• Tidak ada hasil yang ditemukan

Majalah Peradilan Agama Edisi 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Majalah Peradilan Agama Edisi 8"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PENASEHAT : Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6 Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass

Cempaka Putih, Jakarta Pusat Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211 Email: majalah.badilag@gmail.com www.badilag.net

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

A

da yang sibuk membolak-balik halaman buku. Ada yang membenamkan mukanya ke laptop. Ada yang ngotot memper tahankan argumennya

sembar i mematahkan argumen rekannya. Ada pula yang melontarkan ledekan-ledekan jenaka buat meredakan ketegangan.

Begitulah suasana rapat Tim Redaksi majalah ini, di Wisma Haji, Jalan Jaksa, Jakar ta Pusat, beberapa waktu lalu. Itu bukan suasana yang benar -benar bar u tentu saja, lantaran hampir tiap kali rapat redaksi, keser iusan dan keisengan ber koalisi jadi satu.

Namun rapat redaksi yang paling mutakhir itu memang agak lain. Penyebabnya, tema utama yang kami usung pada edisi kali ini cukup sensitif buat peradilan agama: Soal perlu tidaknya KHES direvisi.

Pada edisi sebelumnya, kami per nah mengupas soal ini selintas. Sebatas kulit-kulitnya. Pada edisi sekarang, yang kami kupas tak cuma bagian kulit, tapi juga otot, daging, bahkan urat nadi. Siapa yang tidak nger i?

Kami tidak sedang meng-hiperbolis-kan situasi. Perlu kita sadar i, KHES ini adalah salah satu m aster piece-nya peradilan agama, c.q. Kelompok Ker ja yang

dibentuk Ketua MA yang unsur -unsur nya sangat kita hor mati dan kita teladani. Apakah mungkin Majalah Peradilan Agama 'menguliti' kar ya emas dar i aparatur peradilan agama sendir i? Jika mungkin, strategi apa yang har us dipakai?

Setelah ber temu dengan Ketua Kamar Agama MA Prof. Abdul Manaf yang dulu mengetaui Pokja Penyusun KHES, Tim Redaksi akhir nya memperoleh posisi yang jelas: di mana har us berdir i, ke mana har us menghadap, dan ke arah mana mesti melangkah.

Itu tadi hanya sekelumit cer ita yang mungkin kurang penting buat para pembaca sekalian.

Sudah pasti ada hal-hal penting yang perlu kami sampaikan. Pada edisi ke-8 in i, s e la in m e n yu gu h ka n u la s a n m e n d a la m p e r ih a l KHES, ka m i ju ga memper sembahkan hasil wawancara spesial dengan Prof. Mahfud MD dan Prof. Nadir syah Hosen. Kami per sembahkan pula kisah per jalanan hidup penuh 'kebetulan' yang indah dar i seorang hakim agung Dr. Pur wosusilo. Menu-menu wajib lain seper ti r ubr ik putusan fenomenal, manca negara dan anotasi putusan juga kami harapkan tetap memikat hati para pembaca yang budiman.

Jika kita tengok kalender, menuju akhir tahun 2015 dan menyongsong tahun 2016, ada libur cukup panjang. Seandainya para pembaca tidak keberatan, sudilah kiranya membawa majalah ini untuk menemani liburan. Kami yakin para pembaca akan semakin bahagia dan semakin cendekia.

(5)

Mu d a h - m u d a h a n u s u l s a ya a d a ya n g Yang ter tulis dapat dikaji ulang dan lebih praktis dar i d ip er t im ban gkan u n t u k p en er bit an ber iku t nya. 1 ). sekedar pesan abstrak. Dewan redaksi dan Penangung Rubr ik Inovasi pelayanan publik, bisa memuat juara 1 dan jawab majalah ini menjadi jaminan terhadap kualitas dan 3 tahun ini. 2). Rubr ik PTWP, memuat rahasia para juara pesan moral dan pembahar uan yang akan dicapai. d e n ga n s e ju m la h p r o p il p e m a in n ya . 3 ) .Ru b r ik Semoga menjadi amal yang mendapat balasan ber lipat-kepemimpinan Peradilan, dengan ilmu leader ship dan ganda dar i Allah SWT. Jazakum ullahu Khairan, Am in.

m an ajem en nya . 4 ). Ru b r ik Kam u s Bah asa Hu ku m

Teraktual. 5). Rubr ik para pemikir Hukum Islam Dunia. 6). Drs. Tamimudari, M.H.

Rubr ik Perbandingan Qanun antar negara di dunia Islam. PA Sam arinda

7). Rubr ik para juara pengelola website. 8). Rubr ik para

penemu aplikasi terkait tugas di Peradilan. 9). Rubr ik

Majalah Se makin Diminati

tasawuf moder n. 10). Rubr ik ar tikel para doktor dar i

diser tasi S3. Selamat bagi tim redaksi yang sudah beker ja keras, Selamat ber inovasi buat tim redaksi. Kehadirannya cerdas dan ikhlas sehingga membuat Majalah kebanggaan selalu ditunggu. Peradilan Agama ini semakin diminati dan dicintai

pembacanya. Semoga tetap eksis dan maju ter us.

Drs. H. Dalih Effe ndy, S.H., M.Esy.

PA Cibadak Drs. H. Rusli, S.H., M.H.

Mahkam ah Syar'iyah Sabang

Harapan Pe nce rahan

Usul Kolom Puisi

Atas ker ja keras Tim Redaksi akhir nya Majalah PA

Edisi VIII dapat terbit kembali menemui warga PA di Majalah Peradilan Agama sangat besar makna ser ta se lu r u h In d on e sia . Se m oga Ma ja la h PA in i d a p a t manfaatnya untuk tumbuh kembangnya seorang hakim member ikan pencerahan bagi warga PA! yang profesional ser ta punya integr itas yang tinggi sem oga ter w ujud. Moga Badilag bisa tam p il lebih

Drs. Rusliansyah, S.H. cemerlang lagi selamat ber juang. Kalau ada kolom puisi

PA Nunukan saya siap kir im, hehehe.

Dra. Rosale na, S.H.

Cover-nya Bagus

Usul Pe rbaikan & Tambahan Rubrik

Yang menar ik dar i majalah Peradilan Agama Edisi VII

adalah cover nya cukup bagus ser ta isinya enak dibaca

Yth. Redaksi Majalah Peradilan Agama sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembacanya.

OK.

Isi Majalah perlu dihiasi oleh r ubr ik umum yang b u ka n h a nya m a sa la h r u a n g lin gku p h u ku m d a n

Drs. H.M. AFFAN

peradilan, tapi perlu var iasi seper ti r ubr ik anekdot atau PA Gresik

hum or sufi dan lain sebagainya. Begitu juga para ulama

Apre siasi Majalah

perlu ditampilkan dalam r ubr ik Tokoh Bicara atau Tokoh Kita, bukan saja yang selama ini dar i kalangan praktisi . Apresiasi buat Tim Redaksi yang sudah beker ja keras

Orang yang hebat bukanlah yang bisa melihat d a la m m e r a m p u n gka n t u ga snya se h in gga Ma ja la h

kesalahan orang lain, tapi yang bisa melihat kesalahannya Peradilan Agama Edisi VIII ter wujud dan bisa kita nikmati

sendir i sebelum menyalahkan orang lain. olahan kata-katanya untuk menambah wawasan dan

pengetahuan kita.

Jakar ta, 3 November 2015

Masrine di, S.H., M.A.

H. De ddy Juniawan, S.H.

PA Pariam an

Ortala Badilag

Ucapan Se lamat

Selamat buat tim redaksi majalah ini yang telah ber juang semaksimal nya mencapai terciptanya suatu m ajalah edisi VIII. Sem oga ber m anfaat buat insan peradilan dan pembaca umumnya ter istimewa buat tim redaksi tentunya. Amin....

Dra. Hj. Husni Syam

(6)

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

KHES,

Bench Book

Hakim Peradilan Agam a

K

ompilasi Hukum Ekonomi Syar i'ah yang biasa dikenal dengan sebutan KHES kini memasuki usia memiliki peran sentral sebagai pedoman hakim dalam Meskipun masih ber payung hukum PERMA, KHES tujuh tahun. Bench Book bagi hakim peradilan menyelesaikan perkara ekonomi syar iah di peradilan agama dalam memutus sengketa yang ber kaitan dengan agama karena memang belum ada aturan per undang-ekonomi syar i'ah itu diberlakukan melalui Peraturan undangan yang lebih tinggi, seper ti Undang-Undang Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 2 Tahun 2008 yang misalnya, yang memuat substansi hukum seper ti dalam diteken pada 10 September 2008 oleh Ketua MA pada KHES.

waktu itu, Prof. Dr. H. Bagir Manan, S.H., M.C.L.

Walaupun PERMA 2/ 2008 memer intahkan hakim Per um usan KHES sam p ai d en gan d iter bitkan peradilan agama untuk ber pegang teguh pada KHES, membutuhkan proses, energi, resources dan waktu yang PERMA itu sendir i secara tegas menyatakan bahwa KHES cukup besar dan lama. Tim Penyusunan KHES dibentuk tidak mengurangi tanggung jawab hakim untuk menggali berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung dan menemukan hukum untuk menjamin putusan yang Nomor KMA/ 097/ SK/ X/ 2006 tanggal 20 Oktober 2006. adil dan benar.

Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum yang saat ini

Para penyusun KHES seper tinya menyadar i betul menjabat Ketua Kamar Agama MA RI ditunjuk sebagai

bahwa keberlakuan KHES ini tidak dimaksudkan untuk Ketua Tim.

waktu yang singkat . Oleh karenanya KHES banyak Dar i sisi substansi, KHES yang terdir i dar i 3 (tiga) memuat asas-asas pokok hukum ekonomi syar i'ah dan Buku, 39 Bab dan 790 Pasal ini disusun dengan mer ujuk car a penyelesaian sengketanya, dengan tidak ke ber bagai kitab fikih ter masuk Majallah al-Ahkam al- meninggalkan aturan-aturan r inci yang dipandang perlu. 'Adliyyah, fatwa-fatwa Dewan Syar iah Nasional Majelis Ber beda dengan Bench Book di negara-negara lainnya

Ulam a In d on esia (DSN-MUI) d an Per at u r an Ban k yang lebih cender ung mengatur hukum acara, KHES Indonesia. selur uhnya ber isi tentang hukum mater iil.

Banyak pihak mengakui bahwa KHES adalah kar ya Oleh karenanya, menempatkan KHES di posisi besar dan terobosan bar u dalam sejarah pemikiran teratas dalam ur utan r ujukan penyelesaian sengketa hukum Islam di Indonesia. Seper ti halnya Kompilasi ekonomi syar iah menjadi tak terbantahkan lagi. Fatwa-Hukum Islam (KHI), KHES mer upakan upaya sadar dar i fatwa DSN-MUI, Peraturan Otor itas Jasa Keuangan, ser ta Negara untuk mengatur per ilaku sosial masyarakat r ujukan terkait lainnya dapat dijadikan sumber selama m e la lu i ko d ifik a s i h u k u m Is la m . Se b a gia n la gi tidak diatur oleh KHES. []

menyatakan KHES sebagai wujud nyata dar i upaya

Tim Re daksi

(7)

Latar Be lakang Pe mbe ntukan KHES Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang mer upakan per ubahan dar i frase Peradilan Agama (UU 7/ 1989). “perkara perdata ter tentu” dalam Salah satu milestone per jalanan Pasal 2 UU 3/ 2006 menyebutkan, Pasal 2 UU 7/ 1989. Hal ini sebagai eksistensi peradilan agam a adalah “Peradilan Agama adalah salah satu k o n s e k u e n s i y u r i d i s a d a n ya lahir nya Undang-Undang Nom or 3 pelaku kekuasaan kehakim an bagi perkembangan dan kebutuhan hukum Ta h u n 2 0 0 6 ( UU 3 / 2 0 0 6 ) , r akyat pen car i keadilan yan g bidang ekonomi syar iah. Jaenal Ar ipin sebagaimana telah diubah menjadi beragama Islam mengenai perkara- (2008:xi) menyebut UU 3/ 2006 Un d an g-Un d an g Nom or 5 0 Tah u n p e r ka r a t e r t e n t u s e b a ga im a n a se b a ga i “p e r u b a h a n fu n d a m e n t a l” 2 0 0 9 ( UU 5 0 / 2 0 0 9 ) . UU 3 / 2 0 0 6 dimaksud dalam Undang-undang ini”. peradilan agama.

mer upakan amandemen atas Undang- Frase “perkara-per kara ter tentu”,

Per umusan Kompilasi Hukum Ekonomi Syar iah (KHES) dilakukan melalui proses yang

panjang dengan melibat kan unsur ulama, akademisi, dan Hakim Per adilan Agama. Alhasil,

r umusan t er sebut mendapat kan rest u dengan dit erbit kannya Per at ur an M ahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 t ent ang Kompilasi Hukum Ekonomi Syar iah.

LIKU JUANG

(8)

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

Ketentuan mengenai penyelesai- dilaksanakan secara seder hana, an sengketa ekonomi syar iah telah mudah dan biaya r ingan.

(9)
(10)

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

ber bahasa Arab, “Buku ini sangat dalam hier ar ki per un dan g-un dan g, bagus. Kami bahkan belum memiliki tetapi keberadaannya diakui sebagai kompilasi seper ti ini”. Dan, pada setiap jenis per undang-undangan yang ada kesempatan ber kunjung ke negara- d i In d o n e s ia . Ke d u d u k a n n ya negara Timur Tengah, KHES ver si dua diper samakan dengan peraturan yang b a h a s a ( In d on e s ia -Ar a b ) , ju ga dibuat oleh Majelis Per musyawaratan menjadi cinderamata intelektual yang Rakyat , Dewan Per wakilan Rakyat , diber ikan Badilag. De w a n Pe r w a kila n Da e r a h , Peraturan Mahkamah Agung (Per ma) lainnya yang diatur dalam Pasal 8 ayat Nomor 2 Tahun 2008. Peraturan (1) ter sebut memiliki kekuatan hukum Mahkamah Agung diakui keberadaan- m en gikat sep an jan g d ip er in tahkan nya sebagai peraturan per undang- oleh peraturan per undang-undangan undangan yang ber laku di Indonesia. yang lebih tinggi atau dibuat Hal mana secara langsung maupun b er d asar kan kew en an gan . Per - tidak langsung member ikan legitimasi tanyaannya kemudian, sejauh mana for mal terhadap keberadaan KHES. keterkaitan pember lakukan KHES jika Untuk melihat lebih jauh d ilih a t d a r i d u a a lt e r n a t if sya r a t le git im a si KHES t id a k d a p a t ter sebut di atas?

dilepaskan dar i pandangan tentang Para pemerhati bidang ekonomi kedudukan Peraturan Mahkamah syar iah b er b ed a p en d ap at ter kait Agung (Per ma) dalam hierar ki hubun gan an tar a UU 3/ 2006 dan p er at u r an p er u n d an g-u n d an gan d i KHES. Ar fan Abbas, dosen Fakultas Indonesia. Hal ini dapat ditelusur i dar i Syar iah UIN Maulana Malik Ibrahim Un d an g-Un d an g Nom or 1 2 Tah u n Malang, m enilai bahwa KHES

kali per ubahan dan terakhir dengan perkara ekonomi syar iah. Lahir nya UU jawaban atas keraguan sebagian pihak

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 3 / 2 0 0 6 kem ud ian m em ber ikan per ihal penyusunan KHES yang diduga

(UU 3/ 2009). kewenangan kepada Pengadilan disusun terbur u-bur u dan tidak

(11)

peraturan, maka setidak-tidaknya ada Ke d u a p e r a t u r a n p e r u n d a n g-dua hal yang perlu dicer mati. Per tama, undangan diatas secara eksplisit m a k n a fr a s e “b e r d a s a r ka n member ikan kewenangan kepada kewenangan”. Menur ut penjelasan Mahkamah Agung untuk membuat Pasal 8 ayat (2) UU 11/ 2012, yang peraturan. Kewenangan ini diber ikan d i m a k s u d d e n g a n b e r d a s a r k a n dalam hal ter jadi kekurangan atau kewenangan adalah penyelenggaraan kekosongan hukum tentang suatu hal ur usan ter tentu pemer intahan sesuai dan peraturan itu diperlukan untuk dengan ketentuan Peraturan ke la n ca r a n p e n ye le n gga r a a n Per undang-Undangan. peradilan. Dilihat dar i konteks ini,

Kedua, Pasal 79 UU 14/ 1985, m aksud d iber ikan nya kewen an gan

terakhir diubah dengan UU 3/ 2009 Mahkamah Agung untuk membuat m e n ye b u t ka n , “Ma h ka m a h Agu n g peraturan adalah untuk m enjam in d ap at m en gatur hal-hal yan g terlaksananya sistem peradilan yang d ip e r lu ka n b a gi ke la n ca r a n b e r k e a d i l a n d a n m e m e n u h i penyelen ggaraan peradilan apabila kebutuhan masyarakat.

Ber kaitan dengan fungsi mengatur dar i sebuah lembaga pemer intahan sebagaimana dimaksud d ia t a s , C. va n Va lle n h o ve n Ber beda dengan pandangan ber pendapat bahwa fungsi ter sebut Ar fa n Ab b a s , Ru s t a m u n a d i d a r i tidak hanya per atur an dalam ar ti Fakultas Syar iah IAIN Sultan Maulana for mal, tetapi juga dalam ar ti mater iil, Hasanuddin Banten menilai Peraturan yaitu setiap peraturan yang memiliki Mahkamah Agung tentang KHES jika d aya ika t t e r h a d a p se t ia p or a n g, dikaitkan dengan UU 3/ 2006 hanyalah s e h in gga k e w e n a n ga n m e m b u a t ber sifat penafsiran setelah adanya per undang-undangan tidaklah mur ni amandemen tentang peradilan agama, m on op oli lem baga legislatif. Han s tetapi tidak secara tegas memer intah- Ke ls e n ju ga b e r p e n d a p a t b a h w a kan Mahkamah Agung untuk membuat lembaga legislatif tidak per nah aturan untuk itu (Rustamunadi memonopoli pembuatan nor ma-sebagaimana dimuat Wawacan, 2012 : n o r m a u m u m , t e t a p i h a n ya

2). menempati posisi ter tentu yang lebih

Pa n d a n ga n ya n g t e r a kh ir in i d isu kai, seh in gga p en gad ilan ju ga kerap digunakan oleh Mahkamah ber kom peten si un tuk m en jalan kan Agung ketika mengeluarkan produk fungsi legislatif (Sebagaimana dikutip p e r a t u r a n . Se b u t la h Pe r a t u r a n Ar mansyah, 2011 : 59)

Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun Sejauh ini pengaturan tentang 2008 tentang Prosedur Mediasi di hukum ekonomi syar iah di Indonesia Pengadilan (Per ma 1/ 2008) yang oleh belum cukup diatur dalam peraturan banyak kalangan dipandang sebagai p e r u n d a n g-u n d a n ga n ya n g a d a . penafsiran atas Pasal 130 HIR dan 154 terdapat hal-hal yang belum cukup Menur ut Agustianto, ur gensi KHES RBg. Yang lainnya adalah Peraturan d iat u r d alam u n d an g-u n d an g in i”. d a p a t d ilih a t d a r i b e r b a ga i s is i. Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun Dalam penjelasan Pasal 79 ini Per tama, r ujukan hakim dalam 2 0 1 2 t e n t a n g Pe n ye s u a ia n Ba t a s disebutkan bahwa “penyelenggaraan memutus perkara ekonomi syar iah Tindak Pidana Ringan dan Jumlah p e r a d ila n ya n g d im a ks u d d a la m belum ada sebagaimana yang terdapat Denda dalam KUHP Terhadap Rasa undang-undang ini hanya mer upakan dalam hukum perkawinan, war isan, Kead ilan Pih ak Kor b an Yan g b a gia n d a r i h u ku m a ca r a s e ca r a wakaf, wasiat dan hibah.

Pe la ku n ya Tid a k Dit a h a n ( Pe r m a keselu r u h an . Den gan d em ikian Kedua, hukum fikih tentang aspek

2/ 2012) dianggap sebagai penafsiran Mahkam ah Agung tidak akan muamalah ini sangat beragam, apalagi Mahkam ah Agun g atas keten tuan - m e n ca m p u r i d a n m e la m p a u i p e r s o a la n m u a m a la h in i a d a la h ketentuan dalam Pasal 364, 373, 379, p en gat u r an t en t an g h ak d an per soalan yang lebih terbuka bagi 384, 407, dan 482 KUHP. kewajiban warga Negara pada ijtihad, dibanding m asalah ibadah. Jika kekuatan Peraturan umumnya dan tidak pula mengatur Oleh karena itu, diperlukan kepastian Ma h ka m a h Agu n g t e n t a n g KHES sifat, kekuatan, alat pembuktian ser ta h u ku m , se h in gga ke p u t u sa n p a r a dilihat dar i sudut kewenangan p e n ila ia n n ya a t a u p u n p e m b a gia n hakim di ber bagai pengadilan tidak Mahkamah Agung untuk membuat pembebanan pembuktian”. ber beda-beda dalam kasus yang sama.

Keber adaan KHES memiliki

ket erkait an er at dengan

pember ian kewenangan

kepada Pengadilan Agama di

bidang ekonomi syar iah,

kewenangan membuat

per at ur an yang diber ikan

oleh undang- undang, ser t a

realit as akan masih adanya

kekosongan hukum di bidang

ekonomi syar iah dan

kebut uhan masyar akat

t erhadap per at ur an t er sebut

(12)

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015 http:/ / pesantrenvir tual.com) semakin mengecilnya r uang dispar itas hukum ekonomi syar iah di Indonesia. Ber titik tolak dar i pandangan- putusan pengadilan. Seandainya KHES tidak disusun maka p an d an gan ter seb u t d iat as, d ap at Menur ut Dr. Mardani dar i hakim pengadilan agama memutus dipahami kemudian alasan Mahkamah Pascasar jana Islamic Economic and p e r k a r a e ko n o m i s ya r ia h d e n ga Agung menerbitkan peraturan tentang Finance (IEF) Univer sitas Tr isakti, mer ujuk kepada kitab-kitab fikih yang Kompilasi Hukum Ekonomi Syar iah. dengan lahir nya KHES berar ti ter seb ar d alam b er b agai m azh ab , Keberadaannya memiliki keterkaitan karena tidak ada r ujukan ukum positif erat dengan pember ian kewenangan ya n g b e r s ifa t u n ifika t if, s e h in gga kepada Pengadilan Agama di bidang ter jadilah dispar itas dalam putusan e kon om i sya r ia h , ke w e n a n ga n antar suatu pengadilan dengan membuat peraturan yang diber ikan pengadilan yang lain, antar hakim oleh undang-undang, ser ta realitas yang satu dengan hakim yang lain. a k a n m a s ih a d a n ya ke ko s o n ga n Ben ar -ben ar ber laku u n gkap an hukum di bidang ekonomi syar iah dan different judge different sentence, lain

ke b u t u h a n m a s ya r a k a t t e r h a d a p hakim lain pendapat dan putusannya positivasi hukum Islam dalam sistem Indonesia adalah adanya dukungan hukum nasional. Dengan pengaturan peraturan per undang-undangan yang KHES dalam Peraturan Mahkamah selalu proaktif member ikan payung Ag u n g s e b a ga i je n i s p e r a t u r a n hukum dan regulasi. Jika peran payung p e r u n d a n g-u n d a n ga n ya n g d ia ku i hukum dimainkan untuk mendasar i n e ga r a , h u ku m e ko n o m i s ya r ia h t u m b u h n ya le m b a ga -le m b a ga m endapatkan legitim asi yang kuat keuangan syar iah di ber bagai bidang,

secara yur idis. m aka peran r egulasi dilaksanakan

(13)

Jika dilihat dar i sejauhmana peraturan berdasarkan pr insip bagi hasil. Tahap keuangan. Beberapa diantaranya p er u n d an g-u n d an gan yan g ad a pengakuan m endasar kan pada UU diatur dengan Peraturan Pemer intah member ikan corak syar iah terhadap 10/ 1998 yang mer upakan per ubahan atau setin gkat d ibawah Per atur an keselur uhan peraturan per undang- atas UU 7/ 1992, yakni menegaskan Pem er in t ah Pen ggan t i Un d an g-undangan bidang keuangan di bahwa bank berdasarkan operasional- Un d a n g m e n u r u t h ie r a r k i I n d o n e s i a , Kh o t i b u l Um a m nya terdir i dar i bank konvensional dan per undangan-undangan di Indonesia. membaginya kedalam tiga tahapan bank ber dasar kan pr insip syar iah. Hanya saja, keberadaan utama, yakni tahap perkenalan Ke m u d i a n s a a t i n i d e n ga n peraturan per undang-undangan yang

(Introduction), tahap pengakuan diundangkannya UU 21/ 2008 tentang t e r ka it d e n ga n le m b a ga e kon om i

(recognition), dan tahap pemur nian Perbankan Syar iah, Indonesia telah syariah tersebut sebagian besar

(purification) (Khotibul Umam dalam memasuki tahap pemur nian. mengatur tentang organisasi dan tata

http:/ / www.shar ialear n.wikidot .com Se d a n g k a n p e r a t u r a n kelola kelembagaan saja dan hanya ) p e r u n d a n g-u n d a n ga n d ilu a r sedikit yang mengatur tentang hukum Dar i ketiga tahapan yang per bankan syar iah umumnya bar u m ater iil yan g m en gatur hubun gan d ik e m u k a k a n d ia t a s , p e r a t u r a n m e n c a p a i t a h a p p e n g a k u a n antar orang maupun lembaga p e r u n d a n g - u n d a n ga n b i d a n g (recognition). Pengatur annya masih berdasarkan pr insip-pr insip syar iah. perbankan syar iah mungkin menjadi m e n ja d i s a t u d e n ga n s is t e m Undang-Undang Nom or 21 ya n g t e r d e p a n . Pa lin g t id a k, konvensional, ter masuk kelembagaan. Ta h u n 2 0 0 8 t e n t a n g p e r b a n k a n perkembangan peraturan per undang- Tin gkat an ter t in ggi p er at u r an syar iah misalnya. Nor ma-nor ma undangan bidang perbankan syar iah p e r u n d a n g - u n d a n g a n k e u a n g a n tentang or ganisasi dan tata kelola sudah m en capai tahap pem ur n ian syar iah d iben t u k d en gan u n d an g- kelembagaan per bankan

(14)

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

Pen gat u r an -p en gat u r an yan g member ikan angin segar bagi ber sifat m ater iil hanya ditem ukan per kem bangan hukum ekonom i dalam Fatwa DSN-MUI yang kemudian syar iah. Setidaknya KHES member ika diadopsi oleh Bank Indonesia menjadi kerangka hukum mater iil mengenai peraturan bagi bank-bank yang transaksi-transaksi ekonomi syar iah beroperasi dengan pr insip syar iah. Hal dan hal-hal lain yang ber kaitan dengan mana ditegaskan dalam Pasal 26 ayat transaksi-transaksi ter sebut. Dan yang (2) dan (3) undang-undang ter sebut. lebih penting, dengan muatan KHES Me n ya d a r i p e s a t n ya p e r - yang ber sifat mater iil ter sebut, telah tumbuhan lembaga keuangan syar iah m e m b e r ik a n p e n e ga s a n a r a h d an ber var iasinya p er atur an yan g penegakan hukum ekonomi syar iah di m en gatur nya, p em ikir an -p em ikir an Indonesia.

u n t u k m en gem ban gkan sebu ah

| Mohammad Noor, Edi Hudiata, Alimuddin, Sugiri

kodifisikasi yang m enghim pun hal

Pe rmana, Ade Firman Fathony|

ihwal hukum mater iil ekonomi syar iah sudah diwacanakan dar i awal. Salah satu indikasinya adalah

dilaksanakan-Daftar Pustaka:

nya seminar nasional Kompilasi Nash dan Hujjah Syar 'iyyah Bidang Ekonomi

Agu s t ia n t o , “Ur ge n s i Ko d ifik a s i Syar iah yang dilaksanakan oleh Badan

Hukum Ekonomi Syar iah” dalam Pembinaan Hukum Nasional (BPHN)

http:/ / www.pesantrenvir tual.com/ dan Univer sitas Islam Neger i Syar if ter sebut tidak dapat dapat ber jalan

Ar fa n Ab b a s . 2 0 1 5 . Ot im a lis a s i Hidayatullah pada tanggal 11-12 Juli dengan baik sehingga harapan akhir

Ser ap an Kaid ah -kaid ah Fikih 2006. terbentuknya kompilasi hukum Islam

Mu a m a la h d a la m Ko m p ila s i Sem in ar in i ber t u ju an m en g- yang memuat hukum-hukum ekonomi

Hukum Ekonomi Syar iah. himpun pemikiran hukum ekonomi syar iah tidak ter wujud.

Ar mansyah, 2011. Analisis terhadap

Islam dalam bingkai ke-Indonesia-an Me skip u n su lit d ila ca k

Ba t a ln y a Ak a d Me n u r u t

yan g selan ju t nya d ijad ikan bah an keterkaitan seminar ter sebut dengan

Kom pilasi Hukum Ekonom i

m a su ka n b a gi p e nye m p u r n a a n lahir nya Kompilasi Hukum Ekonomi

Syariah (Thesis). Pe ka n b a r u :

Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Syar iah, tak ur un g kehadir an

Univer sitas Riau Sayan gnya, t in d ak lan ju t sem in ar peraturan Mahkamah Agung ini

Ditjen Badilag. 2010. Kom pilasi Hukum Ekonom i Syariah. Ditjen Badilag.

Jenal Ar ipin. 2008. Peradilan Agam a dalam Bingkai reform asi Hukum di Indonesia. Jakar ta: Prenada

Media

IAIN Su lt an Mau lan a Hasan u d d in Banten, Jurnal Wawacan, Volum e 2, Nomor 1 Jan-Jun 2012

Ma r d a n i, “Ke d u d u k a n Ko m p ila s i Hu ku m Ekon om i Sya r ia h d i Indonesia” dalam

http:/ / www.dr mardani.blogspot.com

Keber adaan per at ur an

per undang- undangan yang

t erkait dengan lembaga

ekonomi syar iah di Indonesia

sebagian besar mengat ur

t ent ang organisasi dan t at a

kelola kelembagaan saja dan

hanya sedikit yang mengat ur

t ent ang hukum mat er iil yang

mengat ur hubungan ant ar

or ang maupun lembaga

berdasarkan pr insip- pr insip

(15)

Kompilasi Hukum Ekonomi Syar iah ber isi

790 pasal yang diser ap dar i berbagai

sumber. Dua dar i sekian sumber yang

banyak dijadikan r ujukan dalam KHES

adalah M ajallah al- Ahkam al- Adliyah dan

f at wa DSN.

M EM BEDAH

M ATERI KHES

KHES memiliki peranan penting sengketa per bankan dan keuangan m en gat u r p er kem ban gan ekon om i karena menjadi salah satu r ujukan Islam, Indonesia dapat dikatakan Islam (baca Markom et al, 2013: 19). utama hakim peradilan agama dalam masih dalam tahap penguatan tata Terlebih Indonesia yang masih m e n ye le s a ika n s e n gke t a e kon om i aturan dan kerangka hukum ekonomi terbilang pendatang bar u dalam dunia syar iah. Mem aham i isi KHES oleh syar iah yang dipastikan akan ter us ekonomi syar iah jika dibandingkan karenanya menjadi kr usial tidak hanya ber kembang pesat. Ne ga r a -n e ga r a b e r p e n d u d u k bagi hakim peradilan agama tapi juga Meskipun sudah lebih dar i tiga mayor itas Muslim lainnya.

(16)

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015 Substansi dan Struktur KHES

Peraturan Bank Indonesia (PBI) menjadi bagian penting dalam m e n yu s u n KHES t e r m a s u k ju ga Per nyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 59 tanggal 1 Mei 2002 ten tan g Per ban kan Syar iah.

Dar i beberapa sumber mater iil KHES, setidaknya terdapat dua sumber yang menar ik perhatian untuk menjadi bagian pembahasan dalam

ber imbang, masing-masing Buku III sebanyak 7,5 % (60 pasal) dan Buku IV Kompilasi Hukum Ekonomi sebanyak 8% (63 pasal).

Sya r ia h ( KHES) ya n g d ile git im a si Banyaknya mater i pada Buku II p en ggu n aan nya m elalu i Per at u r an m enunjukkan bahwa m ater i KHES Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun didominasi oleh pembahasan jenis-2 0 0 8 ( P ERMA jenis-2 / jenis-2 0 0 8 ) , s e c a r a jenis akad yang diaplikasikan pada substansi dan str uktur dibagi menjadi ber bagai transaksi keuangan syar iah. empat buku yaitu Buku I sampai Buku Su b s t a n s i d a r i KHES m e r u p a ka n IV yang semuanya terdir i atas 790 su m b e r h u ku m m a t e r iil e kon om i pasal. Str uktur KHES ini secara “tidak syar iah yang menjadi pedoman bagi disengaja” mir ip dengan KUHPerdata hakim-hakim di Pengadilan Agama yang terdir i dar i 4 bagian mulai dar i d a la m m e n ye le s a i k a n s e n gk e t a Buku I sampai dengan Buku IV. ekonomi syar iah. Di sisi lain, har us Pa d a KHES Bu ku I d ib a h a s pula disadar i bahwa mater iil ekonomi mengenai Subjek Hukum dan Amwal syar iah ter sebut lahir dalam bentuk (kebendaan), terdir i dar i 3 Bab dan 19 k o m p ila si ( k o m p ila s i b e r a r t i

Pasal. Sedangkan Buku II membahas mengumpulkan).

tentang Akad yang terdir i dar i 29 Bab Pe m a h a m a n ya n g s e d e r h a n a dan 648 Pasal, mulai dar i Pasal 20 dapat dibandingkan dengan Kompilasi sampai dengan Pasal 667. Dalam Buku Hukum Islam (KHI), meskipun secara II ini dibahas mengenai Asas Akad, mater iil, KHI disusun dalam bentuk Rukun Akad, Aib, Akibat dan d a n b a h a sa p e r u n d a n g-u n d a n ga n , Pe n a fsir a n Aka d se r t a Je n is-je n is tetapi KHI adalah “kom pilasi, Akad. Selanjutnya Buku III tentang sekumpulan” pendapat para ulama/ Zakat dan Hibah terdir i dar i 4 Bab dan fikih.

60 Pasal mulai dar i Pasal 668 sampai Demikian halnya dengan KHES, Majalah Edisi kali ini, yaitu m ajallah

al-dengan Pasal 727. Bagian penutup secar a sed er h an a d ap at d iar t ikan ahkam al-adliyah (selanjutnya disebut

yait u Bu ku IV ten t an g Aku n t an si sebagai kumpulan hukum ekonomi Majallah) dan Fatwa DSN. Majallah

Syar iah terdir i 7 Bab dan 63 pasal syar iah yang berasal dar i ber bagai m e r u p a ka n ka id a h -ka id a h h u ku m mulai dar i Pasal 728 sampai Pasal 790. sumber. Setidaknya, tidak kurang dar i perdata di zaman Tur ki Utsmani yang Pr osen t ase Bu ku I p alin g sed ikit 6 kitab fikih yang menjadi r ujukan ter us ber kembang menjadi bahan dibanding yang lainnya, yakni 2,5% KHES. Keenam sumber kitab fikih kajian ilmiah. Sementara itu, Fatwa (19 pasal) dar i jumlah keselur uhan, ter sebut mayor itas dilatar belakangi DSN mempunyai nilai otor itas yang sedangkan yang paling banyak adalah oleh mazhab Hanafi. Selain, kitab- cukup tinggi dalam menilai tingkat Buku II sebanyak 82% (648 pasal). kitab ter sebut , fatwa-fatwa Dewan kehalalan sebuah produk lembaga Adapun Buku III dan Buku IV hampir Sya r ia h Na s io n a l ( DSN) b e s e r t a keuangan syar i'ah.

M enyadar i pesat nya

per t umbuhan lembaga

keuangan syar iah dan

ber var iasinya per at ur an

yang mengat ur nya,

pemikir an- pemikir an unt uk

mengembangkan sebuah

kodif isikasi yang

menghimpun hal ihwal

hukum mat er iil ekonomi

syar iah sudah diwacanakan

dar i awal. Salah sat u

indikasinya adalah

dilaksanakannya seminar

nasional Kompilasi Nash

dan Huj jah Syar 'iyyah

Bidang Ekonomi Syar iah

yang dilaksanakan oleh

Badan Pembinaan Hukum

(17)

Pe nye rapan m ajallah al-ahkam al-adliyah dalam KHES

hingga tahun 1926 yakni sejak tentang kepemilikan har ta. Adapun Mustofa Kamal At-Tur k meng- pada Buku IV mer upakan ketentuan gantikannya dengan Tur kish Civil dan mekanisme akuntansi.

Code of 1926. Beberapa negara lainnya Pada Buku II terdapat serapan masih ter us mempergunakan Majallah kaidah yang berasal dar i Majallah.

sampai negara ter sebut mempunyai Ditemukan 7 Pasal yang secara undang-undang sendir i (Mudzhar : eksplisit diadopsi dar i 99 kaidah fikih 2003: 1). muamalah. Secara implisit atau Dar i 1851 Pasal yang ada pada aplikatif, terdapat sebanyak 23 kaidah

Majallah, terdapat 99 Pasal (Pasal 2- fikih yang diaplikasikan pada 125

100) yang mer upakan kaidah kulliyah, pasal. Sementara di Buku III terdapat 5 diantaranya disebut dengan kaidah kaidah fiqhiyyah yang diserap tidak

kubra. Kaidah kuliyyah ini menjadi langsung (implisit) yaitu ber upa 11

sumber inspiratif bagi der ivasi kaidah kaidah fikih dan terdapat 24 pasal lain nya. Dar i 9 9 kaid ah ter sebu t , aplikasi nalar deduktif (Ar fan: 2015:

Menur ut Abbas Ar fan, pada KHES diaplikasikan pada 149 asal dalam KHES sama secara tekstual (eksplisit)

Buku I dan Buku IV tidak terdapat KHES. 20 dar i 27 kaidah ter sebut dengen teks kaidah fikih muamalah

kaidah fiqhiyyah baik secara eksplisit disebutkan secara implisit, sementara

dalam Majallah. Kaidah fikih yang

al-m uthlaq yajrî „alâ ithlâqih, idzâ lam yaqum dalîl

al-taqyîd nashshan aw dalâlatan

idzâ ta„adzdzarat al-haqîqah yushâr ilâ al-m ajâz

idzâ ta„adzdzara i„m âl al-kalâm yuhm al

dzikr ba„dl m â lâ yatajazza kadzikr kullih

KHES member ika ker angka hukum mat er iil mengenai

t r ansaksi- t r ansaksi ekonomi syar iah dan hal- hal lain yang

berkait an dengan t r ansaksi- t r ansaksi t er sebut . Dan yang

lebih pent ing, dengan muat an KHES yang ber sif at mat er iil

t er sebut , t elah member ikan penegasan ar ah penegakan

(18)

Jik a d ib a n d in gk a n , t e r d a p a t t ah u n 1 9 9 9 , MUI b er in isiat if di DPS.

perbedaan signifikan antara str uktur m e n ge lu a r k a n Su r a t Ke p u t u s a n Secara kelembagaan, DSN telah

Majallah dan KHES. Dalam Majallah, Nomor Kep-754/ MUI/ II/ 1999 tanggal diakui oleh Bank Indonesia (BI) sejak

ka id a h -ka id a h u m u m k uliyyah 10 Febr uar i 1999 yang isinya awal tahun kelahirannya. Berdasarkan dikemukakan terlebih dahulu sebelum m e n gu ku h ka n De w a n Sya r ia h Surat Keputusan Dewan Direksi BI menetapkan kaidah-kaidah lainnya. Nasional (DSN) sebagai bagian dar i No m o r 3 2 / 3 4 / 1 9 9 9 , DSN d ia ku i Ka id a h -k a id a h k u liy y a h ya n g komisi fatwa MUI dengan tugas khusus sebagai badan yang member ikan ber jumlah 99 ter sebut menjadi nalar untuk melahirkan fatwa- fatwa yang pengaturan produk perbankan syar iah deduktif bagi bunyi pasal-pasal ber kenaan dengan ekonomi Islam. sekaligus sebagai pengawas Dewan ber ikutnya. DSN m em punyai tugas untuk Pengawas Syar iah di ber bagai lembaga Hal ini ber beda dengan KHES, di m e n u m b u h ke m b a n gka n n ila i-n ila i keuangan syar iah. Sejak lahir Undang-m a n a t id a k d it e Undang-m u ka n Undang-m e n ge n a i syar iah pada praktek perekonomian Undang Nomor 21 Tahun 2008 kaidah kuliyyah sebagai “landasan syar iah. Selain mengeluarkan fatwa tentang Perbankan Syar iah (UU 21/ 2008), secara eksplisit DSN diakui oleh dunia perbankan syar iah, di mana fatwa-fatwanya hanya diaplikasikan dalam peraturan Bank Indonesia (Umam: 2012: 361).

Sejak tahun 1999-2015, DSN telah mengeluarkan 96 fatwa yang meliputi tentang m udharabah, wadiah, m urabahah, bai al salam , m usyarakah, ijarah, wakalah, kafalah, hawalah, safe deposit box, rahn emas, letter of credit , kar tu kredit syar iah, leasing

syar iah, dan sebagainya. Dar i jumlah fatwa ter sebut, lebih dar i 50% ber kenaan dengan perbankan syar iah, selebihnya ber kenaan dengan pasar modal syar iah, asuransi syar iah, ber fikir ” untuk kaidah yang lainnya. ya n g m e n gika t De w a n Pe n gaw a s

obligasi syar iah pegadaian syar iah dan Kuat dugaan KHES mengambil bentuk Syar iah (DPS) dan fatwa yang menjadi

pembiayaan syar iah (Mudzhar, 2012: seper ti pada KHI yang terdir i dar i landasan bagi ketentuan yang

25). Buku I sampai dengan Buku III, atau dikeluarkan oleh instansi yang

Men ur ut Juhaya S Pr aja, mengambil bentuk pada KUHPerdata b e r w e n a n g, DSN ju ga d a p a t

sebagaimana dikutip Ar fan (2015:3), yang terdir i dar i Buku I sampai Buku member ikan rekomendasi mengenai

bahwa serapan fatwa DSN-MUI yang IV. Baik KHI maupun KUHPerdata, orang-orang yang dapat duduk di

diadopsi sebagai mater i (teks-teks) keduanya tidak menampilkan kaidah Dewan Pengawas Syar iah atau

KHES t e r ga m b a r d a la m s e b a ga i umum pada bagian ter sendir i (bagian mencabut nama-nama yang sudah ada

ber ikut: awal), tetapi kaidah ter sebut menjadi

b a gia n d a r i m a s in g-m a s in g pembahasan.

Ma je lis Ula m a In d o n e s ia mer upakan wadah musyawarah para ulama yang lahir sejak 26 Juli 1975. Salah satu peran MUI adalah m engeluar kan fatwa dan nasihat kepada pemer intah dan umat Islam dalam m asalah yang ber hubungan d e n ga n ke a ga m a a n d a n kemaslahatan bangsa. Seir ing dengan ber jalannya waktu dan per masalahan keagamaan semakin kompleks, pada

Transformasi Fatwa DSN dalam KHES

(19)

p a d a fa t w a DSN No m o r 5 /

DS-| Sugiri Pe rmana, M. Noor, Edi Hudiata, Ade Firman Fathony, Achmad Cholil, Alimuddin|

Beberapa hasil penelitian Juhaya “per mintaan” meskipun keadaan didownload pada 05 Nopember ter sebut, saat ini telah mengalami seper ti itu m asih sangat 2015.

penyesuaian ter utam a pada pasal- memungkinkan.

Ahyar A. Gayo, dkk., Laporan Akhir

pasal yang disebutkan di atas. Bab Fatwa DSN saat ini bukan hanya P e n e l i t i a n H u k u m Syirkah, terdapat pada Bab VI mulai mempunyai peranan penting dalam Tentangkedudukan Fat wa Mui Pasal 134-230. Bab Ijarah ada pada p e n ge m b a n ga n p e r e ko n o m ia n Da l a m Up a y a Me n d o r o n g Bab XI mulai Pasal 295-334. Wakalah syar iah, tetapi mempunyai otor itas Pelaksanaan Ekonom i Syariah. ada pada Bab XVII mulai Pasal 452- untuk menilai legalitas produk bisnis

Ja k a r t a : BP HN P u s lit b a n g, 520. Bab Kafalah terdapat pada Bab XII syar iah. Salah satunya dapat dilihat 2011.

mulai Pasal 335-361. Hawalah dar i prasyarat pr insip syar iah pada Bab 548-568, sementara Bab Asuransi produk per bankan syar iah dengan

M. Atho Mudzhar (ed.), Hukum

Haji (Ta'min Haji) ada Pasal 567 dan terlebih dahulu memper timbangkan

Keluarga di Dunia Muslim

568. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (lihat

Modern Studi Perbandingan

Fatwa DSN yang terakhir adalah Pasal 26 UU 21/ 2008).

dan Keberanjakan UU Modern

Nomor 96/ DSN-MUI/ IV/ 2015 tanggal Ha s il p e n e lit ia n BPHN

dari Kitab-kitab Fikih. Jakar ta:

1 Ap r il 2 0 1 5 t e n t a n g Tr a n s a ks i menunjukkan bahwa keberadaan

Ciputat Press, 2003. Lindung Nilai Syar iah (al-tahawuth al Fatwa DSN menjadi perbedaan yang

M. Atho Mudzhar, The Legal Reasoning Islam i/ Islam ic hedging) at as n ilai sangat pr insipal antara per bankan

and Socio -Legal Im pact of The

tukar. Fatwa ini mengatur tentang tata konvensional dan perbankan syar iah.

Fa t w a s o f T h e Co u n cil Of

adanya fluktuasi nilai tukar. DSN. Hasil penelitian ter sebut juga

on Fat wa: Fat wa and Social

Per kem bangan fatwa saat ini, menunjukkan bahwa meskipun secara

Change, diselenggarakan atas

fatwa dan ijtihad terletak dar i karakter kekuatan hukum dan mengikat (Gayo,

1 (August 2013).

memposisikan seper ti halnya fatwa Sebagai contoh, ketentuan jenis-jenis

(20)

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

KHES DALAM PUTUSAN

Kompilasi Hukum Ekonomi Syar iah (KHES) mer upakan

sumber hukum mat er iil dalam penyelesaian sengket a

ekonomi syar iah yang har us dijadikan r ujukan ut ama oleh

par a hakim per adilan agama. Dalam hal t erdapat

kekur angan dalam KHES, hakim dapat melengkapi dengan

sumber hukum yang lain. Dar i 9 put usan yang dikaji redaksi

M ajalah Per adilan Agama, t erdapat 7 put usan menggunakan

KHES sebagai sumber hukum dan 2 put usan yang t idak

mer ujuk pada KHES.

(21)

Be r iku t h a sil p e n e lu su r a n diputus setelah tahun 2008 terkait positif (mengabulkan atau menolak) r ed aksi Majalah Per ad ilan Agam a s u m b e r h u ku m ya n g d igu n a ka n . sehingga majelis hakim dalam terhadap 9 putusan ekonomi syar iah Ke s e m b ila n p u t u s a n t e r s e b u t per tim bangan hukum nya sudah peradilan tingkat per tama yang m er u p akan p u t u san yan g ber sifat memper timbangkan pokok perkara.

Berdasarkan data di atas, y a i t u p u t u s a n n o m o r ekonomi syar iah, sebagian besar terdapat 7 putusan yang 700/ Pdt .G/ 2011/ PA.Btl tan ggal 23 mer ujuk kepada ketentuan KHES yang menggunakan KHES sebagai sumber Juli 2012 dan putusan nomor mengatur tentang akad dan ingkar h u k u m d a la m m e n ye le s a ik a n 8 8 2 / Pd t .G/ 2 0 1 0 / PA.Sit t an ggal 2 6 janji. Hal ini karena sebagian besar sengketa ekonomi syar iah, dan hanya Januar i 2011.

sengketa ekonomi syar iah yang ter jadi 2 putusan yang tidak mer ujuk kepada P u t u s a n - p u t u s a n y a n g

disebabkan oleh wan pr estasi atau KHES, meski putusan ter sebut m enjadikan KHES sebagai r ujukan

(22)

Pu t u s a n -p u t u s a n ya n g m e n - dengan Pasal 202, namun KHES tidak yang telah diper janjikan.

jadikan KHES sebagai r ujukan dalam mengatur secara r inci tentang Dalam kasus ini, sebenar nya m e n ye le s a ika n s e n gke t a e kon om i pembiayaan m usyarakah. pihak nasabah yang ber tindak sebagai syar iah, sebagian besar mer ujuk Dalam putusan n om or pemilik dana (shohibul m al) dengan

kepada ketentuan KHES yang 700/ Pdt .G/ 2011/ PA.Btl tan ggal 23 menyimpan dana secara ber jangka, mengatur tentang akad dan ingkar Juli 2012, sengketa ter jadi antara calon dan pihak koperasi sebagai pengelola janji. Hal ini karena sebagian besar anggota koperasi dengan Koperasi dana (m udharib) sehingga ber laku

sengketa ekonomi syar iah yang ter jadi Serba Usaha BMT Isra karena pihak ketentuan m udharabah. Sem entara disebabkan oleh wan pr estasi atau koperasi tidak membayar kan nisbah sumber hukum yang dir ujuk yaitu ingkar janji. (bagi hasil) atas simpanan ber jangka Fa t w a MUI Nom or 0 7 /

DSN-Dalam putusan n om or yaitu Simpanan Penjamin Kebutuhan MUI/ IV/ 2 0 0 0 ten t an g p em biayaan 700/ Pdt .G/ 2011/ PA.Btl tan ggal 23 Keluarga (Si Penjaga) para nasabah m udharabah, dalam mana Lembaga

Ju li 2 0 1 2 , Fa t w a DSN-MUI ya n g Ke u a n ga n Sya r i' a h ( LKS) s e b a ga i dir ujuk adalah Nomor 07/ DSN- shohibul m al, sed an gkan n asab ah

MUI/ IV/ 2 0 0 0 ten t an g p em biayaan ber tindak sebagai m udharib.

mudharabah. Sementara dalam KHES Dalam kasus ini, seyogyanya ed isi r evisi, m asalah m u d h ar abah hakim tetap mer ujuk kepada pr insip telah diatur dalam BAB VIII, Pasal 231 syar iah ten tan g m udharabah yan g

sampai Pasal 254. diatur dalam KHES, kemudian

Dalam putusan n om or m e le n gka p in ya d e n ga n ke t e n t u a n 8 8 2 / Pd t .G/ 2 0 1 0 / PA.Sit t an ggal 2 6 hukum yang lebih spesifik yang dapat Januar i 2011, sumber hukum yang ditemukan dalam sumber hukum lain, dir ujuk adalah Peraturan Bank seper ti Peraturan BI atau Peraturan I n d o n e s i a ( B I ) N o m o r : OJK. Ketentuan hukum yang lebih 7 / 4 6 / PBl/ 2 0 0 5 t e n t a n g Aka d spesifik dalam kasus ini dapat Penghimpunan dan Penyaluran Dana ditemukan dalam Pasal 5 Peraturan BI bagi Bank yang Melaksanakan Nomor : 7/ 46/ PBI/ 2005 tentang Akad Kegiatan Usaha Berdasarkan Pr insip Penghimpunan dan Penyaluran Dana Syar i'ah, Pasal 8 tentang pembiayaan bagi Bank yang Melaksanakan ber dasar kan m usyarakah, Pasal 19 Kegiatan Usaha Berdasarkan Pr insip tentang ganti r ugi (ta'widh) dalam Syar i'ah, yang sesuai dengan Fatwa pembiayaan, dan KUH Perdata Pasal MUI No m o r 0 2 / DSN-1238 tentang debitur dinyatakan lalai. MUI/ IV/ 2000 tentang Tabungan, Se m e n t a r a d a la m KHES, m a sa la h khususnya tabungan berdasarkan syirkah diatur dalam Pasal 134 sampai pr insip m udharabah.

Put usan- put usan yang

menjadikan KHES sebagai

r ujukan dalam

menyelesaikan sengket a

ekonomi syar iah, sebagian

besar mer ujuk kepada

ket ent uan KHES yang

mengat ur t ent ang akad dan

ingkar janji. Hal ini karena

sebagian besar sengket a

ekonomi syar iah yang

t er jadi disebabkan oleh

wanprest asi at au ingkar

janji.

(23)

Bagaimana jika hakim hanya p em biayaan Pr oyek Pem ban gu n an m e r u ju k ke p a d a fa t wa DSN-MUI? Rumah Dinas PPA DAM Pintu Lima Berdasarkan Pasal 26 UU No. 21 Tahun dar i Dinas Bina Marga dan Pengairan 2008, agar menjadi hukum positif Kabupaten Situbondo, dan sumber yang memiliki kekuatan hukum p en gem balian p em biayaan ber iku t mengikat, fatwa DSN-MUI har us bagi hasilnya adalah dar i hasil proyek. d it u an gkan ke d alam ben t u k Oleh karena itu, akad/ per janjian para Peraturan Bank Indonesia, dan dalam pihak dalam kasus ini tidak memenuhi perkembangannya dituangkan dalam syarat pembiayaan berdasar kan Peraturan OJK. Oleh karena itu, jika m usyarakah. Per janjian par a pihak

mer ujuk kepada fatwa sebisa mungkin dalam kasus ini lebih sesuai dengan dilengkapi dengan Peraturan BI atau p e m b i a y a a n b e r d a s a r k a n Peraturan OJK. Nam un, dalam hal m u dh arabah s e b a ga im a n a d ia t u r

fatwa belum dituangkan dalam dalam Pasal 7 Peraturan BI Nomor : Peraturan BI atau Peraturan OJK, maka 7/ 46/ PBI/ 2005.

fatwa ter sebut har us diam bil alih P u t u s a n n o m o r sebagai pendapat majelis hakim di 8 8 2 / Pd t .G/ 2 0 1 0 / PA.Sit m e r u ju k d a la m p e r t im b a n ga n p u t u s a n , kepada Pasal 19 Peraturan BI Nomor : sehingga memiliki kekuatan hukum 7/ 46/ PBI/ 2005 ten tan g keten tuan mengikat bagi pihak yang ber perkara. ganti r ugi (ta'widh) dalam pembiayaan

Selain mer ujuk kepada Fatwa dalam memutus tuntutan ganti r ugi

nasabah. Kaidah hukum yur ispr udensi ketentuan tentang ganti r ugi (ta'widh)

dipenuhi dalam pem biayaan

ter sebut adalah bahwa pembiayaan dalam Pasal 38 dan Pasal 39 KHES m u s ya r a k a h s e b a ga im a n a d ia t u r

m udharabah yang macet har us berada yang lebih ber sifat umum, tanpa har us

dalam Pasal 8 Peraturan BI Nomor :

d alam st at u s q u o b aik m en gen ai menafikan ketentuan dalam KHES. 7 / 4 6 / PBI/ 2 0 0 5 a d a la h b a n k d a n

jumlah pokok pembiayaan, nisbah, Ketentuan ganti r ugi (ta'widh)

n asabah m asin g-m asin g ber t in d ak

(24)

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

c. Ganti r ugi hanya boleh dikenakan ditetapkan secara jelas dalam Akad Sementara dalam KHES, ingkar janji pada Akad Ijarah dan Akad yang dan dipahami oleh nasabah; dan telah diatur dalam Pasal 36 dan Pasal m en im bulkan utan g p iutan g f. Besar nya ganti r ugi atas ker ugian 37. Seyogyanya selama terdapat

(dain), sep er t i Salam , Ist ishna' r iil d it e t a p ka n b e r d a sa r ka n ketentuan dalam KHES, majelis hakim ser t a Murabahah, yan g kesepakatan antara Bank dengan perlu mengutamakan KHES sebagai pem bayarannya dilakukan tidak nasabah. r ujukan sumber hukum.

secara tunai; Sementara ketentuan tentang Pen d ekat an yan g d igu n akan d. Ga n t i r u g i d a l a m Ak a d ganti r ugi (ta'widh) dalam Pasal 38 dan d alam m er u m u skan fat wa ad alah

Mu dh arabah d a n Mu syarak ah , Pasal 39 KHES sebagai ber ikut: pendekatan induktif, beranjak dar i

hanya boleh dikenakan Bank Pasal 38 kasus-kasus yang muncul di lapangan, se b a ga i shahibul m aal a p a b ila Pihak dalam akad yang ke m u d ia n d ir u m u s ka n ke t e n t u a n b agian keu n t u n gan Ban k yan g melakukan ingkar janji dapat dijatuhi h u k u m n ya . Se m e n t a r a KHES, sudah jelas tidak dibayar kan oleh sanksi: dir umuskan dengan pendekatan nasabah sebagai m udharib; a. membayar ganti r ugi; deduktif, yang mengatur ketentuan-e. Klausul pengenaan ganti r ugi har us b. pembatalan akad; ketentuan yang ber sifat umum, untuk

c. peralihan r isiko; d a p a t d it e r a p ka n d a la m d. denda; dan/ atau menyelesaikan kasus-kasus yang e. membayar biaya perkara muncul. Pendekatan deduktif yang digunakan dalam mer umuskan KHES Pasal 39 memang sesuai dengan sistem hukum Sanksi pembayaran ganti r ugi dapat di Indonesia yang mengikuti sistem dijatuhkan apabila : hukum civil law.

a. pihak yang melakukan ingkar janji Dalam u p aya m em p er kokoh setelah dinyatakan ingkar janji, kedudukan KHES sebagai pedoman tetap melakukan ingkar janji; p r in s ip sya r ia h b a gi p a r a h a kim b. sesuatu yang har us diber ikan atau peradilan agama dalam memer iksa dibuatnya, hanya dapat diber ikan dan memutus sengketa ekonomi atau dibuat dalam tenggang waktu syar iah, para hakim har us menjadikan yang telah dilampaukannya; KHES sebagai r ujukan utama, c. pihak yang melakukan ingkar janji kemudian melengkapinya dengan tidak dapat membuktikan bahwa sumber hukum lain yang lebih perbuatan ingkar janji yang spesifik, dan menyempur nakan KHES d ilaku kan nya t id ak d i bawah dengan ijtihad-ijtihad dan inter pretasi paksaan. bar u sehingga lebih kontekstual P u t u s a n n o m o r d e n ga n p e r ke m b a n ga n p r a kt ik 882/ Pdt.G/ 2010/ PA.Sit juga mer ujuk e kon om i sya r ia h ya n g t e r ja d i d i P a s a l 1 2 3 8 KUHP e r d a t a d a la m Indonesia.

menentukan pihak nasabah telah

| M. Isna Wahyudi, Ahmad Zae nal Fanani, Achmad Fauzi,

melakukan ingkar janji/ wanprestasi. Rahmat Arijaya|

Dalam hal ini, sebenar nya

majelis hakim dapat

mer ujuk Pasal 19 Per at ur an

BI Nomor : 7/ 46/ PBI/ 2005

yang mengat ur secar a lebih

r inci dan spesif ik t ent ang

gant i r ugi (t a'widh) dalam

pembiayaan unt uk

melengkapi ket ent uan

t ent ang gant i r ugi (t a'widh)

dalam Pasal 38 dan Pasal

39 KHES yang lebih ber sif at

umum, t anpa har us

menaf ikan ket ent uan

(25)

Penguatan Kedudukan

KHES

Salah sat u at r ibut hukum unt uk mengukur kadar kepar ipur naan at ur an adalah sejauh mana

subst ansi hukum memiliki daya jangkau t erhadap per soalan yang akan t er jadi di er a

(26)

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

(27)

rapat koordinasi ber topik penguatan KHES. Beberapa di antaranya masalah hukum dan penyelesaian sengketa lindung nilai (Islamic hedging), perbankan dan keuangan syar iah yang ser tifikat deposito, dan multi akad diselenggarakan OJK di r uang rapat (hybr id contract). Lindung nilai antara OJK, Senin (16/ 2/ 2015), beber apa b a n k d e n ga n n a s a b a h m e r u p a ka n a n g g o t a WGP S m e m b e r i k a n sesuatu yang bar u di kalangan pandangan mengenai responsivitas perbankan syar iah. Belum ada aturan KHES dalam konteks kekinian. mengenai soal itu sekalipun sudah ada Menengahi ar us kr itik dan fatwanya. Lindung nilai adalah upaya

yang ber bunyi: Taghayyur u al-ahkam Al-Imrani dalam kitab Al-Uqud al-kewenangan bar u peradilan agama

bi taghayyur i al-azman wa al-amkan Maliyah al-Murakkabah mendefinisi-mengadili sengketa ekonomi syar iah.

badilag/ sudah-saatnya-khes-direvisi). Muhafadhotu Ala al Qodimi al Sholih

ko m p o n e n t r a n s a ks i ke u a n ga n

Pe rsoalan ke kinian syar iah. Karena itu, legitimasi KHES

(28)

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015 ser ta per samaan konseptual tentang undang.

penger tian “Per janjian” atau

| Achmad Fauzi, Achmad Cholil, M. Isna Wahyudi, Ahmad

“Kontrak” yang dapat dijumpai di Zae nal Fanani, He rmansyah | dalam ber bagai tradisi hukum.

dalam tradisi hukum com m on law. Terlepas dar i ber bagai per sepsi

Daftar Pustaka

Da la m t r a d is i co m m o n la w , tentang mater i KHES, tidak konsep unilateral dan bilateral ber titik dimungkir i menjadi terobosan bar u

h t t p :/ / b a d ila g .n e t / se p u t a r d it je n -ber janji untuk melakukan (atau tidak citakan (ius constituendum ) menjadi

Naskah Akademis RUU Hukum Kontrak melakukan) suatu tindakan ter tentu sebuah undang-undang, muatan KHES

Tim Lindsey, Islam , Law and the State in adalah unilateral. Suatu kontrak bar u ancaman pidana nasibnya akan sama

S.H., MH. tanggal 19 Nopember dipahami sebagai bilateral apabila, dengan Undang-undang Perkawinan.

(29)

Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum

Ketua Kam ar Agam a Mahkam ah Agung RI

om pilasi Hukum Ekonom i Sya r ia h ( KHES) it u ja n ga n d iu t a k-a t ik. Jika m a s ih a d a

K

kekurangan itu wajar. KHES ini dibuat untuk konsumsi kita ke dalam, untuk pegangan para hakim. Coba dibaca itu PERMA nya . Kalau n an t i ku r an g-k u r a n g , t e r s e r a h h a g-k i m mengembangkan dalam per sidangan d an p u t u san . Keku r an g it u p ast i, seper ti yang disampaikan ahli hukum dar i Perancis, Prof. Sullivan, sesuatu aturan hukum itu begitu kita buat kita anggap satu kar ya yang agung, tapi

begitu diaplikasikan bar u kelihatan itu Ke depan ini adalah bagaimana Undangnya.

(30)

kira ketika pihak peradilan agam a sudah ikut di dalam Working Group, otom atis itu sudah akan m enyatu, karena hasil kesepakatannya seper ti it u . Ar t in ya k e d e p a n n ya s u d a h la n gs u n g t e r ja d i h a r m on is a s i d a n singkronisasi antar semua aturan.

Seper ti juga kalau orang bicara fikih. Lha fikih itu kan luas sekali sepektr um nya, bisa qaulnya aqwal. Ole h ka r e n a it u ka n s aya s e r in g mengatakan di dalam masalah e kon om i sya r ia h d i In d on e sia it u lan d asan nya “Wa in t anaza't um fi

sy a y ' i n farudduhu ila

f a t w a - f a t w a

om pilasi Hukum Ekonom i Di dalam Working Group Perbankan

DSN”.

Syar iah (KHES) itu produk dar i Syar iah itu ada DSN, OJK, Perbankan, MA. Menur ut hemat kami Akutan si, sebab n an ti p r od uk itu

K

m e m a n g p e r lu a d a p e n ye s u a ia n - gimana fatwanya, regulasinya, dan penyesuaian, per lu ada adjusment , aku t an sinya , it u m er u p akan sat u . karena aturan yang ber laku di Karena jika ada sengketa yang Indonesia ini per tama didasarkan atas menyelesaikan itu pengadilan agama, UU, pada fatwa MUI dalam hal ini DSN. yang mengeksekusi, maka pengadilan Kemudian fatwa itu diregulasikan oleh agam a har us diser takan. Sehingga r e gu la t o r m e n ja d i p e r a t u r a n - ket ika ter jad i ekseku si it u su d ah peraturan Bank Indonesia, OJK, sejalan antara fatwa, regulasi dan maupun Menter i Keuangan. Jadi, yang eksekusi. Ada har monisasi, ada ber laku adalah aturan -aturan dar i singkronisasi.

ber bagai otor itas itu, apa itu OJK, BI

at au Men keu . It u yan g kem u d ian Ya n g a k a n menjadi landasan dar i ker ja Lembaga d a t a n g s a y a Keuan gan Syar iah. Sehin gga kalau

t e r ja d i kon flik, m a ka ke m b a lin ya kepada fatwa dan regulasi itu.

Yang terakhir ini, ada dar i beberapa fatwa DSN-MUI, dar i MA diikutser takan, kalau tidak salah Pak Hasb i (Dir ekt u r Pem b in aan Ad m in istr asi PA-Bad ilag, r ed .) ya yang mengikuti. Ada dua, mengenai Islamic Hedging (Transaksi Lindung Nilai Syar iah) dan satu lagi

mengenai Ser tifikat P e m b i a y a a n Syar iah.

K.H. Ma'ruf Amin

Ketua Um um Majelis Ulam a Indonesia; Rais Am PBNU

(31)

embentukan dan pember lakuan Seir ing dengan tumbuhnya halal Kompilasi Hukum Ekonomi s e b a ga i p a n d a n ga n h id u p , m in a t

P

Syar iah (KHES) mer upakan masyarakat untuk mengonsumsi dan ikh t ia r ya n g d ila ku ka n o le h ber transaksi yang sesuai syar iah juga Ma h ka m a h Agu n g d a la m r a n gka ter us meningkat . Karenanya, fatwa m en in gkat kan kap asit as h akim d i ter kait ikh t iar u n t u k m en u m b u h -lingkungan Peradilan Agama dalam kembangkan industr i syar iah ter us memer iksa dan memutus sengketa ber kembang. Sebagai bandingan, pada ekonomi syar iah sebagai amanah dar i saat KHES disusun, fatwa DSN-MUI Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 ber jumlah 40 (empat puluh) buah; t e n t a n g Pe r u b a h a n a t a s Un d a n g- sedangkan sekarang (tahun 2015), Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang jumlah fatwa DSN-MUI telah mencapai Peradilan Agama, dan Undang-Undang 96 (sembilan puluh enam) buah; oleh No m o r 2 1 Ta h u n 2 0 0 8 t e n t a n g karena itu, niscaya bagi Mahkamah Per ban kan Syar iah yan g juga Agu n g u n t u k m e n gu p d a t e terkokohkan dengan adanya putusan perkembangan ter sebut.

Mahkamah Konstitusi. Barakallah!

Prof. Dr. H. Jaih Mubarok, S.E., M.H., M.Ag

(32)

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 8 | Desember 2015

PUTUSAN JUDEX FACTI

Spirit Keadilan dalam

Sengket a Pem biayaan Murabahah

Keadilan menjadi sendi ut ama yang menegakkan konsepsi dan pr akt ek ekonomi

(33)

alah satu kr itik utama ekonomi Agu s t u s 2 0 1 4 . Su r a t Ed a r a n in i per tahun dengan masa pembiayaan s ya r ia h t e r h a d a p p r a k t e k - member ikan petunjuk pelaksanaan selama 36 bulan, terhitung dar i tanggal praktek ekonomi konvensional per janjian baku bagi Pelaku Usaha 28 Juni 2013 sampai tanggal 27 Juni

S

adalah masalah keadilan, baik pada Jasa Keuangan (PUJK), baik umum 2 0 1 6 . Se t ia p b u la n n ya Te r gu ga t aspek konsumsi, produksi, transaksi m au p u n sya r iah u n t u k m en jam in dibebani membayar pokok angsuran maupun distr ibusi. Kehadiran konsep p er lin d u n gan ter h ad ap kon su m en dan m ar gin keun tun gan Pen ggugat dan praktek ekonomi syar iah yang sektor jasa keuangan, sehingga sebesar Rp 2.015.000,- (dua juta lima b e r u s a h a m e n gh a p u s ka n b e n t u k- tercipta hubungan hukum dan belas r ibu r upiah).

bentuk r iba, gharar (ketidakjelasan), transaksional yang ber keadilan. Un t u k m e n ja m in p e m b iaya a n

m a ysir ( p e r ju d ia n ) , d h u lm Su r a t Ed a r a n t e r s e b u t ter sebut, Tergugat telah member ikan (penganiayaan) dan tadlis (penipuan) menghendaki agar dalam membuat Surat Per nyataan Pelepasan Hak Atas d iya kin i le b ih d e ka t ke p a d a d a n per janjian dengan konsumen, PUJK Tanah (SPPHAT), yang tidak lain adalah mengandung semangat keadilan yang memenuhi nilai-nilai keseimbangan, tanah dan kebun karet produktif yang par ipur na. keadilan dan kewajaran. Hal-hal yang dibeli dar i pembiayaan yang diber ikan

Pada tatar an hukum kon tr ak, m e m u n g k i n k a n t e r j a d i n y a Penggugat.

asas-asas al-'aqd ya n g m en d asar i p elan ggar an ter had ap ket iga n ilai Dalam per jalanannya, Ter gugat kontrak syar iah, seper ti al-hurriyah d i a t a s , s e p e r t i k l a u s u l a hanya membayar angsuran selama 6 (kebebasan), ikhtiyari (sukarela), eksonerasi/ eksemsi dan penyalah- (enam) bulan, terhitung sejak 28 Juni am an ah (m en epati jan ji), ikhtiyati g u n a a n k e a d a a n ( m isb r u ik v a n 2013 sampai dengan tanggal 28 ( k e h a t i - h a t i a n ) , l u z u m ( t i d a k om st a n d ig h ed en ) d ila r a n g u n t u k Desem ber 2 0 1 3 . Sem en jak Jan u ar i b e r u b a h ) , t asw iyah ( ke s e t a r a a n ) , diterapkan dalam per janjian. Selain 2014 hingga perkara ini diajukan ke transparansi, ittikad baik, taisir it u d iseb u t kan secar a en u m er at if Pengadilan Agama Muara Enim, (kem ud ahan ) d an lain sebagainya sejumlah hal yang terlarang untuk Ter gugat tidak lagi m em bayar m e r u p a k a n e le m e n -e le m e n ya n g diterapkan dalam per janjian baku. an gsur an ter sebut , m eskip un telah m en egakkan b er d ir inya b an gu n an Terkait dengan semangat untuk b er kali-kali d isu r at i, b ah kan keadilan dalam ber transaksi. Alhasil, m en egakkan n ilai kead ilan d alam dikunjungi oleh Penggugat.

kontrak yang ber keadilan tidak lain per janjian ter sebut, dalam edisi ini Akibatnya Penggugat mender ita adalah kontrak yang dibangun diatas a ka n d iu la s Pu t u s a n Pe n ga d ila n ker ugian sebesar Rp 62. 970.075,- pondasi yang penuh dengan semangat Aga m a Mu a r a En im No m o r (enam puluh dua juta Sembilan ratus

la dharara wa la dhirara (tidak ada 0945/ Pdt .G/ 2014/ PA.ME ter tanggal tujuh puluh r ibu tujuh puluh lima

yang member ikan mudarat dan 2 6 Fe b r u a r i 2 0 1 5 m e n ge n a i r upiah) yang terdir i dar i tunggakan diber ikan kemudaratan). p e nye le sa ia n se n gke t a p e r b a n ka n angsuran pokok dan margin sebesar Rp sya r ia h d a la m p e m b iaya a n 2 1 .9 0 6 .4 0 5 ,- (d u a p u lu h sat u ju t a murabahah. Sembilan ratus enam r ibu empat ratus lima r upiah), ganti r ugi sebesar Rp

Kasus Posisi 3.724.089,- (tiga juta tujuh ratus dua Kasus ini berawal dar i gugatan p u lu h e m p a t r ib u d e la p a n p u lu h PT. BNI Sya r ia h Ka n t o r Ca b a n g s e m b ila n r u p ia h ) d a n s is a p okok Pe m b a n t u Mik r o P r a b u m u lih sebesar 37.339.581,- (tiga puluh tujuh ter tanggal 22 Desember 2014 juta tiga ratus tiga puluh Sembilan r ibu ter hadap Depr iadi, seorang petani lima ratus delapan puluh satu r upiah). karet selaku Ter gugat . Dalam Atas kejadian ter sebut, Penggugat gugatannya Penggugat mendalilkan m e n u n t u t a ga r Te r gu ga t d ih u ku m bahwa Penggugat telah mengikatkan m em bayar sejum lah uan g ter sebut dir i den gan Ter gugat dalam akad kar en a wan p r est asi. Ap ab ila pembiayaan murabahah pada tanggal pembayaran itu terlambat dilakukan, 18 Juni 2013. Penggugat m enuntut agar Ter gugat Dalam akad ter sebut Penggugat dihukum membayar uang paksa s e t u ju u n t u k m e m b e r ik a n (dwan gsom ) sebesar Rp 5 0 0 .0 0 0 ,- pembiayaan murabahah sejumlah Rp (lima ratus r ibu r upiah) per har i. 45.000.000,- (empat puluh lima juta Selain itu, Penggugat menuntut Terkait dengan hal ini, dalam r u p ia h ) ya n g a ka n d ip e r gu n a ka n a ga r d ile t a kka n s it a ja m in a n b id a n g in d u st r i keu a n ga n d i untuk membeli tanah dan kebun karet (conser vatoir beslaag) atas tanah yang Indonesia, belum lama ini Otor itas Jasa p r od u kt if s e lu a s 7 .0 0 0 m 2 . At a s dijadikan sebagai jaminan dan agar Keuangan (OJK) mengeluarkan Surat pembiayaan ter sebut, Penggugat dan putusan ini dapat dilaksanakan Ed ar an Nom or 1 3 / SEOJK.0 7 / 2 0 1 4 Te r gu ga t m e n ye p a ka t i m a r gin ter lebih dahulu m eskipun ada tentang Per janjian Baku ber tanggal 20 keuntungan Penggugat sebesar 20,4% bantahan (ver zet), banding atau kasasi.

Kehadir an konsep dan

pr akt ek ekonomi syar iah

yang ber usaha

menghapuskan bent

uk-bent uk r iba, ghar ar

(ket idakjelasan), maysir

(per judian), dhulm

(penganiayaan) dan t adlis

(34)

Pe rtimbangan Hukum

per tim bangkan bahwa per hitungan pembiayaan sebesar Rp 45.000.000,- akan menjadi sebesar Rp 60.450.000,- Penggugat dalam surat gugatannya (empat puluh lima juta r upiah) (enam puluh juta empat ratus lima Hakim kemudian mengambil alih cara mengangsur selama 6 (enam) bulan

ker ja perbankan. Bahkan kemungkinan p er h it u n gan Pen ggu gat d en gan sebesar Rp 2.015.000,- (dua juta lima

masyarakat bisa menghitung sendir i menggunakan per hitungan yang belas r ibu r upiah), maka keselur uhan

besaran kewajibannya dengan model dianggap lebih sesuai dengan syar iah. angsuran yang telah dibayar oleh

per hitungan ter sebut lebih ter buka. Dalam perhitungannya, Majelis Hakim Tergugat adalah sebesar Rp

Dengan semakin terbukanya peluang ber kesimpulan bahwa kewajiban yang 12.090.000,- (dua belas juta Sembilan

ter sebut, masyarakat akan lebih mudah puluh juta empat ratus lima puluh r ibu jumlah pembiayaan dikurangi dengan

keadilannya. r upiah) dengan asumsi bahwa total jumlah yang telah dibayar kan dan

Pada t at ar an hukum kont r ak, asas- asas al- 'aqd yang

mendasar i kont r ak syar iah, seper t i al- hur r iyah

(kebebasan), ikht iyar i (sukarela), amanah (menepat i janji),

ikht iyat i (kehat i- hat ian), luzum (t idak ber ubah), t aswiyah

(keset ar aan), t r anspar ansi, it t ikad baik, t aisir

(kemudahan) dan lain sebagainya mer upakan

elemen-elemen yang menegakkan berdir inya bangunan keadilan

dalam ber t r ansaksi.

(35)

Apabila diperbandingkan antara apabila per bedaan ini dihadapkan u p a ya b a n k u n t u k m e m p e r o le h m odel p er hitun gan Majelis Hakim dengan asas-asas akad syar iah pembayaran dar i nasabah dan bukan d e n ga n p e r h it u n ga n Pe n ggu ga t , sebagaimana ter urai dalam Pasal 21 ke r u gia n ya n g d ip e r kir a ka n a ka n sesungguhnya terdapat selisih sebesar Kompilasi Hukum Ekonomi Syar iah ter jadi (potential loss) karena adanya

Rp 53.200,986 (lima puluh tiga r ibu ( KHES) , s e ju m la h a s a s a ka d p e lu a n g ya n g h ila n g (opport unit y

d u a r a t u s ko m a s e m b ila n r a t u s terabaikan, seper ti ikhtiyati (kehati- loss/ al-furshah al-dha-i'ah).

delapan puluh enam r upiah), dimana hatian), luzum (tidak ber ubah), dan

perhitungan Penggugat lebih rendah transparansi. Te rje bak Ult ra Pet it um Part ium ?

Le b ih t in ggin ya p e r h it u n ga n puluh empat r ibu empat belas r upiah). ter sebut dijelaskan bahwa bank dapat

26 Febr uar i 2015 ter sebut , namun Padahal senyatanya Ter gugat bar u m e n ge n a ka n ga n t i r u gi (t a`w idh)

per tim ban gan -per tim ban gan Majelis m e n ye le s a ika n s e b e s a r Rp hanya atas ker ugian r iil yang dapat

Hakim yang diurai dalam tulisan ini 12.090.000,- (dua belas juta Sembilan diperhitungkan dengan jelas kepada

ju ga m e m b e r i k a n p e m b e la ja r a n puluh r ibu r upiah), sehingga terdapat nasabah yang dengan sengaja atau

menar ik. Paling tidak, putusan ini telah selisih sebesar Rp 1.204.014,- (satu karena kelalaian melakukan sesuatu

m en egaskan bahwa sp ir it kead ilan juta dua ratus empat r ibu empat belas yan g m enyim p an g d ar i keten t u an

yang diusung oleh ekonomi syar iah r upiah). akad dan mengakibatkan ker ugian

Gambar

Gambar : Pola pikir pencapaian visi reformasi birokrasi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai lokasi makam keramat Bedugul (Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi) harus mendaki bukit dengan medan yang sangat terjal, pendakian diawali dari kebun raya Eka

Dalam perhitungan Nilai Pasar Wajar Surat Berharga Negara yang menjadi Portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, Manajer Investasi dapat menggunakan metode harga

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu mengenai aset diantaranya pengelolaan aset tetap [3], perhitungan penyusutan aset dengan metode garis lurus [4] dan perhitungan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai identifikasi keragaman gen FSHR pada sapi lokal Indonesia yang terdiri atas sapi Bali, Aceh, Pesisir, PO,

Halaman Edit Profile akan menampilkan kolom-kolom yang dapat diisi oleh project leader, hal ini sesuai dengan apakah project leader ingin mengubah atau tidak beberapa

EVALUASI PENGENDALIAN AKUNTANSI DANA BERGULIR SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PNPM MANDIRI PERDESAAN(studi kasus Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur) adalah hasil

(3) Apakah guru pernah memamfaatkan tutor teman sebaya. 2) Mengkaji kurikulum, konsep matematika yang penting dan strategis. Dalam tahap kegiatan yang dilakukan

Pemenuhan kinerja standar pelayanan minimal jaringan jalan penelitian pada tiga rute untuk tingkat layanan jalan dianalisis berdasarkan 3 aspek, yakni aspek