• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 6496997e67 BAB IVBAB 4 PROFIL KABUPATEN DAIRI (copy)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 6496997e67 BAB IVBAB 4 PROFIL KABUPATEN DAIRI (copy)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

PROFIL KABUPATEN DAIRI

4.1. GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF WILAYAH

Kabupaten Dairi terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pintu keluar - masuk dari/ke Provinsi Aceh dari sebelah Barat, secara geografis berada pada koordinat 98000’ - 98030’ BT dan 2015’ 00’’ - 3000’ 00’’ LU, berbatasan dengan :

• Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Aceh Tenggara

Provinsi Aceh;

• Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat; • Sebelah Timur : Kabupaten Samosir; • Sebelah Barat : Provinsi Aceh.

Kabupaten Dairi berada di dataran tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400 - 1.700 meter diatas permukaan laut (dpl) atau sekitar 200 meter diatas permukaan Danau Toba, dengan karakter topografi yang spesifik dan bervariasi, memiliki curah (ceruk) yang cukup dalam dimana pada musim hujan berfungsi sebagai saluran drainase alami. Secara ekologis, Kabupaten Dairi merupakan penyangga ekosistem Danau Toba dan menyumbang sebagian besar input air ke Danau Toba melalui belasan sungai-sungainya.

(2)

Profil Kabupaten Dairi IV - 2

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.1. Jumlah Desa/Kelurahan, Luas, Penduduk dan Kepadatan Penduduk

(3)
(4)

Profil Kabupaten Dairi IV - 4

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

(5)

4.2. DEMOGRAFI

Data kependudukan yang dimuat dalam publikasi ini merupakan hasil dari proyeksi penduduk keadaan pertengahan tahun 2013 dengan dasar jumlah penduduk untuk perhitungan Alokasi DAU.

Kabupaten Dairi pada tahun 2007 mengadakan pemekaran terhadap desa/kelurahannya. Pemekaran desa/kelurahan dan Kecamatan yang pada prinsipnya bertujuan untuk mempercepat laju pembangunan sehingga beberapa desa/kelurahan dimekarkan. Jumlah desa/ kelurahan di Kabupaten Dairi tahun 2013 sebanyak 169 desa dengan luas wilayah 1.927, 77 Km2. Tingkat kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Sidikalang (573,68 jiwa/ Km2) dan Kecamatan Lae parira (322,28 jiwa Km2). Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Silahisabungan (38,21 jiwa/ Km2 ) dan Kecamatan Tanah Pinem (46,76) jiwa/k Km2.

(6)

Profil Kabupaten Dairi IV - 6

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.2. Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Penduduk Kabupaten Dairi keadaan akhir Juni 2013 berjumlah 276.238 jiwa dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 99,71 persen. Dari jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dapat dihitung Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Pengambilan tahun dasar perhitungan laju pertumbuhan penduduk (LPP) adalah tahun 2010 dimana pada tahun tersebut dilakukan sensus penduduk adalah sebesar 0,59 %.

(7)

penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Silahisabungan dan Berampu masing-masing sebesar 4.555 jiwa dan 8.224 jiwa. Kedua Kecamatan dengan penduduk terkecil tersebut merupakan Kecamatan pemekaran yang baru definitif beroperasi pada akhir tahun 2005 dan awal tahun 2003.

Tabel. 4.3. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin, dan Kecamatan

(8)

Profil Kabupaten Dairi IV - 8

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

(9)

Tabel. 4.4. Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Dairi

Sumber : Analisa

4.3. TOPOGRAFI

4.3.1. Kelerengan dan Ketinggian Lahan

Sebagian besar Kabupaten Dairi terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit. Kabupaten tersebut terletak antara 98000' - 98030' BT dan 2015' 00'' - 3000' 00" LU. Sebagian besar tanahnya berupa gunung-gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan sub tropis. Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi.

Sebagaimana telah disinggung dimuka, Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 400 – 1.700 meter diatas permukaan laut (dpl), didominasi kelerengan berombak, bergelombang, curam sampai dengan terjal.

Luas wilayah Kabupaten Dairi dengan kelerengan terjal sekitar 88.097 ha atau 45,70 % dari luas total wilayah Kabupaten Dairi, kelerengan curam sekitar 27.824 ha atau 14,43

Jumlah Penduduk

Tahun 2013 2016 2017 2018 2019 2020

Sidikalang 86,84 49.818 50.408 51.004 51.608 52.219 52.837

Berampu 31,65 8.224 8.321 8.420 8.519 21.538 21.793

Sitinjo 39,48 12.234 12.379 12.525 12.674 32.040 32.419

Parbuluan 227 21.352 21.605 21.860 22.119 55.919 56.581

Sumbul 149 40.352 40.830 41.313 41.802 105.679 106.930

Silahisabungan 119,2 4.555 4.609 4.663 4.719 11.929 12.070

Silima Pungga-pungga 101,68 12.872 13.024 13.178 13.334 33.711 34.110

Lae Parira 42,72 13.768 13.931 14.096 14.263 36.057 36.484

Siempat Nempu 60,3 18.199 18.414 18.632 18.853 47.662 48.226

Siempat Nempu Hulu 93,6 17.868 18.079 18.293 18.510 46.795 47.349

Siempat Nempu Hilir 104,5 10.583 10.708 10.835 10.963 27.716 28.044

Tigalingga 201,87 21.692 21.949 22.208 22.471 56.810 57.482

Gunung Sitember 75,2 9.243 9.352 9.463 9.575 24.207 24.493

Pegagan Hilir 155,33 14.930 15.107 15.285 15.466 39.101 39.563

Tanah Pinem 439,4 20.548 20.791 21.037 21.286 53.814 54.451

(10)

Profil Kabupaten Dairi IV - 10

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 rentan terhadap erosi maupun longsoran tanah, utamanya di di Kecamatan Siempat Nempu Hulu memanjang dari Utara, yaitu Kecamatan Tiga Lingga dan Kecamatan Pegagan Hilir menuju sebelah Selatan, yaitu Kecamatan Sidikalang, Berampu dan Kecamatan Lae Parira.

Untuk lebih jelasnya, dapat melihat pada Tabel 4 .4.

(11)

4.3.2. Jenis dan Struktur Tanah

Kabupaten Dairi memiliki berbagai jenis tanah sebagai hasil peletusan Gunung Toba dimasa lalu, seperti jenis tanah liparit dengan luas sekitar 103.812,03 ha atau 53,85 % dari luas total Kabupaten Dairi menyebar di seluruh kecamatan, permokarbon sekitar 62.190,83 ha atau 32,26 %, palaegon sekitar 3.527,87 ha atau 1,83 %, garbodiaba sesepentijin sekitar 23.017,93 ha atau 11,94 % dan sisanya jenis tanah jura sekitar 231,34 ha .

Kedalaman efektif tanah diperinci menurut kedalaman < 30 cm, 30 - 60 cm, 60 - 90 cm dan > 90 cm. Kedalaman efektif tanah < 30 cm terdapat di Kecamatan Siempat Nempu dan Silima Pungga-pungga, kedalaman efektif tanah 30 – 90 cm terdapat di sebelah Selatan Kecamatan Parbuluan, kedalaman efektif tanah 60 - 90 cm tersebar merata di seluruh Kecamatan.

Tekstur tanah diperinci menurut halus dan kasar, tekstur halus menyebar di seluruh Kecamatan sedangkan tekstur kasar berada disebelah Barat Kabupaten Dairi, yaitu di Kecamatan Siempat Nempu dan Silima Pungga-pungga.

Status tanah di Kabupaten Dairi dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu Tanah Adat (ulayat) dan Tanah Negara/Kehutanan dengan luasan masing-masing, yaitu : • Tanah Adat (ulayat) seluas 84.407 ha;

(12)

Profil Kabupaten Dairi IV - 12

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel 4.6. Status Tanah di Kabupaten Dairi

(13)

Tabel. 4.7. Status Kepemilikan Tanah

4.4. HIDROLOGI

Pola hidrologi wilayah Kabupaten Dairi sebagaimana wilayah lainnya di Dataran Tinggi Bukit Barisan adalah air permukaan dan air bawah tanah dengan karakter wilayah sungai dan Cekungan Air Tanah (CAT).

Wilayah Sungai (WS) di Kabupaten Dairi telah ditetapkan secara Nasional berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11A/PRT/M/2006, sedangkan Cekungan Air Tanah masih perlu pengkajian yang lebih seksama.

Wilayah Sungai (WS) di Kabupaten Dairi terdiri dari 2 (dua) WS, yaitu : • WS Toba – Asahan (Sumatera Utara – Strategis Nasional)

(14)

Profil Kabupaten Dairi IV - 14

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 • WS Alas – Singkil termasuk DAS Singkil (Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera

Utara - Lintas Provinsi)

Secara umum, sungai-sungai di Kabupaten Dairi mengalir secara gravitasi ke arah Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara, dimana sebagian dimanfaatkan untuk irigasi sederhana maupun setengah teknis, selain itu dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari untuk MCK dan kebutuhan air minum, seperti Sungai Lae Renun, Lae Simbelin, Lau Gunung, Lau Belulus dan lain-lain.

Sungai-sungai di Kabupaten Dairi yang terpanjang adalah :

• Lae Renun, terbentang di Kecamatan Parbuluan, Sumbul, Tigalingga dan Tanah Pinem, selanjutnya menuju Provinsi NAD;

• Lau Belulus, terbentang di Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Tanah Pinem serta bermuara di Lae Renun;

• Lae Simbelin, terbentang di Kecamatan Sidikalang menuju perbatasan Kecamatan Siempat Nempu/Kecamatan Silima Pungga-pungga, selanjutnya menuju Provinsi NAD;

• Lae Manalsal, terbentang di Kecamatan Sumbul dan bermuara di Lae Renun.

(15)

Tabel. 4.8. Sungai-Sungai di Kab. Dairi

4.5. KLIMATOLOGI

Curah hujan di Kabupaten Dairi bervariasi antara 2.000 – 3.500 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 181 hari/tahun. Menurut Oldeman (1979), jumlah pembagian tipe iklim didasarkan atas banyaknya bulan basah (curah hujan > 100 mm/bulan) dalam setahun. Dengan mengadaptasi teori tersebut, tipe iklim dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu : a. Iklim B1

Bulan basah antara 7 – 9 bulan dan bulan kering lebih kecil dari 2 bulan dalam setahun. Tipe ini meliputi Kecamatan Sidikalang, Sitinjo, Berampu, Lae Parira, Siempat Nempu Hilir dan Silima Punggapungga.

b. Iklim C1

Bulan basah antara 5 – 6 bulan dan bulan kering lebih kecil dari 2 bulan dalam setahun. Tipe ini meliputi Kecamatan Sumbul, sebagian Kecamatan Siempat Nempu, Parbuluan dan Pegagan Hilir.

(16)

Profil Kabupaten Dairi IV - 16

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Bulan basah antara 3 – 4 bulan dan bulan kering lebih kecil dari 2 bulan dalam setahun. Tipe ini meliputi Kecamatan Tigalingga, sebagian Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Gunung Sitember, Tanah Pinem dan Silahisabungan.

Tabel. 4.9. Rata-rata hari hujan, curah hujan, curah hujan maksimum

4.6. PENGGUNAAN LAHAN

(17)

Tabel. 4.10. Penggunaan Lahan Berdasarkan Data Statistik Kabupaten Dairi Tahun 2013

Sidikalang 726 1.671 200 1.263 42 806 2.438 708 660 - 4 126 40 8.684

Berampu 1.085 327 137 327 - 118 126 450 - - - 55 10 2.635

Sitinjo 315 715 105 - 75 934 304 759 266 20 - 450 5 3.948

Parbuluan 766 706 100 14.050 501 1.510 1.677 1.576 - - 5 1.750 59 22.700

Sumbul 2.706 668 600 4.733 396 633 909 3.152 - - - 1.000 103 14.900

Silahisabungan 220 114 1.000 8.103 1.400 284 234 150 - - - 27 388 11.920

Silima Pungga-pungga 703 690 850 4.217 200 2.380 532 - - - 18 527 241 10.358

Lae Parira 1.283 329 100 1.269 12 110 625 475 - - 5 60 4 4.272

Siempat Nempu 753 687 300 665 - 420 540 2.621 - - 9 25 10 6.030

Siempat Nempu Hulu 460 344 393 285 - 3.103 3.001 1.691 - - - 83 - 9.360

Siempat Nempu Hilir 420 280 300 3.888 - 500 1.800 2.600 - - 10 630 22 10.450

Tigalingga 120 619 600 2.064 569 10.972 918 4.163 - - 7 100 55 20.187

Gunung Sitember - 110 58 1.030 500 468 4.249 1.072 23 - - - 10 7.520

Pegagan Hilir 575 528 41 7.159 182 972 2.144 1.667 - - 5 1.860 400 15.533

Tanah Pinem 45 447 182 24.000 743 7.936 1.772 7.580 - - 5 730 500 43.940

Total 10.177 8.235 4.966 73.053 4.620 31.146 21.269 28.664 949 20 68 7.423 1.847 192.437

(18)

Profil Kabupaten Dairi IV - 18

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1 : 50.000 Bakosurtanal tahun 1981 dan hasil interpretasi Citra Satelit Alos tahun 2009, luas Kabupaten Dairi diidenrtifikasi sekitar 199.809,70 ha, terdiri dari penggunaan lahan pertanian lahan kering sekitar 99.372,85 ha dan hutan primer sekitar 50.375,22 ha.

(19)
(20)

Profil Kabupaten Dairi IV - 20

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

(21)

4.7. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

4.7.1 Aspek Sosial

a. Adat Isiadat

Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku, utamanya suku Pakpak, Batak Toba, Karo, Simalungun, Jawa, Minangkabau, Mandailing, Aceh, Nias, Tionghoa dan lain-lain.

Adapun yang memiki hak ulayat adalah suku Pakpak, terdiri dari 5 (lima) suak, yaitu Suak Keppas , Simsim, Pegagan, Kelasen, dan Boang.

Suak keppas terdiri dari 7 (tujuh), yang dikenal dengan sipitu marga, yaitu marga Angkat, Bintang, Ujung, Kudadiri, Capah, Gajah Manik dan Sinamo dengan berru Berampu dan Pasi. Asal muasal sipitu marga berasal dari Sicikecike yang terletak diantara Kecamatan Sitinjo, Parbuluan dan Kabupaten Pakpak Bharat yang saat ini merupakan hutan wisata alam. Masing-masing suku mempunyai bahasanya sendiri, seperti bahasa Pakpak, Batak Toba, Simalungun, Karo dan lain-lain. Selain itu setiap suku memiliki sistem kekerabatan/kekeluargaan dan adat istiadat tersendiri.

(22)

Profil Kabupaten Dairi IV - 22

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

b. Pendidikan

Salah satu sumber daya pembangunan adalah manusia, untuk dapat membentuk SDM yang handal diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mendukung proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disegala bidang kehidupan masyarakat. Kualitas Sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan yang pernah dikecapnya. Peningkatan kualitas Sumber daya manusia sudah merupakan kebutuhan yang mendesak untuk menghadapi tantangan era komputerisasi dan informasi yang semakin canggih.

Upaya peningkatan kecerdasan dan ketrampilan penduduk melalui proses pendidikan sangat tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia yaitu gedung sekolah dan kualitas guru/tenaga pengajar. Kualitas dan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan ini akan mempengaruhi keberhasilan siswa pada era kurikulum berbasis kompetensi ini. Informasi berikut akan menyajikan keadaan pendidikan di Kabupaten Dairi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai tingkat menengah atas.

c. Kesehatan

(23)

Untuk keadaan tahun 2013 penderita jenis penyakit terbanyak yang diobati di Klinik Askes Kabupaten Dairi adalah Sakit Gigi sebanyak 786 peserta dari jumlah keseluruhan yang berobat sebanyak 2.207 orang.

Sedangkan jumlah pasien yang masuk di RSU Sidikalang pada tahun 2013 sebanyak 7.340 orang yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2012) sebanyak 7.356 orang.

Perlu mendapat perhatian pula masalah kesehatan ibu dan balita dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di samping Puskesmas telah tersedia ditiap Kecamatan didukung pula oleh tersedianya Pos yandu di tiap desa/kelurahan sebanyak 502 unit sedangkan per Kecamatan dengan rata-rata 33 unit.

(24)

Profil Kabupaten Dairi IV - 24

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

4.7.2 Aspek Ekonomi

Berdasarkan data dari Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Dairi, Realisasi penerimaan Pemerintah Kabupaten Dairi tahun anggaran 2013 adalah sebesar

Rp. 719, 21 milyar, yaitu berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 29,93 milyar (4.16 persen),Pendapatan Transfer sebesar Rp. 678,33 milyar (94.31 persen), dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp. 44,61 milyar (1,52 persen). Realisasi penerimaan tahun 2013 ini mengalami peningkatan sebesar 17,41 persen bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan tahun anggaran 2012, yaitu hanya sebesar

Rp. 612,56 milyar.

Tabel. 4.12. Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Dairi

Tahun 2013

(25)
(26)

Profil Kabupaten Dairi IV - 26

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.14. Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Dairi Menurut Jenis Pengeluaran

(27)

Tabel. 4.15. Realisasi Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Dairi Menurut jenis Pembiayaan Tahun 2013

PDRB Kabupaten Dairi atas harga dasar berlaku (ADHB) pada tahun 2013 sebesar

(28)

Profil Kabupaten Dairi IV - 28

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.16. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013

(29)

Tabel. 4.17. Produk Domestik Regional Brutto Kabupaten Dairi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2013

Untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing sektor di Kabupaten Dairi, maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis Tipologi Klassen (klassentypology).

Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan 2 (dua) indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah, dimana dalam hal ini digunakan pendekatan laju pertumbuhan ekonomi dan besaran kontribusi masing-masing sektor terhadapat PDRB.

(30)

Profil Kabupaten Dairi IV - 30

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 1. Sektor prima/cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and high income);

2. Sektor berkembang /sektor maju tapi tertekan (high income but low growth); 3. Sektor potensial/berkembang cepat (high growth but income);

4. Sektor terbelakang/relatif tertinggal (low growth and low income).

4.8. SARANA DAN PRASARANA

4.8.1 Sistem Transportasi Wilayah

Sistem transportasi bertujuan untuk memperlancar aktifitas orang, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain guna menunjang peningkatan perekonomian daerah, mempercepat usaha pemerataan pembangunan dan membuka akses terhadap kawasan terisolir maupun tertinggal. Untuk memudahkan mobilitas penduduk beserta kegiatan usahanya, maka peningkatan sistem transportasi dijadikan fokus utama.

Sistem transportasi di Kabupaten Dairi merupakan transportasi darat, terdiri dari jaringan Jalan dan Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) kawasan Danau Toba. a) Jaringan Jalan

(31)

Pada tahun 2007, panjang jalan di Kabupaten Dairi adalah 1.520,27 km, terdiri dari Jalan Negara sepanjang 72,87 km, Jalan Provinsi Sepanjang 95,90 km dan Jalan Kabupaten sepanjang 1.351,50 km sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel. 4.18. Panjang Jalan Kab. Dairi Tahun 2005-2007

Kondisi Jalan Kabupaten dapat dilihat berdasarkan jenis permukaan yang terdiri dari Jalan aspal, Jalan batu dan jalan tanah. Pada tahun 2007, Jalan aspal sepanjang 663,28 Km, Jalan batu sepanjang 270,93 Km dan Jalan tanah sepanjang 417,28 Km sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.19.

Tabel. 4.19. Panjang Jalan Kabupaten Dairi Menurut Jenis Permukaan Tahun 2005 – 2007

(32)

Profil Kabupaten Dairi IV - 32

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

b) Jembatan

Panjang Jembatan di Kabupaten Dairi yang berada pada Jalan Nasional sepanjang 700 m’ dengan jumlah 28 unit menghubungkan Kabupaten Dairi dengan kabupaten sekitarnya sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel. 4.20. Jumlah dan Panjang Jembatan Yang Melalui Jalan Nasional di Kabupaten Dairi

c) Terminal

Terminal merupakan pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/ataubarang, serta perpindahan antar moda angkutan. Untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan intra moda dan antar moda di Kabupaten Dairi, telah dibangun Terminal Penumpang A (regional) di Sitinjo dan Terminal C dalam kota Sidikalang.

d) Angkutan

Angkutan merupakan hal yang sangat penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan Perekonomian. Semakin meningkatnya Pembangunan Jaringan Jalan, berbanding lurus dengan mobilitas orang, barang dan jasa dari dan ke wilayah lain. Karakter angkutan di Kabupaten Dairi, meliputi :

• Angkutan umum perkotaan dan perdesaan di wilayah Kabupaten Dairi;

(33)

• Angkutan umum antar kota dalam Kabupaten antar Provinsi;

• Angkutan barang.

Angkutan umum yang melayani trayek di Kabupaten Dairi sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.21.

Tabel. 4.21. Jumlah Kendaraan Angkutan di Kabupaten Dairi

e) Dermaga

(34)

Profil Kabupaten Dairi IV - 34

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020

4.8.2 Utilitas

Utilitas di Kabupaten Dairi meliputi jaringan Listrik, telepon, air bersih, drainase dan persampahan.

a) Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus menerus meningkat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kegiatan ekonomi dan mengatasi

keterbatasan daya serta mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Pembangkit Listrik dengan menggunakan tenaga Hydro telah dibangun di Kabupaten Dairi, yaitu PLTA Renun yang telah beroperasi sejak tahun

2006 dengan kapasitas energi 213,3 mega watt/tahun.

(35)

Tabel. 4.22. Jumlah Pelanggan Listrik dan Arus Pemakaian di Kabupaten Dairi

b) Telepon

(36)

Profil Kabupaten Dairi IV - 36

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.23. Jumlah Pelanggan Telepon di Kabupaten Dairi

c) Air Bersih

Cakupan pelayanan air minum perkotaan di Kabupaten Dairi baru mencapai 34 % yang meliputi Sistem Perpipaan sekitar 32 % dan sistem non Perpipaan yang terlindungi sekitar 2 %. Diperkirakan masih terdapat masyarakat miskin di perkotaan yang belum terlayani air minum baik dengan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak 1.000 jiwa.

Cakupan pelayanan air minum perdesaan di Kabupaten Dairi terdapat 13 unit, dengan cakupan pelayanan sekitar 9 % dari seluruh penduduk perdesaan yang meliputi sistem

Perpipaan sekitar 8 % dan sistem non Perpipaan yang terlindungi sekitar 1 %. Masih terdapat IKK rawan air minum dan desa rawan air minum.

(37)

akses jaringan hanya terdapat di sekitar wilayah pelayanan Kota Sidikalang dan IKK lainnya sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel. 4.24. Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi

(38)

Profil Kabupaten Dairi IV - 38

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 • Terbatasnya akses ke jaringan air minum;

• Produksi air minum tidak mencukupi;

• Unit produksi (IPA) tidak mampu meningkatkan Kapasitas Produksi dan tidak tersedia reservoir untuk cadangan air minum yang juga dapat berfungsi sebagai sarana pengatur kontinuitas distribusi;

• Kualitas produksi sangat rendah, sehingga mengakibatkan menurunnya minat masyarakat untuk berlangganan; dan

• Jaringan perpipaan tidak memadai, tingkat kehilangan air sangat besar sehingga sulit melakukan ekspansi distribusi.

d) Drainase

Kondisi saluran Drainase di Kota-kota dan Ibukota Kecamatan (IKK) di Kabupaten Dairi banyak mengalami endapan, aliran air kurang lancar, kemiringan saluran kurang sesuai serta kurang serasinya antara hubungan saluran yang satu dengan yang lainnya; seperti kurang sesuainya penampang basah saluran yang menyeberang/menyilang jalan seperti gorong-gorong, saluran-saluran yang terletak di bawah trotoar kurang dapat terkontrol karena jumlah bak kontrol yang sedikit atau jarak bak kontrol yang terlalu jauh.

Pada beberapa ruas jalan, pembuangan air dari jalan ke saluran drainase kurang terpelihara bahkan tidak memiliki saluran drainase tepi sehingga pengeringan air dari muka jalan sangat sulit selain hanya dengan penguapan air pada muka jalan. Pada lokasi tertentu terdapat dimensi salurannya cukup besar dan kemudian mengecil (saluran tersier), sehingga pada saat hujan dengan curah hujan yang agak tinggi akan menggenangi jalan.

(39)

sedangkan di beberapa lokasi, saluran drainase menjadi sempit bahkan mengalami kerusakan.

Karakter topografi Kabupaten Dairi sangat spesifik dan bervariasi dengan curah (ceruk) yang cukup dalam, dimana pada musim hujan berfungsi sebagai saluran drainase alami. Sungai-sungai di Kabupaten Dairi berfungsi sebagai saluran drainase alami yang mengalirkan air hujan diatas permukaan tanah (surface run off). Pada titik-titik lokasi tertentu masih terdapat genangan air akibat

luapan/limpasan yang disebabkan saluran drainasenya kurang optimal atau tidak

sesuai dengan dimensi badan saluran.

e) Persampahan

Secara umum cara pembuangan sampah dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu Pertama adalah pembuangan secara individual, seperti membuang sampah secara individu dengan metode dan cara tersendiri; Kedua adalah dengan membuang sampah secara kolektif yang dikelola oleh pemerintah atau swasta. Cara pembuangan sampah di Kabupaten Dairi diarahkan secara kolektif dengan menyediakan tempat sampah, Selanjutnya dibuang pada tempat/lokasi (TPS) yang telah disediakan sebelum diangkut ke TPA.

Pelayanan persampahan di Kota-kota dan IKK di Kabupaten Dairi termasuk dalam Kategori penanganan yang Prioritas untuk diantisipasi, mengingat pelayanan ini termasuk pelayanan utama dari aspek penyediaan prasarana dan sarana dasar Perkotaan.

Pengelolaan persampahan ini terkait erat dengan luas dan jangkauan layanan, karakteristik manajemen persampahan, kondisi fisik TPA, prasarana dan sarananya serta partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan persampahan yang ada.

(40)

Profil Kabupaten Dairi IV - 40

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.25. Prasarana dan Sarana Persampahan di Kabupaten Dairi

Khusus Kota Sidikalang, telah disediakan beberapa tong sampah di tempat-tempat strategis dalam kota, seperti dipusat pasar, pertokoan, perkantoran, permukiman penduduk di Perkotaan.

Sedangkan pada daerah yang belum terlayani, sampah dikelola secara individu, yaitu dengan cara mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan kemudian dibakar atau ditimbun. TPA di Desa Karing Kecamatan Berampu merupakan satu-satunya TPA sampah di Kabupaten Dairi dengan luas areal 4 ha di 2 lokasi TPA yang melayani persampahan dengan menggunakan sistem open dumping dimana sampah hanya dibuang/ditimbun tanpa dilakukan penutupan dengan tanah. Saat ini kondisinya masih dapat digunakan secara terbatas.

f) Limbah

Pengelolaan prasarana dan sarana air limbah pada setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda, baik tingkat pelayanan, jenis dan jumlah pelayanannya. Pengelolaan sanitasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) sistem yaitu:

(41)

Berdasarkan studi EHRA, bahwa perilaku masyarakat BABS masih sebesar 46 % sedang untuk tempat penyaluran akhir tinja di Kabupaten Dairi sebesar 55 % menggunakan tangki septik, 35 % menyatakan tidak tahu, 7 % di cubluk/lobang tanah. Dari yang menggunakan septik tank diperoleh data bahwa 33 % tangki septik suspek tidak aman. Untuk layanan penyedotan lumpur tinja di Kabupaten Dairi tidak ada, hal ini disebabkan masih rendahnya kepedulian masyarakat perlunya dilakukan penyedotan lumpur tinja. Pendanaan dan pembiayaan masih belum mencukupi baik dari pemerintah maupun pihak swasta, sehingga berdampak pada terbatasnya penyediaan sarana dan parasarana, sistem maupun

cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik.

(42)

Profil Kabupaten Dairi IV - 42

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 2016 - 2020 Tabel. 4.26.Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Dairi

Gambar

Tabel Kabupaten Dairi Menurut Kecamatan
Gambar. 4.1. Peta Orientasi Kabupaten Dairi
Gambar. 4.2. Peta Batas Administrasi Kabupaten Dairi
Tabel. 4.2. Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai dan kontribusi sektor dalamPDRB Kota Yogyakarta dapat dilihat berdasarkan harga konstan dan harga berlaku.PadaTahun 2013 PDRB Kota Yogyakarta tumbuhsebesar

Pada tahun 2006 jumlah penduduk di Kabupaten Dompu adalah 206.414 jiwa, kemudian tumbuh menjadi 221.184 jiwa pada tahun 2011.Dibandingkan dengan kabupaten lainnya,

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung

Kondisi laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Laju

Kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi, berada pada daerah yang disusun batuan sedimen dari Formasi Gomo (Tmpg) dan Formasi Lõlõmatua (Tml), yaitu di Kecamatan

Daerah pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Dharmasraya tersebar pada 6 lokasi, yang terdiri dari 4 lokasi pasar dan 2 pusat keramaian, yaitu pasar Sungai Rumbai, pasar

• Formasi Langkowala yang disusun oleh satuan konglomerat dan setempat batu gamping kalkarenit, berumur Miosen Atas yang terdapat pada bagian Tengah dan Utara serta sedikit di

Jumlah penduduk Kabupaten Pemalang pada tahun 2013 adalah 1.279.596 orang, yang terdiri dari 633.482 penduduk lakilaki dan 646.114 penduduk perempuan. Dari jumlah penduduk