• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang memegang dan

Dalam dokumen BUKU FIKIH ISLAM LENGKAP (Halaman 76-84)

FIKIH ISTAM TENGKAP

3. Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang memegang dan

membawa mushaf. Dasarnya adalah firman

Allah

ue,

fgt3:Wi1;U;"*

Tidak menyentuhnya kecuali mereha yang disucikan.

(Al-Wiqi'ah [s6]:79)

Juga sabda Rasulullah

ffi,

Tidak ada yang boleh menyentuh Al-Qur'an, kecuali orang yang suci.

Hadits

ini

diriwayatkan oleh

Daruquthni

secara

marfu' (1/121)

dan Imam

Malik

dalam Al-Muwaththa' secara

Mursal (1/199).

4.

Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang masuk masjid; baik karena khawatir akan mengotorinya maupun alasan lain. Dia tetap

l\"rtt dt* u-,;Jlljljr 'f;I

ju vl ,rijr '";"1

@

o

FIKIH

ISLAM TENGKAP KITAB THAHARAH

-@

o 5.

diharamkan berdiam diri dan berbolak-balik ke masjid,

bukan sekadar masuk. Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu

Dawud (232)

dari

Aisyah

r6u; dari Rasulullah

ffi,

beliau bersabda,

-L \) Fa i*xir J-f !

Saya tidak menghalalha,

*o4r|

urtuk p'ur*pu'an yang lroial, ao,

orang yang junub.

Ini ditujukan untuk masalah yang diseburkan tadi. Hal itu ditunjukkan

oleh hadits yang diriwayatkan oleh

Muslim

(298) dan selainnya dari Aisyah rEiB , dia berkata bahwa Rasulullah

ffi

bersabda

kepadaku, 'Ambilkanlah untuhku tikar dari masjid!" Saya berkat a,,,Saya sedang

haidh." Beliau

bersabda, "Haidhmu

itu

bukan berada di tanganmu."

Nasa'i (1/147) meriwayatkan dari Maimunah

rgs),

dia

berkara,

"salah

seorang

di

antara kami

bangkit untuk

mengambil

tikar

di

masjid. Kemudian dia

membentangkannya, padahal

dia

dalam keadaan haidh."

Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang mengerjakan rhawaf karena larangan

ini

seperti halnya larangan mengerjakan shalat.

Hakim (1/459)

meriwayatkan dan

menilai

shahih sebuah hadits dari

Ibnu Abbas

rEp;, dia berkata: Rasulullah

ffi

bersabda,

Thawaf di Baitullah itu seperti shalat. Namun demikian, kalian bisa berbicara. Barangsiapa ingin berbicara, maha jangan berbicara kecuali yang baik-baik.

Wanita

yang sedang

haidh dan nifas dilarang

melakukan jima,.

Dasarnya adalah firman

Allah w,

'otL1"

E l^;:,, i:

"z*:ti a;tAil;Ftj

(;.

d/

d\.

'oA; t'rlt

2.

yang bertanya tentang kekurangan agamanya, "Bukanlah

jika

sedang haidh, engkou tidah mengerjak"an shalat dan tidak berpuasa."

Wanita-wanita yang mengalami haidh dan nifas mengqadha' puasa, namun

tidak

mengqadha' shalat.

Bukhari (315)

dan

Muslim (335)

meriwayatkan

hadits,

sedang

redaksi ini adalah

sesuai

riwayat Muslim, dari Mu'adzah, dia

berkata, Aisyah g*-; ditanya, "Mengapa perempuan yang mengalami haidh harus mengqadha' puasa, namun tidak mengqadha' shalat?"

Aisyah menjawab,

"Itu

menimpa kami ketika bersama Rasulullah

ffi. Kami diperintahkan untuk

mengqadha' puasa,

namun tidak

diperintahkan

untuk

mengqadha' shalat."

Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang membaca

Al-Qur'an.

Ibnu Majah (596) meriwayatkan dari Ibnu Umar

@1, bahwa

Rasulullah

ffi

bersabda,

Orang yang junub dan haidh tidak boleh membaca Al-Qur'an sedikit

pun-

3. Wanita yang

sedang

haidh dan nifas dilarang

memegang dan

membawa mushaf. Dasarnya adalah firman

Allah

ue,

fgt3:Wi1;U;"*

Tidak menyentuhnya kecuali mereha yang disucikan.

(Al-Wiqi'ah [s6]:79)

Juga sabda Rasulullah

ffi,

Tidak ada yang boleh menyentuh Al-Qur'an, kecuali orang yang suci.

Hadits

ini

diriwayatkan oleh

Daruquthni

secara

marfu' (1/121)

dan Imam

Malik

dalam Al-Muwaththa' secara

Mursal (1/199).

4.

Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang masuk masjid; baik karena khawatir akan mengotorinya maupun alasan lain. Dia tetap

l\"rtt dt* u-,;Jlljljr 'f;I

ju vl ,rijr '";"1

@

o

FIKIH

ISLAM TENGKAP KITAB THAHARAH

-@

o 5.

diharamkan berdiam diri dan berbolak-balik ke masjid,

bukan sekadar masuk. Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu

Dawud (232)

dari

Aisyah

r6u; dari Rasulullah

ffi,

beliau bersabda,

-L \) Fa i*xir J-f !

Saya tidak menghalalha,

*o4r|

urtuk p'ur*pu'an yang lroial, ao,

orang yang junub.

Ini ditujukan untuk masalah yang diseburkan tadi. Hal itu ditunjukkan

oleh hadits yang diriwayatkan oleh

Muslim

(298) dan selainnya dari Aisyah rEiB , dia berkata bahwa Rasulullah

ffi

bersabda

kepadaku, 'Ambilkanlah untuhku tikar dari masjid!" Saya berkat a,,,Saya sedang

haidh." Beliau

bersabda, "Haidhmu

itu

bukan berada di tanganmu."

Nasa'i (1/147) meriwayatkan dari Maimunah

rgs),

dia

berkara,

"salah

seorang

di

antara kami

bangkit untuk

mengambil

tikar

di

masjid. Kemudian dia

membentangkannya, padahal

dia

dalam keadaan haidh."

Wanita yang sedang haidh dan nifas dilarang mengerjakan rhawaf karena larangan

ini

seperti halnya larangan mengerjakan shalat.

Hakim (1/459)

meriwayatkan dan

menilai

shahih sebuah hadits dari

Ibnu Abbas

rEp;, dia berkata: Rasulullah

ffi

bersabda,

Thawaf di Baitullah itu seperti shalat. Namun demikian, kalian bisa berbicara. Barangsiapa ingin berbicara, maha jangan berbicara kecuali yang baik-baik.

Wanita

yang sedang

haidh dan nifas dilarang

melakukan jima,.

Dasarnya adalah firman

Allah w,

'otL1"

E l^;:,, i:

"z*:ti a;tAil;Ftj

(;.

d/

d\.

'oA; t'rlt

*- ,s.."r::i #

^i'ol"^i

-=:7:.;P.5i

Oleh sebab itu, jauhkanlah diri kalian dari wanitq di waktu haidh dan jangan mendekqti mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah hepada kalian. Sesungguhny a Allah menyukai orang- or ang yang bertaubat dan menyukai orong-orang yang menyucikan

diri. (Itl-

Baqarah 127:222)

Maksud menjauhkan

diri dari

mereka adalah

tidak

berhubungan badan.

Wanita yang sedang

haidh

dan

nifas

dilarang bercumbu dengan suariri cii bagian tubuh yang terletak di antara pusar dan

lutut.

Abu Dawud (272) meriwayatkan dari Abdullah bin Sa'ad ,ua bahwa dia bertanya kepada Rasulullah

M,

'Apa yang halal bagiku dari

istriku ketika dia haidh?"

Beliau menjawab, "Engkau

boleh

bersenang- senang dengan bagian tubuh yang berada di atas sarung." Artinya,

di

atas bagian yang

ditutup oleh

sarung. Sarung adalah pakaian yang menutuo bagian tengah badan. Biasanya, bagian yang berada

di

antara pusar dan

lutut.

8.

Para

ulama

bersepakat bahwa

hukum nifas

sama dengan haidh

dalam

segala perkara yang

dihalalkan maupun

diharamkan dan dimakruhkan maupun disunnahkan.

6e@€}

7.

-@

o

FIKIH

TSLAM LENGKAP KITAB THAHARAH

-@

*@, m -n#s - ##+' !# '"# t

, W$-r. iaW

, dffi&#ffi\+

tF {

&1r:: i i: #d

. !*:$ fir4*r -r<-i:ilhi:

trlg '.$ €_.-&1;-r'1

t t7.

-1o;G

Larang an-larangan tsagi Orang yang Junub

tf ) (dTll

i'*\

j' j

c6)\-,oJl

:c["i a-Jr ,-Jl ,.Je ?-iS

..ta.**lt ,J .-lJt: crtl3hJll c+[e-, ,*i-,y't

Orang yang

junub

haram melakukan lima perkara, yaitu:

1.

Shalat.

2.

Membaca Al-Qur'an.

3.

Menyentuh dan membawa mushaf.

4.

Thawaf.

5.

Berdiam

diri

di masjid.

Penjelasan:

Dasar dilarangnya orang yang

junub

mengerjakan shalat adalah llrman

Allah

,ue,

it ril olq t;1_.:k ly a'*<:" *l aigi l;:F \

',7 t)*3 *- F

n-

atG

lunganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk sahingga kamu mengerti apa

yang

kamu ucaphan. Qangan pula rncnghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan

junub,

terhecuali :dtadar berlalu saja hingga kamu mandi.

(An-Nisi' l4):

43)

Yj

*- ,s.."r::i #

^i'ol"^i

-=:7:.;P.5i

Oleh sebab itu, jauhkanlah diri kalian dari wanitq di waktu haidh dan jangan mendekqti mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah hepada kalian. Sesungguhny a Allah menyukai orang- or ang yang bertaubat dan menyukai orong-orang yang menyucikan

diri. (Itl-

Baqarah 127:222)

Maksud menjauhkan

diri dari

mereka adalah

tidak

berhubungan badan.

Wanita yang sedang

haidh

dan

nifas

dilarang bercumbu dengan suariri cii bagian tubuh yang terletak di antara pusar dan

lutut.

Abu Dawud (272) meriwayatkan dari Abdullah bin Sa'ad ,ua bahwa dia bertanya kepada Rasulullah

M,

'Apa yang halal bagiku dari

istriku ketika dia haidh?"

Beliau menjawab, "Engkau

boleh

bersenang- senang dengan bagian tubuh yang berada di atas sarung." Artinya,

di

atas bagian yang

ditutup oleh

sarung. Sarung adalah pakaian yang menutuo bagian tengah badan. Biasanya, bagian yang berada

di

antara pusar dan

lutut.

8.

Para

ulama

bersepakat bahwa

hukum nifas

sama dengan haidh

dalam

segala perkara yang

dihalalkan maupun

diharamkan dan dimakruhkan maupun disunnahkan.

6e@€}

7.

-@

o

FIKIH

TSLAM LENGKAP KITAB THAHARAH

-@

*@, m -n#s - ##+' !# '"# t

, W$-r. iaW

, dffi&#ffi\+

tF {

&1r:: i i: #d

. !*:$ fir4*r -r<-i:ilhi:

trlg '.$ €_.-&1;-r'1

t t7.

-1o;G

Larang an-larangan tsagi Orang yang Junub

tf ) (dTll

i'*\

j' j

c6)\-,oJl

:c["i a-Jr ,-Jl ,.Je ?-iS

..ta.**lt ,J .-lJt: crtl3hJll c+[e-, ,*i-,y't

Orang yang

junub

haram melakukan lima perkara, yaitu:

1.

Shalat.

2.

Membaca Al-Qur'an.

3.

Menyentuh dan membawa mushaf.

4.

Thawaf.

5.

Berdiam

diri

di masjid.

Penjelasan:

Dasar dilarangnya orang yang

junub

mengerjakan shalat adalah llrman

Allah

,ue,

it ril olq t;1_.:k ly a'*<:" *l aigi l;:F \

',7 t)*3 *- F

n-

atG

lunganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk sahingga kamu mengerti apa

yang

kamu ucaphan. Qangan pula rncnghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan

junub,

terhecuali :dtadar berlalu saja hingga kamu mandi.

(An-Nisi' l4):

43)

Yj

Maksud shalat

di sini

adalah temPat-tempatnya karena berjalan melewati tidak adadalam shalat.Laranganbagi orangyang junub

untuk

shalat

tentu

lebih utama.

Muslim (224)

dan selainnya meriwayatkan

dari Ibnu Umar

bPJ,

bahwa mendengar Rasulullah 4g bersabda,

,ril ;".irr:r,J ,

Shalat tidah akan diterima tanpa bersuci.

Ini

mencakup thaharah orang yang'berhadats

dan

orang yang

junub. Ini

juga menunjukkan haramnya shalat bagi mereka berdua.

@@@

-@

o

FIKIH

ISTAM TENGKAP KITAB THAHARAH

6@

F .*l

:.4 ti. '"*

" ll

Larang an-larangan

Bagi Orang yang Berhadats

Penjelasan:

Bukhari (6554) dan Muslim (225) meriwayatkan dari Abu Hurairah Nb

dari Nabi

ffi,

beliau bersabda,

.tL; & oaf

ri1

[;i;i;ii,r p;v

Allah tidakmenerima shalat solah seorang Oi orrorokalian jikaberhadats sampai dia berwudhu.

e@o

se1 r,esl$)ly ri)\.eJl :rL--...'*li

ab^.,,

er-r}\ Je ?F")

.AIIJ -i**alt

Orang yang berhadats haram melakukan tiga perkara, yaitu:

L.

Shalat.

2.

Thawaf.

3.

Menyentuh dan membawa mushaf.

Maksud shalat

di sini

adalah temPat-tempatnya karena berjalan melewati tidak adadalam shalat.Laranganbagi orangyang junub

untuk

shalat

tentu

lebih utama.

Muslim (224)

dan selainnya meriwayatkan

dari Ibnu Umar

bPJ,

bahwa mendengar Rasulullah 4g bersabda,

,ril ;".irr:r,J ,

Shalat tidah akan diterima tanpa bersuci.

Ini

mencakup thaharah orang yang'berhadats

dan

orang yang

junub. Ini

juga menunjukkan haramnya shalat bagi mereka berdua.

@@@

-@

o

FIKIH

ISTAM TENGKAP KITAB THAHARAH

6@

F .*l

:.4 ti. '"*

" ll

Larang an-larangan

Bagi Orang yang Berhadats

Penjelasan:

Bukhari (6554) dan Muslim (225) meriwayatkan dari Abu Hurairah Nb

dari Nabi

ffi,

beliau bersabda,

.tL; & oaf

ri1

[;i;i;ii,r p;v

Allah tidakmenerima shalat solah seorang Oi orrorokalian jikaberhadats sampai dia berwudhu.

e@o

se1 r,esl$)ly ri)\.eJl :rL--...'*li

ab^.,,

er-r}\ Je ?F")

.AIIJ -i**alt

Orang yang berhadats haram melakukan tiga perkara, yaitu:

L.

Shalat.

2.

Thawaf.

3.

Menyentuh dan membawa mushaf.

FTKIH ISTAM TENGIGP

-@

o

FTKIH ISTAM TENGIGP

-@

o

Waktu-waktu Shalat

Jrr,r Le+r Jlrj k

5-r

J1i3 :.<}:l :u*"* i.rs-,J;l;y-r-Jl .Jr:jl &r 4-J.l re F &'rV li! o;Tj ,r.^':'-Jt

-:k*!r e orislJrll Jb *ie e:!Jr kst Jri: :rdry

^)\ .:3j, JI jl+l f9 c;,'rLll & Jt

'tf

t-e

JI..GJ, (u.^LJl qSf

3P1

c's'>-\jWSS:'-';Jl1

e ,P"1

co)-,"Jl

fis r;ttst P) cVl+1 i>i-

o?1s rrsll dj;J1 ,*rli'

1.:!

Ws Jsl:eLl:"r'!l1 'c''\'3t

.

suJr Yrv-

,a.iJ

t r * Jl ;r:lr ,3: ,#l e^f Jt rl:i-*ll

d,

rL ,:*Yl 4 or\s rgtrJl ;.jlt L*Ws Js\s:gdt1

.,.r*lf Ub JI tr-*r 4i crG-'!l J!

Shalat yang diwajibkan ada lima, yaitu:

1.

Zhuhur. Awal waktunya adalah ketika matahari

tergelincil

sedangkan akhirnya adalah

jika

bayangan segala sesuatu sama dengan bendanya setelah tergelincir matahari'

2.

Ashar.

Awal waktunya

adalah

ketika

bayangan

lebih

dari benda nya, seda ngka n a khi rnya -berdasa rka n wa ktu te rpi I i

h-

adalah sampai bayangan benda dua kali panjangnya' Akan

tetapi,

boleh mengerjakannya sampai

terbenam

matahari'

-Itr} 0-

o

FIKIH ISH.M

TENGKAP

*

KITAB

Dalam dokumen BUKU FIKIH ISLAM LENGKAP (Halaman 76-84)