4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Bahan Baku
Produk utama yang dimiliki oleh PT FSCM Manufacturing Indonesia Plant 4 cable division yaitu kabel untuk kendaraan beroda dua yang terdiri dari 6 jenis yaitu throttle cable, brake cable, clutch cable, choke cable, speedometer cable dan tachometer cable. Untuk throttle cable itu sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu throttle tanpa anak cabang dan throttle dengan anak cabang. Secara umum bahan baku untuk ke 6 jenis kabel tersebut hampir sama dan bahan baku ini merupakan salah satu faktor didalam kelancaran proses produksi dan didalam menentukan kualitas dari produk itu sendiri. Dimana bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi kabel ada 5 macam yaitu:
1. Wire
Wire merupakan bahan baku utama dalam proses pembentukan outer dan proses awal penggunaan bahan baku wire ini terjadi pada proses flattening.
Dimana menurut diameternya wire ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu 1.06 mm, 1.6 mm dan 1.8 mm, dan didalam penggunaannya disesuaikan pula dengan tipe kabel yang akan diproduksi.
2. Compound
Bahan baku compound merupakan bahan baku untuk melapisi wire berbentuk butiran-butiran berwarna hitam untuk membungkus wire yang telah diproses menjadi spiral yang terjadi didalam proses extrution untuk pembentukan outer.
3. PVC
PVC ini berfungsi sebagai pelapis outer agar tidak mudah rusak karena gesekan dengan benda lain. Dimana diameter PVC ada bermacam-macam disesuaikan dengan tipe dan part number kabel yang akan diproduksi.
4. Inner wire
Bahan baku ini berfungsi didalam proses pembentukan inner yang digunakan untuk mengisi outer.
5. Komponen-komponen.
Komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan kabel ada bermacam-macam tipe, jenis dan bentuk yaitu ada yang dari plastik, karet, besi dan zeng. Fungsi komponen tersebut juga berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kabel yang diproduksi. Bahan baku komponen ini banyak digunakan didalam proses assembly.
4.2. Proses Produksi
Secara garis besar proses produksi didalam pembuatan kabel dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu proses pembuatan outer, proses pembuatan inner, dan proses assembly dimana penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Proses pembuatan outer
Pada proses pembuatan outer terdapat 9 proses yaitu
• Flattening
Proses pembentukan kawat (wire) dari bulat menjadi datar atau dari round wire menjadi flat wire.
• Roll up
Setelah wire tersebut menjadi datar maka proses selanjutnya adalah memutar wire tersebut pada kawat sesuai dengan ukuran sehingga membentuk wire dengan lubang ditengahnya atau berbentuk seperti spiral yang rapat dan berlubang ditengah.
• Welding
Proses penyambungan wire jika ada wire dari proses roll up yang putus.
• Straightening
Proses straightening atau biasa disebut sebagai proses tarik spiral ini merupakan proses penarikan spiral setelah melewati proses roll up dan welding yang kemudian dimasukkan kedalam suatu keranjang besi.
• Extrusion
Proses membungkus kawat dengan lelehan biji plastik hitam yang biasa disebut compound sehingga menjadi outer.
• Rolling
Proses penarikan outer yang telah melewati proses extrusion, dimana semakin cepat penarikan maka compound yang melapisi kawat spiral semakin tipis begitu juga sebaliknya jika semakin lambat penarikan maka compound yang melapisi kawat spiral semakin tebal.
• Coiler
Proses penggulungan outer yang telah melewati proses rolling, sehingga outer dapat digulung dengan rapi sesuai dengan diameter outer tersebut.
• Cutting Outer
Proses memotong outer sesuai ukuran panjang outer yang diinginkan/sesuai dengan tipe kabel yang akan dibuat atau disesuaikan dengan standar.
• Brush
Proses membersihkan dan meratakan ujung outer yang telah dipotong sehingga ujung outer menjadi lebih halus dan tidak kasar.
2. Proses pembuatan inner
Ada 2 macam cara didalam pembuatan inner yaitu inner yang menggunakan casting dan inner yang dibuat khusus untuk speedometer cable dan tachometer cable.
Berikut ini merupakan proses pembuatan inner yang menggunakan casting.
• Cutting inner
Proses memotong inner sesuai ukuran panjang inner yang diinginkan.
• Forming
Proses membuat kembang atau memekarkan ujung inner sebelum masuk kedalam proses casting.
• Casting
Proses membentuk ujung inner atau end inner yang telah dikembang dengan cara meleburkan timah ke cetakan.
• Clean casting
Proses membersihkan scrap (sisa-sisa) dari hasil proses casting dengan menggunakan palu dan jig sebagai alasnya.
• Assy component
Proses merakit inner yang telah dibersihkan dengan komponen seperti A1, P9, M112, M1T, M1 dan lain sebagainya. Proses ini tanpa menggunakan mesin.
• Grease
Proses pemberian stamp pad atau grease ke seluruh bagian inner agar inner menjadi lebih licin dan tahan karat. Proses ini dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin.
Proses pembuatan inner yang dibuat khusus untuk speedometer cable dan tachometer cable.
• Cutting inner
Proses memotong inner sesuai ukuran panjang inner yang diinginkan.
• Burning
Proses pembakaran pada ujung inner yang telah dipotong.
• Press inner speedo
Proses membentuk segi empat pada ujung inner yang telah dibakar.
• Assy component
Proses merakit inner yang telah dibentuk dengan komponen seperti F12, F13, F18 dan lain sebagainya. Setelah dipasangkan dengan komponen kemudian ditekan dengan menggunakan mesin punch 2 ton.
• Grease
Proses pemberian stamp pad atau grease ke seluruh bagian inner agar inner menjadi lebih licin dan tahan karat. Proses ini tanpa menggunakan mesin.
3. Proses assembly
• Assy component
Proses merakit outer dengan komponen ada tiga macam yaitu a. Proses merakit komponen dengan komponen,
b. Proses merakit komponen ke outer yang kemudian ditekan dengan menggunakan mesin punch 2 ton, punch 5 ton atau punch 8,5 ton, c. Proses merakit komponen ke outer tanpa ditekan.
• Cutting PVC
Proses memotong PVC sesuai dengan ukuran yang diinginkan atau sesuai dengan standar.
• Assy PVC
Proses merakit PVC yang telah dipotong ke outer. PVC ini berfungsi untuk melindungi outer dari gesekan.
• Lem PVC
Proses pengeleman PVC dengan outer, dengan tujuan adalah untuk mencegah PVC tidak mudah bergeser.
• Assy inner
Proses merakit inner ke outer yang telah dirakit dengan komponen.
Setelah melewati proses yang telah dijelaskan diatas maka produk kabel yang sudah jadi mengalami proses marking yaitu proses pemberian part number pada kabel yang sudah jadi. Proses terakhir adalah proses packing yaitu proses pengepakan kabel. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai proses produksi pembuatan kabel untuk jenis brake cable dapat dilihat pada operation process control (OPC) pada gambar 4.1, sedangkan untuk jenis throttle cable, clutch cable, choke cable, speedometer cable dan tachometer cable dapat dilihat pada lampiran 1.
4.3. Mesin–mesin Yang Digunakan
Didalam proses pembuatan produk jadi kabel dari awal sampai akhir ada beberapa mesin yang mendukung dalam kelancaran proses tersebut. Dimana pada tabel 4.1 dijelaskan mengenai mesin-mesin yang digunakan beserta dengan no mesinnya, proses yang berhubungan dengan mesin tersebut, fungsi dari mesin tersebut, jumlah mesin yang dimiliki oleh perusahaan serta kondisi mesin saat sekarang ini. Dengan mengetahui mesin yang digunakan maka didalam alur proses produksinya akan lebih jelas dan lebih detail lagi.
O-8 I-1
O-9
O-10
O-12
O-29 O-15
O-26 O-14 O-11 I-2
O-16 I-4
O-17 I-5
O-25 I-10
I-12
OPC BRAKE GRAND
Outer
Cutting Outer
Komponen F120
Pasang
Press Brush
Diikat 50pcs
Pasang PVC O-1
O-2
O-3 Wire
Flattening
Roll Up
Resist&welding
O-13 I-3
PVC
Cutting PVC O-4
O-5
Komponen F31
Pasang Pasang
Press
Pengeleman PVC
Memasukkan Inner
Check Standart
Packing Per Batch O-27
I-11
Inner
O-18
I-6 Cuting Inner
O-19 I-7
O-20 I-8
O-21 I-9
O-22
Kembang
Casting
Beri Grease O-23
P9
Pasang Grease
Press Standart Komponen P42N+F64
O-28 Komponen F41+F45
Pasang Outer
A1
Pasang
O-24 O-6
O-7
Straightening
Extrution
Rolling
Coiler
Pembersihan Casting
Gambar 4.1. Operation Process Control
K o nd isi
N am a standar m esin
1 R olling M /C W ire F lattening R ound wire menjadi wire 2 1 W F -F L01-01 Baik
2 W F -F L01-02 Baik 2 Sperical M /C W ire R oll up M embentuk wire menjadi kabel spiral untuk outer 6 1 W R -R U 01-01 Baik 2 W R -R U 01-02 Baik 3 W R -R U 01-03 Baik 4 W R -R U 01-04 Baik 5 W R -R U 01-05 Baik 6 W R -R U 01-06 Baik
3 R esist & welding W ire W elding Penyambungan kabel spiral 1 1 W W -W E04-01 Baik
4 Straightening W ire Straightening Penarik kabel spiral 1 1 - Baik
5 Extrution W ire Extrution M elapisi kawat spiral dengan PVC untuk menjadi kabe 1 1 O E-EX01-01 Baik
6 C able rolling W ire R olling M embentuk diameter kabel sesuai standar 1 1 - Baik
7 C oiler W ire C oiler M embentuk coil kabel 1 1 - Baik
8 C able cutter W ire C utting outer Pemotongan kabel sesuai standar 1 1 O C -C O 01-01 Baik
9 Buffing W ire Brush M embersihkan,meratakan bekas potongan kabel 1 1 O B-BF 01-01 Baik
10 D irect press 5T Assembling Punch 5T Pemasangan komponen outer kabel 2 1 SP-M E14-01 Baik
2 SP-M E14-02 Baik
11 D irect press 8T Assembling Punch 8T Pemasangan komponen outer kabel 2 1 SP-M E15-01 Baik
2 SP-M E15-02 R usak
12 D irect press 2T Assembling Punch 2T Pemasangan komponen outer kabel 4 1 SP-M E13-01 Baik
2 SP-M E13-02 Baik 3 SP-M E13-03 Baik 4 SP-M E13-04 Baik 13 Pun manual M anual press Assembling C utting PVC Pemotongan PVC sesuai standar 2 1 SC -C P01-01 Baik 2 SC -C P01-02 Baik
14 D irect press 2T Inner C utting inner Pemotongan inner sesuai standar 1 1 SI-IC 01-01 Baik
15 D irect press 16T Inner Inner block F orming inner speedo 2 1 S-M E02-07 Baik
2 S-M E02-08 Baik
16 Inj. C asting Inner C asting Pembuatan end inner dari timah 4 1 SI-C T 01-01 R usak
2 SI-C T 01-02 Baik 3 SI-C T 01-03 Baik 4 SI-C T 01-04 Baik
17 H ammer Inner F orming M emekarkan ujung inner sebelum casting 2 1 S1-F R 01-01 Baik
2 S1-F R 01-02 Baik
18 Pad painting Packing M arking M arking produk 2 1 SM -M R 01-01 Baik
2 SM -M R 01-02 Baik Kembang
Pun besar
M esin marking C asting Pun sedang Pun besar Pun kecil
Pun kecil R oll diameter Penggulung kabel Potong kabel G osok kabel Spiral
M esin
N am a lap ang an Jum lah N o . m esin
R oll dan press kawat
Pro ses F ung si
N o Line
Pelapis spiral R oll spiral Las spiral
Tabel 4.1. Mesin yang Digunakan
4.4. Karakteristik Kualitas
Karakteristik kualitas produk jadi kabel yang diproduksi oleh PT FSCM Manufacturing Indonesia Plant 4 merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan pada suatu produk. Karakteristik kualitas pada produk kabel ini dibedakan menjadi 2 bagian sesuai dengan tipe datanya yaitu variabel dan atribut.
Dimana penjabaran karakteristik kualitas produk jadi kabel secara umum dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. Sedangkan karakteristik kualitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2 yang ditunjukkan dalam bentuk gambar produk jadi kabel yang telah disertai dengan standar penerimaan. Karakteristik kualitas produk jadi pada gambar tersebut juga digunakan pedoman perusahaan dalam melakukan outgoing inspection.
Tabel 4.2. Karakteristik Kualitas Variabel
5 Vernier Caliper
2 3 4
6
Panjang PVC Jarak lem PVC
Proses cutting outer
Proses cutting inner Panjang outer
Panjang inner keluar
Proses inner block Panjang press inner speedo
Meteran Meteran Meteran
Meteran Proses cutting PVC
Proses pengeleman
1 Panjang kabel jadi Proses cutting outer Meteran
No Karakteristik kualitas produk Titik potensial Metode pengukuran
Tabel 4.3. Karakteristik Kualitas Atribut
Metode pengukuran Visual
Visual Visual Titik potensial
Proses inner block 3 Bentuk press inner speedo
Proses casting
Proses press 2T,5T,8.5T 1 Hasil Casting
2 Hasil press
No Karakteristik kualitas produk
4.5. Penentuan Jenis dan Kriteria Kecacatan
Kriteria kecacatan perlu ditentukan untuk menghindari terjadinya kerancuan atau perbedaan persepsi didalam mengklasifikasikan produk cacat
maupun tidak. Kriteria kecacatan dapat dilihat pada tabel 4.4 dan untuk data atribut yang berupa gambar jenis kecacatan dapat dilihat pada lampiran 3.
4.6. Standar Penerimaan
Standar penerimaan setiap jenis dan tipe kabel ditentukan oleh pihak perusahaan. Dimana standar penerimaan ini sangat penting sekali untuk menentukan kesamaan persepsi mengenai kualitas penerimaan produk kabel tersebut. Contoh standar penerimaan produk kabel dapat dilihat pada lampiran 2 sesuai dengan contoh untuk karakteristik kualitas produk jadi.
Tabel 4.4. Jenis dan Kriteria Kecacatan
No Proses Tipe Jenis kecacatan Kriteria kecacatan
Variabel Ukuran tebal kawat tidak sesuai Tebal kawat kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan
Kawat pecah Permukaan kawat pecah
Tidak rata Permukaan kawat ada yang tidak rata
Variabel Diameter luar Diameter luar kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Atribut Spiral tidak rata/kasar Posisi permukaan spiral tidak rata/kasar
Sambungan salah Posisi sambungan tidak sesuai dengan alur spiral Sambungan tidak rata Posisi permukaan sambungan tidak rata
4 Extrution Atribut Outer tidak rata/kasar dan berkerut Permukaan outer tidak rata/kasar dan berkerut
5 Rolling Variabel Diameter outer tidak sesuai Diameter outer kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Variabel Panjang outer tidak sesuai Panjang outer kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan
Atribut Outer ada sambungan/patah Outer ada sambungan/patah
7 Brush Atribut Permukaan outer rusak Permukaan outer rusak
Variabel Panjang inner tidak sesuai Panjang inner kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Atribut Potongan merusak inner Potongan merusak inner
Variabel Diameter kembang tidak sesuai Diameter kembang kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan
Atribut Inner rusak Inner rusak
Diameter casting tidak sesuai Diameter casting kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Panjang casting tidak sesuai Panjang casting kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan
Atribut Keropos Casting keropos
Cutting outer 6
Atribut
Cutting inner 3 Welding
Flattening
1 Atribut
Roll Up 2
Casting
10 Variabel
8
9 Forming
No Proses Tipe Jenis kecacatan Kriteria kecacatan
Masih ada scrap Masih ada scrap
Inner rusak Inner rusak
Keropos Burning keropos
Inner rusak Inner rusak
Diameter tidak sesuai Diameter inner kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Panjang tidak sesuai Panjang inner block kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan
Atribut Inner pecah Inner pecah
14 Assy komponen+outer dengan press Atribut Komponen pecah/hasil pasang jelek Komponen pecah/hasil pasang jelek
15 Asy inner+outer Atribut Inner pecah/rusak Ujung inner pecah/rusak
Variabel Panjang tidak sesuai Panjang PVC kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Atribut Potongan PVC miring Potongan PVC miring
17 Lem PVC Variabel Panjang pengeleman PVC tidak sesuai Panjang pengeleman PVC tidak sesuai
Variabel Jarak approx tidak sesuai Jarak approx kurang atau lebih dari standar yang telah ditentukan Huruf/angka jembret Huruf/angka jembret
Huruf/angka tidak dapat dibaca Huruf/angka tidak dapat dibaca Clean casting
11 Atribut
12 Burning/welding inner speedo Atribut
13 Press inner speedo
Cutting PVC
Variabel
Atribut 18 Marking/pad painting
16
Tabel 4.4. Jenis dan Kriteria Kecacatan (Sambungan)
4.7. Aktivitas Kritis
Aktivitas kritis merupakan suatu aktivitas dalam proses produksi yang sangat mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan sehingga harus diberikan suatu perhatian yang lebih. Dimana proses dan aktivitas kritis tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5. Tabel Aktivitas Kritis
No Proses Aktivitas Kritis 1 Flattening Setting mesin
2 Roll up Setting mesin
Saat memposisikan spiral yang keluar dari pipa dan siral yang keluar dari keranjang ketempat penjepit spiral 3 Welding
Menggerinda 4 Tarik spiral -
5 Extrution Setting mesin 6 Rolling Setting mesin
7 Coiler -
8 Cutting outer Setting stopper sesuai panjang outer pada SPK 9 Brush Posisi outer pada brush
10 Cutting inner Setting stopper sesuai panjang inner pada SPK Setting dies
11 Forming
Memasukkan inner ke ujung matras kembang Setting dies
12 Casting
Memasukkan inner keujung cetakan 13 Clean casting Posisi inner pada dies
14
Assy inner dengan
komponen -
15 Grease -
16 Burning Waktu pembakaran Setting dies
17 Press inner speedo
Memasang inner pada punch 18
Assy komponen
dengan komponen - 19
Assy komponen
dengan outer -
Setting dies 20
Assy komponen dengan outer dan
dipress Memasang outer+komponen pada punch 21
Assy inner dengan
outer Posisi memasukkan inner ke outer 22
Assy komponen
dengan inner -
23 Cutting PVC Setting stopper sesuai panjang PVC pada SPK
24 Assy PVC -
25 Lem PVC
Setting stopper sesuai panjang pengeleman PVC pada SPK
26 Assy AC -
27 Marking/pad painting Setting dies
28 Packing -
PT.FSCM Manufacturing Indonesia CCAS-000 REV : 0
CHECK SHEET PRODUKSI DIBUAT DISETUJUI
PROCESS CONTROL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2
8
4.8. Membuat Check Sheet
Check sheet yang dibuat disini disesuaikan dengan kondisi yang ada didalam perusahaan, sehingga pihak QC ataupun operator dapat menggunakannya dengan mudah, yaitu untuk mendapatkan data kecacatan dengan menggunakan sampel. Salah satu contoh desain check sheet yang dibuat dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Check Sheet
3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Produk =
NC =
Disposisi Produk OK
(Coret salah satu)
SUBGROUP KARAKTERISTIK KUALITAS TIPE DATA STANDART SAMPEL
PART NO.
MERK/BRAND KODE PRODUKSI CHECKING METODE KRIAN - SIDOARJO
TANGGAL SHIFT MESIN NO.
Keterangan: Cp =
Cpk =
NG Cpm=
SAMPEL
SUBGROUP
Quality plan yang dibuat ini dalam bentuk tabel agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami, dimana isinya merupakan rencana pengendalian kualitas pada tiap proses produksi. Quality plan PT FSCM Manufacturing Indonesia Plant 4 cable division dapat dilihat pada tabel 4.7.
4.9. Quality Plan
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
1 Incoming - · Diameter · Micrometer Setiap 100% inspeksi Receiving LHP-1 Dikembalikan
material D 1.06 mm 1.06(+ 0.16/-0) mm kedatangan ke supplier
wire D 1.6 mm 1.6(+ 0.16/-0) mm barang
D 1.8 mm 1.8(+ 0.16/-0) mm
· Penampilan · Tidak berkarat · Visual check
· Tidak cacat · Visual check
2 Incoming - · Diameter Setiap 100% inspeksi Receiving LHP-1 Dikembalikan
material D 7 mm (AA) · 7 ± 0.1 mm · Vernier caliper kedatangan ke supplier
casing · Penampilan · Tidak cacat · Visual check barang
3 Incoming - · Diameter · Micrometer Setiap 100% inspeksi Receiving LHP-1 Dikembalikan
material D 1.2 mm 1.2(+ 0.16/-0) mm kedatangan ke supplier
inner wire D 1.5 mm 1.5(+ 0.16/-0) mm barang
D 2.0 mm 2.0(+ 0.16/-0) mm D 2.5 mm 2.5(+ 0.16/-0) mm D 3.0 mm 3.0(+ 0.16/-0) mm
· Penampilan · Tidak berkarat · Visual check
· Tidak cacat · Visual check
: :
: 1 dari 12 :
:
QC.Manager General Manager
Standart Alat
QUALITY PLAN CONTROL CABLE
Prepared by Approved by
No Point periksa Frekuensi
penerimaan inspeksi
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
4 Incoming · Berat · 25(min 23) kg · Timbangan Setiap Sampling Receiving LHP-1 Dikembalikan
material · Penampilan · Warna compound · Visual check kedatangan sesuai dengan ke supplier
compound hitam barang jumlah pesanan
5 Incoming · Diameter · Vernier caliper Setiap Sampling Receiving LHP-1 Dikembalikan
material D 5 mm 5 ± 0.1 mm kedatangan sesuai dengan ke supplier
PVC D 6 mm 6 ± 0.1 mm barang jumlah pesanan
D 7 mm 7 ± 0.1 mm
· Penampilan · Tidak cacat · Visual check
6 Incoming · Spec material · Lihat drawing · Vernier caliper Setiap Sampling Receiving LHP-1 Dikembalikan
material lampiran 4 kedatangan sesuai dengan ke supplier
komponen barang jumlah pesanan
jenis:
1.Karet dan · Penampilan · Tidak gupil · Visual check
plastik · Tidak berkerut · Visual check
2.Besi dan · Penampilan · Tidak gupil · Visual check
zeng · Tidak berkarat · Visual check
Standart Alat penerimaan inspeksi
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
No Point periksa Frekuensi
QUALITY PLAN
CONTROL CABLE : 2 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
6 Incoming material penunjang 1.Tag label
barang · Panjang 8 ± 0.5 cm · Mistar Setiap Sampling Receiving LHP-1 Dikembalikan
· Lebar 5 ± 0.5 cm · Mistar kedatangan sesuai dengan ke supplier
· Penampilan · Tulisan tidak · Visual check barang jumlah pesanan blobor/jelas
· Tidaksobek · Visual check 2.Packaging
Plastik · Panjang 23.5 ± 0.5 cm · Mistar Setiap Sampling Receiving LHP-1 Dikembalikan
· Lebar 36 ± 0.5 cm · Mistar kedatangan sesuai dengan ke supplier
· Penampilan · Tulisan tidak · Visual check barang jumlah pesanan blobor/jelas
· Tidak sobek · Visual check
Box · Panjang 45 ± 1 cm · Mistar
· Lebar 31 ± 1 cm · Mistar
· Tinggi 16.5 ± 1 cm · Mistar
· Penampilan · Tidak sobek, · Visual check lubang
QC.Manager General Manager
Standart Alat
QUALITY PLAN CONTROL CABLE
Prepared by Approved by
No Point periksa Frekuensi
penerimaan inspeksi
: 3 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
7 Flattening Rolling · Ketebalan · Micrometer Setiap awal Setiap 30 menit Operator Check Menghentikan
M/C Diameter 1.06 mm Tebal 0.6 ± 0.02 mm proses dan mesin sheet 1 proses, setting
Diameter 1.6 mm Tebal 0.9 ± 0.02 mm selama QC ulang, tidak
Diameter 1.8 mm Tebal 1.0 ± 0.02 mm proses memakai wire
· Penampilan · Tidak pecah · Visual check berlangsung yang reject
· Rata · Visual check
8 Roll up Sperical · Diameter dalam · Vernier caliper Setiap awal Setiap 30 menit Operator Check Menghentikan
M/C D1 = 2.4 mm 2.4 ± 0.15 mm proses dan mesin sheet 2 proses, setting
D1 = 2.9 mm 2.9 ± 0.15 mm selama QC ulang, tidak
D1 = 3.8 mm 3.8 ± 0.15 mm proses memakai spiral
· Diameter luar · Vernier caliper berlangsung yang reject
D2 = 3.7 mm 3.7± 0.15 mm D2 = 4.7 mm 4.7 ± 0.15 mm D2 = 5.7 mm 5.7 ± 0.15 mm
· Penampilan · Spiral rata · Visual check
9 W elding Resist & · Bentuk umum · Sambungan · Visual check Setelah mele 100% inspeksi Operator Check Tidak menggu
welding sesuai alur wati proses mesin sheet 3 nakan spiral
· Rata welding QC yang reject
Standart Alat penerimaan inspeksi
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
No Point periksa Frekuensi
QUALITY PLAN
CONTROL CABLE : 4 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
10 Tarik spiral Straigh · Diameter · Spiral dengan · Vernier caliper Setiap awal 100% inspeksi Operator Check Menghentikan
tening diameter yang proses mesin sheet 3 proses jika
berbeda tidak QC ada penyimpa
dicampur ngan dan memasuk
dalam satu kan spiral kedalam
tempat keranjang yang
sama
11 Extrution Extru · Bentuk umum · Rata dan · Visual check Setelah Setiap 30 menit Operator Check Tidak menggunakan
sion Tidak berkerut melewati mesin sheet 4 barang yang reject
mesin estrusion
12 Rolling Cable · Diameter · Vernier caliper Setelah Setiap 30 menit Operator Check Menghentikan
rolling D 5 mm 5 ± 0.1 mm melewati mesin sheet 4 proses, setting
D 6 mm 6 ± 0.1 mm mesin QC ulang, tidak
D 7 mm 7 ± 0.1 mm rolling memakai outer
yang reject 13 Coiler Coiler · Panjang outer · Speedometer Setelah 100% inspeksi Operator Check Menghentikan
yang diroll melewati mesin sheet 5 proses dan
Diameter outer mesin QC menyetting ulang
QC.Manager General Manager
Standart Alat
QUALITY PLAN CONTROL CABLE
Prepared by Approved by
No Point periksa Frekuensi
penerimaan inspeksi
: 5 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
D = 5 mm 500 ± 5 m coiler mesin
D = 6 mm 300 ± 5 m
D = 7 mm 300 ± 5 m
· Kerapian · Rapi · Visual check
gulungan
14 Cutting outer Cable · Panjang outer Lihat lampiran 5 · Meteran Awal dan Sampling sesuai Operator Check Menghentikan
cutter (± 1) mm selama dengan jumlah mesin sheet 6 proses kemudian
· Visual check proses produksi dan QC menyetting ulang
berlangsung diambil secara mesin, sedangkan
acak outer yang reject
dirework.
15 Brush Buffing · Penampilan · Rata · Visual check Setelah Sampling sesuai Operator Check Menghentikan melewati dengan jumlah mesin sheet 6 proses kemudian
mesin produksi dan QC menyetting ulang
buffing diambil secara mesin, sedangkan
acak outer yang reject
dirework.
Standart Alat penerimaan inspeksi
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
No Point periksa Frekuensi
QUALITY PLAN
CONTROL CABLE : 6 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
16 Cutting inner Cutting · Panjang inner · Lihat lampiran 6 · Meteran Awal dan Sampling sesuai Operator Check Menghentikan
inner (± 1) mm selama dengan jumlah mesin sheet 7 proses kemudian
· Penampilan · Hasil cutting · Visual check proses produksi dan QC menyetting ulang
tidak cacat berlangsung diambil secara mesin, sedangkan
acak inner yang reject
dirework.
17 Forming Hammer · Diameter · Lihat lampiran 7 · Vernier caliper Awal dan Sampling sesuai Operator Check Menghentikan
kembang selama dengan jumlah mesin sheet 8 proses kemudian
· Penampilan · Hasil kembang · Visual check proses produksi dan QC menyetting ulang
tidak cacat diambil secara mesin, sedangkan
· Inner tidak rusak acak inner yang reject
dirework.
18 Casting Inj. casting · Diameter · Lihat lampiran 2 · Vernier caliper Awal dan Sampling sesuai Operator Check Menghentikan
(± 0.15) mm selama dengan jumlah mesin sheet 9 proses kemudian
· Panjang · Lihat lampiran 2 · Vernier caliper proses produksi dan QC menyetting ulang
(± 0.2) mm diambil secara mesin, sedangkan
· Penampilan · Tidak keropos · Visual check acak casting yang reject
· Inner tidak rusak · Visual check dirework.
QC.Manager General Manager
Standart Alat
QUALITY PLAN CONTROL CABLE
Prepared by Approved by
No Point periksa Frekuensi
penerimaan inspeksi
: 7 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
19 Clean casting Alat palu · Penampilan · Tidak berscrap · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
· Inner tidak rusak selama dengan jumlah mesin sheet 10 reject dirework.
proses produksi dan QC diambil secara acak
20 Welding Anealing · Penampilan · Tidak keropos · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Inner yang
inner · Inner tidak rusak selama dengan jumlah mesin sheet 11 reject di rework
speedo/ proses produksi dan QC
Burning diambil secara
acak
21 Inner block/ Direct · Panjang inner · Lihat lampiran 2 · Vernier caliper Awal dan Sampling sesuai Operator Check Inner yang
press inner press yang di punch (± 2) mm selama dengan jumlah mesin sheet 12 reject di rework
speedo 16 T · Diameter · Sesuai jig · Jig proses produksi dan QC
· Penampilan · Inner tidak rusak · Visual check diambil secara
· Hasil punch · Visual check acak
tidak cacat
22 Cutting PVC Manual · Panjang · Lihat lampiran 8 · Meteran Awal dan Sampling sesuai Operator Check PVC yang
press (± 5) mm selama dengan jumlah mesin sheet 13 reject di rework
Standart Alat penerimaan inspeksi
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
No Point periksa Frekuensi
QUALITY PLAN
CONTROL CABLE : 8 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
· Penampilan · Potongan tidak · Visual check proses produksi dan QC
miring diambil secara
acak
23 Assembly - · Penampilan · Terpasang dengan · Visual check Selama Sampling sesuai Operator Check PVC yang
PVC dengan baik proses dengan jumlah mesin sheet 14 reject di rework
outer produksi dan QC
diambil secara acak
24 Lem PVC - · Panjang · Lihat lampiran 2 · Meteran Awal dan Sampling sesuai Operator Check Mengulang proses
pengeleman selama dengan jumlah mesin sheet 14
proses produksi dan QC diambil secara acak
25 Assembly - · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
komponen+ dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 15 reject di rework
komponen proses produksi dan QC
diambil secara acak
QC.Manager General Manager
Standart Alat
QUALITY PLAN CONTROL CABLE
Prepared by Approved by
No Point periksa Frekuensi
penerimaan inspeksi
: 9 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
26 Assembly - · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
komponen+ dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 16 reject di rework
inner proses produksi dan QC
diambil secara acak
27 Assembly - · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
komponen+ dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 17 reject di rework
outer proses produksi dan QC
diambil secara acak
28 Assembly - · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
outer+inner dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 18 reject di rework
proses produksi dan QC diambil secara acak
29 Rakit AC - · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 19 reject di rework
proses produksi dan QC diambil secara acak
Frekuensi penerimaan inspeksi
No Point periksa Standart Alat
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
QUALITY PLAN
CONTROL CABLE : 10 dari 12 :
: : :
Tabel 4.7. Quality Plan
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
30 Assembly komponen+
outer+press
1. Punch 2 T Direct · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
press 2T dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 20 reject di rework
proses produksi dan QC diambil secara acak
2.Punch 5T Direct · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
press 5T dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 21 reject di rework
proses produksi dan QC diambil secara acak
3.Punch 8.5 TDirect · Penampilan · Terpasang · Visual check Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
press 8.5T dengan benar selama dengan jumlah mesin sheet 22 reject di rework
proses produksi dan QC diambil secara acak
QUALITY PLAN CONTROL CABLE
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
No Point periksa Standart Alat
Frekuensi penerimaan inspeksi
: 11 dari 12 :
: : :
Halaman Level revisi Ditetapkan Direvisi No.Dok
Nama Nama Checking Diperiksa Data Tindakan yang
proses mesin metode oleh periksa dilakukan
31 Marking Pad · Jarak approx · Lampiran 2 · Vernier caliper Awal dan Sampling sesuai Operator Check Barang yang
printing (± 2) mm selama dengan jumlah mesin sheet 23 reject dirework
· Penampilan · Huruf/angka · Visual check proses produksi dan QC
tidak blobor diambil secara
· Huruf/angka acak
jelas terbaca
32 Outgoing - · Spec material · Lihat lampiran 2 · Vernier caliper Selama 100% QC Check Barang yang
inspection · Meteran proses inspeksi sheet 24 reject dirework
· Penampilan · Lihat lampiran 2 · Visual check
33 Packing - · Penampilan · Kemasan rapi · Visual check Awal dan 100% Operator Check Barang yang selama inspeksi mesin sheet 25 reject dirework
proses QC
No Point periksa Standart Alat
penerimaan inspeksi
QUALITY PLAN
Prepared by Approved by
QC.Manager General Manager
CONTROL CABLE
: : Frekuensi
: 12 dari 12 :
:
Tabel 4.7. Quality Plan
4.10. Analisa Awal
4.10.1. Analisa Awal pada Incoming Inspection
Pengukuran tingkat kecacatan pada incoming inspection untuk setiap jenis dan macam bahan baku ini dilakukan dengan pertama-tama mengecek apakah bahan baku yang datang sesuai dengan yang dipesan sebelumnya atau tidak, baik itu mengenai jumlah ataupun kualitas yang diinginkan dari pihak perusahaan. Pengecekan ini dilakukan dengan mengambil sampel yang disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang dipesan dimana cara pengambilaan sampelnya dilakukan secara acak. Jika bahan baku yang datang sesuai dengan pesanan maka pihak perusahaan atau bagian penerima yaitu kepala gudang bahan baku akan membuat surat penerimaan bahan baku tersebut. Sedangkan jika bahan baku baik itu jumlah ataupun kualitas bahan baku tidak sesuai dengan pesanan maka pihak perusahaan akan mengembalikan bahan baku tersebut ke supplier dengan melampiran surat pengembalian bahan baku. Bahan baku tidak semuanya dapat dikembalikan kepada supplier karena ada beberapa supplier yang berasal dari luar negeri misalnya Cina yang membutuhkan biaya yang jauh lebih besar jika kita mengembalikan komponen tersebut.
Laporan hasil penerimaan barang dapat dilihat pada lampiran 9. Dari laporan hasil penerimaan barang tersebut dapat dilihat bahwa pada bulan Agustus terdapat dua kali penerimaan barang reture dari dua supplier yang berbeda pula yang disebabkan karena barang yang datang sebelumnya tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga supplier mengganti barang sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh perusahaan. Secara keseluruhan barang yang datang pada bulan Agustus yang dikirimkan oleh supplier telah sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pihak perusahaan, kalaupun tidak sesuai dengan spesifikasi maka dari pihak supplier langsung segera mengirimkan barang sesuai dengan permintaan perusahaan.
4.10.2. Analisa Awal pada Rectifying Inspection
Analisa awal pada Rectifying Inspection ini dilakukan melalui pengukuran tingkat kecacatan pada tiap proses produksi, dimana tujuan pengukuran tingkat kecacatan tiap proses adalah untuk mengetahui kualitas
produk yang terjadi pada tiap proses berdasarkan jumlah kecacatannya sehingga dapat diambil tindakan yang lebih lanjut. Teknik pengumpulan data yang digunakan disini adalah dengan menggunakan teknik sampling yaitu simple random sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak pada populasi. Sedangkan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan menggunakan Military Standard 105E sesuai dengan jumlah produksi yang dibuat pada proses tersebut.
Langkah awal dalam pengolahan data untuk mengukur tingkat kecacatan data variabel adalah dengan membuat control chart terlebih dahulu dengan menggunakan software MINITAB, untuk mengetahui dan menunjukkan apakah proses tersebut terkendali atau tidak. Apabila dari control chart menunjukkan bahwa proses tersebut terkendali maka dicari distribusi dari data tersebut dengan dugaan awal bahwa distribusi tersebut adalah distribusi normal dengan menggunakan software MINITAB, setelah diketahui distribusinya maka langsung dapat dibuat process capability analysis yang juga menggunakan software MINITAB. Sedangkan jika dari control chart menunjukkan bahwa proses tersebut tidak terkendali, maka dari data–data yang tidak terkendali tersebut harus dicari penyebab yang menyebabkan proses tidak terkendali. Bila penyebab umum maka data tersebut tidak perlu dibuang, akantetapi jika penyebab khusus data tersebut harus dibuang dan dicari lagi batas kendali baru sampai menghasilkan proses terkendali. Setelah proses terkendali barulah dicari distribusi dari data tersebut dengan dugaan awal bahwa distribusi tersebut adalah distribusi normal setelah diketahui distribusinya kemudian dapat dibuat process capability analysis-nya.
Dari proses capability analysis ini dapat ditentukan berapa tingkat kecacatan dan tingkat kemampuan proses untuk karakteristik kualitas yang diukur tersebut.
Sedangkan langkah awal dalam pengolahan data untuk mengukur tingkat kecacatan data atribut hampir sama dengan data variabel yaitu dengan pembuatan control chart p untuk mengetahui batas kendali, dengan menggunakan software MINITAB. Dari peta kendali tersebut dianalisa apakah peta kendali sudah dalam keadaan terkendali atau tidak jika proses tidak terkendali maka dicari batas kendali baru sampai semua data tidak ada yang keluar dari batas kendali. Setelah
itu dapat langsung diketahui kemampuan prosesnya dengan menggunakan rumus:
kemampuan proses = 1 - p
Berikut ini adalah contoh langkah-langkah dalam penentuan jumlah sampel serta pengolahan data untuk proses forming. Prosedur untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan menurut Military Standard 105E adalah sebagai berikut:
1. Menentukan AQL
AQL yang digunakan disini ditentukan oleh pihak perusahaan yaitu sebesar 4%.
2. Memilih level inspeksi
Level inspeksi yang digunakan disini adalah level inspeksi umum (General Inspection Levels) dengan tingkat normal (level II). Penggunaan level inspeksi umum tersebut disebabkan karena selama ini perusahaan belum pernah menerapkan metode sampling.
3. Menentukan lot size
Jumlah inner yang dikembang sesuai dengan jumlah order produksi adalah sebesar 600 pcs (1 ikat/subgroup = 100 pcs). Inspeksi yang dilakukan dalam satuan pcs sehingga lot size sebesar 600 pcs.
4. Memilih kode sample size yang sesuai berdasarkan tabel ”Sample Size Code Letters (MIL STD 105E)”
Berdasarkan tabel untuk lot size 600 dengan menggunakan General Inspection Levels dengan tingkat normal (level II) diperoleh kode huruf J.
5. Menentukan tipe sampling plan yang digunakan
Tipe sampling yang digunakan adalah single sampling plan (penarikan sampling tunggal). Hal tersebut diambil karena didalam pelaksanaannya lebih sederhana dan mudah selain itu tidak memerlukan banyak waktu dan biaya.
6. Mencari sample size
Berdasarkan tabel ”Master table for normal Inspection-Single Sampling (Military Standard 105E)” diperoleh ukuran sampel yang harus diambil sebesar 80 pcs dengan kriteria penolakan sebesar 8 pcs. Arti kriteria penolakan disini adalah jika terdapat produk cacat sebesar 8 pcs atau lebih didalam suatu proses maka lot yang diinspeksi tersebut harus diinspeksi total.
Setelah jumlah sampel dan kriteria penolakannya diketahui maka dilakukan pengambilan data. Dari data-data tersebut baru dapat diolah dengan langkah-langkah seperti dibawah ini untuk memperoleh process capability analysis.
Data variabel berupa diameter forming diolah dengan menggunakan control chart X dan S karena jumlah sampel (n) = 14 dengan 6 subgroup.
Output MINITAB:
X dan S
6 5 4 3 2 1 5.6
5.5
5.4
5.3
Sample Number
Sample Mean
X-bar Chart for Diameter
Mean=5.445 UCL=5.573
LCL=5.317
Gambar 4.2. Peta kendali X dan S untuk Diameter pada Proses Forming Dari control chart diatas dapat dilihat bahwa proses dalam keadaan terkendali karena tidak ada titik yang keluar dari batas kendali atas dengan nilai 5.573 maupun batas kendali bawah dengan nilai 5.317. Karena semua data berada dalam batas kendali maka dapat langsung dicari distribusi dari data tersebut dengan dugaan awal adalah distribusi normal.
Output MINITAB:
Penentuan Distribusi Data
H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal α = 5%
Tolak H0 jika p value < α