Luluk Sulistiyono, M.Si., selaku kepala STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun laporan akhir ini. Halimah Annisa, Amd.Keb., yang memberikan izin untuk melaksanakan penyusunan laporan proyek akhir di Poskesdes Natai Raya.
Latar Belakang
Pendekatan Continuity Of Care mencakup ibu hamil yang melakukan minimal 4 kali kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas. Berdasarkan fakta di atas, ibu hamil merupakan faktor penting yang erat kaitannya dengan kemungkinan terjadinya risiko AKI dan AKB, maka pada kesempatan kali ini penulis tertarik untuk memberikan asuhan Continuity Of Care yaitu membantu ibu selama masa kehamilan. , persalinan, asuhan bayi baru lahir, nifas dan KB dengan mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Baru.
Rumusan Masalah
Mengetahui cara memilih metode kontrasepsi yang tepat penting dalam upaya melindungi kesehatan reproduksi wanita. Peran bidan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan KB, salah satu kewenangannya adalah melakukan penyuluhan atau KIE untuk memberikan gambaran berbagai metode kontrasepsi sehingga klien dapat memilih metode kontrasepsi yang diyakininya (Manuaba, 2014).
Tujuan Penulisan
Pelaksanaan asuhan kebidanan dengan mengumpulkan data asesmen dasar, menyusun diagnosa masalah kebidanan, menyusun diagnosa potensi masalah, identifikasi tindakan segera, intervensi/perencanaan, implementasi/.
Manfaat Penulisan
Ruang Lingkup
Waktu
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN KASUS
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kehamilan
Tinggi Badan) 2 (meter) Berikut adalah norma kenaikan berat badan ibu hamil selama hamil menurut IMT sebelum hamil. Ibu hamil mulai merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida) dan 18-20 minggu (primigravida).
Persalinan
Pengertian Persalinan
Fisiologi Persalinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan 1) Power (kekuatan)
Os coccygeus (tulang lidah) (2) Ruang panggul. a) Pelvis mayor (panggul palsu): Bagian di atas pintu atas panggul tidak berhubungan dengan persalinan. Contoh: Pada pemeriksaan presentasi oksipital: Ubun-ubun anterior kiri Pada palpasi kehamilan: Punggung kiri.
Kompetensi penolong sangat membantu dalam memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir. Tahap kedua persalinan dimulai saat pembukaan serviks sepenuhnya (10 cm) dan diakhiri dengan lahirnya bayi.
Tanda bahaya setelah melahirkan 1. Perdarahan setelah melahirkan
Tanda depresi pasca melahirkan ini merupakan salah satu bahaya masa bersalin yang seringkali tidak disadari, kondisi ini dapat mempengaruhi ibu sehingga ibu dapat menelantarkan anaknya.
Penatalaksanaan Dalam Proses Persalinan (pakai langkah-langkah APN+IMD)
- Bayi Baru Lahir
- Perubahan Psikologis Masa Nifas
- Keluarga Berencana
Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat sekitar 2-3 cm dari pinggang bayi. Tunggu rahim berkontraksi, tarik tali pusat ke bawah sementara tangan yang lain dengan lembut mendorong rahim ke belakang (dorso cranial) (untuk mencegah inversi rahim). Ibu boleh mengejan, tetapi tali pusat hanya diregangkan (jangan ditarik dengan keras, apalagi jika rahim tidak berkontraksi) sesuai sumbu jalan lahir (ke arah sisi bawah sejajar lantai atas).
Perawatan bayi baru lahir adalah perawatan bayi selama jam-jam pertama setelah lahir sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah dan sekresi lainnya. Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL). 1) Penilaian bayi segera setelah lahir (0-24 jam): Penilaian setelah lahir dilakukan dalam 3 tahap: a) Tahap I.
Pengertian keluarga berencana
Macam – macam keluarga berencana dan cara kerjanya 1. Kontrasepsi Pil
- Pengkajian a) Anamnesa
- Merumuskan Diagnosa Dan Masalah Kebidanan
- Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
- Mengidentifikasi kebutuhan segera
- Evaluasi Efektivitas Asuhan Yang Telah Diberikan
- PENGKAJIAN
- ASKEB SOAP Antenatal Care (Kunjungan Ulang Kedua) Riwayat Kunjungan Yang Lalu
- ASKEB SOAP Antenatal Care (Kunjungan Ulang Ketiga) Riwayat Kunjungan Yang Lalu
- Asuhan Kebidanan pada Persalinan .1 Pengkajian Kala I Fase Aktif
- Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir (Neonatus) .1 Kunjungan Neonatus I (6 jam)
- Data Obyektif
- Kunjungan Neonatus II (7 hari)
- Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas .1 Kunjungan I (6 jam)
- Data Subyektif
- Kunjungan Nifas III (2 minggu)
- Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana .1 Pengkajian
- Kehamilan
Ibu tidak menderita penyakit kronis (asma, jantung), penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes dan penyakit menular (Tuberkulosis, Hepatitis, HIV/AIDS), tumor dan kanker. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis (asma, jantung), penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes dan penyakit menular (Tuberkulosis, Hepatitis, HIV/AIDS), tumor dan kanker. H. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya setelah melahirkan seperti perdarahan yang berlebihan, syok, demam tinggi dan tidak ada kontraksi pada rahim/kontraksi lunak.
Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan, karena hasil pemeriksaan tidak menambah tinggi fundus uteri menurut (Pantikawati dan Saryono, 2010) yang seharusnya dinaikkan 2 cm pada kehamilan. usia dengan tinggi fundus uteri. Menurut penulis, ukuran TFU Ny. Pemeriksaan fisik dengan hasil kesadaran gabungan, keadaan umum baik, ekspresi wajah tidak ada kloasma gravidarum, wajah tidak ada edema dan bengkak, konjungtiva kedua mata tampak merah muda, tidak ada ikterus dan sklera putih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfatik dan vena jugularis, payudara tampak hiperpigmentasi di areola mammae.
Hal ini sejalan dengan teori menurut (Romauli, 2011) yaitu perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil trimester III, tidak didapatkan edema wajah, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid, tidak ada jugularis bendungan vena, puting susu menonjol, dan ada pembesaran membujur pada perut. Menurut penulis pemeriksaan fisik harus dilakukan pada ibu hamil, karena dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan sedini mungkin dapat disimpulkan ada atau tidaknya tanda bahaya dan resiko yang mungkin timbul, dan dalam hal ini ada tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil ujian. Pada langkah ini, penulis tidak menemukan masalah, sehingga secara umum terlihat adanya kesamaan teori dan tidak ada kesenjangan dengan diagnosa yang sebenarnya ditegakkan, sehingga memudahkan untuk memberikan tindakan lebih lanjut.
Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Masalah lebih sering dikaitkan dengan bagaimana klien menggambarkan kondisi yang dirasakannya, sedangkan diagnosis lebih sering dilakukan oleh bidan yang fokus pada apa yang klien alami. Pada langkah ini, identifikasi masalah yang benar dengan diagnosis dan masalah serta kebutuhan klien dilakukan berdasarkan interpretasi data yang benar dari anamnesis yang dikumpulkan.
Tindakan Segera/Kolaborasi
Rencana Asuhan
Beri ibu KIE tentang meningkatkan atau mempertahankan tekanan darah dalam batas normal. Rasional : Tekanan darah ibu hamil yang sedikit menurun atau meningkat tidak berbahaya bila tidak menimbulkan gejala tertentu atau tidak banyak menyimpang dari batas tekanan darah normal. (Wagiyo, 2016). Hal ini sesuai dengan teori menurut (Romauli, 2011) yaitu penyuluhan tentang tanda-tanda persalinan Beberapa tanda persalinan yang harus diwaspadai adalah nyeri akibat adanya keluarnya cairan yang lebih kuat, sering dan teratur. lendir bercampur darah (show), yang sebagian besar disebabkan oleh robekan kecil di serviks. Terkadang air mengalir dengan sendirinya. N baru pertama kali hamil dan tidak memiliki pengalaman melahirkan sebelumnya dan dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan.
Berikan ibu terapi obat Fe 60 mg secara rasional yaitu metabolisme yang tinggi pada ibu hamil mengakibatkan kecukupan oksigen jaringan, diperoleh pengikatan hantaran oksigen melalui hemoglobin dalam sel darah merah (Sarwono, 2014). Beritahu ibu untuk memantau ke bidan 1 minggu lagi atau bila timbul masalah rasional setiap saat yaitu mendeteksi tanda bahaya dan memantau perkembangan kehamilan ibu, kunjungan antenatal lanjutan dan.
Implementasi
Evaluasi
Manajemen Soap
Hal ini sejalan dengan teori menurut Wagiyo, 2016 bahwa tekanan darah normal adalah mmHg, jika tekanan darah pada ibu hamil > 140/90 mmHg maka perlu diperhatikan adanya preeklampsia. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Romauli, 2011) bahwa ibu hamil membutuhkan tablet Fe sebanyak 30-60 gram untuk mencegah anemia. Menurut penulis pemberian tablet fe sangat penting untuk mencegah anemia dan perdarahan saat persalinan dan dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan.
Hal ini dikarenakan tidak adanya penambahan berat janin akibat asupan nutrisi yang kurang atau kepala sudah masuk pap (pintu panggul). N hamil pertama kali dan belum berpengalaman melahirkan, dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara hasil teori dan pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Kemenkes RI, 2018) Jalan kaki di pagi hari, atau di lingkungan yang terlindung dari polusi udara.
Asuhan Kebidanan Persalinan Normal
- Asuhan kala I fase aktif
Hal ini sejalan dengan teori menurut Ambarwati, (2014) Tekanan darah dan suhu tubuh : setiap 4 jam, Nadi : setiap 30 menit, Pembukaan serviks : setiap 4 jam. Hal ini sejalan dengan teori menurut Sari dan Rimandini (2014) Relaksasi mengurangi ketegangan otot yang meningkatkan nyeri saat persalinan. Hal ini sejalan dengan teori menurut Ambarwati, (2014) Partograf adalah alat untuk membuat keputusan klinis, memantau, mengevaluasi dan mengelola persalinan.
Hal ini sesuai dengan teori menurut (Ai Nurasiah dkk, 2014) yaitu pada fase kedua ekspulsi janin, otot-otot dinding perut berkontraksi yang menyebabkan peningkatan tekanan dan tekanan intraabdomen. Hal ini sesuai dengan teori menurut Damayanta, Ika Putri, dkk, (2014) bahwa dari pelebaran 4 cm sampai mencapai pelebaran penuh atau 10 cm akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/jam (nulipara atau primigravida). ) atau lebih dari 1 cm sampai 2 cm pada multipara. Hal ini sesuai dengan teori menurut Ai Nurasiah dkk (2014) tanda dan gejala derajat 2. Ibu merasakan tekanan dan tekanan yang kuat, ibu merasakan tekanan yang meningkat.
Penatalaksanaan
Hal ini sesuai dengan teori menurut Buku Referensi Pelatihan Asuhan Persalinan Normal, (2014) Anjurkan keluarga untuk mendukung dan mendorong ibu dan biarkan ibu beristirahat diantara kontraksi. Hal ini sesuai dengan teori menurut Buku Referensi Pelatihan Perawatan Kelahiran Normal, (2014) Tanda dan gejala persalinan kala dua: ibu merasa ingin mengejan, ibu merasakan tekanan yang meningkat pada rektum dan/atau vagina, perineum menonjol , vulva-vagina dan sfingter anus terbuka. Hal ini sesuai dengan teori menurut Buku Referensi Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (2014) Peralatan, bahan dan obat-obatan esensial yang lengkap untuk membantu persalinan siap digunakan dan untuk mengatasi komplikasi langsung pada ibu dan bayi baru lahir.
Hal ini sejalan dengan teori menurut Buku Referensi Pelatihan Asuhan Melahirkan Normal, (2014) Lepas semua perhiasan yang dikenakan di bawah siku. Hal ini sejalan dengan teori menurut Pedoman Referensi Pelatihan Asuhan Bersalin Normal, (2014) Sedot 10 unit oksitosin ke dalam spuit (gunakan disinfeksi tingkat tinggi atau sarung tangan steril) dan masukkan kembali ke dalam set nifas/disinfeksi tingkat tinggi wadah atau steril tanpa jarum suntik yang terkontaminasi. Hal ini sejalan dengan teori menurut Manual Latihan Kelahiran Normal, (2014) Bersihkan vulva dan perineum, seka dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan kapas atau kasa yang dibasahi air desinfektan kuat. mulut, vagina, perineum atau anus yang terkontaminasi feses ibu, bersihkan secara menyeluruh dengan menyeka dari depan ke belakang, buang kapas atau kasa yang terkontaminasi pada wadah yang sesuai, ganti sarung tangan jika terkontaminasi (pakai kedua sarung tangan)