• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang sering disebut sebagai the silent killer karena pada awalnya tidak menunjukkan gejala. Klasifikasi Hipertensi menurut ESC and ESH Guidelines tahun 2013 terbagi dalam 4 bentuk, yakni prehipertensi, hipertensi stadium 1, hipertensi stadium 2, hipertensi stadium 3, dan hipertensi sistolik terisolasi. Menurut data dari American Heart Association (AHA) tahun 2013, sebanyak 77,3 juta orang dengan 1 diantara 3 orang dewasa menderita hipertensi di Amerika Serikat. Menurut Penelitian WHO tahun 2008, Indonesia merupakan negara ke-2 dengan prevalensi hipertensi tertinggi di wilayah Asia Tenggara setelah Myanmar, yakni 41%.

Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUP Sanglah, penelitian deskriptif dilakukan dengan metode studi survei observasional yang bertujuan untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi serta lama rawatan rata-rata dan dilanjutkan dengan analisis statistik. Sampel penelitian berjumlah 44 orang dari bagian IRNA B, IRNA C, dan IRNA D di RSUP Sanglah dengan menggunakan time-series data serta dari total sampling pada survei pendahuluan di RSUP Sanglah tahun 2014.

Hasil menunjukkan bahwa distribusi proporsi penderita hipertensi tertinggi terdapat pada umur 45 s/d 64 tahun (63,6%), berdasarkan jenis kelamin terdapat pada laki-laki (56,8%), berdasarkan keluhan utama terdapat pada sakit kepala (34,1%), berdasarkan derajat hipertensi terdapat pada Hipertensi Stadium 3 (63,6%), berdasarkan status komplikasi terdapat pada Tanpa Komplikasi (52,3%), serta berdasarkan keadaan keluar terdapat pada Membaik (100%). Lama rawatan rata-rata penderita hipertensi adalah 7,52 hari.

Sebagai simpulan dan saran dalam penelitian ini adalah diharapkan dari pihak RSUP Sanglah untuk tetap meningkatkan kualitas pelayanan baik sarana maupun prasarana guna mencegah terjadinya komplikasi hipertensi serta menurunkan angka kematian akibat hipertensi. Di samping itu, diharapkan kepada penderita hipertensi agar tetap mengontrol tekanan darah secara rutin, meminum obatnya secara teratur, serta menjaga kebiasaan pola hidup sehat.

(2)

vii ABSTRACT

CHARACTERISTIC OF HYPERTENSION PATIENTS WHO ARE HOSPITALIZED IN GENERAL HOSPITAL SANGLAH 2013

Hypertension is a disease that is referred as the silent killer because initially no symptoms. The Classification of Hypertension according to ESC and ESH Guidelines 2013 is divided into four types, that is prehypertension, stage 1 hypertension, stage 2 hypertension, stage 3 hypertension and isolated systolic hypertension. According data from the American Heart Association (AHA) in 2013, 77.3 million people with 1 in 3 adults in the USA suffered hypertension. According WHO study in 2008, Indonesia is the 2nd of States with the highest prevalence of hypertension in Southeast Asia after Burma (41%).

To determine the characteristics of hypertensive patients who are hospitalized in Sanglah Hospital, descriptive study was conducted using observation survey study which aims to determine the distribution of the proportion of patients with hypertension and the average treatment time, then followed by statistical analysis. The sample represented 44 people from the IRNA B, IRNA C, and D in Sanglah Hospital using time-series data and from total sampling during the initial survey in Sanglah Hospital on 2014.

The results showed that the distribution of the proportion of patients with hypertension is highest at age 45 s / d 64 years (63.6%), by sex found is males (56.8%), based on the chief complaint is headache (34.1 %), based on the degree of hypertension is Stage 3 hypertension (63.6%), based on the complications status is without complications (52.3%), and based on the circumstances out is Improved (100%). Average long treatment of hypertensive patients was 7.52 days.

As a conclusion and suggestions in this research is from the Sanglah Hospital to keep improving the quality of service both facilities and infrastructure in order to prevent complications of hypertension and reduce mortality due to hypertension. In addition, from people who are suffered hypertension are expected to keep control of blood pressure on a regular basis, taking the drug regularly, and maintaining a health lifestyle habits.

(3)

viii RINGKASAN

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang sering disebut sebagai the silent killer karena pada awalnya tidak menunjukkan gejala. Menurut data dari American Heart Association (AHA) tahun 2013, sebanyak 77,3 juta orang dengan 1 diantara 3 orang dewasa menderita hipertensi di Amerika Serikat. Menurut Penelitian WHO tahun 2008, Indonesia merupakan negara ke-2 dengan prevalensi hipertensi tertinggi di wilayah Asia Tenggara setelah Myanmar, yakni 41%.

Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUP Sanglah, penelitian deskriptif dilakukan dengan metode studi survei observasional yang bertujuan untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi serta lama rawatan rata-rata dan dilanjutkan dengan analisis statistik. Sampel penelitian berjumlah 44 orang dari bagian IRNA B, IRNA C, dan IRNA D di RSUP Sanglah dengan menggunakan time-series data serta dari total sampling pada survei pendahuluan di RSUP Sanglah tahun 2014.

Hasil menunjukkan bahwa distribusi proporsi penderita hipertensi tertinggi pada umur 45 s/d 64 tahun (63,6%), diikuti umur 65 tahun ke atas (22,7%), 25 s/d 44 tahun (11,4%), 15 s/d 24 tahun (2,3%). Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian oleh Sinaga (2011) yang menyatakan bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan umur terdapat lebih tinggi pada golongan umur 60 tahun ke atas (49,2%). Sedangkan hasil penelitian dari Muharram (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan umur terdapat lebih tinggi pada golongan umur 57-64 tahun (28,5%).

Hasil berikutnya menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin terdapat pada laki-laki (56,8%). Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian oleh Sinaga (2011) yang menyatakan bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdapat lebih tinggi pada perempuan (60,8%). Sedangkan hasil penelitian dari Muharram (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdapat lebih tinggi pada perempuan (52,1%).

Hasil berikutnya berdasarkan keluhan utama terdapat pada sakit kepala (34,1%), diikuti dengan lemas (31,8%), berdebar dan detak jantung meningkat (15,9%), nyeri dada (11,4%), sesak nafas (6,8%). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Sinaga (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan keluhan utama terdapat lebih tinggi pada sakit kepala (71,5%). Sedangkan hasil penelitian dari Muharram (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan keluhan utama terdapat lebih tinggi pada keluhan sakit kepala (pening, pusing, oyong) dan lemas (35,8%).

Hasil berikutnya berdasarkan derajat hipertensi terdapat pada Hipertensi Stadium 3 (63,6%), diikuti Hipertensi Stadium 2 (18,2%), Hipertensi Stadium 1 dan Hipertensi Sistole Terisolasi (9,1%). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Sinaga (2011), yang menyatakan bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan derajat hipertensi terdapat lebih tinggi pada Hipertensi stadium 3 (66,2%). Sedangkan hasil penelitian oleh Muharram (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan derajat hipertensi terdapat lebih tinggi pada Hipertensi stadium 3 (45,4%).

(4)

ix

Hasil berikutnya berdasarkan status komplikasi terdapat pada Tanpa Komplikasi (52,3%), sedangkan pada komplikasi, terdapat lebih tinggi pada gangguan ginjal (25%), diikuti Stroke dan Gangguan Jantung (9,1%), Gangguan Jantung dan Ginjal (4,5%). Menurut hasil penelitian oleh Sinaga (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan status komplikasi terdapat lebih tinggi tanpa komplikasi (76,9%), sedangkan pada status komplikasinya terdapat lebih tinggi pada penyakit stroke dan diabetes mellitus (33,3%). Menurut hasil penelitian oleh Muharram (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan status komplikasi juga terdapat lebih tinggi tanpa komplikasi (72,1%), sedangkan pada status komplikasinya terdapat lebih tinggi pada penyakit stroke (60,9%).

Hasil berikutnya berdasarkan keadaan keluar terdapat pada Membaik (100%). Menurut hasil penelitian oleh Sinaga (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan keadaan keluar atau keadaan sewaktu pulang terdapat lebih tinggi pada pulang berobat jalan (83,1%). Sedangkan hasil penelitian oleh Muharram (2011), proporsi penderita hipertensi berdasarkan keadaan keluar atau keadaan sewaktu pulang juga terdapat lebih tinggi pada pulang berobat jalan (72,7%).

Lama rawatan rata-rata penderita hipertensi adalah 7,52 hari. Menurut hasil penelitian oleh Sinaga (2011), lama rawatan rata-rata penderita hipertensi adalah 3,75 hari dengan lama rawatan tersingkat adalah 1 hari dan terlama adalah 15 hari. Sedangkan menurut hasil penelitian oleh Kurnia (2007), lama rawatan rata-rata penderita hipertensi adalah 5,80 hari dengan lama rawatan tersingkat 1 hari dan terlama adalah 24 hari.

(5)

x SUMMARY

CHARACTERISTIC OF HYPERTENSION PATIENTS WHO ARE HOSPITALIZED IN GENERAL HOSPITAL SANGLAH 2013

Hypertension is a disease that is referred as the silent killer because initially no symptoms. According data from the American Heart Association (AHA) in 2013, 77.3 million people with 1 in 3 adults in the USA suffered hypertension. According WHO study in 2008, Indonesia is the 2nd highest hypertension prevalence in Southeast Asia after Myanmar (41%).

To determine the characteristics of hypertensive patients who are hospitalized in Sanglah Hospital, descriptive study was conducted using observation survey study which aims to determine the distribution of the proportion of patients with hypertension and the average treatment time, then followed by statistical analysis. The sample represented 44 people from the IRNA B, IRNA C, and D in Sanglah Hospital using time-series data and from total sampling during initial survey in Sanglah Hospital on 2014.

The results showed that the distribution of the highest proportion of people with hypertension is age 45-64 years (63.6%), followed by age 65 years over (22.7%), 25-44 years (11.4%), 15-24 years (2.3%). This is not consistent with the results of research by Sinaga (2011) which states that the proportion of patients with hypertension by age are higher in 60 years over (49.2%). While the results of Muharram (2011), the proportion of patients with hypertension by age are higher in 57-64 years (28.5%).

The next results show that based on sex are male (56.8%). This is not consistent with the results of research by Sinaga (2011) which states that the proportion of patients with hypertension by sex are higher in women (60.8%). While the results of Muharram (2011), the proportion of patients with hypertension by sex are higher in women (52.1%).

The next results based on the chief complaint is headache (34.1%), followed by fatigue (31.8%), palpitations and increased heart rate (15.9%), chest pain (11.4%), shortness of breath (6,8%). This is consistent with the results of research by Sinaga (2011), the proportion of patients with hypertension by chief complaints are higher in headache (71.5%). While the results of Muharram (2011), the proportion of patients with hypertension based on chief complaints are higher in primary headaches (dizziness, headache, squash) and weakness (35.8%).

The next results based on the degree of hypertension is Hypertension Stage 3 (63.6%), followed by Stage 2 hypertension (18.2%), hypertension Stage 1 and Isolated systolic hypertension (9.1%). This is consistent with the results of research by Sinaga (2011) which states that the proportion of patients with hypertension based on the degree of hypertension are higher in stage 3 hypertension (66.2%). While the results of research by Muharram (2011), the proportion of hypertensive patients based on the degree of hypertension are higher in stage 3 hypertension (45.4%).

The next results based on the status of complications is without complications (52.3%). While the complications, there were higher in renal impairment (25%), followed by Stroke and Heart Disorders (9.1%), Heart and

(6)

xi

Kidney Disorders (4,5%). According to research by Sinaga (2011), the proportion of patients with hypertension based on the status of complication are higher without complications (76.9%), while the of complications are higher in stroke and diabetes mellitus (33.3%). While research by Muharram (2011), the proportion of patients with hypertension based on the status complication are also higher without complications (72.1%), while the complications are higher in stroke (60.9%).

The next results based on circumstances out are higher with Improved and return to home (100%). According to research by Sinaga (2011), the proportion of patients with hypertension by circumstances out are higher with return to home (83.1%). While the results of research by Muharram (2011), the proportion of patients with hypertension by circumstances out are also higher with return to home (72.7%).

Average long treatment of hypertensive patients was 7.52 days. According to research by Sinaga (2011), the average long treatment of hypertensive patients was 3.75 days with the shortest treatment time is 1 day and the longest was 15 days. While according to research by Kurnia (2007), the average long treatment of hypertensive patients was 5.80 days with 1 day old maintainability shortest and the longest was 24 days.

(7)

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya Laporan Akhir Penelitian Elective Study dengan judul “Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Tahun 2013” dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan Penelitian ini disusun dalam rangka mengikuti studi pada blok Special Study Phase III. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran usulan penelitian ini, antara lain kepada :

1. DR.dr. I Wayan Putu Sutirtayasa, M.Si, selaku ketua Blok Special Study atas bantuan materi studi yang telah diberikan.

2. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, M.Kes., selaku sekretaris Blok Special Study atas bantuan arahannya dalam pembuatan laporan penelitian ini. 3. Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro., selaku dosen pembimbing

yang telah membimbing penulis dalam pembuatan laporan penelitian ini. 4. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang telah memberi izin

untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.

5. Kepala Instalasi Rekam Medis serta para pegawai di bagian Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data.

6. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam penyusunan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan sangat penulis harapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Denpasar, November 2014

(8)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN... i

SAMPUL DALAM... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

RINGKASAN... viii

SUMMARY... x

KATA PENGANTAR... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR SINGKATAN... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Rumusan Masalah... 3

1.3. Tujuan Penelitian... 3

1.4. Manfaat Penelitian... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Hipertensi... 4

2.1.1 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Etiologi... 4

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Derajat Hipertensi... 5

2.1.3 Klasifikasi Hipertensi lainnya... 6

2.2. Epidemiologi Hipertensi... 7

2.2.1 Distribusi Penderita Hipertensi berdasarkan Orang... 7

2.2.2 Distribusi Penderita Hipertensi berdasarkan Tempat... 7

2.3. Faktor Risiko Hipertensi... 8

2.3.1 Faktor Risiko yang Tidak Bisa Diubah... 8

2.3.2 Faktor Risiko yang Bisa Diubah... 9

2.4. Patofisiologi Hipertensi... 12

2.5. Gejala Klinis Hipertensi... 13

2.6. Penatalaksanaan Hipertensi... 14

2.6.1 Penatalaksanaan Nonfarmakologis... 14

2.6.2 Penatalaksanaan Farmakologis... 15

2.7. Komplikasi Hipertensi... 16

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir... 18

3.2. Konsep Penelitian... 20

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian... 21

(9)

xiv

4.3. Jenis dan Sumber Data Pendukung... 22

4.4. Populasi... 22

4.5. Sampel... 22

4.6. Kriteria Sampel... 23

4.7. Variabel... 23

4.3.1 Identifikasi Variabel... 23

4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 24

4.8. Protokol Penelitian... 26

4.9. Analisis Data... 28

4.10. Kelemahan Penelitian... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 29

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan... 39

6.2. Saran... 39

DAFTAR PUSTAKA... 41 LAMPIRAN

(10)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Derajat Hipertensi menurut

JNC 7... 5 Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Derajat Hipertensi menurut

ESC and ESH Guidelines tahun 2013... 6 Tabel 5.1 Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di RSUP

(11)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Konsep Penelitian Karakteristik Penderita Hipertensi

(12)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ACE : Angiotensin-Converting Enzyme

ACE-kininase II : Angiotensin Converting Enzyme-kininase II AHA : American Hearth Association

ARBs : Angiotensin receptor blockers CCBs : Calcium channel blockers

CO : Cardiac Output

EO : Endogenous Ouabrain

ESC : European Society of Cardiology ESH : European Society of Hypertension

HT : Hipertensi

ICSI : Istitute for Clinical Systems Improvement

JNC 7 : Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. NCHS : National Center for Health Statistics

NHANES : National Health Examination Survey NHIS : National Health Interview Survey OSA : Obstructive Sleep Apnea

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

STD : Stadium

UAP : Unstable Angina Pectoris WHO : World Health Organization

(13)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Hasil Analisis Data SPSS LAMPIRAN 2. Data Penelitian

LAMPIRAN 3. Informed Consent Penelitian. LAMPIRAN 4. Ethical Clearance Penelitian LAMPIRAN 5. Surat Ijin Melakukan Penelitian

LAMPIRAN 6. Surat Amandemen Perubahan Judul Penelitian

LAMPIRAN 7. Surat Ijin Penelitian (setelah perubahan judul penelitian). LAMPIRAN 8. Daftar Riwayat Hidup.

(14)

xix BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah melalui beberapa kali pengukuran tekanan darah. Tekanan darah ditentukan oleh 2 nilai, yakni sistolik dan diastolik. Sistolik ditentukan pada nilai yang tertinggi ketika denyut nadi berkontraksi, sedangkan diastolik ditentukan pada nilai yang terendah ketika denyut nadi berelaksasi (Anonim., 2013). Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena pada awalnya tidak menunjukkan gejala. Hipertensi juga

menjadi faktor predisposisi timbulnya aterosklerosis, gagal jantung, stroke, serta penyakit ginjal jika penyakit hipertensi tidak ditanggulangi dengan segera (Sawicka., 2011).

Berdasarkan data dari American Heart Association (AHA) tahun 2013, sebanyak 77,3 juta orang dengan 1 diantara 3 orang dewasa menderita hipertensi di Amerika Serikat. Sedangkan menurut survei dari National Health Examination Survey (NHANES) tahun 2007 di wilayah Amerika Serikat, tercatat 81,5% telah mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi, 74,9% sedang dalam masa penanganan, 52,5% telah dikontrol, dan 47,5% tidak dikontrol dengan baik (Mozaffarian., 2013).

Menurut penelitian terakhir dari World Health Organization (WHO) tahun 2008, Prevalensi hipertensi secara global mencapai 38,4% di wilayah Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara ke-2 dengan prevalensi

(15)

xx

hipertensi tertinggi mencapai 41% setelah Myanmar dengan prevalensinya mencapai 42% (Krishnan., 2013).

Menurut Penelitian dari Rahajeng (2009), prevalensi kasus hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran dan riwayat penyakit mencapai 32,2%. Sedangkan proporsi kasus hipertensi yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan di Indonesia mencapai 24,2%. Dengan demikian, masih terdapat 75,8% kasus hipertensi yang masih belum didiagnosis oleh tenaga kesehatan di Indonesia. Survei di Bali menurut penelitian dari Rahajeng (2009), juga menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran dan sudah minum obat hipertensi mencapai 29,1%, prevalensi berdasarkan pengukuran tanpa minum obat hipertensi mencapai 26,4%, prevalensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dengan atau tanpa minum obat hipertensi mencapai 5,7%, dan proporsi kasus hipertensi yang telah didiagnosis tenaga kesehatan dengan atau tanpa minum obat hipertensi mencapai 19,6%.

Berdasarkan Survei Pendahuluan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah tahun 2014, jumlah pasien penderita hipertensi yang dirawat inap pada tahun 2013 tercatat 44 pasien menderita hipertensi di ruang rawat IRNA B, IRNA C, dan IRNA D RSUP Sanglah.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUP Sanglah.

(16)

xxi 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2013?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2013.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai hipertensi dan sebagai kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

b. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak rumah sakit mengenai karakteristik penderita hipertensi sehingga dapat meningkatkan program pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta pengobatan penderita ke arah yang lebih baik.

c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan hipertensi.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak, penulis ingin memberikan saran bahwa (1) Pembelajaran

Tangan pekerja yang selalu aktif bersentuhan dan menangani bahan pangan harus selalu dalam keadaan bersih. Pencucian tangan pekerja penting untuk mencegah

Adapun alasan penggunaan metode penelitian kualitatif adalah bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahu tingkah laku dari suatu individu matau kelompok untuk

memuaskan, dengan kemampuan guru merancang rencana pembelajaran yang menarik membuat hasil belajar membaca pemahaman pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas VA

141. Dalam pembelajaran PKn dikenal beberapa asas yang patut diketahui oleh guru yang akan membelajarkan kepada peserta didiknya. Salah satunya adalah guru harus memandang peserta

Keteladanan sikap cinta tanah air pada Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang dipraktikkan dalam kegiatan ekstrakulikuler pramuka di Dabin 5 UPTD Pendidikan Kecamatan

akan mengurangi beban yang dibawa oleh kata “Jakarta”.(hlm. 68) (16) “Nasib malanglah yang menciutkan namanya menjadi Eten karena. Ompung Boru tidak bisa melafalkan

Dimulai dari pengenalan sengon dan tempat tumbuh, tentang karat tumor sebagai ancaman penyakit sengon, upaya yang sudah dilakukan oleh peneliti, hingga menyambut