• Tidak ada hasil yang ditemukan

PNBP Lainnya

Dalam dokumen Buku II Nota Keuangan APBN 2023 (Halaman 117-122)

PENDAPATAN NEGARA

2.1 Pendahuluan

2.1.2 Perkembangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2018–2022 dan

2.1.2.3 PNBP Lainnya

PNBP Lainnya terdiri dari PNBP Kementerian Lembaga (K/L), Penjualan Hasil Tambang (PHT), dan Domestic Market Obligation (DMO). PNBP K/L adalah pendapatan yang diperoleh K/L, antara lain:

(1) pendapatan dari penjualan, pengelolaan barang milik negara (BMN), dan iuran badan usaha; (2) pendapatan administrasi dan penegakan hukum; (3) pendapatan kesehatan, perlindungan sosial, dan keagamaan;

(4) pendapatan pendidikan, budaya, riset, dan teknologi; (5) pendapatan jasa transportasi, komunikasi, dan informatika; (6) pendapatan jasa lainnya; (7) pendapatan bunga, pengelolaan

rekening perbankan, dan pengelolaan keuangan; (8) pendapatan denda; dan (9) pendapatan lain-lain. PHT adalah pendapatan yang diperoleh dari Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) yang merupakan bagian pemerintah dari hasil produksi batubara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Pendapatan DMO merupakan penerimaan yang berasal dari penyerahan produksi minyak mentah bagian kontraktor kepada Pemerintah/Negara untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah di dalam negeri.

Dalam periode tahun 2018–2021, realisasi PNBP Lainnya mengalami pertumbuhan rata- rata sebesar 5,9 persen per tahun. Pertumbuhan positif paling tinggi terjadi pada tahun 2021 yakni sebesar 37,1 persen dan terendah terjadi pada tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 10,7 persen. Dalam outlook tahun 2022, PNBP Lainnya diperkirakan mencapai sebesar Rp149.013,4 miliar, terkontraksi 2,3 persen dari tahun 2021 sebagai akibat penurunan PNBP non layanan yang bersifat insidentil antara lain Premium Obligasi Negara, Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) serta Penempatan Uang di Bank Indonesia (BI) dan Bank Umum.

Perkembangan PNBP Lainnya periode 2018–2022 dan proyeksi tahun 2023 dapat dilihat dalam Grafik 2.13.

Pada APBN tahun anggaran 2023, PNBP Lainnya ditargetkan sebesar Rp113.300,0 miliar terkontraksi 24,0 persen dibandingkan outlook tahun 2022. Penerimaan ini terdiri dari pendapatan PNBP K/L sebesar Rp76.787,2 miliar, PHT sebesar Rp31.209,9 miliar, dan pendapatan DMO sebesar Rp5.302,9 miliar. Penurunan yang terjadi pada PNBP lainnya dipengaruhi oleh terkontraksinya

PHT sebesar 30,1 persen dan DMO sebesar 43,9 persen sebagai akibat dari prospek harga komoditas minyak bumi dan minerba yang diperkirakan melambat dibandingkan tahun 2022 serta PNBP K/L sebesar 19,1 persen sebagai akibat penurunan PNBP non layanan yang bersifat insidentil antara lain Premium Obligasi Negara, Penerimaan Kembali Belanja TAYL dan Penempatan Uang di BI dan Bank Umum.

Sementara itu, beberapa PNBP layanan K/L antara lain Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional diproyeksikan meningkat sejalan dengan membaiknya aktivitas masyarakat.

Dalam rangka mengoptimalkan kontribusi PNBP Lainnya dalam APBN tahun anggaran 2023, Pemerintah berupaya melakukan berbagai kebijakan, antara lain: (1) peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan; (2) peningkatan kerja sama/sinergi dengan instansi/pihak terkait; (3) perluasan penggunaan teknologi informasi; (4) optimalisasi pengelolaan aset

BMN agar lebih produktif; (5) penyesuaian jenis dan tarif PNBP; (6) penyempurnaan tata kelola dan peningkatan penggalian potensi serta pengawasan PNBP; (7) mengatur kembali tatacara penggunaan PNBP untuk menjaga kemampuan fiskal Pemerintah pada masa yang penuh ketidakpastian; dan (8) pemanfaatan penerimaan PNBP yang melebihi target diatur oleh Bendahara Umum Negara sebagai bentuk good governance sesuai arahan BPK.

Dilihat dari layanan utama yang diberikan kepada masyarakat, K/L yang diperkirakan akan memberikan kontribusi terbesar di tahun 2023 (mencakup 63,1 persen dari total pendapatan PNBP K/L) adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, serta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Perkembangan PNBP K/L dengan kontribusi layanan utama terbesar tahun 2018–2022 dan proyeksi tahun 2023 disajikan pada Tabel 2.8.

128,6 124,5

111,2

152,5 149,0

113,3 18,1

(3,2) (10,7)

37,1

(2,3)

(24,0)

2018 2019 2020 2021 Outlook 2022 APBN 2023

GRAFIK 2.13

PERKEMBANGAN PNBP LAINNYA, 2018-2023 (triliun rupiah)

PNBP K/L PHT DMO Pertumbuhan (%)

Sumber: Kementerian Keuangan

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)

Target PNBP Lainnya pada Kemenkominfo dalam APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp21.494,7 miliar, terkontraksi 6,3 persen dari outlook tahun 2022. Penurunan ini disebabkan terutama dari pertumbuhan Izin Stasiun Radio (ISR) yang diperkirakan akan mengalami penurunan sejalan dengan proses validasi database khususnya microwave link milik operator seluler, yang didalamnya terdapat data stasiun radio yang sudah tidak lagi digunakan dan akan dihapus dari database. Kebijakan yang akan diterapkan Pemerintah untuk mengoptimalkan PNBP Lainnya dari Kemenkominfo, antara lain:

1. Peningkatan kualitas layanan melalui penerapan Online Single Submission (OSS) dalam pelaksanaan pelayanan perizinan.

2. Peningkatan penggunaan teknologi informasi melalui optimalisasi pelaksanaan monitoring/verifikasi pembayaran PNBP berbasis online.

3. Penyempurnaan tata kelola PNBP melalui pelaksanakan sosialisasi secara intensif untuk meningkatkan kepatuhan wajib bayar PNBP.

4. Optimalisasi PNBP melalui moratorium perizinan Lembaga Penyiaran Swasta

(LPS) Televisi untuk percepatan peralihan ke sistem digital dan penyempurnaan pengaturan mengenai jenis dan tarif atas jenis PNBP.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)

Target PNBP Lainnya pada Polri dalam APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp10.250,9 miliar, tumbuh 13,0 persen dari outlook tahun 2022. Kenaikan ini berasal dari peningkatan PNBP Fungsi Lalu Lintas, antara lain dari pendapatan layanan SIM, STNK, BPKB, TNKB dan NRKB yang dipengaruhi adanya perkiraan peningkatan penjualan kendaraan bermotor roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) sebagai akibat dari pulihnya aktivitas perekonomian termasuk dari sektor transportasi. Kebijakan yang akan diterapkan Pemerintah untuk mengoptimalkan PNBP Lainnya dari Polri, antara lain:

1. Peningkatan kualitas layanan melalui peningkatan pelayanan SIM, STNK, STCK, BPKB, TNKB, serta penerapan standar pelayanan minimal SKCK.

2. Peningkatan penggunaan teknologi informasi melalui monitoring dan evaluasi realisasi PNBP dengan pemanfaatan SBST online dan Regident center.

3. Penyempurnaan tata kelola PNBP,

No Kementerian/Lembaga 2018 2019 2020 2021 Outlook

2022 APBN 2023 1 Kementerian Komunikasi dan Informatika 17,7 19,0 22,1 21,7 22,9 21,5 2 Kepolisian Negara RI 9,7 9,4 7,7 8,8 9,1 10,3 3 Kementerian Perhubungan 6,8 7,8 6,5 6,7 6,9 8,1 4 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 3,6 4,4 2,9 3,2 3,8 4,3 5 Kementerian ATR/BPN 2,2 2,3 1,8 2,2 2,2 2,5 6 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi 3,1 3,4 3,5 4,6 2,6 1,9

Sumber: Kementerian Keuangan total 6 KL

TABEL 2.8

PERKEMBANGAN PNBP PADA 6 K/L DENGAN LAYANAN UTAMA, 2018–2023 (triliun rupiah)

melalui peningkatan kualitas SDM yang profesional, unggul, serta memiliki komitmen dalam pelaksanaan tugas.

4. Optimalisasi PNBP melalui pelaksanaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di seluruh Indonesia dan peningkatan kerjasama dengan instansi terkait lainnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Target PNBP Lainnya pada Kemenhub dalam APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp8.063,1 miliar, tumbuh 16,4 persen dari outlook tahun 2022. Kenaikan ini berasal dari Jasa Transportasi Laut terutama dipengaruhi oleh adanya perkiraan peningkatan aktivitas perkapalan yang memengaruhi peningkatan jasa kepelabuhanan. Namun demikian, terdapat penurunan target antara lain pada Jasa Transportasi Udara terutama yang berasal dari Pendapatan Konsesi Bidang Transportasi dan Pendapatan Jasa Navigasi Penerbangan.

Kebijakan yang akan diterapkan Pemerintah untuk mengoptimalkan PNBP Lainnya dari Kemenhub, antara lain:

1. Peningkatan kualitas layanan melalui pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan skema pembelian layanan (buy the service), pengembangan sarana dan prasarana fasilitas kepelabuhanan dan kenavigasian, serta pengembangan prasarana perkeretaapian melalui metode perhitungan TAC.

2. Peningkatan penggunaan teknologi informasi melalui pengembangan aplikasi Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM), Inaportnet (Sistem Informasi Standar Pelayanan Kapal dan Barang), dan Sistem Registrasi Drone dan Pilot Drone Indonesia (Si-Dopi).

3. Penyempurnaan tata kelola PNBP melalui peningkatan monitoring, pengawasan,

dan pemeriksaan, serta kerja sama dengan stakeholder.

4. Optimalisasi PNBP melalui pemanfaatan aset BMN dan pemanfaatan sewa lahan Ruang Manfaat Jalan Perkeretaapian (RUMAJA).

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)

Target PNBP Lainnya pada Kemenkumham dalam APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp4.256,1 miliar, tumbuh 12,0 persen dari outlook tahun 2022. Kenaikan ini antara lain disebabkan karena peningkatan penerimaan pada layanan keimigrasian akibat mulai diberlakukannya pelonggaran perjalanan dalam dan luar negeri oleh Pemerintah, serta dibukanya pelaksanaan ibadah umroh dan haji. Selain itu, berjalannya kembali aktivitas perekonomian masyarakat juga dapat mendorong peningkatan penerimaan pada layanan jasa hukum dan kekayaan intelektual.

Kebijakan yang akan diterapkan Pemerintah untuk mengoptimalkan PNBP Lainnya dari Kemenkumham, antara lain:

1. Peningkatan kualitas layanan melalui optimalisasi visa on arrival bagi wisatawan mancanegara, penyediaan paspor elektronik, dan penjamin keimigrasian.

2. Peningkatan penggunaan teknologi informasi melalui penerapan layanan online serta perbaikan sarana dan prasarana teknologi.

3. Penyempurnaan tata kelola PNBP melalui peningkatan Layanan Legalisasi Apostille pada Kantor Wilayah Kemenkumham serta Implementasi Sistem electronic Apostille Program (e-APP) di Indonesia.

4. Optimalisasi PNBP melalui perluasan kerjasama penggunaan data antar K/L dan peluncuran layanan klinik kekayaan

intelektual/mobile IP Clinic serta program Intelectual Property (IP) marketplace.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional (KemenATR/

BPN)

Target PNBP Lainnya pada KemenATR/

BPN dalam APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp2.500,0 miliar, tumbuh 12,0 persen dari outlook tahun 2022. Kenaikan ini antara lain disebabkan karena layanan pertanahan berbasis elektronik (layanan hak tanggungan elektronik dan layanan pengecekan sertipikat) yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, ada jenis layanan PNBP yang cenderung turun yaitu pada layanan Survei Pengukuran dan Pemetaan serta layanan Pemeriksaan Tanah. Layanan ini cukup signifıkan memengaruhi penurunan PNBP Lainnya pada KemenATR/BPN karena mempunyai tarif yang cukup besar, namun masih dapat ditutup dari penerimaan PNBP layanan berbasis elektronik yang volumenya akan terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Kenaikan ini didukung oleh kebijakan yang akan diambil Pemerintah, antara lain:

1. Peningkatan inovasi dan kualitas layanan melalui peningkatan layanan informasi sertipikat dan lokasi bidang tanah secara elektronik dan proses diversifikasi layanan informasi melalui tarif layanan berbasis digital.

2. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi informasi dengan menginisiasi kerjasama dengan investor.

3. Optimalisasi pengelolaan BMN melalui pemanfaatan aset untuk peningkatan PNBP.

4. Optimalisasi PNBP melalui perubahan

jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian ATR/BPN.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Target PNBP Lainnya pada Kemendikbudristek dalam APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp1.856,0 miliar, terkontraksi 28,1 persen dari outlook tahun 2022. Penurunan ini terutama disebabkan oleh beralihnya status 6 (enam) PTN menjadi PTN-BLU, yaitu UPN Veteran Jakarta, Universitas Singaperbangsa, UPN Veteran Yogyakarta, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Bali. Selain itu, penurunan tersebut juga berasal dari Penerimaan Kembali Belanja TAYL pada outlook tahun 2022 yang tidak ditargetkan di tahun 2023. Penerimaan PNBP Lainnya Kemendikbudristek akan dioptimalkan melalui kebijakan yang akan diambil Pemerintah, antara lain:

1. Peningkatan kualitas layanan melalui perpanjangan kebijakan relaksasi UKT pada PTN bagi mahasiswa dan kebijakan pembebasan PNBP bagi pelajar dalam rangka penerapan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) adaptif merdeka.

2. Peningkatan penggunaan teknologi informasi melalui digitalisasi layanan dan peningkatan frekuensi serta kualitas event, pameran, dan kegiatan Museum/Cagar Budaya.

3. Penyempurnaan tata kelola PNBP melalui perbaikan regulasi mengenai jenis dan tarif PNBP serta mendorong perubahan PTN antara lain menjadi PTN BLU.

4. Optimalisasi PNBP melalui pemanfaatan aset BMN dan perluasan kerja sama kemitraan dengan lembaga/organisasi

lain yang mendukung alih teknologi dan pemberdayaan iptek.

Dalam dokumen Buku II Nota Keuangan APBN 2023 (Halaman 117-122)