3. Pelayanan Umum
3.20. Pariwisata
Sejak bernama Sunda Kelapa, Jakarta telah menjadi titik utama perdagangan di nusantara baik secara lokal maupun internasional. Kapal-kapal berlabuh, singgah, datang dan pergi, untuk melakukan aktivitas niaga.
Hal ini berdampak pada tumbuhnya kebutuhan untuk menopang aktivitas tersebut. Mulai dari penginapan, kantor, transportasi, rumah makan, tempat pertemuan, hingga wahana wisata lainnya tumbuh menghiasi wajah dan sejarah Jakarta.
Sebagai kota urban, pariwisata di Jakarta memiliki karakteristik tersendiri yang jenisnya bukan berdasar pada kegiatan agrikultur melainkan pada kegiatan seperti administrasi, manufaktur, barang dan jasa, yang semuanya ditautkan melalui transportasi. Wisata di Jakarta menawarkan beragam atraksi kebudayaan, arsitektur, teknologi, pengalaman sosial, juga produk-produk kebutuhan.
Gambar 3.148. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Tourist Information Center Tahun 2020-2021
Bandara Soekarno Hatta Bandara Halim Perdana Kusuma Djakarta Teater Monumen Nasional
2020 8.319 1.543 803 2.331
2021 4.008 1.183 235 0
Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki pusat informasi wisata bagi turis yang berkunjung. Layanan tersebut dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dengan nama Tourist Information Center (TIC). Terdapat empat titik TIC di DKI Jakarta di antaranya Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, Djakarta Theater, dan Monas. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menempatkan
1 TIC di Kabupaten Badung, Bali, yang bertujuan memberikan informasi terkait wisata Jakarta bagi wisatawan yang sedang melancong ke Bali. Dalam rangka meningkatkan perhatian terhadap besarnya potensi pariwisata di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar program TIC Mobile (melalui mobil keliling), sehingga wisatawan atau masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi terkait wisata Jakarta.
TIC Jakarta mencatat ada 5.426 wisatawan yang mengunjungi gerai TIC sepanjang 2021. Angka ini menurun 58,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 12.996 wisatawan. Perlu diperhatikan, TIC di Bandara Soekarno-Hatta menjadi titik yang memiliki paling banyak perbedaan jumlah kunjungan antara 2020 dan 2021. Banyaknya jumlah pengunjung TIC pada 2020 disebabkan karena Bandara Soekarno-Hatta menjadi pintu gerbang utama untuk masuk ke DKI Jakarta dan Indonesia selama pandemi Covid-19. Di titik ini, banyak wisatawan baik internasional maupun lokal juga mencari informasi terkait wisata dan kebijakan kunjungan selama penyesuaian pemulihan pandemi. Ditambah pada kuartal ketiga 2020, banyak negara juga sudah mulai melonggarkan kebijakan penerbangan dan wisata, sehingga momen ini menjadi kesempatan bagi wisatawan yang selama ini menahan diri akibat pandemi.
Apabila diperhatikan lebih seksama, tidak ada kunjungan wisatawan ke TIC Monas sepanjang 2021.
Hal ini dikarenakan Pemerintah DKI Jakarta masih menutup Monas sebagai titik kerumunan, untuk mencegah penyebaran virus Covis-19 yang cukup tinggi pada tahun tersebut. Selain itu, pada November 2021, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, menyatakan bahwa penutupan Monas terjadi karena di sekitarnya sedang berlangsung berbagai macam pembangunan, di antaranya adalah pembangunan MRT dan penataan Stasiun Gambir.
3.20.1. Perbandingan antara Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
Gambar 3.149. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Tourist Information Center Tahun 2021
Bandara Soekarno
Hatta Bandara Halim
Perdana Kusuma Djakarta Teater TIC Mobile Monumen Nasional
Wisatawan Nusantara 3.898 1.053 181 1.020 0
Wisatawan Mancanegara 110 130 54 0 0
Sumber: Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta
Pada 2021, wisatawan Nusantara mendominasi total kunjungan dengan 95,44% (6.152 orang), dibandingkan mancanegara yang hanya 4,56% (294 orang) yang mengunjungi gerai TIC di Jakarta. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia. Selain itu, sepanjang 2021 tercatat sejumlah 1.020 wisatawan mengakses layanan TIC via TIC Mobile.
Gambar 3.150. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia melalui Pintu Masuk Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma Tahun 2020-2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
2020 186.954 132.697 53.230 436 412 924 3.146 4.487 7.528 9.851 14.365 21.858
2021 1.248 5.966 10.198 15.539 12.782 13.483 5.471 1.071 4.135 13.731 19.046 16.749
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Secara umum, lalu lintas wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma relatif stabil sepanjang 2021. Meski demikian, jumlah tersebut belum bisa mengembalikan tingkat masuknya wisatawan mancanegara sebelum pandemi yaitu awal 2020. Pada 2020, terdapat 435.888 wisatawan yang masuk melalui kedua bandara tersebut, sedangkan pada 2021 hanya ada 119.419 wisatawan, yang artinya persentase jumlah wisatawan pada 2021 hanya sebesar 27,40% dari tahun sebelumnya.
Gambar 3.151. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara Berdasarkan Destinasi Wisata di DKI Jakarta Tahun 2021
2.229 2.410 2.465 3.604 8.958 10.660 15.243 19.139 28.123 29.783 32.950 44.132 51.917
122.103 203.328
784.192 889.393
3.248.408
Museum Prasasti Gedung Joang '45 Museum Satria Mandala Museum Tekstil Museum Seni Rupa dan Keramik Museum Bahari Rumah Si Pitung (Situs Marunda) Museum Wayang Museum Nasional Indonesia Taman Arkeologi Pulau Onrust Pelabuhan Sunda Kelapa PBB Setu Babakan Museum Sejarah Jakarta
Kepulauan Seribu Kawasan Kota Tua Taman Margasatwa Ragunan Taman Mini Indonesia Indah Taman Impian Jaya Ancol
Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta
Gambar 3.152. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Destinasi Wisata di DKI Jakarta Tahun 2021
35 66
91 164
388 447
577
1.597
2.834
Museum Sejarah Jakarta Museum Tekstil Museum Bahari Museum Seni Rupa dan Keramik Museum Wayang Taman Margasatwa Ragunan Museum Nasional Indonesia Kepulauan Seribu Kawasan Kota Tua
Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta
Sepanjang 2021 Taman Impian Jaya Ancol menempati urutan pertama sebagai destinasi yang paling sering dikunjungi wisatawan nusantara dengan jumlah sebanyak 3.248.408 kunjungan atau sebesar 59,01% dari total kunjungan wisatawan nusantara di DKI Jakarta. Urutan kedua ditempati oleh Taman Mini Indonesia Indah dengan 889.393 kunjungan dan Taman Marga Satwa Ragunan pada urutan ketiga dengan 784.639. Wisatawan mancanegara dan nusantara memiliki perbedaan dalam hal pemilihan destinasi wisata. Kawasan Kota Tua menjadi destinasi utama yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dengan jumlah kunjungan sebanyak 2.834 sepanjang tahun 2021. Destinasi wisata ini memiliki presentase terbesar dibandingkan dengan destinasi lainnya yang dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yaitu sebesar 45%.
3.20.2. Wisata dan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata Sepanjang Pandemi 2021
Gambar 3.153. Laju Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata DKI Jakarta Tahun 2020-2021 (Miliar Rupiah)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
2020 521,10 488,80 445,74 191,57 74,85 97,77 144,84 161,65 189,99 129,02 200,04 263,16 2021 9,70 241,38 122,37 137,94 255,29 244,71 434,24 240,48 301,36 232,71 334,54 557,92
Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata diambil dari empat jenis pajak: pajak hotel, restoran, hiburan, dan retribusi. Sepanjang 2021, DKI Jakarta mendapatkan total Rp3,11 triliun, yang berasal dari Rp866 miliar pajak hotel, Rp2,16 triliun pajak restoran, dan Rp86 miliar pajak hiburan. Jumlah ini meningkat 7,02% dari tahun 2020 yang berjumlah Rp2,91 triliun.