• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenai wajibnya mengalirkan dan meratakan air ke seluruh rambut dan kulit, Bukhari (245) dan Muslim (216) meriwayatkan

Dalam dokumen BUKU FIKIH ISLAM LENGKAP (Halaman 48-52)

FIKIH ISIAM TENGKAP

3. Mengenai wajibnya mengalirkan dan meratakan air ke seluruh rambut dan kulit, Bukhari (245) dan Muslim (216) meriwayatkan

5.

6.

Nifas

diqiyaskan dengan

haidh

karena darah

nifas

adalah darah haidh yang berkumpul.

Ketika melahirkan,

wanita wajib mandi

karena anak yang keluar berasal dari mani. Biasanya, darah keluar bersamanya.

e@CI

@

0

FIKIH

ISTAM TENGKAP KITAB THAHARAH

Rukun Mandi

dt-fl,Jl a-,lJl

aJU!1

ca:Jl :r\ii ajH J-,U\ F\;S

.;;iltsorJ, ; Jl "ut Jt*-Is,4j4 ,,Ic

Rukun/fardhu mandi

itu

ada tiga, yaitu:

1.

Niat.

2.

Menghilangkan najis jika ada di badannya.

3.

Mengalirkan dan meratakan air ke seluruh rambut dan kulit.

Penjelasan:

1. Niat

merupakan rukun seluruh ibadah. Hal

ini

berdasarkan hadits,

"Sesungguhnya setiap amalan

itu

sesuai dengan niatnya."

2.

Mengenai wajibnya menghilangkan najis yangadadi badan, Bukhari

(246) meriwayatkan dari Al-Maimunah

,gg

tentang

mandinya Rasulullah

ffi, "Beliau

membasuh kemaluannya serta

najis

dan

kotoran

yang mengenainya."

Hadits ini

dinyatakan

shahih

oleh

Imam Nawawi dalam kitab-kitabnya. Dia mengatakan

bahwa

menghilangkannya cukup dengan cara membasuh untuk menghilangkan hadats.

Pendapat

inilah yang dipegang.

Jadi, menghilangkan kotoran sebelum menuangkan air (ke badan) adalah sunnah. (Al-Iqnd')

3.

Mengenai

wajibnya mengalirkan dan

meratakan

air ke

seluruh

5.

6.

Nifas

diqiyaskan dengan

haidh

karena darah

nifas

adalah darah haidh yang berkumpul.

Ketika melahirkan,

wanita wajib mandi

karena anak yang keluar berasal dari mani. Biasanya, darah keluar bersamanya.

e@CI

@

0

FIKIH

ISTAM TENGKAP KITAB THAHARAH

Rukun Mandi

dt-fl,Jl a-,lJl

aJU!1

ca:Jl :r\ii ajH J-,U\ F\;S

.;;iltsorJ, ; Jl "ut Jt*-Is,4j4 ,,Ic

Rukun/fardhu mandi

itu

ada tiga, yaitu:

1.

Niat.

2.

Menghilangkan najis jika ada di badannya.

3.

Mengalirkan dan meratakan air ke seluruh rambut dan kulit.

Penjelasan:

1. Niat

merupakan rukun seluruh ibadah. Hal

ini

berdasarkan hadits,

"Sesungguhnya setiap amalan

itu

sesuai dengan niatnya."

2.

Mengenai wajibnya menghilangkan najis yangadadi badan, Bukhari

(246) meriwayatkan dari Al-Maimunah

,gg

tentang

mandinya Rasulullah

ffi, "Beliau

membasuh kemaluannya serta

najis

dan

kotoran

yang mengenainya."

Hadits ini

dinyatakan

shahih

oleh

Imam Nawawi dalam kitab-kitabnya. Dia mengatakan

bahwa

menghilangkannya cukup dengan cara membasuh untuk menghilangkan hadats.

Pendapat

inilah yang dipegang.

Jadi, menghilangkan kotoran sebelum menuangkan air (ke badan) adalah sunnah. (Al-Iqnd')

3.

Mengenai

wajibnya mengalirkan dan

meratakan

air ke

seluruh rambut dan

kulit, Bukhari (245)

dan

Muslim

(216) meriwayatkan

dari Aisyah

rrja

bahwa

apabila

Nabi ffi mandi

janabah, beliau

memulai dengan membasuh kedua tangannya. Kemudian

berwudhu

sebagaimana

wudhu untuk

shalat. Setelah

itu,

beliau

memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menyela

akar-akar rambutnya. Kemudian beliau menuangkan tiga ember

air

dengan kedua tangannya ke kepalanya. Setelah

itu,

beliau menuangkan air ke seluruh badannya.

Abu Dawu d (249) dan selainnya meriwayatkan dari

Ali

,s;,, bahwa dia berkata, saya mendengar Rasulullah

ffi

bersabda,

2 - o z /.1//

*--o o.e ) t

a-r) .riil

il'

Barangsiapa meninggalkan tempat sehelai rambut ketika mandi janabah dan

tidak

menuangkan

air

padanya, maka

Allah

akan

melakukan ini dan ini padanya dari neraka.

Ali

berkata, "Sejak

itu,

saya bermusuhan dengan rambutku." Beliau pun mencukur rambutnya.

e@w

ttslt-t{ AreW"tyo'qiF

/to/

.'t

.@

o

FIKIH

ISLAM TENGIGP KITAB THAHARAH

-6

ti %: @ -:;#w +,

{ffiB,

t w i{l

t. 1.

";)L:

" "s{d,

l.-1;

.*,.4

Sunnah Mandi

,,b

,,,Jl

t\-rLs '4 ,-rjl1 (a?.*:Jl :*!jl a.*^L 4jj*,J

.6-*...,J-t.& &-Jl (fis,;\,r.l9 c.r*{l

Sunnah mandi ada lima, yaitu:

1.

Membaca basmalah.

2.

Berwudhu sebelum mandi.

3.

Menggosokkan tangan ke badan.

4.

Beruntun tanpa diselingi perbuatan lainnya.

5.

Mendahulukan bagian kanan dari bagian kiri.

Penjelasan:

1.

Sunnah membaca basmalah berdasarkan hadits,

,<)

Setiap perhara penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama

Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka ia terputus.

(Kasyf Al-Khafd'

:

19 64)

Yang

dimaksud perkara penting

adalah

perkara penting

yang

diperhatikan oleh syariat,

sedangkan

maksud terputus

adalah kurang dan sedikit berkahnya.

-lt

ii ,lt

u;i

,i ?il-; l ,lr;

berwudhu

sebagaimana

wudhu untuk

shalat. Setelah

itu,

beliau

memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menyela

akar-akar rambutnya. Kemudian beliau menuangkan tiga ember

air

dengan kedua tangannya ke kepalanya. Setelah

itu,

beliau menuangkan air ke seluruh badannya.

Abu Dawu d (249) dan selainnya meriwayatkan dari

Ali

,s;,, bahwa dia berkata, saya mendengar Rasulullah

ffi

bersabda,

2 - o z /.1//

*--o o.e ) t

a-r) .riil

il'

Barangsiapa meninggalkan tempat sehelai rambut ketika mandi janabah dan

tidak

menuangkan

air

padanya, maka

Allah

akan

melakukan ini dan ini padanya dari neraka.

Ali

berkata, "Sejak

itu,

saya bermusuhan dengan rambutku." Beliau pun mencukur rambutnya.

e@w

ttslt-t{ AreW"tyo'qiF

/to/

.'t

.@

o

FIKIH

ISLAM TENGIGP KITAB THAHARAH

-6

ti %: @ -:;#w +,

{ffiB,

t w i{l

t. 1.

";)L:

" "s{d,

l.-1;

.*,.4

Sunnah Mandi

,,b

,,,Jl

t\-rLs '4 ,-rjl1 (a?.*:Jl :*!jl a.*^L 4jj*,J

.6-*...,J-t.& &-Jl (fis,;\,r.l9 c.r*{l

Sunnah mandi ada lima, yaitu:

1.

Membaca basmalah.

2.

Berwudhu sebelum mandi.

3.

Menggosokkan tangan ke badan.

4.

Beruntun tanpa diselingi perbuatan lainnya.

5.

Mendahulukan bagian kanan dari bagian kiri.

Penjelasan:

1.

Sunnah membaca basmalah berdasarkan hadits,

,<)

Setiap perhara penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama

Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka ia terputus.

(Kasyf Al-Khafd'

:

19 64)

Yang

dimaksud perkara penting

adalah

perkara penting

yang

diperhatikan oleh syariat,

sedangkan

maksud terputus

adalah kurang dan sedikit berkahnya.

-lt

ii ,lt

u;i

,i ?il-; l ,lr;

2.

3.

Menggosokkan tangan ke badan adalah sebagai

jalan

keluar dari

p"rr"litihrn dengan orang-orang yang mewajibkannya' yaitu

penganut madzhab MalikiYah.

Maksud mendahulukan bagian kanan dari bagian

kiri

adalah bagian kanan badannya, baik bagian punggung maupun bagian

perut'

Hal

ini

berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh

Bukhari

(166) dan

Muslim (268) dari Aisyah

r14ul),

dia berkata, "Nabi ffi

senang

mendahulukan

bagian

kanan ketika memakai

sandal, menyisir, bersuci dan dalam seluruh urusannya'"

Maksud bersuci

di sini

adalah

wudhu

dan mandi'

@@@

.@

o FTKIH TSI*A.M TENGIGP KITAB THAHARAH

-E

:lic*".. ,sr .rstr rl

; wl'J..i"'W t

Fd ;#Bi-sBfr +- r'wi

.-:i. - .* ;{-r

Mandi yang Disunnahkan

ca,^{-t

"l*; :>t*; -P +*

ai

i*Il ell*:eYl1 .f Flf ce jA\j o)A\) $.1-i*:*,Y13

c,-.,s-r;Jlj

c$fii t:t tJ, *^,It, b-#ts,d-,i ;t(Jr-r 6qJt J"i

,fi-* ey-#5l,.( J;''-r-Ji r;l;)l r, J'--^J-J1J

,,rJr ci\j}JJ1 ,e)tcUJ:P.{-.^UJ

*JJ J ..

iul J:--,aa-r"

J;'-,-rJ-r

Mandi yang disunnahkan ada

tujuh

belas, yaitu:

L.

Mandi ketika akan mengerjakan shalat Jum'at.

2.

Mandi ketika akan mengerjakan shalat ldul Fitri

3.

Mandi ketika akan mengerjakan shalat ldul Adha.

4. Mandi

ketika akan mengerjakan shalat

istisqa'

(meminta hujan).

5. Mandi ketika akan

mengerjakan

shalat khusuf

(gerhana

Dalam dokumen BUKU FIKIH ISLAM LENGKAP (Halaman 48-52)