i
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Progam Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Rahma Izzan Nihaya NIM : T20181489
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
2022
ii
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Progam Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Rahma Izzan Nihaya NIM : T20181489
Disetujui Pembimbing :
Dr. H. Mursalim, M.Ag.
NIP.197003261998031002
iii SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Progam Studi Pendidikan Agama Islam
Hari : Kamis
Tanggal: 15 Desember 2022 Tim Penguji
Ketua
Dr. H. Mustajab, S.Ag, M.Pd.I.
NIP. 197409052007101001
Sekretaris
Najibul Khair, M.Ag.
NIP. 198702202019031002
Anggota
1. Dr. Sarwan, M.Pd. ( )
2. Dr. Akhsin Ridho, M.Pd.I. ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I.
NIP. 196405111999032001
iv
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. dan Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah: 11)*
* Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: CV. Mubarokatan Toyyibah), 542
v skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua Orang Tua saya Bapak Parkan Ibu Sri Wahyuni, merekalah yang telah membesarkan dan selalu memperjuangkan pendidikan saya hingga sekarang ini.
2. Adik Kandung saya Rafik Abdillah Zuhda yang telah memberikan dukungan dan semangat.
3. Teman-teman PAI A10 angkatan 2018 sebagai keluarga dan teman berjuang bersama hingga akhir semester ini.
vi
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang diharapkan syafaatnya kelak di Akhirat.
Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini penulis capai karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih dengan ucapan Jazākumullāhu aḥsanul Jazā‟, kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, M.M. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi kami selama proses kegiatan pembelajaran.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M. Pd.I Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.
3. Dr. H. Mashudi, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.
4. Dr. Rif‟an Humaidi, M.Pd.I. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.
5. Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. Selaku Ketua Progam Studi (Kaprodi) Pendidikan Agama Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.
6. Dr. Sarwan, M.Pd. Selaku Dosen Penasihat Akademik (DPA) yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasihat dalam bidang akademik.
vii proses perkuliahan ini.
9. Muhammad Muksin, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Jelbuk yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMPN 1 Jelbuk Jember.
10. Ibu Sulaiha, selaku guru PAI dan sebagai kolaborator dalam pelaksanaan penelitian di SMPN 1 Jelbuk Jember.
11. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, baik dalam bentuk do‟a ataupun dalam bentuk lainnya selama proses menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Ridho Allah SWT. menyertai kemana arah kaki melangkah dan dimana langkah berpijak. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Aamiin
Jember, 01 November 2022
Penulis
viii Kata Kunci: Cooperative Script, Hasil Belajar
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dalam meningkatkan hasil belajar PAI. Cooperatif Script adalah model belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian bagian dari materi yang dipelajari. Dengan hal itu siswa dapat aktif mempresentasikan dan mendiskusikan materi yang dipelajari bersama kelompoknya, sehingga dapat memberikan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi dan dapat meningkatkan hasil belajaranya.
Fokus Penelitian ini adalah 1) Bagaimana penerapan model pembelajaran Coorperative Script yang dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023? 2)Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Coorperative Script pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023? Dengan tujuan penelitian 1) Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Coorperative Script yang dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023. 2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Coorperative Script pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive.
Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, analisis deskriptif presentase, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Penelitian ini memperoleh hasil, yakni: 1) Proses pembelajaran Coorperative Script menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklusnya ada tiga pertemuan dan empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setiap pertemuan ada tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup 2) Peningkatan hasil belajar siswa pada tahap prasiklus yang nilai rata-ratanya sebesar 65, kemudian pada tahap siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 76,80 dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata siswa sebesar 82,08. Begitu juga hasil persentase siswa yang berhasil pada setiap siklusnya juga meningkat. Dengan presentase hasil keberhasilan 41,66% (15 siswa) pada prasiklus dan 50% (18 siswa) pada siklus I kemudian 83,33% (30 siswa) pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang lakukan di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script telah mencapai peningkatan atau ketuntasan hasil belajar.
ix
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Permasalahan ... 8
C. Cara Pemecahan Masalah ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
F. Definisi Istilah ... 11
G. Hipotesis Tindakan ... 14
H. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16
A. Penelitian Terdahulu ... 16
B. Kajian Teori ... 26
x
C. Pelaksanaan Siklus Penelitian ... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ... 48
E. Instrumen Pengumpulan Data ... 52
F. Teknik Analisis Data ... 52
G. Keabsahan Data ... 55
H. Indikator Kinerja ... 57
I. Tim Peneliti ... 57
J. Jadwal Penelitian ... 57
K. Tahap-tahap Penelitian ... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 61
B. Hasil Penelitian ... 69
C. Pembahasan dan Temuan ... 114
BAB V PENUTUP ... 125
A. Simpulan ... 125
B. Saran ... 126
DAFTAR PUSTAKA ... 128
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 132 1. Penyataan Keaslian Tulisan
2. Matrik Penelitian
3. Jurnal kegiatan Penelitian
xi 8. Surat Pernyataan Kolaborasi 9. Biodata Kolaborator
10. Instrumen Penelitian (RPP) 11. Pedoman Penelitian
12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 13. Absensi Kehadiran Siswa 14. Catatan Kegiatan Penelitian 15. Foto-foto Kegiatan Penelitian 16. Denah SMPN 1 Jelbuk Jember 17. Surat Pernyataan Lolos Turnitin 18. Biodata Penulis
xii
2.1 Persamaan dan Perbedaan 23
3.1 Kategori Skor Hasil Observasi 50
3.2 Kategori Hasil Belajar 52
3.3 Jadwal kegiatan Penelitian 58
4.1 Data Pimpinan Sekolah 62
4.2 Data Peserta Didik 68
4.3 Nilai Akhir siswa sebelum penerapan Siklus 70
4.4 Nilai Hasil Pretes Siswa 71
4.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada tahap Prasiklus 73 4.6 Frekuensi Hasil Belajar Siswa pada tahap Prasiklus 73
4.7 Jadwal perencanaan siklus I 75
4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus I 81
4.9 Kriteria Aktivitas Siswa Siklus I 84
4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I 85
4.11 Hasil Belajar Siswa Siklus I 86
4.12 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Siklus I 88
4.13 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I 88
4.14 Jadwal perencanaan siklus II 93
4.15 Hasil Observasi Siswa Siklus II 99
4.16 Kriteria Aktivitas Siswa Siklus II 101
xiii
4.20 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I 106
4.21 Nilai Ujian Siswa Kelas VIII C 110
4.22 Matrik Hasil Temuan 113
4.23 Peningkatan Aktivitas Siswa dan Guru Siklus I dan II 119 4.24 Peningkatan hasil belajar pada prasiklus, siklus I dan iklus II 120 4.25 Perbandingan Hasil Belajar Siswa sebelum dan sesudah
penerapan siklus
123
xiv
4.2 Gambar Diagram Lingkaran Presentase hasil belajar tahap prasiklus 74
4.3 Gambar Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 79
4.4 Gambar Pelaksanaan Evaluasi Siklus 1 80
4.5 Gambar Diagram lingkarang presentase hasil belajar siklus I 89
4.6 Gambar Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 97
4.7 Gambar Pelaksanaan Evaluasi Siklus 2 98
4.8 Gambar Diagram lingkarang presentase hasil belajar siklus II 107 4.9 Gambar Diagram perbandingan hasil belajar siswa tiap siklus 122
1 A. Latar Belakang Masalah
Kualitas dari pendidikan di Indonesia pada akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa masalah dalam sistem pendidikan Indonesia yang mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Seperti contohnya, kelemahan dalam sektor manajemen pendidikan, terjadi kesenjangan sarana dan prasarana pendidikan di daerah kota dan desa, dukungan dari pemerintah yang masih lemah, adanya pola pikir kuno dalam masyarakat, rendahnya kualitas sumber daya pengajar, dan lemahnya standar evaluasi pembelajaran. Beberapa hal di atas lah yang menjadi faktor kualitas pendidikan di Indonesia rendah.1
Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar merupakan output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa setelah menerima materi pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan guru. Dari hasil belajar tersebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari.
Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar pada setiap siswa berbeda-beda. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
1 Siti Fadia Nurul Fitri, Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia (Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021), 1618
penyampaian materi pembelajaran, hal tersebut dapat mempengaruhi cara siswa dalam memahami materi pembelajaran. Seperti halnya yang terjadi di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember bahwasannya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kurang memuaskan, salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat siswa pada mata pelajaran tersebut yang disebabkan oleh model pembelajaran yang dirasa membosankan bagi siswa, rendahnya nilai siswa yang masih belum mencapai nilai KKM terlihat dari hasil observasi dari nilai ulangan harian bahwa siswa kelas VIII C masih banyak yang belum tuntas dengan jumlah 23 siswa dari 36 siswa, dan suasana kelas yang masih belum kondusif sehingga perlu adanya penerapan model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebagai sebuah inovasi yang sedang disemaikan, perjalanan kurikulum 2013 ini pasti tidak akan serta-merta berjalan secara sempurna. Oleh karena itu, upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik pembelajaran di kelas menjadi penting. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimplemantasikan kurikulum 2013 perlu terus dilakukan, baik yang difasilitasi sekolah, dinas pendidikan, dan terutama pemerintah pusat.
Supervisi pembelajaran seyogyanya menjadi kebutuhan setiap guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dilakukanya dan untuk memastikan diri sebagai seorang pembelajar yang terus berusaha belajar mengasah kemampuan diri.
Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan tersebut. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, ataupun salah konsep. Untuk itu guru harus mampu memberikan alternative pembelajaran bagi peserta didiknya agar dapat memahami konsep yang telah diajarkan.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Tujuan pendidikan seperti yang diamanatkan dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tidaklah mudah untuk dicapai. Hal ini dapat dilihat dari mutu pendidikan yang rendah dalam dunia pendidikan kita. Rendahnya mutu pendidikan dapat disebabkan oleh proses pembelajaran belum efektif.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu pengembangan input, proses, dan output pembelajaran. Penerapan model pembelajaran inovatif harus banyak dikembangkan di sekolah sekolah sebagai upaya membantu mengatasi kesulitan belajar dan memperbaiki hasil belajar peserta didik.
Salah satu model pembelajaran yang akhir akhir ini mulai dikenalkan dalam beberapa bidang adalah model pembelajaran Cooperative.
Proses pembelajaran kurikulum 2013 lebih menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri, Selain itu
2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan pembelajaran ilmiah yaitu meliputi kegiatan, mengamati, menanya, menalar, dan mencoba. Salah satu model pembelajaran yang disarankan dipakai pada kurikulum 2013 adalah model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran Cooperative merupakan model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siwa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajarn Cooperative sangat berkaitan dengan konsep-konsep yang rumit dan strategi kognitif, serta bersifat analisis sintesisi yang mengacu pada pemecahan masalah. Elemen utama pembelajaran Cooperative adalah: 1) ketergantungan antar peserta didik untuk mencapai tujuan bersama, 2) interaksi langsung antar peserta didik satu dengan peserta didik yang lain, 3) tanggung jawab masing-masing peserta didik untuk mengetahui bahan pelajaran, 4) menggunakan ketrampilan interpersonal dan kelompok kecil.3
Dalam Al-Qur‟an Q.S. Al-Baqarah ayat 151 dijelaskan tentang model pembelajaran melalui membaca, takziah, dan mengajarkan.
ُمُكُمِّلَعُي َو ْمُكيِّك َزُي َو اَنِتََٰياَء ْمُكْيَلَع ۟اوُلْتَي ْمُكنِّم الًوُس َر ْمُكيِف اَنْلَس ْرَأ ٓاَمَك َبََٰتِكْل ٱ
َوٱ َةَمْك ِحْل َنوُمَلْعَت ۟اوُنوُكَت ْمَل اَم مُكُمِّلَعُي َو
Artinya : Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al- Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui. (Q.S. Al-Baqarah 151).4
3 Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta), 48
4 Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Mubarokatan Toyyibah), 22
Ayat diatas menggambarkan konsep tentang metode membaca, takziyah dan metode mengajarkan. melauli metode membaca peserta didik dapat memperluas ilmu dan pengetahuannya, dan juga mengajarkan kepada teman sebayanya melului kegiatan kelompok yang dirancang oleh guru, sehingga peserta didik dapat saling mengajarkan dan bertukar pikiran melalui pembelajaran Cooperative.
Pembelajaran Cooperative adalah solusi ideal terhadap masalah menyediakan kesempatan beriteraksi secara Cooperative dan tidak dangkal kepada para peserta didik dari latar belakang etnik yang berbeda.5 Pembelajaran Cooperative merupakan salah satu metode pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan aktifitas, motivasi, dan pemahaman peserta didik karena pembelajarn ini berorientasi pada peserta didik. Pembelajaran Cooperative memberikan kesempatan pada peserta didik untuk membangun pemahaman suatu konsep melalui aktivitas sendiri dan interaksinya dengan peserta didik lain. Pembelajaran Cooperative jugadapat memberikan dukungan bagi peserta didik saling tukar menukar ide, memecahkan masalah, berfikir alternatif, dan meningkatkan kecakapan berbahasa. Salah satu model pembelajaran Cooperative adalah model Cooperative Script.
Model pembelajaran Cooperative Script merupakan model pembelajaran yang mengatur interaksi peserta didik seperti ilustrasi kehidupan sosial peserta didik dengan lingkungannya sebagai individu, dalam
5 Robert E. Slavin, Cooperative Learnin: theory, research, and practice (London:Allyman bacon, 2005), 4
keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas.6 Model pembelajaran Cooperative Script merupakan model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Kelompok dipilih secara heterogenitas peserta didik dengan acuan nilai dari masing-masing peserta didik.
Dalam model pembelajaran Cooperative Script, peserta didik tersebut berperan sebagai pembaca dan pendengar. Mereka membaca satu bagian teks, kemudian pembaca merangkum informasinya sementara pendengar mengoreksi kesalahan, mengisi materi yang hilang, dan memikirkan cara bagaimana kedua peserta didik dapat mengingat gagasan utamanya. Pada bagian berikutnya para peserta didik bertukar peran.
Model pembelajaran Cooperative Script digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. Siswa mendapat kesempatan mempelajari bagian lain dari materi yang tidak dipelajarinya. Pemanfaatan model pembelajaran Cooperative Script diharapkan dapat meningkatkan keefektifan pelaksanaan pembelajaran, dalam hal ini bahwa materi yang terlalu luas cakupannya dapat dibagikan kepada peserta didik untuk mempelajarinya melalui kegiatan diskusi, membuat rangkuman, menganalisis materi baik yang berupa konsep maupun aplikasinya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Model pembelajaran Cooperative Script dapat melatih siswa untuk berani mengeluarkan ide-ide pokok dalam suatu kelompok, karena siswa
6 Robert E. Slavin, Cooperative Learnin….,5
setelah membaca dan mendiskusikan akan menganalisis artikel atau bahan bacaan tersebut, kemudian menyampaikan ide pokonnya kepada siswa sub kelompoknya. Dengan adanya kegiatan menyampaiakn ide pokok ke sesama teman, dapat melatih siswa untuk berbicara dengan orang lain, selain itu juga siswa yang berfungsi sebagai pendengar akan mencatat ide pokok dan membantu melengkapi ide pokok tersebut jika masih kurang lengkap.7 Biasanya siswa tidak berani untuk mengeluarkan pendapat kepada guru, namun hanya berani mengeluarkan argumennya kepada sesama siswa.
Model pembelajaran ini tentunya sangat penting untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Selain dapat menjadikan siswa lebih mudah belajar karena disampaikan dengan cara yang menarik dan bagus penggunaan model pembelajaran ini juga akan mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Namun dalam realita penggunaan model pembelajaran ini masih jarang di terapkan oleh guru dibeberapa sekolah, salah satunya di SMP Negeri 1 Jelbuk. dalam kegiatan belajar mengajar hanya mengandalkan metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode tanya jawab sehingga terdapat beberapa kendala dari kurangnya inovasi yang di lakukan dalam kegiatan pembelajaran yang berdampak pada semangat belajar peserta didik berkurang, kegiatan pembelajaran yang kurang interaktif, tidak mendengarkan penjelasan guru, serta kendala lainnya yang sering ditemui dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya akan mempengaruhi terhadap hasil belajar peserta didik.
7 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. (Yogyakarta: Pustaka Belajar , 2010), 48
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menerapkan model pembelajaran Cooperative script ini sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar peserta didik dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penelitian yang berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023”.
B. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, agar dalam penelitian terfokus pada permasalahan, maka penulis membatasi masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Coorperative Script yang dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Coorperative Script pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023?
C. Cara Pemecahan Masalah
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang akan dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi peneliti.
Cara pemecahan masalah yang digunakan dalam PTK ini adalah Implementasi model pembelajaran Cooperative Script. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023. Penelitian ini dilaksanakan dengan penerapan siklus pembelajaran, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan/tindakan, tahap pengamatan/observasi dan tahap refleksi.
Jika pelaksanaan siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan pelaksanaan siklus kedua, seperti gambar dibawah ini:
Indikator keberhasilan yang diukur dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa yang diukur melalui pretest dan posttest serta proses pembelajaran.
D. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Coorperative Script yang dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Coorperative Script pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan serta dapat menambah wawasan dan menambah ilmu pengetahuan bagi semua pihak. Khususnya bagi pihak-pihak yang berkompeten dengan permasalahan yang diangkat, khususnya tentang model pembelajaran Cooperative Script.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian in dapat memberikan manfaat bagi kehidupan peneliti untuk menyalurkan ilmu yang sudah didapat dalam penelitian dan mengembangkan kompetensi peneliti dalam menambah ilmu pengetahuan terkait dengan Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dalam meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat menjadi bekal untuk masa yang akan datang.
b. Mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bemanfaat dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan referensi khususnya kepada mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tentang penerapan model pembelajaran Cooperative Script dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Lembaga SMP Negeri 1 Jelbuk Jember
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan saran kepada lembaga SMP Negeri 1 Jelbuk Jember dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Script.
d. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menggunakan model pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil belajar peserta didiknya.
F. Definisi Istilah
Definisi istilah adalah istilah-istilah yang menjadi titik perhatian dalam judul penelitian sehingga tidak terjadi kesalahpahaman makna istilah sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti.8 beberapa istilah dalam judul penelitian ini dibahas sebagai berikut:
1. Model pembelajaran
8 Tim Penyusun Karya Tulis Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember:
IAIN Jember 2020), 45
Model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya.
Model pembelajaran dapat muncul dalam beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan pedag yang melatar belakanginya.
2. Cooperative Script
Pembelajaran Cooperative adalah suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada model pembelajaran Cooperative siswa diberikan kesempatan belajar kelompok dengan jumlah siswa yang sedikit dan tentu saja dikondisikan dengan keadaan kelas untuk bekerja sama melaksanakan pembelajaran.
Secara singkat Cooperative skrip adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian bagian dari materi yang dipelajari.
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
4. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat, pendidikan agama Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar menjadi muslim semaksimal mungkin.
Maka dapat disimpulkan bahwa, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu kegiatan terencana dalam mengajarkan atau membimbing peserta didik agar menjadi muslim yang sempurna.
Jadi yang dimaksud dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jelbuk Jember Tahun Pelajaran 2022/2023” adalah Menerapkan suatu model atau pola pembelajaran yang berbentuk Cooperative Script yaitu metode belajar dimana siswa bekerja secara kelompok dan saling menjelaskan bagian bagian dari materi yang dipelajari untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang berupa nilai-nilai, sikap, dan keterampilan yang diperoleh pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas VIII C SMP Negeri 1 Jelbuk Jember.
G. Hipotesis Tindakan
Dalam PTK, hipotesis tindakan dirumuskan untuk menggambarkan adanya keterkaitan antara tindakan yang akan dilakukan dengan perubahan yang akan terjadi.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian atau rumusan masalah yang dirancang. Hipo adalah di bawah sedangkan tesis diartikan sebuah kebenaran. Disebut sementara karena hipotesis baru merupakan jawaban sementara penelitian belum dilakukan, jadi belum diketahui bagaimana hasilnya.9
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jelbuk Jember tahun pelajaran 2022/2023.
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari isi Skripsi, yang bertujuan untuk mengetahui secara globlal dari seluruh pembahasan yang ada. Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup, format penulisan sistematika pembahasan ditulis dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi.10 Agar mempermudah pembaca, penulis memaparkan sistematika pembahasan sebagai berikut:
9 Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), 45
10 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan….,48.
Bab I adalah pendahuluan, pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, hipotesis tindakan, dan sistematika pembahasan.
Bab II adalah kajian kepustakaan, pada bab ini di kemukakan mengenai kajian terdahulu dan kajian kepustakaan
Bab III adalah metode penelitian, pada bab ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan, lokasi penelitian, subyek penelitian, pelaksanaan siklus penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan.
Bab IV adalah penyajian data dan analisis, pada bab ini membahas tentang gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis, serta pembahasan temuan.
Bab V adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.
16
Peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinilitas dan posisi penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Baihaqi mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang 2018 dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD IT Muhammadiyah Bandongan”.11 Fokus yang diambil pada penelitian ini 1) Bagaimana implementasi metode Cooperative Script pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD IT Muhammadiyah Bandongan? 2) Bagaimanakah minat peserta didik kelas V SD IT Muhammadiyah Bandongan dengan metode Cooperative Script dalam mata pelajaran PAI? 3) Bagaimanakah prestasi peserta didik kelas V SD IT Muhammadiyah Bandongan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum dan sesudah menggunakan metode Cooperative
11 Ahmad Baihaqi, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD IT Muhammadiyah Bandongan (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang, 2018)
Script? Penelitian ini dirancang menggunakan penelitian perbaikan pembelajaran metode Cooperative Script, dilaksanakan dalam 2 kali siklus dengan 2 kali pertemuan. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDIT Muhammadiyah Bandongan tahun ajaran 2016/ 2017 dengan jumlah 20 siswa. Instrument utama yang dijadikan alat pengumpul data berupa tes sebagai evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V dengan materi Kisah Sahabat Nabi Umar bin Khattab ra, serta observasi berupa skala sikap, dan jurnal guru. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil belajar Kisah Sahabat Nabi Umar bin Khattab ra pada siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dari keberhasilan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Kisah Sahabat Nabi Umar bin Khattab ra dengan menggunakan metode Cooperative Script pada siklus I sebesar 76,90 % prosentase pertambahan nilainya, serta 66,62 % sudah tuntas KKM. Pada akhir siklus II prosentase pertambahan nilainya meningkat menjadi 87,61 % serta 100 % siswa tuntas KKM. Dengan demikian terbukti bahwa penerapan metode Cooperative Script berhasil meningkatkan kemampuan pada siswa kelas V SDIT Muhammadiyah Bandongan. Peneliti akhirnya merekomendasikan kepada pihak-pihak yang berkompeten terutama para guru yang mengampu pelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk menerapkan metode Cooperative Script dan juga pada pembelajaran selain PAI.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Jhony Rollyes Mahasiswa Program Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu 2019 M / 1440H dengan judul ”Implementasi Metode Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Negeri 49 Pagar Alam”12. Fokus yang diambil pada penelitian ini yaitu apakah implementasi metode Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri 49 Pagar Alam?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Cooperative Script pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa V SD Negeri 49 Pagar Alam. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar 73,33% selanjutnya ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 93,33% pada siklus II. Hal ini berarti bahwa metode Cooperative Script efektif untuk digunakan dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
12 Jhony Rollyes, Implementasi Metode Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Negeri 49 Pagar Alam (Skripsi, IAIN Bengkulu, 2019)
3. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Larasati Mahasiswi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 1439H/ 2018 M. dengan judul “Implementasi Metode Cooperative Script Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII A di MTS Darul Ulum Desa Talang Way Sulan Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan T.A 2018/2019”.13 Fokus yang diambil pada penelitian ini 1) Apakah Implementasi Metode Cooperative Script dapat meningkatkan minat belajar Siswa kelas VIII A pada pembelajaran Akidah Akhlak di Mts Darul Ulum Desa Talang Way Sulan Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan? 2) Apakah Implementasi Metode Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VIII A pada pembelajaran Akidah Akhlak di Mts Darul Ulum Desa Talang Way Sulan Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan?. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan alat pengumpul data observasi, tes wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian diperoleh Hasil Belajar pada siklus I diperoleh hasil dengan keterangan dari 18 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori tuntas sebanyak 10 siswa sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori belum tuntas sebanyak 8 siswa sehingga keberhasilan dalam penelitian pada siklus I sebesar 55%. Kemudian pada
13 Desi Larasati, Implementasi Metode Cooperative Script Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII A di MTS Darul Ulum Desa Talang Way Sulan Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan T.A 2018/2019 (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2018)
siklus II, diperoleh persentase keberhasilan dalam penelitian pada siklus II sebesar 94%, sedangkan indikator keberhasin hasil belajar dalam penelitian ini sebesar 88%. Dan dari keterangan hasil penelitian minat dan hasil belajar berhasil mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa implementasi metode Cooperative Script dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran akidah akhlak kelas VIII A di MTs Darul Ulum Desa Talang Way Sulan Kec. Way Sulan Kab. Lam- Sel.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah Mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang 2018 dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Siswa Di MI Munawariyah Palembang”.14 fokus penelitian yang diambil adalah 1) Bagaimana Penerapan model Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa di MI Munawariyah Palembang? a. Bagaimana perencanaan penerapan model Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa? b. Bagaimana pelaksanaan penerapan model Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa? c. Bagaimana evaluasi penerapan model Cooperative Scriptterhadap hasil belajar siswa? 2) Apakah terdapat pengaruh penerapanmodel Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa di MI Munawariyah Palembang?. Penelitian
14 Maria Ulfah, Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Siswa Di MI Munawariyah Palembang (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2018)
ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian true eksperimental design dengan desain penelitian post-test only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di MI Munawariyah Palembang yang berjumlah 119 siswa.
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VA dan VB yang berjumlah sebanyak 45. Teknik dalam pengambilan sampel yang digunakan yaitu random sampling. teknik Pengumpulan data melaluli wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus uji „t‟.
Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VA yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Script berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 81 dan hasil belajar siswa kelas VB yang tidak memakai model pembelajaran Cooperative Script berada pada pada kategori cukup atau rendah dengan nilai rata-rata 64. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI Munawariyah Palembang. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan hasil uji hipotesis yang membandingkan besarnya t yang diperoleh dalam perhitungan (thitung = 3, 265) dan besarnya t yang tercantum pada tabel (tt.ts 5% = 2, 02 dan tt.ts 1%= 2, 69). Maka dapat diketahui bahwa thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara model
Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI Munawariyah Palembang.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Arga Nizar Adiatma mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2015 Dengan Judul
“Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas VII di MTsN Kediri”.15 Dengan fokus penelitian 1) Bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi metode pembelajaran Cooperative Script dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas VII di MTsN Kediri 2?
2) Adakah peningkatan hasil belajar dengan diterapkannya model pembelajaran Coorperative Script pada mata pelajaran IPS kelas VII di MTsN Kediri 2? Penelitian ini disebut sebagai penelitian kualitatif karena data yang digunakan bersifat kualitatif, yaitu merupakan tindakan atau pemikiran terhadap objek tertentu. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research.
Hasil penelitian yang dilakukan adalah Tingkat keberhasilan dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu mulai dari pre test yang rata-rata 66,20 meningkat pada siklus I menjadi 73,10 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 84,23. Dari hasil penilaian dapat
15 Arga Nizar Adiatma, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas VII di MTsN Kediri (Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrohim Malang, 2015)
dibuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VII di MTsN Kediri.
Tabel: 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
1. Ahmad Baihaqi, (Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Magelang, 2018)
Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD IT
Muhammadiyah Bandongan
Model pembelajaran Cooperative script yang terapkan pada penelitian tedahulu sama dengan penelitian ini yaitu
implementasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Penelitian yang
dilaksanakan pada
penelitian terdahulu juga
menerapkan 2 siklus 2 kali pertemuan
Penelitian terdahulu dilakukan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sedangkan penelitian yang saya lakukan yaitu pada tingkat SMP
Variable yang ingin diukur penelitian pada peneltian
tedahulu yaitu tekait minat peserta didik dan prestasi peserta didik.
Sedangkan penelitian ini yaitu terkait hasil belajar siswa
2. Jhony Rollyes, (Skripsi, IAIN Bengkulu, 2019)
Implementasi Metode Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar
Model pembelajaran Cooperative script yang diterapkan pada penelitian tedahulu sama dengan
Penelitian terdahulu dilakukan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sedangkan penelitian yang saya lakukan yaitu pada
Negeri 49 Pagar Alam
penelitian ini yaitu
implementasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
tingkat SMP
Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, dan
dokumentasi tanpa
wawancara, sedangkan peneliti pada judul ini juga menerapkan metode wawancara pada
pengumpulan data.
3. Desi Larasati, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2018)
Implementasi Metode Cooperative Script Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII A di MTS Darul Ulum Desa Talang Way Sulan
Kecamatan Way Sulan
Kabupaten Lampung Selatan T.A 2018/2019
Penelitian yang dilakukan pada penelitian terdahulu pada tingkatan yang sama yaitu tingkat MTS setara dengan SMP yang peneliti lakukan.
Instrumen pengumpul data yang dilakukan sama dengan metode yang peneliti lakukan yaitu melauli observasi, tes wawancara, dan
dokumentasi.
Implementasi model
pembelajaran copperative script
diterapkan pada mata pelajaran Akidah Akhlak secara khusus, sedangkan peneliti menerapkan pada
pembelajaran PAI secara keseluruhan
Fokus
penelitian pada penelitian terdahulu juga mengathui tentang peningkatan minat dan hasil belajar,
sedangkan penelitian ini hanya berfokus
pada hasil belajar siswa 4. Maria Ulfah,
(Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2018)
Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Siswa di MI Munawariyah Palembang
Variable penelitian pada penelitian tedahulu dan penelitian ini sama-sama membahas tentang Model
Pembelajaran Cooperative Script dan Hasil belajar.
Instrumen pengumpul data yang dilakukan sama dengan metode yang peneliti lakukan yaitu melauli observasi, tes wawancara, dan
dokumentasi.
Penelitian tedahulu
dilakukan pada tingkat sekolah dasar (SD), sedangkan penelitian ini dilakukan pada tingkatan yang lebih tinggi yaitu tingkat sekolah
menengah pertama (SMP)
Jenis penelitian ini adalah penelitian true eksperimental design dengan desain
penelitian post- test only control design.
Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus uji „t‟.
Penerapan penelitian pada mata pelajaran IPA, sedangkan penelitian ini pada mata pelajaran PAI 5. Arga Nizar
Adiatma,
(Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrohim
Malang, 2015)
Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII di MTsN
Penelitin dilakukan pada tingkatan yang sama dengan penelitian ini yaitu pada tingkat
Fokus
penelitian pada penelitian ini pada
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi metode
pembelajaran
Kediri lembaga MTS setara dengan tingkat sekolah SMP
Penelitian sama-sama dilaksanakan dengan 2 siklus 2 kali pertemuan
Cooperative Script
Penerapan model
pembelajaran pada mata pelajaran IPS, sedangkan penelitian ini pada mata pelajaran PAI
Teknik pengumpulan data hanya melalui
observasi dan dokumnetasi, sedangkan penelitian ini melalui tahap observasi, wawancara, test, dan dokumentasi.
B. Kajian Teori
1. Pengertian Penerapan
Secara etimologi pengertian penerapan berasal dari kata dasar
“terap” yang diberi imbuhan awalan “pe” dan “an” yang berarti proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan, pemanfaatan, prilaku memperaktikkan. Penerapan berasal dari kata terap. 8Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan
yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
Penerapan adalah perbuatan menerapkan. Pengertian penerapan menurut J.S Badudu dan sutan mohammad Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil. Adapun menurut lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur penerapan, yaitu :
a. Adanya program yang dilaksanakan
b. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
c. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut.16
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah proses, cara atau perbuatan sebagai kemampuan meningkatkan bahan-bahan yang dipelajari dengan rencana yang telah disusun secara sistematis, seperti metode, konsep dan teori.
16 Eka Putri, Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 05 Bengkulu Selatanjulia (Skripsi, IAIN Bengkulu, 2019), 10
2. Model Pembelajaran Cooperative Sript
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap- tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.17
a. Model Pembelajaran Cooperative
Pembelajaran Cooperative dilakukan dengan membentuk kelompok kecil yang anggotanya heterogen untuk bekerja sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Belajar Cooperative adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga pembelajar bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang lain.18
Pembelajaran Cooperative adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar yang Cooperative, siswa belajar kerja sama dengan anggota lainnya.19
17 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem., 41-42
18 Sri Hayati, Belajar dan Pembelajaran berbasis Cooperative Learning (Magelang: Graha Cendekia, 2017) 14
19 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 175
Menurut Miguel & Kagan dalam buku Cooperative Learning Structures for Teambuilding, Cooperative learning is an approach to organizing classroom activities into academic and social learning experiences. Students must work in groups to complete the two sets of tasks collectively. Everyone succeeds when the group succeeds.
Cooperative learning atau pembelajaran Cooperative merupakan suatu pendekatan untuk mengorganisasikan kegiatan kelas ke dalam pengalaman belajar akademik dan sosial. Peserta didik harus bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas secara kolektif.
Di sini tiap orang dikatakan berhasil jika kelompok berhasil.20
Metode pembelajaran Cooperative learning dilaksanakan dengan kerja bersama antar individu dalam kelompok. Cooperative learning dapat meningkatkan motivasi belajar tiap individu dalam kelompok untuk melaksanakan tugas yang mereka harus kerjakan.
Didalam kelompok bisa juga berbagi tugas mencari bahan belajar dari berbagai media yang kemudian di sharingkan dalam kelompok.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative learning peserta didik mendapat pengetahuan yang sama karena dikerjakan, dipikirkan diputuskan bersama.21
Pembelajaran Cooperative adalah suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan
20 Widarto, Model Pembelajaran Cooperative Learning on Project Work (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), 81
21 Dameria Sinaga, Pembelajaran Strategy Cooperative Learning (Jakarta: UKI Press, 2019), 9
kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.22
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada model pembelajaran Cooperative siswa diberikan kesempatan belajar kelompok dengan jumlah siswa yang sedikit dan tentu saja dikondisikan dengan keadaan kelas untuk bekerja sama melaksanakan pembelajaran.
dalam pembelajaran Cooperative, siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama anggota untuk belajar.
b. Pengertian Cooperative Script
Cooperative Script atau Skrip Cooperative adalah metode belajar dimana siswa bekerja ber pasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian bagian dari materi yang dipelajari.
Model ini diperkenalkan muxoleh Densereau.23
Metode Cooperative Script ini adalah metode sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau produser dengan teman belajar.24 Belajar dengan praktek berpasangan yaitu strategi dimana siswa dikelompokkan dalam pasangan-pasangan (berpasangan) dengan temannya sendiri yang satu mengamati dan yang satunya lagi mempraktekkan.25
22 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM., 47
23 Zainal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif) (Bandung:
YRAMA WIDYA, 2013), 19
24 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM., 126
25 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), 81
Metode Cooperative Script juga mengandung pengertian sebagai tutor sebaya dimana proses pembelajaran yang berbasis active learning. Beberapa ahli percaya bahwa satu pelajaran benar- benar dikuasai hanya apabila peserta didik mampu mengajarkan pada peserta didik lainnya. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan dan mendorong pada peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik, dan pada waktu yang sama ia menjadi narasumber bagi yang lain.26
Jadi model pembelajaran Cooperative Script adalah model belajar yang menitikberatkan pada proses pemahaman materi dengan mengandalkan kerja kelompok atau berpasangan untuk saling melengkapi satu sama yang lain. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan pendapat dari ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa.
c. Langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Langkah-langkah dalam menerapkan metode Cooperative Script pada proses pembelajaran adalah:
1) Guru membagi siswa untuk berpasangan
26 Mel Silberman, 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning), terj. Sarjuli dan Azfat Ammar, (Jakarta: Yakpendis, 2001), 157
2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama dan berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasanya
5) Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide- ide pokok yang kurang lengkap
6) Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya 7) Bertukar peran, semula sebagai pembicara di tukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
8) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru 9) Penutup.27
d. Kelebihan dan kekurangan Cooperative Script
Setiap metode pasti ada kelebihan dan kekurangannya, demikian pula pada metode Cooperative Script terdapat pula kelebihan dan kekurangannya yakni:
1) Kelebihan
a) Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
b) Setiap siswa mendapat peran
c) Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
27 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM., 126-127
2) Kekurangan
a) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
b) Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut.28 3. Meningkatkan Hasil Belajar
a. Pengertian Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata tingkat, yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.
Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Kata peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas.
Kuantitas adalah jumlahhasil dari sebuah proses atau dengan tujuan peningkatan. Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan juga ditandai dengan
28 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM., 126-127
tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan. 29 b. Pengertian hasil belajar
Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.30
Hasil Belajar adalah bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.31
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
Benyamin S. Bloom (dalam Arifin, zorz) menyatakan bahwa hasil belajar dibagi ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektifl dan psikomotor. Pada tiap domain ini terdapat beberapa jenjang
29 Adi, S. (2003). Pengertian Peningkatan Menurut Ahli.
https://www.duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-ahli/ diakses pada tanggal 18 Desember 2022
30 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM., 5
31 Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya (Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1) 91
kemampuan, dari yang paling mudah sampai pada yang paling sulit dan kompleks.32
1) Kognitif (Cognitive)
Dalam segi kognitif ini terdapat enam jenjang kemampuan, yaitu: Pengetahuan (knowledge), Pemahaman (comprehension), Penerapan (application), Analisis (Analysis), Sintesis (synthesis), dan Evaluasi (evaluation).
2) Afektif (Affective)
Segi afektif adalah suatu internalisasi sikap yang mengacu pada pertumbuhan batin, dan kemudian peserta didik menyadari tentang nilai tersebut dan berusaha untuk mengambil sikap.
Setelah mengambil sikap maka nilai tersebut akan membentuk suatu tingkah laku dalam kesehariannya. Segi afektif terdiri dari berbagai jenjang yaitu: Kemauan menerima (receiving), Kemauan menanggapi (responding), Menilai (valuing), dan Organisasi (organization).
3) Psikomotorik (Psychomotor)
Segi psikomotor adalah kemampuan peserta didik dalam hal gerakan tubuh dan juga bagian-bagiannya. Gerakan tersebut di mulai dari gerakan sederhana hingga gerakan yang paling
32 Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), 25
sulit. Perubahan pola gerakan dapat menghabiskan waktu setidaknya 30 menit.33
c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut dapat saja menjadi penghambat ataupun pendukung belajar siswa sehingga sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh dari belajar tersebut.
Menurut Slameto (dalam Mirdanda) menyatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yakni faktor internal (jasmaniah, psikologis, dan kelelahan) dan eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat).
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan meliputi:
1) Faktor Internal (terdapat dalam diri individu)
a) Fisiologis, meliputi keadaan kesehatan dan keadaan tubuh (Keadaan kesehatan berarti tubuh yang aktif dan bebas dari penyakit, Keadaan tubuh berarti cacat tubuh pada panca indra yang bersifat bawaan atau kecelakaan).
b) Psikologis, meliputi perhatian, minat, bakat, kesiapan (Perhatian berarti timbulnya perhatian terhadap bahan ajar dari guru sehingga tidak mengalami kebosanan dalam belajar, Minat adalah kecenderungan untuk memperhatikan dan mengingat pelajaran, Bakat adalah kemampuan
33 Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran., 25-28
psikologis dalam belajar agar terealisasi menjadi hasil yang nyata sesudah belajar, Kesiapan adalah pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang berupa memberi respon).
2) Faktor Eksternal (terdapat dari luar individu)
a) Sekolah, meliputi kurikulum, metode mengajar guru, relasi warga sekolah, peraturan sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung, perpustakaan.
- Kurikulum adalah kegiatan peserta didik agar menerima, menguasai dan mengembangkan bahan ajar menjadi suatu yang dapat di pahami
- Metode mengajar guru yaitu suatu cara yang dilakukan dalam proses belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik
- Relasi berarti hubungan, warga sekolah yang dimaksud adalah guru dan peserta didik. Hubungan guru dan peserta didik yang baik agar peserta didik berusaha untuk belajar dengan sebaik-baiknya
- Peraturan sekolah yang dimaksud adalah peserta didik disiplin dalam mengikuti pembelajaran tematik
- Alat pelajaran berkaitan dengan cara belajar peserta didik. Alat yang digunakan guru dalam belajar akan