3. Pelayanan Umum
3.8. Pertanian
Jenis pelayanan yang paling banyak diberikan (10 teratas) untuk korban kekerasan P2TP2A pada 2021 yaitu konsultasi hukum sebesar 24,24% (1.846 kasus), sedangkan yang paling sedikit adalah layanan Rumah Aman yaitu sebanyak 1,84% (140 kasus). Pelayanan korban kekerasan oleh P2TPA dengan berbagai jenis layanan merupakan serangkaian usaha untuk memperbaiki kualitas hidup perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan baik untuk memperbaiki kondisi fisik maupun mental perempuan dan anak dalam pemenuhan hak dan kebutuhan hidupnya yang merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Gambar 3.77. Produksi Padi (Ton) di DKI Jakarta Tahun 2020-2021
Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Utara
2020 167,25 511,97 3.864,71
2021 231,92 273,30 2.962,66
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Meskipun memiliki produktivitas yang rendah, produksi7 padi dan beras terbesar tetap berasal dari wilayah Jakarta Utara, yakni sebanyak 2.962,66 ton padi atau 85,43% dan 1.737,33 ton beras atau 85,43% dari keseluruhan produksi padi dan beras di DKI Jakarta pada tahun 2021. Sementara secara rata-rata, produksi padi dan beras di DKI Jakarta mengalami penurunan sebesar 23,68% di antara tahun 2020 dan 2021, dengan Jakarta Timur menjadi satu-satunya wilayah bersawah di DKI Jakarta yang produksi padi dan berasnya mengalami kenaikan dalam periode waktu tersebut, yaitu sebesar 38,67%. Salah satu faktor penurunan hasil produksi ini adalah turut berkurangnya luas lahan panen padi yang disebabkan oleh pengalihan fungsi lahan sawah menjadi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk korban pandemi Covid-19, seperti yang terjadi di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara.
Gambar 3.78. Produksi Padi, Beras, dan Randemen Padi Sawah di DKI Jakarta Tahun 2021
Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Utara
Produksi Padi (Ton) 231,92 273,30 2.962,66
Produksi Beras (Ton) 136,01 160,25 1.737,33
Randemen 58,65 58,64 58,64
58,634 58,636 58,638 58,64 58,642 58,644 58,646 58,648 58,65 58,652
- 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00 3.500,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Jakarta Utara merupakan produsen padi dan beras terbesar di DKI Jakarta pada tahun 2021. Namun, baik Jakarta Barat, maupun Jakarta Utara memiliki persentase rendemen8 yang sama, yaitu sekitar 58,64%, termasuk Jakarta Timur yang memiliki persentase mirip dengan 58,65%. Hal ini berarti setiap 100 kilogram padi akan menghasilkan sebesar 58,64 kilogram beras.
7 Kbbi.web.id, Produksi, diakses dari https://kbbi.web.id/produksi pada tanggal 15 Mei 2022, pukul 13.20.
8 Whika Febria Dewatisari, Leni Rumiyanti, Ismi Rakhmawati, “Rendemen dan Skrining Fitokimia pada Ekstrak Daun Sanseviera sp”, dalam jurnal penelitian terapan Vol 17 (3), hlm. 197.
Gambar 3.79. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Sayuran di DKI Jakarta Tahun 2019-2021
2019 2020 2021
Luas Panen (ha) 1.685 1.535 1.562
Produksi (Ton) 10.130 10.278 11.500
Produktivitas (Ton/ha) 6,01 6,70 7,36
- 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
- 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Produktivitas panen tanaman sayuran selama tahun 2019 sampai dengan 2021 terus mengalami kenaikan.
Pada tahun 2021, produksi panen tanaman sayuran bahkan mencapai 11.500 ton dari luas lahan panen 1.562 hektare. Produktivitas pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 9,85% dari tahun sebelumnya, yakni dari 6,70 ton/ha menjadi 7,36 ton/ha.
Gambar 3.80. Luas Panen (ha) Tanaman Sayuran di DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2021
Kepulauan Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara
Luas Panen (ha) 1 56 886 2 384 233
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Gambar 3.81. Jumlah Produksi Tanaman Sayuran (Kuintal) di DKI Jakarta Tahun 2021
Bawang Merah Cabai Rawit Bayam Kangkung Petsai/Sawi
Jumlah Produksi (Kuintal) 18,80 6,00 34.689,95 53.443,79 26.840,41
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Berbeda dengan Jakarta Utara yang memiliki luas lahan panen padi terbesar, kota yang memiliki luas panen sayuran terbesar adalah Jakarta Timur dengan luas mencapai 886 hektar atau sekitar 56,72% dari total luas lahan panen sayuran di DKI Jakarta pada tahun 2021. Berdasarkan jenis tanamannya, kangkung merupakan jenis sayuran yang memiliki produksi tinggi, yaitu sebanyak 53.443,79 kuintal atau 46,47% dari total produksi tanaman sayuran pada tahun 2021. Dua jenis tanaman sayur lain yang memiliki kuantitas produksi cukup besar adalah sayur bayam dengan produksi sebanyak 34.689,95 kuintal dan sayur petsai dengan produksi sebanyak 26.840,41 kuintal.
Gambar 3.82. Jumlah Produksi Buah-buahan (Kuintal) di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019-2021
2019 2020 2021
Jumlah Produksi (Kuintal) 176.168 181.780 318.232
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Sama halnya dengan produktivitas panen tanaman sayuran, produksi buah-buahan di DKI Jakarta selama tahun 2019 hingga 2021 juga terus mengalami kenaikan. Dari tahun 2020 ke 2021, produksi buah-buahan mengalami kenaikan sebesar 75,06%, dari 181.780 kuintal menjadi 318.232 kuintal.
Gambar 3.83. Jumlah Produksi Buah-buahan (Kuintal) di Provinsi DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2021
Kepulauan Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara
Produksi Buah-buahan (Kuintal) 4.650 3.427 101.818 58 15.801 19.958
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Gambar 3.84. Jumlah Produksi Buah-buahan (Kuintal) di Provinsi DKI Jakarta Menurut Jenis Tahun 2020-2021
Mangga Pisang Pepaya Jeruk Durian Salak
2020 57.173 13.873 5.132 1.112 873 1.121
2021 91.157 33.023 14.671 4.453 2.233 175
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Selain memiliki lahan panen tanaman sayuran terluas, Jakarta Timur juga merupakan kota produsen buah-buahan terbesar di DKI Jakarta pada tahun 2021 dengan kuantitas produksi sebanyak 101.818 kuintal atau 69,88% dari total jumlah produksi buah-buahan pada enam kabupaten/kota. Berdasarkan jenis buahnya, mangga memiliki kuantitas produksi terbesar, yaitu sebanyak 91.157 kuintal, sedangkan salak memiliki kuantitas produksi terendah, yaitu sebanyak 175 kuintal pada tahun 2021.
Gambar 3.85. Luas Panen Tanaman Biofarmaka (m2) di Provinsi DKI Jakarta Menurut Jenis Tanaman Tahun 2019-2021
Lidah
Buaya Jahe Mahkota
Dewa Kunyit Temulawak Sambiloto Mengkudu Lengkuas Temukunci Kencur Temuireng Kapulaga Lempuyang Dlingo Keji Beling
2019 6.517 3.107 397 2.568 890 3.228 2.044 2.867 547 1.019 73 140 334 150 5.375
2020 4.364 1.586 334 1.222 534 1.608 1.591 1.736 335 869 67 94 242 60 4.176
2021 623 390 318 300 285 269 225 207 140 77 45 25 15 0 0
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Selain tanaman sayur dan buah, DKI Jakarta juga memiliki lahan panen tanaman biofarmaka.Dari tahun 2020 ke 2021, terjadi penurunan luas lahan panen tanaman biofarmaka. Penurunan terbesar terjadi pada tanaman lidah buaya, yaitu sebesar 3.741 m2. Selain penurunan luas lahan panen tersebut, tanaman keji beling dan dlingo bahkan tidak memiliki lahan panen selama tahun 2021.
Gambar 3.86. Jumlah Produksi Tanaman Biofarmaka (kg) di Provinsi DKI Jakarta Menurut Jenis Tanaman Tahun 2019-2021
Mahkota
Dewa Lidah Buaya Mengkudu Lengkuas Jahe Kunyit Sambiloto Kencur Temulawak Temukunci Temuireng Kapulaga Lempuyang Jeruk Nipis Dlingo Keji Beling
2019 13.323 23.060 4.802 8.808 8.893 7.880 7.140 2.522 3.467 2.114 365 286 1.413 0 250 7.073
2020 6.426 9.559 3.600 4.126 4.128 3.047 3.282 1.644 1.758 929 257 229 519 0 170 5.431
2021 6.014 4.129 2.111 1.657 1.632 600 589 333 308 150 50 40 20 5 0 0
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Sama halnya dengan lahan panen, produksi tanaman biofarmaka di DKI Jakarta juga mengalami penurunan. Dibandingkan dengan tahun sebelumya, penurunan terbesar terjadi pada jenis tanaman lidah buaya, yakni 5.430 kg. Sesuai dengan data sebelumnya mengenai ketiadaan lahan panen tanaman keji beling dan dlingo di tahun 2021, produksi kedua tanaman biofarmaka tersebut juga tidak ada. Meskipun mengalami penurunan produksi dari tahun sebelumnya, tanaman mahkota dewa dan lidah buaya menjadi tanaman biofarmaka dengan produksi terbesar di tahun 2021, yaitu sebanyak 6.014 kg dan 4.129 kg.
Gambar 3.87. Luas Panen Tanaman Hias (m2) di Provinsi DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2021
Kepulauan Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara
Luas Panen Tanaman Hias 0 426 7.178 4 5.930 0
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Gambar 3.88. Jumlah Produksi Tanaman Hias (Tangkai) di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Anggrek Mawar Sedap Malam
Jumlah Produksi 102.912 25.939 9
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Jenis tanaman lain yang memiliki lahan panen di DKI Jakarta adalah tanaman hias. Sama halnya dengan tanaman sayur dan buah, wilayah yang memiliki lahan panen tanaman hias terluas adalah Jakarta Timur, dengan luas lahan mencapai 7.178 m2 atau sebesar 53,02% dari total luas lahan panen di DKI Jakarta. Di antara ketiga jenis tanaman hias di atas, anggrek memiliki luas lahan panen terbesar, yakni seluas 12.445 m2. Oleh sebab itu, produksi tanaman anggrek juga merupakan kuantitas tertinggi di kategori ini, mencapai 80% atau sebanyak 102.912 tangkai dari total produksi tanaman hias. Jenis tanaman hias lain yang juga diproduksi di DKI Jakarta adalah mawar, dengan hasil panen sebanyak 25.939 tangkai dari luas lahan panen 1.092 m2, dan sedap malam dengan hasil panen sebanyak 9 tangkai dari luas lahan panen 1 m2.