• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nifaq (4).doc 39KB Jun 13 2011 06:28:25 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nifaq (4).doc 39KB Jun 13 2011 06:28:25 AM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nifaq (4)

Oleh Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag.

SETELAH dibicarakan panjang lebar dalam Surat Al-Baqarah 8-20, Al-Qur’an kembali membicarakan tentang orang-orang munafik dalam puluhan ayat lain yang tersebar dalam beberapa Surat, yaitu dalam Surat An-Nisa’ (61-63,88, 138-143, 145), Al-Anfal (49), At-Taubah (64-70,73-87,107-108), Al-‘Ankabut (11), Al-Ahzab (1,12-18, 24,48, 60,73), Al-Fath (6), Al-Hadid (13-15), Al-Hasyr (11-14), Al-Munafiqun (1-8) dan At-Tahrim (9).

Di bawah ini akan diungkap sebagian dari sifat dan prilaku orang-orang munafik yang terdapat dalam beberapa ayat di atas.

Munafik Shalat dengan Malas dan Riya

(2)

ن

ن إإ

ن

ن ِيقإفإَاننممللا

ن

ن ُوع

م دإَاخنيم

هنلنلا

ُونهمون

م

ل همع

م دإَاخخخن

اذنإإون

اُوممَاخخقن

َىخخلنإإ

ةإلنخخص

ن لا

اُوممَاقن

َىلنَاس

ن ك

م

ن

ن وءمارنيم

س

ن

َاننلا

لنون

ن

ن ورمكمذلين

هنلنلا

لنإإ

للِيلإقن

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan

membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri

dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan

tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (Q.S. An-Nisa’ 4:142)

Karena tidak berdasarkan iman dan niat ikhlas karena Allah, tetapi hanya semata-mata untuk memperlihatkan kepada umat Islam bahwa mereka adalah orang-orang Islam, maka secara lahir terlihat pada muka dan sikap mereka bahwa mereka mengerjakan shalat dengan terpaksa. Oleh sebab itu, mereka sering tidak datang ke masjid untuk mengerjakan shalat Subuh dan ‘Isya, bisa jadi karena mereka mengira pada dua waktu itu ketidakhadiran mereka tidak akan menjadi perhatian, atau karena memang sangat berat bagi mereka untuk berpura-pura shalat ke masjid pada dua waktu tersebut. Pada waktu Shubuh mereka masih nyenyak tidur, dan malam hari mereka harus meninggalkan kehidupan malamnya. Nabi sendiri menyatakan, “Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat ‘Isya dan shalat Fajar…” (H.R.Bukhari Muslim).

(3)

diterapkan pada masa kita sekarang ini. Sudah menjadi gejala umum, tidak banyak laki-laki Muslim yang shalat berjama’ah lima waktu di masjid., lebih-lebih waktu Shubuh. Paling banyak mereka shalat di masjid pada waktu Maghrib. Masjid-masjid dibangun besar dan megah, tapi tidak dimakmurkan dengan shalat berjama’ah setiap waktu. Masjid hanya penuh kalau shalat Jum’at, atau pada malam-malam bulan Ramadhan. Kalau standar yang digunakan di zaman Nabi diterapkan sekarang, tentu banyak sekali umat Islam yang dapat dimasukkan dalam kategori munafik ini.

Kemalasan orang-orang munafik mengerjakan shalat itu dapat juga dilihat dari zikir yang mereka lakukan. Jangankan zikir setelah shalat, dalam shalat pun mereka tidak akan membaca bacaan shalat dengan sempurna. Kalau pun mereka membaca sebagian kecil dari do’a dan zikir yang ada dalam shalat, mereka membacanya tidak dengan kekhusyukan dan pengertian, karena memang pada dasarnya mereka tidak percaya dengan apa yang mereka baca. Jika sudah selesai mengerjakan shalat, sedapat mungkin, mereka akan segera meninggalkan masjid tanpa zikir, do’a dan shalat sunnah ba’diyah. Memang orang-orang munafik tidak betah berada di dalam masjid, duduk di masjid bagi mereka ibarat duduk di atas bara panas, tidak tenang, gelisah dan ingin cepat-cepat keluar.

Di samping karena tidak ikhlas--ke masjid hanya semata-mata supaya dilihat orang banyak--perasaan tidak tenang dan gelisah berada di dalam masjid juga

(4)

رمذنحلين

ن

ن ُوقمفإَاننممللا

ن

ل أن

ل

ن زنننتم

م

ل هإِيللنعن

ةةرنُوس

م

م

ل همئمببننتم

َامنبإ

ِيخخفإ

م

ل هإبإُوخلمقم

ل

إ خخقم

اُوئمزإهلتنس

ل ا

ن

ن إإ

هنلنلا

ج

ة رإخلمم

َامن

ن

ن ورمذنحلتن

Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka.

Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan

Rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.”

(Q.S. At-Taibah 9:64)

Munafik Tidak Mau Berjihad

Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berjihad pada jalan Allah, baik dengan harta maupun dengan jiwa raga. Para sahabat

merespon perintah itu dengan penuh semangat dan keikhlasan. Bahkan mereka berlomba-lomba menyumbangkan hartanya pada jalan Allah. Tercatat Umar pernah menyerahkan separo harta yang dimilikinya, sementara Abu Bakar justru

menyerahkan semuanya. Begitu juga jika jihad harus sampai ketingkat qitâl, para sahabat tidak berkeberatan, bahkan bersemangat memenuhinya, karena mereka punya keyakinan, apapun hasil yang dicapai dalam perang pada jalan Allah,

semuanya menguntungkan. Jika menang mereka akan hidup mulia, jika kalah mereka akan mati syahid.

(5)

oleh Nabi untuk tidak ikut berperang. Dalam perang Tabuk misalnya, mereka menolak ikut berperang dengan alasan cuaca sangat panas. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

ح

ن رإفن

ن

ن ُوفملنخ

ن ممللا

م

ل هإدإعنقلمنبإ

ف

ن لنخإ

ل

إ ُوخخس

م رن

هإخخلنلا

اُوخخهمرإكنون

ن

ل أن

اودمخخهإَاجنيم

م

ل هإلإاُونملأ

ن بإ

م

ل هإس

إ فمنلأنون

ِيفإ

ل

إ ِيبإس

ن

هإلنلا

اُولمَاقنون

لن

اورمفإنلتن

ِيفإ

ربحنللا

ل

ل قم

رمَاخخنن

م

ن ننهنجن

ددش

ن أن

اررحن

ُوللن

اُونمَاكن

ن

ن ُوهمقنفلين

“Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira

dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad

dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah

kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka

Jahannam itu lebih sangat panas (nya)", jikalau mereka mengetahui.” (Q.S.

At-Taubah 9:81)

Perang Tabuk terjadi setelah penaklukan kota Makkah. Ini adalah peperangan terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ada informasi yang disampaikan kepada Nabi, bahwa kerajaan Romawi telah menyiapkan angkatan perangnya untuk menyerang kaum muslimin diperbatasan utara tanah Arab.

(6)

tidak diwajibkan ikut berperang. Perintah Rasulullah itu sesuai sekali dengan keinginan mereka, sehingga mereka menyambutnya dengan sukacita.

Seharusnya mereka menangis, bukannya bersukacita. Jika mereka senang tidak berperang dengan alasan panas terik, ketahuilah api neraka lebih panas, jika mereka memahaminya. Di dunia ini mereka dapat ketawa sejenak dengan segala tipu daya dan kepura-puraan mereka, tetapi di Akhirat nanti mereka akan menangis sepanjang masa. Allah SWT berfirman:

اُوك

م حنض

ل ِينللفن

للِيلإقن

اُوك

م بلِينللون

ارلِيثإكن

ءلازنجن

َامنبإ

اُونمَاكن

ن

ن ُوبمس

إ ك

ل ين

“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai

pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S. At-Taubah 9:82)

Setelah kaum Muslimin kembali dari perang Tabuk dengan selamat, orang-orang munafik merasa malu dan terhina. Mereka berencana untuk meminta maaf kepada Nabi karena tidak ikut perang, dan berjanji pada masa yang akan datang akan menyertai Nabi dalam peperangan. Tetapi Allah mengingatkan Nabi untuk tidak lagi percaya dengan mereka. Allah melarang Nabi untuk menyertakan mereka dalam peperangan mana pun pada masa yang akan datang. Jika dalam peang Tabuk merka rela, bahkan gembira tidak ikut berperang, maka silakah mereka tidak ikut berperang untuk selama-lamanya. Allah SWT berfirman:

ن

ل إإفن

ك

ن عنجنرن

هملنلا

َىخخلنإإ

ةةخخفنئإَاط

ن

م

ل خخهمنلمإ

ك

ن ُونمذنألتنخخس

ل َافن

جإورمخخخملللإ

ل

ل خخقمفن

ن

ل خخلن

اُوجمرمخلتن

ِي

ن عإمن

ادلبنأن

ن

ل لنون

اُولمتإَاقنتم

ِي

ن عإمن

اوردمعن

م

ل ك

م ننإإ

م

ل تمِيخض

إ رن

دإُوعمقمللَاخبإ

ل

ن ونأن

ةةرنمن

اودمعمقلَافن

عنمن

(7)

“Maka jika Allah mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka,

kemudian mereka minta izin kepadamu untuk ke luar (pergi berperang), maka

katakanlah: "Kamu tidak boleh ke luar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh

memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang

kali yang pertama. Karena itu duduklah (tinggallah) bersama orang-orang yang

tidak ikut berperang" (Q.S. At-Taubah 9:83)

Dalam ayat lain, masih pada Surat yang sama, Allah menggambarkan bagaimana orang-orang munafik tidak malu untuk minta izin tidak ikut berperang, padahal mereka memiliki kekayaan dan juga fisik yang kuat. Allah berfirman:

عنمن

اذنإإون

ت

ل لنزإنلأ

م

ةةرنُوس

م

ن

ل أن

اُونممإاءن

هإلنلَابإ

اودمهإَاجنون

عنمن

هإلإُوس

م رن

ك

ن ننذنألتنخخس

ل ا

ُولموأم

ل

إ ُولط

ن لا

م

ل همنلمإ

اُولمَاقنون

َاخخننرلذن

ن

ل خخك

م نن

عنخخمن

َ)ن

ن يدإخخعإَاقنللا

86

اُوخخض

م رن(

ن

ل أ

ن خخبإ

اُونمُوك

م ين

ف

إ لإاُونخنللا

عنبإط

م ون

َىلنع

ن

م

ل هإبإُولمقم

م

ل همفن

لن

َ)ن

ن ُوهمقنفلين

87

(

“Dan apabila diturunkan sesuatu surat (yang memerintahkan kepada orang

munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya",

niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk

tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang

yang duduk".Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang,

dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan

beriman dan berjihad).” (Q.S. At-Taubah 9:86-87)

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan pusat informasi sepakbola yang belum ada di Surabaya sebagai sarana pengetahuan teori tentang sepakbola, memberikan informasi

Selain itu DPL juga penting bagi masyarakat setempat sebagai salah satu cara meningkatkan produksi perikanan (terutama ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang),

Abstrak — Perancangan fasilitas tunggu transportasi umum di Surabaya ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan kota Surabaya akan tempat menunggu transportasi

ISI PENGUMUMAN : Diumumkan bahwa Pemenang dan Calon Pemenang 1 Pekerjaan Lanjutan Perkerasan Taxiway, Apron dan Fillet termasuk Marking Volume 12.610 M2 adalah

Pemilihan konsep Intregrating didasarkan pada masalah yang ada, tugas mahasiswa desain yang cukup kompleks seperti tugas dua dimensi yang meliputi menggambar dan

[r]

Pada hari ini Jumat tanggal Empat belas Bulan Desember tahun Dua ribu dua belas, Pokja/ULP Kemensos Bekasi Dalam rangka Pemilihan Penyedia Barang/Jasa paket pekerjaan

Sebaiknya diadakan perundingan atau penyelesaian masalah ini dengan duduk bersama dan mencari solusi terhadap permasalah-permasalahan tersebut adalah hal yang wajib dilakukan