• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta

No. 29/06/31/Th.XIX, 2 Juni 2017

DKI JAKARTA

BULAN MEI 2017

MENGALAMI

INFLASI 0,49

PERSEN YANG

DISEBABKAN

OLEH KELOMPOK

KESEHATAN DAN

KELOMPOK

BAHAN MAKANAN

PERKEMBANGAN INDEKS

HARGA KONSUMEN

ď‚· Bulan Mei 2017, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,49 persen. Laju inflasi Tahun 2017 mencapai 1,85 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 4,00 persen.

ď‚· Tujuh kelompok pengeluaran yang diteliti, tiga terbesar yang mengalami inflasi adalah kelompok kesehatan 1,54 persen; kelompok bahan makanan 1,15 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,79 persen.

ď‚· Berdasarkan 461 komoditi yang didata, yang memberikan sumbangan inflasi diatas 0,03 persen diantaranya komoditi daging ayam ras (0,0405 persen); telur ayam ras (0,0375 persen), bawang putih (0,0331 persen); dan daging sapi (0,0301 persen).

ď‚· Pada bulan Mei 2017, dari 82 kota yang diteliti 70 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tual 0,96 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Sampit dan Bulukumba 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi adalah Kota Manado 1,13 persen dan deflasi terendah adalah Kota Pematang Siantar 0,01 persen. Kota Jakarta menempati urutan 34 dari seluruh kota yang mengalami inflasi

ď‚· Jika dibandingkan dengan inflasi daerah satelit yang berada di sekitar DKI Jakarta, Kota Bogor (0,57 persen), Kota Depok (0,51 persen), Kota Tangerang (0,50 persen), dan Kota Bekasi (0,27 persen).

(2)

I. INFLASI UMUM

Berdasarkan grafik 1, perkembangan inflasi DKI Jakarta sangat berfluktuatif dan terjadi inflasi yang cukup tinggi pada bulan Januari 2017 dan Juli 2016. Inflasi yang hampir mendekati 1 persen terjadi pada bulan Januari 2017 sebesar 0,99 persen, yang disebabkan naiknya harga pada komoditi tarip perpanjangan STNK dan tarip pulsa ponsel. Sedangkan pada bulan Juli 2016, inflasi DKI Jakarta diatas 0,50 persen yang disebabkan naiknya harga pada komoditi angkutan antar kota dan tarip listrik.

II.INFLASI KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok pengeluaran bahan makanan merupakan penyumbang inflasi terbesar pada bulan Mei 2017 sebesar 0,19 persen, sehingga menyebabkan DKI Jakarta mengalami inflasi 0,49 persen. Begitu juga dengan bulan sebelumnya pada April 2017, DKI Jakarta mengalami deflasi 0,02 persen yang didorong oleh sumbangan deflasi terbesar dari kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,19 persen.

Bisa dicermati untuk kelompok pengeluaran bahan makanan dua bulan berturut-turut memberikan pengaruh terbesar terhadap laju inflasi/deflasi. Penyebab inflasi pada kelompok pengeluaran bahan makanan pada bulan Mei 2017 adalah naiknya harga daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, dan daging sapi. Selama dua bulan berturut-turut kelompok pengeluaran bahan makanan memberikan sumbangan deflasi yang cukup besar (Maret dan April 2017) disebabkan terkendalinya kelompok pengeluaran bahan makanan terutama pada harga-harga pada sub kelompok bumbu-bumbuan, namun di bulan Mei 2017 meningkat tajam bertepatan dengan akan datangnya bulan Ramadhan. 0.19 0.52 0.67 0.01 0.18 0.25 0.24 0.27 0.99 0.33 0.05 -0.02 0.49 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17

P e rs e n Grafik 1

Perkembangan Inflasi DKI Jakarta, Mei 2016 – Mei 2017

- Angkutan antar kota

- Tarip listrik - Ta ri p perpanjangan STNK - Ta ri p pulsa ponsel

(3)

Tabel 1

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi DKI Jakarta April 2017 dan Mei 2017

Kelompok Pengeluaran April 2017 (%) Mei 2017 (%)

(1) (2) (3)

Umum -0,02 0,49

1. Bahan Makanan -0,19 0,19

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,03 0,12 3. Perumahan,Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,11 0,02

4. Sandang 0,05 0,05

5. Kesehatan -0,01 0,06

6. Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga 0,00 0,00

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,01 0,05

Tabel 2

Laju Inflasi DKI Jakarta Mei 2017, Tahun 2017 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran Laju Inflasi Mei 2017 Laju Inflasi Tahun 2017

Laju Inflasi Tahun ke Tahun

(1) (2) (3) (4)

Umum 0,49 1,85 4,00

1. Bahan Makanan 1,15 0,69 3,04

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,79 1,72 4,37 3. Perumahan,Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,13 2,65 5,63

4. Sandang 0,47 2,57 3,93

5. Kesehatan 1,54 1,85 3,86

6. Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga 0,00 0,15 0,91

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,20 2,26 3,97

Berdasarkan tabel 2, laju inflasi DKI Jakarta bulan Mei 2017 tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran kesehatan (1,54 persen), kedua terbesar pada kelompok pengeluaran bahan makanan 1,15 persen), serta urutan ketiga pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok & tembakau (0,79 persen). Laju inflasi DKI Jakarta tahun 2017 sebesar 1,85 persen, dipengaruhi oleh tingginya inflasi

(4)

yang terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 2,65 persen dan kelompok pengeluaran sandang 2,57 persen, begitu pula yang terjadi pada laju inflasi tahun ke tahun mencapai 4,00 persen yang dipicu oleh inflasi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 5,63 persen yang merupakan inflasi tahun ke tahun yang terbesar dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya.

III. SUMBANGAN KOMODITI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

a. Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2017 mencapai 146,10 dan bulan sebelumnya 144,44 sehingga mengalami kenaikan indeks atau inflasi 1,15 persen.

Dari sebelas sub kelompok yang termasuk di dalam kelompok bahan makanan, sepuluh sub kelompok mengalami inflasi antara lain : sub kelompok bumbu-bumbuan 3,75 persen ; daging dan hasil-hasilnya 3,29 persen; sub kelompok bahan makanan lainnya 2,40 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil hasilnya 2,10 persen; dan sub kelompok lemak dan minyak 1,76 persen. Hanya sub kelompok buah-buahan yang mengalami deflasi sebesar 1,84 persen.

b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Mei 2017 adalah 141,17 dan bulan sebelumnya 140,07 sehingga mengalami inflasi 0,79 persen.

Dari tiga sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami inflasi, yaitu : sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,27 persen; minuman yang tidak beralkohol 0,76 persen; dan sub kelompok makanan jadi 0,66 persen.

1.85 0.69 1.72 2.65 2.57 1.85 0.15 2.26 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

Umum / Total Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Transpor. Komunikasi dan Jasa Keuangan P e rs e n Grafik 2

(5)

c. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Mei 2017 adalah 127,81 dan bulan sebelumnya 127,65 sehingga mengalami inflasi 0,13 persen. Sementara sub kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami deflasi 0,18 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,46 persen; sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,09 persen; dan sub kelompok biaya tempat tinggal 0,03 persen.

d. Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Mei 2017 adalah 120,71 dan bulan sebelumnya 120,14 sehingga mengalami inflasi 0,47 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok sandang wanita 1,55 persen; sub kelompok sandang anak-anak 1,34 persen; dan sub kelompok sandang laki-laki 0,12 persen. Sementara sub kelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami deflasi 0,07 persen.

e. Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Mei 2017 adalah 121,65 dan bulan sebelumnya 119,81 sehingga mengalami inflasi 1,54 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok jasa kesehatan 3,40 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,80 persen; sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,50 persen; dan sub kelompok obat-obatan 0,48 persen.

f. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Mei 2017 adalah sebesar 110,29 dan bulan sebelumnya sebesar 110,29 sehingga tidak mengalami perubahan indeks dan tidak memberikan sumbangan inflasi yang cukup berarti.

g. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan pada bulan Mei 2017 mencapai 123,29 dan bulan sebelumnya 123,05 sehingga kelompok ini mengalami inflasi 0,20 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, sub kelompok transpor mengalami inflasi 0,44 persen; sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi 0,17 persen. Sementara untuk sub kelompok sarana dan penunjang transpor dan sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.

(6)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta Bulan April 2017 dan Mei 2017, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi Mei 2017 (2012 =100)

Kelompok/Sub Kelompok DKI Jakarta Indeks April 2017 Indeks Mei 2017 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 127,97 128,60 0,49 0,49 I. BAHAN MAKANAN 144,44 146,10 1,15 0,19

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 138,85 139,13 0,20 0,01

b. Daging dan Hasil-hasilnya 141,02 145,66 3,29 0,07

c. Ikan Segar 141,10 141,82 0,51 0,01

d. Ikan Diawetkan 158,96 160,15 0,75 0,00

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 130,39 133,13 2,10 0,04

f. Sayur-sayuran 170,37 171,45 0,63 0,01

g. Kacang-kacangan 132,70 132,74 0,03 0,00

h. Buah-buahan 153,56 150,74 -1,84 -0,03

i. Bumbu-bumbuan 178,13 184,81 3,75 0,06

j. Lemak dan Minyak 121,40 123,54 1,76 0,02

k. Bahan Makanan Lainnya 126,16 129,19 2,40 0,00

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 140,07 141,17 0,79 0,12

a. Makanan Jadi 146,11 147,08 0,66 0,06

b. Minuman Tidak Beralkohol 124,22 125,16 0,76 0,03

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 139,11 140,87 1,27 0,03

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 127,65 127,81 0,13 0,02

a. Biaya Tempat Tinggal 118,58 118,61 0,03 0,00

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 151,03 151,73 0,46 0,03

c. Perlengkapan Rumahtangga 121,89 121,67 -0,18 -0,01 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 127,49 127,61 0,09 0,00 IV. SANDANG 120,14 120,71 0,47 0,05 a. SandangLaki-Laki 120,06 120,20 0,12 0,00 b. Sandang Wanita 116,73 118,54 1,55 0,03 c. Sandang Anak-Anak 111,60 113,10 1,34 0,02

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 124,39 124,30 -0,07 0,00

V. KESEHATAN 119,81 121,65 1,54 0,06

a. Jasa Kesehatan 109,65 113,38 3,40 0,05

b. Obat-obatan 113,76 114,31 0,48 0,00

c. Jasa Perawatan Jasmani 136,39 137,48 0,80 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 129,19 129,84 0,50 0,01

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 110,29 110,29 0,00 0,00

a. Pendidikan 115,11 115,11 0,00 0,00

b. Kursus-kursus/Pelatihan 102,94 102,94 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 106,02 106,09 0,07 0,00

d. Rekreasi 107,09 107,09 0,00 0,00

e. Olahraga 105,06 105,06 0,00 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 123,05 123,29 0,20 0,05

a. Transpor 135,08 135,67 0,44 0,06

b. Komunikasi dan Pengiriman 104,06 103,88 -0,17 -0,01

c. Sarana dan PenunjangTranspor 132,50 132,50 0,00 0,00

(7)

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi, Mei 2017 untuk 82 Kota

No Kota

Pering kat

IHK Mei 2017 Inflasi

Mei 2017 No Kota

Pering kat

IHK Mei 2017 Inflasi Mei 2017

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 MEULABOH 67 127,37 0,06 42 KEDIRI 32 125,51 0,50

2 BANDA ACEH 5 121,23 0,86 43 MALANG 7 129,88 0,82

3 LHOKSEUMAWE 2 122,79 0,90 44 PROBOLINGGO 43 125,31 0,37

4 SIBOLGA 39 131,42 0,39 45 MADIUN 23 126,67 0,58

5 PEMATANG SIANTAR - 132,80 -0,01 46 SURABAYA 40 128,90 0,39

6 MEDAN 66 131,73 0,08 47 TANGERANG 33 135,70 0,50 7 PADANGSIDIMPUAN - 126,23 -0,09 48 CILEGON 24 134,54 0,58 8 PADANG - 133,56 -0,04 49 SERANG 19 136,51 0,62 9 BUKITTINGGI - 125,52 -0,44 50 SINGARAJA 44 137,33 0,37 10 TEMBILAHAN 11 132,20 0,69 51 DENPASAR 65 125,58 0,11 11 PEKANBARU 63 130,05 0,12 52 MATARAM 36 126,43 0,49 12 DUMAI 64 130,71 0,11 53 BIMA 17 130,54 0,64 13 BUNGO 62 126,89 0,16 54 MAUMERE 41 122,26 0,38 14 JAMBI 52 127,27 0,31 55 KUPANG - 129,49 -0,06 15 PALEMBANG 15 126,31 0,64 56 PONTIANAK 53 138,18 0,30 16 LUBUKLINGGAU 28 126,07 0,54 57 SINGKAWANG 46 128,56 0,34 17 BENGKULU 26 137,31 0,56 58 SAMPIT 69 129,86 0,02

18 BANDAR LAMPUNG 4 129,92 0,89 59 PALANGKARAYA 29 126,15 0,53

19 METRO 6 135,94 0,86 60 TANJUNG - 128,05 -0,19

20 TANJUNG PANDAN 3 136,58 0,90 61 BANJARMASIN 50 128,58 0,33

21 PANGKAL PINANG - 134,81 -0,93 62 BALIKPAPAN 51 132,94 0,32

22 BATAM 27 128,18 0,56 63 SAMARINDA 42 131,56 0,38

23 TANJUNG PINANG 38 127,35 0,41 64 TARAKAN 31 139,21 0,51

24 DKI JAKARTA 34 128,60 0,49 65 MANADO - 127,31 -1,13

25 BOGOR 25 129,14 0,57 66 PALU 8 131,11 0,81 26 SUKABUMI 35 127,96 0,49 67 BULUKUMBA 70 133,21 0,02 27 BANDUNG 37 127,08 0,47 68 WATAMPONE 56 123,80 0,23 28 CIREBON 16 123,83 0,64 69 MAKASSAR - 128,71 -0,32 29 BEKASI 54 124,99 0,27 70 PARE-PARE 68 122,97 0,06 30 DEPOK 30 127,11 0,51 71 PALOPO - 125,66 -0,14 31 TASIKMALAYA 18 127,21 0,62 72 KENDARI 12 123,74 0,68 32 CILACAP 21 131,37 0,59 73 BAU-BAU 61 128,64 0,17 33 PURWOKERTO 13 125,99 0,66 74 GORONTALO 60 123,88 0,19 34 KUDUS 9 135,30 0,80 75 MAMUJU 55 127,66 0,27 35 SURAKARTA 47 124,80 0,33 76 AMBON 58 125,96 0,20 36 SEMARANG 22 127,38 0,59 77 TUAL 1 144,44 0,96 37 TEGAL 10 125,10 0,74 78 TERNATE 59 131,45 0,20 38 YOGYAKARTA 48 125,87 0,33 79 MANOKWARI 20 122,20 0,60 39 JEMBER 45 125,23 0,36 80 SORONG - 127,61 -0,51 40 BANYUWANGI 49 124,49 0,33 81 MERAUKE 57 135,41 0,23 41 SUMENEP 14 125,44 0,66 82 JAYAPURA - 129,75 -0,17

(8)
(9)

BPS Provinsi DKI Jakarta Jl Salemba Tengah No. 36-38 Jakarta Pusat 10440 Homepage:

http://jakarta.bps.go.id

Dewi Kundalini Saraswati, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telp: 021-37928493, Pesawat 500

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Indonesia, berdasarkan fakta bahwa pertumbuhan penduduk setiap periode selalu mengalami perubahan, maka jelas bahwa Indonesia tidak tepat jika didekati dengan model

Penemuan ini memberikan arti bahwa teori keagenan yang dikembangkan tidak dapat mengurangi biaya keagenan yang terjadi antara investor dengan manajer, walaupun

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan

Diharapkan dapat menerapkan asuhan kebidanan komprehensif yang bisa dilakukan dari trimester pertama agar lebih baik lgidan menambah wawasan, meningkatkan pemahaman, dan

Strategi dalam menjaga citra perusahaan menurut Bapak Eric tidak bisa dijabarkan, akan tetapi bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik dengan clien, menjaga komunikasi,

Sampai dengan batas maksimum yang tercantum dalam ikhtisar polis di bawah plan yang dipilih tertanggung, yang dalam hal ini penanggung yang akan menentukan

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia

HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU GELOMBANG I SMK IT SMART INFORMATIKA SURAKARTA TAHUN 2016/2017.. Assalamu’alaikum Warahmatullahi