• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orang yang mati syahid ketika berperang menghadapi kaum musyrikin tidak dimandikan dan tidak dishalatkan berdasarkan

Dalam dokumen BUKU FIKIH ISLAM LENGKAP (Halaman 164-172)

KITAB SHALA'

L. Apabila musuh tidak berada di arah kiblat, maka imam membagi jamaah menjadi dua kelompok. Satu kelompok

2. Orang yang mati syahid ketika berperang menghadapi kaum musyrikin tidak dimandikan dan tidak dishalatkan berdasarkan

2.

Bayi keguguran yang belum bisa menangis keras.

Penjelasan:

l.

Kaum

muslimin

bersepakat bahwa empat perkara

ini

adalah wajib kifayah.

Dalil

kewajibannya adalah

ljma'

yang disandarkan pdda berbagai hadits. Sebagiannya akan disebutkan dalam bab

ini.

2. Orang yang mati syahid ketika berperang menghadapi

kaum

musyrikin tidak dimandikan dan tidak

dishalatkan berdasarkan khabar Bukhari (1278) dariJabir eD bahwa Nabi

ffi

memerintahkan

Tirmidzi

(7720) meriwayatkan bahwa Rasulullah

ffi

bersabda,

u,v

Diharamkan memakai sutra dan emas bagi kaum laki-laki umatku, ndmun dihalalkan bagi haum wanita mereka.

Bukhari

(5490) dan

Muslim

(2069) meriwayatkan dari

Umar

B7;

bahwa Rasulullah

ffi

melarang untuk memakai sutra kecuali seperti

ini. Dia

mengisyaratkan dengan kedua larinya

di

sebelah jempol.

Perawi

hadits

berkata, "Sepengetahuan

kami,

maksudnya adalah

lukisan. Yaitu, garis-garis yang

ada

di pinggiran pakaian

dan selainnya."

e@e

,yt, ;i,;i e ff\ : 7,1\,$,

.9 t,->

-!#b ^a^

o

FTKIH ISTAM

LENGIGP

KrrAB

SHALA' eISb '-q-..

t

,

Merawat Jenazah

,qJr ;),l.eJl) rA.*<3) (41-i :e[,i a'{Ji qJl 4

f

*:

a{f,,J l-&.:Jl :t a]r

qFL,a/

YJ Jy--q Y oUit, .*i,t) .vtW J-6r* I grl, Li)t) i5r:11

Ada empat perkara yang harus dikerjakan dalam merawat

jenazah, yaitu:

1.

Memandikan.

2.

Mengafani.

3.

Menyalatkan

4.

Menguburkan.

Ada dua jenazah yang tidak dimandikan dan dishalatkan, yaitu:

1.

Orang yang mati syahid ketika berperang menghadapi kaum musyrikin.

2.

Bayi keguguran yang belum bisa menangis keras.

Penjelasan:

l.

Kaum

muslimin

bersepakat bahwa empat perkara

ini

adalah wajib kifayah.

Dalil

kewajibannya adalah

ljma'

yang disandarkan pdda berbagai hadits. Sebagiannya akan disebutkan dalam bab

ini.

2. Orang yang mati syahid ketika berperang menghadapi

kaum

musyrikin tidak dimandikan dan tidak

dishalatkan berdasarkan khabar Bukhari (1278) dariJabir eD bahwa Nabi

ffi

memerintahkan

3.

untuk

mengubur orang-oran g

yangterbunuh

dalam perang

uhud

dengan darah mereka tanpa dimandikan dan dishalatkan.

Bayi keguguran yang belum bisa menangis keras juga tidak

dimandikan dan tidak dishalatkan. Dasarnya adalah khabarTirmidzi (1032) dan selainnya dari Jabir Wa dari Nabi

ffi,

beliau bersabda,

'Anak kecil itu tidak dishalatkan serta tidak mewarisi dan diwarisi sampai dia menangis."

e@e

-@

o

FIKIH

ISTAM TENGIGP

A

KrrAB SHALA,

e!€lb

-r: W" '"law Il

"- wwr {ffi .-l :. nW -l

I 4l

i { il -;}.:i

Memandikan Jenazah

*u:" o;I 4: ;u 4Li JJi e c59-: l,ij iJl ,F:

.s-pS ,y

bilangan ganjil. Pertama

sedangkan

terakhir

dengan

Jenazah dimandikan dengan

dimandikan dengan

daun

bidara, bahan kapur.

Penjelasan:

Hal ini ditunjukkan

oleh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari

( 165) dan

Muslim (939) dari Ummu Athiyyah Al-Anshariyyah,

dia berkata, "Rasulullah

ffi

menemui kami ketika kami sedang memandikan rrnak perempuannya. Beliau berkata, 'Mandihanlah dia sebanyak tiga hali, lima kali, atau lebih. Jika kalian memandangnya perlu, gunakanlah

air

dan sidr serta mandikanlah untuk terakhir kalinya dengan kafur. Mulailah pada

b agian kananny a dan ternpat-tempat wudhuny

a."'

Sidr

adalah

daun

yang

dihaluskan dari jenis pohon tertentu,

scdangkan kafur adalah bunga kurma.

e*@m

3.

untuk

mengubur orang-oran g

yangterbunuh

dalam perang

uhud

dengan darah mereka tanpa dimandikan dan dishalatkan.

Bayi keguguran yang belum bisa menangis keras juga tidak

dimandikan dan tidak dishalatkan. Dasarnya adalah khabarTirmidzi (1032) dan selainnya dari Jabir Wa dari Nabi

ffi,

beliau bersabda,

'Anak kecil itu tidak dishalatkan serta tidak mewarisi dan diwarisi sampai dia menangis."

e@e

-@

o

FIKIH

ISTAM TENGIGP

A

KrrAB SHALA,

e!€lb

-r: W" '"law Il

"- wwr {ffi .-l :. nW -l

I 4l

i { il -;}.:i

Memandikan Jenazah

*u:" o;I 4: ;u 4Li JJi e c59-: l,ij iJl ,F:

.s-pS ,y

bilangan ganjil. Pertama

sedangkan

terakhir

dengan

Jenazah dimandikan dengan

dimandikan dengan

daun

bidara, bahan kapur.

Penjelasan:

Hal ini ditunjukkan

oleh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari

( 165) dan

Muslim (939) dari Ummu Athiyyah Al-Anshariyyah,

dia berkata, "Rasulullah

ffi

menemui kami ketika kami sedang memandikan rrnak perempuannya. Beliau berkata, 'Mandihanlah dia sebanyak tiga hali, lima kali, atau lebih. Jika kalian memandangnya perlu, gunakanlah

air

dan sidr serta mandikanlah untuk terakhir kalinya dengan kafur. Mulailah pada

b agian kananny a dan ternpat-tempat wudhuny

a."'

Sidr

adalah

daun

yang

dihaluskan dari jenis pohon tertentu,

scdangkan kafur adalah bunga kurma.

e*@m

]:WI

rM**M.

Mengafani Jenazah

.z.l^e Yy ,cp k-p

".J u1 qt;i aiX * 6:

Jenazah dikafani dengan

tiga

kain

putih

yang

tidak

berbentuk baju maupun sorban.

Penjelasan:

Bukhari (1214) dan

Muslim

(941) meriwayatkan dari

Aisyah

169 ,

dia berkata, "Rasulullah

ffi

dikafani dengan tiga pakaian putih suhuliyah, bukan baju dan sorban."

Suhuliyah adalah pakaian

putih bersih

yang hanya

terbuat

dari katun.

Menurut

pendapat

lain,

konon nama

ini

disematkan ke negeri Yaman.

e@e

@

o

FIKIH

ISI.J{'M TENGKAP KITAB SHALAT

Menshalatkan Jenazah

,* ,P": Jflr

r.-4 a-4L,ijl

1;"-:,>t$s eri * -&:

f-6JJ1"

:JJr+

+:JUJI

.r*, .-.-U l-f*s

ca.,tdl

," ffi

..,J1

o.-f s k-: U-rJl 6t-,r ,f er e.L-rr";,ly J.uc

l.r"o

.Jl ) Ji r<-q ..lf *fY J,

v

s -,Jt a^U Jt ka .jL-l:

il.. rS.:J.lp l.r^s JiJ eU 9-;i' Y .{.r-'9 'i U

". Jsy -,-* a\s et{ J,

4Jl

,*6.,lJl:L* q -Jri c.;i1

JLr-

.r.5:

a-,lir. f €.ri3

d.L^F-,,

Jl trp ..+\S

.onl i;i ai) !W) gi+/ d) * ;j\.* t+^-, .-rtf .rl:

ai)j +,--a ,f ,-et\\ -ef

S

oF 4

,J

e*bl) tlir-l

L el+,', dJ::* Jl

lr"T

+:1; 6- dlli, cf iflt db/

Y,2

or*i t"r4 ) rgut" :a4lJt e J*:.";,c-lJl f_ri

.4rtul -r+ y'*13 ."dJ tJ -elS

oJ-r, L:.ci

Shalat jenazah dilaksanakan dengan empat kali takbir. Setelah

takbir pertama membaca Al-Fatihah.

Setelah

takbir

kedua membaca shalawat kepada

Nabiffi.

Setelah takbir ketiga berdoa untuk si jenazah dengan doa sebagai berikut:

]:WI

rM**M.

Mengafani Jenazah

.z.l^e Yy ,cp k-p

".J u1 qt;i aiX * 6:

Jenazah dikafani dengan

tiga

kain

putih

yang

tidak

berbentuk baju maupun sorban.

Penjelasan:

Bukhari (1214) dan

Muslim

(941) meriwayatkan dari

Aisyah

169 ,

dia berkata, "Rasulullah

ffi

dikafani dengan tiga pakaian putih suhuliyah, bukan baju dan sorban."

Suhuliyah adalah pakaian

putih bersih

yang hanya

terbuat

dari katun.

Menurut

pendapat

lain,

konon nama

ini

disematkan ke negeri Yaman.

e@e

@

o

FIKIH

ISI.J{'M TENGKAP KITAB SHALAT

Menshalatkan Jenazah

,* ,P": Jflr

r.-4 a-4L,ijl

1;"-:,>t$s eri * -&:

f-6JJ1"

:JJr+

+:JUJI

.r*, .-.-U l-f*s

ca.,tdl

," ffi

..,J1

o.-f s k-: U-rJl 6t-,r ,f er e.L-rr";,ly J.uc

l.r"o

.Jl ) Ji r<-q ..lf *fY J,

v

s -,Jt a^U Jt ka .jL-l:

il.. rS.:J.lp l.r^s JiJ eU 9-;i' Y .{.r-'9 'i U

". Jsy -,-* a\s et{ J,

4Jl

,*6.,lJl:L* q -Jri c.;i1

JLr-

.r.5:

a-,lir. f €.ri3

d.L^F-,,

Jl trp ..+\S

.onl i;i ai) !W) gi+/ d) * ;j\.* t+^-, .-rtf .rl:

ai)j +,--a ,f ,-et\\ -ef

S

oF 4

,J

e*bl) tlir-l

L el+,', dJ::* Jl

lr"T

+:1; 6- dlli, cf iflt db/

Y,2

or*i t"r4 ) rgut" :a4lJt e J*:.";,c-lJl f_ri

.4rtul -r+ y'*13 ."dJ tJ -elS

oJ-r, L:.ci

Shalat jenazah dilaksanakan dengan empat kali takbir. Setelah

takbir pertama membaca Al-Fatihah.

Setelah

takbir

kedua membaca shalawat kepada

Nabiffi.

Setelah takbir ketiga berdoa untuk si jenazah dengan doa sebagai berikut:

Yo Alloh, moyot ini adaloh hamba-Mu dan onak dori duo hambo-

Mu.

Dio keluor

dori

kesenongon dan kelapangan dunia, yong dia cintai sementara orong-orong yang mencintoinya berada di sano, menuju kegelapon kubur don perkara-perkara yang belum

pernah dijumpainyo.

Dahulu

dia

bersaksi

bohwa tioda

yong berhak disembah kecuoli Engkau semotd yong tioda sekutu bagi-

Mu don bohwa Muhammad odolah hamba don

Rosul-Mu.

Engkau

lebih mengetahuinya doripoda komi.

Ya

Allah,

dia

kemboli kepodo-Mu,

sedongkan Engkau

adoloh

seboik-boik

tempat kemboli. Dio songot membutuhkon rahmat-Mu,

sedongkan Engkau mampu mengodzobnya. Kami mendatangimu

serayo mengharap kepada-Mu ogar memberikon syafoot

untuknyo. Yo Allah, jiko dio orang yang baik, maka tambohkanlah kebaikannya.

lika dia orang

yang

jahat, moko

leposkonlah keburukonnya

dari dirinya.

Berilah

dia

keridhaan-Mu dengon

memperoleh rahmat-Mu. lagolah dia

dari

fitnoh kubur

don

-@,

o

FTKIH ISLAM TENGKAP KITAB SHALAT

-@

o adzabnyo. Luoskanloh kuburnyo. Jouhkanloh bumi darikedua sisi

badonnya. Beriloh dia rasa omon dari odzab-Mu

dengan memperoleh rahmot-Mu hingga Engkau membongkitnyo dalam keodoan omon menuju

surgo-Mu

dengan Rahmat-Mu wohoi Dzot Yong Maho Pengasih.

Setelah

takbir

keempat mengucapkan:

t. o /

oFl ,pi

Ya Allah, jongonlah Engkau mengharamkan komiakan poholonya don

jonganloh

Engkou

menimpokon coboan kepada kami

setelahnya serto ompuniloh kami dan

dio.l

Setelah

itu

diakhiri dengan salam.2

Penjelasan:

I

Bukhari (1 188) dan

Muslim

(951) meriwayatkan dari Abu Hurairah

;uL-, bahwa Rasulullah

ffi

memberitahukan kematian Najasy pada

hari

kematiannya.

Beliau keluar menuju

lapangan

dan

berbaris bersama para sahabat serta

bertakbir

sebanyak empat kali.

). Bukhari

(1270) meriwayatkan dari Thalhah bin

Abdillah bin

Au[,

dia

berkata, "Saya mengerjakan shalat jenazah

di

belakang Ibnu

Abbas

.E-J.

Dia

membaca

Al-Fatihah dan berkata,

'Hendaknya mereka tahu bahwa

ini

adalah sunnah."'

]. Imam

Syaf

i

dalam Musnadnya dan

Nasa'i (4/75)

dengan sanad shahih meriwayatkan dari

Abu

Umamah bin Sahl

u;

bahwa salah seorang sahabat

Nabi g

memberitahunya bahwa sunnah dalam

shalat

jenazah adalah

imam bertakbir, kemudian

membaca

Al-

Fatihah setelah

takbir

pertama dengan pelan, kemudian membaca shalawat atas

Nabi &,

dan berdoa

untuk

jenazah

di takbir-takbir lainnya. Tidak

dibaca sesuatu

pun selain itu. Kemudian

salam dengan pelan. (Silakan

lihat

catatan kaki Al-Umm :

6/265).

I

Abu Dawud (3201) meriwayatkan dengan lafal

1l;

ula:'

\')

"Janganlah Engkau menyesatkan kami setelahnya."

'

Baihaqi (4/43) meriwayatkan dengan sanad jayyid dari Abdullah bin lvas'ud E9, dia berkata, "Nabi

&

mengucapkan salam dalam shalat jenazah, seperti salam dalam shalat lainnya."

Yo Alloh, moyot ini adaloh hamba-Mu dan onak dori duo hambo-

Mu.

Dio keluor

dori

kesenongon dan kelapangan dunia, yong dia cintai sementara orong-orong yang mencintoinya berada di sano, menuju kegelapon kubur don perkara-perkara yang belum

pernah dijumpainyo.

Dahulu

dia

bersaksi

bohwa tioda

yong berhak disembah kecuoli Engkau semotd yong tioda sekutu bagi-

Mu don bohwa Muhammad odolah hamba don

Rosul-Mu.

Engkau

lebih mengetahuinya doripoda komi.

Ya

Allah,

dia

kemboli kepodo-Mu,

sedongkan Engkau

adoloh

seboik-boik

tempat kemboli. Dio songot membutuhkon rahmat-Mu,

sedongkan Engkau mampu mengodzobnya. Kami mendatangimu

serayo mengharap kepada-Mu ogar memberikon syafoot

untuknyo. Yo Allah, jiko dio orang yang baik, maka tambohkanlah kebaikannya.

lika dia orang

yang

jahat, moko

leposkonlah keburukonnya

dari dirinya.

Berilah

dia

keridhaan-Mu dengon

memperoleh rahmat-Mu. lagolah dia

dari

fitnoh kubur

don

-@,

o

FTKIH ISLAM TENGKAP KITAB SHALAT

-@

o adzabnyo. Luoskanloh kuburnyo. Jouhkanloh bumi darikedua sisi

badonnya. Beriloh dia rasa omon dari odzab-Mu

dengan memperoleh rahmot-Mu hingga Engkau membongkitnyo dalam keodoan omon menuju

surgo-Mu

dengan Rahmat-Mu wohoi Dzot Yong Maho Pengasih.

Setelah

takbir

keempat mengucapkan:

t. o /

oFl ,pi

Ya Allah, jongonlah Engkau mengharamkan komiakan poholonya don

jonganloh

Engkou

menimpokon coboan kepada kami

setelahnya serto ompuniloh kami dan

dio.l

Setelah

itu

diakhiri dengan salam.2

Penjelasan:

I

Bukhari (1 188) dan

Muslim

(951) meriwayatkan dari Abu Hurairah

;uL-, bahwa Rasulullah

ffi

memberitahukan kematian Najasy pada

hari

kematiannya.

Beliau keluar menuju

lapangan

dan

berbaris bersama para sahabat serta

bertakbir

sebanyak empat kali.

). Bukhari

(1270) meriwayatkan dari Thalhah bin

Abdillah bin

Au[,

dia

berkata, "Saya mengerjakan shalat jenazah

di

belakang Ibnu

Abbas

.E-J.

Dia

membaca

Al-Fatihah dan berkata,

'Hendaknya mereka tahu bahwa

ini

adalah sunnah."'

]. Imam

Syaf

i

dalam Musnadnya dan

Nasa'i (4/75)

dengan sanad shahih meriwayatkan dari

Abu

Umamah bin Sahl

u;

bahwa salah seorang sahabat

Nabi g

memberitahunya bahwa sunnah dalam

shalat

jenazah adalah

imam bertakbir, kemudian

membaca

Al-

Fatihah setelah

takbir

pertama dengan pelan, kemudian membaca shalawat atas

Nabi &,

dan berdoa

untuk

jenazah

di takbir-takbir lainnya. Tidak

dibaca sesuatu

pun selain itu. Kemudian

salam dengan pelan. (Silakan

lihat

catatan kaki Al-Umm :

6/265).

I

Abu Dawud (3201) meriwayatkan dengan lafal

1l;

ula:'

\')

"Janganlah Engkau menyesatkan kami setelahnya."

'

Baihaqi (4/43) meriwayatkan dengan sanad jayyid dari Abdullah bin lvas'ud E9, dia berkata, "Nabi

&

mengucapkan salam dalam shalat jenazah, seperti salam dalam shalat lainnya."

4. Doa-doa setelah takbir ketiga di atas diambil Imam Syaf i +jg dalam

Majmi'

Al-Akhbdr.

Mungkin

dia menyebutkannya dengan makna, sedangkan para sahabatnya menganggapnya

baik. Hadits

paling shahih tentang hal

ini

adalah riwayat

Muslim

(963)

dari Auf bin

Malik

w;2,

dia berkata: Rasulullah ffi shalat

jenazah

dan

saya

mendengarnya mengucapkan,

-'))';;

?;V $G) ^e iit, )i;rt j i'yot'"ratr

k*" t;4,'> k': ,j t *r j,*'^:-j,,,'^r'i

a, . ) /)') U t

,

r; lii'j o1t>';, (; ltl:'i;.?r.r,r]l "." ?;\i L'i,

,61,.',:..','-?,:.", o.'o ,tcz ,to,- ,o{c

.rUl

-..,l-tc

) A\ t^i a1l.>)) y l-* V:)S

+l,ol

;*

Yo

All

ah,

o*prril

oh, r

olr

orih'k, n'nt o* otp.*l ah d an

*

r

^pi*

on Or

r.

Muliakanlah tempat kembalinya dan luaskanlah tempat masuknya.

Mandikanlah dia dengan air, salju dan air dingin. Bersihkanlah dia dari kesalahan-ke salahan, seb agaimana diber sihkanny a p akaian putih

dari

kotoran. Berihanlah dia

ganti

rumah yang lebih baik dari rumahny a, keluarga y ang lebih baik dari keluarganya, serto istri y ang lebih baih dari istrinya. J agalah dia dari fitnah kubur dan siksa neraka.

Auf

berkata, "Saya berharap seandainya saja sayalah mayat

itu,

disebabkan doa Rasulullah

ffi untuknya."

Hadits lain diriwayatkan oleh Tirmidzi (7024

dan

Abu

Dawud

(3201) dari Abu Hurairah

,s;s, dia berkata,

'Jika Rasulullah ffi

mengerjakan shalat jenazah, beliau mengucapkan,

L;*;;;y ;rl;i * +|) L;uf -; firtr .viv)

' ,-o. -1' ,1

.;:rX \1*>i \') i;;i rr?J, i*r' ,y-); ,G f i

Ya

Allah,

o*pu

iloh orang yang hidup

di

antard kami dan mayat kami, orang yang hadir di antara kami dan orang yang ghaib, anak kecil di dntara kami dan orang dewasa, laki-laki di antara kami dan

@

o

FIKIH

ISLAM TENGIGP

.4

KrrAB

Dalam dokumen BUKU FIKIH ISLAM LENGKAP (Halaman 164-172)