -4). Yogyakarta: Penerbit Andi. Hurlock. E. B., (1999). Psilwlogi perlcembangan suatu pende/calan sepanjang

rentang kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Hariyanti, E. (2000). U}i Coba model pembelajoran pendidilcan luor ruang mata pelajaranlJiologi.

http://www.depdiknas.go.idlpublikasi/Buletin/SegJas/Edisi 14 th Vll 20 OQ!Ujicoba Model.htm. [on-line]. Tanggal akses: 10 November 2008. Hartutik. Sri. (2003). Strategi be/ajar matematika SD dengan cara lwoperatif

multi level. http://medja.diknas.go.id/medial<k>cument/52 J 4.pdf. [on-line]. Tanggal akses: 14 November 2008.

Henson, Kenneth. T & Ben F. Eller. (1 999). Educational psycholof!Y for effective teaching. USA: Wadsworth Publishing Company.

Heriani. (2008). Korelasi tingkat kesulitan be/ajar matematika dengan prestasi

be/ajar matematika di SMU.

http://one.indoskripsi.£0IDislqjpsiloengaruh-kecen:lasan-emosiC?naJ-terhadao-basil-belajar-matematika. [on-line]. Tanggal akses: 18 November 2008.

Hetherington, E. Mavis & Ross D. Parke. (1999). Child psychology a contemporary viewpoint (fifth edition). USA: McGraw Hill.

Kerlinger, F.N. (2002). Azas-azas penelitian behavioral (edisi ke-3). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Krismanto, 2003. Beberapa tek:nilc, model dan strategi dalam pembe/ajaran matematika. Yogyakarta: PPPG Matematik.a.

(37)

118

Lie, Anita. (2002). Cooperative learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Madjid, A. (2006). Perencanaan pemhelajaran edisi ke-2. Bandung: PT Rem&ja Rosdakarya.

Mattern, R. (2005). College students' goal orientation and achievement

lnternatio!Ull Journal of Teaching and Learning in Higher Education 2005, 17, Number 1,27-32.

Myers, A., Hansen, C. H., 1992. Experimental psychology. Third edition. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Nashori, H. (2004). Peranan l'Ualitas tidur terhadap prestasi belajar mahasiswa. Jurna/INSAN volume 6 No. 3 Desember 2001.

NI.IJ'badi, 2004. Pembelajaran lwntelcstual (contextual teaching and learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK Penerbit Universitas Negeri Malan g. Ormrod, Jeanne Ellis. (2003). Educational psychology developing learners (founh

edition). USA: Merrill Prentice Hall.

Pintrich, P. R. (2000). Multiple goals, multiple pathways; the role of goal orientation in learning and achievement Journal of Educatio!Ull Psychology, 92, 544-555.

Pintrich, P., & Schunck, D. 2002. MotivaJion in Education .. Pearson: New York. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1998. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Roberson, L. (2002). Diambil dari : http://www.iogentaconnect.moderatin.com [on-line]. Tangga) searching: 27 November 2007.

Samhadi, S. (2007). SOS Dunia pendidikan. Diamhil dari:htto://64.203.71.111 kompas -cetak/ 0712/10/ oddkn/4056322.htm [on-line]. Tanggal searching: 18 September 2008.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurilculum dan pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Santrock, J. W. (2004). Educational psychology 2"" edition. New York: McGraw Hill.

Semiawan. C. (1997). Perspelrtifpendidikan anak berbokat. Jakarta: Grasindo. Shabri, H. A. (2005). Strategi be/ajar mengajar micro teaching. Jakarta: Quantum

(38)

ll9

Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., Zechmeister, S. J., 2003. Reserach

methods in psychology. Sixth edition. New York: McGraw Hill.

Siegel, S. (1997). Stalistilc ntmpurumetrilc uritulc ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Gramedia.

Smith & Sinclair. (2005). Empirical for multiple goals: a gender-based, senior high school student perspective. Australian Journal of Educational &

Developmental Psychology, 5, 55-70. Diambil dari:

htto://www-cms..newcastl~.edu.aulgroup/ajedp!Archive/Yolume 5/v5-smithsinclair.

12M

[on-line]. Tanggal searching 28 November 2007.

Soekisno, R. Bambang Aryan. (2008). Membangun keterampilan k/)munikasi matematika don nilai moral siswa melalui model pembelajaran bentong pangqjen.

http://rbaryans. wordpress.com/2008/1 0/28/membangun-keteraropilan-

komunikasi-ma.tematika-dan-nilai-moral-siswa-mela!ui-model-pembelajaran-bentang-pangajen/. [on-lineJ. Tanggal akses: 18 November 2008.

Sudjana, N. {2005). Penilaian hasil proses be/ajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sujianto, S. Pd. (2008). Penggunaan media pada pengajaran matematilca.

http://yvahyupenpadi.co.cc/?IF21. [on-line). Tanggal akses: 18 November 2008.

Sukadj i & SaHm. 200 I. Sulcses di perguruon tinggi. UI Depok.

Supamo. (2001). Membangun kompetisi be/ajar. Jakarta: Diijen dikti Depdiknas. Suprapto, H. (2007). Pendidilcan oleh bagi ra/r;yor miskin. huo;//www.mail~

a~hive.com/foruro·[email protected] o m/msg22993.html

[on-line]. tanggal searching: 13 Desember2007.

Surianta, I Made. (2008). Penerapan model pembe/ojaran kooperatiftype STAD dengan media vcd untuk meninglcatlcan prestosi be/ajar matematika siswa kelas ix b smp negeri 1 banjaranglcan tahun 2008/2009. htm://disdikk!ungkuog.net/content/viewn3/46/. [on-line). Tanggal akses: 17 Desember 2008.

Syah, M. (1995). Psik/)/ogi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.·

(39)

120

Undang-Undang Republik lndonesia. 2003 . Tentang sistem pendidiknn dan nasional. Jakarta: CV Medya Outa Jakarta.

Wajah Pendidikan Indonesia. 2007. L>iambil

dari:

llttp:/ /blogbabrul. wordpress.com/2007/1 1/28/wajah-pendidlkan-indonesia/

[on ~ line) . Tanggal searching: 23 Januari 2008.

Was, C. 2006. Academic achievement goaJ orientation: taking another look. Electric Journal of Research in Educational Psychology, 10, Vol 4n(3), 2006. Diambil dari: hnp://www.investigacionpsicopedagogica.org/ reyista/articulos/10/english/Art I 0 ll2.pdf [on-line). Tanggal searching: 20 September 2007.

Winkel (1997). Bimbingan dan konseling di institu.si pendidikan. Jakarta Grafm<lo.

Gambar

Tabel Halaman
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (I) Perbedaan basil belajar biologi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Strategi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (I) Perbedaan basil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran realisitik berlatar musik ciptaan

Penelitian ini bertujuan untuk ( 1) mengetahui perbedaan basil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran pemodelan dan strategi pembelajaran konvensional, (2)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan basil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berorientasi pada siswa dan strategi

Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar 1 dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan Memiliki Interaksi Sosial Koperatif .... Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar matematika

Manakah yang lebih tinggi kecakapan sosial siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw atau basil belajar IP A siswa yang diajar menggunakan

Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa