HAKIKAT, FUNGSI, DAN PROSES PENELITIAN
A. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PENELITIAN (RESEARCH)
Bab 2
kehidupan manusia. Mereka datang secara terencana, dengan memilih objek yang terbatas. Apakah yang terjadi di Jepang juga terjadi di Indonesia atau di negara lain?
Apakah faktor penyebab juga sama atau efek sampingan sebagai akibat limbah gas beracun sisa pabrik dapat diminimalkan dan sebagainya?
Banyak pula diamati dalam kehidupan masyarakat, terjadi berbagai bencana, seperti bencana gunung berapi Galunggung, mendangkalnya waduk Ja tiluhur atau ditenggelamkannya kapal Greenpeace di perairan Selandia Baru oleh kelompok ter
tentu. Beberapa saat kemudian suatu tim datang ke tempat itu mengumpulkan in
formasi, bertanya kepada orang di sekitarnya atau melihat keadaan yang terjadi dan lainlain sebagainya.
Dari kedua contoh di atas dapat dilihat bahwa apa pun yang dilakukan oleh kelompok itu merupakan suatu usaha penyelidikan untuk menemukan sesuatu. Pada contoh kedua cenderung disebut dengan “fact finding”, apa adanya tanpa mengon
trol berbagai variabel yang ingin diketahui. Keadaan itu telah terjadi de ngan segala macam faktor yang terlibat di dalamnya. Kalau pertanyaan yang timbul: “Mengapa mendangkal air pada waduk Jatiluhur” ingin dijawab secara sistematis dan ilmiah, maka orang terpaksa melakukan penelitian ilmiah dengan merancang sedemikian rupa semua aspek atau variabel yang ingin diketahui maupun faktor lain yang mung
kin berpengaruh. Dalam penelitian kuantitatif, faktorfaktor itu dikendalikan terlebih dahulu sebelum penelitian dimulai. Dalam konteks ini orang mencoba bereksperi
men untuk mengetahui dampak atau pengaruh faktor tertentu. Sebaliknya, dalam penelitian kualitatif suatu fokus yang diteliti selalu kontesktual dan natural setting, sehingga bermakna dalam realitas yang sesungguhnya.
Research berasal dari kata Perancis (kuno) recerchier atau recherche yang me
rupakan penggabungan dari “re” + “cerchier” atau “sercher”; yang berarti mencari atau menemukan atau to travel through or survey. Term ini mulai digunakan sejak 1577. Lambat laun arti istilah research/penelitian mengalami penyempurnaan.
Menurut Shuttleworth (2008), research dalam arti luas dapat diartikan se
bagai kegiatan pengumpulan data, informasi dan fakta untuk kemajuan pengeta
huan; sedangkan Woody seperti yang dikutip Whitney (1960) menyatakan, research da pat diartikan sebagai suatu penyelidikan atau suatu upaya penemuan (inquiry) yang dilakukan secara hatihati dan/atau secara kritis dalam mencari fakta dan prin
sipprinsip; suatu penyelidikan yang sangat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Ada
pun Kerlinger (1963: 11) menyatakan “Scientific research is systematic, controlled, emperical, and critical investigation of hypothetical propositions about the presumed relation among natural phenomena.” Ini berarti bahwa penelitian yang bersifat ilmiah merupakan suatu kegiatan penyelidikan yang sistematis, terkendali/terkontrol, dan
bersifat empiris dan kritis mengenai sifat atau proposisi tentang hubungan yang di
duga terdapat di antara fenomena yang diselidiki. Sejalan dengan pendapat sebelum
nya, Best (1981:18) menyatakan bahwa: “Research may be defined as the systematic and objective analysis and recording of controlled obserrvations that may lead to the development of generalizations, principles, or theories, resulting in prediction and pos- sibly ultimate control of events.” Ia menegaskan bahwa penelitian itu merupakan sua
tu analisis sistematis dan objektif, dan observasi yang terkontrol yang membimbing ke arah pengembangan generalisasi, prinsip, teori, prediksi, dan tujuan berdasarkan kejadiankejadian.
Adapun Tuckman (1972: 1) menyatakan bahwa: Research is a systematic at- tempt to provide answers to questions … the investigators uncovers fact and then formulates a generalization based on the interpretation of those data.” Hal yang ham
pir senada dikemukakan Leedy (1980: 4). Ia mengemukakan pengertian penelitian sebagai berikut: “Research is the manner in which we solve knotty problems in our attempt to push back the frontiers of human ignorance,” sedangkan Burns (1995:
3), menjelaskan bahwa: Research is a systematic investigation to find answers to a problem. Adapun Vokell & Asher (1995) menyatakan: Scientific research is a diligent and systematic inquiry or investigation of a subject to discover or revise facts, theories, or applications. Research involves a systematic process of gathering, interpreting, and reporting information. Baik Tuckman, Leedy, Burns, maupun Vokell & Asher me
nekankan bahwa penelitian itu merupakan kegiatan yang sistematis untuk memberi
kan/menyediakan jawaban atas pertanyaan atau memecahkan masalah yang serius yang dihadapi.
Mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi, dan luasnya ruang cakupan yang akan diteliti atau tingkat kedalaman pembuktian yang diharapkan maka penelitian itu hendaklah terorganisasi secara baik menurut langkahlangkah tertentu dengan bertumpu pada tata cara berpikir dan memecahkan masalah secara ilmiah. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan pene
litian ilmiah (research) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, objektif, dan logis dengan mengendalikan atau tanpa mengendalikan berbagai as
pek/variabel yang terdapat dalam fenomena, kejadian, maupun fakta yang diteliti untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang diselidiki. Hal itu dimung
kinkan apabila dalam mengumpulkan dan menganalisis data dilakukan secara benar sehingga menemukan makna atau pemahaman yang mendalam, dan mungkin juga dalam informasi dan data yang memungkinkan untuk mengambil suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan analisis dan interpretasi data tersebut. Justru karena itu, setiap tipe penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuanti
tatif akan selalu mengikuti prosedur dan langkah penyelidikan ilmiah yang tidak ter
bebas dari teori. Hal itu dapat diwujudkan dalam bentuk: (1) kajian teori dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan (theory-before-research model); atau (2) penelitian dilaksanakan sebelum teori dapat dikembangkan (research-before-theory model), seperti terlihat pada tata alir berikut.
Ide Teori Rancangan Pengumpulan Data Analisis Penemuan
atau
Ide Rancangan Pengumpulan Data
Analisis Penemuan Teori
Tata alir 1: Teori Telah Ada Sebelum Penelitian Dilaksanakan atau Penelitian Dilaksanakan Sebelum Teori Ditemukan.