PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS3 SMA Negeri 1 Cimahi)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
Departemen Pendidikan Sejarah
Oleh
Dwie Andini Rahayu NIM 1100107
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS3 SMA Negeri 1 Cimahi)
Oleh
Dwie Andini Rahayu
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Dwie Andini Rahayu 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi/tesis/disertasi dengan judul
"Penerapan Teknik Pembelajaran Student Recap Untuk Meningkatkan
Kemampuan BerpikirSintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas XI IPS3 SMA Negeri 1 Cimahi)" ini beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika
keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2015
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
No. DaftarFPIPS : 5034/UN.40.2.3/PL/2015
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul "Penerapan Teknik Pembelajaran Student Recap
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi)". Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir sintesis siswa dalam pembelajaran sejarah, hal ini terlihat dari Pertama, hanya beberapa siswa yang menyimak dengan baik ketika pembelajaran berlangsung. Kedua, sebagian besar siswa kurang memahami materi yang disajikan oleh guru ketika proses pembelajaran. Ketiga, siswa tidak dapat mengintegrasikan informasi yang diperolehnya. Keempat, rendahnya kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan dan juga memunculkan ide pokok dari informasi atau materi. Kelima, siswa tidak dapat mengkomunikasikan informasi atau ide pokok berdasarkan pemahamannya. Untuk itu, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan kemampuan berpikir sintesis siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik Student Recap. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan desain dari Kemmis dan Taggart. Desain model ini memiliki beberapa tahapan yaitu, perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observe), dan diakhiri dengan refleksi (reflect). Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan selama penelitian ini adalah observasi, studi dokumentasi, dan tugas. Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman observasi, catatan lapangan dan rubrik (kriteria penilaian). Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, dari lima indikator kemampuan berpikir sintesis yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya yaitu indikator ke 3 (mengintegrasikan berbagai macam ide pokok informasi) dan indikator ke 4 (menyajikan informasi baru). Dimana indikator ini merupakan indikator utama yang berkaitan dengan kriteria dari kemampuan berpikir sintesis yaitu menghubungkan berbagai macam informasi dan menyajikannya dalam bentuk informasi baru. Maka dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir sintesis siswa dapat mengalami peningkatan dengan menerapkan teknik pembelajaran Student Recap.
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
No. DaftarFPIPS : 5034/UN.40.2.3/PL/2015
ABSTRACT
This research entitled "Application of Student Learning Techniques To Enhance Thinking Ability Recap Synthesis of Students in Learning History (Classroom Action Research in Class XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi)". This study was motivated by the low synthesis thinking skills of students in learning the history, it was seen from the First, only a few students who listened well when learning took place. Second, most of the students did not understand the material or information presented by the teacher in learning process. Third, students could not integrate the information obtained. Fourth, low ability students in drawing conclusions and also bring up the main idea of the information or material. Fifth, students could not communicate information or main idea was based on understanding. To that end, researchers were trying to do research with the aim of increasing the synthesis thinking ability of students in learning history. The research method used was classroom action research using the design of Kemmis and Taggart. The design of this model had several stages of planning (plan), action (act), observation (Observe), and ends with reflections (reflect). In addition, the data collection techniques used during this study was the observation, study documentation, and tasks. While the data collection tool used were guidelines for observation, field notes and rubrics (evaluation criteria). Based on the results of this study showed that from the five indicators of the ability to think synthesis increased in each cycle was an indicator to 3 (integrate different kinds of information essential idea) and indicators to 4 (presenting new information). Where this indicator was the main indicator pertaining to the criteria of ability to think synthesis which connected various kinds of information and presenting it in the form of new information. So therefore, it can be concluded that the students' ability to think synthesis can be increased by applying Student learning techniques Recap.
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Pembelajaran Aktif (Active Learning) ... 8
B. Teknik Pembelajaran ... 10
C. Teknik Pembelajaran Student Recap ... 14
D. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Pembelajaran Student Recap ... 17
E. Kemampuan Berpikir ... 19
F. Kemampuan Berpikir Sintesis ... 21
G. Kemampuan Berpikir Sintesis dalam Pembelajaran Sejarah ... 27
H. Penelitian Terdahulu ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ... 33
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
C. Desain Penelitian ... 35
D. Definisi Operasional ... 39
1. Teknik Pembelajaran Student Recap ... 39
2. Kemampuan Berpikir Sintesis ... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ... 42
1. Instrumen Penelitian ... 42
2. Teknik Pengumpulan Data ... 44
F. Pengolahan data dan Validasi Data ... 46
1. Pengolahan Data ... 46
2. Validasi Data ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 51
1. Gambaran Umum Kondisi Sekolah ... 51
2. Karakteristik Siswa Kelas XI IPS 3 ... 52
B. Deskripsi Kondisi Pembelajaran Sebelum Diterapkan Teknik Student Recap ... 54
C. Deskripsi Persiapan Penerapan Teknik Student Recap ... 56
D. Deskripsi Penerapan Teknik Student Recap Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 57
1. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 57
a. Perencanaan (Plan) Tindakan I ... 57
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan (Action) Tindakan I ... 59
c. Observasi (Observe) Tindakan I ... 66
d. Refleksi (Reflect) Tindakan I ... 76
2. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 77
a. Perencanaan (Plan) Tindakan II ... 77
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan (Action) Tindakan II ... 78
c. Observasi (Observe) Tindakan II ... 84
d. Refleksi (Reflect) Tindakan II ... 94
3. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 95
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan (Action) Tindakan III ... 96
c. Observasi (Observe) Tindakan III ... 101
d. Refleksi (Reflect) Tindakan III ... 110
4. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus IV ... 110
a. Perencanaan (Plan) Tindakan IV ... 110
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan (Action) Tindakan IV ... 111
c. Observasi (Observe) Tindakan IV ... 116
d. Refleksi (Reflect) Tindakan IV ... 126
E. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penerapan Teknik Student Recap untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 127
1. Data Perencanaan Penerapan Teknik Student Recap untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 127
2. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Melalui Penerapan Teknik Student Recap untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 129
3. Data Hasil Penililaian Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa ... 131
4. Pembahasan Upaya Guna Mengatasi Kendala dalam Pembelajaran Sejarah Ketika Penerapan Teknik Student Recap untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa ... 138
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 141
A. Kesimpulan ... 141
B. Rekomendasi ... 143
DAFTAR PUSTAKA ... 146 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Indikator dan Sub-Indikator Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa .... 25
Tabel 4.1 Data Siswa Kelas XII IPS 3 ... 52
Tabel 4.2 Daftar Kelompok... 62
Tabel 4.3Hasil Observasi Pelaksanaan Teknik Student Recap Siklus I ... 67
Tabel 4.4 Hasil Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa Siklus I ... 71
Tabel 4.5 Hasil Observasi Pelaksanaan Teknik Student Recap Siklus II. ... 85
Tabel 4.6 Hasil Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa Siklus II .... 89
Tabel 4.7 Hasil Observasi Pelaksanaan Teknik Student Recap Siklus III...102
Tabel 4.8 Hasil Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa Siklus III 105 Tabel 4.9 Hasil Observasi Pelaksanaan Teknik Student Recap Siklus IV... .... 117
Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa Siklus IV...121
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Hierarki Model Pembelajaran ... 11
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemis dan Mc,Taggart ... 36
Gambar 4.1 Proses Diskusi yang Dilakukan di Kelompok 5 ... 63
Gambar 4.2Guru Ketika Menjelaskan Dengan Menggunakan Bagan Silsilah ... 81
Gambar 4.3Presentasi Perwakilan Kelompok 4 ... 83
Gambar 4.4 Presentasi yang Dilakukan Oleh Kelompok 6... 100
Gambar 4.5 Guru Sedang Memberikan Pengarahan Kepada Kelompok 4 ... 114
Gambar 4.6 Diagram Hasil Observasi Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa Berdasarkan Indikator ... 133
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1 RPP Siklus I
A.2 RPP Siklus II
A.3 RPP Siklus III
A.4 RPP Siklus IV
LAMPIRAN B
B.1 Catatan Lapangan Siklus I
B.2 Catatan Lapangan Siklus II
B.3 Catatan Lapangan Siklus III
B.4 Catatan Lapangan Siklus IV
LAMPIRAN C
C.1 Pedoman Observasi Teknik Pembelajaran Student Recap
C.2 Pedoman Observasi Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa
LAMPIRAN D
D.1 Surat Keputusan Pembimbing Skripsi
D.2 Surat Izin Penelitian
D.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sejarah bukan sekedar menyajikan fakta-fakta yang bersifat
hafalan, tetapi dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk mengkaji
peristiwa sejarah secara utuh. Salah satu tujuan dalam pembelajaran sejarah
mengarahkan siswa untuk meningkatkan keterampilan dalam berpikir. Menurut
Putro (2013, hlm. 54) sejarah memiliki peluang untuk menawarkan bagaimana
belajar untuk berpikir, dalam pembelajaran sejarah diharapkan siswa mampu
mengumpulkan, mengorganisir dan mengklasifikasi data yang luas.Selain
itu,terdapat beberapa tujuan pembelajaran sejarah yang harus dicapai pada jenjang
sekolah menengah. Seperti yang tercantum dalam pedoman Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran sejarah bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan :
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa depan. 2. Melatih daya krirtis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.
3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia dimasa lampau.
4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat di implementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional (Pusat Kurikulum, 2006)
Berdasarkan lima tujuan pembelajaran sejarah di atas, dua tujuan
pembelajaran sejarah tersebut merupakan bagian dari aspek kognitif yang
mengarah kepada keterampilan berpikir. Salah satu tujuan pembelajaran yang
penting dan harus dicapai pada jenjang sekolah menengah atas yaitu melatih daya
kritis peserta didik. Kemampuan berpikir kritis ini memiliki keterhubungan
2
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
taksonomi Bloom. Hal ini diperkuat oleh pendapat Kuswana (2011, hlm. 19)
bahwa berpikir kritis merupakan analisis situasi masalah melalui evaluasi potensi,
pemecahan masalah, dan sintesis informasi untuk menentukan keputusan.
Berdasarkan hal tersebut maka di dalam pembelajaran sejarah perlu
dikembangkan kemampuan berpikir sintesis siswa terutama mengenai peristiwa
sejarah.Karena dalam pembelajaran sejarah diharapkan siswa mampu mencari
informasi yang relevan kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan
pemahamannya agar berbagai informasi yang telah diperolehnya dapat
menghasilkan sebuah informasi baru. Materi dalam pembelajaran sejarah dapat
dilihat dari berbagai macam sudut pandang, sehingga berbagai penafsiran
mungkin saja dapat terjadi terhadap peristiwa-peristiwa sejarah. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mampu mencari berbagai informasi yang relevan
dan mampu mengemas informasi tersebut sesuai dengan pemahamannya. Hal ini
sejalan dengan pendapat Hasan (2008, hlm. 4) bahwa salah satu potensi yang
harus dimiliki dari pembelajaran sejarah adalah mengembangkan kemampuan
mencari, mengolah, mengemas dan mengkomunikasikan informasi. Sehingga
kemampuan siswa dalam berpikir sintesis ini memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam pembelajaran sejarah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cimahi pada
kelas XI IPS 3 terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh peserta didik
mengenai kemampuan berpikir sintesis dalam pembelajaran sejarah. Pertama,
hanya beberapa siswa yang menyimak dengan baik ketika pembelajaran sedang
berlangsung. Hal ini terlihat dengan kondisi kelas yang kurang kondusif ketika
guru menyampaikan materi pembelajaran. Kedua, sebagian besar siswa kurang
memahami materi atau informasi yang disajikan oleh guru ketika proses
pembelajaran. Karena, ketika siswa ditugaskan untuk mengisi lembar kerja,
jawaban yang siswa tuliskan bersifat teks book sesuai dengan informasi yang
mereka peroleh dari guru dan sumber pegangan siswa. Informasi pembanding dari
sumber lainnya pun tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Ketiga, siswa
tidak dapat mengintegrasikan berbagai macam informasi yang diperoleh mengenai
3
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau mengidentifikasi materi dari berbagai sumber informasi masih sangat rendah.
Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan. Karena hampir seluruh siswa menganggap bahwa materi yang
disampaikan oleh guru merupakan informasi yang penting. Keempat, sebagian
besar siswa tidak dapat menarik kesimpulan dari berbagai macam informasi dan
tidak memunculkan ide-ide pokok baru dari informasi yang diperolehnya. Hal ini
terlihat dari jawaban pada lembar kerja siswa yang tidak menunjukan perbedaan
antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Kelima, siswa tidak dapat
mengkomunikasikan informasi atau ide-ide pokok baru sesuai dengan
pemahamannya. Hal ini terlihat ketika sesi diskusi dilakukan, karena siswa hanya
membacakan hasil pengamatannya sesuai dengan apa yang telah mereka tulis
dalam lembar kerja, tanpa menggunakan bahasa dan pemahamannya sendiri.
Dengan demikian kemampuan berpikir sintesis siswa dalam pembelajaran sejarah
masih rendah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan berbagai
macam metode pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam berpikir sintesis. Menurut Gerlach & Elly dalam (Supardan, 2014,
hlm.3) metode (method) adalah cara yang digunakan dalam untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penerapannya, untuk
mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran metode pembelajaran ini
sering kali dibarengi dengan berbagai macam teknik pembelajaran. Teknik
pembelajaran merupakancara khusus yang spesifik dari suatu prosedur atau proses
tertentu untuk melakukan suatu pembelajaran yang sistematis (Davies dalam
Supardan, hlm. 3-4).Sehingga untuk meningkatkan kemampuan berpikir sintesis
siswa dalam pembelajaran sejarah, peneliti mencoba untuk menggunakan berbagai
macam metode yang berbeda dalam setiap tindakan dengan penerapan teknik
pembelajaran Student Recap.
Teknik pembelajaran Student Recap yaitu teknik yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari
4
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini juga dapat mendorong siswa untuk merekapitulasi apa yang telah mereka
pelajari dengan cara mereka sendiri (Silberman, M.L, 2014, hlm. 263). Sehingga
dengan menggunakan teknik pembelajaran ini siswa akan menuliskan ide-ide
pokok dan gagasan yang mereka peroleh dari berbagai informasi dan dibagikan
kembali kepada siswa yang lainnya. Maka, makna dari informasi dapat diterima
dengan baik oleh siswa lainnya. Siswa dapat memilah dan memilih informasi
mana yang sesuai dan mana yang tidak.
Melalui teknik pembelajaran ini diharapkan siswa dapat memahami
informasi dengan baik, sehingga informasi tersebut dianggap penting dan
bermakna untuk disimpan dalam memori siswa. Informasi tersebut dapat
digunakan kembali oleh siswa ketika informasi tersebut dibutuhkan baik itu untuk
memecahkan masalah, untuk berkomunikasi dan lain sebagainya. Selain itu,
ketertarikan penulis untuk menggunakan teknik pembelajaran ini karena teknik ini
akan mempermudah siswa untuk belajar secara mandiri. Kemudian siswa juga
dapat mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari karena catatan yang
mereka buat sesuai dengan pemahaman masing-masing siswa. Sehingga dengan
menerapkan teknik pembelajaran Student Recap siswa dapat belajar lebih aktif
untuk menyampaikan atau menyajikan informasi baru, baik itu dalam kegiatan
diskusi maupun kegiatan pembelajaran umumnya.
Berdasarkan pemaparan di atas maka, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
“PenerapanTeknik Pembelajaran Student Recap untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 3SMA Negeri 1 Cimahi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, yang menjadi permasalahan
5
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat terarah dan tidak meluas, maka akan dijabarkan permasalahan tersebut ke
dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana merencanakan pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik
pembelajaran Student Recap untuk meningkatkan kemampuan berpikir
sintesis siswa pada mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1
Cimahi ?
2. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sejarah melalui
penerapan teknik pembelajaran Student Recap untuk meningkatkan
kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata pelajaran sejarah di Kelas XI
IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi ?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata
pelajaran sejarah setelah menggunakan teknik pembelajaran student Recap di
Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi ?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi saat diterapkannya
teknik pembelajaran Student Recap untuk meningkatkan kemampuan berpikir
sintesis siswa pada mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1
Cimahi ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Memaparkan perencanaan pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik
pembelajaran Student Recap untuk meningkatkan kemampuan berpikir
sintesis siswa pada mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1
Cimahi
2. Mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sejarah melalui
penerapan teknik pembelajaran Student Recap untuk meningkatkan
kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata pelajaran sejarah di Kelas XI
6
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menguraikan peningkatan kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata
pelajaran sejarah setelah menggunakan teknik pembelajaran student Recap di
Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi
4. Menganalisis solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi saat
diterapkannya teknik pembelajaran Student Recap untuk meningkatkan
kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata pelajaran sejarah di Kelas XI
IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi
D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, yaitu:
1. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman dan menambah wawasan mengenai dunia pendidikan
khususnya kegiatan belajar mengajar secara langsung dalam menerapkan
teknik pembelajaran Student Recap dalam pembelajaran sejarah.
2. Bagi Siswa
Mendapat pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda yaitu Student Recap, serta
melatih kemampuan siswa untuk meramu berbagai sumber informasi yang
sesuai dengan materi pembelajaran yang kemudian dituliskan kembali sesuai
dengan pemahamannya dengan memunculkan ide-ide pokok dalam materi
pembelajaran. Kemudian siswa dapat menghasilkan pola informasi baru
dalam bentuk tulisan, perencanaan dan lain sebagainya berdasarkan
informasi-informasi yang diperoleh sebelumnya.
3. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan teknik
pembelajaran yang menarik dan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir sintesis.
4. Bagi Sekolah
Bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah terutama
7
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I pendahuluan, dalam bab ini secara garis besar akan membahas
mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan struktur organisasi skripsi.
BAB II kajian pustaka, dalam bab ini akan memaparkan mengenai
kerangka berpikir penulis yang berdasarkan pada hasil kajian teoritis dari berbagai
sumber yang relevan dan ilmiah serta sesuai dengan permasalahan yang sedang
diteliti. Kajian pustaka ini berisikan penjelasan-penjelasan mengenai
pembelajaran aktif (active learning), teknik pembelajaran, teknik pembelajaran
Student Recap, kemampuan berpikir, kemampuan berpikir sintesis dan pentingnya
berpikir sintesis dalam pembelajaran sejarah.
BAB III metodologi penelitian, dalam bab ini akan memaparkan mengenai
metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian dan subjek penelitian,
prosedur penelitian, fokus penelitian, instrumen pengumpulan data, teknik
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data serta validasi data.
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini berisikan
mengenai hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan rumusan permasalahan
penelitian, serta pembahasan mengenai temuan penelitian di lapangan sebagai
jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
BAB V kesimpulan, dalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari
hasil penelitian yang merupakan interpretasi dari kajian yang telah dilakukan di
lapangan sebagai bentuk jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
telah dirumuskan sebelumnya. Sedangkan saran merupakan rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya mengenai hasil yang didapatkan di lapangan yang bertolak
dari kekurangan yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab III ini penulis menjabarkan secara rinci mengenai metode
perencanaan penelitian yang akan dilakukan. Adapun komponen yang akan
dijabarkan diantaranya yaitu lokasi penelitian dan subjek penelitian, metode
penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen
pengumpulan data, teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data serta
validasi data.
A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
Sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1
Cimahi yang beralamat di Jalan Pacinan No.22 A Cimahi Tengah. Sekolah ini
dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas tersebut diantaranya
ruangan kelas yang berjumlah 30 ruangan yang dilengkapi dengan teknologi yang
cukup baik, ruang kepala sekolah, ruangan wakil kepala sekolah, ruang piket,
masjid, perpustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium IPS, laboratorium IPA,
laboratorium komputer, lapangan olah raga yang juga merangkap sebagai
lapangan upacara, lingkungan sekolah yang hijau dan cukup bersih, ruang
multimedia, serta kantin sekolah dan ruang organisasi.
Kelas yang dipilih sebagai subjek penelitian ini disesuaikan dengan
karakteristik permasalahan yang akan diteliti sebagai upaya untuk memperbaiki
proses belajar mengajar di kelas. Adapun kelas yang dijadikan sebagai subjek
penelitian adalah kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cimahi semester genap tahun
ajaran 2015/2016. Jumlah siswa dalam kelas ini adalah 27 orang dengan jumlah
siswa laki-laki 16 orang dan jumlah siswa perempuan 11 orang. Kelas ini dipilih
berdasarkan kepada kesesuaian dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu
34
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 2).
Data yang diperoleh haruslah data yang bersifat empiris atau dapat diamati dan
juga valid. Maka dari itu, untuk mengumpulkan data guna memecahkan
permasalahan dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (PTK).
Menurut Asmani (2011, hlm. 51) penelitian tindakan kelas adalah suatu
bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam
situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) utuk memperbaiki praktik yang dilakukan
sendiri. Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh Hopkins (dalam Wiriaatmadja, R, 2012,
hlm. 11) bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan
yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan
perubahan. Sejalan dengan pendapat diatas, secara singkat Wiriaatmadja (2012,
hlm. 13) mengungkapkan bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian tindakan kelas adalah
suatu upaya yang dilakukan oleh peneliti yaitu guru dengan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui sebuah
tindakan. Adapun karakteristik dari penelitian tindakan kelas (PTK) menurut
Hasan, dkk. (2011, hlm 72-73) adalah sebagai berikut:
1. Situasional, artinya berkaitan langsung dengan permasalahan kongkret yang dihadapi guru dan siswa
2. Kontekstual, artinya pelaksanaan PTK bersamaan dengan keadaan pembelajaran yang sesungguhnya
35
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Self-reflektive dan self-evaluative dimana pelaksanaan dan pelaku tindakan melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil atau kemajuan yang dicapai
5. Luwes dimana guru ataupun siswa tidak merasakan bahwa mereka sedang menjadi objek pengamatan atau penelitian
6. Fleksibel dalam arti memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Misalnya tidak perlu ada prosedur sampling dll
Berdasarkan pada pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas
tersebut, maka peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas ini sebagai
metode dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Alasan peneliti menggunakan
metode PTK karena peneliti dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan
penelitiannya yaitu dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, berbeda
dengan metode penelitian lainnya yang tidak mengikutsertakan peneliti secara
langsung dalam kegiatan yang akan diamatinya. Selain itu, penelitian tindakan
kelas juga dapat meningkatkan kualitas proses dan produk dalam pembelajaran
karena pendidik yaitu peneliti yang bertindak sebagai guru dapat memperbaiki
kegiatan pembelajaran yang lebih efektif. Peneliti juga akan memperoleh umpan
balik yang sistematis dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung karena
tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilaksanakan sendiri oleh
peneliti, di dalam kelas dengan melibatkan siswa dan hasilnya dapat diketahui
setelah siklus penelitian berhasil diterapkan dan memperoleh hasil yang mengarah
pada perbaikan kegiatan belajar mengajar.
C. Desain Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, desain penelitian yang akan
digunakan adalah model spiral yang dikembangkan oleh Model Kemmis &
Mc.Taggart. Model ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin yang
merupakan konsep dasar penelitian tindakan kelas. Komponen dalam penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Namun dalam model Kemmis &
Mc.Taggart komponen tindakan dan perencanaan dianggap sebagai satu kesatuan
36
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam satu waktu. Bentuk desain dari Model Kemmis & Mc.Taggart ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
(Model Spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart)
Dari gambar diatas bisa terlihat bahwa dalam satu untaian yang melingkar
diatas terdiri dari komponen perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Untaian melingkar yang terdiri
dari empat komponen tersebut merupakan siklus dalam penelitian tindakan kelas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam satu siklus hanya terdapat satu tindakan
yang harus dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas. Selebihnya, banyaknya
siklus yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini tergantung kepada
permasalahan yang dihadapi dan perlu dipecahkan.
Penelitian ini menggunakan desain Model spiral dari Kemmis &
Mc.Taggart dimana tindakan yang dilaksanakan dalam satu siklus penelitian
hanya satu kali tindakan. Alasan peneliti menggunakan desain ini karena, jika
melihat teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
pembelajaran Student Recap merupakan kegiatan pembelajaran yang dapat
terselesaikan dalam satu kali kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga dengan
menggunakan teknik pembelajaran ini untuk memecahkan pemasalahan
kemampuan berpikir sintesis siswa dalam pembelajaran sejarah, tidak
37
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengefisiensikan waktu yang digunakan untuk melakukan tindakan selanjutnya
guna melihat perubahan atau peningkatan kemampuan siswa dalam berpikir
sintesis.
Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam melaksanakan
tindakan ketika penelitian berlangsung berdasarkan desain penelitian tindakan
kelas model spiral dari Kemmis & Mc.Taggart adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (plan)
Perencanaan merupakan serangkaian tindakan yang akan dilaksanakan
berdasarkan permasalahan yang ada. Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas
ini harus bersifat fleksibel, karena dalam pelaksanaannya bisa saja terjadi
kendala-kendala yang tidak sesuai dan menghambat pelaksanaan perencanaan tersebut.
Tahap ini merupakan tahap awal dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Pada penelitian ini perencanaan yang disusun adalah sebagai berikut:
a. Mencari mitra sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat untuk
melaksanakan penelitian
b. Melakukan pengamatan pra-penelitian terhadap beberapa kelas yang akan
dijadikan sebagai kelas yang diteliti
c. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas penelitian atau objek
penelitian, yaitu kelas yang memiliki kemampuan dalam berpikir sintesis
yang rendah khususnya dalam pembelajaran sejarah
d. Meminta kesediaan guru untuk menjadi kolaborator dalam pelaksanaan
penelitian
e. Menyusun kesepakatan dengan guru sebagai kolaborator untuk waktu
pelaksanaan penelitian
f. Mendiskusikan dan menentukan materi yang akan diterapkan dalam
penelitian di kelas
g. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan
sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar. Rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun disesuaikan dengan teknik pembelajaran Student
38
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk melihat
atau mengamati kemampuan siswa dalam berpikir sintesis dan aktivitas guru
selama kegiatan belajar mengajar
i. Merencanakan sistem penilaian yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran
sehingga dapat mengukur kemampuan siswa dalam berpikir sintesis
j. Merencanakan diskusi balikan dengan guru sebagai kolaborator dalam
penelitian guna memperbaiki pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan
k. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari
diskusi balikan yang telah dilaksanakan
l. Merencanakan pengolahan data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan
2. Pelaksanaan (act)
Tahap kedua dalam penelitian ini adalah langkah tindakan yang
merupakan inti dari penelitian tindakan kelas. Tahap pelaksanaan ini merupakan
realisasi dari teori dan teknik mengajar serta pelaksanaan tindakan dari
perencanaan yang telah peneliti susun sebelumnya, sehingga sesuai dengan fokus
permasalahan. Adapun tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti selama
penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah
peneliti persiapkan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Menerapkan teknik pembelajaran Student Recap dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas
c. Mengadakan evaluasi belajar berupa test yang dapat melihat kemampuan
berpikir sintesis pada siswa
d. Menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun sebelumnya oleh
peneliti
e. Melakukan diskusi balikan dengan guru sebagai kolaborator peneliti
f. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan
39
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pengamatan (observe)
Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah tahap pengamatan atau observasi,
pengamatan dalam penelitian ini mengacu kepada instrumen yang telah disusun
sebelumnya oleh peneliti. Observasi ini tidak hanya dilakukan oleh peneliti, tetapi
juga dibantu oleh observer lainnya yang mengamati aktivitas dari peneliti dan
juga siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun kegiatan
pengamatan yang akan dilaksanakan yaitu:
a. Melakukan pengamatan ketika berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
b. Melakukan pengamatan terhadap kesesuaian penerapan teknik pembelajaran
Student Recap dengan landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian
c. Melakukan pengamatan terhadap penerapan teknik pembelajaran Student
Recap terhadap kemampuan siswa dalam berpikir sintesis
4. Refleksi (reflect)
Pada tahap terakhir yaitu refleksi, dimaksudkan untuk melakukan
pengkajian kembali terhadap suatu tindakan yang telah dilaksanakan. Tahap
refleksi ini berdasarkan kepada hasil pengamatan-pengamatan yang telah
dilakukan sebelumnya terutama hasil pengamatan dari para observer. Hasil
pengamatan kemudian dikaji kembali dan sebagai pertimbangan atau landasan
untuk melakukan perbaikan dalam merencanakan tindakan selanjutnya. Pada
tahapan ini yang akan dilakukan oleh peneliti adalah:
a. Mengadakan kegiatan diskusi balikan bersama guru sebagai kolaborator dan
mitra lainnya setelah tindakan selesai dilaksanakan
b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk mengadakan perbaikan pada siklus
selanjutnya
D. Definisi Operasional
1. Teknik pembelajaran Student Recap
Teknik pembelajaran Student Recap ini merupakan salah satu teknik
40
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Melvin L. Siberman (2014, hlm. 263) teknik pembelajaran Student
Recap atau ikhtisar siswa merupakan teknik yang memberikan kesempatan bagi
siswa untuk mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari dan untuk
menyajikan ikhtisar kepada siswa lain. Jadi, teknik pembelajaran Student Recap
adalah teknik pembelajaran atau rencana khusus yang mengarahkan siswa untuk
mencapai pengalaman belajar dengan cara menuliskan kembali ide-ide pokok atau
gagasan penting dari materi pembelajaran sesuai dengan pemahaman siswa yang
selanjutnya disampaikan kembali kepada siswa yang lainnya sehingga terjadi
pertukaran informasi.
Teknik ini merupakan cara yang baik untuk mendorong siswa
merekapitulasi apa yang telah mereka pelajari dengan cara mereka sendiri.
Sehingga dengan menggunakan teknik pembelajaran Student Recap ini siswa
dituntut untuk meringkas kembali apa yang telah dipelajarinya, baik itu penjelasan
dari guru maupun informasi dari sumber belajar lainnya, menuliskan ide-ide
pokok dari materi pembelajaran sesuai dengan pemahamannya, dan
memungkinkan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan diskusi maupun tanya
jawab. Melalui teknik pembelajaran ini siswa diberikan kesempatan untuk
mempelajari dan memahami materi-materi dalam pembelajaran sejarah dengan
caranya masing-masing, karena guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam
menuangkan materi ke dalam berbagai bentuk tulisan.
Berikut adalah langkah-langkah penerapan teknik pembelajaran Student
Recap pada pembelajaran sejarah dalam penelitian tindakan kelas, antara lain:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau indikator yang ingin dicapai
2. Selanjutnya guru menyampaikan materi baik secara lisan, menmpilkan
wacana, atau video yang berkaitan dengan materi pembelajaran
3. Kemudian mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok
yang terdiri atas dua sampai empat orang
4. Setiap individu dalam kelompok tersebut membuat ringkasan masing-masing
tentang sesi pembelajaran sejarah sesuai dengan pemahamannya
5. Kemudian siswa ditugaskan mencari informasi baru dari sumber belajar
41
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Ringkasan dapat berupa peta konsep, out-line, atau apapun yang dapat
memudahkannya untuk mengkomunikasikan ringkasan kepada rekannya yang
lain
7. Ringkasan berisikan ide-ide pokok dalam pelajaran, pengalaman yang
diperoleh dan lain sebagainya
8. Kemudian siswa diminta untuk menyampaikan ringkasan yang telah
dibuatnya (berbagi ringkasan) baik itu dalam sesi diskusi kelas maupun
diskusi dalam kelompok kecilnya
2. Kemampuan Berpikir Sintesis
Berpikir sintesis dalam pembelajaran sejarah adalah suatu kemampuan
yang sangat penting, karena sumber -sumber pembelajaran sejarah tidak hanya
terpaku pada buku teks pelajaran sejarah saja. Bloom dkk. (1979) menyatakan
bahwa sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun unsur-unsur atau
bagian-bagian dari berbagai sumber yang berbeda dalam rangka menciptakan pola baru
atau struktur yang tidak ada sebelumnya. Bloom menyatakan bahwa:
Synthesis is here defined as the putting together of elements and parts so as to form a whole. This is a process of working with elements, parts, etc. , and combining them in such a way as to constitute a pattern or structure not clearly there before (hlm. 162).
Kemampuan berpikir sintesis adalah kemampuan menghubungkan
berbagai macam informasi kemudian menarik kesimpulan dalam bentuk informasi
baru berdasarkan informasi yang diperoleh sebelumnya. Dengan demikian,
kemampuan berpikir sintesis dalam pembelajaran sejarah dapat dilihat dari
beberapa tahapan atau indikator yaitu:
a. Menyimak informasi yang disampaikan
b. Memberikan makna atau memahami inti dari informasi yang telah diterima
c. Mengintegrasikan berbagai macam informasi dan ide-ide pokok dari
informasi tersebut
d. Menyajikan informasi baru berupa ide-ide pokok
42
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya instrumen dalam kegiatan penelitian sangat dibutuhkan
oleh peneliti untuk memperoleh data. Instrumen penelitian merupakan perangkat
yang digunakan untuk menggali data dari responden yang dijadikan sebagai
sumber data yang diperoleh, data yang didapat tersebut bersifat penting dalam
sebuah penelitian (Suyanto, dkk, 2011, hlm. 59). Sedangkan menurut Sugiyono
(2013, hlm. 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian. Sehingga dengan demikian, instrumen memiliki
fungsi sebagai alat yang digunakan untuk memperoleh data di lapangan dan juga
sebagai alat ukur dalam sebuah penelitian.
Adapun instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
untuk memperoleh data mengenai kemampuan berpikir sintesis siswa dalam
pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik pembelajaran Student Recap
diantaranya sebagai berikut:
a. Pedoman Observasi
Menurut Kurniawati (2006, hlm. 41) lembar panduan observasi
merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas guru dan siswa baik pada pra penelitian maupun selama
pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan
teknik pembelajaran Student Recap. Pedoman observasi yang akan
digunakan terdiri dari dua jenis yaitu pedoman observasi untuk aktivitas
guru dan juga untuk aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Pedoman observasi untuk aktivitas guru berisikan tentang
cara mengajar guru mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Sedangkan pedoman observasi untuk aktivitas siswa berisikan tentang
segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran
43
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alasan menggunakan pedoman observasi dalam penelitian ini
adalah untuk memudahkan observer dalam melakukan pengamatan dan
memberikan penilaian ketika tindakan dilaksanakan di kelas. Sehingga
data-data yang dibutuhkan oleh peneliti sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan oleh observer. Selain itu, dengan menggunakan pedoman
observasi, aspek-aspek yang akan diteliti seperti penerapan teknikStudent
Recap dan kemampuan berpikir sintesis siswa dalam pembelajaran sejarah
dapat dirinci sesuai dengan indikator yang telah ditentukan sebelumnya
oleh peneliti. Sehingga pengamatan ketika tindakan berlangsung akan
terfokus pada indikator-indikator yang terdapat dalam lembar pedoman
observasi.
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting
dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Syamsuddin dan Damaianti
(2007, hlm. 105) catatan lapangan yaitu gambaran umum
peristiwa-peristiwa yang telah diamati oleh peneliti. Catatan lapangan ini dibuat oleh
peneliti dan observer yang melakukan pengamatan. Adapun aspek yang
dituliskan dalam catatan lapangan ini diantaranya kegiatan pembelajaran di
kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan
siswa, interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa dan lain
sebagainya.
Alasan peneliti menggunakan catatan lapangan dalam penelitian ini
adalah untuk memperoleh data yang lebih objektif dan akurat sesuai
dengan apa yang terjadi di lapangan ketika proses pembelajaran sejarah
berlangsung. Dengan menggunakan catatan lapangan juga peneliti bisa
menuliskan kegiatan yang terjadi di kelas secara keseluruhan, baik itu
sebelum tindakan dilaksanakan maupun ketika tindakan itu berlangsung.
Sehingga data yang tidak tercantum atau tertulis pada lembar observasi
44
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Rubrik (Kriteria Penilaian)
Rubrik adalah panduan untuk memberi skor secara jelas dan
disepakati oleh guru dan siswa. Rubrik dapat menjamin reliabilitas,
keadilan dan kebenaran dalam penilaian karena rubrik ini dijadikan
sebagai alat untuk memberikan penilaian atau pedoman penilaian. Sebagai
kriteria dan alat penskoran, rubrik terdiri dari senarai yaitu daftar kriteria
yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau
konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat
yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk (Zainul,
A, 2001, hlm. 21). Rubrik ini digunakan untuk menilai kemampuan
berpikir sintesis siswa berdasarkan hasil ikhtisar pembelajaran yang dibuat
oleh siswa.
Alasan peneliti menggunakan rubrik yaitu untuk membantu
mengukur ketercapaian tujuan penelitian terhadap seluruh siswa dengan
dilakukannya penilaian secara individu. Selain itu, rubrik yang digunakan
juga akan disampaiakan atau didiskusikan kepada seluruh siswa sehingga
siswa dapat mengetahui apa yang harus dicapainya dalam pembelajaran
yang berlangsung terutama dalam pengerjaan tugas agar sesuai dengan
kriteria yang diharapkan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam penelitian untuk
memperoleh data yang objektif dan relevan. Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling tekniks dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2013, hlm. 224). Pemilihan teknik dalam
pengumpulan data ini nantinya akan berpengaruh terhadap pengolahan data serta
pemecahan masalah yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sehingga teknik
pengumpulan data yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan peneliti agar
45
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian
ini untuk memperoleh data mengenai kemampuan berpikir sintesis siswa dalam
pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik pembelajaran Student Recap
diantaranya sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan terhadap subjek yang
diteliti. Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2013, hlm.145) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Hal ini
kemudian diperjelas lagi dengan pendapat Asmani (2011, hlm. 123) bahwa
observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini, observasi
yang akan digunakan yaitu observasi partisipatif. Dalam observasi ini,
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau yang diguankan sebagai sumber data penelitian. Dengan demikian,
peneliti yang bertindak sebagai guru akan terlibat secara langsung dalam
kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
berpikir sintesis khususnya dalam mata pelajaran sejarah. Selain itu,
dengan menggunakan observasi partisipan juga peneliti akan memperoleh
data yang lebih lengkap, akurat dan tajam, karena kegiatan yang
dilaksanakan di kelas secara keseluruhan dapat dilihat dengan jelas dan
dirasakan secara langsung.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2009, hlm. 221). Pendapat ini
kemudian rinci kembali oleh Margono (Zuriah, 2006, hlm. 181) yang
menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara mengumpulkan data
melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga
46
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berhubungan dengan masalah penelitian. Dengan demikian, studi
dokumentasi dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data
atau informasi yang akan diguanakan sebagai sumber data yang ada
kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas. Studi
dokumentasi yang akan diguanakan dalam penelitian ini adalah catatan
lapangan yang dibuat oleh peneliti dan observer, karena catatan lapangan
ini merupakan sumber informasi yang sangat penting dan menggambarkan
aktivitas di kelas secara keseluruhan.
3. Tugas
Tugas merupakan hasil kegiatan siswa yang dilakukan setelah
proses belajar mengajar berlangsung. Tugas yang diberikan kepada siswa
harus memperlihatkan kemampuan mengenai hal-hal yang kompleks
melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu bentuk
yang paling nyata (Zainul, 2001, hlm. 11). Tugas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa ikhtisar atau rangkuman siswa terhadap sesi
pembelajaran sejarah yang telah berlangsung sesuai dengan teknik
pembelajaran yang digunakan. Ikhtisar ini disesuaikan dengan kemampuan
dan pemahaman siswa sehingga dengan menggunakan tugas pembuatan
ikhtisar ini siswa diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya dalam
berpikir sintesis. Karena apa yang siswa sajikan dalam ikhtisar tersebut
tidak hanya apa yang diterangkan atau disampaikan oleh guru dalam
pembelajaran, tetapi juga harus mencari informasi pembanding sehingga
menghasilkan informasi baru yang sesuai dan relevan.
F. Pengolahan Data dan Validasi Data 1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahap yang penting dalam penelitian, dimana
pada tahap ini seluruh data yang telah diperoleh dari berbagai sumber yaitu
pedoman observasi, catatan lapangan dan rubrik tugas kemudian dianalisis untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan dari tindakan yang telah
47
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti akan memperoleh kesimpulan sesuai dengan data-data yang telah
dikumpulkan dalam penelitian. Penelitian ini menghasilkan dua jenis data yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif.
a. Data Kuantitatif
Pengolahan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam berpikir
sintesis dengan menggunakan teknik pembelajaran Student Recap
melalui tugas ikhtisar siswa akan diolah secara kuantitatif melalui
penskoran dan juga menggunakan persentase. Adapun rumus yang
akan digunakan adalah sebagai berikut:
Persentase berpikir sintesis = Ju a S o S u
Ju a S o Ma a x 100 %
b. Data Kualitatif
Pengolahan data yang bersifat kualitatif akan dilakukan dengan
menggunakan analisis data model Miles dan Huberman (Sugiyono,
2013, hlm. 247-248) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikaian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila
diperlukan. Pada tahap reduksi ini terdiri dari beberapa tahap yaitu
mengelompokkan data, melakukan pengkodean, serta meringkas data
yang telah ditemukan selama penelitian. Tujuan dari tahap reduksi
data adalah untuk mengetahui data mana saja yang penting dan
48
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Pada tahap ini data yang telah direduksi
kemudian disusun kedalam urutan yang dapat dipahami oleh peneliti
selanjutnya hubungkan data yang satu dengan data lainnya. Penyajian
data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori dan lain sebagainya. Dengan mendisplaykan data,
maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi dan
merencanakan untuk masuk ke tahap selanjutnya. Penyajian data ini
selanjutnya akan memungkin peneliti untuk menarik kesimpulan
sementara dan pengambilan tindakan untuk mencapai tujuan
penelitian yang diharapkan.
3. Conclusion Drawing / Verification
Langkah ketiga dalam analisis data ini adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Tahap verifikasi data dilakukan selama
penelitian berlangsung. Verifikasi adalah proses untuk
mengumpulkan bukti-bukti ataupun meninjau kembali data yang
diperoleh untuk menarik kesimpulan sementara. Kesimpulan awal
yang masih bersifat sementara akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulam tersebut pada
tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali di lapangan, maka kesimpulan
yang dikemukakan di awal adalah kesimpulan yang kredibel.
2. Validasi Data
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013, hlm.
267). Tahap validasi data digunakan untuk menguji tingkat kebenaran dan
49
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini, validasi data yang akan dilakukan
yaitu melalui:
a. Member Check
Member check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan
atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari
nara sumber, siapapun juga (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa,
pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah
keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya, atau tidak
berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa
kebenarannya (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 168). Dengan demikian, maka
peneliti akan mengetahui kebenaran dan kesahihan data yang diperoleh
dari hasil observasi dan catatan lapangan ketika pelaksanaan tindakan.
Proses ini dilakukan setelah tindakan dilaksanakan, karena bertujuan untuk
mengetahui kekurangan pada saat dilaksanakannya tindakan. Member
check ini dapat dilakukan dengan berdiskusi bersama observer untuk
mengevaluasi tindakan dalam setiap siklusnya. Kemudian data atau
informasi yang diperoleh melalui member check ini kemudian akan
menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki tindakan yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
b. Expert Opinion
Expert Opinion ini dilakukan dengan pendapat dari pakar atau
pembimbing. Pakar atau pembimbing akan memeriksa semua tahapan
kegiatan penlitian, dan memberikan arahan atau judgements terhadap
maslaah-masalah maupun langkah-langkah penelitian. perbaikan,
modifikasi atau perubahan yang dilakukan berdasarkan opini dari pakar
atau pembimbing akan memberikan validasi penelitian dan meningkatkan
derajat kepercayaan. Dengan adanya bimbingan dan masukan dari
pembimbing tentu akan membuat peneliti untuk memperbaiki
50
Dwie Andini Rahayu, 2015
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi ketika melaksanakan