AJAR
MataPelajaranSeniMusik
MataPelajaranSeniMusik
SekolahMenengahPertama(SMP)
SekolahMenengahPertama(SMP)
MataPelajaranSeniMusik
SekolahMenengahPertama(SMP)
GURU PEMBELAJAR
GURU PEMBELAJAR
GURU PEMBELAJAR
MODUL PELATIHAN GURU
MODUL PELATIHAN GURU
MODUL PELATIHAN GURU
MA
TA PEL
AJARAN SENI MUSIK
KEL
OMPOK K
OMPE
TENSI C
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KELOMPOK KOMPETENSI C
KELOMPOK KOMPETENSI C
KELOMPOK KOMPETENSI C
AKOR
AKOR
AKOR
KELOMPOK KOMPETENSI C
KELOMPOK KOMPETENSI C
KELOMPOK KOMPETENSI C
KOMPETENSI PROFESIONAL
KOMPETENSI PROFESIONAL
KOMPETENSI PROFESIONAL
Tri Widi Rahmanto, M.Pd
Tri Widi Rahmanto, M.Pd
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
c
Penulis : Tri Widi Rahmanto, M.Pd.
Editor Subtansi : Drs. S. Kari Hartaya, M.Sn. 08121599899 [email protected],
Editing Bahasa : Titik Ernawati, M.Pd.
AKOR
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI C
HALAMAN JUDUL ... i
SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Peta Kompetensi ... 2
D. Ruang Lingkup ... 3
E. Saran Cara Penggunaan Modul ... 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. JENIS-JENIS AKOR ... 5
A. Tujuan ... 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 5
C. Uraian Materi ... 5
D. Aktivitas Pembelajaran ... 37
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 37
F. Rangkuman ... 39
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 39
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. PROGRESI AKOR ... 41
A. Tujuan ... 41
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 41
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 58
PENUTUP ... 59
EVALUASI ... 61
GLOSARIUM ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN 1. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1-Jenis-jenis Akor ... 67
Halaman
Gambar 1. Akor Mayor, minor, diminished 13
Gambar 2. Akor tangga nada natural/C mayor 15
Gambar 3. Akor tangga nada 1 /G mayor 16
Gambar 4. Akor tangga nada 2 /D mayor 17
Gambar 5. Akor tangga nada 3 /A mayor 18
Gambar 6. Akor tangga nada 4 /E mayor 19
Gambar 7. Akor tangga nada 5 /B mayor 20
Gambar 8. Akor tangga nada 1 /F mayor 21
Gambar 9. Akor tangga nada 2 /Bes mayor 22
Gambar 10. Akor tangga nada 3 /Bes mayor 23
Gambar 11. Akor tangga nada 4 /As Mayor 24
Gambar 12. Akor tangga nada 5 /Des Mayor 25
Gambar 13. Akor tangga nada C Mayor pada keyboard 25
Gambar 14. Akor tangga nada 1 /G Mayor pada keyboard 26
Gambar 15. Akor tangga nada 2 /D Mayor pada keyboard 27
Gambar 16. Akor tangga nada 3 /A Mayor pada keyboard 27
Gambar 17. Akor tangga nada 4 /E Mayor pada keyboard 28
Gambar 18. Akor tangga nada 5 /B Mayor pada keyboard 29
Gambar 19. Akor tangga nada 1 /F Mayor pada keyboard 29
Gambar 20. Akor tangga nada 2 /Bes Mayor pada keyboard 30
Gambar 21. Akor tangga nada 3 /Es Mayor pada keyboard 31
Gambar 22. Akor tangga nada A /A Mayor pada keyboard 31
Gambar 23. Akor tangga nada A /Des Mayor pada 32
pada gitar
Gambar 26. Akor 7 (the seventh chord) tangga nada C mayor pada keyboard
36
Gambar 27. Kerangka Pengembangan Kurikulum 70
Gambar 28. Delapan Standar Pendidikan Nasional. 71 Gambar 29. Posisi Peta Peraturan Menteri Terkait Kurikulum
2013
Halaman
Tabel 1. Jabaran tangga nada C Mayor 46
Tabel 2. Tangga nada G Mayor (1 ) 47
Tabel 3. Tangga nada D Mayor (2 ) 48
Tabel 4. Tangga nada A Mayor 49
Tabel 5. Tangga nada E Mayor (4 ) 50
Tabel 6. Tangga nada B Mayor (5 ) 50
Tabel 7. Tangganda F Mayor (1 ) 51
Tabel 8. Tangga nada F Mayor (2 ) 52
Tabel 9. Tangga nada F Mayor (3 ) 53
Tabel 10. Tangga nada As Mayor (4 ) 53
Tabel 11. Tangga nada Des Mayor (5 ) 54
A. Latar Belakang
Musik yang berkembang sejak peradaban primitif sampai saat ini merupakan warisan budaya yang menggambarkan jalan kehidupan yang telah dilalui oleh nenek moyang kita. Musik merupakan salah satu bentuk seni sebagai bahasa emosi yang bersifat universal. Musik terdiri atas unsur-unsur yang bersama-sama membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Semua unsur musik tersebut berkaitan erat dan sama-sama mempunyai perana penting dalam sebuah lagu, meskipun dalam pengajarannya seolah terpisah-pisah. Pada dasarnya unsur-unsur musik dikelompokkan atas dua kelompok besar yaitu unsur pokok dan unsur ekspresi. Unsur pokok terdiri atas irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, sedangkan unsur ekspresi terdiri atas tempo, dinamika dan warna nada.
Modul grade 3 ini membahas mengenai akor. Pada umumnya teori tentang akor-akor pokok beserta progresinya dimengerti dan dipahami sebagai pengetahuan ilumu harmoni. Sebagai ilmu pengetahuan, tentu seluruh materinya disusun sedemikian rupa agar mudah dipelajari. Akor adalah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan nada terts atau kuinnya, atau dari salah satu nada dengan tertsnya dan berikutnya terts dari nada yang baru, sehingga dikatakan juga terts bersusun. Sebuah akor bila lepas dari akor lain tidak ada maknanya. Sama seperti nada, sebuah akor akan bermakna jika berhubungan dengan akor lain. Hal tersebut membuktikan bahwa nada-nada akan indah dan bermakna bila disusun secara selaras dan harmonis. Penyusunan akor tidak sembarang, melainkan memakai aturan yang telah disepakati. Ketentuannya adalah suatu akor
kedudukan nada dasarnya dalam tangga nada. Angka romawi besar menunjukkan trinada/akor Mayor, sedangkan angka romawi kecil menunjukkan trinada/akor Minor.
Cakupan wilayah akor meliputi: 1) pengenalan akor trisuara mayor dan minor; 2) Penulisan dan perencanaan bentuk harmoni empat suara; 3) progresi akor dominan - tonika dalam posisi dasar; 4) progresi akor tonika – sub-dominan dalam posisi dasar; 5) progresi akor sub-dominan – dominan, dalam posisi dasar; 6) Progresi akor-akor trisuara dalam posisi pembalikan pertama dan ke dua; 7) akor dominan tujuh, baik posisi dasar maupun pembalikan pertama, kedua, dan ketiga.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat memahami pengetahuan akor, yang meliputi jenis-jenis akor, kualitas akor, progresi akor, fungsi dan peran akor serta mampu menerapkannya dalam pembelajaran musik baik teori maupun praktik.
C. Peta Kompetensi
Peta kompetensi dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu kompetensi utama (KU), Kompetensi Inti (KI), dan Standar Kompetensi Guru (SKG).
1. Terkait dengan KU, modul ini ditujukan untuk kalangan pedagogik dan kalangan profesional.
3. Terkait dengan SKG pada ranah pedagogik, modul ini dimaksudkan agar peserta mampu membuat rancangan pembelajaran berkaitan dengan teknik dasar memainkan instrumen musik. Terkait dengan SKG pada ranah profesional, modul ini dimaksukan agar peserta diklat memahami pengetahuan akor.
D. Ruang Lingkup
Modul ini membahas tentang pengetahuan akor. Pembelajaran terdiri dari pengetahuan tentang tingkatan akor, simbul-simbul akor, dan fungsi akor dalam lagu sehingga dapat memudahkan peserta dalam memahami simbol-simbol musik dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar serta bermain musik.
Modul ini sebagai pedoman dalam mengembangan kompetensi peserta khususnya berkaitan dengan akor. Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan memahami akor. Soal-soal dan latihan yang terdapat dalam buku ini harus dikerjakan secara baik dan tuntas. Pada Materi Pembelajaran 1, diajarkan mengenai simbol akor dan fungsi akor. Pada Materi Pembelajaran 2 berisi praktik memainkan akor dalam lagu. Pada Materi Pembelajaran 3 berisi pengembangan kurikulum.
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Karena konten pembahasan pada modul ini berisi tentang pengetahuan akor, maka pemahaman deskriptif saja tidaklah cukup untuk dijadikan standar penguasaan materi pada modul ini. Untuk itu penulis menyarankan agar peserta diklat hendaknya juga membiasakan diri untuk selalu mengerjakan setiap tugas atau evaluasi yang ada pada modul ini. Untuk itu disarankan: 1. Mempelajari modul secara sistematis dari awal sampai akhir.
2. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang ada.
JENIS-JENIS AKOR
A. Tujuan
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1, Anda diharapkan mampu memahami pengetahuan dasar mengenai macam-macam akor dan jenis akor pokok dan progresinya serta unsur-unsur pembentuknya dengan baik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang harus Anda kuasai setelah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran adalah Anda mampu:
1. menunjukkan jenis-jenis akor;
2. menyebutkan tingkatan akor dari berbagai tangga nada; 3. menyebutkan tingkatan akor pokok berbagai tangga nada;
4. menyebutkan tingkatan akor bantu/tambahan berbagai tangga nada.
C. Uraian Materi
Akor mempunyai arti yaitu kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Contoh alat musik yang bias untuk memainkan akor adalah gitar, piano, organ ataupun electone. Akor terdiri atas
berbagai macam. Antara lain akor mayor, akor minor, akor dominan septim,
akor diminished, akor augmented, akor minor 6, akor mayor 7, akor suspended
dan masih banyak yang lainnya. Akor yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akor mayor, akor minor dan akor dominan septim.
Akor lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akor yang berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu. Akor mayor terdiri atas akor tingkat I, IV, dan V (akor
disebut terts besar (mayor). Akor Minor terdiri atas Akor tingkat II, III, dan VI karena jarak nada dasar akor dengan terts-nya 11/2. Akor diminished atau
disebut kwuint kurang terdiri atas akor tingkat VII karena jarak interval nada dasar akor dengan kwuint-nya 3. Akor minor dan diminished dikelompokkan sebagai akor tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak akor dalam mengiringi lagu.
1. Akor dan Tri Suara
Akor dapat dibentuk mulai dari suatu nada dan menambahkan dua buah nada-nada di atasnya yang diambil dari tangga nada yang bersangkutan, dan masing masing mempunyai interval terts. Secara sederhana, apabila
akan membentuk akor I maka nada-nadanya adalah nada I, ditambah dengan nada III dan V dari tangga nada yang bersangkutan. Contoh pembentukan akor C mayor.
Nada I adalah C
Nada II adalah E
Nada III adalah G
Jadi akor C berisi nada C, E, dan G. Cara penyebutan akor seperti contoh disebut nomor akor (chord number), yaitu akor I, II, III, IV, V dan
seterusnya. Di samping itu juga ada cara penyebutan yang lain, yang disebut nama akor (chord name), maka dalam tangga nada C mayor di
atas akor I = akor C (C mayor).
Trisuara adalah suatu istilah di dalam musik yang berarti tiga nada. Fungsi maupun tujuan trisuara adalah sebagai akor. Trisuara sebagai akor, dibentuk dengan cara menentukan sebuah nada tonik, terts dan kwuint
Oleh karena itu, ada dua kemungkinan cara pembentukan trisuara atau akor. Pertama, pembentukan akor yang berkaitan langsung dengan konsep tangga nada, baik tangga nada mayor maupun tangga nada minor. Trisuara dengan cara ini berarti mempergunakan nada-nada yang telah menjadi bagian dari sebuah tangga nada. Sekaligus, baik nada-nada yang dipakai maupun interval-intervalnya dapat dihitung dan diketahui secara benar. Cara yang dipakai dalam pembentukan akor pada umumnya merupakan suatu peraturan yang berlaku pada setiap pembentukan akor trisuara. Maka akor trisuara dibentuk dengan cara menyusunan secara vertikal nada tonik, terts, dan kwuint akor. Berikut susunan dan nama
tingkatan akor.
a. Akor tingkat I : Tonika
b. Akor tingkat ii : Supertonik
c. Akor tingkat iii : Median d. Akor tingkat IV : Sub-dominan e. Akor tingkat V : Dominan f. Akor tingkat vi : Sub-median g. Akor tingkat vii : Leading tone
Melalui konsep pembentukan atau cara pembentukan trisuara yang berlaku umum, maka telah dapat diperoleh berbagai jenis trisuara yang berfungsi sebagai akor. Jenis-jenis trisuara yang dimaksud itu dapat dibentuk dan disusun dalam berbagai tangga nada diatonis lainnya. Sebagai misal di bawah ini dibentuk dan disusun berbagai tingkat trisuara dalam tangga nada.
a. Tangga nada C Mayor
4) Akor tingkat IV : Sub-dominan F,A,C 5) Akor tingkat V : Dominan G,B,D 6) Akor tingkat vi : Sub-median A,C,E 7) Akor tingkat vii : Leading tone B,D, F
b. Tangga nada G Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - G,B,D
2) Akor tingkat ii : Supertonik - A,C,E
3) Akor tingkat iii : Median - B,D,Fis 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - C,E,G 5) Akor tingkat V : Dominan - D,Fis,A 6) Akor tingkat vi : Sub-median - E,B,G, 7) Akor tingkat vii : Leading tone - Fis,A,C
c. Tangga nada D Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - D,Fis,A
2) Akor tingkat ii : Supertonik - E,G,B
d. Tangga nada A Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - A,Cis,E
2) Akor tingkat ii : Supertonik - B,D,Fis
3) Akor tingkat iii : Median - Cis,D,Gis 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - D,F,A 5) Akor tingkat V : Dominan - E,Gis,B 6) Akor tingkat vi : Sub-median - F,A,C 7) Akor tingkat vii : Leading tone - Gis,B,D
e. Tangga nada E Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - E,Gis, B
2) Akor tingkat ii : Supertonik - Fis,A,C
3) Akor tingkat iii : Median - Gis,B, Dis 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - A,Cis,E 5) Akor tingkat V : Dominan - B,Dis,Fis 6) Akor tingkat vi : Sub-median - Cis,E,Gis 7) Akor tingkat vii : Leading tone - Dis,Fis,A
1) Akor tingkat I : Tonika - B,Dis,Fis
2) Akor tingkat ii : Supertonik - Cis,E,Gis
3) Akor tingkat iii : Median - Dis,Fis,Ais 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - E,Gis,B 5) Akor tingkat V : Dominan - Fis,Ais,Cis 6) Akor tingkat vi : Sub-median - Gis,B,Dis 7) Akor tingkat vii : Leading tone - Ais,Cis,E
g. Tangga nada F Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - F,A,C
2) Akor tingkat ii : Supertonik - G,B,D
3) Akor tingkat iii : Median - A,C,E 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - Bes,D, F 5) Akor tingkat V : Dominan - C,E,G 6) Akor tingkat vi : Sub-median - D,F,A 7) Akor tingkat vii : Leading tone - E,G,Bes
h. Tangga nada Bes Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - Bes,D,F
2) Akor tingkat ii : Supertonik - C,Es,G
6) Akor tingkat vi : Sub-median - G,Bes,D 7) Akor tingkat vii : Leading tone - A,C, Es,E,G,B
i. Tangga nada Es Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - Es,G,Bes
2) Akor tingkat ii : Supertonik - F,As,C
3) Akor tingkat iii : Median - G,Bes,D 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - As,C,Es 5) Akor tingkat V : Dominan - Bes,D,F 6) Akor tingkat vi : Sub-median - C,Es,G 7) Akor tingkat vii : Leading tone - D,F,As
j. Tangga nada AS Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - As,C,Es
2) Akor tingkat ii : Supertonik - Bes,Des,F
k. Tangga nada Des Mayor
1) Akor tingkat I : Tonika - Des,F,As
2) Akor tingkat ii : Supertonik - Es,Ges,Bes
3) Akor tingkat iii : Median - F,As,C 4) Akor tingkat IV : Sub-dominan - Ges,Bes,Des 5) Akor tingkat V : Dominan - As,C,Es 6) Akor tingkat vi : Sub-median - Bes,Des,F 7) Akor tingkat vii : Leading tone - C,Es,Ges
2. Akor Mayor dan Akor Minor
a. Akor Mayor
Disebut akor mayor karena jarak intervalnya 3M dan 3m atau 2 dan 1 ½. Dalam susunan tingkatan akor, akor mayor adalah akor tingkat I, IV, dan V atau akor pokok. Disebut akor pokok karena apabila kita mengiringi lagu yang bertangga nada mayor dan tidak ada nada yang mendapat tanda aksidental, diberikan ketiga akor pokok tersebut sudah cukup, sedangkan akor yang lainnya yaitu ii,iii, vi, dan vii merupakan akor bantu.
Contoh :
1) Akor Minor
2) Akor Diminished
Disebut akor diminished karena jarak interval dasar akor dengan nada kuintnya adalah 3, disebut kuint kurang (diminished). Sama seperti akor minor, akor diminished dikelompokkan sebagai akor bantu/tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak akor dalam mengiringi lagu . Akor diminished terdiri atas akor Akor tingkat vii. Berikut tabel akor Mayor, minor, dan diminished beserta perbandingannya dengan tangga nada C Mayor.
C C m C dim
D D m D dim
E E m E dim
F F m F dim
G G m G dim
B B m B dim
Gambar 1. Akor mayor, minor, diminished
Dapat disimpulkan bahwa akor pokok atau akor utama atau primary chords bersifat akor mayor, dan dalam satu tangga nada mayor
diatonis hanya ada 3 (tiga) akor saja, yaitu: a) Tonika - I
b) Sub Dominan - IV
c) Dominan - V
Sedangkan akor pembantu bersifat akor minor dan juga hanya ada 3 (tiga) saja, yaitu :
a) Supertonika - ii b) Median - iii c) Sub Median - vi
Dan akor pembantu bersifat akor diminished hanya ada 1 (satu) saja, yaitu :
3. Nama dan Posisi Akor Pada Gitar
a. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada C Mayor/natural 1) Akor Pokok
I
C
IV
F
V
G
2) Akor Bantu/Tambahan
D minor E minor
A minor
b. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada G Mayor/1 1) Akor Pokok
I
G
IV
C
V
D
2) Akor Bantu/Tambahan
A minor B minor E minor
F dim
c. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada D Mayor/2 1) Akor Pokok
I
D
IV
G
V
A
2) Akor Bantu/Tambahan
E minor F minor B minor
C dim
d. Akor Pokok dan akor bantu pada tangga nada A Mayor/3 1) Akor Pokok
I
A
IV
D
V
E
2) Akor Bantu/Tambahan
B minor C minor F minor
A dim
e. Akor Pokok dan akor bantu pada tangga nada E Mayor/4 1) Akor Pokok
I
E
IV
A
V
B
2) Akor Bantu/Tambahan
ii
F minor
iii
G minor
vi
C minor
D dim
f. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada B Mayor/5 1) Akor Pokok
I
B
IV
E
V
F
2) Akor Bantu/Tambahan
ii
C minor
iii
D minor
vi
G minor
A dim
g. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada F Mayor/1 1) Akor Pokok
I
F
IV
B
V
C
2) Akor Bantu/Tambahan
G minor A minor D minor
Edim
h. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada 2 /Bes Mayor 1) Akor Pokok
I
B
IV
E
V
F
2) Akor Bantu/Tambahan
C minor D minor G minor
A dim
i. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada 3 /Es Mayor 1) Akor Pokok
I
E
IV
A
V
B
2) Akor Bantu/Tambahan
F minor G minor C minor
D dim
j. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada 4 /As Mayor 1) Akor Pokok
I
A
IV
D
V
E
2) Akor Bantu/Tambahan
B minor E minor F minor
G dim
k. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada 5 /Des Mayor 1) Akor Pokok
I
D
IV
G
V
A
2) Akor Bantu/Tambahan
E minor F minor B minor
C dim
4. Nama dan Posisi Akor Pada Keyboard
a. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada C Mayor 1) Akor Pokok
C G F
2) Akor Bantu/Tambahan
Dm Em Am
Bdim
Gambar 13. Akor tangga nada C Mayor pada keyboard
b. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada G Mayor/1 1) Akor Pokok
2) Akor Bantu/Tambahan
Am Bm Em
Fisdim
Gambar 14. Akor tangga nada 1 /G Mayor pada keyboard
c. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada D Mayor /2 1) Akor Pokok
D G A
2) Akor Bantu/Tambahan
Em Fis m Bm
d. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada A Mayor/3 1) Akor Pokok
A D E
2) Akor Bantu/Tambahan
Bm Cis m Fis m
Gis dim
Gambar 16. Akor tangga nada 3 /A Mayor pada keyboard
e. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada E Mayor/4 1) Akor Pokok
2) Akor Bantu/Tambahan
Fis m Gis m Cis m
Dis dim
Gambar 17. Akor tangga nada 4 /E Mayor pada keyboard
f. Akor Pokok dan akor bantu pada tangga nada B Mayor/5 1) Akor Pokok
B E Fis
2) Akor Bantu/Tambahan
Cis m Dis m Gis m
Ais dim
g. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada F Mayor/1 1) Akor Pokok
F Bes C
2) Akor Bantu/Tambahan
G minor A minor D minor
E dim
Gambar 19. Akor tangga nada 1 /F Mayor pada keyboard
h. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada Bes Mayor/2 1) Akor Pokok
2) Akor Bantu/Tambahan
Cm Dm Gm
A dim
Gambar 20. Akor tangga nada 2 /Bes Mayor pada keyboard
i. Akor Pokok dan akor bantu pada tangga nada Es Mayor/3 1) Akor Pokok
Es As Bes
2) Akor Bantu/Tambahan
Fm Gm Cm
D dim
j. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada As Mayor/4 1) Akor Pokok
As Des Es
2) Akor Bantu/Tambahan
Bes m Cm Fm
G dim
Gambar 22. Akor tangga nada A /A Mayor pada keyboard
h. Akor pokok dan akor bantu pada tangga nada Des Mayor/5 1) Akor Pokok
Des Ges As
2) Akor Bantu/Tambahan
C dim
Gambar 23. Akor tangga nada A /Des Mayor pada keyboard
5. Akor 7 (the seventh chord)
Akor dominan 7 adalah akor triad yang telah mendapat imbuhan nada ke 7. Misalnya akor C mayor terdiri dari nada-nada 1 (do) + 3 (mi) + (sol), Bila ditambah nada ke-7 atau nada 7 (si), maka berubah menjadi 1 (do) + 3
(mi) + (sol) + (si) atau disebut juga dengan akor CM7/Cmaj7 (C mayor 7).
Nama-nama akor 7 (seventh chords) dalam tangga nada C Mayor, adalah
sebagai berikut:
CM7 G-7
D-7 A-7
E-7 B-7 5
FM7
Gambar 24. Akor 7 (the seventh cord) pada tangga mada C mayor.
Akor tingkat II (D-7) memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada d dorian, seperti dibawah ini:
Akor tingkat III (E-7) memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada e phrygian, seperti berikut ini:
Akor tingkat IV (Fmaj7) memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada flydian, seperti berikut ini:
Akor tingkat V (G7) memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada gmyxolydian, seperti dibawah ini:
Akor tingkat VII (B-7b5) memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada blocrian, seperti berikut ini:
6. Akor 7 (theseventh chord) pada Gitar
CM7 D-7
G-7 A-7
B-7b5
Gambar 25. Akor 7 (the seventh cord) tangga nada C mayor pada gitar.
7. Akor 7 (theseventh chord) pada keyboard
CM7 D-7
E-7 FM7
B-7b5
Tabel 26. Akor 7 (the seventh cord) tangga nada C mayor pada keyboard.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Pemateri menyampaikan semua materi pengetahuan akor kepada peserta dengan jelas.
2. Peserta diberi tugas:
a. Mendengarkan sebuah lagu yang telah dipilih melalui MP-3, CD, dan lain sebagainya, dengan kualitas lagu mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul ini.
b. Mengidentifikasi akor pokok dan bantu pada tangga nada natural, tangga nada 1 # - 7#, tangga nada 1b – 7b.
c. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan.
d. Melakukan eksperimen lanjutan hal-hal berkaitan dengan akor, agar memperoleh pemahaman yang lengkap tentang berbagai macam alat musik.
3. Pemateri memberikan ulasan/rangkuman terkait materi yang telah disampaikan kepada peserta
4. Pemateri memberikan pembahasan terkait jawaban dari soal evaluasi pada kegiatan pembelajaran ini.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan peran dan fungsi akor.
2. Sebutkan akor pokok, akor bantu dan akor tambahan pada tangga nada 1# -4# dan 1b – 3b.
4. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah A, maka: a. tonikanya …..
b. mediannya … c. sub dominannya …
5. Jika ditentukan Akor tingkat V atau dominan adalah F, maka: a. tonikanya …..
b. mediannya … c. sub dominannya …
6. Jika ditentukan akor tingkat iii atau median adalah A, maka: a. tonikanya …..
b. dominannya … c. Sub mediannya …
7. Jika ditentukan akor tingkat vi atau sub median adalah E, maka: a. dominannya …..
b. tonikanya … c. sub dominannya …
8. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah Fis, maka: a. tonikanya …..
b. mediannya … c. sub dominannya …
9. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah D, maka: a. tonikanya …..
b. mediannya … c. sub dominannya …
10. Jika ditentukan akor tingkat iii atau median adalah B, maka: a. tonikanya …..
11. Jika ditentukan akor tingkat vi atau sub median adalah Fis, maka: a. dominannya …..
b. tonikanya … c. sub dominannya …
F. Rangkuman
Akor adalah gabungan tiga nada atau lebih yang menghasilkan paduan nada
dan mempunyai jarak tertentu. Jarak antar nada inilah yang membedakan
antara akor satu dan akor lainnya. Akor terdiri atas akor pokok dan akor tambahan. Akor pokok adalah akor mayor, sedangkan akor tambahan adalah, akor minor dan akor diminished. Susunan tingkatan akor adalah :
1. Akor tingkat I : Tonika
2. Akor tingkat ii : Supertonik
3. Akor tingkat iii : Median 4. Akor tingkat IV : Sub-dominan 5. Akor tingkat V : Dominan 6. Akor tingkat vi : Sub-median 7. Akor tingkat vii : Leading tone
Dari susunan tingkatan tersebut yang disebut sebagai akor pokok atau mayor adalah akor tingkat I, IV dan V, akor bantu/tambahan bersifat minor adalah ii, iii, vi, dan akor bantu/tambahan bersifat diminished adalah vii.
G. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan peserta diklat dapat menunjukkan akor mayor, minor dan diminished. Peserta diklat juga diharapkan mampu mengajarkan materi akor kepada peserta didik di satuan pendidikan masing-masing.
mengerjakan soal latihan sehingga akan menghadapi permasalahan langsung seputar teori tentang akor.
Rencana pengembangan lebih lanjut yang akan dilakukan terkait dengan Kegiatan Pembelajaran 1 adalah mengaitkan akor ini ke dalam tataran aplikatif seperti mengiringi lagu dan lain sebagainya. Implementasi dari rencana ini adalah penerapan kaidah-kaidah akor terhadap melodi lagu.
Kegiatan Pembelajaran 1 dengan konten akor akan memberi input terhadap pembelajaran berikutnya yang terkait dengan pembahasan teknik mengiringi. Materi ini akan sangat banyak menggunakan konsep pemahaman tangga nada. Tanpa pemahaman yang baik mengenai tangga nada, peserta didik tidak akan dapat mudah dalam mempelajari akor ini.
PROGRESI
AKOR
A. Tujuan
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2, Anda diharapkan mampu memahami pengetahuan tentang progresi akor.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang harus Anda dikuasai setelah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran 2 adalah Anda mampu:
1. memahami progresi akor;
2. memahami berbagai cara, teknik, strategi sesuai dengan peraturan-peraturan progresi akor;
3. membedakan progresi akor mayor dan minor.
C. Uraian Materi
Melodi dalam lagu terbentuk dari ritmis dan permainan nada yang dinamis. Untuk memperindah harmonisasi harus diikuti pula perpindahan pergerakan akor. Pergerakan akor inilah yang disebut dengan progresi akor.
Untuk dapat menguasai progresi akor dengan baik diperlukan penguasaan
tangga nada dan akor dengan baik. Untuk dapat menyusun progresi cord
dengan baik diperlukan pula pemahaman tentang fungsi dan jenis akor dalam suatu tangga nada. Formulasi progresi akor dalam tangga nada adalah
sebagai berikut.
1. Rumusan Progresi Akor Tangga nada Mayor
Dengan demikian dalam nada dasar C Mayor akan bertumpu pada tangga nada C mayor pula. Semua nada dalam akor yang dimainkan dalam
progresi akor harus terkandung dalam tangga nada. Penjabaran dalam
tangga nada C mayor adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jabaran tangga nada C mayor
Nama Akor Nada Pembentuk
C Mayor C – E – G
D Minor D – F – A
E Minor E – G – B
F Mayor F – A – C
G Mayor G – B – D
A Minor A – C – E
B Diminished B – D – F
Latihan Progresi Akor Tangga nada C Mayor
Untuk memainkan progresi akor pada tangga nada mayor yang lainnya,
dapat diterapkan rumusan progresi akor tersebut.
a. Tangga nada G Mayor (1 )
Tabel 2. Tangga nada G Mayor (1 )
Nama Akor Nada Pembentuk
G Mayor G – B – D
A Minor A – C – E
B Minor B – D – FiS
C Mayor C – E – G
D Mayor D – Fis – A
E Minor E – G – B
Latihan Progresi Akor Tangga nada G Mayor
b. Tangga nada D Mayor (2 )
Tabel 3. Tangga nada D Mayor (2 )
Nama Akor Nada Pembentuk
D Mayor G – B – D
E Minor E – G – B
Fis Minor Fis – A – Cis
G Mayor C – E – G
A Mayor A – Cis – E
B Minor B – D – FiS
Latihan Progresi AkorTangga nada D Mayor
c. Tangga nada A Mayor
Tabel 4. Tangga nada A Mayor
Nama Akor Nada Pembentuk
A Mayor G – B – D
B Minor B – D – Fis
Cis Minor Cis – E – Gis
D Mayor D – FiS – A
E Mayor A – Cis – E
Fis Minor Fis – A – Cis
Gis Diminished Gis – B – D
d. Tangga nada E Mayor (4 )
Tabel 5. Tangga nada E Mayor (4 )
Nama Akor Nada Pembentuk
E Mayor E – Gis – B
Fis Minor Fis – A – Cis
Gis Minor Gis – B – Dis
A Mayor A – Cis – E
B Mayor B – Dis – Fis
Cis Minor Cis – E – Gis
Dis Diminished Dis – FiS – A
Latihan Progresi Akor Tangga nada E Mayor
e. Tangga nada B Mayor (5 )
Tabel 6. Tangga nada B Mayor (5 )
Nama Akor Nada Pembentuk
B Mayor B – Dis – Fis
Cis Minor Cis – E – Gis
Dis Minor Dis – FiS – A
E Mayor E – Gis – B
Nama Akor Nada Pembentuk
Gis Minor Gis – B – Dis
Ais Diminished Ais – Cis – E
Latihan Progresi Akor Tangga nada B Mayor
f. Tangga nada F Mayor (1 )
Tabel 7. Tangga nada F Mayor (1 )
Nama Akor Nada Pembentuk
F Mayor F – A – C
G Minor G – Bes – D
A Minor A – C – E
Bes Mayor Bes – D – F
C Mayor C – E – G
D Minor D – F – A
Latihan Progresi AkorTangga nada F Mayor
g. Tangga nada F Mayor (2 )
Tabel 8. Tangga nada F Mayor (2 )
Nama Akor Nada Pembentuk
Bes Mayor Bes – D – F
C Minor C – Es – G
D Minor D – F – A
Es Mayor Es – G - Bes
F Mayor F – A – C
G Minor G – Bes – D
A Diminished A – C – Es
h. Tangga nada F Mayor (3 )
Tabel 9. Tangga nada F Mayor (3 )
Nama Akor Nada Pembentuk
Es Mayor Es – G - Bes
F Minor F – A – C
G Minor G – Bes – D
As Mayor As – C – Es
Bes Mayor Bes – D – F
C Minor C – Es – G
D Diminished D – F – As
Latihan Progresi Akor Tangga nada Es Mayor
i. Tangga nada As Mayor (4 )
Tabel 10. Tangga nada As Mayor (4 )
Nama Akor Nada Pembentuk
As Mayor As – C – Es
Bes Minor Bes – Des – F
C Minor C – Es – G
Nama Akor Nada Pembentuk
F Minor F – As – C
G Diminished G – Bes – Des
Latihan Progresi Akor Tangga nada As Mayor
j. Tangga nada Des Mayor (5 )
Tabel 11. Tangga nada Des Mayor (5 )
Nama Akor Nada Pembentuk
Des Mayor Des – F – As
Es Minor Es – Ges - Bes
F Minor F – As – C
Ges Mayor Ges – Bes – Des
As Mayor As – C – Es
Bes Minor Bes – Des – F
Latihan Progresi Akor Tangga nada Des Mayor
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Pemateri menyampaikan semua materi progresi akor kepada peserta
dengan jelas. 2. Peserta diberi tugas:
a. Mendengarkan sebuah lagu yang telah dipilih melalui MP-3, CD, dan lain sebagainya, dengan kualitas lagu mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul ini.
b. Mengidentifikasi progresi akor yang digunakan dalam lagu yang dipilih.
c. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan.
d. Mendengarkan lagu kembali dengan lagu yang lebih tinggi tingkaat kesulitannya.
e. Melakukan eksperimen lanjutan hal-hal yang berkaitan dengan
progresi akor agar memperoleh pemahaman yang lengkap tentang
berbagai macam alat musik.
3. Pemateri memberikan ulasan/rangkuman terkait materi yang telah disampaikan kepada peserta
4. Pemateri memberikan pembahasan terkait jawaban dari soal evaluasi pada kegiatan pembelajaran ini.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan tentang progresi akor.
2. Sebutkan rumusan progresi akor mayor!.
F. Rangkuman
Progresi akor adalah pergerakan akor. Untuk dapat menguasai progresi akor
dengan baik diperlukan penguasaan tangga nada dan akor dengan baik.
Dengan demikian dalam nada dasar C Mayor akan bertumpu pada tangga nada C mayor pula. Semua nada dalam akor yang dimainkan dalam progresi
C mayor – D minor – E minor – F mayor – G mayor – A minor – B diminished
Dengan rumusan tersebut, maka progresi akor pada tangga nada mayor yang
lainnya dapat diterapkan rumusan progresi tersebut.
G. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan peserta diklat dapat menunjukkan progresi akor. Peserta diklat juga diharapkan mampu
mengajarkan materi progresi akor kepada peserta didik di satuan pendidikan
masing-masing.
Pada kegiatan belajar 2 ini, peserta telah mempelajari progresi akor yang
berhubungan dengan progresi akor mayor dan akor minor. Selain
mendapatkan penjelasan tentang progresi, peserta juga dianjurkan untuk
mengerjakan soal latihan sehingga akan menghadapi permasalahan langsung seputar teori tentang progresi akor.
Rencana pengembangan lebih lanjut yang akan dilakukan terkait dengan kegiatan belajar 3 adalah mengaitkan progresi akor ini ke dalam tataran
aplikatif seperti mengiringi lagu dan lain sebagainya. Implementasi dari rencana ini adalah penerapan kaidah-kaidah akor terhadap melodi lagu.
Kegiatan belajar 2 dengan konten progresi akor akan memberi input terhadap
pembelajaran berikutnya yang terkait dengan pembahasan teknik mengiringi. Materi ini akan sangat banyak menggunakan konsep pemahaman tangga nada. Tanpa pemahaman yang baik mengenai tangga nada, peserta didik tidak akan dapat mudah dalam mempelajari akor ini.
Modul ini diharapkan dapat memudahkan peserta dalam belajar karena bisa dibuka dan dipelajari di mana dan kapan saja. Manfaat modul diklat PKB guru seni musik kelompok kompetensi C ini adalah memberi pengetahuan tentang akor mayor, minor, pokok, dan bantu sehingga peserta memiliki bekal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seni musik di sekolah.
1. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah A, maka tonika-nya
a. B b. Cis c. D d. Fis
2. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah F, maka mediannya a. A
b. Bes c. Es d. D
2. Jika ditentukan akor tingkat iii atau median adalah A, maka dominannya a. F
b. C c. Bes d. G
3. Jika ditentukan akor tingkat vi atau sub median adalah E, maka tonika-nya
a. D b. C c. G d. A
4. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah Fis, maka tonika-nya
a. Cis b. E c. A
5. Jika ditentukan akor tingkat V atau dominan adalah D, maka mediannya a. G
b. A c. C d. B
6. Jika ditentukan akor tingkat iii atau median adalah B, maka dominannya a. G
b. A c. B d. C
7. Jika ditentukan akor tingkat vi atau sub median adalah Fis, maka tonika-nya
Akor : tiga nada yang dibunyikan serentak
Augmented : akor lebih
Diminished : akor kurang
Dominan : tingkatan 5
Leading tone : tingkatan 8
Mayor : tangganada yang dimulai nada do
Median : tingkatan 3
Minor : tangganada yang dimulai nada la
Progresi : perpindahan akor
Super tonika : tingkatan 2
Sub median : tingkatan 6
Sub dominan : tingkatan 4
Tonika : tingkatan 1
Banu, Pono. (1994). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.
Jones, George Thaddeus. (1974). Music Theory. New York: Harper & Row
Publisher.
Edmund Prier SJ. (2001). Ilmu Harmoni. Yogyakarta: PML.
Muhammad Syafig. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adi cita.
http://yokimirantiyo.blogspot.co.id/2012/10/
http://nasuprawoto.wordpress.com/2012/08/15/karakteristik-peserta-didik
Lampiran 1. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1-Jenis-jenis
Akor
1. Fungsi akor :
a. Mengiringi orang menyanyi.
b. Untuk memudahkan mengaransemen lagu
c. Membantu menciptakan sebuah lagu
2. Akor pokok, akor bantu dan akor tambahan pada tangga nada 1# -4# dan 1b – 3b.
a. Tangga nada 1 #/G Mayor 1) Akor pokok
a) Akor tingkat I : Tonika - G,B,D
b) Akor tingkat IV : Sub-dominan - C,E,G c) Akor tingkat V : Dominan - D,Fis,A
2) Akor tambahan
a) Akor tingkat ii : Supertonik - A,C,E
b) Akor tingkat iii : Median - B,D, Fis c) Akor tingkat vi : Sub-median - E,B,G, d) Akor tingkat vii : Leading tone - Fis,A,C
b. Tangga nada 2 #/D Mayor
1) Akor pokok
a) Akor tingkat I : Tonika - D,Fis,A
b) Akor tingkat IV : Sub-dominan - G,B,D c) Akor tingkat V : Dominan - A,Cis,E
2) Akor tambahan
a) Akor tingkat ii : Supertonik - E,G,B
c. Tangga nada 3 #/A Mayor
1) Akor pokok
a) Akor tingkat I : Tonika - A,Cis,E
b) Akor tingkat IV : Sub-dominan - D,F,A c) Akor tingkat V : Dominan - E,Gis,B
2) Akor tambahan
a) Akor tingkat ii : Supertonik - B,D,Fis
b) Akor tingkat iii : Median - Cis,D,Gis c) Akor tingkat vi : Sub-median - F,A, C d) Akor tingkat vii : Leading tone - Gis,B,D
d. Tangga nada 1 b/F Mayor
1) Akor pokok
a) Akor tingkat I : Tonika - F,A, C
b) Akor tingkat IV : Sub-dominan - Bes,D,F c) Akor tingkat V : Dominan - C,E,G
2) Akor tambahan
a) Akor tingkat ii : Supertonik - G,B, D
b) Akor tingkat iii : Median - A,C, E c) Akor tingkat vi : Sub-median - D,F,A d) Akor tingkat vii : Leading tone - E,G,Bes
e. Tangga nada 2b/Bes Mayor
1) Akor pokok
a) Akor tingkat I : Tonika - Bes,D,F
b) Akor tingkat IV : Sub-dominan - Es,G,Bes c) Akor tingkat V : Dominan - F,A,C
2) Akor tambahan
c) Akor tingkat vi : Sub-median - G,Bes,D d) Akor tingkat vii : Leading tone - A,C, Es
f. Tangga nada 3b / Es Mayor
1) Akor pokok
a) Akor tingkat I : Tonika - Es,G,Bes
b) Akor tingkat IV : Sub-dominan - As,C,Es c) Akor tingkat V : Dominan - Bes,D,F
2) Akor tambahan
a) Akor tingkat ii : Supertonik - F,As,C
Lampiran 2. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2-Progresi Akor
1. Jelaskan tentang progresi akor! Progresi akor adalah pergerakan akor.
2. Sebutkan rumusan progresi akor mayor!.
I mayor – ii minor – iii minor – IV mayor – V mayor – vi minor – vii diminished
Peranan dan Fungsi Akor
Peranan dan fungsi akor sangatlah penting di dalam musik terutama dalam ilmu harmoni. Dengan mempelajari dan mengetahui peranan dan fungsi akor, maka kita tidak akan ragu-ragu dalam memberikan nuansa bunyi dalam musik pada suatu lagu.
Kita akan tahu bagaimana cara memberikan langkah-langkah akor (progresi
akor atau chord progression), sifat-sifat akor, karakter akor, dan warna bunyinya jika masuk atau menuju ke akor yang lain, memberikan jembatan akor dengan benar, bahkan jika kita juga ingin memberikan bunyi disonan, tanpa ragu-ragu kita masukkan saja akor disonan pada suatu lagu. Fungsi akor
diantaranya adalah untuk mengiringi lagu dan membentuk ritme melalui iringan permainan instrumen harmonis gitar atau keyboard, untuk
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KELOMPOK KOMPETENSI C
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KELOMPOK KOMPETENSI C
Penulis : Dra. Siti Ainun Jariyah, M.Pd
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
c
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KELOMPOK KOMPETENSI C
Penulis : Dra. Siti Ainun Jariyah, M.Pd.
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL ... iii GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vii PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Peta Kompetensi ... 3 D. Ruang Lingkup Materi... 3 E. Saran Penggunaan Modul ... 4 MENENTUKAN PENGALAMAN BELAJAR YANG SESUAI UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN YANG DIAMPU ... 5
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sasaran Penilaian Ranah Sikap 60
Tabel 2. Sasaran Penilaian Pada Kemampuan Berpikir 60
Tabel 3. Sasaran Penilaian Dimensi Pengetahuan 62
Tabel 4. Sasaran Penilaian Ranah Keterampilan Abstrak 62
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sektor penting dalam pembangunan secara keseluruhan. Melalui pendidikan, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diwujudkan. Untuk itu peningkatan kualitas pendidikan merupakan tuntutan mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap pengelola negara. Peningkatan kualitas pendidikan menyangkut beberapa aspek, yaitu: aspek sarana dan prasarana, aspek kurikulum, aspek sistem pendidikan, aspek regulasi pendidikan, dan aspek sumber daya manusia pengelola pendidikan.
Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan secara garis besar terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan. Salah satu pendidik adalah guru. Guru sebagai pendidik merupakan garda terdepan yang ikut menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan. Guru memiliki peran strategis
sebagai agen perubahan (agent of change). Guru memiliki peran
langsung untuk melakukan transfer pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan membangun sikap peserta didiknya. Sebaik apapun suatu sistem pendidikan dibangun dan sebaik apapun kurikulum yang digunakan tidak akan ada artinya jika gurunya tidak memiliki kompetensi yang memadai dalam menjalankan fungsinya. Untuk itu upaya peningkatan kompetensi guru harus selalu dilakukan agar guru benar-benar profesional.
disinyalir karena kurangnya penekanan aspek karakter dalam proses pembelajaran di sekolah. Dunia pendidikan merupakan instrument penentu kemajuan suatu bangsa sedangkan lembaga pendidikan adalah motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan pendidikan, dan guru merupakan pelaksana pembelajaran yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang harus berjalan secara harmonis.
Agar pelaksana pembelajaran berjalan maksimal, guru diharapkan memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi professional. Dalam kaitan modul ini akan dibahas mengenai kompetensi pedagogic. Kompetensi pedagogi menyangkut pada penguasaan guru terhadap teori-teori pendidikan serta kemampuan mengaplikasikannya di dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Dalam kaitannya dengan peran seorang guru SMK Kelompok Seni Budaya maka penguasaan kompetensi pedagogik tidak sekedar pada teori-teori pendidikan yang bersifat murni, namun harus bersifat aplikatif disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Dalam modul ini materi kompetensi pedagogik yang akan disampaikan meliputi: Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di ampu dan Memilih materi pembelajaran yang di ampu yg terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan:
1. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di ampu.
C. Peta Kompetensi
Standar kompetensi pendidik ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja pendidik. Standar kompetensi pendidik mencakup kompetensi inti pendidik yang dikembangkan menjadi kompetensi pendidik mata pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
D. Ruang Lingkup Materi
Unit Pembelajaran II
Unit ini profesional tentang materi pembelajaran yang diampu yg terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
E. Saran Penggunaan Modul
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dalam penggunaan modul sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Bacalah secara seksama isi materi secara urut dan teliti
2. Kerjakan latihan atau tugas yang diberikan baik yang bersifat praktek maupun teori sesuai ketentuan yang ada
3. Apabila dalam latihan atau tugas belum mencapai hasil yang maksimal disarankan untuk tidak melanjutkan.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN I
MENENTUKAN PENGALAMAN BELAJAR YANG
SESUAI UNTUK MENCAPAI TUJUAN
PEMBELAJARAN YANG DIAMPU
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi model-model pembelajaran;
2. Mengidentifikasi cici-ciri model pembelajaran;
3. Memilih model pembelajaran yg sesuai dengan tujuan; 4. Menerapkan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan ; 5. Mengevaluasi penerapan pengalaman belajar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi model-model pembelajaran, 2. Mengidentifikasi cici-ciri model pembelajaran
3. Memilih model pembelajaran yg sesuai dengan tujuan
4. Menerapkan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran 5. Mengevaluasi penerapan pengalaman belajar
C. Uraian Materi
menjelaskan bahwa model pembelajaran sebagai berikut: model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para penatar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar.
Model pembelajaran dapat dikembangkan oleh guru atau pelaksana pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar yang pada prinsipnya bertujuan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang efetif, efisien, menyenangkan, bermakna, dan lebih banyak
mengaktifkan peserta didik. Dalam pengembangan model
pembelajaran yang mendapat penekanan adalah terutama dalam strategi dan metode pembelajaran. Untuk masa sekarang ini, perlu juga dikembangkan sistem penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dapa men gembangkan model pembelajaran sendiri dengan tujuan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien, dan lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas, untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menyenangkan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang
dikembangkan di Indonesia, para guru saat ini banyak ditawari dengan aneka model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru telah memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka guru pun dapat secara kreatif mencoba dan mengembangkan model pembelajaran sendiri, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya akan semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
Pengertian lain mengenai model pembelajaran dikemukakan oleh Syaiful Sagala (2005:23) sebagai berikut: model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan penatar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Secara luas, Joyce dan Weil (2000:13) mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar,bukubukup elajaran, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar menurut Joyce dan Weil adalah membantu pebelajar (peserta didik) memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar. Lebih lanjut Joyce dan Weil menyatakan bahwa selain memperhatikan rasional teoretik, tujuan, dan hasil yang ingin dicapai, model pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu :
a. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran,
b. Social sistem, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam
pembelajaran,
c. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya
guru memandang, memperlakukan, dan merespon peserta pelatihan,
d. Support sistem, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar
yang mendukung pembelajaran,
e. Instructional dan nurturant effects, hasil belajar yang diperoleh
Model pembelajaran merupakan suatu rencana mengajar yang memperhatikan pola pembelajaran tertentu, seperti pendapat Briggs yang menjelaskan model adalah seperangkat prosedur dan berurutan untuk mewujudkan suatu proses. Dengan demikian pengertian model pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi
transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran sehingga menunjukkan adanya perolehan, penguasaan, hasil, proses atau fungsi. Abdulhak memaknai pembelajaran lebih singkat yaitu sebagai penciptaan kondisi untuk terjadinya belajar pada diri peserta belajar.
Gambar 1. Unsur-unsur Pembelajaran
Sumber : sitataqwa.blogspot.com
Mac Donal (1965) dalam Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan: Sistem persekolahan terbentuk atas empat subsistem, yaitu mengajar,
belajar, pembelajaran, dan kurikulum. Mengajar (teaching) merupakan
merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh siswa sebagai respon terhadap kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru. Keseluruhan pertautan yang memungkinkan dan berkenaan dengan
interaksi belajar mengajar disebut pembelajaran (instruction).
Kurikulum (currculum) adalah suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran mengandung berbagai komponen seperti siswa, guru, sarana dan kurikulum. Kurikulum sebagai komponen pembelajaran terdiri dari tujuan, materi, proses dan penilaian. Berpedoman pada kurikulum guru memberikan perlakuan profesional sehingga tercipta interaksi dalam pembelajaran. Perlakuan guru untuk mempertautkan kegiatan mengajar dengan kegiatan belajar dengan acuan kurikulum itulah yang dikenal dengan pembelajaran atau dengan istiiah lain adalah kegiatan belajar mengajar.
Makna pembelajaran di atas tidak saja akan menghasilkan siswa yang mampu menyerap berbagai pengetahuan, tetapi lebih jauh dari itu, seperti yang dikemukakan oleh Soedijarto bahwa suatu proses pembeiajaran seharusnya memungkinkan peserta didik untuk mengetahui (teaming ro know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk mandiri (teaming to be), dan belajar untuk hidup bersama (learning to live together).
mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan. Tugas sebagai pengelola dan perencana pembelajaran bagi guru adalah tugas dalam merancang, memilih, dan menetapkan serta mengembangkan model pembelajaran. Adapun kegiatan pembelajaran dapat dipetakan dalam bentuk tahapan sebagai berikut :
a) Tahap persiapan; persiapan proses pembelajaran yang
menyangkutpenyusunan desain (rancangan) kegiatan belajar-mengajar yangakan diselenggarakan, di dalamnya meliputi tujuan, metode, media,sumber, evaluasi, dan kegiatan belajar siswa.
b) Tahap pelaksanaan; pelaksanaan proses pembelajaran
menggambarkan dinamika kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh guru.
c) Tahap evaluasi; evaluasi merupakan laporan dari proses pembelajaran, khususnya laporan tentang kemajuan dan prestasi belajar siswa.
d) Tahap refleksi; tindak lanjut dalam proses pembelajaran dapat dipilah menjadi dua hal, yaitu: promosi dan rehabilitasi. Promosi adalah penetapan untuk melangkah dan peningkatan lebih lanjut atas keberhasilan siswa. Rehabilitasi adalah perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi dalam proses pembelajaran.
Gambar 2. Contoh Tahapan Pembelajaran
Merujuk pada dua pendapat di atas, dapat dimaknai bahwa model
pembelajaran merupakan suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan polapembelajaran tertentu. Dalam pola tersebut dapat terlihat pada kegiatan yang dilakukan pengajar maupun peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya proses belajar pada peserta didik.
2. Model-model Pembelajaran
Beragam model pembelajaran saat ini banyak berkembang, para ahli di bidang pendidikan memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai jenis model pembelajaran. Hal ini dikarenakan sudut pandang dan dasar pengelompokkan yang berbeda pula. Sugiyanto (2008) mengemukakan bahwa ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran tersebut antara lain terdiri dari:
a. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL)
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran ini juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika siswa belajar.
Ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, dan ketiga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan.
Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
Ada lima karakteristik penting dalam pembelajaran kontekstual, yaitu:
1) Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)
2) Pembelajaran untuk memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge)
3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)
4) Mempraktikan pengetrahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge)
5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge)
Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual
1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. 2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua
topik
3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya 4) Menciptakan masyarakat belajar
5) Menghadirkan model sebagai contoh belajar 6) Melakukan refleksi diakhir pertemuan.
7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Ciri-ciri model pembelajaran konstektual 1) Pengalaman nyata
3) Gembira belajar dengan bergairah 4) Pembelajaran terintegrasi
5) Menggunakan berbagai sumber 6) Siswa aktif dan kritis
7) Menyenangkan tidak membosankan 8) Sharing dengan teman
9) Guru kreatif
Kelebihan dari model pembelajaran kontekstual
1) Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
2) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu, memecahkan masalah, dan guru dapat lebih kreatif
3) Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
4) Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
5) Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan. 6) Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
7) Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar indivi