• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2013-2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

U PAY A ME NI N G K AT K AN MO T I VAS I DA N H AS I L B E L AJA R DENGAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT PADA MATERI

T E O R E M A P Y T H A G O R A S D I K E L A S V I I I SMP AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2013-201

Oleh: Masitah Damanik

NIM 409311027

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul

“Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Dengan Model Cooperative

Script Pada Materi Teorema Pythagoras Di Kelas VIII SMP Al-Hidayah Medan

T.A 2013-2014”, dimana untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Medan.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd. selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing

serta memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak

Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Drs. Syafari,M.Pd, dan Bapak Prof. Dr. Asmin,

M.Pd sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan

saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai

selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar,

M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku rektor Universitas

Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua

Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan

Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris jurusan Pendidikan

Matematika, dan seluruh staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED

(4)

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak drs. Pasti Tarigan

selaku kepala SMP Al-Hidayah Medan, Bapak mahmud S.Pd, selaku guru

matematika SMP Al-Hidayah Medan, serta guru-guru yang telah banyak membantu

dalam penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta

Supiyan Damanik, dan Ibunda Ratna Wati terkasih yang telah banyak

memberikan bimbingan, dukungan, do’a, semangat, motivasi, perhatian,

kepercayaan dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan di Unimed. Semoga Allah memberikan kebaikan dunia

dan akhirat pada Ayah dan Ibunda. Terkhusus juga kepada adikku Nur M. Safi’i

Damanik, dan Adik Nurul Supiyana Damanik yang senantiasa membantu serta

memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat

seperjuangan dikala duka dan senang dari komunitas MSS (LN. Zen Fadli, Syiska

Anita, Ayyu, fikri, Dendy, Ririn, Fadli, Laila, Handrian, Ica, fajir, Aina) yang

senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.. Terakhir ucapan terima kasih

untuk sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas Ekstensi’09 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis sampai

penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah

SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, September 2014 Penulis,

(5)

iii

U PAY A ME NI N G K AT K AN MO T I VAS I DA N H AS I L B E L AJAR DE N GA N MO DE L CO O PE RAT I VE S CRI PT PAD A M AT E RI

T E O R E M A P Y T H A G O R A S D I K E L A S V I I I S M P A L - H I D A Y A H M E D A N T . A 2 0 1 3 - 2 0 1 4

Masitah Damanik (409311027) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan Model Cooperatif Script. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII dengan jumlah siswa 32 orang dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Cooperatif Script pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu diberikan tes awal, angket motivasi dan setiap akhir siklus diberikan angket motivasi dan tes hasil belajar. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan motivasi dan hasil belajar pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Al-hidayah Medan mulai dari tes awal, angket motivasi siklus I, angket motivasi siklus II, serta tes hasil belajar siklus I dan II setelah pembelajaran Cooperative Script.

Berdasarkan hasil observasi untuk motivasi siswa mengalami peningkatan, dimana pada hasil observasi sebelum penelitian siswa masih dalam kategori rendah. Pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata skor angket motivasi tapi belum memenuhi persentase tingkat motivasi kelas mencapai 80% siswa yang memiliki tingkat motivasi lebih tinggi atau sama dengan sedang. Tetapi pada siklus II rata-rata skor motivasi siswa dan persentase tingkat motivasi kelas terpenuhi karena berada pada katagori baik.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pendekatan pembelajaran Cooperatif Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana pada sebelum penelitian siswa yang tuntas hanya 12 siswa (37,5%). Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 19 siswa (59,38%) dan pada siklus II telah memenuhi Persentase Ketuntasan Klasikal (PKK) dimana siswa yang tuntas 28 siswa (87,5%) dan kelas dikatakan tuntas.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar siswa SMP Al-Hidayah Medan.

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Penerapan Cooperatif Script dalam menemukan

Teorema Pythagoras 34

Tabel 3.1. Kriteria dalam Penilaian Angket ... 50

Tabel 3.2. Kategori Tingkat Motivasi ... 53

Tabel 3.3. Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa 54

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Observasi 56

Tabel 3.4 Transkrip Wawancara 56

Tabel 4.1. Gambaran Persentase Skor Angket Motivasi Awal Siswa ... 58

Tabel 4.2. Gambaran Persentase Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Awal 59 Tabel 4.3. Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal 59

Tabel 4.4. Gambaran Persentase Skor Angket Motivasi I Siswa ... 63

Tabel 4.5. Gambaran Hasil Observasi proses Pembelajaran Siklus I ... 65

Tabel 4.6. Gambaran Hasil Observasi siswa proses Pembelajaran Siklus II . 66 Tabel 4.7. Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I . 67 Tabel 4.8. Gambaran Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I ... 68

Tabel 4.9. Gambaran Persentase Skor Angket Motivasi II Siswa ... 74

Tabel 4.10 Tingkat Penguasaan Tes Awal, Tes I dan Tes II 76

Tabel 4.11. Gambaran Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 78

Tabel 4.12. Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 78

Tabel 4.13. Gambaran Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 79

Tabel 4.14. Gambaran Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 80

Tabel 4.15 Peningkatan motivasi dan Hasil Belajar Siswa tiap Siklus 84

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.5.1.1 Segitiga Siku-siku 29

Gambar 2.1.5.1.2 Menemukan Teorema Pythagoras dengan Tiga Persegi

dan Segitiga Siku-siku Segitiga Siku-siku 30

Gambar 2.1.5.1.3 Persegi 31

Gambar 2.1.5.1.4 Segitiga Siku-siku 33

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Tingkat Motiovasi Siswa Pada

Motivasi Awal dan Siklus I 64

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Persentase Pada Motivasi Awal dan

Siklus I 64

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes

Awal dan Siklus I 69

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Tingkat Motivasi siswa Pada Siklus I

dan Siklus II 75

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Persentase Kelas Pada Motivasi Awal,

Siklus I, dan Siklus II 76

Gambar 4.6 Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pra Penelitian,

Siklus I dan Siklus II 78

Gambar 4.7 Grafik Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Pra Penelitian,

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I ... 90

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I... 95

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus II ... 99

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus II ... 103

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa I ... 108

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa II ... 112

Lampiran 7 Lembar kerja Siswa III ... 115

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa IV ... 117

Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Motivasi 118

Lampiran 10 Lembar Validitas Angket Motivasi Belajar 119

Lampiran 11 Angket Motivasi Belajar 122

Lampiran 12 Kisi-kisi Tes Awal ... 131

Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I ... 132

Lampiran 14 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II ... 133

Lampiran 15 Tes Awal ... 134

Lampiran 16 Tes Hasil Belajar I ... 136

Lampiran 17 Tes Hasil Belajar II ... 138

Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Awal ... 139

Lampiran 19 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I ... 142

Lampiran 20 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 145

Lampiran 21 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 148 Lampiran 22 Pedoman Penskoran Tes Awal 150

Lampiran 23 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 152

Lampiran 24 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 154

Lampiran 25 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II ... 155

Lampiran 26 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 158

Lampiran 27 Daftar Nama Siswa Kelas VIII-d SMP Al-Hidayah Medan 159

Lampiran 28 Analisis hasil Angket motivasi Siswa 161

(10)

Lampiran 30 Lembar Observasi Kegiatan Guru 163

Lampiran 31 Lembar Observasi Kegiatan Siswa 164

Lampiran 32 Hasil Wawancara Siswa ... 165

Lampiran 33 Dokumentasi Penelitian 169

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem

pendidikan diseluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika

sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama

sains dan teknologi), dibanding dengan negara lainnya yang memberikan tempat

bagi matematika sebagai subjek yang sangat penting. Matematika merupakan

salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena

dengan belajar matematika diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan

berpikir, bernalar, mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan

aktivitas kreatif dan pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan Sihombing (2007:

5) yang menyatakan bahwa:

Tujuan pembelajaran matematika adalah:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsisten.

2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi,

dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

3. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan secara matematis antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Mengingat peranan matematika, maka kualitas pendidikan matematika

di Indonesia hendaknya ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman.

Namun tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus

dengan hasil belajar matematika siswa. Karena pada kenyataannya sampai saat ini

kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan

negara lain, terutama pada bidang studi matematika. hal ini dapat dilihat dalam

laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan,

(12)

tahun 2012 yang dirilis pada Sabtu, 20 Oktober 2013 (dalam

http://www.kopertis12.or.id/2013) bahwa “indonesia berada di peringkat ke-64

dari 120 negara. Tahun lalu, Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara”.

Kenyataannya di lapangan masih banyak siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar matematika, hal ini disebabkan siswa tidak tahu akan

pentingnya pelajaran matematik bagi kehidupan di masa akan datang. Dimana

dalam setiap pembelajaran, guru yang berperan aktif sehingga siswa hanya duduk

mendengarkan saja. Hal ini mengakibatkan siswa yang kurang termotivasi untuk

belajar matematika karena mereka hanya menunggu pembelajaran dari guru.

Sehingga siswa kurang berminat akan pelajaran matematika dan selalu

menganggap matematika itu sukar, sebagaimana yang diungkapkan oleh

Abdurrahman (2003:23) bahwa “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit, baik

bagi siswa yang tidak berkesulitan dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan

belajar”.

Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan tersebut,

diharapkan matematika dapat menjadi pelajaran yang disenangi oleh semua siswa.

Namun pada kenyataannya, sebagian besar siswa tidak menyukai matematika dan

menjadikannya sebagai salah satu pelajaran yang menakutkan.

Dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada bidang

matematika maka perlu diperhatikan berbagai faktor atau komponen diantaranya

adalah kurikulum, bakat, minat, lingkungan belajar, metode pengajaran, sarana

dan prasarana. Salah satu faktor penting yang perlu mendapat perbaikan adalah

metode pengajaran, Suyono (dalam Armanto, 2001 :2) menyatakan bahwa :

(13)

3

Selanjutnya Nana Sudjana (2009:76) mengatakan bahwa : “Tugas guru

adalah memilih berbagai model yang tepat untuk menciptakan proses belajar

mengajar yang baik. Ketepatan penggunaan model mengajar tersebut sangat

bergantung pada tujuan, isi, proses belajar mengajar dan kegiatan belajar

mengajar”.

Dari hasil observasi awal (Selasa, 5 November 2013) berupa pemberian

angket yang berisi sejumlah pertanyaan terhadap siswa kelas VIII-d SMP

Al-Hidayah Medanyang berjumlah 32 orang menunjukkan bahwa siswa kurang

termotivasi belajar dan cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Mereka hanya

mendengar, mencatat tanpa memeberi pertanyaan umpan balik kepada guru.

Mereka tampak tidak termotivasi dalam belajar.

Dari hasil observasi tersebut, tampak bahwa siswa dalam pelajaran

matematika tidak mendapat motivasi ekstrinsik dari lingkungan belajarnya.

Pembelajaran matematika yang disajikan kurang menarik dan perlu diperhatikan

motivasi ekstrinsik pada diri siswa. Inilah yang seharusnya menjadi fokus utama

bagi guru dalam menjalankan kegiatan pembelajaran.

Hal ini juga sehubungan dengan wawancara yang dilakukan peneliti

dengan salah seorang guru matematika kelas VIII SMP Al-Hidayah Medan yaitu

Bapak Mahmud,S.Pd, peneliti memperoleh informasi bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah Medan masih cenderung rendah.

Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa “hasil belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang timbul misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya

pengertian baru perubahan dalam sikap, emosional dan perubahan jasmani”.

Abdurrahman (2003:37) juga mengatakan menyatakan :

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran dan tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru. Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar. Anak yang

berhasil dalam belajar adalah berhasil mencapai tujuan –tujuan

(14)

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Bloom (dalam Arikunto,

2006:117) :

Hasil belajar dibedakan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut dibedakan karena ciri - cirinya yang berbeda. Kognitif berhubungan dengan pengembangan kemampuan otak dan penalaran siswa. Afektif berhubungan dengan pengembangan perasaan dan sikap siswa. Sedangkan psikomotorik berhubungan dengan cara siswa pada waktu mengembangkan hasil belajar tersebut.

Dengan demikian, dapatlah seseorang dikatakan berhasil belajar

matematika apabila dalam diri seseorang itu terjadi suatu kegiatan yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika.

Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya

meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.

Hal ini sejalan dengan pendapat M. Dalyono (dalam Djamarah, 2008 :

201) bahwa :

Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yang berasal dar i dalam diri (motivasi instrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan selalu optimis bawa cita - cita dapat dicapai dengan belajar.

Salah satu faktor yang juga menyebabkan tidak termotivasinya siswa

adalah metode pengajarannya yang tidak sesuai. Selama ini, metode pengajaran

yang pada umumnya digunakan dalam pembelajaran adalah metode pengajaran

konvensional yang terpusat pada guru (teacher centered). Siswa hanya bisa

mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tanpa ikut berperan aktif

dalam pembelajaran. Ditambah lagi materi ajar matematika yang cenderung

abstrak, membuat siswa kesulitan dalam belajar.

Metode pengajaran yang tidak tepat akan berakibat pada motivasi dan

keinginan belajar siswa yang menjadi rendah. Tidak termotivasinya siswa dalam

belajar matematika dapat berdampak pada keberhasilan siswa dalam belajar

(15)

5

mencakup seluruh aspek dan memenuhi kebutuhan belajar siswa sehingga mereka

dapat termotivasi belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah menggunakan

model pembelajaran kooperatif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Sudah banyak penelitian yang dilakukan tentang pembelajaran matematika,

ternyata banyak faktor yang membuat pelajaran matematika menjadi lebih

menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya di SMP Al-Hidayah

Medan. Salah satunya adalah dengan melakukan upaya perbaikan pembelajaran

sebagai suatu strategi untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui

pemahaman siswa terhadap konsep matematika dengan cara bagaimana materi itu

dikemas menjadi pelajaran yang menarik dan siswa berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Untuk itulah diperlukan sebuah pembelajaran dalam upaya

meningkatkan hasil belajar yaitu pembelajaran kooperatif.

Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran matematika, salah satunya adalah model

pembelajaran Cooperative Script. Model pembelajaran Cooperative Script sampai

saat ini masih belum banyak diteliti di Indonesia, belum banyak dikembangkan

baik melalui penelitian maupun aplikasi dalam pembelajaran di kelas, khususnya

pada penelitian tindakan kelas (PTK). Model Cooperative Script memiliki banyak

kelebihan sebagaimana dikatakan Lie (2010:46) bahwa: “Model Cooperative

Script dapat meningkatkan partisipasi dan pengembangan kreativitas siswa dalam

pembelajaran”.

Banyak siswa yang merasakan manfaat bekerja sama dengan teman

sekelas mendiskusikan materi yang telah mereka baca atau telah mereka dengar

di kelas. Dalam hal ini model pembelajaran Cooperative Script merupakan

model pembelajaran yang mengembangkan upaya kerja sama dalam mencapai

tujuan bersama.

Suprijono (2010 :126) menyatakan bahwa : “Skrip koperatif merupakan

metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan

(16)

siswa bekerja sama berpasangan dan secara bergantian membuat ringkasan bagian

materi pelajaran untuk teman pasangannya. Sementara satu siswa membaca

ringkasan, siswa yang lain mendengarkan dan mengoreksi kesalahan-kesalahan

atau bagian-bagian penting yang hilang. Selanjutnya kedua siswa itu yang

berganti peran, melanjutkan cara ini hingga seluruh materi pelajaran telah

dipelajari.

Sejumlah studi tentang Cooperative Script ini telah konsisten menemukan

bahwa siswa yang belajar dengan cara ini dapat belajar dan mengendapkan materi

lebih banyak daripada siswa yang membuat ringkasannya sendiri atau mereka

yang hanya sekedar membaca materi pelajaran itu. Ada suatu hal yang menarik,

sementara kedua siswa dalam Cooperative Script ini mendapatkan peningkatan

yang lebih besar di peroleh untuk bagian materi saat siswa mengajarkan materi

itu kepada pasangannya daripada materi saat siswa berperan sebagai pendengar.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti motivasi dan

hasil belajar siswa dengan menerapakan pengajaran Cooperative Script dan

melaksanakan penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Motivasi dan

Hasil Belajar dengan Model Cooperative Script Pada Materi Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Islam Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013-2014.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terlah diuraikan, dapat

diidentifikasikan beberapa masalah antar lain :

1. Siswa masih menganggap matematika pelajaran yang sulit

2. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia

3. Siswa kurang termotivasi belajar matematika

4. Hasil belajar matematika yang masih rendah.

(17)

7

1.3 Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka penelitian ini

dibatasi dengan penerapan pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi teorema pythagoras.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul dan pembatasan masalah, maka rumusan dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperatif

Script ?

2. Apakah model pembelajaran Cooperatif Script dapat meningkatkan motivasi

belajar matematika siswa ?

3. Apakah model pembelajaran Cooperatif Script dapat meningkatkan hasil

belajar siswa ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan

Cooperatif Script.

2. Untuk mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa SMP

Al-Hidayah Medan dapat meningkat melalui model pembelajaran Cooperatif

Scrip.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa SMP Al-Hidayah

Medan dapat meningkat melalui model pembelajaran Cooperatif Script.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi siswa

(18)

2. Manfaat bagi guru

Berguna untuk menambah masukan dalam menentukan model pembelajaran

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

3. Manfaat bagi peneliti

Mengetahui gambaran kemampuan dan kesulitan yang dialami oleh siswa yang

diajarkan dengan menerapkan metode Cooperative Script

4. Manfaat bagi sekolah

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan

pengajaran untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman siswa khususnya

(19)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model Cooperatif Script pada materi

Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Al.Hidayah Medan T.A 2013/2014

adalah pada sebelum penelitian proses pembelajaran masih relatif rendah,

namun pada siklus I terjadi peningkatan proses pembelajaran, hanya saja ada

beberapa hal yang masih belum terpenuhi di siklus I. Pada siklus II guru lebih

aktif memotivasi agar lebih berani dalam presentasi di depan kelas,

meningkatkan penguasaan kelas sehingga siswa memperhatikan pelajaran,

dan memberikan bimbingan secara menyeluruh sehingga siswa dapat

berpartisipasi aktif dalam melaksanakan diskusi.

2. Pembelajaran melalui model pembelajaran Cooperative Script dengan aktif

dapat merangsang siswa dengan pertanyaan, memberikan motivasi,

menumbuhkan antusias, memantau jalannya diskusi secara kondusif, dan

mengarahkan setiap siswa untuk aktif dalam kelompoknya masing-masing

dapat meningkatkan motivasi belajar.

3. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script

pada materi teorema pythagoras dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal

ini dapat dilihat dari peningkatan pada siklus I dan siklus II menunjukkan

hasil yang baik yaitu mencapai ketuntasan klasikal ≥ 85% siswa yang telah

(20)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika untuk dapat mempertimbangkan model

pembelajaran Cooperative Script dalam pembelajaran matematika pada

materi Teorema Pythagoras karena model pembelajaran Cooperative Script

dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran , mau bertanya kepada

guru dan berdiskusi dengan temannya serta mau mengulang pelajaran yang

telah dipelajari di rumah.

3. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis diharapkan

mampu mengelolah kelas dengan baik, mampu memotivasi siswa dan

mampu mengembangkan penenlitian dengan mempersiapkan model

(21)

88

DAFTAR PUSTAKA

Armanto, Dian, (2001), Pengembangan Program Pembelajaran Matematika, FMIPA Unimed, Medan

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi, (2010), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan

Hamzah, B. Uno. (2007), Model Pembelajaran Menetapkan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Afektif, Jakarta, PT Bumi Aksara

Hamzah, B. Uno. (2008), Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi aksara, Jakarta

Hamalik, Omar, (2001), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi aksara, Jakarta

Hamalik, Oemar. (2001), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hudojo, (1979), Belajar mengajar Matematika, Depdikbud, Jakarta

Laporan UNESCO (http://www.kopertis12.or.id/2012) ( diakses Agustus 2013)

Lie, Anita. (2010), Cooperative Learning : Mempraktekan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Sardiman A.M, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.

(22)

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Susanti,(2007)(http://one.indoskripsi.com) (diakses Agustus 2013)

Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi Palkem, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Landasan Filosofis Pembelajaran Seni Rupa: Prinsip-prinsip Edukatif yang Harus Dipedomani Bagi Calon Pendidik Seni Rupa dl Sekolah Umum Slamet Subiyantoro.. Wacana

[r]

Relationship marketing merupakan langkah untuk menarik pelanggan dan memelihara pelangan serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan membuat nasabah menjadi pelanggan yang

[r]

Berapa besar kuat lentur benda uji yang berupa pelat beton tipis dengan tulangan kawat baja las (wire mesh) dengan penambahan serbuk bata merah pada umur 28

Menggunakan Leaflet dan Metode Ceramah Terhadap Sikap Remaja Tentang Pernikahan Dini Ditinjau Dari Jenis Kelamin Di Desa Sumberjo Jombang. Komisi Pembimbing I:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERA:. GURU DAN

Hal ini dapat dilihat dari motivasi orangtua menyekolahkan anaknya karena pendidikan agama prosentasenya sebanyak 6 orang, karena kualitas pendidikan sebanyak 9