• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIPUTRI

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN OJK 2020.pdf (Halaman 156-161)

Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2020

151

Dalam upaya semakin meningkatkan informasi yang dapat disediakan oleh

Indonesia Financial Services Authority 2020 Annual Report 152 Dalam upaya semakin meningkatkan informasi yang dapat disediakan oleh

SIPUTRI, OJK senantiasa memperluas cakupan data dengan menambahkan berbagai jenis data baru pada SIPUTRI. Sampai akhir 2020, telah selesai dikembangkan SIPUTRI versi terbaru dengan menambahkan beberapa sumber data, diantaranya adalah data informasi pembiayaan dan/atau tagihan yang tidak lancar dari nasabah perusahaan efek.

Pelaporan.id

Dalam rangka peningkatan perolehan data untuk kebutuhan pengawasan dan pengambilan kebijakan, OJK berkolaborasi dengan regulator lainnya yaitu BI dan LPS melalui inisiatif Integrasi Pelaporan. Dalam inisiatif ini, OJK mengembangkan Portal Integrasi Pelaporan (pelaporan.id) sebagai sarana pelaporan perbankan satu pintu. Portal ini diharapkan dapat meminimalisir redudansi pelaporan kepada regulator serta meningkatkan sinergi antar regulator melalui mekanisme pertukaran data. Selama 2020, dilaksanakan parallel run pelaporan Bank Umum Terintegrasi melalui Portal Integrasi Pelaporan. Secara rutin, OJK berkoordinasi dengan BI dan LPS dalam pemantauan kesiapan Bank yang meliputi tingkat partisipasi dan kualitas data pelaporan.

Koordinasi dengan Lembaga Lain dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Koordinasi dengan Bank Indonesia

Sedari dini berkembangnya dampak pandemi, OJK terus melakukan berbagai kebijakan sinergi dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas sektor riil dan sektor jasa keuangan sehingga bisa mempercepat upaya pemulihan ekonomi, antara lain:

1. Pertukaran data dan informasi debitur perbankan untuk pemberian subsidi bunga.

2. Koordinasi pelaksanaan penjaminan kredit perbankan.

3. Koordinasi dan pengawasan pelaksanaan Penempatan Dana Pemerintah di berbagai bank.

4. Koordinasi dan mendorong pelaksanaan pemberian KUR khususpandemi serta pelaksanaan restrukturisasi KUR.

Koordinasi dengan Kementerian Keuangan

OJK berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan yang tertuang dalam Keputusan Bersama OJK dan Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk memperlancar koordinasi serta mengoptimalkan pemberian informasi dari OJK dalam rangka Penempatan Dana dan pemberian subsidi bunga sebagai pelaksanaan Program PEN. antara lain yaitu:

1. Pertukaran data dalam rangka penempatan dana Pemerintah, Penjaminan, dan Subsidi Bunga Program PEN antara lain terkait data debitur SLIK dan data KPR SLIK;

2. Pembahasan evaluasi dana Program PEN di Bank Umum; dan 3. Pembahasan Data Debitur untuk Subsidi Bunga

OJK constantly expands the scope of data by adding various new data types in SIPUTRI to increase the information available through the application. By the end of 2020, development of the newest SIPUTRI version was complete, with several additional new data sources, including non-current financing and/or receivables of securities companies’ customers.

Pelaporan.id

OJK collaborated with other regulators, namely Bank Indonesia and Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC), through the Integrated Reporting Initiative to increase data collection for supervisory and policymaking needs. Through this initiative, OJK developed the Integrated Reporting Portal (pelaporan.id) for the banking industry. The portal is expected to minimise the redundancy of reports submitted to the regulator, while increasing synergy amongst regulators through a data exchange mechanism. In 2020, a parallel run of integrated commercial bank reporting was implemented via the Integrated Reporting Portal. OJK regularly coordinates with BI and IDIC to monitor bank preparedness, including the participation rate and quality of reported data.

Coordination with Other Institutions concerning the National Economic Recovery Program

Coordination with Bank Indonesia

Since the onset of the pandemic, OJK has implemented policy synergy with the Government and Bank Indonesia to maintain real sector and financial services sector stability and accelerate economic recovery efforts. The following program are:1. Exchange of data and information on bank borrowers receiving subsidised

interest rates.

2. Coordinated implementation of bank loan guarantees.

3. Coordination and supervision of government fund placements in banks.

4. Coordination and fostering special People’s Business Loan (KUR) disbursements during the pandemic and KUR restructuring.

Coordination with Ministry of Finance

OJK coordinates with the Ministry of Finance as detailed in a Joint Decree (KB) issued by the Finance Minister and OJK Chairman to facilitate coordination, while optimising the provision of information from OJK concerning fund placements and interest rate subsidies as part of the national economic recovery program. on the following aspects:

1. Data exchange concerning government fund placements, guarantees and interest rate subsidies as part of the national economic recovery program, including SLIK borrower data and SLIK housing loan data.

2. Assessments of national economic recovery program funds 3. Discussion on borrower data for interest rate subsidies

Koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM

Dalam rangka mendukung program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM), OJK berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dengan memberikan dukungan data debitur UMKM di Perbankan yang bersumber dari SLIK sebagai landasan verifikasi penyaluran BPUM. Penyaluran BPUM ditargetkan kepada 12 juta Pelaku Usaha Mikro sampai dengan akhir 2020.

BPUM bertujuan untuk menopang usaha mikro agar mampu bertahan dan tetap dapat menjalankan usahanya di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Sampai akhir 2020, BPUM yang telah disalurkan yaitu sebesar Rp28,8 triliun atau 100% dari dana yang telah dianggarkan dan diberikan kepada 12 juta Pelaku Usaha Mikro.

Koordinasi dengan Lembaga Legislatif

OJK bersama dengan Komisi XI DPR RI melakukan kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan dengan tujuan untuk mensosialisasikan tugas, fungsi dan kebijakan – kebijakan OJK antara lain dalam rangka PEN dan perlindungan konsumen secara langsung kepada masyarakat luas di berbagai daerah di Indonesia.

Selama 2020 kegiatan penyuluhan jasa keuangan telah dilakukan di seluruh Indonesia dengan total kegiatan 419 kali secara door to door sejalan dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru.

Koordinasi dengan Lembaga Internasional

Corporate Governance (CG) Committee – OECD

OJK sejak 2019 mewakili Indonesia dalam CG Committee-OECD terkait dengan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan khususnya terkait dengan implementasi OECD Principles of Corporate Governance. Dalam committee tersebut Indonesia yang diwakili OJK merupakan participant member yang memberikan manfaat bagi OJK untuk dapat berperan aktif dalam diskusi penentuan arah kebijakan tata kelola secara global, khususnya dalam mengakomodir budaya dan kearifan lokal perusahaan Indonesia. Pada 2020, OJK ikut terlibat aktif dalam pertemuan CG Committee yang diselenggarakan secara virtual, di mana dalam pertemuan tersebut juga membahas terkait pemulihan pandemi COVID-19 dalam kaitannya.

Koordinasi dengan Penyelenggara Fintech & IKD

Fintech Sistem Pembayaran secara signifikan membantu individu serta UMKM dalam melaksanakan transaksi ditengah Penerapan PSBB. Jumlah instrument eMoney telah meningkat ditengah penerapan PSBB di mana pada April 2020, jumlah instrument eMoney telah mencapai rekor tertinggi sebesar 412,055,870. Selain itu, Fintech Pendanaan terus menyediakan akses

Pelaporan.id

Dalam rangka peningkatan perolehan data untuk kebutuhan pengawasan dan pengambilan kebijakan, OJK berkolaborasi dengan regulator lainnya yaitu BI dan LPS melalui inisiatif Integrasi Pelaporan. Dalam inisiatif ini, OJK mengembangkan Portal Integrasi Pelaporan (pelaporan.id) sebagai sarana pelaporan perbankan satu pintu. Portal ini diharapkan dapat meminimalisir redudansi pelaporan kepada regulator serta meningkatkan sinergi antar regulator melalui mekanisme pertukaran data. Selama 2020, dilaksanakan parallel run pelaporan Bank Umum Terintegrasi melalui Portal Integrasi Pelaporan. Secara rutin, OJK berkoordinasi dengan BI dan LPS dalam pemantauan kesiapan Bank yang meliputi tingkat partisipasi dan kualitas data pelaporan.

Koordinasi dengan Lembaga Lain dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Koordinasi dengan Bank Indonesia

Sedari dini berkembangnya dampak pandemi, OJK terus melakukan berbagai kebijakan sinergi dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas sektor riil dan sektor jasa keuangan sehingga bisa mempercepat upaya pemulihan ekonomi, antara lain:

1. Pertukaran data dan informasi debitur perbankan untuk pemberian subsidi bunga.

2. Koordinasi pelaksanaan penjaminan kredit perbankan.

3. Koordinasi dan pengawasan pelaksanaan Penempatan Dana Pemerintah di berbagai bank.

4. Koordinasi dan mendorong pelaksanaan pemberian KUR khususpandemi serta pelaksanaan restrukturisasi KUR.

Koordinasi dengan Kementerian Keuangan

OJK berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan yang tertuang dalam Keputusan Bersama OJK dan Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk memperlancar koordinasi serta mengoptimalkan pemberian informasi dari OJK dalam rangka Penempatan Dana dan pemberian subsidi bunga sebagai pelaksanaan Program PEN. antara lain yaitu:

1. Pertukaran data dalam rangka penempatan dana Pemerintah, Penjaminan, dan Subsidi Bunga Program PEN antara lain terkait data debitur SLIK dan data KPR SLIK;

2. Pembahasan evaluasi dana Program PEN di Bank Umum; dan 3. Pembahasan Data Debitur untuk Subsidi Bunga

Koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM

Dalam rangka mendukung program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM), OJK berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dengan memberikan dukungan data debitur UMKM di Perbankan yang bersumber dari SLIK sebagai landasan verifikasi penyaluran BPUM. Penyaluran BPUM ditargetkan kepada 12 juta Pelaku Usaha Mikro sampai dengan akhir 2020.

BPUM bertujuan untuk menopang usaha mikro agar mampu bertahan dan tetap dapat menjalankan usahanya di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Sampai akhir 2020, BPUM yang telah disalurkan yaitu sebesar Rp28,8 triliun atau 100% dari dana yang telah dianggarkan dan diberikan kepada 12 juta Pelaku Usaha Mikro.

Koordinasi dengan Lembaga Legislatif

OJK bersama dengan Komisi XI DPR RI melakukan kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan dengan tujuan untuk mensosialisasikan tugas, fungsi dan kebijakan – kebijakan OJK antara lain dalam rangka PEN dan perlindungan konsumen secara langsung kepada masyarakat luas di berbagai daerah di Indonesia.

Selama 2020 kegiatan penyuluhan jasa keuangan telah dilakukan di seluruh Indonesia dengan total kegiatan 419 kali secara door to door sejalan dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru.

Koordinasi dengan Lembaga Internasional

Corporate Governance (CG) Committee – OECD

OJK sejak 2019 mewakili Indonesia dalam CG Committee-OECD terkait dengan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan khususnya terkait dengan implementasi OECD Principles of Corporate Governance. Dalam committee tersebut Indonesia yang diwakili OJK merupakan participant member yang memberikan manfaat bagi OJK untuk dapat berperan aktif dalam diskusi penentuan arah kebijakan tata kelola secara global, khususnya dalam mengakomodir budaya dan kearifan lokal perusahaan Indonesia. Pada 2020, OJK ikut terlibat aktif dalam pertemuan CG Committee yang diselenggarakan secara virtual, di mana dalam pertemuan tersebut juga membahas terkait pemulihan pandemi COVID-19 dalam kaitannya.

Koordinasi dengan Penyelenggara Fintech & IKD

Fintech Sistem Pembayaran secara signifikan membantu individu serta UMKM dalam melaksanakan transaksi ditengah Penerapan PSBB. Jumlah instrument eMoney telah meningkat ditengah penerapan PSBB di mana pada April 2020, jumlah instrument eMoney telah mencapai rekor tertinggi sebesar 412,055,870. Selain itu, Fintech Pendanaan terus menyediakan akses pendanaan bagi UMKM dan konsumen individual. Pada akhir 2020, jumlah tersebut mencapai Rp155.90 triliun. Fintech turut mendorong penyaluran dan/atau penyelenggaraan program pemerintah – Kartu Pra Kerja.

Coordination with the Ministry of Cooperatives and SMEs

Supporting the Micro Enterprise Assistance Program (BPUM), OJK coordinates with the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) by providing MSME borrower data from the banking industry as sourced from the Financial Information Services System (SLIK) as the verification basis for BPUM disbursements. By the end of 2020, BPUM disbursements had targeted 12 million micro enterprises.

BPUM aims to help micro enterprises survive and maintain business continuity during the period of elevated uncertainty caused by the COVID-19 pandemic. By the end of 2020, BPUM disbursements totalled Rp28.8 trillion, or 100% of the budget allocation, reaching 12 million micro enterprise recipients.

Coordination with Legislative Institutions

In conjunction with Commission XI of the People’s Representative Council of the Republic of Indonesia (DPR-RI), OJK offered financial services counselling activities to socialise OJK’s tasks, functions and policies in terms of the national economic recovery program and consumer protection directly to the public in various regions of Indonesia. In 2020, such activities were conducted a total of 419 times door-to-door in line with adaptation to the new normal era.

Coordination with International Institutions

Corporate Governance (CG) Committee – OECD

Since 2019, OJK has represented Indonesia in the Corporate Governance (CG) Committee of the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) in relation to corporate governance policy and implementation, particularly the implementation of OECD Principles of Corporate Governance. In the CG Committee, Indonesia is represented by OJK as a participant member, which benefits OJK by playing an active role in discussions to set the direction of global governance policy, thus accommodating local corporate culture and wisdom. In 2020, OJK played an active role in the virtual CG Committee meetings, where COVID-19 pandemic recovery efforts were discussed from the perspective of corporate governance, specifically in the capital market.

Coordination with FinTech and Digital Financial Innovators

Payment system FinTech has significantly helped individuals as well as micro, small and medium enterprises (MSME) to continue transacting during large-scale mobility restrictions. The number of e-money instruments has increased significantly despite enforcement of large-scale social restrictions, peaking at 412,055,870 instruments in April 2020. In addition, FinTech funding has provided access to finance for MSMEs and individual consumers, totalling Rp155.90 trillion at the end of 2020.

OJK’s 2020 Strategic Direction

Arah Strategis OJK 2020

Focus 2020

Fokus 2020

Corporate Governance

Tata Kelola Organisasi Tentang OJK

OJK at Glance 2020 Overview of The Financial Services IndustryTinjauan Industri Sektor Keuangan 2020

Grafik 4.26 Kartu Prakerja sebagai Program Bantuan Tunai Bersyarat Graph 4.26 Pre-Employment Card as a Conditional Cash Transfer Program

Proses Pendaftaran Registration Process

Proses Peserta Mendapat Bantuan Conditional Cash Transfer Process Pendaftaran ke www.prakerja.go.id

Registration to www.prakerja.go.id

1

Verifikasi Email, NIK/KK, HP

2

3

Seleksi “blacklist”, tes kemampuan dasar dan motivasi

“Blacklist”, Basic Competency and Motivation Test

Penetapan Penerima (SK) Recipient Status

4 5

Pembukaan Akun Virtual Penerima

Open a Virtual Account

5

Transfer Funds to Virtual Account

6

Penerima memilih dan membayar Pelatihan di platform menggunakan saldo Rp 1 Juta

Recipient selects and pays for training on the platform using a Rp1 million balance

7

Penerima Menyelesaikan Pelatihan Recipient completes training

- Mendapat Sertifikat - Memberi Usulan dan Rating - Receives certificate

- Gives review and rating

8

Penerima mendapat Insentif di rekening bank atau e-wallet Recipient receives incentive in bank account or e-wallet

9

Penerima mengisi 3 survei Evaluasi dan menerima Rp 50 ribu x 3 Survei Recipient completes 3 evaluation

surveys and receives Rp50,000 × 3 surveys

Transfer dana ke akun virtual Penerima

Rp 1.000.000 + Rp 2.400.000 + Rp 150.000

= Rp 3.550.000

Rp 600.000 x 4 bulan (month)

25%

Penerima Kartu Prakerja awalnya tidak memiliki

76%

rekening bank dan e-wallet

of Pre-Employment Card Recipients are not bank account or e-wallet holders

Memilih menggunakan e-wallet

select e-wallet facilities dari jumlah

tersebut of which Verification Email, Citizenship Identity Number

(NIK), Family Card (KK), Phone NumberSelection

Kartu Pra-Kerja: Fintech sistem pembayaran (terutama penyedia eMoney) menyalurkan dana pemerintah untuk membantu para pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil ditengah pandemi COVID-19

Pre-Employment Card: Payment system FinTech, dominated by e-money providers, disburse government funds to help jobseekers, furloughed wage workers and/or workers looking to enhance their competencies, including micro and small enterprises, during the COVID-19 pandemic.

5,509,055 penerima program kartu pra kerja tersebar ke 514 kabupaten/kota (33 Provinsi) 5,509,055 recipients of the

Pre-Employment Card program, located in 513 regencies/cities in 33 Indonesian provinces

Menjadi pionir Government to Person (G2P) Program di Indonesia yang melibatkan fintech berdampingan dengan bank

Kartu Virtual meniadakan biaya pencetakan kartu dan risiko kehilangan

Virtual Cards eliminate printing costs and risk of lost cards

Insentif Disalurkan secara digital melalui e-wallet

Incentives disbursed digitally via e-wallet and bank accounts Pioneering Government to Person (G2P)

Program in Indonesia involving FinTech in conjunction with the banking industry

Sumber: Survei Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja 2020

Source: Pre-Employment Card Program Implementation Management Evaluation Survey 2020 tagihan yang tidak lancar dari nasabah perusahaan efek.

Pelaporan.id

Dalam rangka peningkatan perolehan data untuk kebutuhan pengawasan dan pengambilan kebijakan, OJK berkolaborasi dengan regulator lainnya yaitu BI dan LPS melalui inisiatif Integrasi Pelaporan. Dalam inisiatif ini, OJK mengembangkan Portal Integrasi Pelaporan (pelaporan.id) sebagai sarana pelaporan perbankan satu pintu. Portal ini diharapkan dapat meminimalisir redudansi pelaporan kepada regulator serta meningkatkan sinergi antar regulator melalui mekanisme pertukaran data. Selama 2020, dilaksanakan parallel run pelaporan Bank Umum Terintegrasi melalui Portal Integrasi Pelaporan. Secara rutin, OJK berkoordinasi dengan BI dan LPS dalam pemantauan kesiapan Bank yang meliputi tingkat partisipasi dan kualitas data pelaporan.

Koordinasi dengan Lembaga Lain dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Koordinasi dengan Bank Indonesia

Sedari dini berkembangnya dampak pandemi, OJK terus melakukan berbagai kebijakan sinergi dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas sektor riil dan sektor jasa keuangan sehingga bisa mempercepat upaya pemulihan ekonomi, antara lain:

1. Pertukaran data dan informasi debitur perbankan untuk pemberian subsidi bunga.

2. Koordinasi pelaksanaan penjaminan kredit perbankan.

3. Koordinasi dan pengawasan pelaksanaan Penempatan Dana Pemerintah di berbagai bank.

4. Koordinasi dan mendorong pelaksanaan pemberian KUR khususpandemi serta pelaksanaan restrukturisasi KUR.

Koordinasi dengan Kementerian Keuangan

OJK berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan yang tertuang dalam Keputusan Bersama OJK dan Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk memperlancar koordinasi serta mengoptimalkan pemberian informasi dari OJK dalam rangka Penempatan Dana dan pemberian subsidi bunga sebagai pelaksanaan Program PEN. antara lain yaitu:

1. Pertukaran data dalam rangka penempatan dana Pemerintah, Penjaminan, dan Subsidi Bunga Program PEN antara lain terkait data debitur SLIK dan data KPR SLIK;

2. Pembahasan evaluasi dana Program PEN di Bank Umum; dan 3. Pembahasan Data Debitur untuk Subsidi Bunga

Koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM

Dalam rangka mendukung program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM), OJK berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dengan memberikan dukungan data debitur UMKM di Perbankan yang bersumber dari SLIK sebagai landasan verifikasi penyaluran BPUM. Penyaluran BPUM ditargetkan kepada 12 juta Pelaku Usaha Mikro sampai dengan akhir 2020.

BPUM bertujuan untuk menopang usaha mikro agar mampu bertahan dan tetap dapat menjalankan usahanya di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Sampai akhir 2020, BPUM yang telah disalurkan yaitu sebesar Rp28,8 triliun atau 100% dari dana yang telah dianggarkan dan diberikan kepada 12 juta Pelaku Usaha Mikro.

Koordinasi dengan Lembaga Legislatif

OJK bersama dengan Komisi XI DPR RI melakukan kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan dengan tujuan untuk mensosialisasikan tugas, fungsi dan kebijakan – kebijakan OJK antara lain dalam rangka PEN dan perlindungan konsumen secara langsung kepada masyarakat luas di berbagai daerah di Indonesia.

Selama 2020 kegiatan penyuluhan jasa keuangan telah dilakukan di seluruh Indonesia dengan total kegiatan 419 kali secara door to door sejalan dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru.

Koordinasi dengan Lembaga Internasional

Corporate Governance (CG) Committee – OECD

OJK sejak 2019 mewakili Indonesia dalam CG Committee-OECD terkait dengan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan khususnya terkait dengan implementasi OECD Principles of Corporate Governance. Dalam committee tersebut Indonesia yang diwakili OJK merupakan participant member yang memberikan manfaat bagi OJK untuk dapat berperan aktif dalam diskusi penentuan arah kebijakan tata kelola secara global, khususnya dalam mengakomodir budaya dan kearifan lokal perusahaan Indonesia. Pada 2020, OJK ikut terlibat aktif dalam pertemuan CG Committee yang diselenggarakan secara virtual, di mana dalam pertemuan tersebut juga membahas terkait pemulihan pandemi COVID-19 dalam kaitannya.

Koordinasi dengan Penyelenggara Fintech & IKD

Fintech Sistem Pembayaran secara signifikan membantu individu serta UMKM dalam melaksanakan transaksi ditengah Penerapan PSBB. Jumlah instrument eMoney telah meningkat ditengah penerapan PSBB di mana pada April 2020, jumlah instrument eMoney telah mencapai rekor tertinggi sebesar 412,055,870. Selain itu, Fintech Pendanaan terus menyediakan akses pendanaan bagi UMKM dan konsumen individual. Pada akhir 2020, jumlah tersebut mencapai Rp155.90 triliun. Fintech turut mendorong penyaluran dan/atau penyelenggaraan program pemerintah – Kartu Pra Kerja.

Strategic Management Improvement

Peningkatan Manajemen Strategis Outlook 2021 Arah Strategis 2021 Laporan Keuangan OJK 2020

Outlook 2021 Strategic Direction 2021 OJK 2020 Financial Report

Digital Signature telah mendukung aplikasi kartu kredit t untuk lebih dari 50 ribu konsumen

Digital Signatures support online credit card applications reaching more than 50,000 consumers

Online distress solution telah membantu sekurangnya 1.300 individu dalam merestrukturisasi hutang

Online Distress Solutions have helped 1,300 individuals restructure debt

Platform ECF telah mendukung pembiayaan 2 proyek di bidang gaming dan power grid

ECF platforms are providing financing support for gaming and power grid projects Salah satu penyelenggara P2P Lending telah membantu 13,000 UMKM binaan Provinsi DKI

One Peer-to-Peer (P2P) FinTech lending company has helped 13,000 MSMEs in Jakarta

Fintech Financial Planner memberikan dukungan perencanaan keuangan secara cuma-cuma pada masa pandemi

FinTech Financial Planners have provided free financial planning support during the pandemic

Penyelenggara fintech memfasilitasi 5 juta warung dalam penjualan produk secara online

FinTech have facilitated 5 million warungs sell their products online Selain itu, Penyelenggara IKD menerapkan berbagai inisiatif untuk

membantu masyarakat dalam masa pandemi. In addition, Digital Financial Innovators are implementing various initiatives to assist the public during the pandemic.

Simulasi Krisis

OJK terus melanjutkan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait, terutama melalui wadah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Sepanjang 2020, OJK telah menyelenggarakan rapat berkala triwulanan sebanyak 4 kali bersama dengan anggota KSSK lainnya dalam rangka koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan.

Melalui koordinasi tersebut, tercipta kerangka kebijakan anggota KSSK yang selaras dan saling melengkapi dalam memitigasi dampak pandemi terhadap stabilitas sistem keuangan. Selama 2020 OJK telah mengeluarkan berbagai kebijakan forward looking dan countercyclical policies yang ditujukan untuk mengurangi volatilitas pasar, memberikan ruang bagi sektor riil untuk dapat bertahan, serta menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Pemerintah dan Bank Indonesia juga sangat membantu dengan stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang akomodatif.

Pada akhir 2020 telah dilakukan kegiatan Simulasi Tematik “Pemberian Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) Pada Bank, Penempatan Dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Bank, dan Repo Surat Berharga Negara (SBN) LPS pada Bank Indonesia (BI). Kegiatan simulasi tersebut dilaksanakan secara virtual meeting dengan peserta simulasi dari OJK, LPS, dan BI sedangkan Kementerian Keuangan dan Sekretariat KSSK bertindak selaku observer. Adapun kegiatan simulasi tematik tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat kesiapan secara administrasi, koordinasi, dan mekanisme antar lembaga Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam pengambilan keputusan kebijakan.

Crisis Simulations

OJK maintains constant coordination with other relevant institutions, primarily through the Financial System Stability Committee. In 2020, OJK held four period- ic meetings with other Financial System Stability Committee members to main- tain and monitor financial system stability. Through such coordination, mutually beneficial policy synergy amongst committee members has been created to mitigate the pandemic impact on financial system stability. In 2020, OJK issued several forward-looking and countercyclical policies to dampen market volatility, provide space for the real sector to survive and maintain overall financial system stability. The Government and Bank Indonesia also contributed through fiscal stimuli and an accommodative monetary policy stance.

At the end of 2020, thematic simulation activities were implemented to replicate short-term liquidity assistance disbursements to the banking industry, IDIC fund placements in the banking industry and tradeable government securities (SBN) repurchase agreements between IDIC and Bank Indonesia. The simulations in 2020 were held virtually amongst participants from OJK, IDIC and BI, with the Ministry of Finance and Financial System Stability Committee Secretariat acting as observers. Thematic simulations are implemented to gauge the administrative preparedness and coordination mechanisms between members of the Financial System Stability Committee in terms of decision-making and policymaking.

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN OJK 2020.pdf (Halaman 156-161)