• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Insidensial

6.3. Pandemi Covid-19

Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. Dalam merespon

hal tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2020 menetapkan bahwa kasus penyebaran

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan

bencana nasional non alam pada Maret 2020. Sepanjang tahun 2021, kondisi pandemi Covid-19 masih

mengalami kondisi yang tidak menentu.

Sejak awal kemunculan Covid-19 di Indonesia, pemerintah terus berupaya untuk menekan kasus penyebarannya. Mulai dari membuat aturan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, menyediakan fasilitas kesehatan, hingga himbauan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selama masa pandemi Covid-19 muncul pula situasi-situasi di luar kontrol yang berdampak pada tinggi rendahnya kasus Covid-19. Salah satu situasi tersebut adalah mutasi yang terjadi pada virus Covid-19 itu sendiri, setiap mutasi yang terjadi memiliki karakter yang berbeda-beda dengan daya penularan hingga tingkat keparahan yang bervariasi.

Gambar 6.7. Total Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Tahun 2021

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Total 208.690 272.865 310.684 333.833 352.364 452.684 686.684 713.433 718.106 720.509 721.963 722.400 Sumber: Jakarta Gis

Secara akumulatif, kasus Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 722.400 kasus pada tahun 2021.

Selama masa pandemi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu menerapkan kebijakan 3T

testing

(pemeriksaan dini), tracing (pelacakan), dan

treatment

(perawatan). Pemeriksaan dini adalah hal yang penting, supaya pasien segera mendapatkan perawatan serta menghindari potensi penularan kepada orang lain. Selanjutnya adalah pelacakan, hal tersebut dilakukan pada orang-orang terdekat dari pasien positif Covid-19, apabila terjadi kontak erat, maka orang yang bersangkutan juga akan melakukan

testing. Tahapan berikutnya, saat pasien dinyatakan positif maka mereka semua akan

menjalankan isolasi supaya tidak menularkan pada orang lain.

45

Gambar 6.8. Total Penambahan Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Tahun 2021

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Total 72.979 64.175 37.819 23.149 18.531 100.320 234.000 26.749 4.673 2.403 1.454 437

Sumber: Jakarta Gis

Pada grafik di atas terlihat bahwa terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi pada bulan Juni dan Juli. Terjadi kenaikan sebesar 28,47% atau bertambah sebanyak 100.320 jiwa pada bulan Juni. Sedangkan, bulan Juli menjadi bulan dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi yaitu sebanyak 234.000 jiwa. Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada bulan Juni dan Juli berkaitan dengan adanya mutasi virus yang dinamakan varian delta yang mendominasi kasus di DKI Jakarta.

Varian ini lebih berbahaya dan menular daripada virus aslinya, dan menyebabkan tingkat keparahan

45 Covid19.go.id, 3M dan 3T Untuk Putus Penularan Covid-19, diakses dari https://covid19.go.id/p/berita/3m-dan-3t-untuk-putus-penularan-covid-19 pada 3 Juni 2022, pukul 10.10.

yang lebih serius (Santoso, 2022). Selain kemunculan varian delta, kegiatan mudik serta kumpul bersama keluarga pada libur lebaran di bulan Mei, juga menjadi faktor yang menyebabkan kenaikan kasus positif di bulan Juni. Menghadapi situasi tersebut, Pemerintah DKI Jakarta segera mengambil keputusan dengan menerapkan kebijakan PPKM Darurat

46

yang cukup ketat. Hasilnya, sejak bulan Agustus 2021, penambahan kasus positif Covid-19 berangsur-angsur menurun.

Gambar 6.9. Total Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2021

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Kepulauan Seribu 417 526 545 559 577 646 1.251 1.327 1.330 1.342 1.344 1.344

Jakarta Selatan 49.043 64.672 74.165 80.149 84.997 106.430 163.518 171.082 172.388 172.923 173.238 173.324 Jakarta Timur 59.767 79.758 91.650 98.331 103.274 132.154 201.759 210.052 211.267 211.825 212.183 212.273 Jakarta Pusat 26.940 33.947 38.019 40.506 42.452 54.069 79.946 82.740 83.339 83.590 83.758 83.831 Jakarta Barat 42.413 54.758 61.942 66.405 70.452 93.759 141.165 145.472 146.219 146.536 146.842 146.967 Jakarta Utara 30.110 39.204 44.363 47.883 50.612 65.626 99.045 102.760 103.563 104.293 104.598 104.661

Sumber: Jakarta Gis

Proporsi dari akumulasi kasus Covid-19 yang terjadi di setiap wilayah Kabupaten/Kota DKI Jakarta menunjukkan bahwa Jakarta Pusat menjadi kota dengan rasio kasus aktif tertinggi sebesar 7,37% dari jumlah penduduk sebanyak 1.136.824 jiwa. Posisi kedua tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Selatan dengan presentase 7,28% dari penduduk yang berjumlah 1.864.471 jiwa. Sedangkan, wilayah dengan rasio kasus aktif terendah terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu, yaitu 4,54% dari penduduk yang berjumlah 2.586.321 jiwa. Selanjutnya, apabila dilihat berdasarkan kecamatan, kasus aktif Covid-19 tertinggi berada di Kecamatan Duren Sawit, Tanjung Priok, Jagakarsa, dan Cipayung. Sedangkan, peringkat lima besar terendah kasus aktif Covid-19 berada di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu Utara, Menteng, Gambir, dan Taman Sari.

Grafik di bawah menunjukkan angka kematian sepanjang tahun 2021 yang disebabkan Covid-19. Peningkatan angka kematian terbanyak terjadi pada bulan Juli, yaitu bertambah sebanyak 3.422 jiwa. Apabila dilihat dari total kasus kematian akibat Covid-19 di tahun 2021, angka tersebut

menunjukkan 2% dari seluruh total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta, artinya

setiap seratus kasus positif Covid-19 terdapat 2 kasus kematian.

46 Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019

Gambar 6.10. Total Kasus Meninggal Covid-19 di DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2021

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Total 3.486 4.644 5.474 5.846 6.414 7.521 10.943 12.035 12.255 12.293 12.305 12.315

Sumber: https://corona.jakarta.go.id/id

Walaupun angka kematian yang terjadi sepanjang tahun 2021 tinggi, tetapi tingkat kesembuhan dari kasus Covid-19 jauh lebih tinggi. Persentase kesembuhan di wilayah DKI Jakarta berada di angka 98,28% dari seluruh total kasus positif Covid-19. Berdasarkan grafik di bawah ini, tercatat sampai bulan Desember 2021 total kesembuhan Covid-19 di DKI Jakarta sebesar 709.980 orang.

Gambar 6.11. Total Kasus Sembuh Covid-19 di DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2021

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Total 185.134 258.908 299.339 322.111 336.862 382.591 661.426 696.203 704.764 707.601 709.400 709.980 Sumber: https://corona.jakarta.go.id/id

Vaksin adalah produk biologi yang diberikan kepada seseorang untuk melindungi dari penyakit tertentu. Vaksin bekerja dengan cara membentuk sistem kekebalan dalam tubuh, sehingga tubuh dapat mengenali dan mengetahui cara melawannya.

47

Sejauh perkembangan penanganan Covid-19, vaksinasi menjadi jalan utama yang harus ditempuh oleh seluruh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Berikut data mengenai capaian vaksinasi yang dilakukan di DKI Jakarta.

Gambar 6.12. Total Vaksin Covid-19 di DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Periode Juni-Desember Tahun 2021

Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Total 3.803.207 6.162.928 9.076.633 11.877.136 12.789.688 13.390.026 13.687.650

Sumber: https://riwayat-file-vaksinasi-dki-jakarta-jakartagis.hub.arcgis.com/

47 Covid19.go.id, Tentang Vaksinasi Covid-19, diakses dari https://covid19.go.id/tentang-vaksin-covid19 pada 5 Juni 2022, pukul 08.30.

Kegiatan vaksinasi dibagi menjadi beberapa gelombang. Gelombang pertama diberikan untuk

kelompok-kelompok rawan terpapar, seperti tenaga kesehatan, lansia (penduduk berusia di atas 60

tahun), serta pekerja publik. Selanjutnya vaksin diberikan secara luas kepada kelompok usia 18-59

tahun, terakhir kepada anak remaja dan anak sekolah. Segala upaya ditempuh oleh Pemerintah DKI

Jakarta untuk mendukung kegiatan vaksin secara lebih masif. Sosialisasi yang dilakukan Pemerintah

DKI Jakarta secara optimal terlihat dari tingginya angka partisipasi masyarakat dalam melaksanakan

vaksin. Sepanjang tahun 2021, pada bulan Juli, Agustus, September angka partisipasi masyarakat

dalam kegiatan vaksin kurang lebih mencapai dua juta jiwa. Pada bulan Desember, tercatat 13,69 juta

masyarakat DKI Jakarta sudah melakukan vaksin Covid-19.

Dalam dokumen Statistik Sektoral DKI Jakarta Tahun 2022 (Halaman 158-165)