PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON
EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS
PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DESSY ANGGRAINI
NIM 209311036
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Januari 2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan karya
ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni. Selain persyaratan akademisi, adalah
juga ungkapan rasa tanggung jawab penulis sebagai seorang akademis, melalui
usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Apa yang dilakukan melalui penelitian ini mungkin belum mencapai hasil
yang maksimal. Untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah
pengetahuan dan semoga penelitian ini dapat membantu kegiatan
penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang didapatkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih
disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
4. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
5. Suprakisno, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
6. Muhammad Surip., S.Pd, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum., Ph.D dan Dra. Inayah Hanum,
M.Pd. selaku Dosen Pengarah serta seluruh Bapak/Ibu Dosen di
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
8. Kepala Sekolah dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 1 Stabat yang telah
iii
9. Keluarga tercinta, Ayahanda Mulyadi dan Ibunda Dianingsih, S.Pd,
dan Adik-adik tercinta (Muhammad Taufik, Dio Pratama, Harry
Prasetya), serta seluruh keluarga yang telah mencurahkan kasih
sayang, doa, motivasi dan dukungan materil serta moril kepada
penulis.
10.Sahabat tersayang Dik Ekstensi 2009 A yang selalu ada dalam suka
dan duka. Terimakasih atas persahabatan yang manis ini.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang
diberikan menjadi amalan dan mendapatkan balasan rahmat dari Allah SWT.
Amin.
Medan, Januari 2014
Penulis
Dessy Anggraini
i
ABSTRAK
Dessy Anggraini, NIM 209311036, Pengaruh Penerapan Model Examples Non Examples terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
Examples Non Examples terhadap kemampuan menulis paragaraf argumentasi
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat tahun pembelajaran 2013/2014, yang berjumlah 254 orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 37 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menentukan satu kelas yang dijadikan wakil populasi untuk diteliti.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian One Group Pre-test Post-test Design yang hanya dilaksanakan pada satu kelas (kelompok) saja. Di dalam desain ini pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Pengukuran yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan pengukuran sesudah eksperimen disebut post-test.
Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre-test 65,81, standar deviasi 9,11, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah70 sebanyak 8 orang atau sekitar 23%. Nilai rata-rata post-test 78,1, standar deviasi 8,5, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 80 sebanyak 9 orang atau sekitar 24,32%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahuilah t0 sebesar 5,96. Selanjutnya, t0 dikonsultasikan dengan tabel t pada
taraf signifikansi 5% dengan df = n -1 = 37 -1 = 36 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,00. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0> ttabel, yakni 5,96 > 2,00. Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak
dan Ha (hipotesis alternatif) diterima.
Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh penerapan model Examples
Non Examples terhadap kemampuan menulis paragaraf argumentasi pada siswa
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
2. Hakikat Menulis Paragraf Argumentasi.. ... 12
a. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi….. ... 12
b. Syarat-syarat Penyusunan Paragraf yang Baik…… ... 14
c. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi……. ... 16
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
1. Lokasi Penelitian….. ... 26
2. Waktu Penelitian… ... 26
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
1. Populasi…..… ... 26
2. Sampel…. . ... 27
C. Metode Penelitian ... 29
D. Definisi Operasional... 30
E. Instrumen Penelitian... 31
vi
b. Uji Normalitas Data Post-test……. ... 56
4. Uji Homogenitas Data…. ... 58
5. Pengujian Hipotesis…… ... 59
B. Temuan Penelitian ... 60
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 71
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat ... .. 27
Tabel 3.2 Desain Penelitian One Group Pre-Test And Post-Test... 30
Tabel 3.3 Jalannya Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dalam tahap pre-test ... 32
Tabel 3.4 Jalannya Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dalam tahap post-test ... 33
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Paragraf Argumentasi ... 35
Tabel 3.6 Rentang Skor dan Kategori Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi ... 36
Tabel 4.1 Hasil Pre-Test Siswa ... 41
Tabel 4.2 Tabel Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Tahap Pre-test Berdasarkan Kategori ... 43
Tabel 4.3 Hasil Post-test Siswa ... 44
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test (variabel x) ... 46
Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Pre-Test ... 48
Tabel 4.6 Tabel Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples Berdasarkan Kategori ... 49
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test (variabel x) ... 50
Tabel 4.8 Identifikasi Kecenderungan Post-Test ... 52
Tabel 4.9 Analisis Data Pre-Test dan Post Test ... 53
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Pre-Test ... 54
Tabel 4.11 Uji Normalitas Data Post-Test ... 56
Tabel 4.12 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 59
Tabel 4.13 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 60
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Batang Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non
Examples Berdasarkan Kategori ... 43
Gambar 4.2 Histogram Data Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non
Examples ... 48
Gambar 4.3 Diagram Batang Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non
Examples Berdasarkan Kategori ... 49
Gambar 4.4 Histogram Data Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 73
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 74
Lampiran 3 Tes Instrumen ... 83
Lampiran 4 Daftar Tabel 0-Z ... 85
Lampiran 5 Daftar Tabel Uji Lilifors... 86
Lampiran 6 Tabel Nilai t... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahKemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.
Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya.
Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang
sistematis. Demikian juga halnya dengan kemampuan menulis. Kemampuan
menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi
merupakan hasil proses belajar mengajar dan ketekunan berlatih. Dalam
menuangkan gagasan atau pikiran, kita dituntut mampu menghubungkan kalimat
dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu. Hubungan inilah yang
menyatakan kesatuan tersebut diikat oleh struktur bahasa dan kesatuan yang logis.
Adapun kendala yang sering ditemui siswa dalam pengajaran menulis
adalah kurang mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar khususnya dalam hal menulis karangan. Hal ini terlihat dari pilihan kata
yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memilih
kata dan menerapkannya dalam kalimat, kurang mampu mengembangkan ide
secara teratur dan sistematis, serta kesalahan ejaan kerap dijumpai dalam masalah
penulisan sebuah karangan. Salah satu penyebab kurang memadainya kemampuan
menulis siswa adalah kurangnya pembinaan kemampuan menulis.
Pengajaran kemampuan menulis hanya ditekankan pada pengetahuan
kebahasaannya saja dan kurang dilatih dalam menerapkan pengetahuan tersebut,
2
dan bimbingan yang sistematis. Hal ini senada dengan pendapat Akhadiah, dkk
(2003: 2), yang menerangkan bahwa “Kemampuan menulis merupakan
kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan. Kita harus memilih topik, membatasinya, mengembangkan
gagasan, menyajikannya dalam kalimat dan paragraf yang tersusun secara logis
dan sistematis.”
Kegiatan menulis memiliki berbagai bentuk sesuai dengan fungsi dan
tujuannya masing-masing. Salah satu bentuknya adalah menulis paragraf
argumentasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa
Indonesia kelas X SMA pada Standar Kompetensi menulis dan Kompetensi Dasar
(12.1) yaitu menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk
paragraf argumentatif. Hal ini sependapat dengan Juhara (2005: 64) yang
memaparkan bahwa “Karangan argumentasi adalah karangan yang memberikan
alasan kuat dan meyakinkan agar pembaca mengikuti dan mengakui kebenaran
gagasan penulis.” Siswa yang berhasil menulis paragraf argumentasi adalah siswa
yang telah mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan berdasarkan kriteria
penilaian kemampuan menulis paragraf argumentasi. Hal tersebut diungkapkan
Akhadiah (2003: 148), bahwa keberhasilan sebuah paragraf ditandai dengan
adanya kelengkapan unsur kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.
Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan penulis dengan guru mata
pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar di SMA Negeri 1 Stabat, penulis
memperoleh informasi bahwa kemampuan menulis argumentasi siswa masih
3
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Rendahnya kemampuan menulis
argumentasi siswa ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap
tulisan argumentasi itu sendiri. Tulisan mereka belum dapat dikategorikan sebagai
hasil pemikiran yang kritis dan logis. Fakta yang mereka tampilkan kurang kuat,
sehingga tulisan mereka belum mampu meyakinkan pembaca. Selain itu, minat
baca siswa yang kurang, menyebabkan motivasi dalam menulis menjadi rendah.
Model pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru adalah model
ekspositori (konvensional). Model ini menuntut guru menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, yaitu bertutur secara lisan sehingga model ini sering
diidentikkan dengan ceramah. Dari sisi lain, gaya komunikasi model ini dominan
satu arah (one-way communication) karena pembelajaran ini bersifat teacher
center (berpusat kepada guru) sehingga siswa cenderung menjadi pasif.
Akibatnya, siswa menjadi kurang tertarik terhadap mata pelajaran bahasa
Indonesia sehingga siswa tidak mampu mencapai batas ketuntasan minimal yang
telah ditetapkan.
Alternatif penyelesaian masalah di atas adalah dengan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, guru dituntut untuk dapat
mendesain model pembelajaran inovatif-progresif dan kreatif sehingga proses
belajar mengajar dapat bermakna. Hal inilah yang menjadi landasan peneliti untuk
mencoba menawarkan sebuah model pembelajaran berbasis konseptual. Faktanya
pembelajaran menulis paragraf argumentasi yang selama ini dilakukan adalah
dengan cara pemberian tugas saja. Siswa diminta menulis sebuah paragraf
4
dalam penugasan menulis paragraf argumentasi ini hanya terfokus pada buku
yang mereka miliki saja. Mereka tetap bebas berargumen pada tulisannya tapi
terikat pada materi yang disampaikan oleh guru terlebih dahulu baik itu dari segi
pengertian, ciri-ciri dan syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik.
Salah satu model yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah model
Examples Non Examples. Istarani (2012: 9), menerangkan bahwa “Model
pembelajaran Examples Non Examples adalah suatu rangkaian penyampaian
materi ajar kepada siswa dengan menunjukkan gambar-gambar yang relevan dan
telah dipersiapkan dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya
bersama teman dalam kelompoknya”. Jadi, model pembelajaran Examples Non
Examples ini berangkat dari data dokumentasi yang kemudian dikembangkan
menjadi suatu kajian materi ajar yang menarik untuk dikaji dan diteliti sehingga
diperoleh suatu pengetahuan yang sangat berguna yang sebelumnya tidak
diketahui.
Penerapan model ini diharapkan agar pembelajaran menjadi lebih menarik,
sebab gambar dapat meningkatkan perhatian anak untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar dari materi yang ada. Gambar-gambar tersebut nantinya akan
dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa, sebab siswa diperintahkan
guru untuk dapat menganalisis gambar yang ada, yang akhirnya akan
meningkatkan kerjasama dan meningkatkan rasa tanggung siswa dalam
5
Model ini dapat diaplikasikan dalam penulisan paragraf argumentasi,
dengan sistem kerja yang sistematis dari awal pelaksanaan hingga akhir
pembelajaran (refleksi). Mulanya guru memberi stimulus berupa tanya jawab
seputar paragraf argumentasi. Selanjutnya, guru menyiapkan contoh gambar yang
relevan dengan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyediaan contoh
gambar langsung dalam bentuk Power Point. Secara individu siswa diminta untuk
menganalisa contoh gambar dan mengungkapkan argumennya terhadap contoh
gambar yang telah tersedia. Siswa bebas berkomentar tentang contoh gambar dan
kemudian merangkai semua ide-ide tersebut dalam bentuk paragraf argumentasi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat penelitian dengan judul:
Pengaruh Penerapan Model Examples Non Examples terhadap Kemampuan
Menulis Paragraf Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Stabat
Tahun Pembelajaran 2013/ 2014.
B. Identifikasi Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, perlu dilakukan identifikasi masalah agar
dapat menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dari tema penelitian.
Adapun, identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa sulit menuangkan idenya karena memiliki sedikit perbendaharaan
kata.
2. Kurangnya minat baca siswa.
6
4. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru masih kurang efektif dan
inovatif.
5. Tidak tercapainya nilai ketuntasan minimal siswa dalam menulis paragraf
argumentasi.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan penulis menyelesaikan masalah ini, maka penulis
membatasi masalah ini pada taraf untuk mengetahui pengaruh penerapan model
Examples Non Examples terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi
sebelum diterapkannya model Examples Non Examples ?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi
sesudah diterapkannya model Examples Non Examples ?
3. Apakah model Examples Non Examples berpengaruh terhadap
7
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengeksplorasi pengetahuan dan kemampuan siswa sebelum dan sesudah
diterapkannya model Examples Non Examples dalam menulis paragraf
argumentasi.
2. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Examples Non
Examples terhadap kemampuan siswa dalam menulis paragraf
argumentasi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan perwujudan dan aplikasi dari hasil
penelitian, baik bagi penulis maupun orang lain, terutama pada pendidikan yang
akan merealisasikan tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan tujuan belajar
pada khususnya. Oleh sebab itu, manfaat penelitian ini sangat besar artinya bagi
semua pihak terutama bagi saya sendiri sebagai penulis dan bagi guru bahasa
Indonesia pada umumnya.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan studi komparasi bagi penelitian
selanjutnya dalam bidang yang relevan.
b. Penelitian ini dapat menambah khasanah berpikir peneliti dalam
8
perkuliahan, untuk selanjutnya dijadikan pedoman dalam meniti karir
di masa depan sebagai guru bahasa Indonesia yang kompeten dan
profesional
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pengembangan wawasan
guru bahasa dan sastra Indonesia dalam upaya meningkatkan
kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa dengan model
Examples Non Examples.
b. Sebagai sarana untuk dapat menambah pengetahuan bagi siswa,
khususnya mengenai penerapan model Examples Non Examples dalam
menulis paragraf argumentasi.
c. Penelitian ini dijadikan sarana untuk mendapatkan informasi bagi
penulis tentang hasil belajar bahasa Indonesia khususnya kemampuan
menulis paragraf argumentasi siswa dengan menggunakan model
Examples Non Examples.
d. Memberikan manfaat tambahan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca
mengenai model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan rumusan masalah, temuan penelitian dan hasil penelitian
tentang Pengaruh Penerapan Model Examples Non Examples terhadap
Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum
menggunakan model Examples Non Examples memperoleh nilai
rata-rata sebesar 65,81 dan berada pada kategori cukup, dengan nilai
tertinggi 85, nilai terendah 50 dan standar deviasi sebesar 9,11.
2. Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014 sesudah menggunakan
model Examples Non Examples memperoleh nilai rata-rata sebesar
78,1 dan berada pada kategori baik, dengan nilai tertinggi 90, nilai
terendah 60 dan standar deviasi sebesar 8,5.
3. Pembelajaran dengan menggunakan model Examples Non Examples
memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 1,2% dalam perbedaan
Mean dan pada aspek yang menjadi titik penilaian penulisan paragraf
argumentasi diperoleh peningkatan yang signifikan.
4. Adanya peningkatan yang signifikan dalam penerapan model
71
menjadi lebih menarik sebab gambar dapat meningkatkan perhatian
anak untuk mengikuti proses belajar mengajar. selain itu siswa lebih
cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar dari materi yang ada. Pembelajaran dengan model ini juga
dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa sebab siswa
diperintahkan oleh guru untuk menganalisis gambar yang ada.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diuraikan beberapa saran berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian, model Examples Non Examples
memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan
kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa. Oleh karena itu
model ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna member
masukan yang bersifat konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya
dalam meningkatkan kemampuan menulis sebuah paragraf.
3. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia disarankan menggunakan model
Examples Non Examples pada saat mengajarkan materi menulis
paragraf argumentasi yang berkenaan dengan peristiwa actual yang
hangat terjadi. Hal ini disebabkan model ini dapat menjadikan
72
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga
Aminuddin, Tedjo. (2008). Paragraf Argumentasi. [online]. tersedia:
http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/paragraf-argumentasi. html [23Januari 2013]
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Budiono.2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung
Gunarta, Ardien. (2010). Jenis-jenis Karangan. [online]. tersedia: http://sausbuku.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-karangan. html [3 Februari 2013]
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Juhara, Erwan. dkk. 2006. Cendekia Berbahasa Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Setia
Purna Inves
Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia
Kosasih, E. 2003.Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya
Nuraisyah.(2009). Model Pembelajaran Examples Non Examples. [online]. tersedia: http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/03/model-pembelajaran-examples-non-examples. html [23Januari 2013]
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardi.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa