• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 25 May 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 25 May 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyalemen dari beberapa indikator teknikal masih mengkonfirmasikan IHSG bergerak positif. Leading indicator yang tercermin dari MACD maupun Stochastic mengisyratakan uptrend untuk IHSG. Demikian sinyal dari lagging Indicator mengkonfirmasikan IHSG cenderung bergerak upside.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5315.153 +1.945 4,933.42 4,819.24

LQ-45 926.603 -0.790 786.23 3,297.60

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup pada level 5.315,15, dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negri. Dari domestik, Bank Indonesia pada 19 Mei 2015 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%, dengan suku bunga Deposit Facility 5,50% dan Lending Facility pada level 8,00%. Keputusan tersebut sejalan dengan stance kebijakan moneter yang cenderung ketat untuk menjaga agar inflasi berada dalam sasaran 4±1% pada 2015 dan 2016, serta mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5-3% terhadap PDB dalam jangka menengah. Sementara itu, untuk memelihara momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia melonggarkan kebijakan makroprudensial melalui revisi ketentuan GWM-LDR, ketentuan LTV untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), serta ketentuan pembayaran uang muka (down payment) untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Pemerintah berencana untuk menambah LTV sebesar 10%. Selain itu, S&P mengubah prospek peringkat utang Indonesia menjadi positif dari stabil dengan peringkat tetap BB+. Kebijakan yang lebih efektif dan terarah telah memperkuat sektor fiskal dan cadangan devisa, serta memperbaiki ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Prospek positif mencerminkan adanya kemungkinan kenaikan peringkat bagi Indonesia dalam 12 bulan ke depan jika pemerintah mencapai tujuan objektif dalam peningkatan kualitas belanja pemerintah. Dari pasar global, rilis hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menunjukkan keraguan pejabat The Fed soal kesiapan ekonomi jika suku bunga acuan naik pada Juni 2015 dikarenakan perlambatan ekonomi AS pada kuartal I 2015. Dari pasar regional, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Jepang pada kuartal pertama mengalami pertumbuhan PDB sebesar 2,4%, dibandingkan perkiraan yang hanya naik 1,6%. Disisi lain, pasar saham Tiongkok kembali menguat dipengaruhi oleh ekspektasi investor atas pelonggaran moneter lebih lanjut ditengah perekonomian yang melambat. Adapun sentimen pasar Eropa masih disekitar kecemasan kebangkrutan Yunani yang semakin besar peluangnya. Moody's, bahkan memprediksi, mungkin akan terjadi pengaturan modal dan pembekuan deposit seiring tingginya peluang nasabah akan menarik depositnya dari bank karena takut pada kebangkrutan nasional dan keluarnya Yunani dari zona Euro.

Perekonomian Indonesia kembali mendapat apresiasi dari lembaga keuangan dunia, kali ini dari Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim. Jim Yong Kim memuji pertumbuhan Indonesia yang rata-rata tumbuh 6% dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, juga memuji keberhasilan Indonesia memangkas angka kemiskinan ekstrim dalam 15 tahun terakhir ke level 11,2%. Menurunkan 25 juta orang keluar dari kemiskinan dalam kurun waktu kurang dari satu generasi, ini sebuah pencapaian besar. Sebelumnya yang telah memandang positif bagi perekonomian Indonesia, yakni S&P yang mengubah prospek peringkat utang Indonesia menjadi positif dari stabil dengan peringkat tetap BB+. Kebijakan yang lebih efektif dan terarah telah memperkuat sektor fiskal dan cadangan devisa, serta memperbaiki ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Sedangkan, alhasil yang dicapai Indonesia hingga 20 Mei 2015, realisasi pendapatan negara mencapai Rp502,7 triliun, atau 28,5% dari target dalam APBN-P 2015 yang sebesar Rp1.761,6 triliun. Dari jumlah tersebut, realisasi penerimaan perpajakan sampai dengan 15 Mei 2015 telah mencapai Rp406,9 triliun, atau 27,3% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.489,3 triliun. Pencapaian penerimaan perpajakan tersebut disumbang oleh penerimaaan Pajak Penghasilan (PPh) minyak dan gas serta pajak non-migas, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta penerimaan bea dan cukai. Di sisi lain, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukkan capaian yang baik. Hingga 15 Mei 2015, realisasi PNBP telah mencapai Rp83,2 triliun. atau 30,9% dari target APBN-P tahun 2015. Selain dari faktor Internal, pasar juga melihat perkembangan yang terjadi dari ekternal salah satunya, pesimistis investor global terhadap krisis Yunani, Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan bahwa masih dibutuhkan proses panjang untuk mencapai solusi krisis Yunani, pasca pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras. Yunani sendiri sedang kesulitan uang untuk membayar tanggungan hutangnya yang akan jatuh tempo akhir bulan ini serta melunasi gaji pegawai negeri plus dana pensiunnya. Sementara itu, tekanan terhadap indeks saham AS terjadi di akhir pekan lalu, setelah Yellen, perkiraannya mengindikasikan bahwa kenaikan tingkat suku bunga akan terjadi di tahun ini, jika perekonomian terus membaik sesuai perkiraan. Faktor global tetap memberikan dampaknya bagi IHSG, namun, munculnya apresiasi terhadap perekonomian Indonesia masih sebagai katalis positif IHSG di pekan ini..

WEEKLY REPORT

25 May 2015

•MEDC-Pertamina bangun PLTGU 2X800 MW

•MEDC bukukan rugi USD 2,48 juta di 1Q15 dari laba di 1Q14

•Pada 2015, PGAS tidak akuisisi blok migas

•PTPP tunda bangun hotel di Bengkulu

•IBST tidak bagi dividen dari laba tahun buku 2014

•IBST jajaki ambil alih menara milik EXCL, cari pinjaman Rp 1,5 triliun

•Laba TOWR per 1Q15 turun 62,59% YoY

•RUPS JAWA setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 1,34/saham

•JAWA targetkan pendapatan tahun 2015 naik 44,62% YoY

•Pendapatan AISA Q1 2015 naik 38.8% YoY, laba naik 26.4% YoY

•MBTO menargetkan pertumbuhan kinerja 2015 sebesar 10%

•KAEF tingkatkan ekspansi properti pada semester II

•ACES akan bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 16/saham

•ABBA bidik kenaikan pendapatan 19%

•AMRT tambah 243 gerai hingga 1Q15

•MPMX anggarkan belanja modal Rp1 triliun

•SMGR dan SMBR didorong konsolidasi

•Rugi VOKS di 1Q15 turun 28,6% YoY, pendapatan turun 43,2%

•RUPS MTLA setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 3,5/saham

•PGLI akan bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 2/saham

•DNET akan bagi dividen tahun bku 2014 sebesar Rp 2/saham

•RUPS ADMF setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 396/saham

•BBNI tunda rencana penerbitan obligasi US$500 juta

•Fee based income BBRI per 1Q15 naik 41,6% YoY

(2)

     

           

 

 

25 May 2015

25 May 2015

Medco International (MEDC) membukukan rugi bersih sebesar USD 2,48 juta per Maret 2015 dibanding laba USD 5,45 juta per Maret 2014. Penjualan usaha turun menjadi USD 127,72 juta dari sebelumnya yang USD189,45 juta.

Medco Energi Internasional (MEDC) bekerja sama dengan Pertamina akan menggarap proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) berkapasitas 2X800 MW. PLTGU tersebut akan berlokasi di Jawa Barat dengan sebutan PLTGU Java I. Pembangkit ini ditargetkan beroperasi pada 2019-2020 dan merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW. Peluang Sinarmas mengakuisisi 100% saham Asia Resource Minerals Plc (ARMS), induk usaha Berau Coal Energy (BRAU) kian besar. Hal ini menyusul aksi NR Holdings dan Siberian Coal Energy Company (SUEK) Plc yang mencabut penawaran kepada para pemegang saham Asia Resource. Sinarmas melalui Asia Coal Energy Ventures (ACE) telah mengajukan penawaran tunai sebesar 98,8 juta poundsterling (USD 151 juta) untuk menguasai hingga 100% saham Asia Resource.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) tidak akan mengakuisisi blok migas lagi pada tahun ini. Blok migas yang telah dimiliki dinilai sudah mencukupi kebutuhan perusahaan. Perseroan akan fokus di aspek pengembangan. Selain karena sudah memadai, PGAS juga masih ingin mengamati kondisi global industri migas sebelum akhirnya mengakuisisi blok migas lagi.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menunda rencana pengembangan hotel di Bengkulu pada tahun ini. Pembangunan hotel keempat tersebut harus ditunda mengingat kondisi perekonomian yang tengah melambat. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan peraturan yang melarang diselenggarakannya rapat-rapat dinas di hotel. Akibatnya, belanja modal yang telah dianggarkan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp40 miliar untuk 2015 dan Rp60 miliar untuk 2016, harus ditahan terlebih dahulu.

Inti Bangun Sejahtera (IBST) tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun buku 2014, karena kebutuhan ekspansi bisnis ke depan dan adanya penurunan laba pada tahun 2014. Laba bersih tahun 2014 dialokasikan sebagai laba ditahan dan dana cadangan.

Inti Bangun Sejahtera (IBST) tengah menjajaki pinjaman hingga sebesar Rp 1,5 triliun. Mayoritas pinjaman dialokasikan untuk membiayai akuisisi menara telekomunikasi. Sesuai rencana, perseroan akan mengkombinasikan pinjaman sindikasi bank dan pinjaman langsung. IBST menargetkan pinjaman tersebut dapat diperoleh pada awal semester II-2015. Sementara itu, pada tahun ini, perseroan menargetkan mampu membangun 4.000 menara baru di kota-kota besar. Untuk menara empat kaki, rerata nilai investasi sekitar Rp 1 miliar, sedangkan yang kaki satu sekitar Rp 250 juta.

Inti Bangun Sejahtera (IBST) tengah menjajaki rencana pengambilalihan menara milik XL Axiata (EXCL) yang diperkirakan akan kembali dijual dan dialihkan pada tahap kedua. Perseroan juga tengah menjajaki sejumlah operator yang akan melepas menaranya. Perseroan akan fokus pada menara yang lebih kecil dengan investasi diperkirakan di bawah Rp 1 miliar per menara.

Sarana Menara Nusantara (TOWR) membukukan penurunan laba bersih per kuartal I 2015 sebesar 62,59% YoY menjadi Rp 168,29 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 449,96 miliar. Hal itu dikarenakan rugi kurs sebesar Rp 220,35 miliar per Maret 2015, dari posisi laba kurs sebesar Rp 305,27 miliar di akhir Maret 2014. Pendapatan pokok meningkat 17,02% YoY menjadi Rp 1,07 triliun dari sebelumnya Rp 913,19 miliar. Pendapatan pokok itu didukung dari jumlah menara PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang telah mencapai 11.675 menara dengan 20.325 penyewa. Protelindo selama 12 bulan menambah menara sebanyak 1.350 atau meningkat 13,1% dan jumlah penyewa meningkat 7,7% YoY sebesar 1.456.

Jaya Agra Wattie (JAWA) menargetkan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 1,1 triliun atau meningkat 44,62% YoY dibanding Rp

760,61 miliar di tahun 2014. Pendapatan dari Crude Palm Oil (CPO) diproyeksikan Rp 588 miliar, sedang pendapatan karet diperkirakan menyumbang Rp 529 miliar. Target ini ditopang oleh penambahan pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton per jam yang baru rampung Februari 2015, sehingga JAWA memiliki 2 pabrik kepala sawit. Ke depan JAWA ingin pendapatan kelapa sawit berkontribusi 70% dan karet 30%. JAWA berencana menanam 670 hektar kelapa sawit dan 855 hektar karet di tahun 2015. JAWA menargetkan laba bersih tahun 2015 tumbuh 4,9% YoY menjadi Rp 53 miliar dari Rp 50,49 miliar tahun 2014. Dengan penambahan pabrik kelapa sawit baru, JAWA menargetkan produksi penuh di tahun 2015. Tandan Buah Segar (TBS) diproyeksikan naik 61,46% dari 194.168 ton ke posisi 313.509 ton, produksi CPO meningkat 61,33% dari 41.409 ton menjadi 66.809 ton dan produksi kernel naik 58,55% dari 8.325 ton menjadi 13.200 ton. JAWA memproyeksikan produksi karet meningkat 66,3% dari 14.758 ton menjadi 24.543 ton.

Jaya Agra Wattie (JAWA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun 2015 sebesar Rp 341 miliar. Seluruh modal tersebut akan digunakan untuk menanam tanaman baru kelapa sawit dan karet. Perseroan akan menggunakan kas internal dan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan belanja modal. Perseroan tengah mengkaji pinjaman bank atau obligasi. JAWA akan menanam tanaman baru karet seluas 555 hektar dan kelapa sawit seluas 670 hektar. Tahun 2015 perseroan tidak akan ekspansi untuk menambah pabrik pengolahan kelapa sawit, tetapi fokus menambah lahan tertanam untuk kelapa sawit dan karet.

RUPS Jaya Agra Wattie (JAWA) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2014 senilai Rp 5 miliar, atau 10% dari laba bersih tahun 2014 atau setara dengan Rp 1,34 per saham. Sementara sebesar Rp 2,5 miliar atau 5% dari laba bersih 2014 akan digunakan sebagai dana cadangan dan sisa laba bersih akan dibukukan untuk menambah saldo laba guna memperkuat struktur modal perseroan

Kimia Farma (KAEF) akan gencar ekspansi proyek properti pada semester II-2015. Perseroan akan merealisasikan pembangunan tiga hotel butik dan rumah sakit. Perseroan akan membangun hotel berbintang tiga. Satu hotel berada di Dago, Bandung. Sedangkan dua lainnya di Matraman, Jakarta Timur dan kawasan Senen, Jakarta Pusat. Sesuai rencana, proses pembangunan diperkirakan selesai dalam 2-3 tahun. KAEF mengadopsi sistem bisnis build operate transfer. Nilai investasi tiap hotel sebesar Rp 200-300 miliar. Perseroan juga segera membangun rumah sakit di Jalan Dr Sahardjo, Jakarta Selatan. Rumah sakit senilai Rp 300 miliar tersebut diperuntukkan sebagai rumah sakit ibu dan anak. Proses pembangunan dijadwalkan mulai pada kuartal III-2015 dan prosesnya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.

TPS Food (AISA) membukukan pendapatan Q1 2015 sebesar Rp1.6 triliun atau naik 38.8% YoY dengan laba bersih sebesar Rp123.97 miliar naik 26.4% YoY. Kenaikan pendapatan perseroan ditopang oleh kenaikan penjualan beras yang naik 57% YoY menjadi sebesar Rp1.05 triliun, sementara kontribusi penjualan beras mencapai 65.6% terhadap pendapatan AISA. Untuk tahun 2015 ini perseroan menargetkan pendapatan 2015 sebesar Rp7.4 triliun dengan laba sebesar Rp378 miliar. Perseroan akan fokus pada penjualan beras premium dalam kemasan, saat ini AISA memiliki 2 merek utama untuk beras yaitu Ayam Jago dan Maknyuss. Ditargetkan perseroan akan menguasai pangsa pasar beras sebesar 5% pada tahun 2020. Martina Berto (MBTO) menargetkan pertumbuhan kinerja 2015 sebesar 10%. Rencananya perseroan akan memecu lini penjualan ekspor mengingat industri kosmestik dalam negeri tengah mengalami tekanan akibat lesunya nilai tukar rupiah. Dikatakan bahwa perseroan akan memasuki pasar Vietnam pada tahun ini, selain itu perseroan juga melakukan efisiensi dengan memangkas jumla produk dari 1000 produk menjadi 400 jenis produk. Saat ini kontribusi pasar ekspor masih sekitar 2% dari total pendapatan perseroan.

Semen Indonesia (SMGR) kembali didorong untuk konsolidasi dengan Semen Baturaja (SMBR). Sinergi kedua perusahaan semen milik negara ini bertujuan untuk memperkuat kinerja perusahaan dan

(3)

     

           

 

 

25 May 2015

25 May 2015

peningkatan nilai kedua perusahaan. Pemerintah sedang mengkaji sejumlah BUMN untuk direstrukturisasi seperti penggabungan. Semen Baturaja (SMBR) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 900 miliar atau naik 28% dari tahun lalu sebesar Rp 700 miliar. Perseroan juga menyiapkan dana Rp 3,32 triliun untuk pembangunan pabrik Baturaja II berjangka waktu dua tahun. Kapasitas produksi pabrik ini ditargetkan mencapai 1,85 juta ton. Sementara itu, alokasi belanja modal Semen Indonesia (SMGR) dinaikkan menjadi hingga Rp 11 triliun tahun ini, dari rencana semula Rp 5-7 triliun. Penggunaannya sekitar Rp 2,2 triliun untuk mengakuisisi pabrik semen di Vietnam. Pabrik tersebut memiliki kapasitas di bawah 2 juta ton.

Voksel Electric (VOKS) mencatat kerugian Rp 17,5 miliar di kuartal I 2015. Rugi bersih VOKS turun 28,6% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan VOKS turun 43,2% YoY menjadi Rp 343,66 miliar dari sebelumnya Rp 605,32 miliar.

Ace Hardware (ACES) akan membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 16 per saham atau total Rp 274.400.000 pada 19 Juni 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 27-28 Mei 2015, dan di pasar tunai pada 1-3 Juni 2015 dengan DPS hingga 1 Juni 2015.

Indoritel Makmur Indonesia (DNET) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2014 sebesar Rp 2 per saham senilai total Rp 28.368.000.000 atau setara 7,2% dari laba 2014 pada 19 Juni 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 27-28 Mei 2015 dan di pasar tunai 1-3 Juni 2015. Sebesar 1,3% dari laba 2014 sebesar Rp 5.000.000.000 untuk cadangan wajib, dan 91,5% atau Rp 359.212.083.509 untuk laba ditahan.

Pada kuartal I/2015, Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menambah gerai sebanyak 243 unit. Secara total perseroan memiliki 11.001 gerai yang terdiri dari 10.086 gerai Alfamart, 809 gerai Alfamidi, 48 gerai Lawson, serta 58 gerai Dan-Dan. Secara rata-rata perseroan menargetkan dapat menambah 1.000 gerai baru setiap tahunnya.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) menganggarkan dana Rp1 triliun untuk belanja modal tahun ini demi mendukung ekspansi bisnis penjualan kendaraan bermotor dan fasilitas produksi pelumas. Sekitar Rp40 miliar akan digunakan untuk mengganti mobil di perusahaan jasa kendaraan, Rp250 miliar untuk pembangunan pabrik oli baru di Cilegon, Jawa Barat, Rp250 miliar untuk dealership, dan Rp50 miliar untuk peruntukan lain seperti perbaikan teknologi informasi.

Mahaka Media (ABBA) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 19% menjadi Rp 380,15 miliar tahun ini, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 318,9 miliar. Perusahaan akan memfokuskan bisnis media broadcast, media luar ruang, event dan digital. Untuk itu, sebagian besar belanja modal tahun ini digunakan untuk revitalisasi peralatan anak usaha sektor penyiaran. Perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp 12 miliar tahun ini.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Metropolitan Land (MTLA) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2014 senilai total Rp 53,06 miliar atau setara 20% dari laba bersih tahun 2014 yang sebesar Rp 267,95 miliar. Dividen yang dibagikan terbagi atas 10% dividen tunai atau sebesar Rp 3,5 per saham dan 10% dividen saham. Perseroan juga mengalokasikan Rp 2 miliar sebagai dana cadangan dan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.

Metropolitan Land (MTLA) kembali menggandeng investor asing. Saat ini, perseroan tengah menjajaki empat perusahaan guna mencari mitra strategis mengembangkan mal di kawasan Metland Cyber City, Tangerang, Banten. Tiga mitra tersebut berasal dari Singapura, Thailand dan Korea. Sementara satu lagi berasal dari Amerika atau Eropa. Saat ini, MTLA menawarkan dua opsi kerja sama. Pertama, perseroan dan mitra strategis akan bersama-sama mengembangkan mal dengan skema perusahaan patungan. Kedua, yakni skema master lease, dimana perseroan akan menyewakan seluruh lahan mal kepada mitra strategis.

Pembangunan Graha Lestari Indah (PGLI) akan membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 2 per saham pada 19 Juni 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 22-28 Mei 2015, dan di pasar tunai 1-3 Juni 2015 dengan DPS hingga 1 Juni 2015.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 396 per saham senilai total Rp 396 miliar atau sebesar 50% dari laba bersih tahun 2014. Dividen dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal 3 Juni 2015. Pembayaran dividen pada 19 Juni 2015.Sebesar Rp 106,70 miliar atau 1% dari laba bersih disisihkan sebagai dana cadangan dan sisanya dicatatkan sebagai laba ditahan.

Bank Rakyat Indonesia ((BBRI) mencatat pendapatan berbasis biaya (fee based income) per kuartal I 2015 sebesar Rp 1,7 triliun, atau meningkat 41,6% YoY. Pada kuartal I 2015 bisnis remitansi menyumbangfee based incomesebesar Rp 20 miliar atau tumbuh 42,8% dari kuartal I 2014. Jumlah transaksi remitansi yang menggunakan BRIFast mencapai 1,1 juta transaksi, tumbuh 42,9% YoY dengan kenaikan nominal transaksi menjadi Rp 160,2 triliun atau naik 50% YoY dari sebelumnya Rp 107,1 triliun. Pencapaian tersebut didukung oleh pengembangan berkelanjutan dari sistem aplikasi BRIfast Remittance serta kerja samacounterpartdi seluruh dunia. Saat ini pangsa pasar BRI di sektor remitansi secara nasional mencapai 19%, dan diharapkan di akhir tahun bisa menjadi 20%. Transaksi remitansi BRI mayoritas berasal dari negara Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Korsel.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menunda rencana penerbitan obligasi berdenominasi valuta asing senilai US$500 juta pada tahun ini. Penundaan dapat dilakukan hingga jangka waktu dua tahun ke depan. Rencana emisi obligasi global tersebut akan digunakan untuk refinancing utang jatuh tempo perseroan.

Bank Permata (BNLI) memilih untuk menyalurkan kredit ke sektor yang dirasa lebih kuat dalam situasi ekonomi global dan nasional yang belum stabil. Perseroan akan menahan penyaluran kredit ke sektor komoditas seiring dengan penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti batu bara dan crude palm oil (CPO). Perseroan lebih memilih sektor lain yang lebih aman seperti sektor energi dan infrastruktur. BNLI memiliki keterbatasan dalam menyalurkan kredit unutk jangka panjang, maka perseroan memutuskan untuk memberikan kredit ke sektor penunjang seperti pembiayaan kepada kontraktor proyek.

Bank Bukopin (BBKP) menjajaki penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi sebesar Rp 2 triliun untuk memacu ekspansi bisnis dan menjaga CAR pada kisaran 16-17%. Perseroan akan fokus pada kredit segmen UKM termasuk sektor kemaritiman, serta pengembangan bisnis di kawasan Timur Indonesia. Kajian penerbitan obligasi dilakukan mengingat keinginan pertumbuhan kredit sebesar 15% tahun ini. Pertumbuhan tersebut akan berdampak pada penekanan CAR menjadi 12-13%.

HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited mengajukan tender offer kepada pemegang saham publik Bank Ekonomi Raharja (BAEK) sebesar Rp 10.000 per saham, naik dari tawaran sebelumnya Rp 6.300 per saham. Penawaran tender dilakukan untuk mengubah status BAEK dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private). Periode penawaran tender diperkirakan dilakukan pada 5 Juni-4 Juli 2015.

Mega Andalan Kalasan dan Yupi Indo Jelly Gum menjajaki kemungkinan menggelar initial public offering (IPO) untuk mendanai ekspansi bisnis. Mega Andalan Kalasan merupakan perusahaan lokcal yang memproduksi perlengkapan rumah sakit seperti ranjang pasien. Perseoran akan fokus meningkatkan aset dan menyiapkan legal formal sebelum merealisasikan rencana IPO. Sementara produsen permen Yupi Indo Jelly berharap dapat meningkatkan ekspansi dengan jalan IPO karena selama ini perseroan lebih banyak mengandalkan pinjaman perbankan untuk mendanai ekspansi.

(4)

      

 

 

 

 

 

25 May 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 59,94 0,22 TLKM (US) 44 14.369 82

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,85 -0,04 ANTM (GR) 0,04 651 0

Gold (US$)/Ounce 1203,81 -2,39

Nickel (US$)/MT 12710,00 -290,00

Tin (US$)/MT 15775,00 -25,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,00 -2,40

Coal (RB) (US$)/MT* 62,90 -0,46

CPO (ROTH) (US$)/MT 675,00 5,00

CPO (MYR)/MT 2141,50 2,50

Rubber (MYR/Kg) 677,00 2,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 783,08 2,81

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18232,02 -0,29 2,29 16,29 14,96 3,08 2,91 5.587,5

USA NASDAQ COMPOSITE 5089,36 -0,03 7,46 22,22 19,30 3,66 3,33 8.101,3

ENGLAND FTSE 100 INDEX 7031,72 0,26 7,09 16,90 14,97 1,97 1,88 1.756,6

CHINA SHANGHAI SE A SH 4877,43 2,84 43,90 18,70 16,42 2,26 2,05 5.835,3

CHINA SHENZHEN SE A SH 2867,49 1,02 93,95 40,77 32,51 5,16 4,52 4.202,9

HONG KONG HANG SENG INDEX 27992,83 1,70 18,59 13,47 12,17 1,45 1,35 2.234,7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5315,15 0,04 1,69 16,62 14,02 2,73 2,42 383,7

JAPAN NIKKEI 225 20264,41 0,30 16,12 19,39 17,49 1,78 1,66 3.105,7

MALAYSIA KLCI 1787,50 -0,42 1,49 16,43 15,14 1,93 1,82 287,2

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3450,18 0,30 2,53 14,35 13,15 1,30 1,24 422,9

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.158,00 36,00 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002

EUR/IDR 14.463,93 -231,71 EUR / USD 1,10 -0,0020

JPY/IDR 108,25 -0,68 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.839,74 -52,56 SGD / USD 0,75 -0,0004

AUD/IDR 10.278,83 -115,66 AUD / USD 0,78 -0,0011

GBP/IDR 20.361,61 -243,58 GBP / USD 1,55 -0,0015

CNY/IDR 2.123,15 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.670,80 27,50 MYR / USD 0,28 0,0013

KRW/IDR 12,07 0,07 100 KRW / USD 0,09 0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.53

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

25 May 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Apr’15 Mar’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.08 -0.44 SBI (9M) 6,65972

Inflation YOY % 6.79 6.38 SBIS (9M) 6,65972

Inflation MOM % 0.36 0.17

Foreign Reserve (USD) 110.87 Bn 111.55 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

26 May Indonesia Money Supply M1 YoY --

26 May Indonesia Money Supply M2 YoY Naik menjadi 16.3% dari 16.0% 26 May US Durable Goods Orders Naik menjadi 4.7% dari 4.0% 26 May US New Home Sales Naik menjadi 500 ribu dari 481 ribu

26 May US New Home Sales MoM Naik menjadi 4.0% dari -11.4%

26 May US Consumer Confidence Index Tetap 95.2

28 May US Initial Jobless Claims --

28 May US Continuing Claims --

28 May US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 1.0% dari 1.1%

28 May US Pending Home Sales YoY --

29 May US GDP Annualized QoQ Turun menjadi -0.9% dari 0.2%

29 May US GDP Price Index Tetap -0.1%

29 May US Personal Consumption Naik menjadi 2.0% dari 1.9% Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNVR IJ 43775 2.16 7.48 ASII IJ 7575 -3.19 -10.73 BBCA IJ 14350 1.59 5.82 BMRI IJ 11425 -1.72 -4.90 MIKA IJ 26850 8.48 3.24 BBRI IJ 12600 -1.18 -3.88 UNTR IJ 23275 2.53 2.27 INTP IJ 22425 -3.55 -3.22 TLKM IJ 2870 0.70 2.14 TBIG IJ 9000 -3.23 -1.53 BIRD IJ 8900 7.23 1.59 PNBN IJ 1190 -3.64 -1.14 BBNI IJ 7075 1.07 1.47 MEGA IJ 2000 -4.76 -0.73 JSMR IJ 6575 2.73 1.26 IBST IJ 3000 -13.92 -0.69 AMRT IJ 600 5.26 1.23 MNCN IJ 2145 -2.05 -0.68 DUTI IJ 6475 7.92 0.93 PTBA IJ 10550 -2.54 -0.67

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Puradelta Lestari Property & Real Estate

210-350 10,844.58 21-25 Mei 2015 29 Mei 2015 Sinarmas Sekuritas, CLSA, Macquaries Capital Mega Manunggal

Property

Property & Real Estate

500-600 1,714.28 04-08 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities Merdeka Copper Gold Mining & Energy 1800-2100 874.36 02-10 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities,

(6)

      

 

 

 

 

 

 

25 May 2015

25 May 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

KLBF 19.00 Cash Dividend

 

25 May-15 26 May-15 28 May-15 17 Jun-15

SILO 5.20 Cash Dividend  26 May-15 27 May-15 29 May-15 18 Jun-15

FASW 15.00 Cash Dividend  26 May-15 27 May-15 29 May-15 19 Jun-15

SMCB 31.00 Cash Dividend  26 May-15 27 May-15 29 May-15 19 Jun-15

MLBI 138.00 Cash Dividend  26 May-15 27 May-15 29 May-15 20 Jun-15

MYOH $0.0036 Cash Dividend  26 May-15 27 May-15 29 May-15 19 Jun-15

SQBI 16000.00 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 21 Jun-15

MKPI 223.70 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 05 Jun-15

GEMA 7.00 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 19 Jun-15

BMTR 25.00 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 19 Jun-15

MNCN 63.00 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 17 Jun-15

DNET 2.00 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 19 Jun-15

PGLI 2.00 Cash Dividend  27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 19 Jun-15

PTPP 21.97 Cash Dividend  28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 22 Jun-15

BBMD 12.22 Cash Dividend  28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 19 Jun-15

MTDL 35 : 1 Stock Dividend  29 Jun-15 30 Jun-15 02 Jul-15 22 Jul-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15  05 Jun - 18 Jun’15

 

AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15

 

18 Jun - 24 Jun’15

 

TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15

 

14 Jun - 01 Jul’15

 

WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15

 

24 Jun - 01 Jul’15

 

AGRO Rights Issue 4:3 100.00 19 Jun-15 25 Jun-15

 

02 Jul - 08 Jul’15

 

CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15

 

26 Jun - 03 Jul’15

 

ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 26 Jun-15 29 Jun-15

 

03 Jul - 09 Jul’15

 

BIPP Rights Issue 100:54 140.00 02 Jul-15 03 Jul-15 09 Jul – 22 Jul’15

HDFA Rights Issue 100000:99111 190-245 06 Jul-15 07 Jul-15 13 Jul – 23 Jul’15

DLTA Stock split 1:50 -- -- TBA TBA

ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

ESSA RUPST 25-May-15

MAPI RUPST/LB 25-May-15

PYFA RUPST/LB 25-May-15

MIDI RUPST 26-May-15

SMDR RUPST/LB 26-May-15

MREI RUPST/LB 26-May-15

LPIN RUPST/LB 27-May-15

LPGI RUPST 27-May-15

LPLI RUPST/LB 27-May-15

HITS RUPST 27-May-15

BLTZ RUPST 27-May-15

GDYR RUPST/LB 27-May-15

NOBU RUPST/LB 27-May-15

MLPT RUPST 27-May-15

MPPA RUPST 28-May-15

MFMI RUPST 28-May-15

SHID RUPST/LB 28-May-15

BBKP RUPST/LB 28-May-15

ROTI RUPST 28-May-15

PLAS RUPST/LB 28-May-15

APLI RUPST/LB 28-May-15

(7)

      

 

 

 

 

 

25 May 2015

25 May 2015

UNTR

TRADING BUY

S1 22925 R1 23550 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 22300 R2 24175

Closing

Price 23275

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 22925-Rp 24175

•Entry Rp 23275, take Profit Rp 24175

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.17 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 2.75 Positif

Bollinger Band (Mid) 22625 Positif

MA5 22690 Positif 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000

November December 2015 February March April May UNTR Upward Sloping Channel

22,968.8 22,690 22,625 22,131.3 22,131.3 21,800 21,193.4 23,275 23,275 23,275 24,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 42.61, Stochastic %K = 57.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

42.6086 42.6086 20 57.0226 57.0226 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 UNTR - MACD (5,3) = -71.64, Signal() = -12.62

-71.6391 -12.6154 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNTR - TSI(3,5,3) = 2.75 0.00000 -2.19034 2.74712 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 UNTR - William's % R(14) = -23.97, Volume() = 2,853,000.00 -23.9669 2,853,000

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

JSMR

TRADING BUY

S1 6425 R1 6650 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 6200 R2 6875

Closing

Price 6575

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 6425-Rp 6650

•Entry Rp 6575, take Profit Rp 6650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.32 Positif

MACD 13.66 Positif

True Strength Index (TSI) 29.36 Positif

Bollinger Band (Mid) 6419 Positif

MA5 6355 Positif 5,600 5,800 6,000 6,200 6,400 6,600 6,800 7,000 7,200 7,400

November December 2015 February March April May

JSMR Wedge 6,355 6,340.22 6,340.22 6,334.38 6,012.5 6,012.5 6,000 6,418.75 6,425 6,575 6,575 6,575 6,842.88 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(6,3,3) = 73.94, Stochastic %K = 85.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

73.9407 73.9407 20 80 85.1035 85.1035 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 JSMR - MACD (5,3) = -51.03, Signal() = -28.11 -51.0315 -28.106 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 29.36 11.2397 0.00000 29.3644 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 JSMR - William's % R(14) = -4.17, Volume() = 5,616,900.00 -4.16667 5,616,900

(8)

      

 

 

 

 

 

25 May 2015

25 May 2015

SSIA

TRADING BUY

S1 1145 R1 1230 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1095 R2 1280

Closing

Price 1180

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 1145-Rp 1230

•Entry Rp 1180, take Profit Rp 1230

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.73 Positif

MACD -1.33 Positif

True Strength Index (TSI) -8.78 Positif

Bollinger Band (Mid) 1174 Positif

MA5 1168 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300

November December 2015 February March April May SSIA Broadening Wedge

1,180 1,173.75 1,168 1,166.88 1,150 1,015 1,015 1,180 1,180 1,277.15 1,280 1,298.75 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SSIA - Stochastic %D(6,3,3) = 27.82, Stochastic %K = 37.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

27.8218 27.8218 20 37.5 37.5 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 SSIA - MACD (5,3) = -0.29, Signal() = 1.48

-0.288092 1.479 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SSIA - TSI(3,5,3) = -8.78 -8.78025 -10.3301 0.00000 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SSIA - William's % R(14) = -62.50, Volume() = 10,489,300.00

-62.5 10,489,300

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

MPMX

TRADING BUY

S1 710 R1 800 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 640 R2 870

Closing

Price 750

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 710-Rp 800

•Entry Rp 750, take Profit Rp 800

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 63.22 Positif

MACD 7.98 Positif

True Strength Index (TSI) 85.19 Positif

Bollinger Band (Mid) 686 Positif

MA5 698 Positif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200

November December 2015 February March April May MPMX Downward Sloping Channel

686 683.75 630 577.5 573.5 573.5 573.5 698 750 750 750 799.693 815 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MPMX - Stochastic %D(6,3,3) = 80.47, Stochastic %K = 80.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 80.4701

80 20 80.4701 80.9829 80.9829 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 MPMX - MACD (5,3) = -14.26, Signal() = -9.70 -14.264 -9.70289 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MPMX - TSI(3,5,3) = 85.19 69.4483 0.00000 85.1928 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MPMX - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 5,494,000.00 -11.1111 5,494,000

(9)

      

 

 

 

 

 

25 May 2015

25 May 2015

ERAA

TRADING BUY

S1 820 R1 860 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 780 R2 900

Closing

Price 835

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 820-Rp 860

•Entry Rp 835, take Profit Rp 860

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 82.20 Negatif

MACD 3.35 Positif

True Strength Index (TSI) 74.15 Positif

Bollinger Band (Mid) 702 Positif

MA5 806 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300

November December 2015 February March April May ERAA Wedge 799.25 796.875 788 770 770 770 770 805 806 835 835 835 960.554 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ERAA - Stochastic %D(6,3,3) = 68.57, Stochastic %K = 78.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

68.5714 68.5714 20 78.5714 78.5714 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ERAA - MACD (5,3) = -8.44, Signal() = -5.80

-8.43958 -5.80224 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ERAA - TSI(3,5,3) = 74.15 51.661 0.00000 74.1536 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ERAA - William's % R(14) = -13.33, Volume() = 30,751,900.00 -13.3333

30,751,900

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

CKRA

TRADING BUY

S1 220 R1 250 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 190 R2 280

Closing

Price 236

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 220-Rp 250

•Entry Rp 236, take Profit Rp 250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.06 Positif

MACD 0.61 Negatif

True Strength Index (TSI) -22.03 Positif

Bollinger Band (Mid) 217 Positif

MA5 239 Negatif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0

November December 2015 February March April May CKRA Upward Sloping Channel

236 236 216.6 204.091 204.091 200 166.344 236 239 249 279 290.571 290.571 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 CKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 35.27, Stochastic %K = 27.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

27.0042 27.0042 20 35.2732 35.2732 80 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 CKRA - MACD (5,3) = 3.47, Signal() = 3.62

3.47489 3.62037 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 CKRA - TSI(3,5,3) = -22.03 -7.04393 -22.027 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 CKRA - William's % R(14) = -47.25, Volume() = 1,922,600.00

-47.2527 1,922,600

(10)

      

 

 

 

 

 

 

25 May 2015

25 May 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

22-05-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 26100 26100 25775 25075 25775 26475 27175 Negatif Negatif Negatif 27525 19500 LSIP Trading Buy 1670 1670 1710 1560 1635 1710 1785 Positif Positif Positif 1760 1370 SGRO Trading Buy 1815 1815 1835 1745 1790 1835 1880 Negatif Negatif Negatif 1930 1700 Mining

BUMI Trading Sell 90 90 87 79 87 95 103 Negatif Negatif Negatif 111 67

PTBA Trading Sell 10550 10550 10175 10175 10450 10725 11000 Negatif Negatif Negatif 10925 9100

ADRO Trading Sell 885 885 870 870 880 890 900 Negatif Negatif Negatif 985 835

MEDC Trading Buy 3060 3060 3095 3035 3055 3075 3095 Positif Positif Negatif 3200 2780 INCO Trading Sell 3460 3460 3420 3335 3420 3505 3590 Negatif Positif Negatif 3545 2605 ANTM Trading Sell 805 805 790 790 800 810 820 Negatif Positif Negatif 925 775

TINS Trading Sell 885 885 845 845 875 905 935 Negatif Negatif Negatif 960 770

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 13125 13125 12950 12950 13075 13200 13325 Negatif Negatif Negatif 13875 12400 INTP Trading Buy 22425 22425 23025 21750 22175 22600 23025 Positif Positif Negatif 23700 20700 SMCB Trading Sell 1625 1625 1615 1595 1615 1635 1655 Negatif Negatif Positif 1670 1480 Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 7575 7575 7250 7250 7500 7750 8000 Negatif Negatif Negatif 8225 6700 GJTL Trading Buy 1110 1110 1130 1070 1100 1130 1160 Positif Positif Positif 1300 1000 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6875 6875 7050 6675 6800 6925 7050 Positif Positif Negatif 7450 6475 GGRM Trading Sell 47075 47075 46825 46150 46825 47500 48175 Negatif Negatif Positif 54650 44750 UNVR Trading Buy 43775 43775 44125 42325 43225 44125 45025 Positif Positif Positif 46000 37675 KLBF Trading Buy 1840 1840 1860 1815 1830 1845 1860 Positif Positif Positif 1915 1740 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1950 1950 1930 1890 1930 1970 2010 Negatif Negatif Negatif 2210 1780 PTPP Trading Buy 4075 4075 4095 3995 4045 4095 4145 Positif Positif Positif 4115 3740 WIKA Trading Sell 3350 3350 3395 3305 3335 3365 3395 Negatif Negatif Positif 3620 2835 ADHI Trading Buy 2800 2800 2870 2735 2780 2825 2870 Positif Positif Positif 3180 2640 WSKT Trading Buy 1765 1765 1780 1700 1740 1780 1820 Positif Positif Positif 1815 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 4200 4200 4165 4165 4190 4215 4240 Negatif Negatif Negatif 4885 3855 JSMR Trading Buy 6575 6575 6650 6200 6425 6650 6875 Positif Positif Positif 7150 5950 ISAT Trading Sell 3815 3815 3795 3745 3795 3845 3895 Negatif Negatif Negatif 4240 3750 TLKM Trading Buy 2870 2870 2925 2805 2845 2885 2925 Positif Positif Positif 2895 2595 Finance

BMRI Trading Sell 11425 11425 11275 10900 11275 11650 12025 Negatif Negatif Positif 12200 10350 BBRI Trading Sell 12600 12600 12425 12100 12425 12750 13075 Negatif Negatif Positif 13200 11250 BBNI Trading Buy 7075 7075 7175 6675 6925 7175 7425 Positif Positif Positif 7275 6250 BBCA Trading Sell 14350 14350 14125 13725 14125 14525 14925 Negatif Negatif Positif 15225 12900 BBTN Trading Buy 1220 1220 1250 1190 1210 1230 1250 Positif Positif Positif 1230 1080 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 23275 23275 24175 22300 22925 23550 24175 Positif Positif Positif 24000 20475 MPPA Trading Sell 3780 3780 3725 3725 3765 3805 3845 Negatif Negatif Negatif 4185 3620

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

RUPS Kimia Farma (KAEF) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 8,44 per saham atau sebesar Rp 46,924 miliar, setara 20% dari total laba bersih Perseroan tahun buku

RUPST memutuskan untuk membagikan total dividen final kepada pemegang saham sebesar USD332,9 juta dengan rasio pembayaran sebesar 70% dari laba bersih yang dapat diatribusikan

Rp 153,45 miliar kepada para pemegang saham, setara dengan 68,81% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2016.. Hingga

(BIRD) akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan senilai Rp152,63 miliar atau sekitar 30,09% dari total laba perseroan pada tahun buku 2016 yang

AKR Corporindo (AKRA) berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 65 per saham atau senilai total Rp 252,58 miliar dengan payout ratio dividen sekitar 38,96% dari laba bersih

Malindo Feedmill (MAIN) mengalokasikan 15% dari total perolehan laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 241,25 miliar untuk dividen atau senilai total dividen Rp 35,8 miliar

Tertinggi Sepanjang Sejarah, MTDL Bagikan Dividen Rp178 Miliar by Vina Anggita - May 30, 2023 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST PT Metrodata Electronics Tbk MTDL menyetujui

mediaindonesia.com| 9 Juni 2021 Metrodata Bagikan Dividen Rp90,85 Miliar bagi Pemegang Sahamnya RAPAT Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST PT Metrodata Electronics Tbk menyetujui