Organisational Structure and Committees
Struktur Organisasi Organization Structure
PENGAWASAN/SUPERVISION Ketua Dewan Audit
Chairman of Audit Board
Anggota Dewan Komisioner yang Membidangi Edukasi dan
Perlindungan Konsumen Commissioner in Charge of
Consumer Education and Protection
Anggota Dewan Komisioner Ex-Officio dari Bank Indonesia
Ex-Officio Commissioner from Bank Indonesia
Anggota Dewan Komisioner Ex-Officio dari Kementerian
Keuangan Ex-Officio Commissioner from Ministry of Finance
Organ Pendukung:
Komite, Dewan Audit, Grup Advisory Support:
Committees, Audit Board
ADK
Bidang 3 ADK
Bidang 4 ADK
Bidang 5
DPNP
DPIP DPPS
DPKP
DPMK DRPK
DPB1
DPB2 DPB3
KR
KOJK
DPM1
DPM2
DPM3
DPM4
DPI1
DPI2
DPI3
DPI4
DPKN
DKB1 DKB2 DKB3 DKB4 DKM1 DKM2 DKI1 DKI2
DPBS
*ACCORDING TO PROVISION OF PDK NUMBER 2/PDK.01/2020 CONCERNING AMENDMENT TO REGULATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS OF FINANCIAL SERVICES AUTHORITY NUMBER 5/PDK.01/2018 CONCERNING FINANCIAL SERVICES AUTHORITY ORGANIZATION
• ADK (Anggota Dewan Komisioner | Board of Commissioners Member)
• SCOM (Strategic Committee | Strategic Committee)
• DKSK (Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan | Deputy Commissioner of Financial System Stability)
• DSVL (Departemen Surveillance | Surveillance Department)
• GKKT (Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi | Integrated Financial Services Sector Policy Group)
• GDST (Grup Pengelolaan Data dan Statistik Terintegrasi | Integrated Data and Statistics Management Group)
• DKSM (Deputi Komisioner SDM dan Manajemen Strategis | Deputy Commissioner for HR and Strategic Management)
• DOSM (Departemen Organisasi dan SDM | Organization and Human Resources Department)
• DMSP (Departemen Manajemen Strategis dan Perubahan | Strategic and Change Management Department)
• DKHL (Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik | Deputy Commissioner for Public Relations and Logistics)
• DSHM (Departemen Sekretariat Dewan Komisioner dan Hubungan Masyarakat | Board of Commissioners Secretariats and Public Relations Department)
• DLOG (Departemen Logistik | Logistics Department)
• DKIR (Deputi Komisioner Internasional dan Riset | Deputy Commissioner of International and Research)
• DINT (Departemen Internasional | International Department)
• DRJK (Departemen Riset SJK | Financial Services Sector Research Department)
• GPUT (Grup Penanganan APU PPT | AML-CTF Prevention Group)
• DKIK (Deputi Komisioner Sistem Informasi dan Keuangan | Deputy Commissioner of Information Technology and Finance)
• DPSI (Departemen Pengelolaan Sistem Informasi | Information System Management Department)
• DKEU (Departemen Keuangan | Finance Department)
• GPSI (Grup Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi | Application System Information Development Group)
• DKHP (Deputi Komisioner Hukum dan Penyidikan | Deputy Commissioner for Law and Investigation)
• DHUK (Departemen Hukum | Law Department)
• DPJK (Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan | Department of Financial Services Investigation)
• GPHK (Grup Penelitian dan Pengembangan Hukum Sektor Jasa Keuangan | Financial Services Sector Legal Research and Development Group)
• DKID (Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital | Deputy Commissioner of OJK Institute and Digital Financial)
• OJKI (OJK Institute | OJK Institute)
• GIKD (Grup Inovasi Keuangan Digital | Financial Digital Inovation Group)
• DKAI (Deputi Komisioner Audit Internal dan Manajemen Risiko | Deputy Commissioner of Internal Audit and Risk Management)
• DPAI (Departemen Audit Internal | Internal Audit Department)
• DRPK (Departemen Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas | Risk Management and Quality Assurance Department)
• GPAF (Grup Penanganan Anti Fraud | Anti Fraud Management Group)
• DKEP (Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen | Deputy Commissioner of Education and Consumer Protection)
• DPLK(Departemen Perlindungan Konsumen | Consumer Protection Department)
• DLIK (Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan | Financial Literation and Inclusion Department)
• DKB1 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I | Deputy Commissioner of Banking Supervision I)
• DPNP (Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan | Banking Research and Regulation Department)
• DPIP (Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan | Banking Licensing and Information Department)
• DPPS (Direktorat Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah | Islamic Banking Regulation and Licensing Directorate)
• DKB2 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II | Deputy Commissioner of Banking Supervision II)
• DPMK (Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis | Supervision Development and Crisis Management Department)
• DRPK (Departemen Pemeriksaan Khusus Perbankan | Banking Special Inspection Department)
• DPKP (Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan | Bank Supervision Quality Control Department)
• DKB3 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III | Deputy Commissioner of Banking Supervision III)
• DPB1 (Departemen Pengawasan Bank I | Bank Supervision Department I)
• DPB2 (Departemen Pengawasan Bank II | Bank Supervision Department II)
• DPB3 (Departemen Pengawasan Bank III | Bank Supervision Department III)
• DPBS (Departemen Pengawasan Bank Syariah | Islamic Bank Supervision Department)
• KR (Kantor Regional | Regional Office)
• KOJK (Kantor OJK | OJK Office)
• DKM1 (Deputi Komisioner Pengawas PM | Deputy Commissioner of CapitalnMarket Supervision I)
• DPM1 (Departemen Pengawasan PM 1A | Capital Market Supervision 1A Department)
• DPM2 (Departemen Pengawasan PM 1B | Capital Market Supervision 1B Department)
• DKM2 (Deputi Komisioner Pengawas PM II | Deputy Commissioner of Capital Market Supervision II)
• DPM3 (Departemen Pengawasan PM 2A | Capital Market Supervision 2A Department)
• DPM4 (Departemen Pengawasan PM 2B | Capital Market Supervision 2B Department)
• DKI1 (Deputi Komisioner Pengawas IKNB I | Deputy Commissioner of Non-Bank Financial Industry Supervision I)
• DPI1 (Departemen Pengawas IKNB 1A | Non-Bank Financial Industry Supervision 1A Department)
• DPI2 (Departemen Pengawas IKNB 1B | Non-Bank Financial Industry Supervision 1B Department)
• DKI2 (Deputi Komisioner Pengawas IKNB II | Deputy Commissioner of Non-Bank Financial Industry Supervision IIT)
• DPI3 (Departemen Pengawas IKNB 2A | Non-Bank Financial Industry Supervision 2A Department)
• DPI4 (Departemen Pengawas IKNB 2B | Non-Bank Financial Industry Supervision 2B Department)
• DPKN (Departemen Pengawasan Khusus IKNB | Non-Bank Financial Industry Special Supervision Department )
Keterangan:
Description:
Komite-Komite
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang OJK, Dewan Komisioner membentuk organ pendukung berupa Komite. Komite adalah organ yang dibentuk dan diketuai atau dikoordinasikan oleh anggota Dewan Komisioner, dengan wewenang antara lain memberikan rekomendasi mengenai hal-hal yang terkait dengan kebijakan strategis dan kebijakan operasional atau hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh Anggota Dewan Komisioner.
Saat ini OJK memiliki sembilan komite yaitu:
(1) Komite Etik;
(2) Komite SDM, Organisasi, dan Remunerasi;
(3) Komite Manajemen Risiko;
(4) Komite Manajemen Strategi, Anggaran, dan Kinerja;
(5) Komite Penyesuaian Kewajiban Pembayaran Pungutan;
(6) Komite Teknologi Informasi;
(7) Komite Pengawasan Terintegrasi Berdasarkan Risiko Terhadap Konglomerasi Keuangan;
(8) Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah; dan (9) Komite Pengaturan Terintegrasi.
OJK Committees
Supporting the orderly implementation of OJK's function, duties and responsibilities, the Board of Commissioners establishes special organs in the form of committees, headed and coordinated by members of the Board of Commissioners and authorised to provide recommendations concerning strategic policies and operational policies as well as topics that require further direction from BOC members.
There are currently nine OJK committees as follows:
(1) Ethics Committee
(2) Human Resources, Organisation and Remuneration Committee
(3) Risk Management Committee
(4) Strategic, Budget and Performance Management Committee
(5) Adjustments to Mandatory Levy Committee (6) Information Technology Committee
(7) Integrated Risk-Based Supervision of Financial Conglomerates Committee
(8) Islamic Financial Services Development Committee (9) Integrated Regulation Committee
Selain itu, OJK juga melakukan penyempurnaan infrastruktur penyusunan Profil Risiko bagi Satuan Kerja di antaranya dilakukan melalui Penyusunan Pustaka Risiko bagi Satuan Kerja, Enhancement module Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMARIO) menjadi sistem GRC; dan Penyusunan standarisasi Mitigasi Risiko dan penyampai Formulir Monitoring Risiko (FR01).
Reviu Manajemen Risiko & Pengendalian Kualitas
Fungsi manajemen risiko dan pengendalian kualitas melakukan update untuk menganalisis isu strategis yang berpengaruh terhadap internal OJK maupun industri jasa keuangan. Analisis tersebut dituangkan dalam bentuk Quick Risk Review (QRR) dan Quick Quality Review (QQR) dengan pendekatan berbasis risiko dan pengendalian kualitas. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap proses tata kelola, mitigasi risiko, pengendalian kualitas dan proses bisnis di satuan kerja terkait, sehingga rekomendasi perbaikan dapat dilakukan lebih dini atas isu strategis terkini.
Selama tahun 2020, QRR dan QQR dilaksanakan sebanyak 38 kali, meliputi 26 QRR dan 12 QQR. Pelaksanaan review meliputi tema Pengawasan, Perizinan, Manajemen Strategis, Organisasi dan SDM, Pengelolaan Teknologi Informasi, Penyidikan, Kehumasan, Kelogistikan dan Pengelolaan Keuangan.
Kebijakan Manajemen Kelangsungan Bisnis
MKB OJK merupakan rangkaian proses manajemen dalam mengidentifikasi, mempersiapkan, dan menangani dampak kondisi tidak normal untuk menjaga kelangsungan proses bisnis kritikal. Sebagai upaya penguatan governance khususnya untuk memastikan kesiapan OJK dalam menjaga kelangsungan operasional, OJK melengkapi Kebijakan Manajemen Kelangsungan Bisnis (MKB) melalui PDK Nomor 2/PDK.06/2020 tentang Manajemen Kelangsungan Bisnis yang mengacu pada standar internasional sesuai ISO 22301:2019 tentang Security and Resilience – Business Continuity Management Systems – Requirements.
Implementasi Standar Pengendalian Kualitas
OJK mengadopsi metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control) dari Six Sigma untuk mengimplementasikan penerapan Standar Pengendalian Kualitas (SPK). Metode tersebut mengacu pada ISO 9001:2015. Penerapan Implementasi SPK tahun 2020 dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI) yang menitikberatkan pada penggalian masalah pada proses bisnis dan melakukan improvement untuk menyelesaikan penyebab masalah tersebut.
OJK senantiasa melakukan inovasi berkelanjutan pada bidang governance.
Pada 2020, OJK merumuskan strategi penguatan governance di masing-masing lini pertahanan (lines of defense), yaitu fungsi lini pertahanan pertama adalah Satuan Kerja selaku pemilik risiko dan proses bisnis, lini pertahanan kedua yaitu fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas, dan lini pertahanan ketiga, yaitu fungsi audit internal dan penanganan anti fraud. Terdapat enam strategi utama meliputi: (1) Peningkatan kompetensi dan kapabilitas di bidang governance; (2) Penguatan lini pertahanan pertama; (3) Peningkatan fungsi konsultansi; (4) Internalisasi Governance, Risk, and Compliance (GRC); (5) Integrasi dan Otomatisasi pelaksanaan asurans; dan (6) Pelaksanaan asurans berbasis risiko.